Teknik Komputer dan Jaringan. pdf

Gambar 4.3 Pembentukan Koneksi

control). Apabila ada pengirim yang Pada waktu pengiriman data sedang

4.2.5 Kendali Aliran

mengirimkan data terlalu banyak, berlangsung, dapat terjadi kondisi

maka pihak penerima akan kepadatan jalur (congestion). Alasan

mengirimkan pesan ke pengirim agar terjadinya congestion antara lain:

jangan mengirim data lagi, karena komputer berkecepatan tinggi data yang sebelumnya sedang di mengirimkan data lebih cepat dari

proses.

pada jaringannya, apabila beberapa Apabila telah selesai diproses, komputer mengirimkan data ke tujuan

host penerima akan mengirimkan yang sama secara simultan.

pesan ke pengirim untuk melanjutkan Untuk mengatasi hal tersebut

pengiriman data. Ilustrasi flow control setiap perangkat dilengkapi dengan

dapat dilihat pada gambar 4.5. mekanisme pengendali aliran (flow

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 169

Gambar 4 - 4 Flow Control

mengirimkan acknowledge no 2. Untuk memastikan data telah

Apabila pengirim mengirimkan data terkirim, si penerima harus

dengan format window segmen mengirimkan acknowledge untuk

sebesar 3, maka penerima akan setiap segmen data yang diterima

mengirimkan acknowledge no 4 pada segmen.

apabila penerimaan data benar. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar

Contoh: Pengirim mengirimkan

berikut:

data dengan format window segmen sebesar 1, maka penerima akan

Gambar 4 - 5 Sistem Windowing

170 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

(gagal) maka penerima akan Komunikasi antar host dengan

mengirimkan acknowledge ke format window segmen pengirim untuk pengiriman ulang mengharuskan frame-frame yang

frame yang rusak.

dikirimkan harus dapat diterima Pada gambar 4.7 dijelaskan dengan baik secara keseluruhan

dataframe nomer 5 yang rusak (gagal (lengkap mulai dari pengiriman frame

kirim) maka si penerima akan pertama sampai frame terakhir) oleh

memberikan acknowledge ke pengirim host lain yang berperan menjadi

no 5, dan si pengirim akan penerima. Apabila ada salah satu

mengirimkan ulang data segmen no 5. frame yang tidak terkirim dengan baik

Gambar 4 - 6 Acknowledge

4.2.6 Model Referensi Komunikasi Data

pengirim, penerima maupun media Model referensi komunikasi data

yang menghubungkannya diproduksi adalah model referensi yang terdiri

oleh vendor yang berbeda-beda. atas beberapa lapisan, yang dijadikan

Saat ini terdapat dua model sebagai standar dalam implementasi

referensi yang diakui untuk komunikasi data, daripenggunaan

implementasi komunikasi data, yaitu peripheral, sampai proses dalam

Model Referensi Open System implementasi komunikasi nya.

Interconnection (OSI) yang Dengan adanya model referensi

dikeluarkan oleh International ini, maka komunikasi data ini dapat

Standard Organization (ISO), dan distandarkan, walaupun peropheral

Model Referensi Transmission Control yang digunakannya baik untuk fungsi

Protocol (TCP/IP) yang pada awalnya dikemukakan oleh Departemen

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 171

Pertahanan Amerika Serikat. Praktisi (arsitektur komunikasi data) antar di lapangan lebih menyukai untuk

kompute yang diberi nama Open menggunakan model referensi

System Interconnection (OSI). OSI TCP/IP, akan tetapi dalam analisa

Reference Model merupakan model lebih mudah untuk menggunakan

referensi Standard yang model referensi OSI, karena struktur

merepresentasikan komunikasi data setiap lapisannya lebih detail dalam

antar peralatan jaringan dan antar menjelaskan komunikasi data.

jaringan.

4.2.6.1. OSI

International Standard Organization (ISO) telah menetapkan suatu standard pertukaran data

Gambar 4 - 7 Susunan Layer Model Referensi OSI

Keuntungan menggunakan OSI - Standarisasi Interfaces yang Reference Model adalah:

digunakan sehingga membantu jaringan dibagi menjadi bagian-bagian

vendor-vendor perangkat jaringan yang lebih kecil sehingga

yang berbeda dalam membangun dan mendukung pengembangan

- dapat lebih mudah untuk diatur dan

setiap perangkat.

dipelajari.

172 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Fungsi layer-layer pada model struktur data, mengatur sintaks referensi OSI ini tergambar pada

transfer data bagi Lapisan Aplikasi. gambar 4.11: Lapisan Sesi (Session Layer): Membangun (establish), mengatur (manage), dan menghentikan (terminate) sesi (session) antar aplikasi.

Lapisan Transport (Transport Layer): Menentukan metode dan kehandalan pengiriman (transport) data antar hosts. Membangun (establish), menjaga (maintain), dan menghentikan (terminate) perangkat- perangkat virtual (virtual circuits) antar host atau jaringan. Mendeteksi kesalahan data dan mengatur perbaikan (recovery) data yang dikirimkan.

Lapisan Jaringan (Network Layer):

Mengatur penentuan jalur (path) Gambar 4 - 8 Fungsi Layer-layer pada

Model OSI pengiriman data antara komputer- komputer yang berkomunikasi merupakan model komunikasi data yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US

Lapisan Aplikasi Application Layer): Department of Defense) yang Aplikasi atau service yang melakukan

merepresentasikan komunikasi data pengolahan data untuk pemakai,

antar peralatan jaringan dan antar seperti: Electronic Mail, File Transfers,

jaringan.

browser dan lain-lain.

Protokol komunikasi data yang Lapisan Presentasi (Presentation

digunakan pada proses ini disebut Layer):

protokol TCP/IP. Struktur Lapisan Menjamin data dapat dibaca oleh

pada model TCP/IP dapat dilihat pada sistem yang menerima data,

gambar 4.13.

menentukan format data yang dikirimkan atau diterima, menentukan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 173

Gambar 4 - 9 Model Referensi TCP/IP

Lapisan Aplikasi (Application Layer): antar pemakai. Aplikasi yang bekerja Berperan sebagai protokol high-level

di layer ini diantaranya File Transfer, yang melakukan proses representasi,

Email, Remote Login, Network encoding dan pengendalian dialog Management, DNS, Browser.

Gambar 4 - 10 Aplikasi TCP/IP

Lapisan Transport (Transport Layer): 174

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Lapisan ini mengubah data menjadi data. Dua protokol yang bekerja di suatu paket data dan menentukan

lapisan ini adalah TCP dan UDP. metode pengiriman, kendali aliran dan korenksi kesalahan terhadap paket

Gambar 4 - 11 Protokol Lapisan Transport

Lapisan Internet (Internet Layer): Protokol yang bekerja pada lapisan ini Berperan untuk memberikan informasi

mengatur kinerja untuk lalu lintas alamat asal dan tujuan dari paket data

jaringan, yaitu IP, UCMP, ARP dan dan menentukan jalur atau rute

RARP.

