LAPORAN EKSPERIMEN KIMIA Kelas XI IPA 1
LAPORAN EKSPERIMEN KIMIA
Konsep Asam Basa
Mengukur pH Larutan Asam Basa
Titrasi Asam Basa
Kelas
: XI – IPA 1
Kelompok
: 2
Nama Anggota :
1. Bimantara Geraldo W.P.
(02)
2. Eduard Al Farobi
(07)
3. Fahru Ahmad Roziqi
(08)
4. Helga Saputra
(10)
5. Java Hielgant R.T.
(12)
6. Mohamad Yusuf Ihksanudin
(17)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMA NEGERI 1 KADEMANGAN
Jl. KRESNO No. 29 Kademangan
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum
Kimia ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Guru Kimia saya yaitu Ibu
Wiji yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini
bermanfaat.
Blitar, 03 Maret 2017
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………..……………………………………………….
2
Teori Dasar Asam – Basa………………………………………………………..
4
Mengukur pH Larutan Asam - Basa…………………………………………….
5
Konsep Asam-Basa…...…………………………………………………………
6
Teori Asam - Basa Bronsted Lowry dan Lewis…………………………………
7
Persamaan Reaksi Ion…………………………...……………………………...
8
Titrasi Asam – Basa…….....................................................................................
9
Mengukur pH Larutan…………………………………………….…………..... 10-11
Trayek Perubahan Indikator.................................................................................
12
3
TEORI DASAR ASAM - BASA
Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya.
ASAM
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4
BASA
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OHd. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:
NaOH
Ba(OH)2
NH4OH
KOH
Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk
mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa. Salah satu indikator asam basa
yang praktis digunakan adalah lakmus. Lakmus berasal dari spesies lumut kerak yang dapat
berbentuk larutan atau kertas. Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas, karena lebih sukar
teroksidasi dan menghasilkan perubahan warna yang jelas.
Ada 2 jenis kertas lakmus, yaitu:
Kertas Lakmus Merah
Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada
larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
Kertas Lakmus Biru
Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada
larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).
4
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MENGUKUR pH LARUTAN ASAM - BASA
I.
INDIKATOR.
Siswa Mengukur pH (kekuatan) larutan asam dan larutan basa dengan indikator universal.
II.
DASAR TEORI
Indikator universal juga merupakan indikator asam basa yang dapat digunakan untuk
mengukur harga pH suatu larutan.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
:
plat tetes
Pipet tetes
indikator universal gelas kimia
Bahan :
Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air kapur (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
IV. CARA KERJA.
1. Guntinglah indikator universal 1 cm dan masukkan dalam plat tetes, kemudian tetesi
dengan air suling. Amati perubahan warna indikator universal dan cocokkan warnanya
dengan warna pada skala pH. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V.
HASIL PENGAMATAN.
No.
Larutan
1
Cuka dapur
2
Air accu
3
Garam dapur
4
Air jeruk
5
Air kapur
6
Air suling
7
Gula
8
Soda
9
Air Sungai
10
Air sabun mandi
11
Air sabun cuci
12
Air sumur
pH
1
1
7
2
12
7
6
13
7
8
11
7
Sifat Larutan
Asam Kuat
Asam Kuat
Netral
Asam Kuat
Basa Lemah
Netral
Asam Lemah
Basa Lemah
Netral
Basa Lemah
Basa Kuat
Netral
VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang bersifat asam !
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk, Gula.
2. Sebutkan larutan yang bersifat basa !
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
VII. KESIMPULAN :
5
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KONSEP ASAM - BASA
I.
TUJUAN.
Siswa dapat membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus.
II.
DASAR TEORI
Kertas lakmus adalah salah satu indikator asam basa yaitu zat yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
:
plat tetes
Pipet tetes
lakmus merah dan biru
Bahan :
Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air sabun (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
IV. CARA KERJA.
1. Guntinglah kertas lakmus biru dan merah sepanjang 1 cm dan masing-masing taruhlah
dalam lekukan plat tetes, lalu teteskan air suling. Amati apakah terjadi perubahan warna
pada kertas lakmus. Catat pengamatan anda pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V.
HASIL PENGAMATAN.
VI.
