Model Bangunan Pendukung Pintu Air Pak Tani Berbahan Jenis Kayu Dan Ban Sebagai Pintu Irigasi

ABSTRAK
Kondisi lingkungan irigasi amatlah penting bagi kemakmuran petani.
Kondisi saluran, pintu dan bangunan pembagi menjadi faktor vital diantara faktorfaktor lainnya, yang menyebabkan perhatian khusus untuk merencanakan,
membangun dan memelihara area tersebut. Daerah yang paling memungkinkan
untuk membantu pemeliharaan saluran irigasi adalah bangunan pendukung yang
berada di depan pintu irigasi, karena sedimen dapat saja menyebabkan pintu
macet atau tidak berfungsi lagi. Kondisi lain yang terjadi adalah angkutan
sedimen yang tidak tertahan pada pintu yang menyebabkan sedimen melewati
pintu dan masuk pada area persawahaan, sehingga menyebabkan pendangkalan
muka tanah persawahan. Karena faktor-faktor tersebut, maka peneliti membuat
model bangunan pendukung yang dapat membantu menggambarkan kondisi
sedimen sehingga dapat memudahkan pemindahan sedimen seperti halnya
kantong lumpur pada bangunan bendung.
Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Hidraulika Teknik Sipil
USU. Model bangunan direncanakan memakai 2 jenis tipe, bangunan pendukung
tipe I dan bangunan pendukung tipe II. Dimana digunakan pendekatan berat
volume (Bed Load) pada bangunan pendukung. Sistematika penelitiannya hanya
menitik beratkan volume sedimen yang tertahan di kedua bangunan pendukung.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan jenis tanah merah dan didukung oleh
hasil pengetesan Laboratorium untuk melihat Specific Gravity, Sieve Analysis
Test, Hidrometer Test dari sampel tanah tersebut. Uji tanah ini bertujuan untuk

mengetahui ciri dari jenis tanah yang digunakan. Sehingga untuk penelitian
berikutnya dapat mengambil referensi dari hasil penelitian ini sebagai
perbandingan.
Berdasarkan perhitungan dan pengolahan terhadap sampel percobaan,
didapatlah pola angkutan sedimen pada bangunan pendukung. Kedua kondisi
bangunan pendukung sama-sama memperlihatkan pola sedimentasi, dimana
bentuk pola tersebut berbeda-beda pada setiap bangunan. Pola yang lebih banyak
menampung sedimen sehingga tidak begitu saja melewati pintu adalah pola
bangunan pendukung tipe II. Dalam hal ini terlihat tidak begitu menguntungkan,
karena menyebabkan pengontrolan yang rutin. Jika dibandingkan dengan
bangunan pendukung tipe I, kondisi bangunan tipe II lebih menguntungkan
dikarenakan sedimen tidak banyak terangkut oleh aliran air.
Berdasarkan penelitian ini, melihat dari hasil data yang telah diperoleh
kondisi model bangunan pendukung tipe II lebih ideal digunakan karena sedimen
mudah tertumpuk di depan pintu sehingga mudah untuk dibilas secara manual,
besar sedimen yang tertumpuk 24.25594 kg. Namun tidak menghambat kerja
pintu secara otomatis, karena air mengalir dengan semestinya tanpa ada hambatan
dari sedimen. Dimana sedimen yang mengarah ke hilir (hi) lebih kecil sebesar
5.09569 kg dibanding model tipe I yang sebesar 7.479912 kg..
Kata kunci: Saluran Terbuka, Bangunan Pendukung,, Angkutan Sedimen


2
Universitas Sumatera Utara