(routing) pengiriman paket data.

Gambar 4 - 12 Protokol Lapisan Internet

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 175

Akses Jaringan(Network Access): Lapisan ini sering juga disebut sebagai lapisan host-to-network.

Gambar 4 - 13 Protokol Lapisan Network Akses

Lapisan ini menangani semua Pengaturan ini dilakukan melalui komponen dan proses yang berkaitan

protokol jaringan yang tergabung dengan sambungan fisik (physical

dalam kelompok IP (Internet link), baik secara fisik maupun logika.

Protocol). Kegiatannya meliputi Informasi mengenai teknologi jaringan

proses pengalamatan yang digunakan juga ditentukan pada

(addressing) dan proses routing lapisan ini.

paket data.

Agar beberapa komputer dapat berkomunikasi dengan menggunakan

Dalam aplikasinya, sub protocol protokol TCP/IP, ada dua pengaturan

yang merupakan turunan dari TCP/IP pokok, yaitu :

di terjemahkan lagi oleh masing-

1. Pengaturan Aplikasi yang masing subprosesnya, misalnya untuk digunakan untuk akses aplikasi browser ada http (hyper text komunikasi, dilakukan melalui

transfer protocol), untuk layanan surat Protokol Aplikasi yang tergabung

elektronik (email) dapat digunakan dalam kelompok TCP SMTP dan POP, dan sebagainya. (Transmission Control Protocol)

Untuk tanggung jawab seperti pengaturan software pada

penyelenggaraan koneksi aplikasi lapisan aplikasi, juga pengaturan

tersebut ada kelompok protokol yang dalam penyajian aplikasi pada

merupakan bagian dari TCP dan ada lapisan transport.

yang merupakan bagian dari UDP.

2. Pengaturan jaringan yang bertanggung jawab untuk

Perbandingan antara kelompok penyelenggaraan koneksi antar

protokol TCP/IP dengan penerapan komputer yang saling fungsi model referensi OSI dapat berkomunikasi satu sama lain.

dilihat pada gambar 4.8.

176 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar 4 - 14 Perbandingan antara model OSI dengan protokol TCP/IP

Gambar 4.14 Perbandingan antara model OSI dengan protokol TCP/IP

Persamaan antara model OSI dengan protokol TCP/IP: - Masing-masing

model

menggunakan struktur berlapis Sedangkan perbedaannya meliputi: dalam menjelaskan proses • Model Referensi OSI komunikasi data.

• Sebagai model standar yang - Memiliki lapisan aplikasi, meskipun

digunakan sebagai referensi terdapat perbedaan fungsi untuk

dalam menjelaskan proses lapisan tersebut.

komunikasi data untuk semua - Masing-masing memiliki lapisan

vendor dan sistem. Oleh karena transport dan internet (network).

itu model ini tidak memiliki - Masing-masing

protokol yang implementable. teknologi packet-switched dalam

menggunakan

• Memiliki 7 lapisan dalam pengiriman paket data nya. Teknik

menjelaskan proses komunikasi Packet-Switched adalah metode

data di dalam jaringan. pengiriman paket data. Paket data

• Terdapat tiga lapisan yang dapat menempuh jalur(path) yang

berkaitan dengan aplikasi yaitu berbeda-beda dalam mencapai

lapisan aplikasi, presentasi, dan suatu alamat tujuan yang sama.

lapisan sesi.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 177

• Proses komunikasi data di dalam

Catatan: Sistem Bilangan Biner

jaringan secara fisik, dimodelkan dalam dua lapisan: lapisan data

Sistem bilangan biner adalah bentuk link dan lapisan fisik.

kode bilangan yang salah satu aplikasinya diterapkan pada

pemenuhan pengolahan teknologi • Model Referensi TCP/IP

digital, walaupun pengolahan data - Merupakan protokol komunikasi

yang efektif dan efisien menggunakan data standar yang digunakan

sistem bilangan oktal dan hexa- secara luas.

decimal.

- Memiliki 4 lapisan dalam menjelaskan proses komunikasi

Kode bilangan biner adalah bilangan data di dalam jaringan.

biner yang hanya terdiri atas 2 - Menggabungkan lapisan aplikasi,

bilangan, yaitu 0 dan 1. Sementara presentasi dan sesi ke dalam satu

Oktal adalah bilangan yang terdiri dari lapisan (lapisan aplikasi)

8 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 - Menggabungkan lapisan data link

dan7, dan kode bilangan hexa- dan fisik ke dalam satu lapisan

desimal adalah bilangan yang terdiri (Lapisan Network Access)

dari 16 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Terdapat dua cara akses jaringan, yaitu :

Permasalahan yang sering timbul

1. Akses jaringan adhoc / peer to adalah bagaimana cara melakukan peer. Antar host yang saling

konversi diantara satu sistem bilangan berkomunikasi memiliki level

ke sistem bilangan lainnya seperti kewenangan yang sama. Setiap

konversi dari desimal menjadi biner host memposisikan diri untuk

atau sebaliknya, dan juga konversi ke dapat berkomunikasi dengan host

sistem bilangan yang lain. Selain itu lain, tidak dapat diatur ataupun

juga berkaitan dengan operasi-operasi mengatur host lain dalam

yang berlaku padanya.

berkomunikasi. Biasanya komunikasi ini berlaku untuk

Untuk aplikasi pada model komunikasi pc ke pc, seperti

pengalamatan logika jaringan aplikasi sharing file dan sharing

komputer, perlu dipahami cara printer.

melakukan konversi biner-desimal

2. Akses Client Server, pada akses maupun sebaliknya. Salah satu cara ini terdapat server, yaitu suatu

yang dapat digunakan untuk host yang bertugas untuk

melakukan konversi ini adalah dengan memberikan layanan teknis

terlebih dahulu membuat bilangan aplikasi jaringan terhadap host lain

perpangkatan dua. Karena alamat IP yang berfungsi sebagai client yang

versi empat setiap segmennya hanya memanfaatkan layanan yang

terdiri atas 8 bit, maka cukup sampai disediakan oleh server. Contoh

perpangkatan dua pangkat tujuh. dari layanan ini adalah aplikasi

data terpusat (data server), Print

7 6 5 4 3 2 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 server, dll

178 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Untuk melakukan konversi dari sistem Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke sistem bilangan

bilangan biner ke sistem bilangan biner, dapat dilakukan dengan

desimal, maka salah satu cara yang mengurangi angka desimal dengan

dapat dilakukan adalah dengan bilangan perpangkatan dua, dimulai

menempatkan bit-bit biner tersebut dari sebelah kiri (bit ke-8 atau 2 7 ).

pada kolom yang telah disediakan, Apabila bilangan desimal tersebut

selanjutnya totalkan angka dapat dikurangi dengan bilangan

perpangkatan dua yang pada bit perpangkatan dua tersebut, maka bit

biner-nya mengandung angka 1. tersebut bernilai 1, selanjutnya

sisanya kembali dikurangi dengan Contoh : 10101010 (biner) akan perpangkatan dua selanjutnya di

dikonversikan ke sistem bilangan sebelah kanannya, sebaliknya apabila

desimal, maka penyelesaiannya bilangan desimal tersebut tidak dapat

adalah :

di kurangi dengan angka perpangkatan dua tersebut, maka bit

2 1 Bit ke yang bersangkutan bernilai 0.

