PMK2017 24PMK.0102017 PENETAPAN TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA ASEAN KOREA FREE TRADE AREA
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESJA
SLINN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
24/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TA RIF.BEA MASUK DALAM RANGKA
ASEAN-KOREA FREE TRADE AREA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAI� REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa berdasarkan Peratura:n Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.011/2012 tentang lPenetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka
ASEAN-Korea Free Trade Area
sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
85/PMK.010/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.011/2012 tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka
Free Trade Area,
ASEAN-Korea
Pemerintah Republik Indonesia telah
menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dalam
kerangka
Kerjasama
Pemerintah
Ekonomi
Negara-Negara
Menyeluruh
Anggota
antar
Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Republik Korea;
b.
bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan
mengenai
sistem
Hannonized System
Nomenclature
klasiikasi
2017 dan
2017,
perlu
barang
ASEAN Hannonised Tarff
melakukan
terhadap komitmen Indonesia berdasarkan
System
2017
2017 dan
dalam
berdasarkan
penyesuaian
Hanonized
ASEAN Hannonised Tariff Nomenclature
Persetujuan
Perdagangan
Barang
www.jdih.kemenkeu.go.id
-2-
sebagai bagian dari Persetujuan Kerangka Kerjasama
Ekonomi Menyeluruh antar Pemerintah Negara-Negara
Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan
Republik Korea;
c.
bahwa
berdasarkan
modalitas
yang
termuat
dalam
Persetujuan Perdagangan Barang sebagai bagian dari
Persetujuan Kerangka Kerjasama Ekonomi Menyeluruh
antar Pemerintah Negara-Negara Anggota Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Republik Korea, telah
dijadwalkan skema penurunan tarif bea masuk dalam
rangka
d.
ASEAN-Korea Free Trade Area;
bahwa Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 108/M
DAG/SD/02/2017 tanggal 14 Februari 2017 perihal
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Mengenai
Penetapan Penyesuaian Tarif Bea Masuk HS 2017 dalam
skema IJ-EPA, IP-PTA, ATIGA, AIFTA, ACFTA, AKFTA,
dan
AANZFTA,
telah
menyampaikan
usulan
untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasiikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor dalam rangka
e.
bahwa
ASEAN-Korea Free Trade Area;
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf
sebagaimana
c
dan huruf d,
serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (2)
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang
Kepabeanan,
Nomor
perlu
10
Tahun
menetapkan
1995
tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam
rangka
ASEAN-Korea Free Trade Area;
www.jdih.kemenkeu.go.id
-3 -
Mengingat
1.
Undang-Undang
Kepabeanan
Nomor
10
(Lembaran
Tahun
Negara
1995
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3612)
sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
tentang
Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.010/2017
tentang
Penetapan
Sistem
Klasiikasi
Barang
dan
Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 176);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA ASEAN-KOREA FREE
TRADE AREA.
Pasal 1
(1)
Menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dari
negara-negara anggota ASEAN dan Republik Korea dalam
rangka
ASEAN-Korea ree
Trade Area,
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2)
Klasiikasi
barang
atas
barang
impor
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sesuai dengan klasiikasi
barang
pada
saat
diberitahukan
untuk
diimpor
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai
penetapan
sistem
klasiikasi
barang
dan
pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-4 -
(3)
Terhadap
penetapan
tarif
(1),
dimaksud pada ayat
bea
masuk
sebagaimana
berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran, merupakan besaran tarif
bea masuk dalam rangka
Area
b.
ASEAN-Korea Free Trade
atas barang impor dari semua negara anggota.
Penetapan besaran tarif bea masuk sebagaimana
tercantum dalam kolom (6) Lampiran, merupakan
besaran tarif bea masuk dalam rangka
Free
Trade Area
ASEAN-Korea
atas impor barang dari negara
Republik Korea sebagai penerapan asas timbal balik.
c.
Dalam hal terdapat penetapan tarif bea masuk
untuk pos-pos tarif dalam kolom (5) yang juga
ditetapkan dalam kolom (6), atas impor barang dari
negara Republik Korea berlaku besaran tarif bea
masuk sebagaimana tercantum dalam kolom (6).
