PMK2017 6PMK.0102017 PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK ATAS BARANG IMPOR BTKI 2017
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SLINAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK lNDONESIA
6/PMK.010/2017
NOMOR
TENTANG
PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS BARANG IMPOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa sehubungan dengan adanya amandemen terhadap
Harmonized
System
(HS)
20 12
(HS) 20 17 dan Revisi
Nomenclature
Tarff
System
(AHTN)
terhadap
Harmonized
ASEAN Harmonised Tariff
(AHTN) 20 12 menjadi
Nomenclature
perubahan
menjadi
20 17,
sisten
ASEAN Harmonised
perlu
melakukan
klasiikasi
barang
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 213 /PMK. 0 10 /20 1 1 tentang Penetapan Sistem
Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas
Barang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
13 4/PMK. 0 1 1/20 16;
b.
bahwa sehubungan dengan adanya perubahan sistem
klasiikasi barang sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan kembali pembebanan tarif bea masuk
atas barang impor dalam Peraturan Menteri Keuangan;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2-
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 12 dan Pasal 14 Undang
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 200 6 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Sistem Klasiikasi Barang dan Pembebanan
Tarif Bea Masuk atas Barang Impor;
Mengingat
1.
Undang- Undang
Pengesahan
Organzation
Nomor
Agreement
7
Tahun
Establishing
(Lembaran
Negara
1994
The
tentang
World
Republik
Trade
Indonesia
Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3 5 64) ;
2.
Undang- Undang
Kepabeanan
Nomor
(Lembaran
10
Tahun
Negara
1995
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1995 Nomor 7 5 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3 6 12)
sebagaimana
telah
diubah dengan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 200 6
tentang
Tahun
Perubahan
1995
atas
Undang- Undang
Nomor
tentang Kepabeanan (Lembaran
10
Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661) ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER!
KEUANGAN TENTANG
PENETAPAN
SISTEM KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA
MASUK ATAS BARANG IMPOR.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
Pasal 1
( 1)
Menetapkan sisten klasiikasi barang dan pembebanan
tarif bea masuk atas barang impor yang meliputi:
a.
Ketentuan
Umum
Hanoni.ed
untuk
Menginterpretasi
(KUMHS)
System
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I;
b.
Catatan Bagian, Catatan Bab, dan Catatan Subpos
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II; dan
c.
Struktur Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif
Bea
Masuk
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran III.
(2)
Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
( 1) ,
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Struktur klasiikasi barang yang tercantum dalam Lampiran
III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c terdiri dari:
a.
Nomor dan uraian barang pada tingkat 4 (empat) digit
dan
6
(enam)
Hanonized
digit,
System
. Customs Organization
b.
yang
(HS)
merupakan
teks
yang disahkan oleh
dari
World
(WCO) ;
Nomor dan uraian barang pada tingkat.8 (delapan) digit,
yang merupakan teks dari
Nomenclature
ASEAN. Hanonized
Tariff
(AHTN) dan merupakan pos tarif nasional;
dan
c.
Nomor
dan
klasiikasi
uraian
barang,
barang
yang
pada
Bab
seluruhnya
98
struktur
merupakan
ketentuan nasional.
www.jdih.kemenkeu.go.id
IJ
- 4-
Pasal 3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 199 5
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang- Undang
Nomor
10
199 5
Tahun
tentang
Kepabeanan.
Pasal 4
( 1)
Ketentuan
diatur
mutatis
mengenai
dalam
sisten
Peraturan
mutandis
klasiikasi
Menteri
ini
barang
berlaku
yang
secara
bagi sistem klasiikasi barang yang
digunakan dalam ketentuan di bidang tarif dan non tarif,
termasuk bidang kepabeanan, cukai, perpajakan, iskal,
perdagangan, industri, dan investasi.
(2)
Penggunaan sistem klasiikasi barang dalam ketentuan di
bidang tarif dan non tarif sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) , harus dilakukan penyesuaian dalam jangka
waktu paling lambat 2 (dua)
tahun terhitung sejak
berlakunya Peraturan Menteri ini.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Menteri
m1
Menteri
2 13 /PMK.0 10 /20 1 1
Keuangan
Nomor
mulai berlaku, Peraturan
tentang
Penetapan Sistem Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif
Bea Masuk atas Barang Impor (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 20 1 1 Nomor 827 ) yang telah beberapa kali
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan:
1.
Nomor
133 /PMK. 0 1 1/20 13
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 13 Nomor 1 19 2) ;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5-
2.
Nomor
9 7 /PMK.0 1 0 /20 1 5
(Berita
Negara
Republik
Negara
Republik
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 1 5 Nomor 726 ) ;
3.
Nomor
1 32/PMK. 0 1 0 /20 1 5
(Berita
Indonesia Tahun 20 1 5 Nomor 1 036 ) ;
4.
Nomor
3 5/PMK. 0 1 0 /20 1 6
(Berita
Indonesia Tahun 20 1 6 Nomor 36 5) ; dan
5.
Nomor
1 34 /PMK. 0 1 1 /20 1 6
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 1 6 Nomor 1 37 5 ) ;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 6
Direktur
J enderal
Bea
dan Cukai
diinstruksikan
untuk
melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 7
Peraturan Menteri
m1
mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
20 1 7.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
26
Januari
20 17
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
27
Januari
20 17
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
20 17
NOMOR
176
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Umum
- :._ b.
-=
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
LAMPIAN I
PEATUAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/PMK .010/2017
TENTANG
PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG
DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS IMPOR BAANG
KETENTUAN UMUM UNTUK MENGINTERPRETASI
HARMONZED SYSTEM
(KUMHS)
Keenuan Umum Un1uk Menginterpeasl Harmonied
General Rules For he Interpeation Of he Harmonied
Sysem
System
Klasiikasi barang dalam Nomenklatur dil akukan m enuut
Classiication of goods in the Nomenclature shall be govened
pinsip beikut ini:
by the following pinciples :
1.
1.
Judul dari Bagian, Bab dan Sub-bab dimaksudkan h ana
The titles of Sectio ns, Chapters and sub-Chaptes are
untuk mempemudah referensi saja; untuk kepe 1uan
pr ovided or ease of reference only; for legal purposes,
hukum, klasifikasi haus ditentukan berdasarkan uraian
cla ssification shall be detemine d according to the tems
yang terdapat dalam pos !an berbagai Ca tatan Bagian
of the headings and any relative Section or Chapter
atau Bab yang bekatan seta be dasarkan ketentuan
Notes and, povided such headings or Notes do not
beikut ini, asalkan pos atau Catatan tersebut tidak
othewise r equire, accoding to the following pro visions.
m enentukan lain.
2.
(a) Setiap referensi untuk suatu barang dalam suatu pos
2.
(a) Any reference in a heading to an article shall be
harus d ianggap meliputi juga referensi untu k barang
taken to include a reference to that aticle incomplete
tesebut dalam keadaan tidak lengkap atau belum
or unfinished, povided that, as presented, the
ampung, asalkan pada saat diajukan, barang yang
incomplete or unfinished ar ticle has the essential
tidak
chaacter of the complete or finished article. It shall
lengkap
atau
belum
ampung
tersebut
mempunyai kaakter utama dai baang itu !alam
also be taken to inclu!e a reference to that article
keadaan lengkap atau ram pung. Referensi ini haus
complete or inished (or falling to be classified as
dianggap juga meliputi referensi untuk barang terse but
complete or finished by vitue of this Rule),
dalam
presented unassembled or disassembled.
keadaan
lengkap
atau
rampung
(atau
berdasarkan Ketentuan ini dapat digolongkan sebagai
lengkap atau rampung) yang diajukan dalam kea daan
belum !irakit atau terbongkar.
(b) Setiap referensi untuk suatu bahan atau zat d alam
(b) Any reference in a heading to a material or
suatu pos, haus dianggap juga meliputi referensi
substance shall be taken to include a reference to
untuk campuran atau komb inasi dai bahan ata u zat
mixtures or combinations of that
itu dengan bahan atau zat lain. Setiap refere nsi untuk
substance with other materials or substances. Any
material
or
barang dari b ahan atau zat te tentu ha us dian ggap
reference to goods of a given material or substance
juga meliputi referensi untuk baang ang sebagian
shall be taken to include a eference to goods
atau seluuhna tediri dai bahan atau zat tesebut.
consisting wholly or partly of such material or
Barang yang te rd iri I eb ih dari satu jen is bah an at au zat
substance. The classification of goods consisting of
harus diklasiikasikan sesuai dengan prinsip dai
more than one material or substance shall be
ketentuan 3.
according to the pinciples of Rule 3.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
3.
Apabila dengan menerapkan Ketentuan 2 (b) atau untuk
3.
hen by application of Rule 2 (b) or for an y other
bebagai alasan lain, baang yang dengan petimbangan
reason, goods are pima fade, classiiable under two or
awal dapat diklasifikasikan dalam dua pas atau lebih,
more headings,
maka klasifikasinya haus dibe1akukan sebagai berikut:
follows:
(a) Ps ang membeikan uaian ang paling spes iik, haus
(a) The
heading
classiJication
shall
which povides
be
effected
the most
as
speciic
lebih diutamakan dai pas ang memberikan uraian yang
description shall be prefered to headings providing
lebih um um. Namun demikian, apabila dua ps atau I ebih
a moe geneal desciption. However, when two or
ng masingmasing pas hana meujuk kepada bagian
more headings each
dari bahan atau zat yang tekandung dalam baang
materials or
refer to part only of
the
substances contained i! mixed or
campuan atau baang komosisi atau hana merjuk
composite goods or to pat only of the items in a set
kepada bagian dai baang dalam set ang disiapkan
put up for retail sale, those headings are to be
untuk penjualan eceran, maka pas tersebut harus
regarded as equally specific in relation to t,ose
dianggap setara sepanjang bekatan dengan barang
goods, even if one of them gives a more complete or
tesebt,
precise desciption of the goods.
walaupun
salah
satu
dai
as
tesebut
memberikan uaian baang ang lebih lengkap atau lebih
tept.
(b) Barang campuran d an baang komposisi yang terdii
(b) Mixtures, composite goods co nsisting of d ifferent
dari bahan yang bebeda at au dibuat dari komp onen
materials or made up of diferent comp onents, and
yang berbeda, seta barang ang disiapkan dalam set
goods put up in sets for retail sale, which cannot be
untuk
dapat
classiied by reference to 3 (a), shall be classiied as
diklasfikasikan berdasakan re ferensi 3 (a), haus
if they consisted of the mateial or component which
diklasifikasikan bedasarkan bahan atau komponen
gives them their essential character, insofar as this
yang m embeikan kaakter utama barang tes ebut,
criterion in applicable.
penjualan
ecean
yang
tidak
sepanjang kriteria in i dapat diterapkan.
(c) Apabila
barang
tidak
dapat
(c) hen goods cannot be classiied by reference to 3
diklasiikasikan
berdasarkan referensi 3 (a) atau 3 (b), maka barang
(a) or 3 (b ), they shall be classiied under the
tesebut haru·s diklasiikasikan dalam pas tarif terakhir
heading which occurs Iast in numeical order among
berdasarkan urutan penomoranna di antara pas taif
those which eq ually meit consideration.
yang mempunai petimbangan yang setaa.
4.
5.
Baang a ng tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan
4.
Goods which cannot be classiied in accordance with the
Ketentuan di atas, harus diklasifikasikan dalam pas yang
above Rules shall be classified under the heading
sesuai untuk barang yang paling menyerupai.
appropiate to the goods to which they are most akin.
Sebagai tambahan atuan d i atas, Ketentuan beikut ini
haus dibe1akukan terhadap barang tesebut di bawah ini:
5.
In addition to the foregoing prov1s1ons, the following
Rules shall apply in respect of the goods referred to
therein:
(a) Tas kamera, tas instrumen musik, kopor senapan, tas
(a) Camea cases, musical instument cases, gun
kemasan
cases, dawing instrument cases, necklace cases
semacam itu, dibentuk secara khusus atau pas untuk
and similar containers, specially shaped or itted to
menyimpan barang atau perangkat barang tertentu,
contain a specific aticle or set of articles, suitable
instrumen
cocok
gambar,
untuk
diajukan
kotak
ka lung
penggunaan
besama
dan
jangka
deng an
panjang
ba angnya,
dan
for long-tem use and presented with the articles
harus
for which they are intended, shall be classified with
diklas ifikas ikan men uu t ba an gnya, a pabila kem asan
such
tersebut
therewth. This Rule does not, however, apply to
memang
biasa
dijual
dengan
barang
aticles
tes ebut. Nam un demikian, ketentuan ini tida k be 1aku
containers
untuk kemasan yang mem beikan seluruh karater
chaacter.
when
of
a
kind
nomally sold
which give the whole its essential
utamana.
www.jdih.kemenkeu.go.id
/t
- 9 -
(b) Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas,
(b) Subject to the povisions of Rule 5 (a) above,
bahan pembungkus dan kemasan p embungkus yang
packing
diajukan
presented
besama
deng an
ba rangnya,
harus
materials
with
and
packing
the goods therein
containers
shall be
diklasifikasikan menurut barangnya, apabila b ahan
classiied with the goods if they are of a kind
atau kemas an pembungkus tersebut m emang biasa
normally used or packing such goods. However,
digunakan
membungkus baang tersebut.
this provision is not bindin g when such packing
Namun demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila
untuk
materials or packing containers are clearly suitable
bah an atau kem asan pem bungkus terse but secara
for repetitive use.
nyata cocok untuk d igunakan berulang-ulang.
