Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB V

5.

Penutup

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah dilakukan,
penulis menemukan bahwa motivasi-motivasi guru sekolah minggu sejalan
dengan pemikiran Maslow. Pertama dari kebutuhan rasa akan aman, guru sekolah
minggu termotivasi dari hobinya sehingga guru sekolah minggu dapat
mengembangkan bakatnya untuk melayani. Maka ditemukan rasa akan aman yang
muncul dari hobi mereka. Karena dengan hobi, mereka bisa berbagi untuk
memberikan rasa aman kepada anak sekolah minggu. Kedua, dari kebutuhan akan
cinta kasih, guru sekolah minggu memberikan perhatian dan kepeduliannya
kepada anak sekolah minggu. Dengan demikian, timbul rasa keakraban diantara
guru dan anak sekolah minggu dalam proses belajar mengajar. Ketiga, dari
kebutuhan akan dihargai dan dihormati ini guru sekolah minggu menjadi percaya
diri bahwa dirinya dapat menjadi regenerasi guru sekolah minggu. Keempat, dari
kebutuhan akan aktualisasi diri, guru sekolah minggu bekerja keras untuk
bertanggung jawab mengubah perilaku anak-anak yang kurang baik dan
mengajarkan budi pekerti dan moralitas anak dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan hal tersebut, maka guru sekolah minggu dan anak sekolah minggu

mendapatkan kebahagiaan dan anak-anak mendapatkan pertumbuhan yang baik.

5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan rekomendasi kepada gereja dan
guru sekolah minggu dan jemaat, berkaitan dengan kajian teori Maslow terhadap
motivasi menjadi guru sekolah minggu di GKJ Tangerang.

5.2.1


Saran untuk Guru Sekolah Minggu

Dengan motivasi-motivasi yang diungkapkan oleh guru sekolah minggu,
maka mereka harus mampu menghayati bahwa setiap guru dipanggil untuk
ikut mengembangkan sekolah minggu. Oleh karena itu guru sekolah minggu
harus merubah pola pikir atau pandangannya terhadap pelayanannya yang
rela mempersembahkan seluruh totalitas dirinya bagi pelayanan anak dengan
mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran dan uang.

26




Melalui kebutuhan akan cinta kasih dan aktualisasi diri dari guru sekolah
minggu kepada anak-anak, maka guru sekolah minggu diharapkan untuk bisa
lebih memahami setiap anak yang ada di kelasnya. Karena guru harus
memahami dan mengenali dengan baik setiap anaknya. Seperti gembala yang
baik mengenali domba-dombanya, mengenali namanya, keturunan dari
domba yang mana, kekhasan/ciri fisiknya, ciri khas karakternya. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan menentukan guru wali di setiap kelas, GSM
mengunjungi setiap anak, dan mengenali pribadi anak serta keluarganya.



Sedangkan melalui kebutuhan akan dihargai dan dihormati ini pemuda yang
terpanggil menjadi guru sekolah minggu diharapkan mampu terus menjadi
contoh bagi pemuda lainnya supaya pemuda lainnya tergerak untuk ikut
bergabung menjadi guru sekolah minggu. Dengan demikian, regenerasi guru
sekolah minggu pemuda dapat dipertahankan.




Guru sekolah minggu sebaiknya lebih mempersiapkan diri untuk mengajar,
baik itu dari pemusik ataupun pembawa Firman dan pemimpin pujian.
Dengan bisa mengikuti fasilitas yang disediakan oleh gereja yaitu kelas
persiapan guru sekolah minggu.

5.2.2. Saran untuk GKJ Tangerang
GKJ Tangerang harus lebih menghayati bahwa gereja dipanggil bukan hanya
mengajarkan

Alkitab

kepada

anak-anak,

melainkan

juga


untuk

menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya, pembinaan
yang holistik, tidak sekedar pengetahuan Alkitab dan hidup percaya kepada
Yesus, tetapi juga mendidik dan mengajarkan, cara hidup dan kasih Yesus,
kesopanan, tata susila bermasyarakat bagi seluruh aspek kehidupan anak.


Selain itu GKJ Tangerang lebih meningkatkan pelayanan dan pembinaan
kepada guru sekolah minggu agar nantinya dapat membuat para guru sekolah
minggu GKJ Tangerang dapat menerapkan cara pelayanan yang lebih baik
kepada anak sekolah minggu. Sehingga, mereka memiliki kompetensi dan
kreatifitas yang cukup tinggi dan berkualitas dalam mengajar. Dengan
demikian gereja mampu merangkul guru sekolah minggu dengan membangun

27

relasi yang baik, agar gereja dapat memahami kebutuhan sekolah minggu
terlebih pada guru-guru sekolah minggu baik jasmani maupun rohani.


5.3.

Refleksi terhadap Motivasi Guru Sekolah Minggu di GKJ Tangerang
Guru sekolah minggu dapat juga dikatakan sebagai guru Kristen, yang harus

memperhatikan bahwa mengajar itu amanat atau perintah Tuhan. Dalam hal itu,
setiap guru Kristen seharusnya menyadari bahwa Allah memerintahkannya untuk
mengajar sebagaimana dinyatakan dalam Imamat 10:11, dan juga terdapat dalam
Injil Matius 28:19-20, dengan jelas Tuhan Yesus berfirman.1 Di sini Tuhan Yesus
memberikan amanat agar setiap orang Kristen melakukan pemuridan, terutama
para guru sekolah minggu, agar mereka mengajarkan segala yang telah
diperintahkan Tuhan Yesus dengan berlandaskan dari Alkitab sebagai dasar bagi
pendidikan Kristen. Mengajar merupakan tugas yang sangat penting sebab Allah
sendiri, dalam Alkitab, menekankan pentingnya mengajar. Allah sendiri menjadi
teladan dalam mengajar. Apalagi, generasi selanjutnya sangat ditentukan oleh
pendidikan pada saat ini.2

1


I Putu Ayub Darmawan, Menjadi Guru yang Terampil (Bandung: Kalam Hidup, 2014), 3.
Paulus Lie, Mereformasi Sekolah Minggu, 88.

2

28

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemenuhan Kebutuhan Pendeta Perempuan di Lingkungan Gereja Kristen Jawa: berdasar teori kebutuhan Maslow

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB IV

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Kepesertaan Dana Pensiun Gereja Kristen Jawa T0 552013008 BAB V

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB V

0 0 2

Teori maslow terhadap motivasi menjadi guru

1 1 1