Pasal 2
(1)
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
pada
Pasal
1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
ASEAN-Korea Free
tarif bea masuk dalam rangka
Trade Area
yang lebih rendah dari tarif bea masuk
yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan
terhadap barang impor yang dilengkapi dengan
Surat
Keterangan
Asal
(Form
AK)
yang
telah
ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara
negara
bersangkutan
dan
telah
memenuhi
ketentuan asal barang sesuai perjanjian
ASEAN
Korea Free Trade Area;
b.
importir, pengusaha tempat penimbunan berikat,
dan
pengusaha
pusat
logistik
berikat
wajib
mencantumkan nomor referensi dan tanggal Surat
Keterangan Asal
pada
huruf
a
(Form
dan
AK) sebagaimana dimaksud
kode
asilitas
55
pada
pemberitahuan pabean impor;
www.jdih.kemenkeu.go.id
-5-
c.
lembar asli Surat Keterangan Asal (Form AK) dalam
rangka ASEAN-Korea Free Trade Area sebagaimana
dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh:
i.
importir,
pada
pemberitahuan
saat
pengjuan
pabean
impor
dokumen
sebagaimana
dimaksud pada huruf b di kantor pabean
pelabuhan pemasukan;
1i.
pengusaha tempat penimbunan berikat, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
Persetujuan
Surat
Pengeluaran
Barang
Pemberitahuan Impor Barang untuk ditimbun
di tempat penimbunan berikat, kepada pejabat
bea
dan
cukai
di
kantor
pabean
yang
melakukan penelitian dokumen; dan
111.
pengusaha pusat logistik berikat, paling lambat
3
(tiga)
hari
kerja
sejak
tanggal
Surat
Persetjuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan
Pabean
Pemasukan
ditimbun
di
pusat
Barang
Impor
logistik berikat,
untuk
kepada
pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang
melakukan penelitian dokumen.
d.
dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara
umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam
rangka ASEAN-Korea Free Trade Area sebagaimana
tercantum dalam Lampiran, tarif bea masuk yang
berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku secara
umum.
(2)
Tata cara pengenaan tarif bea masuk atas barang impor
dalam
rangka
ASEAN-Korea
Free
Trade
Area,
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara pengenaan tarif bea
masuk
dalam
rangka
perjanjian
atau
kesepakatan
internasional.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-6-
Pasal 3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
118/PMK.011/2012
tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka ASEAN-Korea Free
Trade Area (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 697) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri
Keuangan
Perubahan
Atas
Nomor
Peraturan
85/PMK.010/2016
Menteri
Keuangan
tentang
Nomor
118/PMK.011/2012 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka ASEAN-Korea Free Trade Area (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 773), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
2017.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 340
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK
DALAM RANGKA
ASEAN-KOREA FREE TRADE AREA
Bea Masuk AKFTA/
AKFTA Import Duty
No.
Pos Tariff
Uraian Barang
HS Code
Description of Goods
Bea Masuk atas Impor Barang
2017
dan
seterusnya
dari Republik Korea/Import
Duty on Goods Imported rom
Republic of Korea
Ill
2
1 21
1 31
1 51
141
01.01
Kuda, keledai, baal dan hinnie, hidup.
- Kuda :
- Horses :
0 1 0 1 .2 1 . 00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
0 1 0 1 .29 .00
- - Lain-Jain
- - Other
0,00%
0 1 0 1 .30
- Keledai :
- Asses :
3
0 1 0 1 .30 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
4
0 1 0 1 .30.90
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
5
0 1 0 1 .90.00
- Lain-lain
- Other
0 1 .02
0,00%
Binatang hidup jenis lembu.
Live bovine animals.
6
161
Live horses, asses, mules and hinnies.
- Sapi :
- Cattle :
0 1 02 . 2 .00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0 1 02 . 2 9
- - Lain-lain :
- - Other :
0,00%
0,00%
- - - Sa pi jantan :
-
7
0 1 02 .29 . 1 1
- - - - Oxen
- - - - Oxen
0,00%
8
0 1 0 2 . 29 . 1 9
- -
- - - - Other
0,00%
MFN
9
0 1 0 2 . 29.90
- - - Lain-lain
- - - Other
0,00%
MFN
- Kerbau :
- Buffalo :
10
0 1 02 . 3 1 .00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
11
0 1 02 .39.00
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
0 1 02 .90
- Lain-Jain :
- Other :
12
0 1 02 .90 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
13
0 1 02 .90.90
- - Lain-lain
- - Other
0 1.03
0,00%
Babi hidup.