No.
Larutan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Cuka dapur
Air accu (H2SO4)
Garam dapur (NaCl)
Air jeruk
Air kapur (Ca (OH)2
Air suling
Gula
Soda (NaOH)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
Perubahan Warna
Lakmus Merah Lakmus Biru
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Merah
Biru
pH
Sifat Larutan
7
>7
7
ASAM
ASAM
NETRAL
ASAM
BASA
NETRAL
NETRAL
BASA
NETRAL
BASA
BASA
NETRAL
PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH kurang dari 7!
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk.
2. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH lebih dari 7!
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
Soda.
6
VII. KESIMPULAN :
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TEORI ASAM – BASA BRONSTED LOWRY DAN LEWIS
I.
TUJUAN.
Siswa dapat menentukan Asam Basa menurut Bronsted Lowry dan Lewis.
II.
DASAR TEORI
Menurut Arhenius Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion hidronium (H+). Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Selain Arhenius, teori asam basa juga dikemukakan oleh Bronsted Lowry dan Lewis
III. MASALAH :
IV. KEGIATAN :
- Menentukan zat yang bertindak sebagai asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
- Menentukan pasangan asam basa konjungsi.
Contoh soal :
H2O (l) + H2O (l) H3O+(aq) + OH-(aq)
basa 2
asam 1
asam 2
basa 1
H2O, H3O+ = pasangan asam konjungsi
H2O, OH- = pasangan asam konjungsi
V.
PERTANYAAN.
Apa yang dimaksud dengan asam atau basa menurut Bronsted Lowry
VI. KESIMPULAN :
VII. LATIHAN SOAL :
Tentukan asam, basa dan pasangan asam basa konjungsi :
1. H2O + H C O3- H3O+ + O32-
2. HCl + NH3 Cl- + NH4+
7
LEMBAR KEGIATAN SISWA
PERSAMAAN REAKSI ION
I.
TUJUAN.
Siswa dapat memahami dan menuliskan persamaan reaksi ion .
II.
DASAR TEORI
Zat yang berwujud padat, cair dan gas tidak dapat terionisasi.
III. MASALAH :
Bagaimana cara penulisan reaksi ion yang benar ?
IV. KEGIATAN :
- Menuliskan persamaan reaksi setara.
- Menuliskan persamaan reaksi ion.
Contoh soal :
Logam Magnesium dimasukkan dalam larutan asam klorida
Jawab :
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + 2 H+ (aq) + 2 Cl- (aq) → Mg2+ (aq) + 2 Cl- (aq) + H2 (g)
V.
PERTANYAAN.
Senyawa yang berwujud apa yang dapat terionisasi ?
VI. KESIMPULAN :
VII. LATIHAN SOAL :
Tuliskan persamaan reaksi dan persamaan ion secara lengkap !
1. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam klorida.
2. Magnesium hidroksida padat dengan larutan asam nitrat.
3. Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat.
4. Larutan timbal (II) nitrat dengan larutan natrium klorida.
5. Larutan perak nitrat dengan larutan kalsium klorida.
8
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TITRASI ASAM - BASA
I.
TUJUAN.
Siswa dapat menentukan konsentrasi (molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa.
II.
DASAR TEORI
Untuk menentukan konsentrasi (molaritas) suatu larutan asam atau basa dapat ditentukan
dengan cara titrasi asam basa.
III. ALAT DAN BAHAN.
Bahan
- Larutan HCl
- Indikator Penolftalein (PP)
- Larutan NaOH 0,1 M
Alat
- Labu Erlenmeyer
- gelas ukur
- corong
- pipet tetes
- Buret
- Statif dan klem
IV. MASALAH :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi(molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa?
V. CARA KERJA :
1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indikator Penolftalein ke dalam Labu Erlenmeyer
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,01 M hingga garis 0 mL.
3. Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M. Penetesan harus dilakukan secara hatihati dan labu Erlenmeyer terus menerus diguncang-guncangkan. Titrasi dihentikan saat
terjadi perubahan warna yang tetap yaitu menjadi merah muda (merah dadu)
4. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.
VI.
HASIL PERCOBAAN
No.
VII.