Perpan gkatan

Contoh : 100 (desimal) akan di

64 32 16 8 4 2 1 2 konversikan ke sistem bilangan biner,

1 0 Angka maka penyelesaiannya adalah :

Biner

Bit

Dari tabel terlihat bahwa angka

ke

perpangkatan dua yang bit binernya mengandung angka 1 adalah angka 128, 32, 8 dan 2, maka bilangan- bilangan tersebut ditotalkan menjadi

64 32 16 8 4 2 1 Perpang katan 2

Maka 10101010 (biner) = 170

36 (desimal)

4.3. Pengalamatan

Pengalamatan digunakan 100-128

Konversi

100-64, sisa 36-32 sisa 4 4-16 4-8 4-4 sisa 0

0-2

0-1

sebagai identitas unit pengirim (source address) dan unit penerima (destination address), dan bersifat

0 11001 0 0 unik. Beberapa model pengalamatan

Biner

telah ada, diantaranya :

dari 100

- Nama Komputer (NetBIOS Name) digunakan oleh Microsoft

Dari konversi diatas, dapat diketahui, - Alamat IP digunakan oleh UNIX bahwa bilangan desimal 100 apabila

- Alamat Media Access Control dikonversikan kedalam sistem

(MAC) (alamat fisik)

bilangan biner akan menghasilkan

angka 01100100.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 179

Ketiga pengalamatan diatas lain seperti yang digambarkan pada memiliki hubungan satu dengan yang

gambar 4.15.

Gambar 4.15 Hubungan Tiga Jenis Pengalamatan Komputer

Namun untuk mengirimkan paket menggunakan format dotted data ke sistem yang berbeda,

decimal, contoh 192.168.0.1 dibutuhkan sistem pengalamatan yang bersifat universal dan dapat dikenali

NetBIOS

oleh masing- masing sistem. - Bersifat Logical Address Alamat IP dipilih sebagai sistem

- Non-Routable pengalamatan yang universal karena

- Non-Subnetting memiliki karakteristik yang lebih baik

- Format Address, contohnya: dibandingkan sistem pengalamatan

Komputer1

yang lain.

Alamat MAC

Karakteristik Alamat IP - Bersifat Physical Address - Bersifat Logical Address

- Routable

- Routable - Non-Subnetting - Subnetting

- Format Address: enam - Format Address: 4 segmen

segmen bilangan hexadecimal, bilangan biner 8 bit yang

contoh 00-D0-59-10-F8-45. dipisahkan dengan “titik” (dot). Format penulisannya

180 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar 4.16 Pengalamatan pada ProtocolTCP/IP

Dalam mengimplementasikan Sehingga apabila dikonversikan ke komunikasinya, TCP/IP menggunakan

dalam sistem bilangan desimal, akan Alamat IP (IP Address) sebagai

menjadi :

identitas logikal network. Alamat IP merupakan suatu

0.0.0.0 s/d 255.255.255.255 model pengalamatan jaringan komputer yang digunakan pada

Untuk memudahkan pembacaan TCP/IP.

dan penulisan, alamat IP biasanya Format dari alamat IP harus unik

direpresentasikan dalam bilangan dan mempunyai format dalam

Decimal (dotted decimal). bilangan biner yang terdiri dari 32-bit

Satu susunan alamat IP terdiri dan dibagi atas 4 kelompok masing-

atas 2 bagian, yaitu Network ID dan masing 8-bit bilangan biner (atau

Host ID, susunannya tergambar sering disebut dengan istilah oktal).

seperti pada gambar berikut :

Range alamatnya berkisar dari: 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 181

Gambar 4 - 15 Pembagian Format Alamat IP

Bit Network-ID berperan dalam

- Jumlah Network: 8

identifikasi network ID, yang

2 Network

menunjukan identitas network tersebut - Jumlah Host / Network : dalam hubungan dengan network

(2 24 )-2 Host = 16.774.214 Host lainnya.

- Network Address 0.0.0.0 dan Sedangkan Bit Host-ID berperan

127.0.0.0 termasuk kedalam dalam identifikasi host dalam suatu

kelompok Address khusus. network.

- Contoh : 11.12.13.14

Kelas B mempunyai spesifikasi : Untuk mengklasifikasikan penggunaan alamat IP, maka telah dibentuk Standar Kelas Alamat IP yang terdiri atas 5 kelas (Kelas A,B,C,D dan E), dan yang digunakan untuk jaringan komputer publik hanya kelas A, B dan

4.3.1. Kelas Alamat IP

C, sedangkan Kelas D dan E

digunakan untuk Multicast.

- Network-ID : 16-bit (Oktal Pertama dan ke-2) - Host-ID :

Kelas A mempunyai spesifikasi : 16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4) - Format Bit :

Bit pertama dan kedua pada oktal pertama = 10 - Range Network : 128.0.0.0 – 191.255.0.0 - Netmask : 255.255.0.0

- Network-ID :

- Jumlah Network :

8-bit (Oktal Pertama)

2 16 Network

- Host-ID : - Jumlah Host / Network : 24-bit (Oktal Ke-2 hingga ke-4)

(2 16 ) -2 Host = 65.535 - Format Bit :

- Contoh : 130.131.132.133 Bit pertama oktal pertama = 0

- Range Network :

0.0.0.0 – 126.0.0.0 - Netmask :

Kelas C mempunyai spesifikasi : 255.0.0.0

182 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

4.3.2. Kelas Alamat Khusus

Selain alamat yang dipergunakan untuk identitas host, ada beberapa jenis alamat yang digunakan untuk

- Network-ID : keperluan khusus dan tidak boleh 24-bit (Oktal Pertama dan ke-2)

digunakan untuk identitas host. Host-ID :

16-bit (Oktal Ke-3 dan ke-4)

1. Alamat Network

- Format Bit : Alamat ini digunakan sebagai Bit pertama, kedua dan ketiga

identitas network pada jaringan pada oktal pertama = 110

Internet.

- Range Network :

- Netmask : - 192.168.0.0/24 , dll 255.255.255.0 - Jumlah Network Address :

Alamat IP ini diperoleh dengan (2 24 )2 Network Address

membuat seluruh bit host-ID pada 2 - Jumlah Host / Network :

oktal terakhir menjadi 0.

