DAKWAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP(STUDI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI PENCEMARAN SAMPAH RUMAH TANGGA PADA ALIRAN SUNGAI BRANTAS DI KEDUNG KWALI KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR).

DAKWAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Pendampingan Masyarakat Dalam Menanggulangi Pencemaran
Sampah Rumah Tangga pada Aliran Sungai Brantas di Kedung Kwali Kota
Mojokerto Jawa Timur)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :
M. Fahmi Muzakky
B72212034

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2016

DAKWAH PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(StudiPendampinganMasyarakatDalamMenanggulangiPencemaranSampahRumah
TanggapadaAliran Sungai Brantas di KedungKwali Kota MojokertoJawaTimur)
Oleh:
M. FahmiMuzakky
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
muzakky.13@gmail.com

Abstrak
Aliran sungai yang semakin tercemar membuat lingkungan semakin rusak.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal, seperti kurangnya kesadaran warga untuk
membuang sampah pada tempatnya, pembuangan limbah rumah tangga dan
limbah industry kecil maupun industri menengah. Salah satu contoh yaitu yang
terjadi di lingkungan Kedung Kwali Kota Mojokerto. Sungai brantas mengalami
pendangkalan dan pencemaran limbah penyembelihan ayam. Selain itu bantaran
sungai tidak terawat dengan baik.
Riset pendampingan ini dilakukan dengan mengacu pada pendekatan
penelitian menggunakan metode PAR (Participatory Action Research). PAR
memiliki tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain. Ketiga kata tersebut
adalah partisipatif, riset, dan aksi. PAR dirancang memang untuk mengkonsep
suatu perubahan dan melakukan perubahan terhadapnya.

Penelitian ini bertujuan untuk memulihkan kondisi sungai secara berkala
dan terus menerus. Oleh karena itu, pendampingan terhadap warga untuk
memperbaiki lingkungan aliran sungai brantas sangat diperlukan. Kegiatan
pendampingan diawali dengan penyuluhan lingkungan, kemudian dilanjutkan
hingga aksi, yaitu penanaman tumbuhan untuk mencegah terjadinya erosi tanah
oleh air sungai dengan cara penghijauan.
Kata Kunci :Pendampingan, lingkunganhidup, penghijauan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ..................................................................................... ...……..i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ...…….ii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ..…….iii
PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................. ..…….iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ..……..v
MOTTO .......................................................................................................... ..…….vi
KATA PENGANTAR … ................................................................................ .…….vii
ABSTRAK ...................................................................................................... .……..ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..……..x
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... .……..xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………...…………....……..xii
BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………….………1
A.
B.
C.
D.
E.

BAB II

Latar Belakang………………………………………………….1
Fokus Pendampingan……………………………………………5
Tujuan Pendampingan …………………………………….........6
Manfaat Pendampingan…………………………………………6
Penelitian Terdahulu yang Relevan……………………………..7


KAJIAN TEORI……………………………………………….……...9
A. Teori Perubahan Sosial………………………………………….9
B. Seputar DAS (Daerah Aliran Sungai)……………...……..…...11
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam…...15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN PENDAMPINGAN…..……..23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.

BAB IV

PROFIL DESA KEDUNG KWALI…………………………………37
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

BAB V

Pendekatan dan Jenis Penelitian……………………………….23
Objek Penelitian……….………………...…………………….25
Ruang Lingkup Penelitian……………………………………..25
Jenis dan Sumber Data………………...………………………25
Tahap-Tahap Penelitian………………………………………..27
Teknik Pengumpulan Data…………………………………….28
Teknik Validasi Data…………………………………………..30

Teknik Analisis Data…………………………………………..31
Sistematika Pembahasan……………………………………….32

Letak Geografis………………………………………………..39
Kondisi Demografis……………………………………………41
Ekonomi Masyarakat…………………………………………..41
Kependudukan…………………………………………………47
Kesehatan Masyarakat…………………………………………47
Tingkat Pendidikan Masyarakat…………………………….....49
Sosial Budaya ………………………………………………....51

ANALISIS MASALAH SAMPAH DAN LIMBAH AYAM
POTONG………………………………………………….................57
A. Mengurai Masalah Bersama Masyarakat...……………………57
B. Proses Perencanaan Aksi………………………………………65

BAB VI

DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT…..….77
A. Proses Pendampingan Masyarakat Melalui kegiatan Sosial

Keagamaan…………………………………………………….77
B. Proses Aksi Bersama Masyarakat…………………………...…79
C. Aksi Bersama Masyarakat dalam Menanggulangi Kerusakan
Lingkungan Daerah Aliran Sungai…………………………….90

BAB VII

SEBUAH CATATAN REFLEKSI…..……………….…………….101
A. Refleksi ………………………...………………………………101
ii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Dinamika Proses Pengorganisasian.Tidak Selalu Sesuai dengan
Perencanaan…………………..………………………………...102
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam……103
BAB VIII