Live swine.
0 1 03 . 1 0.00
- Bibit
- Pure-bred breeding animals
- Lain-Jain :
- Other :
14
- Lain-lain
- Male cattle :
0,00%
15
0 1 03 .9 1 .00
- - Berat kurang dari 50 kg
- - Weighing less than 50 kg
0,00%
16
0 1 03 .9 2.00
- - Berat 50 kg atau lebih
- - Weighing 50 kg o r more
0 1.04
0,00%
Biri-biri dan kambing, hidup.
Live sheep and goats.
0 1 04 . 1 0
17
0 1 04 . 1 0 . 1 0
18
0 1 04 . 1 0.90
- Biri-biri :
- Bibit
- Sheep :
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
0 1 04.2 0
- Kambing :
- Goats :
19
0 1 04.20 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
20
0 1 04.20.90
- - Lain-lain
- - Other
0 1 .05
0,00%
Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies
Live poultry, that is to say, owls of the
•-
MFN
allus doestcus, bebek, angsa, kalkun species allus doestcus, ducks, geese,
dan ayam guinea.
turkeys and guinea owls.
- Berat tidak Jebih dari 1 85 g :
- Weighing not more than 1 85 g :
0 1 05 . 1 1
- - Ayam dari spesies Gallus domesticus :
- - Fowls of the species Gallus domesticus :
21
0 1 05 . 1 1 . 1 0
- - - Ayam bibit
- -
22
0 1 05 . 1 1 .90
- - - Lain-lain
- - - Other
0 1 05 . 1 2
- - Kalkun :
- - Turkeys :
- - - Kalkun bibit
- - - Breeding turkeys
0,00%
- - - Other
0,00%
23
0 1 05. 1 2 . 1 0
24
0 1 05. 1 2 .90
•-
- - Lain-lain
Breeding fowls
0,00%
0,00%
0 1 05 . 1 3
- - Bebek :
- - Ducks :
25
0 1 05 . 1 3 . 1 0
- - - Sebek bibit
- - - Breeding ducklings
0,00%
26
0 1 05 . 1 3 .90
--
--
0,00%
0 1 05 . 1 4
- - Angsa :
27
0 1 05 . 1 4 . 1 0
- - - Angsa bibit
28
0 1 05 . 1 4.90
- Lain-lain
Lain-lain
Other
- - Geese :
- - - Breeding goslings
0,00%
- - - Other
0,00%
0 1 05. 1 5
- - Ayam guinea :
- - Guinea owls :
29
0 1 05 . 1 5 . 1 0
- - - Ayam guinea bibit
- - - Breeding guinea fowls
0,00%
30
0 1 05 . 1 5 .90
- - - Other
0 ,00%
- Lain-Jain
- Lain-lain :
- Other :
0 1 05.94
- - Ayam dali spcsies Gal/us domesticus :
- - Fowls of the species Gallus domesticus :
31
0 1 05 .94 . 1 0
- - - Ayam bibit, selain ayam sabung
- - - Breeding owls, other than fighting
cocks
- - - Ayam sabung :
- - - Fighting cocks :
32
0 1 05.94. 4 1
- - - - Bcrat tidak Jebih dari 2 kg
- - - - Weighing not more than 2 kg
0,00%
33
0 1 05 .94.49
- - - - Other
0,00%
, _ - - - Lain-lain
O,OO'o
www.jdih.kemenkeu.go.id
+
I
- 9 -
Bea Masuk AKFTA/
AKFTA Import Duty
No.
Pos Tariff
Uraian Barang
HS Code
Description of Goods
20 17
Bea Masuk atas Impor Barang
dan
seterusnya
dari Republik Korea/Import
Duty on Goods Imported rom
Republic of Korea
1 11
12 1
131
1- - - Lain-lain :
34
35
36
37
38
39
0 1 05.94.91
0 1 05.94.99
0 1 05.99
0 1 05.99 . 1 0
0 1 05.99.20
0 1 05 .99.30
0 1 05 .99.40
0 1 .06
,_
-
-
Bernt tidak lebih dari 2 kg
- - Lain-lain
Lain-lain :
- Bebek bibit
- Bebek lainnya
- Angsa, kalkun lan ayam guinea, bibit
- - - Angsa, kalkun lan ayam guinea
lainnya
151
- - - Other:
- - - - Weighing not more than 2 kg
Other
- - Other :
- Breeding ducks
- - - Other ducks
- - - Breeding geese, turkeys and guinea
owls
,_ - - Other geese, turkeys and guinea owls
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Other live animals.
