Index of /ProdukHukum/kehutanan

LAMPI RAN I I . PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
/ KPTS-V/ 2004
NOMOR
: P.03/MENHUT-V/2004
TANGGAL
: 22 JULI 2004
BAGI AN KEEMPAT
PETUNJUK PELAKSANAAN
PELAPORAN GN RHL/ GERHAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan kegiatan / proyek adalah salah satu sarana pemantauan kemajuan
pelaksanaan dan hasil kegiatan/ proyek dari aparat pelaksana / penanggung
jawab kegiatan kepada unsur pimpinan / penanggung jawab program. Dalam
manajemen, pelaporan merupakan bagian dari fungsi pengawasan /
pengendalian yang sangat menentukan kinerja pelaksanaan kegiatan. Bagi
penanggung jawab kegiatan laporan merupakan bahan / informasi yang sangat
penting untuk menentukan langkah kebijakan yang harus diambil pada setiap
tahapan penyelesaian pekerjaan.

Kegiatan GN RHL/ Gerhan yang dilaksanakan secara komprehensif integral
dengan melibatkan berbagai institusi (baik di pusat maupun di daerah) dan
masyarakat memerlukan pengawasan / pengendalian yang mantap. Oleh karena
itu data / informasi tentang kemajuan dan hasil pelaksanaan tiap tahapan
kegiatan GN RHL/ Gerhan perlu dilaporkan secara akurat, transparan, akuntabel,
dan tepat waktu yang diwujudkan dalam sistem pelaporan pelaksanaan GN
RHL/ Gerhan yang mantap.
2. Maksud dan Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan GN RHL/ Gerhan ini dimaksudkan untuk
memberikan arahan kepada para pelaksana dalam penyusunan dan penyampaian
laporan dengan tujuan terwujudnya sistem pelaporan yang seragam dan dapat
diakses oleh berbagai institusi terkait sesuai tugas dan wewenang masingmasing.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaporan meliputi seluruh kegiatan GN RHL/ Gerhan baik yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Ditjen RLPS (Pusat), UPT Ditjen RLPS, UPT Ditjen
PHKA, UPT Badan Litbang, Dinas Kehutanan Propinsi maupun oleh pemerintah
Kabupaten / Kota serta BUMN Pelaksana (Perum Perhutani).

IV-1


BAB I I
KEGI ATAN GN RHL/ GERHAN

Secara garis besar kegiatan GN RHL/ Gerhan terdiri atas:
1. Pembibitan
Kegiatan ini merupakan pengembangan pembibitan yang meliputi pengadaan
bibit dan renovasi persemaian permanen. Secara struktural kegiatan ini berupa:
a. Pengembangan Pembibitan Pusat yang berada pada Direktorat Jenderal RLPS
b. Pengembangan Pembibitan yang berada pada Satuan Kerja BPDAS dan BPTH
c. Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan pengadaan bibit GN RHL/ Gerhan
yang berada pada Satuan Kerja BPDAS/ BPTH
2. Pembuatan Tanaman dan Konservasi Tanah
a. Kegiatan pembuatan tanaman Hutan Lindung dan Produksi, Hutan Rakyat,
Penghijauan Kota, Rehabilitasi Mangrove dan Bangunan Konservasi Tanah
yang berada pada Dinas yang menangani urusan dan tanggung jawab bidang
Kehutanan di Kabupaten/ Kota.
b. Kegiatan Reboisasi Hutan Konservasi pada UPT Ditjen PHKA (Balai Konservasi
Sumberdaya Alam dan Balai Taman Nasional) dan Dinas Kehutanan Propinsi.
c. Kegiatan pembuatan tanaman Hutan Lindung dan Produksi di Pulau Jawa
yang dilaksanakan oleh Perum Perhutani

