JAS Vol 12 No 1 Ketahanan dan Kerentanan Usaha Kecil - Diantara Bencana Alam, Kebijakan Ekonomi, dan Lingkungan Sosial 03-Editorial

EDITORIAL

KETAHAHANAN DAN KERENTANAN
USAHA KECIL: DI ANTARA BENCANA
ALAM, KEBIJAKAN EKONOMI, DAN
LINGKUNGAN SOSIAL

Konsep kerentanan usaha mengacu

bagi sumber risiko dan guncangan ke

pada dua keadaan, yaitu ada tidaknya

dalam sumber sosial-ekonomi dan

sumber daya dan mekanisme yang

sumber lingkungan. Sumber-sumber

memadai untuk menghindari sejum-


sosial-ekonomi guncangan misalnya

lah risiko atau guncangan yang mung-

adalah krisis ekonomi, perubahan ke-

kin dihadapi suatu usaha dan derajat

bijakan, dan kelangkaan sumber da-

kualitas sumber daya yang dimiliki

ya. Sumber lingkungan misalnya ada-

suatu usaha untuk secara efektif

lah bencana alam. Setiap guncangan

mampu menghadapi risiko atau gun-


bisa menghancurkan atau, paling ti-

cangan yang menimpa. Usaha dikata-

dak, mengurangi kemampuan suatu

kan rentan bila secara internal dan

usaha untuk bertahan hidup. Sebagai

eksternal tidak mempunyai sumber

kasus misalnya dalam artikel Dani

daya dan mekanisme yang memadai

Hamdan dalam artikel berjudul “Kon-

untuk menghadapi risiko atau gunca-


disi Usaha Kecil dan Mikro di Daerah

ngan. Dalam setiap kegiatan ekonomi

Bencana” tentang industri kecil gera-

selalu terkandung risiko yang tingkat-

bah di Kecamatan Pundong, Bantul,

annya berkaitan dengan banyak hal.

DI Yogyakarta. Dari hasil telusuran di

Begitu pula guncangan. Bedanya, risi-

lapangan, Dani Hamdan menemukan

ko mengandaikan adanya pemaham-


bahwa gempa bumi yang terjadi tidak

an akan arena yang dimasuki dan

hanya menghancurkan tempat usaha

kesadaran akan pilihan; sedangkan

secara fisik, tapi juga mengganggu

guncangan lebih bersifat tiba-tiba.

jalur asupan dan pemasaran. Keter-

Dalam kerangka memahami keren-

gantungan industri kecil pada bahan

tanan usaha kecil perlu kiranya mem-


baku dan sumber daya manusia se-

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

v

KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL

tempat menyulitkan pengusaha kecil

pengusaha

membangun kembali usahanya tanpa

anggota rumah tangga, merupakan

kecil

maupun


sebagai

adanya bantuan dari pihak luar. Gem-

sosok yang paling tangguh mengha-

pa bumi telah menyulitkan para peu-

dapi dan membangkitkan kembali

saha kecil memperoleh kembali bahan

usaha kecilnya. Oleh karena itu, perlu

baku dan pekerja yang nyatanya sa-

adanya

ma-sama sebagai korban bencana.


yang ditujukan pada pemulihan kem-

Selain itu, karena kegiatan usaha

bali usaha-usaha kecil yang dikelola

sebagian dilakukan di dalam rumah

perempuan.

program-program

khusus

tinggal, maka gempa tidak hanya
menghancurkan tempat tinggal, tapi

Artikel Dede Mulyanto berjudul “Ke-

juga tempat usaha. Boleh dikatakan


rangka Sosiologis Memahami Dam-

bahwa pengusaha kecil korban benca-

pak Bencana Alam terhadap Usaha

na alam mengalami keadaan seperti

Kecil” menyoroti beberapa variabel

dalam pepatah 'setelah jatuh, tertim-

penting dalam analisis sosial dampak

pa tangga pula'.

bencana. Pertama, bencana dikaitkan

Masih berkaitan dengan bencana a-


hanan usaha. Dalam kerangka konsep

lam, tulisan Yuni Pristiwati berjudul

kerentanan, bencana alam berada di

“Pemulihan Usaha Kecil-Mikro dan Pe-

sisi guncangan (shock) yang dampak-

dengan derajat kerentanan atau keta-

nguatan Perempuan di Daerah Benca-

nya terkait langsung dengan kemam-

na” menekankan dampak bencana a-

puan usaha dan pelaku usaha meng-


lam terhadap kondisi perempuan pe-

hadapinya. Kemampuan ini berkaitan

ngusaha kecil-mikro. Beban ganda

dengan ada tidaknya cadangan modal

yang ditanggung perempuan karena

usaha baik berupa keuangan maupun

peran gendernya dalam masyarakat

jaringan sosial. Pelaku usaha kecil

begitu tampak ketika bencana me-

adalah juga anggota suatu kolektif.