- Binatang menyusui :
Primata
- - Paus, lumba-lumba lan porpoise
(binatang menyusui dari ordo Cetacea) ;
manate clan dugong (binatang menyusui
dari ordo Sirenia ) ; anjing laut, singa laut
clan beruang laut (mamalia dari sub ordo
innipedia)
- Mammals :
- - Primates
- - Whales, dolphins and porpoises
(mammals o f the order Cetacea) ; manatees
and dugongs (mammals of the order
Sirenia ) ; seals, sea lions and walruses
(mammals of the suborder irmipedia)
- - Camels and other camelids (Camelidae)
0,00%
Rabbits and hares
- - Other
- J�cptiles (including snakes and turtles)
0,00%
0,00%
0,00%
0 1 06 . 1 1 .00
0 1 06. 1 2 .00
42
0 1 06 . 1 3 .00
- - Unta lan camelid laiinya (Camelidae)
43
44
45
0 1 06 . 1 4.00
0 1 06 . 1 9.00
0 1 06 .2 0.00
46
47
0 1 06.3 1 .00
0 1 06.32 .00
48
0 1 06.33 .00
49
0 1 06 .39.00
50
51
52
0 1 06 .4 1 .00
0 1 06 .49.00
0 1 06 .90.00
- - Kclinci clan hare
- - Lain-lain
- Binatang mclata (tcrmasuk ular lan
pcnyu)
- Burung :
- - Burung pcmangsa
Psit t aciormcs (tcrmasuk burung Beo,
Pad
REPUBLIK INDONESJA
SLINN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
24/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TA RIF.BEA MASUK DALAM RANGKA
ASEAN-KOREA FREE TRADE AREA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAI� REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa berdasarkan Peratura:n Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.011/2012 tentang lPenetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka
ASEAN-Korea Free Trade Area
sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
85/PMK.010/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.011/2012 tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka
Free Trade Area,
ASEAN-Korea
Pemerintah Republik Indonesia telah
menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dalam
kerangka
Kerjasama
Pemerintah
Ekonomi
Negara-Negara
Menyeluruh
Anggota
antar
Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Republik Korea;
b.
bahwa sehubungan dengan pemberlakuan ketentuan
mengenai
sistem
Hannonized System
Nomenclature
klasiikasi
2017 dan
2017,
perlu
barang
ASEAN Hannonised Tarff
melakukan
terhadap komitmen Indonesia berdasarkan
System
2017
2017 dan
dalam
berdasarkan
penyesuaian
Hanonized
ASEAN Hannonised Tariff Nomenclature
Persetujuan
Perdagangan
Barang
www.jdih.kemenkeu.go.id
-2-
sebagai bagian dari Persetujuan Kerangka Kerjasama
Ekonomi Menyeluruh antar Pemerintah Negara-Negara
Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan
Republik Korea;
c.
bahwa
berdasarkan
modalitas
yang
termuat
dalam
Persetujuan Perdagangan Barang sebagai bagian dari
Persetujuan Kerangka Kerjasama Ekonomi Menyeluruh
antar Pemerintah Negara-Negara Anggota Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Republik Korea, telah
dijadwalkan skema penurunan tarif bea masuk dalam
rangka
d.
ASEAN-Korea Free Trade Area;
bahwa Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 108/M
DAG/SD/02/2017 tanggal 14 Februari 2017 perihal
Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Mengenai
Penetapan Penyesuaian Tarif Bea Masuk HS 2017 dalam
skema IJ-EPA, IP-PTA, ATIGA, AIFTA, ACFTA, AKFTA,
dan
AANZFTA,
telah
menyampaikan
usulan
untuk
melakukan penyesuaian terhadap penetapan klasiikasi
barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor dalam rangka
e.
bahwa
ASEAN-Korea Free Trade Area;
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf
sebagaimana
c
dan huruf d,
serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (2)
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang
Kepabeanan,
Nomor
perlu
10
Tahun
menetapkan
1995
tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam
rangka
ASEAN-Korea Free Trade Area;
www.jdih.kemenkeu.go.id
-3 -
Mengingat
1.