d. Kegiatan Penanaman Turus Jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan
Propinsi
e. Pembuatan percontohan tanaman sistem silvikultur intensif yang dilaksanakan
oleh UPT Ditjen RLPS (BP DAS/ BPTH/ Balai Persuteraan Alam) dan Perum
Perhutani
3. Pengawasan dan Pengendalian
Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memantau konsistensi pelaksanaan
kegiatan yang sesuai dengan prosedur administrasi dan peraturan-peraturan
yang terkait. Sedangkan kegiatan pengendalian dimaksudkan untuk
memposisikan secara konsisten seluruh jenis dan tahapan kegiatan agar sesuai
dengan prosedur administrasi dan peraturan-peraturan yang terkait. Kegiatan
pengawasan dan pengendalian dilaksanakan oleh :
a. Setiap Satker/ Dinas Teknis Kehutanan Propinsi
b. I nstansi fungsional/ I rjen Dephut bekerjasama dengan Bawasda Propinsi.

IV-2

4. Pengembangan Kelembagaan
Kegiatan ini meliputi antara lain: kepeloporan TNI , koordinasi pendampingan,
bimbingan teknologi dan produksi, pelatihan teknis, sistem usahatani,

penyuluhan kelembagaan, penyediaan informasi serta bantuan permodalan.
Untuk
menjamin
efektifitas kegiatan-kegiatan
tersebut,
dilaksanakan
pendampingan oleh LSM, Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) dan Tenaga Kerja
Sarjana Terdidik (TKST) sebagai mediator dan fasilitator. Pelaksanaan kegiatan
ini dibawah tanggungjawab Dinas Kabupaten/ Kota yang mengurusi bidang
Kehutanan.

IV-3

BAB I I I
MEKANI SME PELAPORAN

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah
2. SKB 3 (tiga) Menteri Koordinator No. 09/ KEP/ Menko/ KESRA/ I I I / 2003,
KEP.16/ M.EKON/ 03/ 2003, dan KEP.08/ MENKO/ POLKAM/ I I I / 2003 tanggal 31

Maret 2003 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan
Melalui Rehabilitasi dan Reboisasi Nasional.
3. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat / Ketua Tim
Koordinasi Perbaikan Lingkungan Melalui Rehabilitasi Dan Reboisasi Nasional
No. 14/ KEP/ MENKO/ KESRA/ VI / 2003 tanggal 26 Juni 2003 tentang
Pembentukan Sekretariat Tim Koordinasi Perbaikan Llingkungan Melalui
Rehabilitasi dan Reboisasi Nasional.
4. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat / Ketua Tim
Koordinasi Perbaikan Lingkungan Melalui Rehabilitasi Dan Reboisasi Nasional
No. 18/ Kep/ MENKO/ KESRA/ X/ 2003 tanggal 3 Oktober 2003 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
5. Keputusan Menteri Kehutanan No. 20/ Kpts/ V/ 2000 Tentang Kriteria dan
Standar Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
6. Keputusan Menteri Kehutanan No. 52/ Kpts-I I / 2001 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
7. Keputusan Menteri Kehutanan No. 123/ Kpts-I I / 2001 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kehutanan.
B. Herarki Laporan
Laporan GN RHL/ Gerhan dibuat secara berjenjang mulai dari yang terbawah
(lapangan) sampai dengan nasional dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Laporan lapangan
Laporan lapangan dibuat oleh Atasan Langsung Bendaharawan kegiatan yang
meliputi laporan kemajuan fisik dan keuangan serta permasalahan yang ada,
yang disampaikan secara bulanan, triwulanan dan tahunan seperti format A,
B, C, dan D terlampir.
2. Laporan Kabupaten
Laporan kabupaten dibuat oleh Kepala Dinas Teknis yang mengurusi bidang
Kehutanan pada Kabupaten/ Kota. Laporan tersebut berisi perkembangan
kegiatan GN RHL/ Gerhan pada wilayahnya, permasalahan yang dihadapi,
saran tindak lanjut yang tertuang dalam laporan triwulana8n, laporan
semesteran dan laporan tahunan. Disamping laporan dibuat oleh Kepala Dinas
Teknis yang mengurusi bidang Kehutanan pada Kabupaten/ Kota, diwajibkan
pula bagi Bupati untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban GN

IV-4

RHL/ Gerhan di wilayah kerjanya yang berisi kebijakan yang diambil,
kewenangan pelaksanaan Kabupaten, masalah yang timbul serta tindak
lanjut.
3. Laporan Propinsi

