12penyerataan reaksi redoks

REDOKS DAN
SEL ELEKTROKIMIA
Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
putri_anjarsari@uny.ac.id

PENYETARAN REAKSI
REDOKS
Dalam menyetarakan reaksi redoks
JUMLAH ATOM dan MUATAN
harus sama

Metode ½ Reaksi
Langkah-langkah:
1. Tuliskan ½ reaksi reduksi / ½ reaksi oksidasi
2. Samakan jumlah atom-atom yang berubah biloksnya.
3. Samakan Jumlah O dan H dengan cara:

a. Suasana Asam
* Samakan O dengan menambahkan H2O
* Samakan jumlah H dengan Menambah H+


b. Suasana Basa
* Samakan O dengan menambah OH- sebanyak 2 x
kekurangannya.
* Samakan H dengan menambahkan H2O
4. Samakan muatnnya dengan menambahkan elektron ( e- )

Setarakan reaksi :
MnO4- +

Fe2+

Mn2+

+7

+2

+2

½ Red,


MnO4-

½ Oks,

Fe2+

+ 8 H+ + 5 e -

½ Red,

MnO4- +

½ Oks,

5 Fe2+

8 H+ + 5 e -

MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+


Fe3+

+

+3

Mn2+

+ 4 H 2O

Fe+3

+ e

x1
x5

Mn2+ + 4 H2O
5 Fe+3 + 5 e Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O


Setarakan reaksi :
MnO4- +

Fe2+

MnO2

+7

+2

+4

Fe3+

+

+3


½ Red,

MnO4- + 2 H2O + 3 e -

MnO2

½ Oks,

Fe2+

Fe+3

½ Red,

MnO4- + 2 H2O + 3 e -

½ Oks,

3 Fe2+


MnO4- + 3 Fe2+ + 2 H2O

+ 4 OH+e

x1
x3

MnO2+ + 4 OH3 Fe+3 + 3 e MnO2 + 3 Fe3+ + 4 OH-

Metode Bilangan Oksidasi
1. Tentukan reaksi ½ Reaksi redusi dan ½ Reaksi
oksidasi’

2. Samakan atom-atom yang berubah biloksnya.
3. Tentukan perubahan biloksnya.(dikalikan
dengan jumlah atomnya)
4. Gunakan perubahan biloksnya sebagai
koefisien dengan cara menyilangkan.

5. Setarakan muatanya, dalam suasana basa

dengan OH-, dalam asam dengan H+
(sekaligus menyamakan H dan O )

Setarakan reaksi :
MnO4- +

Fe2+

Mn2+

+7

+2

+2

+

Fe3+
+3


Biloks turun 5
Biloks naik 1

MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+

Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O

SEL ELEKTROKIMIA
SEL VOLTA / GALVANI

MENGHASILKAN LISTRIK

SEL ELEKTROLISA

MEMERLUKAN LISTRIK

Sel Galvani
anoda
oksidasi


katoda
reduksi

Reaksi redoks
spontan

19.2

PENULISAN PREAKSI PADA SEL VOLTA
Ada 3 cara penulisan

1. Reaksi elektroda : menggambarkan reaksi pada
masing-masing elektroda
Katoda : Cu2+ + 2 e
Anoda : Zn

Cu
Zn2+ + 2 e


2. Reaksi Sel: Merupakan penjumlahan dari reaksi
elektroda.

Zn + Cu2+

Zn2+ +

Cu

3. Notasi Sel: Menggambarkan perubahan pada
ion-ionnya.
Zn / Zn2+ // Cu2+/ Cu

Standard Reduction Potentials
Standard reduction potential (E0) adalah potensial yang
berkaitan dengan reaksi reduksi pada elektroda bila semua
zat terlarut berkonsentrasi 1 M dan semua gas pada 1 atm.

Reduction Reaction
2e- + 2H+ (1 M)

E0 = 0 V

Standard hydrogen electrode (SHE)

H2 (1 atm)

Potensial Reduksi Standar logam Zn

Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)
Anode (oxidation):

Zn (s)

Cathode (reduction): 2e- + 2H+ (1 M)

Zn (s) + 2H+ (1 M)

Zn2+ (1 M) + 2eH2 (1 atm)

Zn2+ + H2 (1 atm)

19.3

Standard Reduction Potentials
0 = 0.76 V
Ecell

0 )
Standard emf (Ecell
0
0 = E0
Ecell
cathode - Eanode

Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)
0 = E 0 + - E 0 2+
Ecell
H /H2
Zn /Zn
0 2+
0.76 V = 0 - EZn
/Zn
0 2+
EZn
/Zn = -0.76 V

Zn2+ (1 M) + 2e-

Zn

E0 = -0.76 V

19.3

Standard Reduction Potentials Cu
0 = 0.34 V
Ecell
0

0

o = E
Ecell
cathode - Eanode
0 2+
0
Ecell = ECu
/Cu – EH +/H 2
0

0

0.34 = ECu2+ /Cu - 0
o

ECu 2+ /Cu = + 0.34 V

Pt (s) | H2 (1 atm) | H+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)
Anode (oxidation):