256-2=254 Host

Penentuan alamat jaringan (alamat Kelas D mempunyai spesifikasi:

awal pada range network) dapat pula Jika 4 bit pertama adalah 1110,

ditentukan dengan cara menggunakan Alamat IP merupakan Kelas D yang

perkalian (operasi “and” pada digunakan untuk alamat multicast

aritmatika logika gerbang dasar address, yakni sejumlah komputer

digital) antara biner alamat IP dengan yang memakai bersama suatu aplikasi

nilai masking yang digunakan. (bedakan dengan pengertian alamat

Operasi “and” merujuk pada tabel jaringan (network address) yang

mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu

Tabel 4.1 Operasi “and” network).

A B A AND B

Salah satu penggunaan multicast

address yang sedang berkembang

saat ini di Internet adalah untuk

aplikasi videoconference real-time

yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast

Berikut diberikan contoh untuk Backbone (MBone).

mendapatkan alamat jaringan.

Sedangkan pada Kelas E, empat bit Alamat IP Host = 167.205.9.35 (Kelas pertama adalah 1111 atau sisa dari

B)

seluruh kelas. Pemakaiannya Network Address = 167.205.0.0 dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Apabila digunakan operasi “and”, maka pernyataan diatas dihasilkan dari :

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 183

Alamat IP : yang ada didalam Local Area 167.205.9.35 (dotted decimal)

Network. Alamatnya adalah 10100111.11001101.00001001.00100011

255.255.255.255, Misal: Host (biner)

dengan Alamat IP 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast

Masking : address-nya adalah 255.255.0.0 (dotted decimal)

167.205.255.255 (alamat IP 11111111.11111111.00000000.00000000

terakhir dari jaringan 167.205.0.0).

Sehingga untuk penyelesaian kasus

2. Direct Broadcast

diatas diperoleh hasil sebagai berikut. Alamat Broadcast untuk jaringan tertentu yang didapat dari Alamat

10100111.11001101.00001001.00100011 IP terakhir dari jaringan tersebut 11111111.11111111.00000000.00000000 and

(formula broadcast address).

Dari perhitungan/konversi di peroleh

3. Masking

angka biner 10100111.11001101. Masking adalah teknik yang 00000000.00000000 sebagai alamat

digunakan untuk melakukan masking / network, apabila di konversikan ke

filter pada proses pembentukan bilangan desimal (dotted decimal),

routing, sehingga dapat diketahui nilai tersebut adalah 167.205.0.0

suatu alamat IP termasuk dalam satu jaringan atau tidak. Netmask didapat

Fungsi dari alamat network adalah dengan cara mengubah semua bit-bit untuk menyederhanakan informasi

Network-ID menjadi 1 dan semua bit- routing pada Internet. Router cukup

bit host-ID menjadi 0.

melihat alamat network (167.205) Penulisan masking lainnya selain untuk menentukan ke jaringan mana

menggunakan format yang disebut paket data harus dikirimkan

netmask adalah dengan menggunakan istilah prefix atau

2. Alamat Broadcast

genmask, yaitu dengan menuliskan Address ini digunakan untuk

jumlah bit network dari masking, pada pengiriman informasi yang harus

akhir penulisan Alamat IP dengan diketahui oleh seluruh host yang

diawali dengan slash (/).

terdapat pada suatu jaringan. Pada

komunikasi antar jaringan, alamat

Contoh:

broadcast berlawanan fungsi dengan Alamat IP 167.205.1.2 dengan alamat jaringan. Alamat broadcast netmask 255.255.0.0 dapat pula ditulis

digunakan untuk pengiriman data

dengan 167.205.1.2/16.

yang mewakili seluruh anggota

network untuk network lain. Jenis Dari format penulisan Alamat IP, informasi yang di-broadcast biasanya

maka dapat diketahui range dari adalah informasi routing.

networknya yang terdiri dari Network Address, Available/Useable Address

Ada dua jenis alamat broadcast: (Range Alamat IP host) dan Broadcast

1. Local Broadcast

Address.

Alamat broadcast yang digunakan

untuk menghubungi semua host 184

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Misalnya tertulis : 192.168.1.0/24, Kelompok Alamat IP yang tidak maka dapat diartikan sebagai :

termasuk alamat Private, dapat Network Address: 192.168.1.0

dikategorikan Alamat Public. (alamat IP awal), hasil dari proses “and” antara alamat IP dengan

4.3.4. Range Network

masking. Sebuah network dalam

Broadcast Address: realisasinya terdiri atas tiga komponen 192.168.1.255 (alamat IP terakhir),

alamat, yaitu :

nilai ini didapat dari formula:

1. Network Address

2. Available Address/ Useable

Network Address + (Jumlah host -1)

Address

3. Broadcast Address Jumlah host dapat diketahui dari 2 n ,

dengan n adalah bit host (angka 0) Network Address dan Broadcast pada masking.

Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini

Netmask : 255.255.255.0, pada dikarenakan keduanya mewakili contoh dituliskan /24, Angka 24

network secara keseluruhan dalam memberikan informasi bahwa komunikasinya. Network-ID dari Network Address di

Network Address mewakili network atas menggunakan 24-bit pertama

ketika penerimaan paket data. Apabila dari 32-bit Alamat IP.

paket data dikirimkan ke alamat ini, Range Alamat IP host:

maka asumsinya paket data ini 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254

dikirimkan ke seluruh network, bukan hanya ke satu host saja.

Sedangkan Broadcast Address IP Private merupakan alamat IP

4.3.3. Alamat Private dan Public

mewakili network ketika pengiriman khusus yang digunakan untuk

paket data. Apabila paket data lingkungan LAN, artinya apabila

dikirimkan dari alamat ini, maka host dihubungkan langsung pada penerima akan mendeteksi bahwa Internetworking alamat IP ini tidak

pengirimnya bukan satu host, dikenali. Sedangkan Alamat IP yang

melainkan dari satu network. dikenali di Internet disebut IP Public.

Kedua alamat ini tidak dapat diberikan kepada host (seperti ditulis Kelompok alamat yang masuk

pada sub bab sebelumnya mengenai kategori Alamat Private adalah:

address khusus). Kalaupun - 10.0.0.0

dipaksakan untuk diberikan, maka - 172.16.0.0 s/d 172.31.0.0

sistem akan menolak untuk - 192.168.0.0 s/d 192.168.255.0

menerapkannya.