nimpa. Bencana alam tidak hanya

Bencana alam, berbeda dengan sum-

menimpakan kesulitan terhadap pe-

ber-sumber guncangan usaha lain-

rempuan sebagai korban, tetapi juga

nya, menimpa pelaku usaha bukan

menambah beban yang selama ini su-

hanya sebagai usahawan semata,

dah ditanggung perempuan. Bencana

melainkan juga sebagai anggota ru-

merupakan satu faktor penting dalam

mah tangga, anggota kelompok keke-

derajat kerentanan perempuan usaha

rabatan, dan warga pertetanggaan.

kecil. Tetapi Yuni Pristiwati meyakin-

Oleh karena itu, kajian dampak ben-

kan bahwa perempuan, baik sebagai

cana perlu juga memperhatikan arena

vi

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

EDITORIAL

sosial-budaya tempat pelaku usaha

buat Pengusaha Kecil terbitan Marjin

berada.

Kiri, 2006. Dalam ulasan tersebut ter-

Bila Dani Hamdan dan Yuni Pristiwati

kapitalisme global, usaha-usaha kecil

gambar bahwa di dalam formasi sosial
membahas dampak bencana alam

hanya pernak-pernik yang rentan un-

terhadap kondisi usaha kecil di tem-

tuk jatuh dihantam kekuatan pemodal

pat bencana, maka Deni Mukbar le-

besar yang memasuki pasar produk-

wat artikel berjudul “Denyut Usaha

nya. Kebertahanan usaha kecil hanya

Kecil di Pasar Tradisional dalam Him-

memungkinkan ketika produk mereka

pitan Hipermarket” menyoroti 'benca-

hanya menjadi bagian dari pemenuh-

na ekonomi' yang harus dihadapi usa-

an kebutuhan kelas pekerja. Dengan

ha-usaha kecil, yaitu pertumbuhan

kata lain, tetap hidupnya usaha-usa-

luar biasa pasar-pasar eceran modern

ha kecil bukan karena derajat keta-

seperti supermarket atau hipermar-

hanan usaha kecil yang baik, tetapi

ket di antara pasar-pasar tradisional.

karena dibutuhkan sistem kapitalis

Pasar tradisional merupakan tempat

untuk memelihara dan membentuk-

para pedagang eceran menjalankan

ulang sejumlah tertentu kelebihan te-

usahanya. Konon, menjamurnya pa-

naga kerja dalam barisan kelas peker-

sar-pasar eceran modern yang men-

ja yang memungkinkan kapital besar

jangkau hingga permukiman pendu-

menghisapnya.

duk telah menjadi pesaing yang bisa
mematikan kegiatan usaha peda-

Derajat kerentanan usaha kecil, me-

gang-pedagang eceran kecil. Oleh ka-

nurut artikel Thee Kian Wie berjudul

rena itu, mekanisme pangaturan di-

“Kebijakan Ekonomi dan Ketahanan

pandang menjadi satu hal yang diper-

Usaha Kecil-Menengah di Indonesia”,

lukan untuk menjaga keselarasan dan

juga harus dilihat dari aspek kebijak-

sehatnya persaingan antarusaha e-

an pemerintah. Menurut Thee, kebi-

ceran, terutama antara hipermarket

jakan yang berorientasi pada 'kese-

dan pedagang kecil di pasar-pasar

jahteraan' akan melenakan usaha ke-

tradisional.

cil sehingga usaha-usaha kecil tidak
akan mampu bersaing dengan baik

Artikel Deni Mukbar menjadi mudah

pada saat pintu persaingan dibuka a-

dipahami bila disambung dengan u-

tau ketika usaha tersebut harus me-

lasan oleh Muhammad Kholikul A-

masuki pasar ekspor yang tingkat risi-

lim atas buku karya El Fisgon berjudul

ko dan guncangannya besar, misal-

Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal

nya. Thee melihat adanya kebutuhan

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

vii

KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL

untuk mengubah orientasi kebijakan-

kan peran penting usaha kecil-mikro

kebijakan terhadap usaha kecil dari

dalam sistem ekonomi yang mengala-

sekadar menjadi bagian dari upaya

mi transisi dari sistem ekonomi terpu-

'pengentasan

menjadi

sat ke sistem ekonomi pasar. Meski-

kebijakan yang memungkinkan pe-

pun terdapat perdebatan tentang pe-

nguatan

ran Doi Moi di dalam pertumbuhan

kemiskinan'