H2 (1 atm)

Cathode (reduction):

2e- + Cu2+ (1 M)

H2 (1 atm) + Cu2+ (1 M)

2H+ (1 M) + 2eCu (s)

Cu (s) + 2H+ (1 M)

Sel Galvani
Perbedaan potensial listrik
antara katoda dan anoda
disebut:
• cell voltage (potensial sel)
• electromotive force (emf)
(gaya gerak listrik
• cell potential (potensial sel)
Zn (s) + Cu2+ (aq)

Notasi Sel
Cu (s) + Zn2+ (aq)

[Cu2+] = 1 M & [Zn2+] = 1 M
Zn (s) | Zn2+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)

anoda

katoda
19.2

Berapa E sel yang tersusun atas elektroda Cd dalam
1,0 M Cd(NO3)2 dan elektroda Cr dalam 1,0 M Cr(NO3)3 ?
(Data Eo lihat tabel Hal. 57.)
Cd2+ (aq) + 2e-

Cd (s) E0 = -0.40 V Cd is the stronger oxidizer

Cr3+ (aq) + 3e-

Cr (s)

Anode (oxidation):

E0 = -0.74 V

Cr3+ (1 M) + 3e- x 2

Cr (s)

Cathode (reduction): 2e- + Cd2+ (1 M)
2Cr (s) + 3Cd2+ (1 M)

Cd will oxidize Cr

Cd (s)

x3

3Cd (s) + 2Cr3+ (1 M)

0
0 = E0
Ecell
cathode - Eanode
0 = -0.40 – (-0.74)
Ecell
0 = 0.34 V
Ecell

19.3

PERSMAAN NERNST
Untuk kondisi larutan yang tidak standar (konsentrasi
tidak 1 M ) maka Potensial sel ditentukan dengan
persamaan Nernst.
Esel = Eosel -

0,0592

log K

n
EOsel pada keadaan standar (dicari dulu)

n = Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi
K = Tetapan kesetimbangan

REAKSI AKAN BERLANGSUNG
SPONTAN JIKA MEMILIKI HARGA
EOSEL ( + )
REAKSI TIDAK AKAN
BERLANGSUNG JIKA MEMILIKI
HARGA EOSEL ( - )

DG = -nFEcell

DG0

=

0
-nFEcell

Kespontanan reaksi Redoks
n = jumlah elektron yang diserah terimakan
J
F = 96,500
= 96,500 C/mol
V • mol

0
DG0 = -RT ln K = -nFEcell

0
Ecell

(8.314 J/K•mol)(298 K)
RT
ln K =
ln K
=
n (96,500 J/V•mol)
nF

0
Ecell
=
0
Ecell

0.0257 V
ln K
n

0.0592 V
log K
=
n

SEL KOMERSIAL
Batteries
Dry cell
Leclanché cell

Zn (s)

Anode:
Cathode:

2NH+4 (aq) + 2MnO2 (s) + 2e-

Zn (s) + 2NH4 (aq) + 2MnO2 (s)

Zn2+ (aq) + 2eMn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)

Zn2+ (aq) + 2NH3 (aq) + H2O (l) + Mn2O3 (s)

Batteries

Mercury Battery

Anode:
Cathode:

Zn(Hg) + 2OH- (aq)
HgO (s) + H2O (l) + 2eZn(Hg) + HgO (s)

ZnO (s) + H2O (l) + 2eHg (l) + 2OH- (aq)
ZnO (s) + Hg (l)

Batteries

Solid State Lithium Battery

Batteries

Lead storage
battery

Anode:
Cathode:

Pb (s) + SO2-4 (aq)

PbSO4 (s) + 2e-

PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO24 (aq) + 2e

Pb (s) + PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2SO42- (aq)

PbSO4 (s) + 2H2O (l)

2PbSO4 (s) + 2H2O (l)

Batteries

A fuel cell is an
electrochemical cell
that requires a
continuous supply of
reactants to keep
functioning

Anode:
Cathode:

2H2 (g) + 4OH- (aq)
O2 (g) + 2H2O (l) + 4e2H2 (g) + O2 (g)

4H2O (l) + 4e4OH- (aq)
2H2O (l)

SEL ELEKTROLISIS
Kutub +

Kutub Terjadi persaingan
untuk mengalami

Terjadi persaingan
untuk mengalami

Siapa
yang menang ?

Siapa
yang menang ?

Reduksi.

Oksidasi.

H 2O
H 2O
SO42SO42-

H 2O
H 2O
H+

H+

H+

Larutan H2SO4

REAKSI PADA ELEKTRODA
Reaksi Pada Katoda ( - ) tergantung pada jenis
kationnya (ion positif)

* ion logam aktif (Gol I A, II A, Al dan Mn ) tidak
direduksi yang direduksi air.
H2 (g) + 2 OH-

2H2O + 2 e
* Kation lain akan direduksi.