6.
Untuk kepe1uan hukum, klasifikasi barang dalam subpos
6.
For legal purposes, t y e classification of goods in the
dari suatu pos haus ditentukan berdas akan uraian dari
subheadings of a heading shall be detemined according
subpos tersebut dan Catatan Subpos besangkutan, serta
to the tems of those subheadings and any related
Ketentuan
Su bheading Notes and, mutatis mutandis, to the above
di atas dengan penyesuaian sepe1unya,
dengan pengetian bahwa hanya subpos yang setara yang
Rules, on the undestanding that only subheadings at
d ap at
the same level are com parable. For the puposes of this
dipe ba nding kan.
m enentukan
Iain,
Kecual i
untuk
apab ii a
kepe r1 uan
kunteksna
ketentu an
ini
diber1akukan juga Catatan Bagian dan Catatan Bab
Rule the relative Section and Chapter Notes also apply,
unless the context othewise requires.
besangkutan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
LAMPIAN II
PEATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/PMK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG
DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG
CATATAN BAGIAN, CATATAN BAB, DAN CATATAN SUBPOS
Bagian I
Section I
Bi natang hidup; produk hewani
Live a nimals; an imal products
Catatan.
Notes.
1 .- Setiap referensi mengenai genus atau spesies binatang
1 .- Any reference in this Section to a particular genus or
tertentu dalam Bagian ini, kecuali apabila konteksnya
species of an animal, except where the context
menentukan lain, juga meliputi anak binatang dari
otherwise requires, includes a reference to the young of
genus atau spesies tersebut.
that genus or species.
2.- Kecuali apabila konteksnya menentukan lain, setiap
2.- Except where the context othewise requires, throughout
referensi untuk produk "dikeringkan" dalam Nomenklatur
the Nomenclature any reference to "dried" products also
ini, j uga
covers
meliputi
produk yang
telah
didehidrasi,
dievaporasi atau dibeku-keringkan.
products
which
have
been
Bab 1
Chapter 1
Bi natang hidup
Live an imals
Catatan.
Note.
1 .- Bab ini meliputi semua binatang hidup kecuali:
1 .- This Chapter covers all live animals except:
(a) l kan dan krustasea, moluska serta invertebrata air
lainnya, dari pos 03. 0 1 , 03.06, 03.07 atau 03.08;
dehydrated,
evaporated or freeze-dried.
(a) Fish and crustaceans, molluscs and other aquatic
invertebrates, of heading 03.01 , 03.06, 03.07 or
03.08;
(b) Kultur dari mikro-organisme dan produk lainnya dari
pos 30.02; dan
(c) Binatang dari pos 95.08.
(b) Cultures of m icro-organisms and other products of
heading 30.02 ; and
(c) Animals of heading 95.08.
www.jdih.kemenkeu.go.id
JJ
- 11 -
Chapter 2 .
Bab 2
Meat and edible meat ofal
Daging dan sisa daging yang dapat dimaka n
Catatan.
Note.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Produk dari jenis yang diuraikan dalam pos 02.01
(a) Products of the kinds described in headings 02.01 to
sampai dengan 02.08, atau 02. 1 0, tidak layak atau
02.08, or 02. 1 0, unfit or unsuitable for human
tidak cocok untuk konsumsi manusia;
consumption;
(b) Usus, kandung kemih atau lam bung binatang (pos
05. 04) atau darah binatang (pos 05. 1 1 atau 30.02);
(b) Guts, bladders or stomachs of animals (heading
05.04) or animal blood (heading 05. 1 1 or 30.02); or
a tau
(c) Lemak hewani, selain produk dari pos 02.09 (Bab
1 5).
(c) Animal fat, other than products of heading 02.09
(Chapter 1 5).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Bab 3
Chapter 3
lkan dan krustasea, moluska serta invertebrata air
Fish and crustaceans, mol luscs and other aquatic
lainnya
invertebrates
Catata n.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Binatang menyusui dari pas 01 .06;
(a) Mammals of heading 0 1 . 06;
(b) Daging binatang menyusui dari pas 01 .06 (pas
(b) Meat of mammals of heading 01 .06 (heading 02.08
or 02. 1 0);
02.08 atau 02. 1 0);
(c) l kan (termasuk hati , telur dan spermanya) atau
(c) Fish (including livers, roes and milt thereof) or
krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya ,
crustaceans,
mati dan tidak layak atau tidak cocok untuk
invertebrates, dead and unfit or unsuitable for
molluscs
or
other
aquatic
konsumsi manusia dengan alasan spesies atau
human consumption by reason of either their
kondisinya (Bab 5); tepung, tepung kasar atau pelet
species or their condition (Chapter 5); flours, meals
dari ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata
air lainnya, tidak layak untuk konsumsi ·manusia
or pellets of fish or of crustaceans, molluscs or other
(pas 23.01 ) ; atau
(heading 23.01 ) ; or
(d) Kaviar atau pengganti kaviar yang diolah dari telur
secara
(d) Caviar or caviar substitutes prepared from fish eggs
(heading 1 6.04).
ikan (pas 1 6. 04).
2.- Dalam Bab ini istilah "pelet" berarti produk yang telah
diaglomerasi
aquatic invertebrates, unfit for human consumption
langsung
pengompresian atau dengan
baik
dengan
penambahan sejumlah
2.- In this Chapter the term "pellets" means products which
have been agglomerated either directly by compression
or by the addition of a small quantity of binder.
kecil bahan pengikat.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
Bab 4
C hapter 4
P roduk susu; telur u nggas; madu alam; produk hewani
Dairy produce; birds' eggs ; natural honey; edible
yang dapat dimakan, tidak dirinci atau termasuk dalam
products of a nimal origin, not elsewhere specified or
pos lain
incl uded
Catata n.
Notes.
1 .- l stilah "susu" berarti susu full cream atau susu yang
1 .- The expression "milk" means full cream milk or partially
telah diambil kepalanya sebagian atau seluruhnya.
2.- Untuk keperluan pos 04.05:
or completely skimmed milk.
2.- For the purposes of heading 04.05:
(a) l stilah "mentega" berarti mentega alam, mentega
(a) The term "butter" means natural butter, whey butter
whey atau mentega rekombinasi (segar, asin atau
or recombined butter (fresh, salted or rancid,
asam, termasuk mentega kaleng) diperoleh hanya
including canned butter) derived exclusively from
dari susu, dengan kandungan lemak susu 80 %
milk, with a m ilkfat content of 80 % or more but not
atau lebih tetapi tidak lebih dari 95 % menurut
more than 95 % by weight, a maximum milk solids
beratnya, mengandung susu padat bukan lemak
not-fat content of 2 % by weight and a maximum
maksimum 2 % menurut beratnya dan mengandung
water content of 16 % by weight. Butter does not
air maksimum 1 6 % menurut beratnya. Mentega
contain added emulsifiers, but may contain sodium
tidak mengandung tambahan pengemulsi, tetapi
chloride, food colours, neutralising salts and cultures
dapat
of harmless lactid-acid-producing bacteria.
mengandung
makanan,
garam
natrium
penetral
klorida,
dan
pewarna
kultur
bakteri
penghasil asam laktat yang tidak berbahaya.
(b) l stilah "dairy spread" berarti emulsi tipe air dalam
(b) The expression "dairy spreads" means a spreadable
m inyak yang dapat dioleskan, mengandung lemak
emulsion of the water-in-oil type, containing m i lkfat
susu sebagai satu-satunya lemak dalam produk
as the only fat in the product, with a milkfat content
tersebut, dengan kandungan lemak susu 39 % atau
of 39 % or more but less than 80 % by weight.
lebih tetapi kurang dari 80 % menurut beratnya.
3.- Produk yang diperoleh dengan pengonsentrasian whey
3.- Products obtained by the concentration of whey and with
dan dengan penambahan susu atau lemak susu,
the addition of milk or m ilkfat are to be classified as
diklasifikasikan sebagai keju dalam pos 04.06 asalkan
cheese in heading 04.06 provided that they have the
memenuhi tiga karakteristik berikut:
three following characteristics:
(a) mengandung lemak susu 5 % atau lebih , menurut
berat da.lam keadaan kering;
(a) a milkfat content, by weight of the dry matter, of 5 %
(b) mengandung bahan kering, sekurang-kurangnya 70
(b) a dry matter content, by weight, of at least 70 % but
% tetapi tidak melebihi 85% menurut beratnya; dan
4.- Bab ini tidak meliputi:
4.- This Chapter does not cover:
(a) Produk yang diperoleh dari whey, mengandung
lebih
dari
not exceeding 85 %; and
(c) they are moulded or capable of being moulded.
(c) dibentuk atau dapat dibentuk.
laktosa
or more;
95
%
menurut
(a) Products obtained from whey, containing by weight
beratnya,
more than 95 % lactose, expressed as anhydrous
d inyatakan sebagai laktosa anhidrat yang dihitung
lactose calculated on the dry matter (heading
dalam keadaan kering (pos 1 7.02);
(b) Produk yang diperoleh dari susu dengan mengganti
1 7.02);
(b) Products obtained from milk by replacing one or
satu atau lebih unsur alaminya (misalnya, lemak
more of its natural constituents (for example, butyric
butirat) dengan bahan lainnya (misalnya, lemak
fats) by another substance (for example, oleic fats)
oleat) (pos 1 9.01 atau 2 1 .06); atau
(c) Albumin (termasuk konsentrat dari dua atau lebih
(heading 1 9.01 or 2 1 .06); or
(c) Albumins (including concentrates of two or more
protein whey, mengandung protein whey lebih dari
whey proteins, containing by weight more than 80 %
80 % menurut beratnya, dihitung dalam keadaan
whey proteins,
kering) (pos 35.02) atau globulin (pos 35.04).
(heading 35.02) or globulins (heading 35.04).
calculated on the dry matter)
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
Subheading Notes.
Catatan Subpos.
1 .- Untuk
keperluan
subpos
0404 . 1 0,
istilah
"whey
1 .- For the purposes of subheading 0404. 1 0, the expression
dimodifikasi" berarti produk yang terdiri dari unsur
"modified whey" means products consisting of whey
utama whey, yaitu, whey yang telah dihilangkan seluruh
constituents, that is, whey from which all or part of the
atau sebagian laktosa, protein atau mineralnya, whey
lactose, proteins or minerals have been removed, whey
yang telah ditambahkan unsur whey alam, dan produk
to
yang diperoleh dengan pencampuran unsur utama
added.and products obtained by m ixing natural whey
whey alam.
2 . - Untuk keperluan subpos 0405. 1 0 istilah "mentega" tidak
which
natural
whey
constituents
have
been
constituents.
2.- For the purposes of subheading 0405. 1 0 the term
termasuk mentega atau ghee yang didehidrasi ( subpos
"butter'' does not include dehydrated butter or ghee
0405.90).
( subheading 0405.90).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
Bab 5
Chapter 5
P roduk hewa ni,
Products of animal origin,
tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain
not elsewhere specified or included
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Produk yang dapat dimakan (selain usus, kandung
kemih
dan
potongannya
lambung
binatang,
serta darah binatang,
utuh
dan
cair atau
(a) Edible products (other than guts, bladders and
stomachs of animals, whole and pieces thereof, and
animal blood, liquid or dried ) ;
kering);
(b) Jangat atau kulit (termasuk kulit berbulu) selain
(b) Hides or skins (including furskins) other than goods
barang dari pos 05.05 serta reja dan sisa semacam
of heading 05.05 and parings and similar waste of
itu dari jangat atau kulit mentah dari pos 05. 1 1 ( Bab
raw hides or skins of heading 05. 1 1 (Chapter 41 or
43);
41 atau 43);
(c) Bahan tekstil hewani, selain bulu kuda dan sisa bulu
(c) Animal textile materials, other than horsehair and
horsehair waste (Section X I ); or
kuda (Bagian XI ); atau
untuk
(d) Prepared knots or tufts for broom or brush making
2.- Untuk keperluan pos 05.01 , penyortiran bulu menurut
2.- For the purposes of heading 05. 0 1 , the sorting of hair by
(d) Simpul
dan
jumbai
yang
disiapkan
(heading 96.03).
pembuatan sapu atau sikat (pos 96.03).
panjangnya (asalkan akar dan ujungnya masing-masing
length (provided the root ends and tip ends respectively
tidak disusun menjadi satu) harus dianggap bukan
are not arranged together) shall be deemed not to
merupakan proses pengerjaan.
constitute working.