Volume HCl yang digunakan (mL)
Volume NaOH yang digunakan (mL)
1
200
11,9
2
200
11,8
3
200
11,5
PERTANYAAN.
1. Berapa volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan ? 11,7 mL
2. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 35,2 X 0,01 = 0,352 mmol = 3,52 X 10-4 M
3. Tuliskan persamaan reaksi HCl dengan NaOH! NaOH + HCL
NaCl + H2O
4. Berapa jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi ? 1
5. Berapa molaritas larutan HCl tersebut ? 5,88 X 10-4
6. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 3,52 X 10-4 M
VI. KESIMPULAN :
9
MENGUKUR pH LARUTAN
I. TUJUAN ; Memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indicator
II. ALAT DAN BAHAN :
1. Rak tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Pipet tetes
4. Larutan A
5. Larutan B
6. Larutan C
7. Larutan D
8. Air Sumur
: 1 buah
: 1 buah
: 3 buah
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
9. Air sungai
: 5ml
10. Air Hujan
: 5 ml
11. Kertas lakmus merah
12. kertas Lakmus biru
13. Indikator metil jingga/Orange (MO)
14. Indikator Bromotimol Blue (BTB)
15. Indikator Fenolftalein (PP)
III. CARA KERJA:
1. Ambil larutan A secukupnya masukkan kedalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Lakukan pemeriksaan yang sama
terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pHnya.
2. Ambil larutan A secukupnya masukkan dalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan indikator metil jingga (MO), BTB dan PP catat warna yang ditimbulkan. Lakukan
pemeriksaan yang sama terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pH nya.
IV.TABEL PENGAMATAN 1
NO
LARUTAN
1
A
2
3
4
5
6
7
B
C
D
Air Sumur
Air Sungai
Air Hujan
LAKMUS MERAH
LAKMUS BIRU
Warna Indikator
MERAH
MERAH
Harga pH
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
10
V. TABEL PENGAMATAN 2
NO
1
2
3
4
5
6
7
LARUTAN
A
B
C
D
Air Sumur
Air Sungai
Air Hujan
MO
BTB
PP
Warna Indikator
Merah
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≤ 3,1
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Merah
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≤ 3,1
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tua
Merah
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≥ 10,0
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≤ 6,0
≤ 8,6
Perkiraan pH
pH ≤ 3,1
pH ≤ 3,1
pH ≥ 10,0
7,6 ≤ pH ≤ 8,6
7,6 ≤ pH ≤ 8,6
4,4 ≤ pH ≤ 6,0
4,4 ≤ pH ≤ 6,0
VI. Pertanyaan:
1. Perkirakan harga pH larutan A, B, C, D, air sumur, air sungai, dan air hujan yang anda periksa.
2. Berdasarkan pengamatan dengan kertas lakmus, indicator yang mana saja yang sebenarnya
tidak perlu anda gunakan lebih lanjut untuk memeriksa laeuran A, B, C, D, air sumur, air
sungai dan air hujan? Beri penjelasan!
3. Dapatkah cara ini digunakan untuk menentukan harga pH larutan secara pasti? Beri
penjelasan!
VII. Kesimpulan:
CATATAN :
11
TRAYEK PERUBAHAN INDIKATOR
NO
Larutan Indikator
Warna dalam
Warna dalam
larutan Asam
larutan Basa
Biru
Kuning
11,6 – 14
Tak Berwarna
Merah
8,6 – 10,0
Trayek pH
1
Indigo disulfat
2
Fenolftalein (PP)
3
Bromo Timol Blue (BTB)
Kuning
Biru
6,0 – 7,6
4
Metil Jingga (MO)
Merah
Kunimng
3,1 – 4,4
5
Brocerol green
Kuning
Biru
3,8 – 5,4
6
Brom Phenol Blue
Kuning
Biru
3,0 – 4,6
7
Metil Merah (MM)
Merah
Kuning
4,2 – 6,3
8
Thymol Blue
Merah
Kuning
1,2 – 2,8
9
Netral Red
Merah
Kuning
6,8 – 8,0
10
Meti Kuning
Merah
Kuning
2,0 – 3,0
12
Konsep Asam Basa
Mengukur pH Larutan Asam Basa
Titrasi Asam Basa
Kelas
: XI – IPA 1
Kelompok
: 2
Nama Anggota :
1. Bimantara Geraldo W.P.
(02)
2. Eduard Al Farobi
(07)
3. Fahru Ahmad Roziqi
(08)
4. Helga Saputra
(10)
5. Java Hielgant R.T.
(12)
6. Mohamad Yusuf Ihksanudin
(17)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMA NEGERI 1 KADEMANGAN
Jl. KRESNO No. 29 Kademangan
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum
Kimia ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Guru Kimia saya yaitu Ibu
Wiji yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini
bermanfaat.