Laporan Propinsi dibuat oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi, Kepala UPT
Lingkup Dephut yang menangani GN RHL/ Gerhan dan Gubernur Propinsi yang
bersangkutan. Laporan Propinsi berisi perkembangan kegiatan pada Propinsi
yang bersangkutan selama kurun waktu tertentu (triwulanan, semesteran,
dan tahunan), permasalahan yang dihadapi, serta upaya penyelesaian
masalah.
Laporan Gubernur berisi pertanggungjawaban pelaksanaan GN-RHL/ GERHAN
yang ada di wilayahnya yang berisi kebijakan yang telah diambil,
perkembangan realisasi fisik dan keuangan, permasalahan yang dihadapi,
serta upaya tindak lanjut yang diperlukan.
4. Laporan Nasional
Laporan nasional dibuat oleh Eselon I lingkup DEPHUT yang menjadi
penanggungjawab GN RHL/ Gerhan sesuai dengan TUPOKSI-nya yang terdiri
dari laporan triwulanan, semesteran dan tahunan.
Disamping laporan eselon I lingkup Dep. Kehutanan, laporan nasional juga
dibuat oleh Menteri Kehutanan dan disampaikan kepada Presiden. Laporan
tersebut berupa laporan semesteran dan laporan tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kegiatan GN RHL/ Gerhan selama jangka waktu tersebut.
5. Laporan Khusus
Laporan khusus dibuat oleh Pembina GN RHL/ Gerhan wilayah Propinsi berisi

kegiatan GN RHL/ Gerhan pada Propinsi yang bersangkutan. Laporan khusus
ini dibuat secara insidentil sesuai dengan kebutuhannya.

C. Mekanisme
Mekanisme ini mengatur penyampaian pelaporan dari pelaksana kepada atasan
langsungnya / pejabat yang berwenang dengan tembusan kepada instansi lain
yang terkait.
Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan GN RHL/ Gerhan sebagaimana Tabel berikut.

IV-5

Tabel : MEKANI SME PELAPORAN KEGI ATAN GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN

v

v

v

*


*

*

2

ALB BKSDA/ BTN

v

v

v

*

*

*


3

ALB Kabupaten/ Kota

v

v

v

*

*

4

ALB Provinsi

v


v

v

V

5

ALB Perum Perhutani

v

v

v

*

6

ALB Ditjen RLPS

v

v

v

7

ALB Badan Litbang

v

v

v

8

Kepala BPDAS/ BPTH/ BPA

v

v

v

9

Kepala BKSDA/ BTN

*

*

*

*

*

*

V

*

v

v

v

v

v

v

11 Kepala Dishut Provinsi

v

v

v

V
*

v

v

13 Gubernur

v

v

V

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

V

*

*

*

V

V

*

*
*

*

V

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

V

*

*

V

*

V

14 Dirjen RLPS

v

v

*

*

V

15 Dirjen PHKA

v

v

*

*

*

V

16 Kepala Badan Litbang

v

v

*

*

*

17 Kepala KPH Perum Perhutani

v

v

18 Kepala Unit Perum Perhutani

v

v

19 Direksi Perum Perhutani
20 Menteri Kehutanan
Keterangan :

v
v

*

*

*

*
*

*

V
*

*
*

*
*

*

*

V
V
V

v

v : Jenis laporan yang dibuat oleh pelaksana;
V : Laporan ditujukan kepada Atasan Langsung;
- Laporan struktural (No. 7 s/ d 18) meliputi seluruh kegiatan GN RHL/ Gerhan di wilayah kerjanya.
- Tembusan Lapo ran Menteri Kehutanan disampaikan kepada Menteri Koordinator terkait

Presiden

*

Menhut

V

Direksi Perum
Perhutani

BKSDA/ BTN

Sekjen
Dephut
BPDAS/ BPTH/
BPA

I tjen Dephut

Ka. Badan
Litbang

*

*

*
*

10 Kepala Dishut Kabupaten/ Kota

12 Bupati

*
*

Unit Perum
Perhutani

Atasan Langsung Bendahara (ALB)
BPDAS/ BPTH/ BPA

KPH Perum
Perhutani

1

V

Dirjen PHKA

Dirjen RLPS

Koordinator
UPT

Gubernur

Kadishut
Prop.