3.- Dalam Nomenklatur ini, taring gajah, taring kuda nil,
3.- Throughout this Nomenclature, elephant, hippopotamus,
taring beruang laut; taring narwhal dan taring babi
walrus, narwhal and wild boar tusks, rhinoceros horns
hutan, cula badak serta gigi semua binatang dianggap
and the teeth of all animals are regarded as "ivory".
sebagai "gading".
4.- Dalam Nomenklatur ini, istilah "bulu kuda" berarti bulu
tengkuk atau ekor binatang jenis kuda atau lembu. Pos
4.- Throughout
the
Nomenclature,
the
expression
"horsehair" means hair of the manes or tails of equine or
05. 1 1 meliputi, diantaranya, bulu kuda dan sisa bulu
bovine animals. Heading 05. 1 1 covers, inter aia,
kuda, baik disiapkan sebagai lapisan atau pun
horsehair and horsehair waste, whether or not put up as
dengan atau tanpa bahan pendukung.
tidak
a layer with or without supporting material.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Bagian II
Section I I
Produk nabati
Vegetable products
Note.
Catatan.
1 .- Dalam Bagian ini istilah "pelet" berarti produk yang telah
diaglomerasi
secara
langsung
baik
1 .- In this Section the terri "pellets" means products which
dengan
have been agglomerated either directly by compression
pengompresian atau dengan penambahan pengikat
or by the addition of a binder in a proportion not
dalam proporsi yang tidak melebihi 3 % menurut
exceeding 3 % by weight.
beratnya.
Bab 6
Chapter 6
Pohon hidup dan tanaman lainnya; umbi, akar dan
Live trees and other pla nts; bulbs, roots and the l ike;
sejenisnya ; bunga potong dan daun ornamen
cut flowers a nd ornamental foliage
Catata n.
Notes.
1 .- Berdasarkan bagian kedua dari pos 06.01 , Bab ini
1.- Subject to the second part of heading 06.01 , this
meliputi hanya pohon hidup dan barang (termasuk
Chapter covers only live trees and goods (including
tanaman bibit) dari jenis yang biasa dipasok oleh
seedling vegetables) of a kind commonly supplied by
penjual bibit tanaman atau pedagang bunga untuk
nursery gardeners or florists for
ditanam
namun
ornamental use; nevertheless it does not include
demikian Bab ini tidak meliputi kentang, bawang
potatoes, onions, shallots, garlic or other products of
bombay, bawang merah, bawang putih atau produk
Chapter 7.
atau
dipakai
sebagai
ornamen;
planting
or for
lainnya dari Bab 7 .
2 . - Setiap referensi mengenai barang dari berbagai jenis
2.- Any reference in heading 06.03 or 06.04 to goods of any
dalam pos 06.03 atau 06. 04 harus diartikan meliputi
kind shall be construed as including a reference to
karangan bunga, keranjang bunga, rangkaian bunga
bouquets, floral baskets, wreaths and similar articles
dan
made wholly or partly of goods of that kind, account not
barang
semacam
itu
yang seluruhnya atau
sebagian dibuat dari barang jenis tersebut, tanpa
being taken of accessories of other materials. However,
memperhitungkan aksesori dari bahan lainnya. Namun
these headings do not include collages or similar
demikian , pos ini tidak meliputi kolase atau plakat
decorative plaques of heading 97 .01 .
hiasan semacam itu dari pos 97.01 .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
Bab 7
Chapter 7
Sayuran dan akar serta bonggol tertentu yang dapat
Edible vegetables and certain roots and tubers
dimakan
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi produk makanan ternak dari pos
1 .- This Chapter does not cover forage products of heading
1 2 . 1 4.
2.- Dalam
1 2. 1 4.
pos 07.09,
07. 1 0,
07. 1 1
dan
07. 1 2 kata
2.- In headings 07.09, 07. 1 0, 07. 1 1 and 07. 1 2 the word
"sayuran" meliputi jamur, cendawan tanah, buah zaitun,
"vegetables" includes edible mushrooms, truffles, olives,
kaper, labu sumsum, labu kuning, terong, jagung manis
capers, marrows, pumpkins, aubergines, sweet corn
(Zea mays var. saccharata), buah dari genus Capsicum
(Zea mays var.saccharata), fruits of the genus Capsicum
atau dari genus Pimenta, adas pedas, parsley, chevil,
or of the genus Pimenta, fennel , parsley, chervil,
tarragon,
cress
tarragon, cress and sweet marjoram (Majorana hortensis
hotensis
atau
dan
marjoram
Origanum
manis
majorana)
(Majorana
yang
dapat
or Origanum majorana).
dimakan.
3.- Pos 07. 1 2 meliputi semua sayuran kering dari jenis
yang digolongkan dalam pos 07.01 sampai dengan
3.- Heading 07. 1 2 covers all dried vegetables of the kinds
falling in headings 07.01 to 07. 1 1 , other than :
07. 1 1 , selain:
(a) sayuran polongan kering, dikupas (pos 07. 1 3);
( a ) dried
leguminous vegetables,
shelled
(heading
07. 1 3 ) ;
(b) jagung manis dalam bentuk yang dirinci dalam pos
1 1 .02 sampai dengan 1 1 .04;
(c) tepung, tepung kasar, bubuk, serpih, butir dan pelet
kentang (pos 1 1 .05);
(d) tepung, tepung kasar, dan bubuk dari sayuran
(b) sweet corn in the forms specified in headings 1 1 . 02
to 1 1 .04;
(c) flour, meal, powder, flakes, granules and pellets of
potatoes (heading 1 1 .05);
(d) flour, meal and powder of tie dried leguminous
polongan kering dari pos 07. 1 3 (pos 1 1 .06).
vegetables of heading 07. 1 3 (heading 1 1 .06).
4.- Namun demikian, buah dari genus Capsicum atau dari
4.- However, dried or crushed or ground fruits of the genus
genus Pimenta dikeringkan atau dihancurkan atau
Capsicum or of the genus Pimenta are excluded from
d itumbuk tidak termasuk dalam Bab ini (pos 09.04).
this Chapter (heading 09.04).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
Bab 8
C hapter 8
Buah dan buah bertempurung yang dapat dimakan; kulit
Edible fruit and nuts ; peel of citrus fruit or melons
dari buah jeruk atau melon
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi buah atau buah bertempurung
1 .- This Chapter does not cover inedible nuts or fruits.
yang tidak dapat dimakan.
2.- Buah dan buah bertempurung yang didinginkan harus
diklasifikasikan dalam pos yang sama sebagai buah dan
2.- Chilled fruits and nuts are to be classified in the same
headings as the corresponding fresh fruits and nuts.
buah bertempurung segar.
3.- Buah dan buah bertempurung dikeringkan dari Bab ini
dapat direhidrasi sebagian, atau dikerjakan
untuk
3.- Dried fruit or dried nuts of this Chapter may be partially
rehydrated, or treated for the following purpo.ses:
keperluan berikut ini:
(a) Untuk
tambahan
(a) For additional preservation or stabilisation (for
(misalnya , dengan pemanasan sedang, sulfurisasi,
example, by moderate heat treatment, sulphuring,
penambahan asam sorbat atau kalium sorbat);
the addition of sorbic acid or potassium sorbate),
(b) Untuk
pengawetan
atau
meningkatkan
stabilisasi
atau
mempertahankan
(b) To improve or maintain their appearance (for
penampilannya (misalnya, dengan penambahan
example, by the addition of vegetable oil or small
m inyak nabati atau sejumlah kecil sirup glukosa),
quantities of glucose syrup),
asalkan tetap memperlihatkan karakter dari buah atau
provided that they retain the character of dried fruit or
buah bertempurung dikeringkan.
dried nuts.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
Bab 9
C hapter 9
Kopi, teh, mate dan rempah-rempah
Cofee, tea, mate and spices
Catatan.
Notes.
1 .- Campuran dari produk pada pos 09.04 sampai dengan
1 .- Mixtures of the products of headings 09.04 to 09. 1 0 are
09. 1 O harus diklasifikasikan sebagai berikut:
to be classified as follows:
(a) Campuran dari dua produk atau lebih dari pos yang
(a) Mixtures of two or more of the products of the same
sama harus diklasifikas ikan pada pos tersebut;
.
(b) Campuran dari dua produk atau lebih dari pos yang
berlainan harus diklasifikasikan pada pos 09. 1 0.
heading are to be classified in that heading;
(b) Mixtures of two or more of the products of different
headings are to be classified in heading 09. 1 0.
Penambahan bahan lain ke dalam produk dari pos
The addition of other substances to the products of
09.04 sampai dengan 09. 1 0 (atau ke dalam campuran
headings 09.04 to 09. 1 0 (or to the mixtures referred to
seperti yang dimaksud dalam paragraf (a) atau (b) di
in paragraph (a) or (b) above) shall not afect their
atas) tidak mempengaruhi klasifikasinya asalkan has ii
classification provided the resulting mixtures retain the
campurannya tetap memiliki karakter utama dari barang
essential . character of the goods of those headings.
dimaksud dalam pos tersebut. Apabila tidak, maka
Othewise such m ixtures are not classified in this
campuran semacam itu tidak diklasifikasikan dalam Bab
Chapter; those constituting mixed condiments or m ixed
ini; campuran tersebut yang merupakan campuran
seasonings are classified in heading 2 1 .03.
bumbu atau campuran bahan penyedap diklasifikasikan
dalam pos 21 .03.
2.- Bab ini tidak meliputi lada Cubeb (Piper cubeba) dan
produk lainnya dari pos 1 2. 1 1 .
2.- This Chapter does not cover Cubeb pepper (Piper
cubeba) or other products of heading 1 2. 1 1 .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
Bab 1 0
C hapter 1 0
Serealia
Cereals
Catatan.
Notes.
1 .- (A) Produk yang d irinci dalam pos pada Bab ini harus
1 .- (A) The products specified in the headings of this
d iklasifikasikan dalam pos tersebut hanya apabila
Chapter are to be classified in those headings only if
terdapat butiran, dalam bentuk bulir atau dengan
grains are present, .hether or not in the ear or on
tangkainya maupun tidak.
the stalk.
(B) Bab ini tidak meliputi butiran yang telah dikuliti atau
(B) The Chapter does not cover grains which have been
d ikerjakan secara lain . Namun demikian, padi
hulled or otherwise worked. However, rice, husked,
d ikuliti,
milled,
digiling,
disosoh,
dikilapkan,
setengah
matang, atau pecah, tetap diklasifikasikan dalam
polished,
glazed,
parboiled or broken
remains classified in heading 1 0. 06.
pos 1 0.06.
2.- Pos 1 0.05 tidak meliputi jagung manis (Bab 7).
2.- Heading 1 0.05 does not cover sweet corn (Chapter 7) .
Catatan Subpos .
Subhead ing Note.
1 .- lstilah "gandum durum" berarti gandum dari spesies
dari
1 .- The term "durum wheat" means wheat of the Triticum
.
durum species and the hybrids derived from the inter
penyilangan antara jenis dari Triticum durum yang
specific crossing of Triticum durum which have the same
mempunyai nomor kromosom sama (28) seperti spesies
number (28) of chromosomes as that species.
Triticum
durum
dan
hibrida
yang
diperoleh
itu.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
Bab 1 1
C)apter 1 1
Produk industri penggil ingan; malt;
Products of the milling industry; malt;
pati ; inulin; gl uten gandum
starches; inulin; wheat gl uten
Catata n.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This chapter does not cover:
(a) Malt d igongseng disiapkan sebagai pengganti kopi
(a) Roasted malt put up as coffee substitutes (heading
(pos 09.01 atau 21 .01 );
09.01 or 2 1 .01 );
(b) Olahan tepung, menir, tepung kasar atau pati dari
(b} Prepared flours, groats, meals or starches of
pos 1 9. 0 1 ;
heading 1 9.01 ;
(c) Keripik jagung dan produk lainnya dari pos 1 9.04;
(c) Corn flakes or other products of heading 1 9.04;
(d) Sayuran, diolah atau diawetkan, dari pos 20.01 ,
(d} Vegetables, prepared or preserved , of heading
20.01 , 20.04 or 20.05;
20.04 atau 20.05;
(e) Produk farmasi (Bab 30); atau
(e) Pharmaceutical products (Chapter 30); or
(f) Pati yang mempunyai karakter sebagai preparat
(f) Starches
wewangian, kosmetik atau rias (Bab 33).
having
the
character of perfumery,
cosmetic or toilet preparation (Chapter 33).
2.- (A) Produk dari penggilingan serealia yang tercantum
2.- (A) Products from the milling of the cereals listed in the
dalam tabel di bawah ini digolongkan dalam Bab ini
table below fall in this Chapter if they have, by
apabila, menurut berat keringnya, produk tersebut
weight on the dry product:
mempunyai:
(a) a starch content (determined by the modified
(a) kandungan pati (ditentukan dengan metode
polarimetrik
Ewers
dimodifikasi)
melebihi
Ewers polarimetric method) exceeding that
indicated in Column (2); and
kandungan yang tercantum dalam kolom (2);
dan
(b} an ash content (after deduction of any added
(b) kandungan abu (setelah dikurangi dari setiap
m ineral
yang ditambahkan) tidak
m inerals)
melebihi
not exceeding
that
indicated
in
Column (3).
kandungan yang tercantum dalam kolom (3).
