Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pembebasan Bangsa Israel dalam Kitab Ester Menurut Perspektif Teori Kekerasan

PROSES PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
MENURUT PERSPEKTIF TEORI KEKERASAN

TESIS

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh :

Maria Belandina Tuulima
752010009

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012

Segala perkara dapat ku tanggung
di dalam Dia yang memeberi kekuatan kepadaku

(Filipi 4:13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan
kemurahanNya, saya dapat menyelesaikan pendidikan di UKSW, khususnya di Progdi
Magister Sosiologi Agama. Penulis menyadari bahwa selama menjalani masa pendidikan
banyak hal telah di dapat tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga pelajaran-pelajaran
berharga lainnya.
Kembali ke salatiga seperti memori yang diputar kembali. Di sini sekitar sebelas
tahun yang lalu penulis juga menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teologi, namun di
sadari bahwa walaupun kampus tercinta begitu banyak berubah, tetapi suasana persaudaraan
dan keakraban antara dosen dan mahasiswa tidak pernah berubah. Hal ini juga turut
membangkitkan semangat penulis untuk terus maju menyelesaikan pendidikan di UKSW.
Dalam proses belajar penulis telah mendapatkan banyak hal. Dan semua hal yang
harus dikerjakan dalam proses ini merupakan perjuangan tersendiri, termasuk menyelesaikan
penulisan tesis sebagai bagian akhir dari seluruh proses ini. Tetapi puji dan syukur kepada
Tuhan bahwa semua itu bisa dilalui dengan baik.
Tesis ini dapat tersusun karena sumbangsih banyak orang. Karena itu sudah
sepantasnyalah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

turut memberikan andil bagi penyelesaian tesis ini.
1.

Prof. Pdt. John. A. Titaley, Th.D., selaku pembimbing I, merupakan suatu
kehormatan bagi saya bisa dibimbing oleh bapak. Terimakasih atas semua
bantuan, dukungan, dan bimbingan yang tak kenal lelah, meskipun begitu
banyak kesibukan yang harus dikerjakan, tetapi disela-sela kesibukan (bahkan
pada saat makan) masih memberikan kesempatan bagi saya untuk berkonsultasi.

2.

Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, sebagai pembimbing II, terimakasih untuk kesabaran
bapak dalam membimbing saya, bahkan mau menjawab sms-sms saya dan
meluangkan waktunya untuk membimbing saya.

3.

Dr. David Samiyono, selaku penguji, terimakasih karena telah membaca serta
memberikan kritik-kritik dan saran selama proses ujian dan juga proses belajarmengajar selama ini.


iv

4.

Seluruh staff dosen dan karyawan, terimakasih karena telah membantu selama
proses perkuliahan berlangsung.

5.

Terimakasih untuk Majelis Sinode Gereja Masehi injili di Timor (GMIT), yang
telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan pendidikan, dan
juga memberikan bantuan-bantuan bagi kelancaran studi.

6.

Almh. Mama Len Tuulima-Bolla, your never ending love and support still live
in my heart, i am who i am... mama thanks to you. Papa, terimakasih untuk doa
dan kasihmu. I Love you papa.

7.


Terimakasihku untuk Saudara-saudariku: K. Roys, Novy, Ardian, Ellen dan
Meggy, serta anak-anakku tersayang: Moreno, Bonic, Devy, Gracia, dan
Tristan,

yang

telah

memberikan

warna

indah

dalam

kehidupanku.

Keberhasilanku berkat doa-doa kalian.

8.

Teman-temanku senasib-sepenanggungan: Helda, dan Hellen (kalian berdua
yang terbaik!!!), Chandra, Katriana, Agnes, Ella, Osian, Ongen, kapan kita
jalan-jalan lagi???? Untuk seluruh teman-teman MSA 2010 terimakasih untuk
kebersamaan kita... We are the best !!. Khusus untuk kak. Leny Tucunan, ayo
semangat kak, jangan lupakan aku ya kalau udah pulang kampung..

9.

Untuk mereka yang tak tersebutkan namanya tapi berarti dalam kehidupanku.
Terimakasihku untuk semua bantuan, dorongan, dukungan, dan doa.