Sedangkan Available Address Agar komputer pada lingkungan

adalah sekumpulan Alamat IP yang LAN ini dapat terkoneksi ke Internet,

dapat diterapkan sebagai alamat host. dilakukan dengan penerapan Network

Address Translation (Pembahasan Dalam penulisannya Alamat IP ada di Bab Firewall).

menggunakan Dotted Decimal, akan tetapi proses pada formula-nya

mengunakan sistem bilangan biner.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 185

Karenanya untuk dapat menyelesaikan formula network,

Sebelumnya konversikan dulu dotted sebelumnya dotted decimal harus

decimal mejadi binary : dikonversikan ke biner pada setiap

Alamat IP 10.10.10.1 = segmen-nya.

Untuk dapat menentukan masking 255.255.255.0 = kapasitas sebuah network, formula

11111111.11111111. 11111111.00000000 yang dapat digunakan adalah:

- Network Address

1. Network Address : 00001010. 00001010.00001010.00000001

11111111.11111111. 11111111.00000000 and “And” kan antara Alamat IP

00001010. 00001010.00001010.00000000 dengan bit dari masking yang

digunakan. Hasil binary diatas apabila dikonversi ke dotted decimal, akan menjadi

2. Broadcast Address :

10.10.10.0, jadi network addressnya [Segmen yang mengandung bit

adalah 10.10.10.0.

host (0) pada Network Address

+ jumlah host] -1. - Broadcast Address - Network address merupakan

angka yang didapat dari

formula sebelumnya.

- Jumlah host didapat dari Jadi broadcast addressnya adalah perpangkatan dua untuk bit

host pada masking. Contoh untuk masking :

- Available Address = 255.255.255.0 (dotted

10.10.10.1 s/d 10.10.10.254 decimal) apabila

dikonversikan pada binary, Sehingga sebuah network setelah akan menjadi 11111111.

menjalani proses subentting akan 11111111.11111111.000000

menjadi beberapa subnetwork yang

00, disana terlihat jumlah bit

range-nya lebih kecil.

host (angka ”0”) adalah Subnetting dilakukan dengan sejumlah 8 buah, maka

beberapa alasan, diantaranya adalah : jumlah host pada network

1. Menghemat penggunaan alamat yang bersangkutan adalah

8 IP, terutama public.

tingkat kongesti host.

2 = 256 Alamat IP untuk

2. Mengurangi

(kemacetan) komunikasi data didalam jaringan.

3. Available Address dimulai dari

3. Mengatasi perbedaan hardware satu alamat IP setelah Network

dan media fisik yang digunakan Address sampai satu address

dalam suatu network. sebelum broadcast address.

4. Memecah Broadcast Domain.

Contoh Kasus :

Adapun proses dari subnetting ini Untuk menentukan range network dari

dapat dilakukan dengan cara alamat IP 10.10.10.1 masking

memindahkan atau menggeser garis 255.255.255.0 adalah:

pemisah antara bagian network dan

186 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 186 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

pengubahan masking, maka Beberapa bit dari bagian host-ID

penggunaan masking /24 untuk 5 host dialokasikan menjadi bit tambahan

(pc) akan dirasa tidak efektif, karena pada bagian network-ID. Network

banyak alamat IP yang tidak Address pada satu jaringan tunggal

digunakan dalam network tersebut. dipecah menjadi beberapa

Apabila sebuah network dengan subnetwork tentunya dengan range

range tertentu akan dibagi menjadi yang lebih kecil.

beberapa subnetwork dengan rincian

Proses Subnetting dapat range masing-masing subnetwork membuat sejumlah network tambahan

terdiri dari jumlah host yang beragam, dengan mengurangi jumlah maka pemecahannya dapat dilakukan maksimum host yang ada dalam tiap

dengan urutan:

network tersebut, sehingga akan

4. Tentukan range network awal menjadikan beberapa host yang

5. Tentukan range network setiap tadinya berada dalam satu network,

subnetwork (dengan cara bisa jadi setelah dilakukan proses

menentukan masking untuk tiap subnetting akan menjadi berbeda

subnetwork, ditentukan dengan network, sehingga untuk

cara 2 n dengan n adalah jumlah bit mengkoneksikannya diperlukan

host).

bantuan dari fungsi router.

6. Urutkan prioritas pemberian Penyelesaian yang menghendaki

alokasi alamat IP dari subnetwork proses subnetting dapat dilakukan

yang range-nya lebih luas. dengan beberapa langkah.

7. Berikan alokasi alamat IP berdasarkan prioritas.

Contoh :

Network 222.168.0.0/24 dapat Dari network diatas Network didefinisikan mempunyai range

222.168.0.0/24 apabila akan dibagi network mulai dari 222.168.0.0 s/d

menjadi 4 subnetwork, maka untuk 222.168.0.255, dengan available

menentukan range network untuk address sebanyak 254 buah.

setiap subnetwork dapat diselesaikan Dengan alasan effisiensi dengan solusi :

penggunaan alamat IP, misalnya

apabila pengalamatan tersebut - Menentukan range setiap diterapkan pada network yang jumlah

subnetwork: [256] / 4 = 64. host-nya relatif sedikit dari range

- Jadi panjang setiap subnetwork network, misalnya akan diterapkan adalah 64 alamat IP, atau dapat

pada network yang mempunyai host menggunakan masking /26. sebanyak 5 host, maka range network

- Tentukan range tiap subnetwork. tersebut dapat diubah agar menjadi

subnetwork 1.

efisien, dengan cara mengubah 222.168.0.0/26 - 222.168.0.63/26 maskingnya, asalnya /24 diubah

menjadi /29 (yang hanya memuat 8

alamat IP, 2 alamat IP digunakan

subnetwork 2.

untuk network address dan broadcast 222.168.0.64/26 - 222.168.0.127/26 address, dan 6 alamat IP untuk

available address).

subnetwork 3.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 187

222.168.0.128/26-222.168.0.191/26 Network b. Terdiri atas 15 pc => 15+2=17 (jumlah pc+2 (network

subnetwork 4. address dan broadcast address)) 222.168.0.192/26-222.168.0.255/26

=> di bulatkan ke perpangkatan 2 selanjutnya, yaitu 32 (masking =

Sebagai catatan, untuk

pengecekan, maka network address pada subnetwork pertama harus sama

Network c. Terdiri atas 25 pc => dengan network address awal, dan

25+2= 27 (jumlah pc+2 (network broadcast address subnetwork

address dan broadcast address)) terakhir harus sama dengan broadcast

=> di bulatkan ke perpangkatan 2 address network awal.

selanjutnya, yaitu 32 (masking = Untuk lebih jelas lagi, contoh

kedua adalah proses subnetting yang menginginkan subnetwork dengan

Network d. Terdiri atas 35 pc => lingkup (range) nya bervariasi antara

35+2= 37 (jumlah pc+2 (network satu subnetwork dengan subnetwork

address dan broadcast address)) lainnya.