PENUTUP……………………………………………….……....…111
A. Kesimpulan…………………………………………………...111

B. Saran dan Rekomendasi………………………….…………...112

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….xiii

iii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1

Belanja per Bulan Rumah Tangga Miskin………………………....42

Bagan 1.2

Belanja per Bulan Rumah Tangga Sedang………………………....43

Bagan 1.3

Belanja per Bulan Rumah Tangga Kaya……………………….…..45


Bagan 1.4

Grafik penyakit yang diderita masyarakat…………………….…...48

Bagan 1.5

Grafik tingkat pendidikan masyarakat……………………….…….50

Bagan 1.6

Peta Transek……………………………………………..…………58

Bagan 1.7

Kecenderungan dan perubahan masyarakat…………..…..….…….63

Bagan 1.8

Pihak-Pihak yang terlibat…………………………………..………71


Bagan 1.9

Pohon Masalah…………………………………………….….……73

Bagan 2.0

Pohon Harapan………………………………………….…….……82

iv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Peta kedung Kwali Gg 6&8………………………………….……....40

Gambar 1.2


Suasana sekolah di Kedung kwali…………………………………...50

Gambar 3.1

Kerja Bakti di Mushollah Al-Mustofa……………………………….54

Gambar 3.2

Kerja bakti membersihkan makam…………………………………..55

Gambar 1.3

FGD bersama masyarakat…………………………………..…….….69

Gambar 1.4

Pembuangan limbah ayam potong ke sungai……………………..….74

Gambar 4.0

Kegiatan rutin Diba’an pada Hari Sabtu…………………….…........79

Gambar 1.5

Suasana penyuluhan masyarakat Kedung Kwali………….…………85

Gambar 1.6

Sampah dapat mengakibatkan pendangkalan sungai…………..…....86

Gambar 1.7

Proses mendapatkan bibit………………………………….……...…93

Gambar 1.8

Bibit pohon……………………………………………………..……95

Gambar 1.9

Mendiskusikan aksi penghijauan………………………………...….96

Gambar 2.0

Bibit pohon yang siap ditanam………………………………...……97

Gambar 2.1

Proses aksi penghijauan di sungai bersama masyarakat………...….98

Gambar 2.2

Penanaman bibit pohon di tangkis……………………………….....99

v

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Lingkungan yang bersih adalah dambaan bagi semua orang. Kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,
bahkan kesehatan merupakan faktor yang dominan dalam kesejahteraan
masyarakat. Apabila kesehatan masyarakat terganggu, maka produktivitas orang
tersebut pun akan sedikit terganggu. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya
dibutuhkan kesehatan yang optimal, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan
tentunya hasilnya dapat maksimal. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas lingkungan adalah adanya pencemaran dalam lingkungan. Pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai pada tingkat tertentu dan menyebabkan lingkungan
hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.1
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

1

Dedi Alamsyah- Ratna Muliawati, Pilar Dasa Ilmu Kesehatan Masyarakat (Yogyakarta: Nuha
Medika, 2013) hal. 156-157

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Suatu sumber daya alam utama yang terdapat dalam suatu DAS adalah
tumbuhan, tanah, dan air. Kondisi DAS di Kedung Kwali juga terdapat tiga
sumber daya alam utama tersebut, dimana kondisi tanah cukup baik dan banyak
tumbuhan atau sumber daya hayati lainnya yang tumbuh dengan baik. Namun di
sepanjang aliran sungai tersebut banyak tempat yang digunakan untuk
pembuangan sampah.
Hal lain yang terjadi di masyarakat Kedung Kwali, kesehatan masyarakat
juga cukup tergangggu dengan adanya usaha ayam potong yang didirikan oleh
seorang pengusaha di tengah pemukiman. Di Kedung Kwali terdapat sungai yang
mengalir di dekat pemukiman warga. Keadaan sungai tersebut cukup buruk
dikarenakan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Hal ini
berdampak pada air sungai yang tercemar oleh sampah.
Adanya sungai di Kedung Kwali dimanfaatkan oleh pengusaha ayam
potong untuk mendirikan usahanya tidak jauh dari sungai. Sungai yang
semestinya harus dijaga kebersihan dan kelestariannya, disalahgunakan untuk
pembuangan limbah dari ayam potong. Hal ini membuat semakin buruknya
kondisi air sungai yang sebelumnya juga dicemari oleh sampah. Apabila hal ini
tidak segera ditangani, maka kesehatan masyarakat akan semakin terancam dan
masyarakat kurang dalam produktivitasnya. tentunya masyarakat Kedung Kwali
mendambaakan lingkungan yang sehat sehingga hidup menjadi nyaman dan
tentram.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Kesehatan masyarakat akan diperoleh apabila lingkungan yang mereka
tinggali dalam kondisi yang bersih dan menyehatkan. Lingkungan dapat dikatakan
sehat apabila dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar,
dan dapat dilihat kejernihan air tersebut.
Kondisi air sungai di KedungKwali sangat tidak layak
untuk dikonsumsi sehingga masyarakat menggunakan air dari
sumur bor untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, cuci baju, dll.
Kemudian

untuk

minum

biasanya

masyarakat

menggunakan air isi ulang atau galon.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat
unsur-unsur yang diperlukan, contohnya oksigen yang didalamnya
tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, misalnya zat CO2
atau karbondioksida.
Kondisi udara di Kedung Kwali cukup baik karena terdapat
banyak pohon di pinggir sungai atau tangkis, namun ada beberapa
tempat yang kurang baik udaranya karena terdapat kotoran-kotoran
ayam dari ayam peliharaan beberapa warga yang berceceran di
jalan, sehingga baunya kurang sedap untuk pernafasan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