Otherwise, they fall in heading 23.02. However,
Apabila tidak, produk tersebut digolongkan dalam
pos 23.02. Namun demikian, lembaga serealia,
germ of cereals, whole, rolled, flaked or ground , is
utuh, digiling, dibuat serpih atau ditumbuk, selalu
always classified in heading 1 1 .04.
diklasifikasikan dalam pos 1 1 .04.
(B) Produk yang digolongkan dalam Bab ini menurut
(B) Products falling in this Chapter under the above
ketentuan di atas, harus diklasifikasikan dalam pos
provisions shall be classified in heading 1 1 .01 or
1 1 .01 atau 1 1 . 02 apabila persentase, menurut
1 1 .02 if the precentage passing through a woven
beratnya, lolos dari saringan anyaman kawat logam
metal wire cloth sieve with the aperture indicated in
dengan ukuran lobang yang
Column (4) or (5) is not less, by weight, than that
tercantum dalam
shown against the cereal concerned.
kolom (4) atau kolom (5), tidak kurang dari yang
ditentukan untuk serealia yang bersangkutan.
Otherwise, they fall in heading 1 1 .03 or 1 1 .04.
Apabila tidak, produk tersebut digolongkan dalam
pos 1 1 .03 atau 1 1 .04 .
Tingkat lolos dari saringan dengan ukuran lobang
Serealia
Kandungan
pati
Kandungan
abu
(1)
(2)
(3)
45%
2,5%
Gandum
dan
gandum
hitam
315
500
Rate of passage through a sieve with an aperture of
315
Cereal
.Starch
content
Ash
content
(1)
(2)
(3)
80 %
Wheat and
rye
45%
2.5%
80 %
mikrometer
(mikron)
(4)
mikrometer
(mikron)
(5 )
micrometres
(microns)
( 4)
Sarli
45%
3%
80%
Barley
45%
3%
80%
Oat
45%
5%
80 %
Oats
45%
5%
80 %
Maize
(Jagung)
dan butiran
sorgum
45%
2%
Maize (corn)
and grain
sorghum
45%
2%
Beras
45%
1,6%
80 %
Rice
45%
1.6%
80%
Buckwheat
45%
4%
80 %
Buckwheat
45%
4%
80%
90 %
500
micrometres
(microns)
(5)
90 %
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
3.- Untuk keperluan pos 1 1 .03, istilah "menir" dan "tepung
kasar"
berarti
produk
yang
diperoleh
dengan
(tepung
jagung),
fragmentasi butir serealfa, yang:
(a) dalam
hal
produk
maizena
3.- For the purposes of heading 1 1 .03, the terms "groats"
and
"meal"
mean
products
obtained
by
the
fragmentation of cereal grains, of which:
sekurang-kurangnya 95 % menu rut beratnya lolos
dari saringan anyaman kawat logam dengan ukuran
(a) in the case of maize (corn) products, at least 95 %
·
by weight passes through a woven metal wire cloth
sieve with an aperture of 2 mm;
lobang 2 mm;
(b) dalam hil produk serealia lain, sekurang-kurangnya
(b) in the case of other cereal products, at least 95 %
95 % menurut beratnya lolos dari saringan kawat
by weight passes through a woven metal wire cloth
anyaman logam dengan ukuran lobang 1 ,25 m m .
sieve with an aperture of 1 .25 m m .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
Chapter 12
Bab 12
B ij i dan buah mengandung mi nyak; bermacam-macam
Oil seeds and oleaginous fruits; miscellaneous grains,
butir, bij i dan buah; tanaman industri atau tanaman
seeds and fruit; i ndustrial or medicinal plants; straw and
obat; jerami dan makanan ternak
fodder
Catata n.
Notes.
1 .- Pos 1 2.07 berlaku antara lain, untuk buah dan kernel
1 .- Heading 1 2.07 applies, inter alia, to palm nuts and
kelapa sawit, biji kapas, biji jarak, biji wijen, biji master,
kernels, cotton seeds, castor oil seeds, sesamum seeds,
biji safflower, biji poppy dan shea nuts (karite nuts). Pos
mustard seeds, safflower seeds, poppy seeds and shea
ini tidak berlaku untuk produk dari pos 08.01 atau 08. 02
nuts (karite nuts). It does not apply to products of
heading 08.01 or 08.02 or to olives (Chapter 7 or
atau untuk buah zaitun (Bab 7 atau Bab 20).
Chapter 20 ) .
2.- Pos 1 2.08 berlaku tidak hanya untuk tepung dan tepung
2.- Heading 1 2.08 applies not only to non-defatted flours
kasar yang tidak dihilangkan lemaknya tetapi juga untuk
and meals but also to flours and meals which have been
atau
partially defatted ordefatted and wholly or partially
seluruhnya dihilangkan lemaknya dan seluruhnya atau
refatted with their original oils. It does not, however,
sebagian diberi tambahan m inyak dengan minyak
apply to residues of headings 23.04 to 23.06.
tepung
dan
tepung
kasar yang
sebagian
aslinya. Namun demikian, tidak berlaku untuk residu
dari pos 23.04 sampai dengan 23.06.
3.- Untuk keperluan pos 1 2.09, biji bit, biji rumput dan biji
3.- For the purposes of heading 1 2.09, beet seeds, grass
biji bunga ornamen, biji
and other herbage seeds, seeds of ornamental flowers,
sayuran, biji pohon hutan, biji pohon buah, biji pisia
vegetable seeds, seeds of forest trees, seeds of fruit
(selain daripada spesies Vicia faba) atau dari lupin
trees, seeds of vetches (other than those of the species
rumput-rumputan lainnya,
harus dianggap sebagai "biji dari jenis yang digunakan
Vicia faba) or of lupines are to be regarded as "seeds of
untuk disemai".
a kind used for sowing".
Namun demikian pos 1 2.09 tidak berlaku untuk yang
Heading 1 2.09 does not, however, apply to the following
tersebut di bawah ini walaupun untuk disemai:
even if for sowing:
(a) Sayuran polongan atau jagung manis (Bab 7)
(a) Leguminous vegetables or sweet corn (Chapter 7);
(b) Rempah-rempah atau produk lainnya dari Bab 9;
(b) Spices and other products of Chapter 9;
(c) Serealia (Bab 1 0); atau
(c) Cereals (Chapter 1 0); or
(d) Produk dari pos 1 2.01 sampai dengan 1 2.07 atau
(d) Products of headings 1 2. 0 1 to 1 2.07 or 1 2. 1 1 .
1 2. 1 1 .
4.- Pos 1 2. 1 1 berlaku, antara lain, untuk tanaman berikut
ini atau bagiannya: kemangi, borage, ginseng, hysop,
4.- Heading 1 2. 1 1 applies, inter alia, to the following plants
or parts thereof:
basil ,
borage, ginseng,
hyssop,
akar manis, segala jenis m int, rosemary, rue, sage dan
liquorice, all species of mint, rosemary, rue, sage and
pohon hia.
wormwood.
Namun demikian pos 1 2. 1 1 . tidak berlaku untuk:
Heading 1 2. 1 1 does not, however, apply to:
(a) Obat-obatan dari Bab 30;
(a) Medicaments of Chapter 30;
(b) Preparat wewangian, kosmetika atau rias dari Bab
(b) Perfumery, cosmetic or toilet
33; atau
preparations· of
Chapter 33; or
(c) l nsektisida, fungisida, herbisida, desinfektan atau
produk semacam itu dari pos 38.08.
(c) I nsecticides, fungicides, herbicides, disinfectants or
similar products of heading 38.08.
5.- Untuk keperluan pos 1 2. 1 2, istilah "rumput laut dan
5.- For the purposes of heading 1 2. 1 2, the term "seaweeds
ganggang lainnya" tidak meliputi:
and other algae" does not include:
(a) Mikro-organisme bersel satu yang mati dari pos
(a) Dead single-cell micro-organisms of heading 2 1 .02;
2 1 .02 ;
(b) Kultur mikro-organisme dari pos 30.02; atau
(b) Cultures of m icro-organisms of heading 30.02; or
(c) Pupuk dari pos 31 . 0 1 atau 31 .05.
(c) Fertilisers of heading 31 .01 or 31 .05.
Catatan Subpos .
Su bheading N ote.
1 .- Untuk keperluan subpos 1 205. 1 0, pengertian "biji lobak
1 .- For the purpose of subheading 1 205. 1 0, the expression
atau colza mengandung asam erusat rendah" berarti biji
"low erucic acid rape or colza seeds" means rape or
lobak atau colza yang menghasilkan m inyak tetap yang
colza seeds yielding a fixed oil which has an erucic acid
mempunyai kand ungan asam erusat kurang dari 2 %
content of less than 2 % by weight and yielding a solid
menurut beratnya dan menghasilkan komponen padat
component which contains less than 30 micromoles of
yang
glucosinolates per gram.
mengandung
kurang
dari
30
m ikromol
glukosinolates per gram.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
Bab 1 3
Chapter 1 3
Lak; getah, damar dan sap serta ekstrak nabati lainnya
Lac; gums, resins and other vegetable saps and
extracts
Catatan.
Note.
1 .- Pos 1 3.02 berlaku, antara lain , untuk ekstrak akar manis
1 .- Heading 1 3.02 applies, inter aia, to liquorice extract and
dan ekstrak pyrethru m , ekstrak hop, ekstrak gaharu dan
extract of pyrethrum , extract of
opium.
and opium.
hops.extract of aloes
Pos ini tidak berlaku untuk:
The heading does not apply to:
(a) Ekstrak akar manis mengandung sukrosa lebih dari
(a) Liquorice extract containing more than 10 % by
10 % menu rut beratnya atau disiapkan dalam
weight of sucrose or put up as confectionery
bentuk kembang gula (pos 1 7.04);
(heading 1 7.04);
(b) Ekstrak malt (pos 1 9. 0 1 );
(b) Malt extract (heading 1 9.01 );
(c) Ekstrak kopi, teh atau mate (pos 2 1 .01 );
(c) Extracts of coffee, tea or mate (heading 21 .01 );
(d) Sap atau ekstrak nabati yang terdapat dalam
(d) Vegetable saps or extracts constituting alcoholic
m i numan beralkohol (Bab 22);
(e) Kamper, glycyrrhizin dan produk lainnya dari pos
29. 1 4 dan 29.38;
(f) Konsentrat dari jerami poppy mengandung alkaloid
tidak kurang dari 50 % menurut beratnya (pos
beverages (Chapter 22);
(e) Camphor, glycyrrhizin and other products of heading
29. 1 4 and 29.38;
(f) Concentrates of poppy straw containing not less
than 50 % by weight of alkaloids (heading 29.39);
29.39);
(g) Obat-obatan dari pos 30.03 atau 30.04 atau reagen
untuk menentukan golongan darah (pos 30.06);
( h ) Ekstrak penyamak atau ekstrak pencelup (pos
32.01 atau 32.03);
(ij) Minyak atsiri, konkrit, murni, resinoida, ekstrak
oleoresin, hasil sulingan atau larutan mengandung
(g) Medicaments of heading 30.03 or 30.04 or blood
grouping reagents (heading 30.06);
(h) Tanning or dyeing extracts (heading 32.01
or
32.03);
(ij) Essential
oils,
·
concretes,
absolutes,
resinoids,
extracted oleoresins, aqueous distillates or aqueous
air dari m inyak atsiri atau preparat yang dibuat dari
solutions of essential oils or preparations based on
berbagai zat bau-bauan dari jenis yang digunakan
odoriferous substances of a kind used for the
untuk pembuatan m inuman (Bab 33); atau
(k) Karet alam, balata, getah perca, guayule, chicle
atau getah alam semacam itu (pos 40.01 ).
manufacture of beverages (Chapter 33); or
(k) Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle
or similar natural gums (heading 40.01 )
. .
www.jdih.kemenkeu.go.id
f;
- 25 -
Bab 1 4
C hapter 1 4
Bahan anyaman nabati ; produk nabati
Vegetable plaiti ng materials; vegetable products
tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain
not elsewhere specified or incl uded
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak T)eliputi produk berikut yang harus
1 .- This Chapter does not cover the following products
diklasifikasikan dalam Bagian XI: bahan nabati atau
which are to be classified in Section XI: vegetable
serat dari bahan nabati terutama dari jenis yang
materials or fibres of vegetable materials of a kind used
digunakan dalam pembuatan tekstil, bagaimanapun
primarily
pengolahannya, atau bahan nabati lainnya yang telah
prepared, or other vegetable materials which have
in the manufacture of textiles,
however
dikerjakan sedemikian rupa sehingga hanya cocok
undergone treatment so as to render them suitable for
untuk digunakan seb
REPUBLIK INDONESIA
SLINAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK lNDONESIA
6/PMK.010/2017
NOMOR
TENTANG
PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS BARANG IMPOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa sehubungan dengan adanya amandemen terhadap
Harmonized
System
(HS)
20 12
(HS) 20 17 dan Revisi
Nomenclature
Tarff
System
(AHTN)
terhadap
Harmonized
ASEAN Harmonised Tariff
(AHTN) 20 12 menjadi
Nomenclature
perubahan
menjadi
20 17,
sisten
ASEAN Harmonised
perlu
melakukan
klasiikasi
barang
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 213 /PMK. 0 10 /20 1 1 tentang Penetapan Sistem
Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas
Barang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
13 4/PMK. 0 1 1/20 16;
b.
bahwa sehubungan dengan adanya perubahan sistem
klasiikasi barang sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan kembali pembebanan tarif bea masuk
atas barang impor dalam Peraturan Menteri Keuangan;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2-
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 12 dan Pasal 14 Undang
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 200 6 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penetapan Sistem Klasiikasi Barang dan Pembebanan
Tarif Bea Masuk atas Barang Impor;
Mengingat
1.