=> di bulatkan ke perpangkatan 2 Contohnya dari network

selanjutnya, yaitu 64 (masking = 192.168.0.0/24 akan dibuat distribusi

alamat untuk beberapa subnetwork dengan rincian sebagai berikut:

- Urutkan prioritas pemberian alokasi Network a. Terdiri atas 5 pc

Alamat IP dari subnetwork yang Network b. Terdiri atas 15 pc

range-nya lebih luas.

Network c. Terdiri atas 25 pc urutan subnetwork : D- C- B- A. Network d. Terdiri atas 35 pc - Berikan alokasi Alamat IP Solusi untuk menentukan range setiap

berdasarkan prioritas. subnetwork:

Subnetwork D: 222.168.0.0/26 – 222.168.0.63/26

- Tentukan identitas / range network awal :

Subnetwork C:

/24 = 256 alamat IP (192.168.0.0 – 222.168.0.64/27– 222.168.0.95/26 192.168.0.255)

Subnetwork B:

- Tentukan range network setiap 222.168.0.96/26-222.168.0.127/26 subnetwork (dengan cara menentukan masking untuk tiap subnetwork,

Subnetwork A:

ditentukan dengan cara 2 n , dengan n 222.168.0.128/26–222.168.0.191 /26 adalah bit host).

Network a. Terdiri atas 5 pc => Alamat IP yang belum teralokasikan: 5+2= 7 (jumlah pc+2 (network

222.168.0.192 sampai dengan address dan broadcast address))

222.168.0.255. Alamat IP yang => di bulatkan ke perpangkatan 2

belum teralokasikan ini dapat di- selanjutnya, yaitu 8 (masking =

subnettingkan lagi, dengan syarat /29).

range subnetwork yang dibuat

188 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 188 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

card.

Pada sistem operasi Windows, Menu Alamat IP sebagai pengalamatan logic

4.3.5. Menerapkan Pengalamatan

Network Connection pada Control berbasis IP merupakan satu jenis

Panel merupakan salah satu cara addressing yang banyak digunakan

melakukan / memberikan konfigurasi oleh hampir semua pengguna jaringan

network. Adapun langkah untuk komputer. Hal ini di karenakan

melakukan setting network pada banyaknya pengguna jaringan

sistem operasi microsoft windows komputer yang menghubungkan

dilakukan:

networknya dengan Internetwork.

1. Masuk ke Sub Menu Network Untuk Sistem Operasi Microsoft

Connection dari Control Panel Windows, maupun pada sistem operasi lainnya yangterhubung jaringan, implementasi pengalamatan

Gambar 4 - 16 Halaman Control Panel

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 189

Gambar 4 - 17 Halaman Network Connection

2. Pilih network yang akan diikuti/di

3. Pada Wizard Local Area

konfigurasi pengalamatannya, misal Connection Properties, sorot item Local Area Connection untuk

Internet Protocols (TCP/IP), koneksi yang menggunakan

kemudian pilih Properties. wireline.

Gambar 4 - 18 Local Area Connection Properties

190 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

4. Berikan alamat IP sesuai rencana yang diberikan oleh DHCP penerapan topologi. Untuk hal ini

Server.

dapat dilakukan dua cara, yaitu : - Atau pilih radio button “Use the - Pilih Radio button “Obtain an

following alamat IP” untuk set alamat IP Automatically”, untuk

alamat IP secara manual oleh setting alamat IP automatis

Network Administrator.

Gambar 4 - 19 WIzard TCP/IP Properties

Setelah diset, maka pilih Tab OK dimaksud (akses melakui klik untuk konfirmasi persetujuan.

kanan – status dari network yang hendak dilihat status

5. Selanjutnya Alamat IP yang telah konfigurasi network-nya). Untuk diset digunakan sebagai identitas

informasi lebih jelas dapat untuk host yang bersangkutan.

dilihat dari akses radio button Details (Gambar 4.21 b dan c).

6. Untuk pengecekan dapat dilakukan - Menggunakan terminal dengan dengan beberapa cara, diantaranya

perintah : “ ipconfig /all ”. adalah :

- Pada versi microsoft windows - Melakukan pengecekan ulang

98, informasi dapat dilihat juga pada jendela Internet Protocol

dari akses ”winipcfg”. (TCP/IP) Properties untuk

konfigurasi network yang telah

diberikan, dari wizard Control Panel (Gambar 4.21 a) - Informasi dari jendela “Support” pada status network yang

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 191

(a)

(b)

192 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

(c )

Gambar 4 - 20 Informasi konfigurasi network dari jendela support network

Gambar 4 - 21 Tampilan Pengecekan Konfigurasi Network

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 193

Gambar diatas distribusi DHCP Server, opsi Yes memperlihatkan tanggapan dari

akan muncul sebagai informasi pemberian sintaks ipconfig /all .

bahwa alamat IP didapat dari Sebetulnya walaupun tidak

distribusi DHCP server, sebaliknya ditambahkan opsi /all , informasi

opsi No akan tampil sebagai konfigurasi network akan tampil,

informasi bahwa IP diberikan namun hanya terdiri atas alamat ip,

secara manual.

masking dan gateway (apabila diset)

e. IP Address: Alamat IP yang dari deskripsi hardware yang

dialokasikan untuk kartu jaringan digunakan.

tersebut.

Gambar diatas f. Subnetmask: masking IP yang memperlihatkan informasi konfigurasi

dialokasikan untuk kartu jaringan network yang pada saat tersebut aktif

tersebut.

akan ditampilkan semuanya, akan

g. Default Gateway: Alamat IP yang tetapi untuk network yang pada saat

diset sebagai tujuan pelemparan tersebut tidak aktif, maka yang tampil

data, apabila tujuan dari paket hanya deskripsi hardware dari kartu

data tersebut tidak tercantum pada jaringan yang digunakannya saja.

tabel routing lokal. Pada tanggapan perintah tersebut ada beberapa parameter

Perintah tanpa opsi ”/all” akan yang tampil, yaitu bagian yang

menampilkan identitas kartu jaringan menyatakan interface yang sedang di

yang pada saat itu aktif saja, akan monitor (misal Ethernet adapter Local

tetapi apabila perintah ipconfig Area Network). Hardware ini terdiri

diikuti oleh opsi ”/all” , maka akan atas informasi network yang telah

ditampilkan identitas dari seluruh kartu diberikan pada interface tersebut,

jaringan yang telah diset. yang terdiri atas :

Selanjutnya, untuk mengetahui status

a. Media State: Status media yang ketersambungan host tersebut dengan digunakan, apakah sedang

host lain, dapat ketahui melalui terpasang atau tidak.

beberapa cara, yaitu :

b. Description: Jenis kartu jaringan

1. Melihat status ketersambungan yang digunakan sesuai dengan

network (informasi lebih lengkap yang telah terdeteksi oleh sistem.

pada Microsoft Windows Vista).

c. Physical Address: Alamat fisik dari

2. Menggunakan tools ”ping” ,.

kartu jaringan.