Undang-Undang
Kepabeanan
Nomor
10
(Lembaran
Tahun
Negara
1995
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3612)
sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
tentang
Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
2.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.010/2017
tentang
Penetapan
Sistem
Klasiikasi
Barang
dan
Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 176);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
TARIF BEA MASUK DALAM RANGKA ASEAN-KOREA FREE
TRADE AREA.
Pasal 1
(1)
Menetapkan tarif bea masuk atas barang impor dari
negara-negara anggota ASEAN dan Republik Korea dalam
rangka
ASEAN-Korea ree
Trade Area,
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2)
Klasiikasi
barang
atas
barang
impor
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sesuai dengan klasiikasi
barang
pada
saat
diberitahukan
untuk
diimpor
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai
penetapan
sistem
klasiikasi
barang
dan
pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-4 -
(3)
Terhadap
penetapan
tarif
(1),
dimaksud pada ayat
bea
masuk
sebagaimana
berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a.
Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum
dalam kolom (5) Lampiran, merupakan besaran tarif
bea masuk dalam rangka
Area
b.
ASEAN-Korea Free Trade
atas barang impor dari semua negara anggota.
Penetapan besaran tarif bea masuk sebagaimana
tercantum dalam kolom (6) Lampiran, merupakan
besaran tarif bea masuk dalam rangka
Free
Trade Area
ASEAN-Korea
atas impor barang dari negara
Republik Korea sebagai penerapan asas timbal balik.
c.
Dalam hal terdapat penetapan tarif bea masuk
untuk pos-pos tarif dalam kolom (5) yang juga
ditetapkan dalam kolom (6), atas impor barang dari
negara Republik Korea berlaku besaran tarif bea
masuk sebagaimana tercantum dalam kolom (6).
Pasal 2
(1)
Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea
masuk
sebagaimana
dimaksud
pada
Pasal
1,
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
ASEAN-Korea Free
tarif bea masuk dalam rangka
Trade Area
yang lebih rendah dari tarif bea masuk
yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan
terhadap barang impor yang dilengkapi dengan
Surat
Keterangan
Asal
(Form
AK)
yang
telah
ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara
negara
bersangkutan
dan
telah
memenuhi
ketentuan asal barang sesuai perjanjian
ASEAN
Korea Free Trade Area;
b.
importir, pengusaha tempat penimbunan berikat,
dan
pengusaha
pusat
logistik
berikat
wajib
mencantumkan nomor referensi dan tanggal Surat
Keterangan Asal
pada
huruf
a
(Form
dan
AK) sebagaimana dimaksud
kode
asilitas
55
pada
pemberitahuan pabean impor;
www.jdih.kemenkeu.go.id
-5-
c.
lembar asli Surat Keterangan Asal (Form AK) dalam
rangka ASEAN-Korea Free Trade Area sebagaimana
dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh:
i.
importir,
pada
pemberitahuan
saat
pengjuan
pabean
impor
dokumen
sebagaimana
dimaksud pada huruf b di kantor pabean
pelabuhan pemasukan;
1i.
pengusaha tempat penimbunan berikat, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
Persetujuan
Surat
Pengeluaran
Barang
Pemberitahuan Impor Barang untuk ditimbun
di tempat penimbunan berikat, kepada pejabat
bea
dan
cukai
di
kantor
pabean
yang
melakukan penelitian dokumen; dan
111.
pengusaha pusat logistik berikat, paling lambat
3
(tiga)
hari
kerja
sejak
tanggal
Surat
Persetjuan Pengeluaran Barang Pemberitahuan
Pabean
Pemasukan
ditimbun
di
pusat
Barang
Impor
logistik berikat,
untuk
kepada
pejabat bea dan cukai di kantor pabean yang
melakukan penelitian dokumen.
d.
dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara
umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam
rangka ASEAN-Korea Free Trade Area sebagaimana
tercantum dalam Lampiran, tarif bea masuk yang
berlaku adalah tarif bea masuk yang berlaku secara
umum.