Undang- Undang
Pengesahan
Organzation
Nomor
Agreement
7
Tahun
Establishing
(Lembaran
Negara
1994
The
tentang
World
Republik
Trade
Indonesia
Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3 5 64) ;
2.
Undang- Undang
Kepabeanan
Nomor
(Lembaran
10
Tahun
Negara
1995
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1995 Nomor 7 5 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3 6 12)
sebagaimana
telah
diubah dengan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 200 6
tentang
Tahun
Perubahan
1995
atas
Undang- Undang
Nomor
tentang Kepabeanan (Lembaran
10
Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661) ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER!
KEUANGAN TENTANG
PENETAPAN
SISTEM KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA
MASUK ATAS BARANG IMPOR.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
Pasal 1
( 1)
Menetapkan sisten klasiikasi barang dan pembebanan
tarif bea masuk atas barang impor yang meliputi:
a.
Ketentuan
Umum
Hanoni.ed
untuk
Menginterpretasi
(KUMHS)
System
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I;
b.
Catatan Bagian, Catatan Bab, dan Catatan Subpos
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II; dan
c.
Struktur Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif
Bea
Masuk
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran III.
(2)
Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
( 1) ,
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Struktur klasiikasi barang yang tercantum dalam Lampiran
III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c terdiri dari:
a.
Nomor dan uraian barang pada tingkat 4 (empat) digit
dan
6
(enam)
Hanonized
digit,
System
. Customs Organization
b.
yang
(HS)
merupakan
teks
yang disahkan oleh
dari
World
(WCO) ;
Nomor dan uraian barang pada tingkat.8 (delapan) digit,
yang merupakan teks dari
Nomenclature
ASEAN. Hanonized
Tariff
(AHTN) dan merupakan pos tarif nasional;
dan
c.
Nomor
dan
klasiikasi
uraian
barang,
barang
yang
pada
Bab
seluruhnya
98
struktur
merupakan
ketentuan nasional.
www.jdih.kemenkeu.go.id
IJ
- 4-
Pasal 3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 199 5
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang- Undang
Nomor
10
199 5
Tahun
tentang
Kepabeanan.
Pasal 4
( 1)
Ketentuan
diatur
mutatis
mengenai
dalam
sisten
Peraturan
mutandis
klasiikasi
Menteri
ini
barang
berlaku
yang
secara
bagi sistem klasiikasi barang yang
digunakan dalam ketentuan di bidang tarif dan non tarif,
termasuk bidang kepabeanan, cukai, perpajakan, iskal,
perdagangan, industri, dan investasi.
(2)
Penggunaan sistem klasiikasi barang dalam ketentuan di
bidang tarif dan non tarif sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) , harus dilakukan penyesuaian dalam jangka
waktu paling lambat 2 (dua)
tahun terhitung sejak
berlakunya Peraturan Menteri ini.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Menteri
m1
Menteri
2 13 /PMK.0 10 /20 1 1
Keuangan
Nomor
mulai berlaku, Peraturan
tentang
Penetapan Sistem Klasiikasi Barang dan Pembebanan Tarif
Bea Masuk atas Barang Impor (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 20 1 1 Nomor 827 ) yang telah beberapa kali
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan:
1.
Nomor
133 /PMK. 0 1 1/20 13
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 13 Nomor 1 19 2) ;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5-
2.
Nomor
9 7 /PMK.0 1 0 /20 1 5
(Berita
Negara
Republik
Negara
Republik
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 1 5 Nomor 726 ) ;
3.
Nomor
1 32/PMK. 0 1 0 /20 1 5
(Berita
Indonesia Tahun 20 1 5 Nomor 1 036 ) ;
4.
Nomor
3 5/PMK. 0 1 0 /20 1 6
(Berita
Indonesia Tahun 20 1 6 Nomor 36 5) ; dan
5.
Nomor
1 34 /PMK. 0 1 1 /20 1 6
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 20 1 6 Nomor 1 37 5 ) ;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 6
Direktur
J enderal
Bea
dan Cukai
diinstruksikan
untuk
melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 7
Peraturan Menteri
m1
mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
20 1 7.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
26
Januari
20 17
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
27
Januari
20 17
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
20 17
NOMOR
176
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Umum
- :._ b.
-=
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
LAMPIAN I
PEATUAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/PMK .010/2017
TENTANG
PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG
DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS IMPOR BAANG
KETENTUAN UMUM UNTUK MENGINTERPRETASI
HARMONZED SYSTEM
(KUMHS)
Keenuan Umum Un1uk Menginterpeasl Harmonied
General Rules For he Interpeation Of he Harmonied
Sysem
System
Klasiikasi barang dalam Nomenklatur dil akukan m enuut
Classiication of goods in the Nomenclature shall be govened
pinsip beikut ini:
by the following pinciples :
1.
1.
Judul dari Bagian, Bab dan Sub-bab dimaksudkan h ana
The titles of Sectio ns, Chapters and sub-Chaptes are
untuk mempemudah referensi saja; untuk kepe 1uan
pr ovided or ease of reference only; for legal purposes,
hukum, klasifikasi haus ditentukan berdasarkan uraian
cla ssification shall be detemine d according to the tems
yang terdapat dalam pos !an berbagai Ca tatan Bagian
of the headings and any relative Section or Chapter
atau Bab yang bekatan seta be dasarkan ketentuan
Notes and, povided such headings or Notes do not
beikut ini, asalkan pos atau Catatan tersebut tidak
othewise r equire, accoding to the following pro visions.
m enentukan lain.
2.
(a) Setiap referensi untuk suatu barang dalam suatu pos
2.
(a) Any reference in a heading to an article shall be
harus d ianggap meliputi juga referensi untu k barang
taken to include a reference to that aticle incomplete
tesebut dalam keadaan tidak lengkap atau belum
or unfinished, povided that, as presented, the
ampung, asalkan pada saat diajukan, barang yang
incomplete or unfinished ar ticle has the essential
tidak
chaacter of the complete or finished article. It shall
lengkap
atau
belum
ampung
tersebut
mempunyai kaakter utama dai baang itu !alam
also be taken to inclu!e a reference to that article
keadaan lengkap atau ram pung. Referensi ini haus
complete or inished (or falling to be classified as
dianggap juga meliputi referensi untuk barang terse but
complete or finished by vitue of this Rule),
dalam
presented unassembled or disassembled.
keadaan
lengkap
atau
rampung
(atau
berdasarkan Ketentuan ini dapat digolongkan sebagai
lengkap atau rampung) yang diajukan dalam kea daan
belum !irakit atau terbongkar.
(b) Setiap referensi untuk suatu bahan atau zat d alam
(b) Any reference in a heading to a material or
suatu pos, haus dianggap juga meliputi referensi
substance shall be taken to include a reference to
untuk campuran atau komb inasi dai bahan ata u zat
mixtures or combinations of that
itu dengan bahan atau zat lain. Setiap refere nsi untuk
substance with other materials or substances. Any
material
or
barang dari b ahan atau zat te tentu ha us dian ggap
reference to goods of a given material or substance
juga meliputi referensi untuk baang ang sebagian
shall be taken to include a eference to goods
atau seluuhna tediri dai bahan atau zat tesebut.
consisting wholly or partly of such material or
Barang yang te rd iri I eb ih dari satu jen is bah an at au zat
substance. The classification of goods consisting of
harus diklasiikasikan sesuai dengan prinsip dai
more than one material or substance shall be
ketentuan 3.
according to the pinciples of Rule 3.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
3.
Apabila dengan menerapkan Ketentuan 2 (b) atau untuk
3.
hen by application of Rule 2 (b) or for an y other
bebagai alasan lain, baang yang dengan petimbangan
reason, goods are pima fade, classiiable under two or
awal dapat diklasifikasikan dalam dua pas atau lebih,
more headings,
maka klasifikasinya haus dibe1akukan sebagai berikut:
follows:
(a) Ps ang membeikan uaian ang paling spes iik, haus
(a) The
heading
classiJication
shall
which povides
be
effected
the most
as
speciic
lebih diutamakan dai pas ang memberikan uraian yang
description shall be prefered to headings providing
lebih um um. Namun demikian, apabila dua ps atau I ebih
a moe geneal desciption. However, when two or
ng masingmasing pas hana meujuk kepada bagian
more headings each
dari bahan atau zat yang tekandung dalam baang
materials or
refer to part only of
the
substances contained i! mixed or
campuan atau baang komosisi atau hana merjuk
composite goods or to pat only of the items in a set
kepada bagian dai baang dalam set ang disiapkan
put up for retail sale, those headings are to be
untuk penjualan eceran, maka pas tersebut harus
regarded as equally specific in relation to t,ose
dianggap setara sepanjang bekatan dengan barang
goods, even if one of them gives a more complete or
tesebt,
precise desciption of the goods.
walaupun
salah
satu
dai
as
tesebut
memberikan uaian baang ang lebih lengkap atau lebih
tept.
(b) Barang campuran d an baang komposisi yang terdii
(b) Mixtures, composite goods co nsisting of d ifferent
dari bahan yang bebeda at au dibuat dari komp onen
materials or made up of diferent comp onents, and
yang berbeda, seta barang ang disiapkan dalam set
goods put up in sets for retail sale, which cannot be
untuk
dapat
classiied by reference to 3 (a), shall be classiied as
diklasfikasikan berdasakan re ferensi 3 (a), haus
if they consisted of the mateial or component which
diklasifikasikan bedasarkan bahan atau komponen
gives them their essential character, insofar as this
yang m embeikan kaakter utama barang tes ebut,
criterion in applicable.
penjualan
ecean
yang
tidak
sepanjang kriteria in i dapat diterapkan.
(c) Apabila
barang
tidak
dapat
(c) hen goods cannot be classiied by reference to 3
diklasiikasikan
berdasarkan referensi 3 (a) atau 3 (b), maka barang
(a) or 3 (b ), they shall be classiied under the
tesebut haru·s diklasiikasikan dalam pas tarif terakhir
heading which occurs Iast in numeical order among
berdasarkan urutan penomoranna di antara pas taif
those which eq ually meit consideration.
yang mempunai petimbangan yang setaa.
4.
5.
Baang a ng tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan
4.
Goods which cannot be classiied in accordance with the
Ketentuan di atas, harus diklasifikasikan dalam pas yang
above Rules shall be classified under the heading
sesuai untuk barang yang paling menyerupai.
appropiate to the goods to which they are most akin.
Sebagai tambahan atuan d i atas, Ketentuan beikut ini
haus dibe1akukan terhadap barang tesebut di bawah ini:
5.
In addition to the foregoing prov1s1ons, the following
Rules shall apply in respect of the goods referred to
therein:
(a) Tas kamera, tas instrumen musik, kopor senapan, tas
(a) Camea cases, musical instument cases, gun
kemasan
cases, dawing instrument cases, necklace cases
semacam itu, dibentuk secara khusus atau pas untuk
and similar containers, specially shaped or itted to
menyimpan barang atau perangkat barang tertentu,
contain a specific aticle or set of articles, suitable
instrumen
cocok
gambar,
untuk
diajukan
kotak
ka lung
penggunaan
besama
dan
jangka
deng an
panjang
ba angnya,
dan
for long-tem use and presented with the articles
harus
for which they are intended, shall be classified with
diklas ifikas ikan men uu t ba an gnya, a pabila kem asan
such
tersebut
therewth. This Rule does not, however, apply to
memang
biasa
dijual
dengan
barang
aticles
tes ebut. Nam un demikian, ketentuan ini tida k be 1aku
containers
untuk kemasan yang mem beikan seluruh karater
chaacter.
when
of
a
kind
nomally sold
which give the whole its essential
utamana.
www.jdih.kemenkeu.go.id
/t
- 9 -
(b) Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas,
(b) Subject to the povisions of Rule 5 (a) above,
bahan pembungkus dan kemasan p embungkus yang
packing
diajukan
presented
besama
deng an
ba rangnya,
harus
materials
with
and
packing
the goods therein
containers
shall be
diklasifikasikan menurut barangnya, apabila b ahan
classiied with the goods if they are of a kind
atau kemas an pembungkus tersebut m emang biasa
normally used or packing such goods. However,
digunakan
membungkus baang tersebut.
this provision is not bindin g when such packing
Namun demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila
untuk
materials or packing containers are clearly suitable
bah an atau kem asan pem bungkus terse but secara
for repetitive use.
nyata cocok untuk d igunakan berulang-ulang.
