Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri BPK-CALK 2014 bab 3
Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1
Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
A. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014
Realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan tahun anggaran 2014 secara ringkas
adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1. Ringkasan Laporan Realiasasi Anggaran Tahun Anggaran 2014
2014
Uraian
Anggaran
Realisasi
(Rp.)
(Rp.)
Pendapatan:
1.707.649.928.715,00
1.712.184.966.496,00
4.535.037.781,00
0,27
Belanja Dan Transfer
1.871.886.728.650,00
1.652.579.863.799,00
(219.306.864.851,00)
(11,72)
Surplus (Defisit)
(164.236.799.935,00)
59.605.102.697,00
223.841.902.632,00
(136,29)
164.236.799.935,00
165.351.604.759,00
1.114.804.824,00
0,68
0,00
224.956.707.456,00
224.956.707.456,00
Pembiayaan Netto
SILPA
Selisih
(Rp.)
%
Dengan menggunakan anggaran sebagai tolok ukur kinerja, SILPA tahun anggaran
2014 berasal dari over target pendapatan sebesar Rp4.535.037.781,00 atau 0,27%; sisa
anggaran belanja sebesar Rp219.306.864.851,00 atau 11,72%; dan dari pembiayaan netto
sebesar Rp165.351.604.759,00 atau 0,68%.
B. Realisasi Anggaran Tahun 2014 Dibandingkan dengan Tahun 2013
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, pendapatan tahun 2014 meningkat
Rp222.877.414.907,00 atau 14,97%. Belanja dan transfer tahun 2013 meningkat sebesar
Rp203.334.416.142,00 atau 14,03%. Pembiayaan netto mengalami kenaikan sebesar
Rp28.861.908.756,00
atau
21,15%,
sedangkan
SILPA
meningkat
sebesar
Rp48.329.907.521,00 atau 21,37%.
Tabel 2. Realiasasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013.
Naik (turun)
2014
2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Pendapatan:
1.712.184.966.496,00
1.489.307.551.589,00
222.877.414.907,00
14,97
Belanja Dan Transfer:
1.652.579.863.799,00
1.449.245.447.657,00
203.334.416.142,00
14,03
59.605.102.697,00
40.062.103.932,00
19.542.998.765,00
48,78
Pembiayaan Netto
165.351.604.759,00
136.489.696.003,00
28.861.908.756,00
21,15
SILPA
224.956.707.456,00
176.551.799.935,00
48.329.907.521,00
21,37
Uraian
Surplus (Defisit)
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
%
9
Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
3.2
Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala dalam pencapaian target
pendapatan maupun upaya optimalisasi belanja daerah antara lain sebagai berikut:
a. Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Pendapatan Daerah Tahun 2014.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijakan yang
utama bagi pemerintah daerah. Sebagai instrumen kebijakan, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah merupakan kunci pokok dalam upaya pengembangan kapabilitas dan
efektivitas pemerintah daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah digunakan sebagai
alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan
keputusan
pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa yang akan datang, sumber
pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi
semua aktivitas berbagai unit kerja.
Secara umum tidak terdapat kendala dalam upaya memperoleh pendapatan sesuai
dengan target pendapatan yang telah ditetapkan. Pendapatan daerah yang merupakan potensi
daerah dan sebagai penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam pelaksanaannya masih
dapat dioptimalkan, dengan peningkatan manajemen pengelolaan serta kualitas dan kuantitas
SDM aparatur.
Pada kelompok Pendapatan Asli Daerah dan dan, realisasanya melebihi yang
ditargetkan. Pendapatan Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya dan kelompok Tranfer
Pemerintah Propinsi realisasinya sesuai target yang telah ditetapkan. Sedangkan Pendapatan
Tranfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan serta Lain-Lain Pendapatan Yang Sah,
realisasi pendapatan di bawah target yang ditetapkan.
b. Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Belanja Daerah Tahun 2014.
Otonomi daerah yang pada hakekatnya untuk mewujudkan kemandirian daerah serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ternyata dalam pelaksanaannya dirasakan masih
belum sesuai yang diharapkan, yaitu antara lain ketergantungan fiskal dan subsidi serta
bantuan Pemerintah Pusat sebagai wujud ketidakberdayaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dalam membiayai belanja daerah.
Berkaitan dengan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014, realisasi belanja
88,28 %..
mencapai
Kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan belanja daerah di antaranya adalah:
1. Masih kurang cermatnya penganggaran belanja program/ kegiatan pada pos-pos anggaran
yang sesuai berakibat timbulnya permasalahan di dalam penatausahaan dan pencatatan/
pelaporan.
2. Kurangnya konsistensi beberapa SKPD di dalam mentaati rencana waktu pelaksanaan
program/kegiatan yang telah ditetapkan.
