ProdukHukum BankIndonesia
BOKS 2
HASIL LIAISON TRIWULAN II 2009
Kegiatan Liaison selama Triwulan II-2009 dilakukan terhadap usaha di subsektor
perdagangan besar & eceran dan subsektor perikanan. Dipilihnya subsektor perdagangan
besar & eceran karena subsektor ini merupakan subsektor terbesar di Provinsi Bengkulu
dengan sumbangan mencapai 18,7% dari produk regional domestik bruto (PDRB).
Sedangkan subsektor perikanan juga merupakan subsektor yang cukup besar porsinya
dalam pembentukan PDRB di daerah ini. Untuk memperoleh gambaran dimaksud maka
dilakukan kunjungan wawancara terhadap enam pelaku usaha di di Kota Bengkulu,
masing-masing 6 pelaku usaha di bidang perdagangan eceran (yaitu penjualan mobil,
perdagangan eceran di pasar, penjualan barang elektronik dan penjualan barang farmasi
di apotek) serta 2 pelaku usaha di bidang perikanan (penangkapan ikan di laut serta
budidaya ikan). Ringkasan hasil liaison triwulan ini disajikan sebagai berikut :
Volume penjualan domestik pada triwulan ini secara umum mengalami penurunan,
baik di subsektor perdagangan & eceran maupun di subsektor perikanan. Kondisi ini
disebabkan oleh belum baiknya harga komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan
karet yang merupakan produk unggulan Bengkulu. Pada usaha penangkapan ikan
penurunan penjualan ini juga akibat turunnya hasil tangkapan ikan dalam beberapa
tahun ini. Proyeksi ke depan secara rata-rata harga jual akan membaik seiring dengan
perkiraan ekonomi pada tahun depan akan membaik. Hanya pada usaha
penangkapan ikan yang menyatakan penjualan masih akan mengalami penurunan
sebagai akibat trend tangkapan ikan yang terus menurun.
Kondisi kapasitas usaha seluruh contacts saat ini secara rata-rata diperkirakan
berada pada posisi 72%, cenderung menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Kondisi ini disebabkan oleh turunnya penjualan pada tahun ini.
Secara rata-rata ada penambahan investasi dibandingkan dengan tahun lalu.
Investasi ini disumbangkan oleh perusahaan perdagangan otomotif dan perdagangan
obat-obatan di apotek yaitu dalam bentuk perluasan lahan untuk bengkel body repair
dan pembukaan cabang apotek. Tahun depan investasi diperkiran cenderung
stagnan, hanya ada rencana untuk penambahan kapasitas tambak pada usaha
budidaya perikanan.
Secara rata-rata, jumlah tenaga kerja dinyatakan cenderung stagnan, baik untuk
saat ini maupun proyeksi untuk tahun depan. Hal ini terkait dengan kondisi
perekonomian pada tahun depan masih diliputi ketidakpastian.
Tingkat upah secara rata-rata pada subsektor perdagangan besar & eceran
mengalami kenaikan moderat dibandingkan dengan tahun lalu, mengikuti kenaikan
tingkat UMP. Sementara itu pada subsektor perikanan secara rata-rata justru
mengalami penurunan disebabkan turunnya biaya bagi hasil sebagai dampak turunya
hasil tangkapan ikan. Sementara itu proyeksi ke depan tingkat upah tidak akan
mengalami kenaikan.
Rata-rata contacts menyatakan bahwa harga jual cenderung mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan ini terutama disumbang oleh usaha
perdagangan akibat kenaikan harga jual produk yang terkait dengan fluktuasi nilai
tukar rupiah seperti produk otomotif dan obat-obatan. Tahun depan secara umum
diperkiran harga jual cenderung masih akan mengalami kenaikan.
Margin usaha, secara rata-rata di subsektor perdagangan besar & eceran cenderung
stabil. Naiknya harga pokok pembelian pada subsektor ini cenderung diikuti dengan
kenaikan harga jual sehingga margin usaha cenderung dapat dipertahankan.
Sedangkan pada subsector perikanan hanya pada usaha penangkapan ikan yang
menyatakan terjadinya perununan margin usaha akibat jumlah tangkapan ikan yang
semakin lama semakin berkurang.