Mx+ + x e

M

REAKSI PADA ANODA
Dipengaruhi oleh jenis anoda yang digunakan dan jenis

anionnya.
Sisa asam Oksi tidak dioksidasi
yang dioksidasi air (SO42- NO3- )
Inert, C, Pt, Au

Anion

2H2O

4H+ + 2 O2 + 4e

Sisa asam lain dan OHdioksidasi

Anoda

2 X-

Anoda tidak inert akan teroksidasi

M

Mx+ + x e

X2 (g) +2e

Tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan
anoda pada lektrolisis:
a. Larutan KCl elektroda grafit.
b. Larutan K2SO4 elektroda grafit.
c. Larutan Cu(NO3)2 elektroda Cu
d. Lelehan MgCl2 eletroda platina
e. Larutan NaOH elektroda grafit

Jawab

A. Katoda (-) Reduksi 2H2O + 2 e --------- H2 + 2OHAnoda (+) Anoda

2 Cl- -------- Cl2 + 2 e

B. Katoda (-) Reduksi 2H2O + 2 e --------- H2 + 2OHAnoda (+) Anoda
2 H2O -------- O2 + 4 H+ 4 e
C. Katoda (-) Reduksi Cu2+ + 2 e ------- Cu
Anoda (+) Anoda
Cu
----------- Cu+2 + 2e
D. Katoda (-) Reduksi Mg2+ + 2 e ------- Mg
Anoda (+) Anoda
2 Cl- -------- Cl2 + 2 e

HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I :

Massa zat yang dibebaskan pada elektroda berbanding
lurus dengan jumlah listrik ( Q ) yang digunakan.
G



Q

Q = i. t

G = i. t
Kuat Arus

Hukum Faraday II :

Waktu (detik)

Massa zat yang dibebaskan pada elektroda berbanding
lurus dengan massa ekivalen zat itu.

G ≈ ME

G = k . i. t . E

Ar
ME =

Biloks

1

k=

G =
96500 C

i. t . E
96500 C

Hubungan kwantitatif jumlah arus,
mol e-, pH dan volum gas
F=

F=

i. t
96500 C

Mol e- =

i. t

C

96500 C

96500 C

C

Mol e- =

F = mol e-

96500 C

Dengan konsep Stoikiometri kita dapat mengubah mol epH
Mol H+ / OHMol eMol Zat

Massa / Volume

Soal:
Jika kuat arus sebesar 5 Amper dilewatkan kedalam 1
liter larutan CuSO4 selama 5 menit dengan
menggunakan elektroda Pt. Maka tentukanlah :
a. Reaksi elektrodanya
b. Massa endapan yang terbentuk. Ar Cu 63,5
c. Volume gas yang terbentuk. Diukur pada suhu
27 oC tekanan 1 atm.

d. pH larutan setelah elektrolisis. (volume larutan
dianggap idak berubah).

Kerjakan soal-soal latihan yang ada
pada buku ! No 45 s/d 50

Menurut Hukum Faraday II.

Massa zat yang dihasilkan dalam
elektrolisis berbanding lurus dengan
Massa Ekivalen zat.
Untuk beberapa sel yang disusun seri berlaku :

G1 : G2 = E1 : E2

ELEKTROLISIS NaCl DENGAN SEL
DIAFRAGMA

2 Cl-

Cl2(g) + 2 e-

2 H2O + 2 e-

H2 + 2 OH-

Pada Ruang katoda dihasilkan larutan
NaOH yang tercampur dengan NaCl

Purification of Metals
Distillation
Ni (s) + 4CO (g)
NiCO4 (g)

200 0C

70 0C

NiCO4 (g)

Ni (s) + 4CO (g)

Electrolysis
Cu (s) (impure)
Cu2+ (aq) + 2e-

Cu2+ (aq) + 2eCu (s) (pure)

Zone refining
Prinsp :
logam yang akan dimurnikan harus
dipasang sebagai ANODA
Sebagai katoda harus logam murni.

20.2

ELEKTROLISIS NaCl DENGAN SEL
MERCURI
Anoda

Hg bertindak sebagai katoda

Sebagai hasil sampingan adalah Campuran NaOH
dan NaCl.
Bagaimana memisahkannya ?

Industrial
Electrolysis Processes

Corrosion
RUSAKNYA PERMUKAAN LOGAM AKIBAT REAKSI
DENGAN UDARA ( O2 dibantu air)

PERLINDUNGAN KATODA / PENGORBANAN ANODA

Prinsip : Logam yang lebih reaktif (Eo kecil) akan lebih dahulu
berkarat.
Syarat : Logam yang akan digunakan untuk melindungi harus lebih
reaktif

Anoda dikorbankan untuk
melindungi Katoda