ketahanan

usaha

kecil

menghadapi risiko dalam arena-arena

sektor swasta ini (yaitu, apakah Doi

atau kondisi baru. Sudah saatnya ke-

Moi mendorong tumbuhnya usaha-u-

bijakan terhadap usaha kecil tidak un-

saha kecil atau sebaliknya), Doi Moi

tuk melindungi usaha kecil dari per-

merupakan titik balik pengakuan pe-

saingan tetapi melembagakan persai-

merintah Vietnam akan adanya usa-

ngan. Selain untuk menutup kemung-

ha-usaha pribadi yang beroperasi se-

kinan munculnya monopoli di tangan

cara informal. Sektor informal di Viet-

segelintir pelaku usaha tertentu dan

nam menjadi akar tumbuhnya usaha-

diskriminasi bagi pelaku usaha lain

usaha kecil dan menengah di Vietnam

yang tidak mempunyai hubungan ko-

dan berperan penting di dalam men-

lusif dengan pelaksana kebijakan,

dorong ekonomi Vietnam. Meskipun

melembagakan persaingan itu bergu-

demikian, pengamatan yang lebih da-

na juga untuk meningkatkan daya ta-

lam terhadap kondisi usaha kecil me-

han usaha menghadapi persaingan.

nunjukkan masih adanya kendala dan

Satu sejarah perkembangan kondisi

Di samping kendala-kendala 'klasik'

hambatan yang dialami usaha kecil.
usaha kecil di Vietnam dijabarkan Nu-

seperti akses terhadap sumber mo-

rul Widyaningrum. Dalam esai ber-

dal, hambatan juga muncul dari pen-

judul “Melihat ke Negeri Tetangga: U-

dekatan pemerintah Vietnam terha-

saha Kecil di Vietnam”, Widyaningrum

dap usaha kecil. Dalam sistem ekono-

menggambarkan

bangunnya

mi sosialis yang terpusat, usaha milik

kedudukan usaha kecil dalam sejarah

negara memonopoli kegiatan ekono-

jatuh

ekonomi Vietnam sebelum dan sete-

mi, dan dengan demikian mengham-

lah revolusi komunis menguasai selu-

bat tumbuhnya sektor usaha kecil.

ruh Vietnam. Bahkan, pembahasan

Dalam sistem ekonomi pasar yang di-

juga diarahkan pada perkembangan

terapkan sekarang, pemerintah Viet-

kondisi kontemporer usaha-usaha ke-

nam dinilai lebih memberikan kemu-

cil. Pada intinya, Widyaningrum hen-

dahan terhadap pengusaha asing di-

dak mengajak kita mengambil hikmah

bandingkan dengan pengusaha lokal.

dari kasus Vietnam yang menunjuk-

viii

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

EDITORIAL

Jauh dari riuh-rendahnya pembahas-

langkan. Kelompok pelaku usaha ter-

an skala makro, dalam “laporan dari

organisasi juga merupakan wahana

lapangan” berjudul “Jaringan Usaha

pengembangkan keterampilan dan in-

Kecil dan Ketahanan Ekonomi Rumah

formasi usaha. Pada titik puncaknya,

Tangga”, Dian Widyaningsih lebih

kelompok ini bisa menjadi alat perju-

melihat langsung dari lapangan bah-

angan kebijakan di tingkat daerah

wa faktor jaringan sosial yang dimiliki

yang memungkinkan masuknya pe-

pelaku usaha kecil sebagai unsur pen-

ngaruh dalam pembuatan kebijakan

ting dalam ketahanan usaha. Dengan

yang memihak usaha-usaha kecil. In-

masuknya pelaku-pelaku usaha kecil

tinya, organisasi sebagai simpul jari-

dalam sebuah jaringan yang terorga-

ngan sosial pengusaha merupakan

nisasi,

persoalan

faktor penting dalam membangun ke-

yang biasanya menjadi masalah kla-

tahanan usaha menghadapi guncang-

sik usaha kecil-mikro, seperti kesulit-

an.

maka

beberapa

an pendanaan yang berujung pada
ketergantungan terhadap rentenir sebagai sumber dana tunai, bisa dihi-

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

[Redaksi]

ix