Bupati/
Walikota

Kadishut
kab./ Kota

Ditujukan Kepada/ Tembusan
Tahunan

Semesteran

Pelaksana Pembuat Laporan

Triwulan

No.

Bulanan

Jenis Laporan

V
* : Tembusan;

IV-6

BAB I V
PERI ODE PELAPORAN

A. Jenis Laporan
1. Laporan Proyek (Model A)
Laporan Proyek terdiri dari laporan bulanan, triwulanan dan tahunan yang
disusun oleh ALB pada setiap Satker dengan model antara lain :
1. Laporan Bulanan adalah laporan pelaksanaan GN
disusun setiap bulan dengan format model A-1.
2. Laporan Triwulan adalah laporan pelaksanaan GN
disusun setiap tiga bulan dengan format model A-2.
3. Laporan Tahunan adalah laporan pelaksanaan GN
disusun setiap tahun anggaran oleh pelaksana dengan
A-3.

RHL/ Gerhan yang
RHL/ Gerhan yang
RHL/ Gerhan yang
format model

2. Laporan Struktural (Model B)
Laporan struktural terdiri dari laporan bulanan, triwulanan, semesteran dan
tahunan yang dibuat oleh I nstansi struktural yang menangani GN-RHL/
GERHAN dengan model antara lain :
1. Laporan Bulanan adalah laporan pelaksanaan GN RHL/ Gerhan yang
disusun setiap bulan oleh BP DAS/ BPTH/ BPA/ BKSDA/ BTN/ Dinas yang
mengurusi kehutanan Kabupaten/ kota/ Propinsi dengan format model
B-1
2. Laporan Triwulan adalah laporan pelaksanaan GN RHL/ Gerhan yang
disusun
setiap
tiga
bulan
oleh
BP
DAS/ BPTH/ BPA/ BKSDA/ BTN/ Dinas/ Eselon I lingkup Dep. Kehutanan yang
mengurusi kehutanan kabupaten/ kota/ propinsi dengan format model B-2.
3. Laporan Semesteran adalah laporan pelaksanaan GN RHL/ Gerhan yang
disusun setiap enam bulan oleh Bupati, Gubernur dan Menteri Kehutanan
dengan format model B-3.
4. Laporan Tahunan adalah laporan pelaksanaan GN RHL/ Gerhan yang
disusun setiap tahun anggaran oleh BP DAS/ BPTH/ BPA/ BKSDA/ BTN/ Dinas
Kabupaten/ Kota/ Propinsi/ Perum
Perhutani/ Bupati/ Gubernur/ Eselon
I
lingkup Dephut/ Menhut dengan format model B-4.
B. Tata Waktu Penyampaian Laporan
1. Laporan Bulanan terbagi atas :
- Laporan Bulanan dari Atasan Langsung Bendaharawan Kegiatan GN
RHL/ Gerhan disampaikan paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