3. Keadaan Tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman
suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
Di Kedung Kwali sangat minim jalan yang beralaskan
tanah, kebanyakan yaitu jalan aspal dan paving. Namun ada juga
halaman waga yang bealaskan tanah, kondisi tanah cukup baik
sehingga dapat ditanami beberapa tanaman misalnya pisang,
mangga, dll.
Sungai adalah sumber air yang sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup di dunia ini. Sebagai salah satu aset yang dimiliki
warga Kedung Kwali, sungai menjadi sangat penting dan tidak bisa
dipisahkan dari warga sekitar, banyak aktifitas warga yang bisa
dilakukan di sungai, seperti mencari ikan serta hewan-hewan lain yang
hidup di sungai, maupun kegiatan-kegiatan lain seperti mengadakan
lomba yang diselenggarakan di sungai.
Namun pemanfaatan sungai tersebut tidak bisa dinikmati
warga setiap saat, karena di sepanjang sungai terdapat sampah yang
menumpuk yang tentu saja mencemari sungai khususnya mencemari
kualitas air yang ada di sungai. Dengan gampangnya warga sekitar
memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, para
warga membuang sampah dibanyak titik di bawah sungai, mereka
beranggapan sampah akan hilang seiring dengan aliran air sungai.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Pencemaran

sungai

semakin

bertambah

karena

ada

pembuangan limbah ayam potong yang langsung dibuang ke sungai.
Akibatnya air sungai menjadi semakin kotor dan bau dari limbah
tersebut sangat mengganggu pernafasan, belum lagi limbah dari bulubulu ayam yang bercampur air yang meleber sampai jalan, tentu saja
kesehatan masyarakat akan terganggu.
Kurangnya kesadaran pendiri usaha ayam potong dalam
menjaga kebersihan lingkungan,

membuat

masyarakat

sekitar

terancam terkena penyakit. Pemilik usaha menganggap, masyarakat
tidak masalah dengan adanya usaha ini, karena tidak adanya komplain
dari warga sekitar. Sehingga pemilik usaha terus beroperasi dengan
santainya, tanpa khawatir akan menganggu warga sekitar.
Begitu juga dengan warga lain yang tidak berani atau tidak
enak (sungkan) untuk mengingatkan, dan yang bisa dilakukan warga
lain adalah menggunjing pemilik usaha ayam potong, sehingga
permasalahan ini hanya menjadi sebatas masalah yang muncul ke
permukaan tanpa adanya suatu penyelesaian baik dari pemilik usaha
ayam potong maupun warga sekitar.
B.

FOKUS PENDAMPINGAN
Dalam memahami kondisi kehidupan masyarakat Kedung Kwali
mengenai lingkungan hidup serta strategi pemecahan masalah, maka
dalam pendampingan ini difokuskan pada proses membangun kesadaran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga masyarakat bisa hidup
sehat dan dapat memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk kebutuhan
sehari-hari.
C.

TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan lingkungan daerah aliran
sungai
b. Mengetahui cara meminimalisir terjadikan kerusakan lingkungan daerah
aliran sungai.
c. Mengetahui pengolaan daerah aliran sungai yang baik.
d. Mengetahui dampak yang timbul akibat kerusakan lingkungan daerah
aliran sungai.
Dengan mengetahui tujuan yang akan dicapai, maka harapan
masyarakat tidak lain yaitu agar kehidupan masyarakat Kedung Kwali bisa
sehat tanpa adanya kerentanan masyarakat dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kebiasaan dari masyarakat yang kurang baik dalam
menjaga dan memelihara lingkungan. Dengan menciptakan lingkungan
yang sehat, maka upaya untuk mensejahterakan masyarakat dapat berjalan
dengan baik dan sesuai.

D.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini yaitu dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam memahami kehidupan social masyarakat
khususnya masyarakat daerah aliran sungai. Mengetahui bagaimana pandangan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

masyarakat tentang menjaga lingkungan serta dampak yang ditimbulkan.
Ataupun manfaat lain khususnya bagi;
a. Peneliti
Penelitian ini juga menambah pengalaman bagi peniliti
dimana dalam proses pendampingan tentu akan mengalami
berbagai hambatan yang tentu berbeda di setiap komunitas
yang didampingi.
b. Masyarakat
Penelitian ini juga bermanfaat bagi masyarakat sebagai
subyek pendampingan sehingga mereka dapat berfikir kritis
dan sadar akan pentingnya menjaga

kelestarian alam yang

hasilnya juga akan dirasakan sendiri oleh masyarakat.
Setelah proses aksi tentu diharapkan adanya perubahan dimana
perubahan yang akan terjadi bias di aplikasikan dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Memang untuk saat ini hasil dari proses aksi itu hanya untuk
menunjang keperluan komunitas ini. Dengan adanya pendampingan
tersebut diharapkan bisa menjadi contoh buat daerah lain agar lebih
memperhatikan kelestarian lingkungannya.
E.

PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN
Dari judul yang dipilih oleh peneliti di atas, peneliti mencoba mencari
beberapa penelitian terdahulu serta jurnal yang berkaitan dengan tema ini
dimana peneliti menemukan penelitian yang dilakukan oleh :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Dyah Agustiningsih Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan
Undip tahun 2012 dengan judul “Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai”, dimana dalam
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitas air sungai Blukar,
menghitung beban pencemaran yang berasal dari aktivitas permukiman,
pertanian dan industri, menganalisis kegiatan masyarakat yang menyebabkan
penurunan kualitas air sungai serta memberikan rekomendasi strategi
pengendalian pencemaran air sungai, tanpa meneliti dampak yang akan timbul
dalam masyarakat. Dan solusi atau aksi apa yang akan dilakukan apabila
masyarakat sudah terkena dampak dari kerusakan daerah aliran sungai.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial kini menjadi kajian utama dalam pembahasan
sosial di Negara berkembang. Seperti sebuah keyakinan, bahwa peradaban
manusia menuju perbaikan, kesempurnaan dan semua teori sosial
terakumulasi untuk membahasnya dengan obsesi dan harapan. Perubahan
sosial sebetulnya merupakan suatu realitas yang majemuk, bukan realitas
tunggal yang diakibatkan oleh dinamika masyarakat tertentu. Perubahan
sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi
perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan
manusia.2
Menurut Roy Bhaskar yang dikutip oleh Agus Salim, perubahan
sosial biasanya terjadi secara wajar (naturaly), gradual, bertahap serta
tidak pernah terjadi secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan
sosial meliputi: proses reproduction dan proses transformation. Proses
reproduction yaitu proses mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala
hal yang diterima sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita
sebelumnya, dalam hal ini meliputi bentuk warisan budaya yang kita
miliki. Warisan budaya dalam kehidupan keseharian meliputi: material

2

Agus Salim, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia (Yogya:
PT. Tiara Wacana 2002). hal.2

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

(kebendaan, teknologi) dan immaterial (non benda, adat, norma dan
nilainilai). 3
Roy Bhaskar menyatakan, reproduction berkaitan dengan masa
lampau perilaku masyarakat, yang berhubungan dengan masa sekarang
dan masa yang akan datang. Transformasi merupakan suatu proses masa
depan yang menjadi ancangan perilaku manusia, yang sebetulnya dasar
perilaku strukturalnya telah tertanam pada masa sekarang dan masa lalu.
Demikian transformasi masa depan bukanlah perilaku yang lepas dari
dasar kegiatan manusia pada sekarang serta masa lalunya. Kondisi ini
berlaku bagi masyarakat dunia, yang menerima perubahan sebagai proses
kematangan sehingga sebenarnya perubahan sosial akan berjalan dengan
menapak sebagai penahapan model kematangan perilaku manusia dari satu
masa kemasa yang lain. Proses transformation adalah suatu proses
penciptaan hal baru yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya material, sedangkan yang
sifatnya norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan4
Pada perubahan sosial terdapat suatu konsep perubahan. Dalam hal
ini perubahan sosial juga tidak dapat lepas dari konteks filsafat barat, yaitu
suatu pandangan terhadap kemajuan manusia dalam masyarakat yang
ditimbulkan oleh kemajuan masyarakatnya. Ilmu pengetahuan yang
berasal dari barat ditopang oleh dua kelompok pemikiran utama yaitu

3
4

Ibid hal 20
Ibid hal 21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

filsafat Yunani dan perilaku kehidupan yang sifatnya progresif dan
perfection. Dua pemikiran tersebut menyumbang adanya perubahan
pembangunan di masyarakat. Pada intinya dalam filsafat Yunani terdapat
beberapa pemikiran yang sifatnya konsisten yang menghubungkan
perilaku manusia dalam kehidupan sehari-sehari.
Transformasi sosial diperlukan dalam masyarakat untuk adanya
suatu perubahan. Adanya transformasi juga sering dikaitkan dengan
perubahan sosial, begitu pula yang terjadi di masyarakat. Pada awal mula
masyarakat melakukan transformasi, kemudian timbul adanya suatu
perubahan bersama. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan
bersama tercapai. Tentu setiap masyarakat mempunyai impian-impian
yang diinginkan untuk kehidupan kedepannya, karena bayangan tentang
masa depan akan mengarahkan jalannya perubahan dalam masyarakat ini.
Impian tentang masa depan berfungsi mengarahkan tindakan apa saja yang
akan dilakukan maupun direncanakan oleh masyarakat. Adanya impian
tersebut mengakibatkan masyarakat mengerti apa yang mereka inginkan
maupun yang dibutuhkan.
B. Seputar DAS (Daerah Aliran Sungai)
Daerah aliran sungai adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh titiktitik tinggi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

dalam kawasan tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan,
dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai.5
Pengelolaan daerah aliran sungai terpadu merupakan sebuah
pendekatan holistic dalam mengelola sumberdaya alam yang bertujuan
untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dalam mengelola sumberdaya
alam secara berkesinambungan. Di daerah dataran tinggi curah hujan yang
jatuh akan mengalir dan berkumpul pada parit, anak sungai dan menuju ke
sebuah sungai. Keseluruhan daerah yang menyediakan air bagi anak
sungai dan sungai-sungai tersebut merupakan daerah tangkapan air
(Catchment area), dan dikenal sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pengelolaan DAS merupakan ilmu terapan untuk perlindungan,
perbaikan,