6.
Untuk kepe1uan hukum, klasifikasi barang dalam subpos
6.
For legal purposes, t y e classification of goods in the
dari suatu pos haus ditentukan berdas akan uraian dari
subheadings of a heading shall be detemined according
subpos tersebut dan Catatan Subpos besangkutan, serta
to the tems of those subheadings and any related
Ketentuan
Su bheading Notes and, mutatis mutandis, to the above
di atas dengan penyesuaian sepe1unya,
dengan pengetian bahwa hanya subpos yang setara yang
Rules, on the undestanding that only subheadings at
d ap at
the same level are com parable. For the puposes of this
dipe ba nding kan.
m enentukan
Iain,
Kecual i
untuk
apab ii a
kepe r1 uan
kunteksna
ketentu an
ini
diber1akukan juga Catatan Bagian dan Catatan Bab
Rule the relative Section and Chapter Notes also apply,
unless the context othewise requires.
besangkutan.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
LAMPIAN II
PEATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/PMK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN SISTEM KLASIFIKASI BARANG
DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK
ATAS IMPOR BARANG
CATATAN BAGIAN, CATATAN BAB, DAN CATATAN SUBPOS
Bagian I
Section I
Bi natang hidup; produk hewani
Live a nimals; an imal products
Catatan.
Notes.
1 .- Setiap referensi mengenai genus atau spesies binatang
1 .- Any reference in this Section to a particular genus or
tertentu dalam Bagian ini, kecuali apabila konteksnya
species of an animal, except where the context
menentukan lain, juga meliputi anak binatang dari
otherwise requires, includes a reference to the young of
genus atau spesies tersebut.
that genus or species.
2.- Kecuali apabila konteksnya menentukan lain, setiap
2.- Except where the context othewise requires, throughout
referensi untuk produk "dikeringkan" dalam Nomenklatur
the Nomenclature any reference to "dried" products also
ini, j uga
covers
meliputi
produk yang
telah
didehidrasi,
dievaporasi atau dibeku-keringkan.
products
which
have
been
Bab 1
Chapter 1
Bi natang hidup
Live an imals
Catatan.
Note.
1 .- Bab ini meliputi semua binatang hidup kecuali:
1 .- This Chapter covers all live animals except:
(a) l kan dan krustasea, moluska serta invertebrata air
lainnya, dari pos 03. 0 1 , 03.06, 03.07 atau 03.08;
dehydrated,
evaporated or freeze-dried.
(a) Fish and crustaceans, molluscs and other aquatic
invertebrates, of heading 03.01 , 03.06, 03.07 or
03.08;
(b) Kultur dari mikro-organisme dan produk lainnya dari
pos 30.02; dan
(c) Binatang dari pos 95.08.
(b) Cultures of m icro-organisms and other products of
heading 30.02 ; and
(c) Animals of heading 95.08.
www.jdih.kemenkeu.go.id
JJ
- 11 -
Chapter 2 .
Bab 2
Meat and edible meat ofal
Daging dan sisa daging yang dapat dimaka n
Catatan.
Note.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Produk dari jenis yang diuraikan dalam pos 02.01
(a) Products of the kinds described in headings 02.01 to
sampai dengan 02.08, atau 02. 1 0, tidak layak atau
02.08, or 02. 1 0, unfit or unsuitable for human
tidak cocok untuk konsumsi manusia;
consumption;
(b) Usus, kandung kemih atau lam bung binatang (pos
05. 04) atau darah binatang (pos 05. 1 1 atau 30.02);
(b) Guts, bladders or stomachs of animals (heading
05.04) or animal blood (heading 05. 1 1 or 30.02); or
a tau
(c) Lemak hewani, selain produk dari pos 02.09 (Bab
1 5).
(c) Animal fat, other than products of heading 02.09
(Chapter 1 5).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Bab 3
Chapter 3
lkan dan krustasea, moluska serta invertebrata air
Fish and crustaceans, mol luscs and other aquatic
lainnya
invertebrates
Catata n.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Binatang menyusui dari pas 01 .06;
(a) Mammals of heading 0 1 . 06;
(b) Daging binatang menyusui dari pas 01 .06 (pas
(b) Meat of mammals of heading 01 .06 (heading 02.08
or 02. 1 0);
02.08 atau 02. 1 0);
(c) l kan (termasuk hati , telur dan spermanya) atau
(c) Fish (including livers, roes and milt thereof) or
krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya ,
crustaceans,
mati dan tidak layak atau tidak cocok untuk
invertebrates, dead and unfit or unsuitable for
molluscs
or
other
aquatic
konsumsi manusia dengan alasan spesies atau
human consumption by reason of either their
kondisinya (Bab 5); tepung, tepung kasar atau pelet
species or their condition (Chapter 5); flours, meals
dari ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata
air lainnya, tidak layak untuk konsumsi ·manusia
or pellets of fish or of crustaceans, molluscs or other
(pas 23.01 ) ; atau
(heading 23.01 ) ; or
(d) Kaviar atau pengganti kaviar yang diolah dari telur
secara
(d) Caviar or caviar substitutes prepared from fish eggs
(heading 1 6.04).
ikan (pas 1 6. 04).
2.- Dalam Bab ini istilah "pelet" berarti produk yang telah
diaglomerasi
aquatic invertebrates, unfit for human consumption
langsung
pengompresian atau dengan
baik
dengan
penambahan sejumlah
2.- In this Chapter the term "pellets" means products which
have been agglomerated either directly by compression
or by the addition of a small quantity of binder.
kecil bahan pengikat.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
Bab 4
C hapter 4
P roduk susu; telur u nggas; madu alam; produk hewani
Dairy produce; birds' eggs ; natural honey; edible
yang dapat dimakan, tidak dirinci atau termasuk dalam
products of a nimal origin, not elsewhere specified or
pos lain
incl uded
Catata n.
Notes.
1 .- l stilah "susu" berarti susu full cream atau susu yang
1 .- The expression "milk" means full cream milk or partially
telah diambil kepalanya sebagian atau seluruhnya.
2.- Untuk keperluan pos 04.05:
or completely skimmed milk.
2.- For the purposes of heading 04.05:
(a) l stilah "mentega" berarti mentega alam, mentega
(a) The term "butter" means natural butter, whey butter
whey atau mentega rekombinasi (segar, asin atau
or recombined butter (fresh, salted or rancid,
asam, termasuk mentega kaleng) diperoleh hanya
including canned butter) derived exclusively from
dari susu, dengan kandungan lemak susu 80 %
milk, with a m ilkfat content of 80 % or more but not
atau lebih tetapi tidak lebih dari 95 % menurut
more than 95 % by weight, a maximum milk solids
beratnya, mengandung susu padat bukan lemak
not-fat content of 2 % by weight and a maximum
maksimum 2 % menurut beratnya dan mengandung
water content of 16 % by weight. Butter does not
air maksimum 1 6 % menurut beratnya. Mentega
contain added emulsifiers, but may contain sodium
tidak mengandung tambahan pengemulsi, tetapi
chloride, food colours, neutralising salts and cultures
dapat
of harmless lactid-acid-producing bacteria.
mengandung
makanan,
garam
natrium
penetral
klorida,
dan
pewarna
kultur
bakteri
penghasil asam laktat yang tidak berbahaya.
(b) l stilah "dairy spread" berarti emulsi tipe air dalam
(b) The expression "dairy spreads" means a spreadable
m inyak yang dapat dioleskan, mengandung lemak
emulsion of the water-in-oil type, containing m i lkfat
susu sebagai satu-satunya lemak dalam produk
as the only fat in the product, with a milkfat content
tersebut, dengan kandungan lemak susu 39 % atau
of 39 % or more but less than 80 % by weight.
lebih tetapi kurang dari 80 % menurut beratnya.
3.- Produk yang diperoleh dengan pengonsentrasian whey
3.- Products obtained by the concentration of whey and with
dan dengan penambahan susu atau lemak susu,
the addition of milk or m ilkfat are to be classified as
diklasifikasikan sebagai keju dalam pos 04.06 asalkan
cheese in heading 04.06 provided that they have the
memenuhi tiga karakteristik berikut:
three following characteristics:
(a) mengandung lemak susu 5 % atau lebih , menurut
berat da.lam keadaan kering;
(a) a milkfat content, by weight of the dry matter, of 5 %
(b) mengandung bahan kering, sekurang-kurangnya 70
(b) a dry matter content, by weight, of at least 70 % but
% tetapi tidak melebihi 85% menurut beratnya; dan
4.- Bab ini tidak meliputi:
4.- This Chapter does not cover:
(a) Produk yang diperoleh dari whey, mengandung
lebih
dari
not exceeding 85 %; and
(c) they are moulded or capable of being moulded.
(c) dibentuk atau dapat dibentuk.
laktosa
or more;
95
%
menurut
(a) Products obtained from whey, containing by weight
beratnya,
more than 95 % lactose, expressed as anhydrous
d inyatakan sebagai laktosa anhidrat yang dihitung
lactose calculated on the dry matter (heading
dalam keadaan kering (pos 1 7.02);
(b) Produk yang diperoleh dari susu dengan mengganti
1 7.02);
(b) Products obtained from milk by replacing one or
satu atau lebih unsur alaminya (misalnya, lemak
more of its natural constituents (for example, butyric
butirat) dengan bahan lainnya (misalnya, lemak
fats) by another substance (for example, oleic fats)
oleat) (pos 1 9.01 atau 2 1 .06); atau
(c) Albumin (termasuk konsentrat dari dua atau lebih
(heading 1 9.01 or 2 1 .06); or
(c) Albumins (including concentrates of two or more
protein whey, mengandung protein whey lebih dari
whey proteins, containing by weight more than 80 %
80 % menurut beratnya, dihitung dalam keadaan
whey proteins,
kering) (pos 35.02) atau globulin (pos 35.04).
(heading 35.02) or globulins (heading 35.04).
calculated on the dry matter)
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
Subheading Notes.
Catatan Subpos.
1 .- Untuk
keperluan
subpos
0404 . 1 0,
istilah
"whey
1 .- For the purposes of subheading 0404. 1 0, the expression
dimodifikasi" berarti produk yang terdiri dari unsur
"modified whey" means products consisting of whey
utama whey, yaitu, whey yang telah dihilangkan seluruh
constituents, that is, whey from which all or part of the
atau sebagian laktosa, protein atau mineralnya, whey
lactose, proteins or minerals have been removed, whey
yang telah ditambahkan unsur whey alam, dan produk
to
yang diperoleh dengan pencampuran unsur utama
added.and products obtained by m ixing natural whey
whey alam.
2 . - Untuk keperluan subpos 0405. 1 0 istilah "mentega" tidak
which
natural
whey
constituents
have
been
constituents.
2.- For the purposes of subheading 0405. 1 0 the term
termasuk mentega atau ghee yang didehidrasi ( subpos
"butter'' does not include dehydrated butter or ghee
0405.90).
( subheading 0405.90).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
Bab 5
Chapter 5
P roduk hewa ni,
Products of animal origin,
tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain
not elsewhere specified or included
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This Chapter does not cover:
(a) Produk yang dapat dimakan (selain usus, kandung
kemih
dan
potongannya
lambung
binatang,
serta darah binatang,
utuh
dan
cair atau
(a) Edible products (other than guts, bladders and
stomachs of animals, whole and pieces thereof, and
animal blood, liquid or dried ) ;
kering);
(b) Jangat atau kulit (termasuk kulit berbulu) selain
(b) Hides or skins (including furskins) other than goods
barang dari pos 05.05 serta reja dan sisa semacam
of heading 05.05 and parings and similar waste of
itu dari jangat atau kulit mentah dari pos 05. 1 1 ( Bab
raw hides or skins of heading 05. 1 1 (Chapter 41 or
43);
41 atau 43);
(c) Bahan tekstil hewani, selain bulu kuda dan sisa bulu
(c) Animal textile materials, other than horsehair and
horsehair waste (Section X I ); or
kuda (Bagian XI ); atau
untuk
(d) Prepared knots or tufts for broom or brush making
2.- Untuk keperluan pos 05.01 , penyortiran bulu menurut
2.- For the purposes of heading 05. 0 1 , the sorting of hair by
(d) Simpul
dan
jumbai
yang
disiapkan
(heading 96.03).
pembuatan sapu atau sikat (pos 96.03).
panjangnya (asalkan akar dan ujungnya masing-masing
length (provided the root ends and tip ends respectively
tidak disusun menjadi satu) harus dianggap bukan
are not arranged together) shall be deemed not to
merupakan proses pengerjaan.
constitute working.