(2)
Tata cara pengenaan tarif bea masuk atas barang impor
dalam
rangka
ASEAN-Korea
Free
Trade
Area,
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai tata cara pengenaan tarif bea
masuk
dalam
rangka
perjanjian
atau
kesepakatan
internasional.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-6-
Pasal 3
Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap
barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya
telah mendapatkan nomor dan tanggal pendaftaran dari
Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang
Kepabeanan
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
1995
tentang
Kepabeanan terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
118/PMK.011/2012
tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka ASEAN-Korea Free
Trade Area (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 697) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri
Keuangan
Perubahan
Atas
Nomor
Peraturan
85/PMK.010/2016
Menteri
Keuangan
tentang
Nomor
118/PMK.011/2012 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk
dalam rangka ASEAN-Korea Free Trade Area (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 773), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Maret
2017.
www.jdih.kemenkeu.go.id
-7-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 340
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24/PK.010/2017
TENTANG
PENETAPAN TARIF BEA MASUK
DALAM RANGKA
ASEAN-KOREA FREE TRADE AREA
Bea Masuk AKFTA/
AKFTA Import Duty
No.
Pos Tariff
Uraian Barang
HS Code
Description of Goods
Bea Masuk atas Impor Barang
2017
dan
seterusnya
dari Republik Korea/Import
Duty on Goods Imported rom
Republic of Korea
Ill
2
1 21
1 31
1 51
141
01.01
Kuda, keledai, baal dan hinnie, hidup.
- Kuda :
- Horses :
0 1 0 1 .2 1 . 00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
0 1 0 1 .29 .00
- - Lain-Jain
- - Other
0,00%
0 1 0 1 .30
- Keledai :
- Asses :
3
0 1 0 1 .30 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
4
0 1 0 1 .30.90
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
5
0 1 0 1 .90.00
- Lain-lain
- Other
0 1 .02
0,00%
Binatang hidup jenis lembu.
Live bovine animals.
6
161
Live horses, asses, mules and hinnies.
- Sapi :
- Cattle :
0 1 02 . 2 .00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0 1 02 . 2 9
- - Lain-lain :
- - Other :
0,00%
0,00%
- - - Sa pi jantan :
-
7
0 1 02 .29 . 1 1
- - - - Oxen
- - - - Oxen
0,00%
8
0 1 0 2 . 29 . 1 9
- -
- - - - Other
0,00%
MFN
9
0 1 0 2 . 29.90
- - - Lain-lain
- - - Other
0,00%
MFN
- Kerbau :
- Buffalo :
10
0 1 02 . 3 1 .00
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
11
0 1 02 .39.00
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
0 1 02 .90
- Lain-Jain :
- Other :
12
0 1 02 .90 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
13
0 1 02 .90.90
- - Lain-lain
- - Other
0 1.03
0,00%
Babi hidup.
Live swine.
0 1 03 . 1 0.00
- Bibit
- Pure-bred breeding animals
- Lain-Jain :
- Other :
14
- Lain-lain
- Male cattle :
0,00%
15
0 1 03 .9 1 .00
- - Berat kurang dari 50 kg
- - Weighing less than 50 kg
0,00%
16
0 1 03 .9 2.00
- - Berat 50 kg atau lebih
- - Weighing 50 kg o r more
0 1.04
0,00%
Biri-biri dan kambing, hidup.
Live sheep and goats.
0 1 04 . 1 0
17
0 1 04 . 1 0 . 1 0
18
0 1 04 . 1 0.90
- Biri-biri :
- Bibit
- Sheep :
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
- - Lain-lain
- - Other
0,00%
0 1 04.2 0
- Kambing :
- Goats :
19
0 1 04.20 . 1 0
- - Bibit
- - Pure-bred breeding animals
0,00%
20
0 1 04.20.90
- - Lain-lain
- - Other
0 1 .05
0,00%
Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies
Live poultry, that is to say, owls of the
•-
MFN
allus doestcus, bebek, angsa, kalkun species allus doestcus, ducks, geese,
dan ayam guinea.
turkeys and guinea owls.
