Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia S100 Pada Meningioma Di RSUP. H. Adam Malik Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningioma adalah suatu tumor jinak yang terjadi pada selaput otak
susunan saraf pusat. Meningioma berasal dari arachnoid cap cells, suatu lapisan
neuroektodermal yang membentuk lapis luar dari selaput araknoid dan vili
araknoid. Tumor ini terjadi sekitar 20% dari semua tumor primer intrakranial
dengan insiden yang telah dilaporkan sebesar 4,4 per 100.000 orang per tahun
dan terdiagnosis pada rata-rata penderita berumur 63 tahun (Marwin, 2010).
Meningioma merupakan tumor jinak dengan prognosis yang baik, pemahaman
akan sifat neurobiologis tumor akan mengakibatkan perbaikan umum pelayanan
kesehatan.
Sampai saat ini, ekspresi protein S100 diyakini hanya terbatas pada sel
glial dalam sistem saraf pusat (SSP). Namun, beberapa peneliti telah
menunjukkan distribusi protein S100 diluar SSP yaitu, protein S100 secara
immunohistokimia terlokalisasi dalam sel-sel stellata dari adenohipofisis, dalam
sel-sel satelit dorsal root ganglion dan medula adrenal, dalam melanosit dan selsel di kulit, dalam sel-sel kondrosit dan sel-sel kelenjar getah bening retikular dan
spleen. Disisi lain, melanoma ganas, granular sel myoblastoma dan malignant
histiocytosis juga ditemukan mengandung protein S100 selain tumor glial dan
schwannoma. Dengan demikian, protein S100 tidak dianggap benar-benar
sebagai protein spesifik pada SSP, tetapi umumnya dipercaya bahwa sel-sel yang

disebutkan diatas, terlepas dari jaringan normal atau ganas, berasal dari
neuroektoderm dan mesenkim.
Ekspresi pewarnaan histokimia S100 pada meningioma tertentu tidak
terduga. Meningioma biasanya dianggap mewakili tumor yang timbul dari
meningen. Para embriolog menjelaskan bahwa sel dari leptomening berasal dari
neural crest, sedangkan sel-sel lain dari meningen adalah sel fibroblas yang
berasal dari jaringan mesenkim disekitarnya. Penjelasan ini membuat kita lebih

Universitas Sumatera Utara

mudah untuk memahami mengapa meningioma memiliki berbagai penampilan
histologis, dan mengapa meningioma sering merupakan bagian dari displasia
herediter dari neural shets yang dikenal sebagai penyakit Von Recklinghausen
(Tabuchi, 1984).
Pewarnaan imunohistokimia S100 merupakan pewarnaan standar untuk
melanoma dan schwannoma. Pewarnaan imunohistokimia S100 cukup jarang
digunakan untuk menegakkan diagnosis meningioma. Penulis juga belum
mendapatkan suatu literatur yang spesifik menggambarkan karakteristik
meningioma (grade, jenis histopatologi dll.) dengan ekspresi pewarnaan S100.


1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut “Bagaimanakan gambaran/ekspresi
pewarnaan imunohistokimia S100 pada pasien meningioma di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran/ekspresi pewarnaan imunohistokimia S100
pada meningioma

1.3.2 Tujuan Khusus
1.

Untuk mengetahui karakteristik demografi (jenis kelamin dan usia) penderita
meningioma di RSUP H. Adam Malik Medan pada periode Pebruari 2010 –
Pebruari 2012.

2.


Untuk mengetahui karakteristik penderita meningioma (lokasi tumor, grade
WHO, jenis histopatologi, rekurensi tumor) di RSUP H. Adam Malik Medan
pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.

Universitas Sumatera Utara

3.

Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 pada penderita meningioma di RSUP H. Adam Malik
Medan pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.

4.

Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan
pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
5.

Untuk

mengetahui


karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan usia di RSUP H. Adam Malik Medan pada
periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
6.

Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan


imunohistokimia S100 dengan lokasi tumor di RSUP H. Adam Malik Medan
pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
7.

Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan grade WHO di RSUP H. Adam Malik Medan
pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
8.

Untuk


mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan jenis histopatologi di RSUP H. Adam Malik
Medan pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
9.

Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi


pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan PTEI di RSUP H. Adam Malik Medan pada
periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.
10. Untuk

mengetahui

karakteristik

gambaran/ekspresi

pewarnaan

imunohistokimia S100 dengan rekurensi tumor di RSUP H. Adam Malik
Medan pada periode Pebruari 2010 – Pebruari 2012.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Mendapatkan gambaran/ekspresi pewarnaan imunohistokimia S100 pada
pasien meningioma


Universitas Sumatera Utara

2. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi ilmiah dalam
penanganan meningioma dan akan bermanfaat untuk meningkatkan upaya
peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang bedah saraf.
3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai pewarnaan
imunohistokimia S100.

Universitas Sumatera Utara