3.- Dalam Nomenklatur ini, taring gajah, taring kuda nil,
3.- Throughout this Nomenclature, elephant, hippopotamus,
taring beruang laut; taring narwhal dan taring babi
walrus, narwhal and wild boar tusks, rhinoceros horns
hutan, cula badak serta gigi semua binatang dianggap
and the teeth of all animals are regarded as "ivory".
sebagai "gading".
4.- Dalam Nomenklatur ini, istilah "bulu kuda" berarti bulu
tengkuk atau ekor binatang jenis kuda atau lembu. Pos
4.- Throughout
the
Nomenclature,
the
expression
"horsehair" means hair of the manes or tails of equine or
05. 1 1 meliputi, diantaranya, bulu kuda dan sisa bulu
bovine animals. Heading 05. 1 1 covers, inter aia,
kuda, baik disiapkan sebagai lapisan atau pun
horsehair and horsehair waste, whether or not put up as
dengan atau tanpa bahan pendukung.
tidak
a layer with or without supporting material.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Bagian II
Section I I
Produk nabati
Vegetable products
Note.
Catatan.
1 .- Dalam Bagian ini istilah "pelet" berarti produk yang telah
diaglomerasi
secara
langsung
baik
1 .- In this Section the terri "pellets" means products which
dengan
have been agglomerated either directly by compression
pengompresian atau dengan penambahan pengikat
or by the addition of a binder in a proportion not
dalam proporsi yang tidak melebihi 3 % menurut
exceeding 3 % by weight.
beratnya.
Bab 6
Chapter 6
Pohon hidup dan tanaman lainnya; umbi, akar dan
Live trees and other pla nts; bulbs, roots and the l ike;
sejenisnya ; bunga potong dan daun ornamen
cut flowers a nd ornamental foliage
Catata n.
Notes.
1 .- Berdasarkan bagian kedua dari pos 06.01 , Bab ini
1.- Subject to the second part of heading 06.01 , this
meliputi hanya pohon hidup dan barang (termasuk
Chapter covers only live trees and goods (including
tanaman bibit) dari jenis yang biasa dipasok oleh
seedling vegetables) of a kind commonly supplied by
penjual bibit tanaman atau pedagang bunga untuk
nursery gardeners or florists for
ditanam
namun
ornamental use; nevertheless it does not include
demikian Bab ini tidak meliputi kentang, bawang
potatoes, onions, shallots, garlic or other products of
bombay, bawang merah, bawang putih atau produk
Chapter 7.
atau
dipakai
sebagai
ornamen;
planting
or for
lainnya dari Bab 7 .
2 . - Setiap referensi mengenai barang dari berbagai jenis
2.- Any reference in heading 06.03 or 06.04 to goods of any
dalam pos 06.03 atau 06. 04 harus diartikan meliputi
kind shall be construed as including a reference to
karangan bunga, keranjang bunga, rangkaian bunga
bouquets, floral baskets, wreaths and similar articles
dan
made wholly or partly of goods of that kind, account not
barang
semacam
itu
yang seluruhnya atau
sebagian dibuat dari barang jenis tersebut, tanpa
being taken of accessories of other materials. However,
memperhitungkan aksesori dari bahan lainnya. Namun
these headings do not include collages or similar
demikian , pos ini tidak meliputi kolase atau plakat
decorative plaques of heading 97 .01 .
hiasan semacam itu dari pos 97.01 .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
Bab 7
Chapter 7
Sayuran dan akar serta bonggol tertentu yang dapat
Edible vegetables and certain roots and tubers
dimakan
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi produk makanan ternak dari pos
1 .- This Chapter does not cover forage products of heading
1 2 . 1 4.
2.- Dalam
1 2. 1 4.
pos 07.09,
07. 1 0,
07. 1 1
dan
07. 1 2 kata
2.- In headings 07.09, 07. 1 0, 07. 1 1 and 07. 1 2 the word
"sayuran" meliputi jamur, cendawan tanah, buah zaitun,
"vegetables" includes edible mushrooms, truffles, olives,
kaper, labu sumsum, labu kuning, terong, jagung manis
capers, marrows, pumpkins, aubergines, sweet corn
(Zea mays var. saccharata), buah dari genus Capsicum
(Zea mays var.saccharata), fruits of the genus Capsicum
atau dari genus Pimenta, adas pedas, parsley, chevil,
or of the genus Pimenta, fennel , parsley, chervil,
tarragon,
cress
tarragon, cress and sweet marjoram (Majorana hortensis
hotensis
atau
dan
marjoram
Origanum
manis
majorana)
(Majorana
yang
dapat
or Origanum majorana).
dimakan.
3.- Pos 07. 1 2 meliputi semua sayuran kering dari jenis
yang digolongkan dalam pos 07.01 sampai dengan
3.- Heading 07. 1 2 covers all dried vegetables of the kinds
falling in headings 07.01 to 07. 1 1 , other than :
07. 1 1 , selain:
(a) sayuran polongan kering, dikupas (pos 07. 1 3);
( a ) dried
leguminous vegetables,
shelled
(heading
07. 1 3 ) ;
(b) jagung manis dalam bentuk yang dirinci dalam pos
1 1 .02 sampai dengan 1 1 .04;
(c) tepung, tepung kasar, bubuk, serpih, butir dan pelet
kentang (pos 1 1 .05);
(d) tepung, tepung kasar, dan bubuk dari sayuran
(b) sweet corn in the forms specified in headings 1 1 . 02
to 1 1 .04;
(c) flour, meal, powder, flakes, granules and pellets of
potatoes (heading 1 1 .05);
(d) flour, meal and powder of tie dried leguminous
polongan kering dari pos 07. 1 3 (pos 1 1 .06).
vegetables of heading 07. 1 3 (heading 1 1 .06).
4.- Namun demikian, buah dari genus Capsicum atau dari
4.- However, dried or crushed or ground fruits of the genus
genus Pimenta dikeringkan atau dihancurkan atau
Capsicum or of the genus Pimenta are excluded from
d itumbuk tidak termasuk dalam Bab ini (pos 09.04).
this Chapter (heading 09.04).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
Bab 8
C hapter 8
Buah dan buah bertempurung yang dapat dimakan; kulit
Edible fruit and nuts ; peel of citrus fruit or melons
dari buah jeruk atau melon
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi buah atau buah bertempurung
1 .- This Chapter does not cover inedible nuts or fruits.
yang tidak dapat dimakan.
2.- Buah dan buah bertempurung yang didinginkan harus
diklasifikasikan dalam pos yang sama sebagai buah dan
2.- Chilled fruits and nuts are to be classified in the same
headings as the corresponding fresh fruits and nuts.
buah bertempurung segar.
3.- Buah dan buah bertempurung dikeringkan dari Bab ini
dapat direhidrasi sebagian, atau dikerjakan
untuk
3.- Dried fruit or dried nuts of this Chapter may be partially
rehydrated, or treated for the following purpo.ses:
keperluan berikut ini:
(a) Untuk
tambahan
(a) For additional preservation or stabilisation (for
(misalnya , dengan pemanasan sedang, sulfurisasi,
example, by moderate heat treatment, sulphuring,
penambahan asam sorbat atau kalium sorbat);
the addition of sorbic acid or potassium sorbate),
(b) Untuk
pengawetan
atau
meningkatkan
stabilisasi
atau
mempertahankan
(b) To improve or maintain their appearance (for
penampilannya (misalnya, dengan penambahan
example, by the addition of vegetable oil or small
m inyak nabati atau sejumlah kecil sirup glukosa),
quantities of glucose syrup),
asalkan tetap memperlihatkan karakter dari buah atau
provided that they retain the character of dried fruit or
buah bertempurung dikeringkan.
dried nuts.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
Bab 9
C hapter 9
Kopi, teh, mate dan rempah-rempah
Cofee, tea, mate and spices
Catatan.
Notes.
1 .- Campuran dari produk pada pos 09.04 sampai dengan
1 .- Mixtures of the products of headings 09.04 to 09. 1 0 are
09. 1 O harus diklasifikasikan sebagai berikut:
to be classified as follows:
(a) Campuran dari dua produk atau lebih dari pos yang
(a) Mixtures of two or more of the products of the same
sama harus diklasifikas ikan pada pos tersebut;
.
(b) Campuran dari dua produk atau lebih dari pos yang
berlainan harus diklasifikasikan pada pos 09. 1 0.
heading are to be classified in that heading;
(b) Mixtures of two or more of the products of different
headings are to be classified in heading 09. 1 0.
Penambahan bahan lain ke dalam produk dari pos
The addition of other substances to the products of
09.04 sampai dengan 09. 1 0 (atau ke dalam campuran
headings 09.04 to 09. 1 0 (or to the mixtures referred to
seperti yang dimaksud dalam paragraf (a) atau (b) di
in paragraph (a) or (b) above) shall not afect their
atas) tidak mempengaruhi klasifikasinya asalkan has ii
classification provided the resulting mixtures retain the
campurannya tetap memiliki karakter utama dari barang
essential . character of the goods of those headings.
dimaksud dalam pos tersebut. Apabila tidak, maka
Othewise such m ixtures are not classified in this
campuran semacam itu tidak diklasifikasikan dalam Bab
Chapter; those constituting mixed condiments or m ixed
ini; campuran tersebut yang merupakan campuran
seasonings are classified in heading 2 1 .03.
bumbu atau campuran bahan penyedap diklasifikasikan
dalam pos 21 .03.
2.- Bab ini tidak meliputi lada Cubeb (Piper cubeba) dan
produk lainnya dari pos 1 2. 1 1 .
2.- This Chapter does not cover Cubeb pepper (Piper
cubeba) or other products of heading 1 2. 1 1 .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
Bab 1 0
C hapter 1 0
Serealia
Cereals
Catatan.
Notes.
1 .- (A) Produk yang d irinci dalam pos pada Bab ini harus
1 .- (A) The products specified in the headings of this
d iklasifikasikan dalam pos tersebut hanya apabila
Chapter are to be classified in those headings only if
terdapat butiran, dalam bentuk bulir atau dengan
grains are present, .hether or not in the ear or on
tangkainya maupun tidak.
the stalk.
(B) Bab ini tidak meliputi butiran yang telah dikuliti atau
(B) The Chapter does not cover grains which have been
d ikerjakan secara lain . Namun demikian, padi
hulled or otherwise worked. However, rice, husked,
d ikuliti,
milled,
digiling,
disosoh,
dikilapkan,
setengah
matang, atau pecah, tetap diklasifikasikan dalam
polished,
glazed,
parboiled or broken
remains classified in heading 1 0. 06.
pos 1 0.06.
2.- Pos 1 0.05 tidak meliputi jagung manis (Bab 7).
2.- Heading 1 0.05 does not cover sweet corn (Chapter 7) .
Catatan Subpos .
Subhead ing Note.
1 .- lstilah "gandum durum" berarti gandum dari spesies
dari
1 .- The term "durum wheat" means wheat of the Triticum
.
durum species and the hybrids derived from the inter
penyilangan antara jenis dari Triticum durum yang
specific crossing of Triticum durum which have the same
mempunyai nomor kromosom sama (28) seperti spesies
number (28) of chromosomes as that species.
Triticum
durum
dan
hibrida
yang
diperoleh
itu.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
Bab 1 1
C)apter 1 1
Produk industri penggil ingan; malt;
Products of the milling industry; malt;
pati ; inulin; gl uten gandum
starches; inulin; wheat gl uten
Catata n.
Notes.
1 .- Bab ini tidak meliputi:
1 .- This chapter does not cover:
(a) Malt d igongseng disiapkan sebagai pengganti kopi
(a) Roasted malt put up as coffee substitutes (heading
(pos 09.01 atau 21 .01 );
09.01 or 2 1 .01 );
(b) Olahan tepung, menir, tepung kasar atau pati dari
(b} Prepared flours, groats, meals or starches of
pos 1 9. 0 1 ;
heading 1 9.01 ;
(c) Keripik jagung dan produk lainnya dari pos 1 9.04;
(c) Corn flakes or other products of heading 1 9.04;
(d) Sayuran, diolah atau diawetkan, dari pos 20.01 ,
(d} Vegetables, prepared or preserved , of heading
20.01 , 20.04 or 20.05;
20.04 atau 20.05;
(e) Produk farmasi (Bab 30); atau
(e) Pharmaceutical products (Chapter 30); or
(f) Pati yang mempunyai karakter sebagai preparat
(f) Starches
wewangian, kosmetik atau rias (Bab 33).
having
the
character of perfumery,
cosmetic or toilet preparation (Chapter 33).
2.- (A) Produk dari penggilingan serealia yang tercantum
2.- (A) Products from the milling of the cereals listed in the
dalam tabel di bawah ini digolongkan dalam Bab ini
table below fall in this Chapter if they have, by
apabila, menurut berat keringnya, produk tersebut
weight on the dry product:
mempunyai:
(a) a starch content (determined by the modified
(a) kandungan pati (ditentukan dengan metode
polarimetrik
Ewers
dimodifikasi)
melebihi
Ewers polarimetric method) exceeding that
indicated in Column (2); and
kandungan yang tercantum dalam kolom (2);
dan
(b} an ash content (after deduction of any added
(b) kandungan abu (setelah dikurangi dari setiap
m ineral
yang ditambahkan) tidak
m inerals)
melebihi
not exceeding
that
indicated
in
Column (3).
kandungan yang tercantum dalam kolom (3).
