JAS Vol 12 No 1 Ketahanan dan Kerentanan Usaha Kecil - Diantara Bencana Alam, Kebijakan Ekonomi, dan Lingkungan Sosial 03-Editorial
EDITORIAL
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN
USAHA KECIL: DI ANTARA BENCANA
ALAM, KEBIJAKAN EKONOMI, DAN
LINGKUNGAN SOSIAL
Konsep kerentanan usaha mengacu
bagi sumber risiko dan guncangan ke
pada dua keadaan, yaitu ada tidaknya
dalam sumber sosial-ekonomi dan
sumber daya dan mekanisme yang
sumber lingkungan. Sumber-sumber
memadai untuk menghindari sejum-
sosial-ekonomi guncangan misalnya
lah risiko atau guncangan yang mung-
adalah krisis ekonomi, perubahan ke-
kin dihadapi suatu usaha dan derajat
bijakan, dan kelangkaan sumber da-
kualitas sumber daya yang dimiliki
ya. Sumber lingkungan misalnya ada-
suatu usaha untuk secara efektif
lah bencana alam. Setiap guncangan
mampu menghadapi risiko atau gun-
bisa menghancurkan atau, paling ti-
cangan yang menimpa. Usaha dikata-
dak, mengurangi kemampuan suatu
kan rentan bila secara internal dan
usaha untuk bertahan hidup. Sebagai
eksternal tidak mempunyai sumber
kasus misalnya dalam artikel Dani
daya dan mekanisme yang memadai
Hamdan dalam artikel berjudul “Kon-
untuk menghadapi risiko atau gunca-
disi Usaha Kecil dan Mikro di Daerah
ngan. Dalam setiap kegiatan ekonomi
Bencana” tentang industri kecil gera-
selalu terkandung risiko yang tingkat-
bah di Kecamatan Pundong, Bantul,
annya berkaitan dengan banyak hal.
DI Yogyakarta. Dari hasil telusuran di
Begitu pula guncangan. Bedanya, risi-
lapangan, Dani Hamdan menemukan
ko mengandaikan adanya pemaham-
bahwa gempa bumi yang terjadi tidak
an akan arena yang dimasuki dan
hanya menghancurkan tempat usaha
kesadaran akan pilihan; sedangkan
secara fisik, tapi juga mengganggu
guncangan lebih bersifat tiba-tiba.
jalur asupan dan pemasaran. Keter-
Dalam kerangka memahami keren-
gantungan industri kecil pada bahan
tanan usaha kecil perlu kiranya mem-
baku dan sumber daya manusia se-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
v
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL
tempat menyulitkan pengusaha kecil
pengusaha
membangun kembali usahanya tanpa
anggota rumah tangga, merupakan
kecil
maupun
sebagai
adanya bantuan dari pihak luar. Gem-
sosok yang paling tangguh mengha-
pa bumi telah menyulitkan para peu-
dapi dan membangkitkan kembali
saha kecil memperoleh kembali bahan
usaha kecilnya. Oleh karena itu, perlu
baku dan pekerja yang nyatanya sa-
adanya
ma-sama sebagai korban bencana.
yang ditujukan pada pemulihan kem-
Selain itu, karena kegiatan usaha
bali usaha-usaha kecil yang dikelola
sebagian dilakukan di dalam rumah
perempuan.
program-program
khusus
tinggal, maka gempa tidak hanya
menghancurkan tempat tinggal, tapi
Artikel Dede Mulyanto berjudul “Ke-
juga tempat usaha. Boleh dikatakan
rangka Sosiologis Memahami Dam-
bahwa pengusaha kecil korban benca-
pak Bencana Alam terhadap Usaha
na alam mengalami keadaan seperti
Kecil” menyoroti beberapa variabel
dalam pepatah 'setelah jatuh, tertim-
penting dalam analisis sosial dampak
pa tangga pula'.
bencana. Pertama, bencana dikaitkan
Masih berkaitan dengan bencana a-
hanan usaha. Dalam kerangka konsep
lam, tulisan Yuni Pristiwati berjudul
kerentanan, bencana alam berada di
“Pemulihan Usaha Kecil-Mikro dan Pe-
sisi guncangan (shock) yang dampak-
dengan derajat kerentanan atau keta-
nguatan Perempuan di Daerah Benca-
nya terkait langsung dengan kemam-
na” menekankan dampak bencana a-
puan usaha dan pelaku usaha meng-
lam terhadap kondisi perempuan pe-
hadapinya. Kemampuan ini berkaitan
ngusaha kecil-mikro. Beban ganda
dengan ada tidaknya cadangan modal
yang ditanggung perempuan karena
usaha baik berupa keuangan maupun
peran gendernya dalam masyarakat
jaringan sosial. Pelaku usaha kecil
begitu tampak ketika bencana me-
adalah juga anggota suatu kolektif.