3. Menggunakan software monitoring

d. DHCP Enable: Cara pemberian

jaringan

alokasi alamat IP, apakah

diberikan secara manual atau dari

194 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar 4 - 22 Tools Ping

Utilitas

alamat IP yang telah di-set untuk kartu mengecek apakah jaringan kita sudah

ping digunakan untuk

jaringan pada komputer bisa berfungsi dan terhubung dengan

(192.168.188.1). baik. Sintaks dari perintah ping Namun seandainya jika kita

adalah sebagai berikut: melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal (misalnya ping

ping [alamat ip]/[host-

192.168.188.3, seperti yang terlihat

name] -option

pada gambar), maka akan dikeluarkan pesan Request timed Out yang

Misalkan pada gambar 4.23 terlihat berarti nomor IP tidak dapat dijangkau perintah ”ping localhost” (nama yang

dari host tersebut.

otomatis di-set untuk komputer TTL adalah Time To Live, yaitu sendiri). Jika kita melihat pesan ”Reply

batasan waktu agar paket data from IP 127.0.0.1 ” besarnya berapa

tersebut tidak mengambang di bytes dan waktunya berapa detik, itu

jaringan (karena destinasi/tujuan tidak menandakan bahwa perintah untuk

ditemukan).

menghubungkan ke localhost dapat

berjalan dan diterima dengan baik, hal

ini juga sama dengan apabila

dilakukan pengetesan koneksi ke Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Tanggapan dari tools ”ping” Kalaupun masing-masing host setidaknya ada 4 macam :

tidak terdapat dalam satu network,

1. Reply from [alamat host tujuan] akan tetapi tetap menginginkan [kapasitas pengiriman] [waktu

melakukan komunikasi, maka harus pengiriman] [TTL], Tanggapan ini

ada penghubung antar keduanya, menandakan terjadi koneksi

dalam teknis jaringan komputer antara host pengirim dan host

penghubung yang dimaksud adalah penerima ”ping”

perangkat yang disebut Router, yang

2. Request timed out, tidak terjadinya bertugas melakukan IP Forwarding koneksi antara kedua host,

antar network.

penyebabnya belum dapat di pastikan, atau penyebabnya masih

4.4. Routing

bersifat umum, walaupun Alamat Ukuran satu network antara IP tujuan termasuk satu network

beberapa host dapat diketahui apabila dengan pengirim.

masing - masing host yang

3. Hardware Error, adanya berkomunikasi mempunyai network kerusakan pada NIC yang

address yang sama.

terpasang pada host pengirim.

4. Destination Host Unreachable, Kalaupun ada dua host atau lebih kedua host yang berkomunikasi

yang tidak terdapat dalam satu tidak terdapat dalam satu network,

network, akan tetapi tetap atau tidak adanya route antara

menginginkan melakukan komunikasi, kedua host apabila tidak terdapat

maka harus ada perangkat dalam satu network.

penghubung antara mereka. Dalam teknis jaringan komputer perangkat

Host yang dapat berkomunikasi penghubung yang dimaksud adalah adalah host yang terdapat dalam satu

Router, yang bertugas melakukan network logika.

routing antar network.

Selain dari tools / perintah ping ini, Routing merupakan proses dapat pula digunakan software

penyampaian data dari satu host ke monitoring jaringan, walaupun host yang lainnya yang tergabung berbeda cara dalam melakukan

dalam jaringan komputer. pengecekan koneksi, namun

Proses routing ini terjadi pada pengujian koneksi dari perintah ping

lapisan network, dengan protokol maupun menggunakan software

Internet Protocol.

monitoring jaringan, keduanya sama- sama menggunakan protokol SNMP

4.4.1. Berdasarkan Prosesnya

(Simple Network Management Berdasarkan Prosesnya routing Protocol) (lihat sub-bab ...).

dapat di kelompokkan menjadi dua macam yaitu, yaitu :

1. Routing Langsung beberapa host dapat diketahui apabila

Ukuran satu network antara

2. Routing Tak Langsung masing - masing host yang berkomunikasi mempunyai network address yang sama.

196 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

4.4.1.1. Routing Langsung

Routing langsung adalah penyampaian paket data antar host yang terdapat dalam network yang sama. Pengiriman data dilakukan secara langsung dari host pengirim ke host penerima tanpa harus melalui perantara dulu.

iMac

iMac

Misalnya pengiriman data dari host dengan Alamat IP

192.168.188.1/24 ke host dengan Alamat IP 192.168.188.2/24 dapat dilakukan secara langsung karena keduanya terdapat dalam satu network.

Gambar 4 - 24 Routing Tak Langsung

Windows NT dapat berfungsi sebagai router dengan menyediakan minimal 2 network interface card

(network interface dapat berbentuk Ethernet, token ring atau serial

iMac

iMac

interface). NIC yang pertama diset

pada satu jaringan, dan NIC yang lain diset pada jaringan yang lain, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.26.

NIC 1 : Alamat IP : 192.168.118.1 Subnetmask : 255.255.255.0 Gambar 4 - 23 Routing Langsung Default Gateway : -

4.4.1.2 Routing tak Langsung

Routing tak Langsung adalah penyampaian paket data antar host pada network yang berbeda, sehingga

NIC 2 :

penyampaian data antar keduanya

Alamat IP : 202.51.226.34 Subnetmask : 255.255.255.240

harus melalui perantara (router).

Default Gateway : 202.51.226.33

Gambar 4 - 25 PC dengan dua NIC untuk fungsi Router

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 197

4.4.2. Berdasarkan Pengisian Tabel Routing

Sedangkan untuk melakukan Konfigurasi routing dalam suatu

penghapusan entri routing dari table host baik yang berfungsi sebagai user

routing dapat digunakan sintaks route maupun router terdapat dalam tabel

delete.

routing. Tabel routing dapat ditampilkan

Route delete [ jaringan ] [ gateway ] dengan menggunakan perintah Contoh: route delete 10.10.10.0/24

netstat –nr, atau route –n

192.168.188.3 Maksudnya: melakukan penghapusan

Untuk mendaftarkan jaringan entri routing 10.10.10.0/24 melalui pada table routing diperlukan sintaks

192.168.188.3 yang sebelumnya seperti:

terdapat pada table routing.

Apabila akan dilakukan perubahan [subnet-mask ] [ alamat IP gateway ]

Route add –net [ jaringan ] mask

identitas routing suatu jaringan, tanpa menghapus terlebih dahulu (langsung

Contoh : dilakukan untuk me-replace route add –net 10.10.10.0 netmask

konfigurasi routing sebelumnya dapat 255.255.255.0 192.168.188.3

digunakan sintaks route change, yang maksudnya: Menambahkan jaringan

dapat juga diberlakukan pada default 10.10.10.0/24 yang berada di

routing.

belakang 192.168.188.3 (router posisi atas pada gambar …).