Blitar, 03 Maret 2017
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………..……………………………………………….
2
Teori Dasar Asam – Basa………………………………………………………..
4
Mengukur pH Larutan Asam - Basa…………………………………………….
5
Konsep Asam-Basa…...…………………………………………………………
6
Teori Asam - Basa Bronsted Lowry dan Lewis…………………………………
7
Persamaan Reaksi Ion…………………………...……………………………...
8
Titrasi Asam – Basa…….....................................................................................
9
Mengukur pH Larutan…………………………………………….…………..... 10-11
Trayek Perubahan Indikator.................................................................................
12
3
TEORI DASAR ASAM - BASA
Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya.
ASAM
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4
BASA
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OHd. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:
NaOH
Ba(OH)2
NH4OH
KOH
Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk
mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa. Salah satu indikator asam basa
yang praktis digunakan adalah lakmus. Lakmus berasal dari spesies lumut kerak yang dapat
berbentuk larutan atau kertas. Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas, karena lebih sukar
teroksidasi dan menghasilkan perubahan warna yang jelas.
Ada 2 jenis kertas lakmus, yaitu:
Kertas Lakmus Merah
Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada
larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
Kertas Lakmus Biru
Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada
larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).
4
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MENGUKUR pH LARUTAN ASAM - BASA
I.
INDIKATOR.
Siswa Mengukur pH (kekuatan) larutan asam dan larutan basa dengan indikator universal.
II.
DASAR TEORI
Indikator universal juga merupakan indikator asam basa yang dapat digunakan untuk
mengukur harga pH suatu larutan.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
:
plat tetes
Pipet tetes
indikator universal gelas kimia
Bahan :
Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air kapur (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
IV. CARA KERJA.
1. Guntinglah indikator universal 1 cm dan masukkan dalam plat tetes, kemudian tetesi
dengan air suling. Amati perubahan warna indikator universal dan cocokkan warnanya
dengan warna pada skala pH. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V.
HASIL PENGAMATAN.
No.
Larutan
1
Cuka dapur
2
Air accu
3
Garam dapur
4
Air jeruk
5
Air kapur
6
Air suling
7
Gula
8
Soda
9
Air Sungai
10
Air sabun mandi
11
Air sabun cuci
12
Air sumur
pH
1
1
7
2
12
7
6
13
7
8
11
7
Sifat Larutan
Asam Kuat
Asam Kuat
Netral
Asam Kuat
Basa Lemah
Netral
Asam Lemah
Basa Lemah
Netral
Basa Lemah
Basa Kuat
Netral
VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang bersifat asam !
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk, Gula.
2. Sebutkan larutan yang bersifat basa !
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
VII. KESIMPULAN :
5
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KONSEP ASAM - BASA
I.
TUJUAN.
Siswa dapat membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus.
II.
DASAR TEORI
Kertas lakmus adalah salah satu indikator asam basa yaitu zat yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
:
plat tetes
Pipet tetes
lakmus merah dan biru
Bahan :
Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air sabun (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
IV. CARA KERJA.
1. Guntinglah kertas lakmus biru dan merah sepanjang 1 cm dan masing-masing taruhlah
dalam lekukan plat tetes, lalu teteskan air suling. Amati apakah terjadi perubahan warna
pada kertas lakmus. Catat pengamatan anda pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V.
HASIL PENGAMATAN.
VI.
No.
Larutan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Cuka dapur
Air accu (H2SO4)
Garam dapur (NaCl)
Air jeruk
Air kapur (Ca (OH)2
Air suling
Gula
Soda (NaOH)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
Perubahan Warna
Lakmus Merah Lakmus Biru
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Merah
Biru
pH
Sifat Larutan
7
>7
7
ASAM
ASAM
NETRAL
ASAM
BASA
NETRAL
NETRAL
BASA
NETRAL
BASA
BASA
NETRAL
PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH kurang dari 7!
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk.
2. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH lebih dari 7!
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
Soda.
6
VII. KESIMPULAN :
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TEORI ASAM – BASA BRONSTED LOWRY DAN LEWIS
I.
TUJUAN.
Siswa dapat menentukan Asam Basa menurut Bronsted Lowry dan Lewis.
II.
DASAR TEORI
Menurut Arhenius Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion hidronium (H+). Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Selain Arhenius, teori asam basa juga dikemukakan oleh Bronsted Lowry dan Lewis
III. MASALAH :
IV. KEGIATAN :
- Menentukan zat yang bertindak sebagai asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
- Menentukan pasangan asam basa konjungsi.
Contoh soal :
H2O (l) + H2O (l) H3O+(aq) + OH-(aq)
basa 2
asam 1
asam 2
basa 1
H2O, H3O+ = pasangan asam konjungsi
H2O, OH- = pasangan asam konjungsi
V.
PERTANYAAN.
Apa yang dimaksud dengan asam atau basa menurut Bronsted Lowry
VI. KESIMPULAN :
VII. LATIHAN SOAL :
Tentukan asam, basa dan pasangan asam basa konjungsi :
1. H2O + H C O3- H3O+ + O32-
2. HCl + NH3 Cl- + NH4+
7
LEMBAR KEGIATAN SISWA
PERSAMAAN REAKSI ION
I.
TUJUAN.
Siswa dapat memahami dan menuliskan persamaan reaksi ion .
II.
DASAR TEORI
Zat yang berwujud padat, cair dan gas tidak dapat terionisasi.
III. MASALAH :
Bagaimana cara penulisan reaksi ion yang benar ?
IV. KEGIATAN :
- Menuliskan persamaan reaksi setara.
- Menuliskan persamaan reaksi ion.
Contoh soal :
Logam Magnesium dimasukkan dalam larutan asam klorida
Jawab :
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + 2 H+ (aq) + 2 Cl- (aq) → Mg2+ (aq) + 2 Cl- (aq) + H2 (g)
V.
PERTANYAAN.
Senyawa yang berwujud apa yang dapat terionisasi ?
VI. KESIMPULAN :
VII. LATIHAN SOAL :
Tuliskan persamaan reaksi dan persamaan ion secara lengkap !
1. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam klorida.
2. Magnesium hidroksida padat dengan larutan asam nitrat.
3. Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat.
4. Larutan timbal (II) nitrat dengan larutan natrium klorida.
5. Larutan perak nitrat dengan larutan kalsium klorida.
8
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TITRASI ASAM - BASA
I.
TUJUAN.
Siswa dapat menentukan konsentrasi (molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa.
II.
DASAR TEORI
Untuk menentukan konsentrasi (molaritas) suatu larutan asam atau basa dapat ditentukan
dengan cara titrasi asam basa.
III. ALAT DAN BAHAN.
Bahan
- Larutan HCl
- Indikator Penolftalein (PP)
- Larutan NaOH 0,1 M
Alat
- Labu Erlenmeyer
- gelas ukur
- corong
- pipet tetes
- Buret
- Statif dan klem
IV. MASALAH :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi(molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa?
V. CARA KERJA :
1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indikator Penolftalein ke dalam Labu Erlenmeyer
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,01 M hingga garis 0 mL.
3. Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M. Penetesan harus dilakukan secara hatihati dan labu Erlenmeyer terus menerus diguncang-guncangkan. Titrasi dihentikan saat
terjadi perubahan warna yang tetap yaitu menjadi merah muda (merah dadu)
4. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.
VI.
HASIL PERCOBAAN
No.
VII.
Volume HCl yang digunakan (mL)
Volume NaOH yang digunakan (mL)
1
200
11,9
2
200
11,8
3
200
11,5
PERTANYAAN.