Otherwise, they fall in heading 23.02. However,
Apabila tidak, produk tersebut digolongkan dalam
pos 23.02. Namun demikian, lembaga serealia,
germ of cereals, whole, rolled, flaked or ground , is
utuh, digiling, dibuat serpih atau ditumbuk, selalu
always classified in heading 1 1 .04.
diklasifikasikan dalam pos 1 1 .04.
(B) Produk yang digolongkan dalam Bab ini menurut
(B) Products falling in this Chapter under the above
ketentuan di atas, harus diklasifikasikan dalam pos
provisions shall be classified in heading 1 1 .01 or
1 1 .01 atau 1 1 . 02 apabila persentase, menurut
1 1 .02 if the precentage passing through a woven
beratnya, lolos dari saringan anyaman kawat logam
metal wire cloth sieve with the aperture indicated in
dengan ukuran lobang yang
Column (4) or (5) is not less, by weight, than that
tercantum dalam
shown against the cereal concerned.
kolom (4) atau kolom (5), tidak kurang dari yang
ditentukan untuk serealia yang bersangkutan.
Otherwise, they fall in heading 1 1 .03 or 1 1 .04.
Apabila tidak, produk tersebut digolongkan dalam
pos 1 1 .03 atau 1 1 .04 .
Tingkat lolos dari saringan dengan ukuran lobang
Serealia
Kandungan
pati
Kandungan
abu
(1)
(2)
(3)
45%
2,5%
Gandum
dan
gandum
hitam
315
500
Rate of passage through a sieve with an aperture of
315
Cereal
.Starch
content
Ash
content
(1)
(2)
(3)
80 %
Wheat and
rye
45%
2.5%
80 %
mikrometer
(mikron)
(4)
mikrometer
(mikron)
(5 )
micrometres
(microns)
( 4)
Sarli
45%
3%
80%
Barley
45%
3%
80%
Oat
45%
5%
80 %
Oats
45%
5%
80 %
Maize
(Jagung)
dan butiran
sorgum
45%
2%
Maize (corn)
and grain
sorghum
45%
2%
Beras
45%
1,6%
80 %
Rice
45%
1.6%
80%
Buckwheat
45%
4%
80 %
Buckwheat
45%
4%
80%
90 %
500
micrometres
(microns)
(5)
90 %
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
3.- Untuk keperluan pos 1 1 .03, istilah "menir" dan "tepung
kasar"
berarti
produk
yang
diperoleh
dengan
(tepung
jagung),
fragmentasi butir serealfa, yang:
(a) dalam
hal
produk
maizena
3.- For the purposes of heading 1 1 .03, the terms "groats"
and
"meal"
mean
products
obtained
by
the
fragmentation of cereal grains, of which:
sekurang-kurangnya 95 % menu rut beratnya lolos
dari saringan anyaman kawat logam dengan ukuran
(a) in the case of maize (corn) products, at least 95 %
·
by weight passes through a woven metal wire cloth
sieve with an aperture of 2 mm;
lobang 2 mm;
(b) dalam hil produk serealia lain, sekurang-kurangnya
(b) in the case of other cereal products, at least 95 %
95 % menurut beratnya lolos dari saringan kawat
by weight passes through a woven metal wire cloth
anyaman logam dengan ukuran lobang 1 ,25 m m .
sieve with an aperture of 1 .25 m m .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
Chapter 12
Bab 12
B ij i dan buah mengandung mi nyak; bermacam-macam
Oil seeds and oleaginous fruits; miscellaneous grains,
butir, bij i dan buah; tanaman industri atau tanaman
seeds and fruit; i ndustrial or medicinal plants; straw and
obat; jerami dan makanan ternak
fodder
Catata n.
Notes.
1 .- Pos 1 2.07 berlaku antara lain, untuk buah dan kernel
1 .- Heading 1 2.07 applies, inter alia, to palm nuts and
kelapa sawit, biji kapas, biji jarak, biji wijen, biji master,
kernels, cotton seeds, castor oil seeds, sesamum seeds,
biji safflower, biji poppy dan shea nuts (karite nuts). Pos
mustard seeds, safflower seeds, poppy seeds and shea
ini tidak berlaku untuk produk dari pos 08.01 atau 08. 02
nuts (karite nuts). It does not apply to products of
heading 08.01 or 08.02 or to olives (Chapter 7 or
atau untuk buah zaitun (Bab 7 atau Bab 20).
Chapter 20 ) .
2.- Pos 1 2.08 berlaku tidak hanya untuk tepung dan tepung
2.- Heading 1 2.08 applies not only to non-defatted flours
kasar yang tidak dihilangkan lemaknya tetapi juga untuk
and meals but also to flours and meals which have been
atau
partially defatted ordefatted and wholly or partially
seluruhnya dihilangkan lemaknya dan seluruhnya atau
refatted with their original oils. It does not, however,
sebagian diberi tambahan m inyak dengan minyak
apply to residues of headings 23.04 to 23.06.
tepung
dan
tepung
kasar yang
sebagian
aslinya. Namun demikian, tidak berlaku untuk residu
dari pos 23.04 sampai dengan 23.06.
3.- Untuk keperluan pos 1 2.09, biji bit, biji rumput dan biji
3.- For the purposes of heading 1 2.09, beet seeds, grass
biji bunga ornamen, biji
and other herbage seeds, seeds of ornamental flowers,
sayuran, biji pohon hutan, biji pohon buah, biji pisia
vegetable seeds, seeds of forest trees, seeds of fruit
(selain daripada spesies Vicia faba) atau dari lupin
trees, seeds of vetches (other than those of the species
rumput-rumputan lainnya,
harus dianggap sebagai "biji dari jenis yang digunakan
Vicia faba) or of lupines are to be regarded as "seeds of
untuk disemai".
a kind used for sowing".
Namun demikian pos 1 2.09 tidak berlaku untuk yang
Heading 1 2.09 does not, however, apply to the following
tersebut di bawah ini walaupun untuk disemai:
even if for sowing:
(a) Sayuran polongan atau jagung manis (Bab 7)
(a) Leguminous vegetables or sweet corn (Chapter 7);
(b) Rempah-rempah atau produk lainnya dari Bab 9;
(b) Spices and other products of Chapter 9;
(c) Serealia (Bab 1 0); atau
(c) Cereals (Chapter 1 0); or
(d) Produk dari pos 1 2.01 sampai dengan 1 2.07 atau
(d) Products of headings 1 2. 0 1 to 1 2.07 or 1 2. 1 1 .
1 2. 1 1 .
4.- Pos 1 2. 1 1 berlaku, antara lain, untuk tanaman berikut
ini atau bagiannya: kemangi, borage, ginseng, hysop,
4.- Heading 1 2. 1 1 applies, inter alia, to the following plants
or parts thereof:
basil ,
borage, ginseng,
hyssop,
akar manis, segala jenis m int, rosemary, rue, sage dan
liquorice, all species of mint, rosemary, rue, sage and
pohon hia.
wormwood.
Namun demikian pos 1 2. 1 1 . tidak berlaku untuk:
Heading 1 2. 1 1 does not, however, apply to:
(a) Obat-obatan dari Bab 30;
(a) Medicaments of Chapter 30;
(b) Preparat wewangian, kosmetika atau rias dari Bab
(b) Perfumery, cosmetic or toilet
33; atau
preparations· of
Chapter 33; or
(c) l nsektisida, fungisida, herbisida, desinfektan atau
produk semacam itu dari pos 38.08.
(c) I nsecticides, fungicides, herbicides, disinfectants or
similar products of heading 38.08.
5.- Untuk keperluan pos 1 2. 1 2, istilah "rumput laut dan
5.- For the purposes of heading 1 2. 1 2, the term "seaweeds
ganggang lainnya" tidak meliputi:
and other algae" does not include:
(a) Mikro-organisme bersel satu yang mati dari pos
(a) Dead single-cell micro-organisms of heading 2 1 .02;
2 1 .02 ;
(b) Kultur mikro-organisme dari pos 30.02; atau
(b) Cultures of m icro-organisms of heading 30.02; or
(c) Pupuk dari pos 31 . 0 1 atau 31 .05.
(c) Fertilisers of heading 31 .01 or 31 .05.
Catatan Subpos .
Su bheading N ote.
1 .- Untuk keperluan subpos 1 205. 1 0, pengertian "biji lobak
1 .- For the purpose of subheading 1 205. 1 0, the expression
atau colza mengandung asam erusat rendah" berarti biji
"low erucic acid rape or colza seeds" means rape or
lobak atau colza yang menghasilkan m inyak tetap yang
colza seeds yielding a fixed oil which has an erucic acid
mempunyai kand ungan asam erusat kurang dari 2 %
content of less than 2 % by weight and yielding a solid
menurut beratnya dan menghasilkan komponen padat
component which contains less than 30 micromoles of
yang
glucosinolates per gram.
mengandung
kurang
dari
30
m ikromol
glukosinolates per gram.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
Bab 1 3
Chapter 1 3
Lak; getah, damar dan sap serta ekstrak nabati lainnya
Lac; gums, resins and other vegetable saps and
extracts
Catatan.
Note.
1 .- Pos 1 3.02 berlaku, antara lain , untuk ekstrak akar manis
1 .- Heading 1 3.02 applies, inter aia, to liquorice extract and
dan ekstrak pyrethru m , ekstrak hop, ekstrak gaharu dan
extract of pyrethrum , extract of
opium.
and opium.
hops.extract of aloes
Pos ini tidak berlaku untuk:
The heading does not apply to:
(a) Ekstrak akar manis mengandung sukrosa lebih dari
(a) Liquorice extract containing more than 10 % by
10 % menu rut beratnya atau disiapkan dalam
weight of sucrose or put up as confectionery
bentuk kembang gula (pos 1 7.04);
(heading 1 7.04);
(b) Ekstrak malt (pos 1 9. 0 1 );
(b) Malt extract (heading 1 9.01 );
(c) Ekstrak kopi, teh atau mate (pos 2 1 .01 );
(c) Extracts of coffee, tea or mate (heading 21 .01 );
(d) Sap atau ekstrak nabati yang terdapat dalam
(d) Vegetable saps or extracts constituting alcoholic
m i numan beralkohol (Bab 22);
(e) Kamper, glycyrrhizin dan produk lainnya dari pos
29. 1 4 dan 29.38;
(f) Konsentrat dari jerami poppy mengandung alkaloid
tidak kurang dari 50 % menurut beratnya (pos
beverages (Chapter 22);
(e) Camphor, glycyrrhizin and other products of heading
29. 1 4 and 29.38;
(f) Concentrates of poppy straw containing not less
than 50 % by weight of alkaloids (heading 29.39);
29.39);
(g) Obat-obatan dari pos 30.03 atau 30.04 atau reagen
untuk menentukan golongan darah (pos 30.06);
( h ) Ekstrak penyamak atau ekstrak pencelup (pos
32.01 atau 32.03);
(ij) Minyak atsiri, konkrit, murni, resinoida, ekstrak
oleoresin, hasil sulingan atau larutan mengandung
(g) Medicaments of heading 30.03 or 30.04 or blood
grouping reagents (heading 30.06);
(h) Tanning or dyeing extracts (heading 32.01
or
32.03);
(ij) Essential
oils,
·
concretes,
absolutes,
resinoids,
extracted oleoresins, aqueous distillates or aqueous
air dari m inyak atsiri atau preparat yang dibuat dari
solutions of essential oils or preparations based on
berbagai zat bau-bauan dari jenis yang digunakan
odoriferous substances of a kind used for the
untuk pembuatan m inuman (Bab 33); atau
(k) Karet alam, balata, getah perca, guayule, chicle
atau getah alam semacam itu (pos 40.01 ).
manufacture of beverages (Chapter 33); or
(k) Natural rubber, balata, gutta-percha, guayule, chicle
or similar natural gums (heading 40.01 )
. .
www.jdih.kemenkeu.go.id
f;
- 25 -
Bab 1 4
C hapter 1 4
Bahan anyaman nabati ; produk nabati
Vegetable plaiti ng materials; vegetable products
tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain
not elsewhere specified or incl uded
Catatan.
Notes.
1 .- Bab ini tidak T)eliputi produk berikut yang harus
1 .- This Chapter does not cover the following products
diklasifikasikan dalam Bagian XI: bahan nabati atau
which are to be classified in Section XI: vegetable
serat dari bahan nabati terutama dari jenis yang
materials or fibres of vegetable materials of a kind used
digunakan dalam pembuatan tekstil, bagaimanapun
primarily
pengolahannya, atau bahan nabati lainnya yang telah
prepared, or other vegetable materials which have
in the manufacture of textiles,
however
dikerjakan sedemikian rupa sehingga hanya cocok
undergone treatment so as to render them suitable for
untuk digunakan seb