dan

pengelolaan

DAS,

dan

objek

dasarnya

adalah

meningkatkan suplai air, mengurangi kisaran aliran maksimumdan
minimum (khususnya aliran rendah dan banjir yang meruksak),
mengurangi hasil sedimen dan meningkatkan kualitas air untuk berbagai
penggunaan.6
Berdasarkan sudut pandang biofisik, yang dimaksud dengan Daerah
Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan tertentu yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah
5
6

www.wikipedia.org/wiki/Daerah_aliran_sungai.com
http://mesa26tutor.blogspot.co.id/2015/01/pengelolaan-terpadu-daerah-aliran.html

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

perairan yang masih terpengaruh aktivitas di daratan (UU air Pasal 1 ayat
11 UU No.7 Tahun 2014).7
Di Kedung Kwali Kota Mojokerto terdapat anak sungai yang
menghubungkan ke sungai besar yaitu Sungai Brantas. Namun kondisi
daerah aliran sungai tersebut sangat jauh dari harapan. Di sekitar sungai
terdapat banyak titik-titik pembuangan sampah, di perparah dengan
adanya usaha ayam potong yang membuang limbahnya langsung ke aliran
sungai. Tentunya ini sangat mempengaruhi akan kelestarian lingkungan
aliran sungai sendiri, dimana tanah, hewan, tumbuhan yang berada di
sekitar sungai menjadi kurang produktif.
Di daerah aliran sungai telalu banyak pohon dan minim rerumputan,
hal ini menyebabkan penyerapan air terlalu banyak. Beberapa ahli politik,
insinyur pengembangan air, dan perencana telah membaca atau mendengar
hasil-hasil dan menyatakan bahwa rumput adalah penutup yang lebih baik
daripada pohon di daerah aliran sungai, karena bertambahnya hasil air di
sungai-sungai sangat penting bagi proyek-proyek air untuk penyediaan air,
pembangkit listrik tenaga air, dan irigasi. 8 Apabila ini terapkan maka akan
bermanfaat bagi orang lain yang jauh dari aliran sungai misalnya untuk
pertanian atau semua kebutuhan sehari-hari.
Pengelolaan DAS terpadu dilakukan secara menyeluruh mulai
keterpaduan kebijakan, penentuan sasaran dan tujuan, rencana kegiatan,

7

Ibid
Hamilton Lawrence S, Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika Tanggapan Hidrologi dan Tanah
Terhadapa Penggunaan atau Konversi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992), Hal.
193
8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

implementasi program yang telah direncanakan serta monitoring dan
evaluasi hasil kegiatan secara terpadu.
Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah membantu masyarakat
mengembangkan visinya tentang apa yang mereka inginkan terhadap DAS
yang berada di daerah mereka, misalnya dalam 10 tahun ke depan, dan
mencari strategi untuk mencapai visi tersebut. Program ini hanya
menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi
yang secara kritis dipicu oleh faktor pemicu dan mengembangkan
kelembagaan masyarakat yang dibutuhkan untuk memenuhi visi tersebut.
Maksud pengelolaan DAS terpadu adalah suatu pendekatan yang
melibatkan teknologi tepat guna dan strategi sosial untuk memaksimalkan
pengembangan lahan, hutan, air dan sumebrdaya manusia dalam suatu
daerah aliran sungai, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara berkesinambungan. Dengan kata lain pengelolaan DAS ini
bertujuan agar generasi masa depan dapat menikmati sumberdaya alam
yang lebih sehat dan lebih produktif dari generasi sekarang. Di masa
mendatang penduduk jangan lagi dianggap hanya penerima manfaat, tetapi
mereka harus ikut berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan, pembuatan
anggaran dan pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Dengan demikian partisipasi penuh dari

masyarakat sangat

dibutuhkan untuk meraih visi daerah aliran sungai terpadu, dimana
masyarakat dan semua pihak yang terkait harus terlibat, khususnya
pengusaha ayam potong yang berada di daerah aliran sungai tersebut.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Namun masalah sampah menjadi hal yang sangat besar pada masyarakat
Kedung Kwali, oleh karena itu solusi yang dibarengi dengan suatu
tindakan sangat diperlukan. Dan harapan agar masyarakat dapat memiliki
kesadaran agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan daerah aliran
sungai, serta kesadaran pengusaha ayam potong agar segera memiliki
IPAL (Instalasi Pengolaan Limbah). Maka tujuan menanggulangi
kerusakan lingkungan daerah aliran sungai dapat berjalan dengan baik dan
kehidupan masyarakat Kedung Kwali menjadi lebih baik dan produktif.
C. Pentingnya Menjaga Kebersihan menurut Perspektif Islam
Berbicara mengenai kesadaran dan sikap hidup manusia maka
unsur motivasi yang ampuh adalah keyakinan agama. Bagi Indonesia yang
bagian terbesar terdiri dari pemeluk Islam ini berarti keyakinan agama
Islam. 9 Dalam kitab suci Al-Qur’an terungkapkan bahwa Allah swt telah
“Menciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At-Tin ayat 4). Ini
berarti bahwa manusia adalah lebih sempurna dari hewan, tumbuhan, jin
bahkan malaikat sekalipun. Mengapa? Karena manusia dibekali Allah
dengan akal, perasaan, nafsu, dan syahwat. Makhluk-makhluk lain hanya
dibekali sebagian dari unsur-unsur ini. 10
Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada di dalam
lingkungan hidup. Antara manusia dengan segala zat, unsur, dan keadaan
zat yang ada dalam lingkungan hidup terdapat timbale balik sehingga
membentuk ekosistem. Hubungan timbal balik antara manusia dan
9