nimpa. Bencana alam tidak hanya
Bencana alam, berbeda dengan sum-
menimpakan kesulitan terhadap pe-
ber-sumber guncangan usaha lain-
rempuan sebagai korban, tetapi juga
nya, menimpa pelaku usaha bukan
menambah beban yang selama ini su-
hanya sebagai usahawan semata,
dah ditanggung perempuan. Bencana
melainkan juga sebagai anggota ru-
merupakan satu faktor penting dalam
mah tangga, anggota kelompok keke-
derajat kerentanan perempuan usaha
rabatan, dan warga pertetanggaan.
kecil. Tetapi Yuni Pristiwati meyakin-
Oleh karena itu, kajian dampak ben-
kan bahwa perempuan, baik sebagai
cana perlu juga memperhatikan arena
vi
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
EDITORIAL
sosial-budaya tempat pelaku usaha
buat Pengusaha Kecil terbitan Marjin
berada.
Kiri, 2006. Dalam ulasan tersebut ter-
Bila Dani Hamdan dan Yuni Pristiwati
kapitalisme global, usaha-usaha kecil
gambar bahwa di dalam formasi sosial
membahas dampak bencana alam
hanya pernak-pernik yang rentan un-
terhadap kondisi usaha kecil di tem-
tuk jatuh dihantam kekuatan pemodal
pat bencana, maka Deni Mukbar le-
besar yang memasuki pasar produk-
wat artikel berjudul “Denyut Usaha
nya. Kebertahanan usaha kecil hanya
Kecil di Pasar Tradisional dalam Him-
memungkinkan ketika produk mereka
pitan Hipermarket” menyoroti 'benca-
hanya menjadi bagian dari pemenuh-
na ekonomi' yang harus dihadapi usa-
an kebutuhan kelas pekerja. Dengan
ha-usaha kecil, yaitu pertumbuhan
kata lain, tetap hidupnya usaha-usa-
luar biasa pasar-pasar eceran modern
ha kecil bukan karena derajat keta-
seperti supermarket atau hipermar-
hanan usaha kecil yang baik, tetapi
ket di antara pasar-pasar tradisional.
karena dibutuhkan sistem kapitalis
Pasar tradisional merupakan tempat
untuk memelihara dan membentuk-
para pedagang eceran menjalankan
ulang sejumlah tertentu kelebihan te-
usahanya. Konon, menjamurnya pa-
naga kerja dalam barisan kelas peker-
sar-pasar eceran modern yang men-
ja yang memungkinkan kapital besar
jangkau hingga permukiman pendu-
menghisapnya.
duk telah menjadi pesaing yang bisa
mematikan kegiatan usaha peda-
Derajat kerentanan usaha kecil, me-
gang-pedagang eceran kecil. Oleh ka-
nurut artikel Thee Kian Wie berjudul
rena itu, mekanisme pangaturan di-
“Kebijakan Ekonomi dan Ketahanan
pandang menjadi satu hal yang diper-
Usaha Kecil-Menengah di Indonesia”,
lukan untuk menjaga keselarasan dan
juga harus dilihat dari aspek kebijak-
sehatnya persaingan antarusaha e-
an pemerintah. Menurut Thee, kebi-
ceran, terutama antara hipermarket
jakan yang berorientasi pada 'kese-
dan pedagang kecil di pasar-pasar
jahteraan' akan melenakan usaha ke-
tradisional.
cil sehingga usaha-usaha kecil tidak
akan mampu bersaing dengan baik
Artikel Deni Mukbar menjadi mudah
pada saat pintu persaingan dibuka a-
dipahami bila disambung dengan u-
tau ketika usaha tersebut harus me-
lasan oleh Muhammad Kholikul A-
masuki pasar ekspor yang tingkat risi-
lim atas buku karya El Fisgon berjudul
ko dan guncangannya besar, misal-
Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal
nya. Thee melihat adanya kebutuhan
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
vii
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL
untuk mengubah orientasi kebijakan-
kan peran penting usaha kecil-mikro
kebijakan terhadap usaha kecil dari
dalam sistem ekonomi yang mengala-
sekadar menjadi bagian dari upaya
mi transisi dari sistem ekonomi terpu-
'pengentasan
menjadi
sat ke sistem ekonomi pasar. Meski-
kebijakan yang memungkinkan pe-
pun terdapat perdebatan tentang pe-
nguatan
ran Doi Moi di dalam pertumbuhan
kemiskinan'
ketahanan
usaha
kecil
menghadapi risiko dalam arena-arena
sektor swasta ini (yaitu, apakah Doi
atau kondisi baru. Sudah saatnya ke-
Moi mendorong tumbuhnya usaha-u-
bijakan terhadap usaha kecil tidak un-
saha kecil atau sebaliknya), Doi Moi
tuk melindungi usaha kecil dari per-
merupakan titik balik pengakuan pe-
saingan tetapi melembagakan persai-
merintah Vietnam akan adanya usa-
ngan. Selain untuk menutup kemung-
ha-usaha pribadi yang beroperasi se-
kinan munculnya monopoli di tangan
cara informal. Sektor informal di Viet-
segelintir pelaku usaha tertentu dan
nam menjadi akar tumbuhnya usaha-
diskriminasi bagi pelaku usaha lain
usaha kecil dan menengah di Vietnam
yang tidak mempunyai hubungan ko-
dan berperan penting di dalam men-
lusif dengan pelaksana kebijakan,
dorong ekonomi Vietnam. Meskipun
melembagakan persaingan itu bergu-
demikian, pengamatan yang lebih da-
na juga untuk meningkatkan daya ta-
lam terhadap kondisi usaha kecil me-
han usaha menghadapi persaingan.
nunjukkan masih adanya kendala dan
Satu sejarah perkembangan kondisi
Di samping kendala-kendala 'klasik'
hambatan yang dialami usaha kecil.
usaha kecil di Vietnam dijabarkan Nu-
seperti akses terhadap sumber mo-
rul Widyaningrum. Dalam esai ber-
dal, hambatan juga muncul dari pen-
judul “Melihat ke Negeri Tetangga: U-
dekatan pemerintah Vietnam terha-
saha Kecil di Vietnam”, Widyaningrum
dap usaha kecil. Dalam sistem ekono-
menggambarkan
bangunnya
mi sosialis yang terpusat, usaha milik
kedudukan usaha kecil dalam sejarah
negara memonopoli kegiatan ekono-
jatuh
ekonomi Vietnam sebelum dan sete-
mi, dan dengan demikian mengham-
lah revolusi komunis menguasai selu-
bat tumbuhnya sektor usaha kecil.
ruh Vietnam. Bahkan, pembahasan
Dalam sistem ekonomi pasar yang di-
juga diarahkan pada perkembangan
terapkan sekarang, pemerintah Viet-
kondisi kontemporer usaha-usaha ke-
nam dinilai lebih memberikan kemu-
cil. Pada intinya, Widyaningrum hen-
dahan terhadap pengusaha asing di-
dak mengajak kita mengambil hikmah
bandingkan dengan pengusaha lokal.
dari kasus Vietnam yang menunjuk-
viii
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
EDITORIAL
Jauh dari riuh-rendahnya pembahas-
langkan. Kelompok pelaku usaha ter-
an skala makro, dalam “laporan dari
organisasi juga merupakan wahana
lapangan” berjudul “Jaringan Usaha
pengembangkan keterampilan dan in-
Kecil dan Ketahanan Ekonomi Rumah
formasi usaha. Pada titik puncaknya,
Tangga”, Dian Widyaningsih lebih
kelompok ini bisa menjadi alat perju-
melihat langsung dari lapangan bah-
angan kebijakan di tingkat daerah
wa faktor jaringan sosial yang dimiliki
yang memungkinkan masuknya pe-
pelaku usaha kecil sebagai unsur pen-
ngaruh dalam pembuatan kebijakan
ting dalam ketahanan usaha. Dengan
yang memihak usaha-usaha kecil. In-
masuknya pelaku-pelaku usaha kecil
tinya, organisasi sebagai simpul jari-
dalam sebuah jaringan yang terorga-
ngan sosial pengusaha merupakan
nisasi,
persoalan
faktor penting dalam membangun ke-
yang biasanya menjadi masalah kla-
tahanan usaha menghadapi guncang-
sik usaha kecil-mikro, seperti kesulit-
an.
maka
beberapa
an pendanaan yang berujung pada
ketergantungan terhadap rentenir sebagai sumber dana tunai, bisa dihi-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
[Redaksi]
ix
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN
USAHA KECIL: DI ANTARA BENCANA
ALAM, KEBIJAKAN EKONOMI, DAN
LINGKUNGAN SOSIAL
Konsep kerentanan usaha mengacu
bagi sumber risiko dan guncangan ke
pada dua keadaan, yaitu ada tidaknya
dalam sumber sosial-ekonomi dan
sumber daya dan mekanisme yang
sumber lingkungan. Sumber-sumber
memadai untuk menghindari sejum-
sosial-ekonomi guncangan misalnya
lah risiko atau guncangan yang mung-
adalah krisis ekonomi, perubahan ke-
kin dihadapi suatu usaha dan derajat
bijakan, dan kelangkaan sumber da-
kualitas sumber daya yang dimiliki
ya. Sumber lingkungan misalnya ada-
suatu usaha untuk secara efektif
lah bencana alam. Setiap guncangan
mampu menghadapi risiko atau gun-
bisa menghancurkan atau, paling ti-
cangan yang menimpa. Usaha dikata-
dak, mengurangi kemampuan suatu
kan rentan bila secara internal dan
usaha untuk bertahan hidup. Sebagai
eksternal tidak mempunyai sumber
kasus misalnya dalam artikel Dani
daya dan mekanisme yang memadai
Hamdan dalam artikel berjudul “Kon-
untuk menghadapi risiko atau gunca-
disi Usaha Kecil dan Mikro di Daerah
ngan. Dalam setiap kegiatan ekonomi
Bencana” tentang industri kecil gera-
selalu terkandung risiko yang tingkat-
bah di Kecamatan Pundong, Bantul,
annya berkaitan dengan banyak hal.
DI Yogyakarta. Dari hasil telusuran di
Begitu pula guncangan. Bedanya, risi-
lapangan, Dani Hamdan menemukan
ko mengandaikan adanya pemaham-
bahwa gempa bumi yang terjadi tidak
an akan arena yang dimasuki dan
hanya menghancurkan tempat usaha
kesadaran akan pilihan; sedangkan
secara fisik, tapi juga mengganggu
guncangan lebih bersifat tiba-tiba.
jalur asupan dan pemasaran. Keter-
Dalam kerangka memahami keren-
gantungan industri kecil pada bahan
tanan usaha kecil perlu kiranya mem-
baku dan sumber daya manusia se-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
v
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL
tempat menyulitkan pengusaha kecil
pengusaha
membangun kembali usahanya tanpa
anggota rumah tangga, merupakan
kecil
maupun
sebagai
adanya bantuan dari pihak luar. Gem-
sosok yang paling tangguh mengha-
pa bumi telah menyulitkan para peu-
dapi dan membangkitkan kembali
saha kecil memperoleh kembali bahan
usaha kecilnya. Oleh karena itu, perlu
baku dan pekerja yang nyatanya sa-
adanya
ma-sama sebagai korban bencana.
yang ditujukan pada pemulihan kem-
Selain itu, karena kegiatan usaha
bali usaha-usaha kecil yang dikelola
sebagian dilakukan di dalam rumah
perempuan.
program-program
khusus
tinggal, maka gempa tidak hanya
menghancurkan tempat tinggal, tapi
Artikel Dede Mulyanto berjudul “Ke-
juga tempat usaha. Boleh dikatakan
rangka Sosiologis Memahami Dam-
bahwa pengusaha kecil korban benca-
pak Bencana Alam terhadap Usaha
na alam mengalami keadaan seperti
Kecil” menyoroti beberapa variabel
dalam pepatah 'setelah jatuh, tertim-
penting dalam analisis sosial dampak
pa tangga pula'.
bencana. Pertama, bencana dikaitkan
Masih berkaitan dengan bencana a-
hanan usaha. Dalam kerangka konsep
lam, tulisan Yuni Pristiwati berjudul
kerentanan, bencana alam berada di
“Pemulihan Usaha Kecil-Mikro dan Pe-
sisi guncangan (shock) yang dampak-
dengan derajat kerentanan atau keta-
nguatan Perempuan di Daerah Benca-
nya terkait langsung dengan kemam-
na” menekankan dampak bencana a-
puan usaha dan pelaku usaha meng-
lam terhadap kondisi perempuan pe-
hadapinya. Kemampuan ini berkaitan
ngusaha kecil-mikro. Beban ganda
dengan ada tidaknya cadangan modal
yang ditanggung perempuan karena
usaha baik berupa keuangan maupun
peran gendernya dalam masyarakat
jaringan sosial. Pelaku usaha kecil
begitu tampak ketika bencana me-
adalah juga anggota suatu kolektif.
nimpa. Bencana alam tidak hanya
Bencana alam, berbeda dengan sum-
menimpakan kesulitan terhadap pe-
ber-sumber guncangan usaha lain-
rempuan sebagai korban, tetapi juga
nya, menimpa pelaku usaha bukan
menambah beban yang selama ini su-
hanya sebagai usahawan semata,
dah ditanggung perempuan. Bencana
melainkan juga sebagai anggota ru-
merupakan satu faktor penting dalam
mah tangga, anggota kelompok keke-
derajat kerentanan perempuan usaha
rabatan, dan warga pertetanggaan.
kecil. Tetapi Yuni Pristiwati meyakin-
Oleh karena itu, kajian dampak ben-
kan bahwa perempuan, baik sebagai
cana perlu juga memperhatikan arena
vi
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
EDITORIAL
sosial-budaya tempat pelaku usaha
buat Pengusaha Kecil terbitan Marjin
berada.
Kiri, 2006. Dalam ulasan tersebut ter-
Bila Dani Hamdan dan Yuni Pristiwati
kapitalisme global, usaha-usaha kecil
gambar bahwa di dalam formasi sosial
membahas dampak bencana alam
hanya pernak-pernik yang rentan un-
terhadap kondisi usaha kecil di tem-
tuk jatuh dihantam kekuatan pemodal
pat bencana, maka Deni Mukbar le-
besar yang memasuki pasar produk-
wat artikel berjudul “Denyut Usaha
nya. Kebertahanan usaha kecil hanya
Kecil di Pasar Tradisional dalam Him-
memungkinkan ketika produk mereka
pitan Hipermarket” menyoroti 'benca-
hanya menjadi bagian dari pemenuh-
na ekonomi' yang harus dihadapi usa-
an kebutuhan kelas pekerja. Dengan
ha-usaha kecil, yaitu pertumbuhan
kata lain, tetap hidupnya usaha-usa-
luar biasa pasar-pasar eceran modern
ha kecil bukan karena derajat keta-
seperti supermarket atau hipermar-
hanan usaha kecil yang baik, tetapi
ket di antara pasar-pasar tradisional.
karena dibutuhkan sistem kapitalis
Pasar tradisional merupakan tempat
untuk memelihara dan membentuk-
para pedagang eceran menjalankan
ulang sejumlah tertentu kelebihan te-
usahanya. Konon, menjamurnya pa-
naga kerja dalam barisan kelas peker-
sar-pasar eceran modern yang men-
ja yang memungkinkan kapital besar
jangkau hingga permukiman pendu-
menghisapnya.
duk telah menjadi pesaing yang bisa
mematikan kegiatan usaha peda-
Derajat kerentanan usaha kecil, me-
gang-pedagang eceran kecil. Oleh ka-
nurut artikel Thee Kian Wie berjudul
rena itu, mekanisme pangaturan di-
“Kebijakan Ekonomi dan Ketahanan
pandang menjadi satu hal yang diper-
Usaha Kecil-Menengah di Indonesia”,
lukan untuk menjaga keselarasan dan
juga harus dilihat dari aspek kebijak-
sehatnya persaingan antarusaha e-
an pemerintah. Menurut Thee, kebi-
ceran, terutama antara hipermarket
jakan yang berorientasi pada 'kese-
dan pedagang kecil di pasar-pasar
jahteraan' akan melenakan usaha ke-
tradisional.