Salatiga, awal Februari 2012
Penulis

v

DAFTAR ISI
Moto

Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
I.
Pendahuluan
II. Batasan Masalah
III. Rumusan Masalah
IV. Tujuan Penelitian
V. Manfaat Penelitian
VI. Signifikansi Penelitian
VII. Metode Penelitian
VIII. Rancangan Penulisan
BAB II TEORI KEKERASAN PERSPEKTIF JOHAN GALTUNG
I. Pendahuluan
II. Teori Kekerasan Secara Umum
III. Teori Kekerasan Menurut Perspektif Johan Galtung
3.a. Riwayat Hidup
3.b. Teori Kekerasan
3.b.1. Segitiga Kekerasan

3.b.2. Dimensi-Dimensi Kekerasan
3.b.3. Akibat-akibat Kekerasan Kekerasan
3.b.5. Kekerasan Dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
3.b.6. Kekuasaan Dan Kekerasan
3.b.7. Dimensi-dimensi Kekuasaan
IV. Kesimpulan
BAB III. PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
I. Pendahuluan
II. Latar Belakang Kitab
2.a. Tambahan Kitab Ester
2.b. Alur Cerita
2.c. Penulis/pengarang
2.d. Tempat kejadian/setting
2.e. Waktu Penulisan
III. Tujuan Penulisan
3.a. historisitas Kitab Ester
IV. PEMBEBASAN BANGSA ISRAEL DALAM KITAB ESTER
4.a. Israel dalam Dominasi Wangsa Seleucid
4.a.1. Makabe (198-140 SM)
4.a.2. Hasmonean (140-63 SM)

V. Hari Raya Purim
VI. Kesimpulan
BAB IV. ANALISIS
I. Pendahuluan
II. Helenisasi Sebagai Kekerasan Langsung, Struktural, Dan Kultural
BAB V. PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
DAFTARA PUSTAKA
vi

iii
iv
vi
vii
2
8
8
9
9

9
10
13
14
15
18
18
20
28
30
34
36
37
38
41
42
42
44
45
46

46
50
50
53
54
59
73
77
82
83
90
95

Abstrak

Kisah dalam kitab Ester berisi sebuah perayaan kemenangan atas penindasan yang di
alami bangsa Israel, yang dikenal dengan hari raya Purim. Banyak ahli berpendapat bahwa
tujuan penulisan kitab ini adalah untuk menjastifikasi hari raya Purim tersebut. Meskipun
kitab ini mengetengahkan kisah yang berlatar belakang kerajaan Persia, tetapi sesungguhnya
kitab ini ditulis pada masa Makabean-Hasmonean, hal ini menunjuk kepada sebuah peristiwa

yang tercatat di dalam kitab 2 Makabe 15:36, tentang perayaan “hari Mordekhai” yang
dilakukan ketika Yudas makabe mengalahkan Syria.
Ada banyak peristiwa kekerasan yang dialami bangsa Israel dalam proses memeperoleh
pembebasan mereka akibat pemaksaan budaya Yunani (hellenisasi) oleh raja Antiokhus
Epiphanes IV. Jika dilihat dari perspektif teori kekerasan Johan Galtung, maka ditemukan ada
tiga jenis kekerasan, yaitu: kekerasan Langsung, kekerasan struktural, dan kekerasan budaya.
Ketiga bentuk kekerasan ini begitu nyata dalam kehidupan bangsa Israel pada era ini,
sehingga bangsa Israeel melakukan perlawanan di bawah pimpinan Mathatias dan anakanaknya Yudas dan Yonathan. Perang sipil ini kemudian dikenal dengan perang Makabe.
Dalam konteks seperti inilah, kitab Ester ditulis. Dengan menggunakan setting Persia,
penulis berusaha mengakat isu kekerasan atas orang Israel pada masa Persia disertai dengan
bumbu kemenangan, untuk membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Israel agar
bangkit dan memperjuangan identitas mereka yang dihapuskan secara paksa oleh penguasa
kala itu.

vii