Emir Salim. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1989). Hal
68
10
Ibid hal. 69

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

berbagai hal dalam ekosistem ini berada dalam suatu keseimbangan.
Tetapi keadaan di dalam lingkungan senantiasa tumbuh mengganggu
keseimbangan. Tetapi ekosistem ini mempunyai kemampuan untuk
menemukan keseimbangannya kembali. 11 Kemampuan manusia merubah
alam dan membuat hal-hal yang baru turut mempengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Apabila lingkungan hidup terganggu keseimbangannya
maka timbul reaksi dan bangkitlah kekuatan-kekuatan balasan baik dari
alam maupun dari manusia yang bisa melahirkan bencana. 12
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia dengan lingkungan sangat
berkaitan erat. Agama Islam sangat menganjurkan untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Banyak ayat Al-Quran dan hadist yang
menjelaskan, menganjurkan, bahkan mewajibkan setiap manusia untuk
menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain di
bumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi
lingkungan (alam) menyatu dan tidak terpisahkan dengan konsep keesaan
Tuhan, syariah dan akhlak. Setiap tindakan atau perilaku manusia yang
berhubungan dengan orang lain, makhluk lain atau lingkungan hidupnya
harus dilandasi dengan rasa tanggung jawab kepada Allah SWT. Dalam
Islam terdapat konsep yang berkaitan dengan penciptaan manusia dan
alam semesta yakni konsep khilafah dan amanah. Konsep khilafah

11
12

Ibid hal. 61
Ibid

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

menyatakan bahwa manusia telah dipilih oleh Allah di muka bumi ini
(khalifatullahfil‟ardh).13
Islam adalah agama yang mengajarkan kita tentang kerbersihan
lingkungan. Bukan hanya sekedar menyarankan tentang kebersihan,
namun Islam sangat menekankan akan pentingnya kerbersihan. Di alQur’an telah jelas disebutkan pada surat Ar-ruum ayat 41-42, berbunyi:

          
           
        
Artinya:
41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).14"
Penafsiran:
Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari
peperangan dan penyerbuan pasukan-pasukan, pesawat-pesawat terbang,
kapal-kapal perang, dan kapal-kapal selam. Hal itu tiada lain karena akibat
dari apa yang dilakukan oleh umat manusia berupa kezaliman, banyaknya
13

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan & perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2010), hal.278
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil Qur’an, 2007),
hal.30
14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

lenyapnya perasaan dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka
melupakan sama sekali akan hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari
kalangan sehingga menimbulkan berbagai macam kerusakan di muka
bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang timbul dari dalam diri mereka,
dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk mengekang kebinalan hawa
nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah SWT merasakan
kepada mereka balasan dari sebagian apa yang telah mereka kerjakan
berupa kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan lalu yang berdosa.
Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat dan
kembali kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah
kehidupan ini ada hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani
penghisaban amal perbuatannya.
Sesudah Allah menjelaskan bahwa timbulnya kerusakan sebagai
akibat dari perbuatan tangan manusia sendiri. Lalu Dia memberikan
petunjuk kepada mereka, bahwa orang-orang sebelum mereka telah
melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka.
Akhirnya mereka tertimpa azab dari sisi-Nya, sehingga mereka dijadikan
pelajaran buat orang-orang sesudah mereka dan sebagai perumpamaanperumpamaan bagi generasi selanjutnya 15.
Selain ayat al-Qur’an, pentingnya menjaga kebersihan juga
diriwayatkan pada hadits Nabi, berbunyi:

15

Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 21, Semarang: PT. Karya Toha Putra,
1993, hlm. 101-102

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

‫عن رسول ه‬
ْ ‫عن جابر‬
ْ
. ‫ هه ى ْ ال ى ْا اا ا هر ا‬-‫صلى ّ عليه وسلم‬- ّ
“Dari Jabir, dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, bahwasanya
beliau melarang kencing di air yang tergenang”16

‫ اتَقوا المَعن الثَثة‬: ‫عن معاذ بن جبل قال قال رسول ه ص َلى ه علىه وس َلم‬
‫الب ا فى الموارد وقارعة ال َط ىق وال َظل‬
“Dari Muadz bin Jabal R.A, dia berkata : Rosulullah saw bersabda :
takutilah tiga macam tempat buang air terlaknat, yaitu buang air besar di
sumber air, di tengah jalan, dan di tempat berteduh.”
Dalam Hadits lain Rasulullah melarang buang air besar atau buang
air kecil di bawah pohon, dan di jalan umum yang banyak dilalui dan
didatangi manusia. Rasul bersabda:

‫ا اَ ا َ لَ ا ا ْ ا الَ اا ْ لِ ْا‬:‫ اُ ْ ا الَ َ ا اا ا ُ ْ اا الَ ا اا‬.‫اََ ُ ْ ا الَ َ اَ ْ ا‬
“Takutlah kepada dua orang yang menimbulkan laknat dari
banyak orang. Para sahabat bertanya: “Siapakah dua orang yang dilaknat
orang banyak itu? Rasul menjawab: “mereka itu adalah orang yang buang
air besar di jalan umum atau di tempat berteduhnya manusia.” (HR.
Muslim). Kita sudah mengetahui bahwa najis manusia mengandung
banyak kuman penyakit dan berbahaya bagi manusia, sehingga Rasul
melarangnya sebab hal itu membahayakan kesehatan umum.
Sebagaimana disebutkan dalam hadist mengenai kebersihan yang
di riwayatkan oleh Tarmizi RA:
“Sesungguhnya Allah Ta‟ala adalah baik dan mencintai kebaikan,
bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan,
dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman
rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” HR. Tarmizi
RA17
Kebersihan adalah sebagian dari Iman merupakan mutiara kata
mulia yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dari ungkapan itu terkandung

16
17

HR. Muslim no. 281
http://azkiahan.blogspot.co.id/2013/03/menjaga-kebersihan.html

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah keimanan
seorang muslim.
Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga
kebersihan karena Allah mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta
Allah upayakan untuk selalu bersih. Bersih diri, bersih hati. Adapun yang
perlu dijaga kebersihannya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kebersihan Diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah
dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih
diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diri diwajibkan
dalam syariat. Suci adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar
maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, air dan sebagainya.
Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk mencapai
kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.
Selain menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan pakaian yang
melindungi diri juga harus diperhatikan, seperti firman Allah:

           
  
“Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah
peringatan! 3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu
bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah, “18
(QS [74] : 1- 5), Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil
Qur’an, 2007), hal.251

18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

2. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan.
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian
dalam

menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari

mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan yang kotor.
Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan
membuang sampah dengan sedekah, Watumithul adza minathariqi
shadaqah yang artinya Memungut duri/sampah dijalan termasuk
sedekah.
Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal dan tempat
ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu
menjaga kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah.
Hendaklah perintah ini ditauladani juga bagi segenap muslim dalam
menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan dalil-dalil yang telah di sebutkan oleh Al-Qur’an dan
Hadits. Dapat disimpulkan bahwa kebersihan lingkungan sangat
diperlukan dalan bermasyarakat, karena dengan lingkungan yang
bersih maka kehidupan masyarakat pun bisa menjadi sehat. Namun
dewasa ini, banyak ditemukan pada lingkungan di hampir setiap desa
ataupun perkotaan, warga masyarakat sangat acuh dalam menjaga
lingkungan khususnya di kota. Kesadaran akan kebersihan sangat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

kurang sehingga seperti misalnya dalam membuang sampah, seringkali
kita menemukan masyarakat membuangnya di sembarang tempat.
Setali tiga uang, peribahasa tersebut dapat menggambarkan yang
terjadi di Kedung Kwali. Kesadaran masyarakat sangat kurang,
kepedulian akan kelestarian lingkungan sangat jauh dari harapan.
Sampah yang semestinya dibuang di tempat sampah, di Kedung Kwali
masyarakat sudah terlanjur seakan sudah menjamur dari diri
masyarakat setempat bahwa membuang sampah cukup mudah yaitu
dibuang di sungai tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih pendekatan PAR. Dimana
PAR sendiri memiliki kepanjangan participatory action research. PAR
sendiri tidak memiliki sebutan tunggal. Dalam berbagai literature PAR
juga bias disebut dengan action research, lerning by doing, action
learning, action science Dll.
PAR sendiri merupakan salah satu paradigma yang muncul dari
dunia yang memiliki beragam varian tentang kebenaran dan realitas
sebagai cara untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran
memalui realitas dan pengalaman mereka sendiri. Salah satu definisi PAR
yang di kemukakan oleh Yoland Wadworth PAR adalah istilah yang
memuat seperangkat asumsi mendasari paradigm baru ilmu pengetahuan
tradisional atau kuno.
Asumsi-asumsi baru tersebut menggaris bawahi arti penting proses
social dan kolektif dalam mencapai kesimpulan-kesimpulan mengenai
‘‘apa kasus yang sedang terjadi ’’dan apa implikasi perubahannya’’ yang
dipandang berguna orang-orang yang berada pada situasi problematis,
dalam mengantarkan untuk melakukan penelitian awal.
Pada dasarnya PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara
aktif semua pihak-pihak yang relevan dalam mengkaji tindakan yang
sedang berlangsung (dimana pengalaman mereka sendiri sebagai
23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