HASIL LIAISON TRIWULAN II 2009
Kegiatan Liaison selama Triwulan II-2009 dilakukan terhadap usaha di subsektor
perdagangan besar & eceran dan subsektor perikanan. Dipilihnya subsektor perdagangan
besar & eceran karena subsektor ini merupakan subsektor terbesar di Provinsi Bengkulu
dengan sumbangan mencapai 18,7% dari produk regional domestik bruto (PDRB).
Sedangkan subsektor perikanan juga merupakan subsektor yang cukup besar porsinya
dalam pembentukan PDRB di daerah ini. Untuk memperoleh gambaran dimaksud maka
dilakukan kunjungan wawancara terhadap enam pelaku usaha di di Kota Bengkulu,
masing-masing 6 pelaku usaha di bidang perdagangan eceran (yaitu penjualan mobil,
perdagangan eceran di pasar, penjualan barang elektronik dan penjualan barang farmasi
di apotek) serta 2 pelaku usaha di bidang perikanan (penangkapan ikan di laut serta
budidaya ikan). Ringkasan hasil liaison triwulan ini disajikan sebagai berikut :
Volume penjualan domestik pada triwulan ini secara umum mengalami penurunan,
baik di subsektor perdagangan & eceran maupun di subsektor perikanan. Kondisi ini
disebabkan oleh belum baiknya harga komoditas perkebunan seperti kelapa sawit dan
karet yang merupakan produk unggulan Bengkulu. Pada usaha penangkapan ikan
penurunan penjualan ini juga akibat turunnya hasil tangkapan ikan dalam beberapa
tahun ini. Proyeksi ke depan secara rata-rata harga jual akan membaik seiring dengan
perkiraan ekonomi pada tahun depan akan membaik. Hanya pada usaha
penangkapan ikan yang menyatakan penjualan masih akan mengalami penurunan
sebagai akibat trend tangkapan ikan yang terus menurun.
Kondisi kapasitas usaha seluruh contacts saat ini secara rata-rata diperkirakan
berada pada posisi 72%, cenderung menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Kondisi ini disebabkan oleh turunnya penjualan pada tahun ini.
Secara rata-rata ada penambahan investasi dibandingkan dengan tahun lalu.
Investasi ini disumbangkan oleh perusahaan perdagangan otomotif dan perdagangan
obat-obatan di apotek yaitu dalam bentuk perluasan lahan untuk bengkel body repair
dan pembukaan cabang apotek. Tahun depan investasi diperkiran cenderung
stagnan, hanya ada rencana untuk penambahan kapasitas tambak pada usaha
budidaya perikanan.
Secara rata-rata, jumlah tenaga kerja dinyatakan cenderung stagnan, baik untuk
saat ini maupun proyeksi untuk tahun depan. Hal ini terkait dengan kondisi
perekonomian pada tahun depan masih diliputi ketidakpastian.
Tingkat upah secara rata-rata pada subsektor perdagangan besar & eceran
mengalami kenaikan moderat dibandingkan dengan tahun lalu, mengikuti kenaikan
tingkat UMP. Sementara itu pada subsektor perikanan secara rata-rata justru
mengalami penurunan disebabkan turunnya biaya bagi hasil sebagai dampak turunya
hasil tangkapan ikan. Sementara itu proyeksi ke depan tingkat upah tidak akan
mengalami kenaikan.
Rata-rata contacts menyatakan bahwa harga jual cenderung mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan ini terutama disumbang oleh usaha
perdagangan akibat kenaikan harga jual produk yang terkait dengan fluktuasi nilai
tukar rupiah seperti produk otomotif dan obat-obatan. Tahun depan secara umum
diperkiran harga jual cenderung masih akan mengalami kenaikan.
Margin usaha, secara rata-rata di subsektor perdagangan besar & eceran cenderung
stabil. Naiknya harga pokok pembelian pada subsektor ini cenderung diikuti dengan
kenaikan harga jual sehingga margin usaha cenderung dapat dipertahankan.
Sedangkan pada subsector perikanan hanya pada usaha penangkapan ikan yang
menyatakan terjadinya perununan margin usaha akibat jumlah tangkapan ikan yang
semakin lama semakin berkurang.