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
10
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1
Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
A. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014
Realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan tahun anggaran 2014 secara ringkas
adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1. Ringkasan Laporan Realiasasi Anggaran Tahun Anggaran 2014
2014
Uraian
Anggaran
Realisasi
(Rp.)
(Rp.)
Pendapatan:
1.707.649.928.715,00
1.712.184.966.496,00
4.535.037.781,00
0,27
Belanja Dan Transfer
1.871.886.728.650,00
1.652.579.863.799,00
(219.306.864.851,00)
(11,72)
Surplus (Defisit)
(164.236.799.935,00)
59.605.102.697,00
223.841.902.632,00
(136,29)
164.236.799.935,00
165.351.604.759,00
1.114.804.824,00
0,68
0,00
224.956.707.456,00
224.956.707.456,00
Pembiayaan Netto
SILPA
Selisih
(Rp.)
%
Dengan menggunakan anggaran sebagai tolok ukur kinerja, SILPA tahun anggaran
2014 berasal dari over target pendapatan sebesar Rp4.535.037.781,00 atau 0,27%; sisa
anggaran belanja sebesar Rp219.306.864.851,00 atau 11,72%; dan dari pembiayaan netto
sebesar Rp165.351.604.759,00 atau 0,68%.
B. Realisasi Anggaran Tahun 2014 Dibandingkan dengan Tahun 2013
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, pendapatan tahun 2014 meningkat
Rp222.877.414.907,00 atau 14,97%. Belanja dan transfer tahun 2013 meningkat sebesar
Rp203.334.416.142,00 atau 14,03%. Pembiayaan netto mengalami kenaikan sebesar
Rp28.861.908.756,00
atau
21,15%,
sedangkan
SILPA
meningkat
sebesar
Rp48.329.907.521,00 atau 21,37%.
Tabel 2. Realiasasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 dibandingkan dengan Tahun 2013.
Naik (turun)
2014
2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Pendapatan:
1.712.184.966.496,00
1.489.307.551.589,00
222.877.414.907,00
14,97
Belanja Dan Transfer:
1.652.579.863.799,00
1.449.245.447.657,00
203.334.416.142,00
14,03
59.605.102.697,00
40.062.103.932,00
19.542.998.765,00
48,78
Pembiayaan Netto
165.351.604.759,00
136.489.696.003,00
28.861.908.756,00
21,15
SILPA
224.956.707.456,00
176.551.799.935,00
48.329.907.521,00
21,37
Uraian
Surplus (Defisit)
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
%
9
Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
3.2
Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala dalam pencapaian target
pendapatan maupun upaya optimalisasi belanja daerah antara lain sebagai berikut:
a. Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Pendapatan Daerah Tahun 2014.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijakan yang
utama bagi pemerintah daerah. Sebagai instrumen kebijakan, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah merupakan kunci pokok dalam upaya pengembangan kapabilitas dan
efektivitas pemerintah daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah digunakan sebagai
alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan
keputusan
pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa yang akan datang, sumber
pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi
semua aktivitas berbagai unit kerja.
Secara umum tidak terdapat kendala dalam upaya memperoleh pendapatan sesuai
dengan target pendapatan yang telah ditetapkan. Pendapatan daerah yang merupakan potensi
daerah dan sebagai penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam pelaksanaannya masih
dapat dioptimalkan, dengan peningkatan manajemen pengelolaan serta kualitas dan kuantitas
SDM aparatur.
Pada kelompok Pendapatan Asli Daerah dan dan, realisasanya melebihi yang
ditargetkan. Pendapatan Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya dan kelompok Tranfer
Pemerintah Propinsi realisasinya sesuai target yang telah ditetapkan. Sedangkan Pendapatan
Tranfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan serta Lain-Lain Pendapatan Yang Sah,
realisasi pendapatan di bawah target yang ditetapkan.
b. Hambatan dan Permasalahan Utama dalam Belanja Daerah Tahun 2014.
Otonomi daerah yang pada hakekatnya untuk mewujudkan kemandirian daerah serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ternyata dalam pelaksanaannya dirasakan masih
belum sesuai yang diharapkan, yaitu antara lain ketergantungan fiskal dan subsidi serta
bantuan Pemerintah Pusat sebagai wujud ketidakberdayaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dalam membiayai belanja daerah.
Berkaitan dengan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014, realisasi belanja
88,28 %..
mencapai
Kendala/permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan belanja daerah di antaranya adalah:
1. Masih kurang cermatnya penganggaran belanja program/ kegiatan pada pos-pos anggaran
yang sesuai berakibat timbulnya permasalahan di dalam penatausahaan dan pencatatan/
pelaporan.
2. Kurangnya konsistensi beberapa SKPD di dalam mentaati rencana waktu pelaksanaan
program/kegiatan yang telah ditetapkan.
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
10