IV-7

- Laporan Bulanan dari BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Dinas Kehutanan
Kabupaten/ Kota dan Dinas Kehutanan Propinsi serta KPH Perum Perhutani
ke masing-masing atasan langsungnya disampaikan paling lambat tanggal
15 setiap bulan.
2. Laporan Triwulan terbagi atas :
- Laporan Triwulan oleh Atasan Langsung Bendaharawan Kegiatan GERHAN
disampaikan paling lambat tanggal 15 setiap triwulannya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Triwulan disampaikan oleh BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Dinas
yang menangani urusan Kehutanan di Kabupaten/ Kota maupun Dinas
Kehutanan Propinsi kepada masing-masing atasan langsungnya
disampaikan paling lambat tanggal 20 per triwulannya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Triwulan disampaikan oleh Eselon I Lingkup Dep. Kehutanan
kepada Menhut paling lambat tanggal 25 per triwulannya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Triwulan disampaikan oleh Unit Perum Perhutani kepada Direksi
Perum Perum Perhutani paling lambat tanggal 20 per triwulannya pada
bulan berikutnya.
- Laporan Triwulan disampaikan oleh Dirut Perum Perhutani kepada Menhut
paling lambat tanggal 25 per triwulannya pada bulan berikutnya.
3. Laporan Semesteran terbagi atas :
- Laporan Semesteran yang disampaikan oleh Bupati kepada Menteri
Kehutanan paling lambat tanggal 25 per semesternya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Semesteran yang disampaikan oleh Gubernur kepada Menhut
paling lambat tanggal 30 per semesternya pada bulan berikutnya.
- Laporan Semesteran disampaikan oleh Unit Perum Perhutani kepada
Direksi Perum Perum Perhutani paling lambat tanggal 20 per semesternya
pada bulan berikutnya.
- Laporan semesteran disampaikan oleh Dirut Perum Perhutani kepada
Menhut paling lambat tanggal 25 per semesternya pada bulan berikutnya.
4. Laporan Tahunan terbagi atas :
- Laporan Tahunan oleh Atasan Langsung Bendaharawan Kegiatan GERHAN
disampaikan paling lambat tanggal 15 setiap tahunnya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Tahunan disampaikan oleh BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Dinas
yang menangani urusan Kehutanan di Kabupaten/ Kota maupun Dinas
Kehutanan Propinsi kepada masing-masing atasan langsungnya
disampaikan paling lambat tanggal 20 per tahunnya pada bulan berikutnya.
- Laporan Tahunan yang disampaikan oleh Bupati kepada Menteri Kehutanan
paling lambat tanggal 25 per tahunnya pada bulan berikutnya.
- Laporan Tahunan yang disampaikan oleh Gubernur kepada Menhut paling
lambat tanggal 30 per tahunnya pada bulan berikutnya.

IV-8

- Laporan Tahunan disampaikan oleh Eselon I Lingkup Dep. Kehutanan
kepada Menhut paling lambat tanggal 25 per tahunnya pada bulan
berikutnya.
- Laporan Tahunan disampaikan oleh Unit Perum Perhutani kepada Direksi
Perum Perum Perhutani paling lambat tanggal 20 per tahunnya pada bulan
berikutnya.
- Laporan tahunan disampaikan oleh Dirut Perum Perhutani kepada Menhut
paling lambat tanggal 25 per tahunnya pada bulan berikutnya.
- Laporan Tahunan disampaikan oleh oleh Menhut kepada Presiden paling
lambat tanggal 25 per tahunnya pada 2 (dua) bulan berikutnya setelah
tahun anggaran berakhir.

IV-9

BAB V
FORMAT/ MODEL LAPORAN

A. Laporan Proyek
Laporan Proyek terdiri dari :
- Laporan Bulanan yang disampaikan oleh Atasan Langsung Bendaharawan
Kegiatan GERHAN di BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Kabupaten/ Kota dan
Propinsi serta KPH Perum Perhutani dan Pusat/ Ditjen RLPS mengikuti format
model A-1 seperti pada lampiran 1.
- Laporan Triwulan yang disampaikan oleh Atasan Langsung Bendaharawan
Kegiatan GERHAN di BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Kabupaten/ Kota dan
Propinsi, KPH Perum Perhutani dan Pusat/ Ditjen RLPS mengikuti format model
A-2 seperti pada lampiran 2.
- Laporan Tahunan yang disampaikan oleh Atasan Langsung Bendaharawan
kegiatan Gerhan di BPDAS/ BPTH/ BPA, BKSDA/ BTN, Kabupaten/ Kota dan
Propinsi, KPH Perum Perhutani dan Eselon I Lingkup Dep. Kehutanan
mengikuti format model A-3 seperti pada lampiran 3.
B. Laporan Struktural
Laporan Struktural terdiri dari :
- Laporan Bulanan yang disampaikan oleh BP DAS/ BPTH/ BPA/ BKSDA/ BTN/
Dinas yang mengurusi kehutanan kabupaten/ kota/ propinsi dan kepada atasan
langsungnya mengikuti format model B-2 seperti pada lampiran 4.
- Laporan Triwulanan yang disampaikan oleh BP DAS/ BPTH/ BPA/ BKSDA/ BTN/
Dinas yang mengurusi kehutanan kabupaten/ kota/ propinsi serta Perum
Perhutani kepada atasan langsungnya mengikuti format model B-3 seperti
pada lampiran 5.
- Laporan Semesteran
yang disampaikan
oleh Bupati/ Gubernur/ Menteri
Kehutanan mengikuti format model dan petunjuk sebagai berikut :
I.