persoalan) dalam upaya melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang
lebih baik. Untuk itu mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap
konteks sejarah, politik, budaya, ekonomi, geografis, dan konteks-konteks
lain yang terkait. Yang mendasari mengapa PAR dilakukan adalah
kepentingan untuk mendapatkan perubahan seperti apa yang dibutuhkan 19.
PAR memiliki tiga kata yang selalu berhubungan yakni partisipasi,
riset, dan aksi. Semua hasil riset harus diimplementasikan dalam aksi.
Oleh karena itu semua perubahan yang terjadi merupakat akibat dari riset.
Untuk selanjutnya mengapa peneliti menggunakan pendekatan
PAR ini karena setelah melihat kondisi social yang terjadi PAR dinilai
sangat mendukung dalam proses pemberdayaan yang akan dilakukan
dengan subyek masyarakat dan pengusaha di kedungkwali ini. Peneliti
melihat semangat dan komitmen dari subyek dampingan yang sangat besar
sehingga nantinya partisipasi dalam menciptakan perubahan dinilai sangat
besar.
Sehingga apa yang selanjutnya dilakukan dapat berjalan dengan
baik sehubungan dengan kerjasama yang baik pula dari pihak-pihak yang
terlibat. Karena pada dasarnya PAR sangat menekankan keterlibatan aktif
dari pihak-pihak terkait untuk mengkaji tindakan yang dilakukan melalui
riset kritis, sehingga nantinya diperoleh kesadaran bersama
.
19

Agus Afandi dkk, ModulPparticipatory Action Research (PAR) untuk

pengorganisasian masyarakat (community organizing), (Surabaya: Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) UIN Sunan Ampel, 2016),Hal 89-91

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah masyarakat daerah aliran sungai
dimana kesadaran akan kelestarian alam khususnya sungai masih sangat
rendah. Kepedulian masyarakat akan membuang sampah juga masih
rendah dimana seringkali sampah dibuang di sekitar sungai. Ditambah lagi
dengan adanya usaha ayam potong yang berdiri di dekat sungai yang hasil
dari limbah ayam tersebut dibuang ke sungai langsung. Tentunya ini
menambah parah kondisi lingkungan sungai yang sudah cukup buruk oleh
sampah.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Focus permasalahan yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian
ini adalah pendampingan kepada masyarakat daerah aliran sungai. Jadi
dalam penelitian ini nantinya akan membahas apa saja penyebab
terjadinya kerusakan pada aliran sungai, dampak apa saja yang akan
terjadi, dan solusi atau strategi pemberdayaan yang sesuai dengan kondisi
yang ada sehingga kehidupan masyarakat daerah aliran sungai menjadi
lebih baik.
D. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam
penelitian ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. 20 Sumber data dalam penelitian ini

20

Prof. Dr. Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004) hal. 157

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

dibutuhkan agar penelitian ini tidak terkesan dibuat-buat. Di sini peneliti
menggunakan data primer dan data sekunder yang meliputi:
a. Data primer
1. Tempat
Tempat di mana penelitian ini dilakukan yakni terfokus
di sekitar daerah aliran sungai Kedung Kwali Kel. Miji
Kec. Kota Mojokerto
2. Pelaku/subyek
Seluruh masyarakat Kedung Kwali khususnya para
remaja dan dewasa yang sering memanfaatkan sungai
untuk berbagai kebutuhan mereka.
3. Adanya kata-kata dan tindakan orang-orang yang
diamati atau di lihat secara langsung. Kata-kata yang
diberikan oleh warga sekitar mengenai pandangan
mereka terhadap para mantan pecandu obat-obatan.
4. Hasil survey yang telah dilakukan oleh peneliti. Melihat
kondisi masyarakat berdasarkan pandangan mereka
masing-masing yang berbeda.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang dibutuhkan
oleh peneliti. Data ini bisa berupa :


Sumber selanjutnya yakni dari buku-buku, majalah
ilmiah, skripsi, browsing dari internet, arsip desa, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

anket servey belanja rumah tangga. Yang berhubungan
dengan thema penelitian
Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
penemuan dan melengkapi informasi-informasi yang telah dikumpulkan
melalui cara-cara yang sudah dipaparkan.
E. Tahap-Tahap Penelitian
A. Tahap perencanaan
Pada tahap pelaksanaan ini keterlibatan subyek dampingan paling
tinggi

tingkatnya

mengutamakan

karena

partisipasi

memang
utamanya

metodologi
dalam

PAR

sangat

merencanakan,

merumuskan tujuan. Hal ini bias dilakukan dengan cara diskusi
bersama masyarakat tentang apa yang akan dilakukan sehingga apa
yang nantinya dikerjakan merupakan sebuah kebutuhan bukan hanya
keinginan semata. Ini berdasarkan hasil pemetaan dengan subyek
dampingan.
B. Tahap pelembagaan
Pada tahap ini salah satu tujuanya adalah dibentuk sebuah struktur
dalam penelitian kali ini misalkan dalam penelitian dibentuk suatu
komunitas maka sekalian ditentukan pembagian tugasnya serta struktur
kepengurusanya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

C. Tahap pelaksanaan
Setelah menyusun rencana dan menyusun struktur kepengurusan
serta pembagian jobdisk maka tahap selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan program dimana dalam proses aksi k