- Berat tidak Jebih dari 1 85 g :
- Weighing not more than 1 85 g :
0 1 05 . 1 1
- - Ayam dari spesies Gallus domesticus :
- - Fowls of the species Gallus domesticus :
21
0 1 05 . 1 1 . 1 0
- - - Ayam bibit
- -
22
0 1 05 . 1 1 .90
- - - Lain-lain
- - - Other
0 1 05 . 1 2
- - Kalkun :
- - Turkeys :
- - - Kalkun bibit
- - - Breeding turkeys
0,00%
- - - Other
0,00%
23
0 1 05. 1 2 . 1 0
24
0 1 05. 1 2 .90
•-
- - Lain-lain
Breeding fowls
0,00%
0,00%
0 1 05 . 1 3
- - Bebek :
- - Ducks :
25
0 1 05 . 1 3 . 1 0
- - - Sebek bibit
- - - Breeding ducklings
0,00%
26
0 1 05 . 1 3 .90
--
--
0,00%
0 1 05 . 1 4
- - Angsa :
27
0 1 05 . 1 4 . 1 0
- - - Angsa bibit
28
0 1 05 . 1 4.90
- Lain-lain
Lain-lain
Other
- - Geese :
- - - Breeding goslings
0,00%
- - - Other
0,00%
0 1 05. 1 5
- - Ayam guinea :
- - Guinea owls :
29
0 1 05 . 1 5 . 1 0
- - - Ayam guinea bibit
- - - Breeding guinea fowls
0,00%
30
0 1 05 . 1 5 .90
- - - Other
0 ,00%
- Lain-Jain
- Lain-lain :
- Other :
0 1 05.94
- - Ayam dali spcsies Gal/us domesticus :
- - Fowls of the species Gallus domesticus :
31
0 1 05 .94 . 1 0
- - - Ayam bibit, selain ayam sabung
- - - Breeding owls, other than fighting
cocks
- - - Ayam sabung :
- - - Fighting cocks :
32
0 1 05.94. 4 1
- - - - Bcrat tidak Jebih dari 2 kg
- - - - Weighing not more than 2 kg
0,00%
33
0 1 05 .94.49
- - - - Other
0,00%
, _ - - - Lain-lain
O,OO'o
www.jdih.kemenkeu.go.id
+
I
- 9 -
Bea Masuk AKFTA/
AKFTA Import Duty
No.
Pos Tariff
Uraian Barang
HS Code
Description of Goods
20 17
Bea Masuk atas Impor Barang
dan
seterusnya
dari Republik Korea/Import
Duty on Goods Imported rom
Republic of Korea
1 11
12 1
131
1- - - Lain-lain :
34
35
36
37
38
39
0 1 05.94.91
0 1 05.94.99
0 1 05.99
0 1 05.99 . 1 0
0 1 05.99.20
0 1 05 .99.30
0 1 05 .99.40
0 1 .06
,_
-
-
Bernt tidak lebih dari 2 kg
- - Lain-lain
Lain-lain :
- Bebek bibit
- Bebek lainnya
- Angsa, kalkun lan ayam guinea, bibit
- - - Angsa, kalkun lan ayam guinea
lainnya
151
- - - Other:
- - - - Weighing not more than 2 kg
Other
- - Other :
- Breeding ducks
- - - Other ducks
- - - Breeding geese, turkeys and guinea
owls
,_ - - Other geese, turkeys and guinea owls
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Other live animals.
- Binatang menyusui :
Primata
- - Paus, lumba-lumba lan porpoise
(binatang menyusui dari ordo Cetacea) ;
manate clan dugong (binatang menyusui
dari ordo Sirenia ) ; anjing laut, singa laut
clan beruang laut (mamalia dari sub ordo
innipedia)
- Mammals :
- - Primates
- - Whales, dolphins and porpoises
(mammals o f the order Cetacea) ; manatees
and dugongs (mammals of the order
Sirenia ) ; seals, sea lions and walruses
(mammals of the suborder irmipedia)
- - Camels and other camelids (Camelidae)
0,00%
Rabbits and hares
- - Other
- J�cptiles (including snakes and turtles)
0,00%
0,00%
0,00%
0 1 06 . 1 1 .00
0 1 06. 1 2 .00
42
0 1 06 . 1 3 .00
- - Unta lan camelid laiinya (Camelidae)
43
44
45
0 1 06 . 1 4.00
0 1 06 . 1 9.00
0 1 06 .2 0.00
46
47
0 1 06.3 1 .00
0 1 06.32 .00
48
0 1 06.33 .00
49
0 1 06 .39.00
50
51
52
0 1 06 .4 1 .00
0 1 06 .49.00
0 1 06 .90.00
- - Kclinci clan hare
- - Lain-lain
- Binatang mclata (tcrmasuk ular lan
pcnyu)
- Burung :
- - Burung pcmangsa
Psit t aciormcs (tcrmasuk burung Beo,
Pad