cil sehingga usaha-usaha kecil tidak
akan mampu bersaing dengan baik
Artikel Deni Mukbar menjadi mudah
pada saat pintu persaingan dibuka a-
dipahami bila disambung dengan u-
tau ketika usaha tersebut harus me-
lasan oleh Muhammad Kholikul A-
masuki pasar ekspor yang tingkat risi-
lim atas buku karya El Fisgon berjudul
ko dan guncangannya besar, misal-
Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal
nya. Thee melihat adanya kebutuhan
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
vii
KETAHAHANAN DAN KERENTANAN USAHA KECIL
untuk mengubah orientasi kebijakan-
kan peran penting usaha kecil-mikro
kebijakan terhadap usaha kecil dari
dalam sistem ekonomi yang mengala-
sekadar menjadi bagian dari upaya
mi transisi dari sistem ekonomi terpu-
'pengentasan
menjadi
sat ke sistem ekonomi pasar. Meski-
kebijakan yang memungkinkan pe-
pun terdapat perdebatan tentang pe-
nguatan
ran Doi Moi di dalam pertumbuhan
kemiskinan'
ketahanan
usaha
kecil
menghadapi risiko dalam arena-arena
sektor swasta ini (yaitu, apakah Doi
atau kondisi baru. Sudah saatnya ke-
Moi mendorong tumbuhnya usaha-u-
bijakan terhadap usaha kecil tidak un-
saha kecil atau sebaliknya), Doi Moi
tuk melindungi usaha kecil dari per-
merupakan titik balik pengakuan pe-
saingan tetapi melembagakan persai-
merintah Vietnam akan adanya usa-
ngan. Selain untuk menutup kemung-
ha-usaha pribadi yang beroperasi se-
kinan munculnya monopoli di tangan
cara informal. Sektor informal di Viet-
segelintir pelaku usaha tertentu dan
nam menjadi akar tumbuhnya usaha-
diskriminasi bagi pelaku usaha lain
usaha kecil dan menengah di Vietnam
yang tidak mempunyai hubungan ko-
dan berperan penting di dalam men-
lusif dengan pelaksana kebijakan,
dorong ekonomi Vietnam. Meskipun
melembagakan persaingan itu bergu-
demikian, pengamatan yang lebih da-
na juga untuk meningkatkan daya ta-
lam terhadap kondisi usaha kecil me-
han usaha menghadapi persaingan.
nunjukkan masih adanya kendala dan
Satu sejarah perkembangan kondisi
Di samping kendala-kendala 'klasik'
hambatan yang dialami usaha kecil.
usaha kecil di Vietnam dijabarkan Nu-
seperti akses terhadap sumber mo-
rul Widyaningrum. Dalam esai ber-
dal, hambatan juga muncul dari pen-
judul “Melihat ke Negeri Tetangga: U-
dekatan pemerintah Vietnam terha-
saha Kecil di Vietnam”, Widyaningrum
dap usaha kecil. Dalam sistem ekono-
menggambarkan
bangunnya
mi sosialis yang terpusat, usaha milik
kedudukan usaha kecil dalam sejarah
negara memonopoli kegiatan ekono-
jatuh
ekonomi Vietnam sebelum dan sete-
mi, dan dengan demikian mengham-
lah revolusi komunis menguasai selu-
bat tumbuhnya sektor usaha kecil.
ruh Vietnam. Bahkan, pembahasan
Dalam sistem ekonomi pasar yang di-
juga diarahkan pada perkembangan
terapkan sekarang, pemerintah Viet-
kondisi kontemporer usaha-usaha ke-
nam dinilai lebih memberikan kemu-
cil. Pada intinya, Widyaningrum hen-
dahan terhadap pengusaha asing di-
dak mengajak kita mengambil hikmah
bandingkan dengan pengusaha lokal.
dari kasus Vietnam yang menunjuk-
viii
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
EDITORIAL
Jauh dari riuh-rendahnya pembahas-
langkan. Kelompok pelaku usaha ter-
an skala makro, dalam “laporan dari
organisasi juga merupakan wahana
lapangan” berjudul “Jaringan Usaha
pengembangkan keterampilan dan in-
Kecil dan Ketahanan Ekonomi Rumah
formasi usaha. Pada titik puncaknya,
Tangga”, Dian Widyaningsih lebih
kelompok ini bisa menjadi alat perju-
melihat langsung dari lapangan bah-
angan kebijakan di tingkat daerah
wa faktor jaringan sosial yang dimiliki
yang memungkinkan masuknya pe-
pelaku usaha kecil sebagai unsur pen-
ngaruh dalam pembuatan kebijakan
ting dalam ketahanan usaha. Dengan
yang memihak usaha-usaha kecil. In-
masuknya pelaku-pelaku usaha kecil
tinya, organisasi sebagai simpul jari-
dalam sebuah jaringan yang terorga-
ngan sosial pengusaha merupakan
nisasi,
persoalan
faktor penting dalam membangun ke-
yang biasanya menjadi masalah kla-
tahanan usaha menghadapi guncang-
sik usaha kecil-mikro, seperti kesulit-
an.
maka
beberapa
an pendanaan yang berujung pada
ketergantungan terhadap rentenir sebagai sumber dana tunai, bisa dihi-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
[Redaksi]
ix