1. Berapa volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan ? 11,7 mL
2. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 35,2 X 0,01 = 0,352 mmol = 3,52 X 10-4 M
3. Tuliskan persamaan reaksi HCl dengan NaOH! NaOH + HCL
NaCl + H2O
4. Berapa jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi ? 1
5. Berapa molaritas larutan HCl tersebut ? 5,88 X 10-4
6. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 3,52 X 10-4 M
VI. KESIMPULAN :
9
MENGUKUR pH LARUTAN
I. TUJUAN ; Memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indicator
II. ALAT DAN BAHAN :
1. Rak tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Pipet tetes
4. Larutan A
5. Larutan B
6. Larutan C
7. Larutan D
8. Air Sumur
: 1 buah
: 1 buah
: 3 buah
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
: 5 ml
9. Air sungai
: 5ml
10. Air Hujan
: 5 ml
11. Kertas lakmus merah
12. kertas Lakmus biru
13. Indikator metil jingga/Orange (MO)
14. Indikator Bromotimol Blue (BTB)
15. Indikator Fenolftalein (PP)
III. CARA KERJA:
1. Ambil larutan A secukupnya masukkan kedalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Lakukan pemeriksaan yang sama
terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pHnya.
2. Ambil larutan A secukupnya masukkan dalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan indikator metil jingga (MO), BTB dan PP catat warna yang ditimbulkan. Lakukan
pemeriksaan yang sama terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pH nya.
IV.TABEL PENGAMATAN 1
NO
LARUTAN
1
A
2
3
4
5
6
7
B
C
D
Air Sumur
Air Sungai
Air Hujan
LAKMUS MERAH
LAKMUS BIRU
Warna Indikator
MERAH
MERAH
Harga pH
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
Warna Indikator
MERAH
BIRU
Harga pH
7
7
10
V. TABEL PENGAMATAN 2
NO
1
2
3
4
5
6
7
LARUTAN
A
B
C
D
Air Sumur
Air Sungai
Air Hujan
MO
BTB
PP
Warna Indikator
Merah
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≤ 3,1
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Merah
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≤ 3,1
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tua
Merah
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≥ 10,0
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Biru
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≥ 7,6
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≤ 6,0
≤ 8,6
Warna Indikator
Kuning
Kuning
Tidak
Berwarna
Harga pH
≥ 4,4
≤ 6,0
≤ 8,6
Perkiraan pH
pH ≤ 3,1
pH ≤ 3,1
pH ≥ 10,0
7,6 ≤ pH ≤ 8,6
7,6 ≤ pH ≤ 8,6
4,4 ≤ pH ≤ 6,0
4,4 ≤ pH ≤ 6,0
VI. Pertanyaan:
1. Perkirakan harga pH larutan A, B, C, D, air sumur, air sungai, dan air hujan yang anda periksa.
2. Berdasarkan pengamatan dengan kertas lakmus, indicator yang mana saja yang sebenarnya
tidak perlu anda gunakan lebih lanjut untuk memeriksa laeuran A, B, C, D, air sumur, air
sungai dan air hujan? Beri penjelasan!
3. Dapatkah cara ini digunakan untuk menentukan harga pH larutan secara pasti? Beri
penjelasan!
VII. Kesimpulan:
CATATAN :
11
TRAYEK PERUBAHAN INDIKATOR
NO
Larutan Indikator
Warna dalam
Warna dalam
larutan Asam
larutan Basa
Biru
Kuning
11,6 – 14
Tak Berwarna
Merah
8,6 – 10,0
Trayek pH
1
Indigo disulfat
2
Fenolftalein (PP)
3
Bromo Timol Blue (BTB)
Kuning
Biru
6,0 – 7,6
4
Metil Jingga (MO)
Merah
Kunimng
3,1 – 4,4
5
Brocerol green
Kuning
Biru
3,8 – 5,4
6
Brom Phenol Blue
Kuning
Biru
3,0 – 4,6
7
Metil Merah (MM)
Merah
Kuning
4,2 – 6,3
8
Thymol Blue
Merah
Kuning
1,2 – 2,8
9
Netral Red
Merah
Kuning
6,8 – 8,0
10
Meti Kuning
Merah
Kuning
2,0 – 3,0
12