Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB IV

4.

Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah
Minggu di GKJ Tangerang
Setelah data yang dikumpulkan oleh penulis telah lengkap, maka selanjutnya

penulis melakukan analisis dengan metode deskripsi dengan pendekatan kualitatif.
Untuk dapat menganalisis motivasi guru sekolah minggu yang dimiliki oleh guru
sekolah minggu GKJ Tangerang, maka data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan kajian teori kebutuhan Abraham Maslow. Dari hasil penelitian yang
telah diperoleh, maka penulis menemukan empat pokok bahasan yang akan
dianalisis pada bagian ini.

4.1. Kebutuhan akan Rasa Aman terhadap Motivasi menjadi Guru Sekolah
Minggu di GKJ Tangerang
Kebutuhan keamanan merupakan kebutuhan yang lebih tinggi dan menjadi
lebih penting dari pada kebutuhan fisiologis. Oleh karena itu dalam perilaku
tercermin upaya seseorang untuk tetap berada dalam situasi yang aman.1 Beberapa
GSM (Guru Sekolah Minggu) di GKJ Tangerang yang termotivasi dengan
hobinya. GSM ini merasa nyaman akan hobinya yaitu bermain gitar, sehingga
mereka ingin tergabung dalam pelayanan sekolah minggu menjadi seorang guru.

GSM ini ingin tetap berada dalam situasinya yang aman dalam pelayanannya di
sekolah minggu menjadi pemusik. Anak-anak pun memberikan respons yang
positif ketika mereka bermain musik. Dengan musik ini timbul daya kreasi dan
inovasi dari GSM. Dengan mereka bermain musik juga memberikan rasa aman
kepada anak sekolah minggu. Ketika anak-anak merasa jenuh dalam proses
belajar mengajar bisa diselingi dengan menyanyi yang diiringi musik. Karena
dengan adanya musik, anak-anak bisa menghayati kata-kata dalam setiap lagu.
Hal ini yang membuat anak-anak menjadi senang dan mendapatkan rasa aman
dalam proses belajar-mengajar.
Untuk itu hasil penelitian tersebut sejalan dengan pemikiran Maslow, bahwa
kebutuhan akan rasa aman ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong seseorang
untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturannya dalam lingkungan.2
1

Sahlan Asnawi, Teori Motivasi: Dalam Pendekatan Psikologi (Jakarta: Studia Press,
2002), 94.
2
Abraham Maslow, Motivation and Personality, terj. Nurul Iman, 47-56.

21


Dengan adanya pemenuhan kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan membuat
guru sekolah minggu bisa bekerja secara maksimal, sehingga proses pelayanan
sekolah minggu dapat berjalan dengan maksimal juga. Namun, bagi GSM yang
bertugas sebagai pemusik ini seringkali menolak apabila ditugaskan untuk
membawakan Firman di kelas. Hal ini diakibatkan GSM merasa kurang maksimal
dan tidak nyaman untuk membawakan Firman, karena tidak sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.

4.2. Kebutuhan akan Cinta Kasih terhadap Motivasi menjadi Guru Sekolah
Minggu di GKJ Tangerang
Kebutuhan akan cinta kasih ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong
individu untuk mengadakan hubungan afektif atau ikatan emosional individu lain,
baik di lingkungan keluarga maupun di tempat pelayanannya (sekolah minggu).3
Kebutuhan akan cinta, memiliki dan kasih sayang merupakan proses sosialisasi
yang dijalani manusia. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ada motivasi
guru sekolah minggu di GKJ Tangerang yang termasuk dalam kebutuhan akan
cinta kasih. Motivasi tersebut yaitu GSM menyukai anak-anak. Karena anak-anak
ini menggemaskan dan pintar, sehingga GSM ingin memberikan kasih sayangnya
dengan melayani mereka. Dalam proses belajar mengajar sangat membutuhkan

adanya kasih sayang dari seorang GSM kepada anak-anak sekolah minggu.
Dengan kasih sayang ini pun anak-anak juga merasakan adanya keakaraban
dengan gurunya. Maka dengan begitu, anak-anak sekolah minggu juga menyukai
guru sekolah minggu dan mereka senang dengan mengikuti kelas sekolah minggu.
Cinta dan kasih sayang yang dimiliki GSM ini sangat tulus diberikan kepada
anak sekolah minggu. Hal ini akan membuat GSM dalam mengajarnya penuh
sukacita, semangat dan menghayati sebagai GSM yang disenangi oleh anak-anak.
Dasar dari GSM menyukai anak-anak yaitu GSM terlebih mencintai Tuhan Yesus.
Dengan cinta GSM kepada Yesus itulah GSM memiliki kekuatan hati seorang
hamba Tuhan yang melayani anak-anak di Gereja. Karena cinta merupakan
motivasi yang sangat kuat untuk melayani. Cinta kepada Tuhan dan cinta kepada
anak-anak akan membuat cara guru sekolah minggu melayani begitu hidup,
3

Abraham Maslow, Motivation and Personality, Third Edition, 20.

22

bersemangat, bersahabat dan penuh sukacita. Sesuai dengan hasil penelitian
tersebut maka sejalan dengan pandangan yang ditekankan oleh Maslow bahwa

manusia mempunyai kebutuhan akan cinta kasih.4
Cinta seorang GSM itu sederhana, yakni sebuah cinta yang tidak bisa
memiliki secara penuh, namun juga tidak bisa melupakannya. Apabila di sekolah
minggu ini tidak ada cinta, maka hidup akan terasa gersang, hampa, dan tidak ada
dinamika. Melalui cinta yang diberikan GSM dapat membuat anak sekolah
minggu senantiasa berada dalam kondisi emosi positif yang merangsang mereka
untuk menemukan makna, baik diri, kehidupan, maupun kegiatan belajar untuk
mengenal Firman Tuhan. Maka cinta juga mengajarkan kepada guru sekolah
minggu bahwa setiap kecerdasan seorang anak menjadi jalan masuk untuk
membuat anak senang mengenal Tuhan, dan memperoleh makna.

4.3. Kebutuhan akan Dihargai dan Dihormati terhadap Motivasi menjadi
Guru Sekolah Minggu di GKJ Tangerang
Kebutuhan penghargaan diri memotivasi seseorang untuk berusaha keras
mencapai cita-cita, kekuatan, rasa percaya diri, kemandirian, dan kebebasan.
Kebutuhan penghargaan diri nampak merupakan keinginan kuat untuk merasa diri
sendiri menjadi lebih bernilai.5 Untuk itu kebutuhan penghargaan terkait dengan
orang lain dalam melibatkan keinginan atas reputasi, status, pengakuan,
penghargaan oleh orang lain atas kemampuannya. Sesuai hasil dari wawancara
ada seorang pemuda di GKJ Tangerang termotivasi ingin melakukan regenerasi

dalam guru sekolah minggu. Maka dari itu, ia melibatkan diri dalam pelayanan
sekolah minggu. GSM ini pun merasakan bahwa ia memiliki kepercayaan diri
melakukan regenerasi GSM di GKJ Tangerang. Hal tersebut sejalan dengan
pemikiran Maslow, bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan
penghargaan yakni harga diri dan penghargaan dari orang lain. GSM ini memiliki
cukup harga diri yang meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi dan
penguasaan.

4

Abraham Maslow, Motivation and Personality, Third Edition, 23.
Sahlan Asnawi, Teori Motivasi, 96.

5

23

Selain harga diri, GSM memiliki penghargaan yang berupa pengakuan,
penerimaan, perhatian dari GSM lainnya ataupun anak sekolah minggu. GSM
mendapatkan penghargaan dari berjalannya waktu mengajar. Anak sekolah

minggu memberikan perhatian kepada gurunya berupa keakraban seperti kakak
dan adik. Karena anak sekolah minggu di GKJ Tangerang lebih menyukai GSM
yang berusia seperti kakaknya mereka sendiri. GSM juga mendapatkan
penerimaan dalam melakukan regenerasi GSM. Penerimaan ini didapatkan dari
bapak dan ibu GSM. Regenerasi GSM perlu dilakukan oleh para pemuda, supaya
ada pergantian generasi untuk menjadi guru sekolah minggu. Penerimaan ini
didapatkan dari kompetensi yang dimiliki oleh GSM tersebut. GSM memiliki
kompetensi dalam hal mengembangkan diri untuk belajar melayani anak sekolah
minggu.

4.4. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri terhadap Motivasi menjadi Guru
Sekolah Minggu di GKJ Tangerang
Aktualisasi diri ini dapat didefinisikan sebagai perkembangan dari individu
yang paling tinggi, mengembangkan semua potensi yang ia miliki. Melalui hasil
wawancara dengan guru sekolah minggu GKJ Tangerang, motivasi GSM yaitu
ingin memberikan panutan atau pemberdayaan pada anak sekolah minggu yang
masih kurang dalam beretika.6 Dengan demikian, motivasi tersebut termasuk
dalam kebutuhan akan aktualisasi diri. Hal ini dikarenakan GSM ingin
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk melakukan pemberdayaan
seperti pemberian pelajaran karakter yang sesuai dengan anak-anak. GSM ini

mempunyai latar belakang di bidang psikologi dan seorang guru, sehingga ia
menguasai hal karakter yang ada pada anak. Dengan GSM melakukan
pemberdayaan ini, maka anak sekolah minggu pun merasakan bahwa gurunya itu
peduli dengannya. Dengan demikian, anak sekolah minggu senang mendapatkan
pengajaran untuk belajar sopan santun saat berbicara dengan orang yang lebih tua
dari mereka. Selain itu, GSM dapat mengajarkan budi pekerti dan moralitas anak
dalam hidup sehari-hari, yang mewujud dalam bentuk tingkah laku anak yang

6

Hasil wawancara dengan beberapa guru sekolah minggu di GKJ Tangerang, pada tanggal
11 Desember 2016 pukul 11.00 WIB.

24

diterangi oleh imannya. GSM juga mengajarkan hidup Kristen yang tidak
individualistis (yang hanya mementingkan diri sendiri, egois). Tetapi, para GSM
diharapkan mengajak para murid untuk memahami betapa sesama adalah berkat
Tuhan bagi kita untuk kita kasihi. Karena pemberdayaan ini mampu
mengembangkan kepribadian dan moralitas anak dalam terang iman kepada

Tuhan Yesus.
Untuk itu hasil penelitian tersebut sejalan dengan pemikiran Maslow, bahwa
tanpa kecuali orang-orang yang mengaktualisasikan diri membaktikan hidupnya
pada pekerjaan, tugas, kewajiban atau panggilan tertentu yang mereka pandang
penting.7 Karena berminat untuk menjadi seorang guru sekolah minggu, mereka
bekerja keras untuk bertanggung jawab mengubah perilaku anak-anak yang
kurang baik. Rupanya rasa bertanggung jawab atas tugas yang penting merupakan
syarat utama bagi pertumbuhan, aktualisasi diri serta kebahagiaan.8 Hal sebagian
ini lahir dari kemampuan GSM berkonsentrasi pada tugas yang harus mereka
kerjakan. GSM penuh kepercayaan diri dan memiliki harga diri. Berkat semua itu
mereka dapat lebih memusatkan perhatian pada tugas yang harus diselesaikan
daripada mempertahankan ego mereka sendiri.

7

Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (New York: Harper & Row, 1945), 53.
Abraham H. Maslow, The Need to Know and the Fear of Knowing, The Journal of
General Psychology, 1965, 68.
8


25

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemenuhan Kebutuhan Pendeta Perempuan di Lingkungan Gereja Kristen Jawa: berdasar teori kebutuhan Maslow

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB IV

0 0 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Kepesertaan Dana Pensiun Gereja Kristen Jawa T0 552013008 BAB IV

0 0 39

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Menjadi Guru pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB IV

0 0 16

Teori maslow terhadap motivasi menjadi guru

1 1 1