Kata Pengantar

I I . Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup
I I I . Kebijakan dan Strategi
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengendalian
IV. Rencana Kegiatan GN RHL/ Gerhan
a. Jenis dan volume kegiatan

IV-10

1. Kegiatan Pokok
§ Pengadaan bibit tanaman
§ Pembuatan tanaman reboisasi
§ Pembuatan hutan rakyat
§ Pembuatan penghijauan kota
§ Rehabilitasi hutan mangrove
§ Penanaman turus jalan
2. Kegiatan Spesifik
§ Renovasi persemaian
§ Percontohan tanaman unggul
§ Model pengelolaan jati silvikultur intensif
3. Kegiatan pendukung
§ Koordinasi interdep
§ Pengembangan kelembagaan
§ Kepeloporan TNI
§ Pengawasan dan pengendalian
b. Pembiayaan
V. Pelaksanaan Kegiatan GN RHL/ Gerhan
a. Jenis dan volume kegiatan
1. Kegiatan Pokok
§ Realisasi pengadaan bibit tanaman
§ Realisasi pembuatan tanaman reboisasi
§ Realisasi pembuatan hutan rakyat
§ Realisasi pembuatan penghijauan kota
§ Realisasi rehabilitasi hutan mangrove
§ Realisasi penanaman turus jalan
2. Kegiatan Spesifik
§ Realisasi renovasi persemaian
§ Realisasi percontohan tanaman unggul
§ Realisasi model pengelolaan jati silvikultur intensif
3. Kegiatan pendukung
§ Realisasi koordinasi interdep
§ Realisasi pengembangan kelembagaan
§ Realisasi kepeloporan TNI
§ Realisasi pengawasan dan pengendalian
b. Pembiayaan
VI . Analisis Permasalahan
VI I . Upaya Tindak Lanjut
VI I I . Penutup

-

Laporan Laporan Tahunan yang disampaikan oleh BP DAS/ BPTH/ BPA,
BKSDA/ BTN/ Dinas yang mengurusi kehutanan kabupaten/ kota/ propinsi/

IV-11

Bupati/ Gubernur/ Eselon I lingkup Departemen Kehutanan/ Menhut mengikuti
format model dan petunjuk sebagai berikut :
I
I.

Kata Pengantar
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup
I I . Rencana Kegiatan GN RHL/ Gerhan Tahun …..
a. Jenis dan volume kegiatan
b. Kebijaksanaan dan Strategi
c. Pembiayaan
I I I . Pelaksanaan Kegiatan GN RHL/ Gerhan Tahun ……
IV. Analisis Permasalahan
V. Upaya Tindak Lanjut
VI . Rencana Kegiatan GN RHL/ Gerhan Tahun Berikutnya
VI I I .Penutup
C. Laporan Khusus
Laporan khusus kegiatan GN RHL/ Gerhan disampaikan oleh Pembina GN
RHL/ Gerhan untuk wilayah Propinsi mengikuti format C sebagaimana pada
lampiran 6.

IV-12

BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan pedoman dalam melakukan penyusunan
pelaporan GN RHL/ Gerhan, yang memuat antara lain mekanisme pelaporan, periode
pelaporan dan format/ model laporan.
Diharapkan Petunjuk Pelaksanaan ini dapat dipedomani dengan sebaik-baiknya oleh
semua pihak yang terkait guna kelancaran dan ketertiban dalam pelaporan
pelaksanaan GN RHL/ Gerhan

MENTERI KEHUTANAN

MUHAMMAD PRAKOSA

IV-13