2017 Ekokes Sesi 10 DAP Peran Pemerintah dan Swasta

PERAN PEMERINTAH
DAN SWASTA DALAM
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
Diah Ayu Puspandari

Health

Main sources
GOVERNMENT

PRIVATE
PUBLIC PRIVATE MIX
(PPM)

Health Financing Schemes
Financing mechanisms
Tax-based
financing

Health care

services

Financing sources
1. General tax or
other revenue

Social health
insurance

2. Payroll tax

Other
prepayment
schemes

3. Contribution or
premium

Out-of-pocket
payments


4. Direct payment

Natural
resource
revenue

Household

External
resource

Dana Pemerintah Pusat
1.

Dana Kementerian

2.

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).


3.

Iuran PBI

4.

Dana Kesehatan Penduduk Miskin (DPKM).

5.

Dana Dekonsentrasi (Ke Propinsi).

6.

Dana Tugas Pembantuan (Ke Kab/Kota)

7.

Dana Program Keluarga Harapan (PKH)


Public source of revenue
for health


Tax Collection : Pada negara low income
peningkatannya sangat lambat.



Realokasi anggaran ; membutuhkan komitmen politik
yang kuat dalam menetapkan prioritas anggaran.



Debt relief ; dengan mencari sumber pendapatan lokal
diimbangi dengan upaya upaya pengentasan kemiskinan
dan kemandirian masyarakat




Donor Funding : pendampingan sementara yang
hasilnya dapat dirasakan dalam jangka panjang

Privat source of revenue for health

Sektor privat memegang peranan besar pada
pembiayaan kesehatan LMIC, OOP merupakam
cara pembayaran yg banyak digunakan (60%).
Cara cara berikut ini masih dalam tahap
pengembangan di LMIC :
 Voluntary

 User

Health Insurance

charges

Sumber non pemerintah nasional

1. CSR / Coorporate Social Responsibility
PP No. 47 Tahun 2012 tentangTanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas (PP TJSL) :
1. Yang wajib menjalankan kegiatan CSR adalah PT yang bergerak atau
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (seperti,
pertambangan, minyak bumi, batu bara, perkebunan seperti kelapa
sawit, tebu, dsb).
2. Konsep CSR yang lebih menekankan aspek pemberdayaan masyarakat
3. Ruang lingkup kegiatan CSR meliputi kegiatan sosial (termasuk
kesehatan), ekonomi dan lingkungan serta juga dengan prinsip
berkelanjutan bukan hanya sesaat.

2. Donor/Hibah
Misalnya : Aisyah, Dompet Dhuafa,

Sumber non pemerintah internasional

Sumber keuangan dari luar ( baik berupa hibah atau pinjaman ) dapat
memainkan peranan yang penting dalam usaha melengkapi kekurangan
sumber daya guna membantu pelaksanaan program domestik (Todaro,

2006)
Sifat dana donor asing :
1. Program spesifik  disesuaikan lembaga donornya
2. Rancangan program dibuat oleh Lembaga Donor, implementasinya
bekerja sama dengan negara penerima donor
3. Adanya monitoring dan evaluasi berkala oleh Lembaga Donor
4. Persen jumlahnya tidak pasti sama & tidak bersifat selamanya

Peran Daerah

Effective Coverage

Akses

Kualitas

Efisiensi

Ekuitas


Sustainabilitas

Akses


Komitmen Kepala daerah



Ketercukupan sarana prasarana kesehatan



Transportasi



Turut serta dalam Sosialisasi , edukasi bagi semua
pihak




Verifikasi dan validasi kepesertaan, penguatan
peran DInSos



Penguatan peran Dinas Kependudukan (KK dan
KTP)



Perluasan cakupan kepesertaan : Jamkesda,
Regulasi kepatuhan badan usaha mendaftarkan
karyawan



Dukungan sistem informasi terpadu, satu sumber
data, keterbukaan data


Kualitas


Pemenuhan Kecukupan SDM



Peningkatan Kompetensi SDM



Distribusi SDM



Pengembangan benefit




Sistem pengaduan



Penguatan 12 indikator SPM

Ekuitas


Pemberlakuan dana kompensasi



Dukungan survey untuk deteksi inekuitas



Sebagai buffer (penyangga) JKN,
sosialisasi sistem lintas program (Lapas,
Anjal)



Sistem yang mendanai indirect cost
(sebagai beban tambahan RT)



Peluang akses yang tidak sama di berbagai
daerah



Kompetensi yg sangat bervariasi, mis :
FKTP

Kesinambungan
(sustainabilitas)


Komitmen pemenuhan pembayaran iuran oleh
Pemda



Optimalisasi pengunaan sumber dana lain
(APBN dll)



Alokasi pajak rokok untuk kesehatan (50%
dari pajak rokok) berdasar Permendagri 37
Tahun 2014



Menyediakan sumber pembiayaan minimal
10% dari APBD di luar gaji untuk kesehatan



Memasukkan JKN sebagai program kerja
utama/pokok (renstra)

Efisiensi


Penguatan peran Dinkes sebagai regulator
pelaksanaan JKN



Penguatan peran Bappeda, Binamarga, BPS,
Parlemen



Optimalisasi pencegahan Fraud, pengawasan
(monev)



Perlu sistem informasi pendukung



Dukungan daerah terhadap program promotif
preventif



Pengelolaan dana kapitasi, klaim



Pengelolaan dana agar tidak tumpang tindih



Penyamaan persepsi ttg regulasi (kejelasan regulasi)

Sumber: Peta Jalan JKN 2012+2019, DJSN (2012)

Peta Jalan Kepesertaan Menuju
Jaminan Kesehatan Semesta (UHC)

96,4 juta PBI
2,5 PBI dr non
KTP

Penduduk yang dijamin di
berbagai skema 148,2 jt
jiwa

90,4juta belum jadi
peserta

2012

124,3 juta peserta
dikelola BPJS
Keesehatan
50,07 jJuta pst
dikelola oleh
Badan Lain
73,8 juta belum
jadi peserta

2013

2014

Pengalihan Peserta JPK Jamsostek,
Jamkesmas, PJKMU ke BPJS Kesehatan
Perpres Dukungan
Operasional
Kesehatan bagi
TNI Polri
Penyusunan
Sisdur
Kepesertaa
n dan
Pengumpula
n Iuran

Pemetaan
Perusahaa
n dan
sosialisasi

Sinkronisasi Data
Kepesertaan: JPK Jamsostek,
Jamkesmas dan Askes
PNS/Sosial ++ NIK

KEGIATAN:
Pengalihan, Integrasi, Perluasan
`Perusahaan

2014

2015 2016

USAHA BESAR
USAHA SEDANG
USAHA KECIL
USAHA MIKRO

20%
20%
10%
10%

50%
50%
30%
25%

2015

2016

2017

2018

75% 100%
75% 100%
50% 70% 100%
40% 60% 80%

257,5 juta peserta
(semua penduduk)
dikelola BPJS
Keesehatan
2019

Tingkat Kepuasan
Peserta 85%
100%

2017

2018

2019

Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS
Kesehatan

Pengalihan
Kepesertaan
TNI/POLRI ke
BPJS Kesehatan

Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro
B
S
K

20%

50%

75%

100%

20%

50%

75%

100%

10%

30%

50%

70%

100%

Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun

100%

Peran Pemda DIY

SISTEM JAMINAN KESEHATAN
DI DIY

JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (JKN) di
DIY
JAMKESTA-DIY
JAMKESDA
A

JAMKESDA
B

JAMKESO
S DIY
Jamkesu
s
JAMKESDA
C

JAMKESDA
D

JAMKESDA
E

JAMINAN KESEHATAN dan SOSIAL BAGI
PENYANDANG DISABILITAS

Kepesertaan Jamkesus

SK Gub. 259/2014

Diajukan ke Gub via
Rokum 2015



Kota Jogja = 1861



Kota Jogja = 1804



Bantul = 5545



Bantul = 5726



Kulon Progo = 4305



Kulon Progo = 4555



Gunung Kidul = 7355



Gunung Kidul = 8157



Sleman = 6104



Sleman = 6354



Jumlah = 25170



Jumlah = 26839

TERIMA KASIH