Route change [jaringan] [gateway]

Contoh: route change default 202.51.226.237 Maksudnya: mengganti default routing ke alamat baru 202.51.226.37.

Untuk menampilkan table routing dapat digunakan perintah berikut:

route print atau netstat –rn .

Gambar 4 - 26 Topologi untuk penambahan routing

198 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar 4 - 27 Tabel Routing Sebuah Host

Gambar 4.29 menjelaskan tabel routing, yaitu tabel yang menunjukkan

6. Flags: Status dari entri tabel tujuan yang dapat dijangkau oleh data

routing, yang terdiri atas : dari localhost (atau yang dipercayakan

a. U: Route sedang digunakan kepada localhost yang bertugas

b. G: Memerlukan gateway sebagai router untuk diteruskan ke

untuk sampai ke destination tujuan seharusnya, melalui gateway

c. s: entry routing yang tercantum).

ditambahkan secara Pada tabel routing terdapat beberapa

manual (static routing). hal, yaitu :

d. d: entry routing

1. Network Destination: yaitu ditambahkan secara tujuan paket data yang dapat

dinamic/otomatis (dynamic dilayani oleh localhost.

routing).

2. Netmask: masking yang digunakan oleh destination.

Berdasarkan cara pengisian tabel

3. Gateway: alamat IP yang routingnya, routing dapat dibedakan menjadi perantara menuju ke

menjadi dua macam, yaitu : destination.

1. Static Routing

4. Interface: Kartu jaringan yang

2. Dynamic Routing

digunakan sebagai hardware menuju destination.

4.4.2.1. Static Routing

5. Metric: Jumlah langkah routing Static Routing adalah proses (hop) yang diperlukan untuk

penambahan entry routing pada tabel sampai ke tujuan (destination).

routing yang dilakukan secara manual Pada beberapa sistem operasi

dilakukan oleh seorang network lain, ada tambahan :

administrator. Proses yang dilakukan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

dibelakang router yang arah default gateway.

routingnya berlawanan dengan arah Maksud dari entry routing non

default routing.

default gateway adalah proses penambahan entry routing untuk

Contoh penerapannya:

Gambar 4 - 28 Contoh Topologi Static Routing

Pada R2, entry routing yang harus secara otomatis (dynamic), yang ditambahkan :

dilakukan oleh Protokol routing. - Default Routing, diarahkan ke Dalam prosesnya terdapat dua

interface yang satu network pada kelompok protokol yang digunakan R1, yaitu 20.20.20.1. Diarahkan ke

untuk dynamic routing, yaitu : alamat ini sebab interface ini merupakan jalur terdekat menuju

1. Interior Gateway Protocol, yaitu network yang lebih luas (Internet).

protokol routing yang antar router - Static Routing, yaitu menambahkan

dalam satu autonomous system entry routing network yang

(AS). Autonomous system adalah berlawanan arahnya dengan

satu atau beberapa jaringan yang internet, melalui interface terdekat

berada dalam satu kendali teknis. menuju network tersebut, pada R2

Kendali teknis yang dimaksud dapat ditambahkan entry routing

adalah satu pengelolaan teknis 50.50.50.0/24 melalui 40.40.40.2.

yang meliputi pengaturan topologi, konfigurasi network serta

pemeliharaan kondisi jaringan Dynamic routing, merupakan

4.4.2.2. Dynamic Routing

tersebut. Contoh protokol yang metoda untuk pemberian entry routing

digunakan adalah RIP.

200 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

2. Exterior Gateway Protocol (Border

1. Jelaskan hubungan antara Gateway Protocol), yaitu protokol

komunikasi dengan jaringan routing yang dapat digunakan

Komputer

antar router pada Autonomous

2. Jelaskan maksud dari model System yang berlainan.

komunikasi.

3. Jelaskan maksud dari metode Fungsi dari protocol adalah untuk

komunikasi, terkait dengan membangun dan memelihara tabel

implementasinya pada jaringan routing. Protokol routing mempelajari

komputer.

semua jalur yang tersedia,

4. Apa yang dimaksud dengan menempatkan jalur terbaik dalam

protokol?

tabel routing dan menghapus jalur

5. Gambarkan susunan lapisan pada ketika routing tidak lagi dipergunakan.

model referensi OSI, tuliskan Router menggunakan informasi dalam

fungsi masing-masing lapisan. tabel routing untuk meneruskan

6. Gambarkan susunan lapisan pada paket..

model referensi TCP/IP, tuliskan fungsi masing-masing lapisan.

Kedua macam routing ini (static

7. Jelaskan format penulisan Alamat Routing/Dyamic Routing) dapat

IP

diterapkan dalam PC Router maupun

8. Tuliskan spesifikasi dari kelas Dedicated Router. Tinggal kesiapan

Alamat IP

pengelola networknya (network

9. Tentukan range network dari administrator) mau 202.51.226.32/28 mengimplementasikan model routing

10. Apa yang dimaksud dengan yang mana. Hanya perlu diperhatikan

subnetting?

satu hal, bahwa routing static hanya

11. Tentukan range untuk setiap cocok untuk diterapkan pada network

subnetwork apabila network dengan lingkup terbatas (kecil),

202.51.226.0/24 hendak dibuat sedangkan untuk network yang sudah

menjadi 8 subnetwork.

komplek, sebaiknya digunakan

12. Tentukan range untuk setiap dynamic, agar bila ada perubahan

subnetwork apabila dari network konfigurasi network, pemutakhiran

202.51.226.0/24 hendak tabel routingnya dapat dilakukan

didistribusikan Alamat IP untuk secara cepat dan tidak memerlukan

subnetwork :

down time yang cukup lama.

a. Staff yang terdiri atas 20 PC

b. Direksi yang terdiri atas 10 PC

4.5. Soal-Soal Latihan

c. Customer Service yang terdiri atas 30 PC

Soal-soal latihan ini peruntukan bagi

d. Operator yang terdiri atas 40 siswa yang telah selesai melakukan

PC

pemahaman Bab 4 mengenai

e. Tentukan pula daftar Alamat IP Jaringan Komputer.

yang belum teralokasikan.

13. Tuliskan langkah untuk Jawablah pertanyaan dibawah ini

menerapkan Alamat IP dengan tepat.

202.51.226.35 ke PC yang menggunakan sistem Operasi Microsoft Windows XP.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 201

14. Bagaimana cara untuk melakukan pengujian koneksi dari PC dengan Alamat IP 202.51.226.35 ke PC dengan Alamat IP 202.51.226.36

15. Jelaskan perbedaan antara routing langsung dengan routing tak langsung

16. Apa yang dimaksud dengan Tabel Routing

17. Dari topologi berikut, tuliskan entry routing pada masing-masing router(R1, R2 dan R3).

202 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan