Powerpoint Kuliah MPPK 1
KULIAH
KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA
Dosen :
Dosen :
Rr. Lis Permana Sari, M.Si.
Rr. Lis Permana Sari, M.Si. PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA JENJANG S1
PENDIDIKAN KIMIA JENJANG S1
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(2)
KOMPETENSI MATA KULIAH
KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa dapat:
Mahasiswa dapat:
1. menjelaskan prinsip-prinsip
1. menjelaskan prinsip-prinsip
penelitian pendidikan kimia,
penelitian pendidikan kimia,
2. menjelaskan langkah-langkah
2. menjelaskan langkah-langkah
penelitian pendidikan kimia, dan
penelitian pendidikan kimia, dan
3. menyusun proposal penelitian
3. menyusun proposal penelitian
pendidikan kimia.
(3)
BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Pendidikan Kimia Suatu Bidang Ilmu
A. Pendidikan Kimia Suatu Bidang Ilmu
Ilmu kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari gejala khusus yang
Ilmu kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari gejala khusus yang
terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat,
terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat,
yaitu komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan
yaitu komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan
energetika zat
energetika zat. .
Ilmu kimia terdiri atas 11 (sebelas) bidang ilmu:
Ilmu kimia terdiri atas 11 (sebelas) bidang ilmu: (1) Analytical Chemistry
(1) Analytical Chemistry
(2) Atmosperic Chemistry
(2) Atmosperic Chemistry
(3) Biological Chemistry
(3) Biological Chemistry
(4) Chemical Education
(4) Chemical Education
(5) Inorganic Chemistry
(5) Inorganic Chemistry
(6) Macromolecule Chemistry
(6) Macromolecule Chemistry
(7) Materials C
(7) Materials Chemistry and Nanosciencehemistry and Nanoscience (8) Nuclear and Radiochemistry
(8) Nuclear and Radiochemistry
(9) Organic Chemistry
(9) Organic Chemistry
(10) Physical Chemistry,
(10) Physical Chemistry,
(4)
Pendidikan kimia: Penerapan teori pendidikan dalam Pendidikan kimia: Penerapan teori pendidikan dalam
konteks ilmu kimia utk. tujuan pembelajaran. konteks ilmu kimia utk. tujuan pembelajaran.
Ilmu pendidikan kimia tersusun dari dua bidang ilmu Ilmu pendidikan kimia tersusun dari dua bidang ilmu
(Gambar 1). (Gambar 1).
Teori Ilmu Kimia
Teori Ilmu Kimia
I. Pendidikan KimiaI. Pendidikan Kimia Teori I. Pendidikan
Teori I. Pendidikan Gb 1. Penyusun I P K
Gb 1. Penyusun I P K
Aspek ontologi
Aspek ontologi
Ilmu Pend. Kimia Aspek epistemologi
Ilmu Pend. Kimia Aspek epistemologi
(5)
Objek atau bahan kajian (aspek
Objek atau bahan kajian (aspek
ontologi) ilmu pendidikan kimia:
ontologi) ilmu pendidikan kimia:
a.
a. Kurikulum, Kurikulum,
b.
b. Peserta didik dan perbuatan belajar, Peserta didik dan perbuatan belajar,
c.
c. Pendidik dan perbuatan mendidik, Pendidik dan perbuatan mendidik,
d.
d. Lingkungan Pendidikan, Lingkungan Pendidikan,
e.
e. Penilaian hasil belajar kimia, Penilaian hasil belajar kimia,
Aspek aksiologi:
Aspek aksiologi:
untuk kepentingan proses
untuk kepentingan proses
pembelajaran kimia
(6)
B
B. Tujuan Penelitian Pendidikan Kimia. Tujuan Penelitian Pendidikan Kimia
Penelitian pendidikan kimia adalah aspek epistemologi Penelitian pendidikan kimia adalah aspek epistemologi
ilmu pendidikan kimia ilmu pendidikan kimia
Penelitian pendidikan kimia merupakan suatu Penelitian pendidikan kimia merupakan suatu
rangkaian kegiatan untuk memahami dan memecahkan rangkaian kegiatan untuk memahami dan memecahkan
masalah di bidang pendidikan kimia secra ilmiah, masalah di bidang pendidikan kimia secra ilmiah,
sistematis, dan logis. sistematis, dan logis.
Secara ilmiah artinya berdasarkan fakta atau data Secara ilmiah artinya berdasarkan fakta atau data
empiris, sistematis artinya menurut pola tertentu, dan empiris, sistematis artinya menurut pola tertentu, dan
logis artinya berdasarkan penalaran (
logis artinya berdasarkan penalaran (reasoninreasoning). g). Selain untuk memecahkan masalah di bidang Selain untuk memecahkan masalah di bidang
pendidikan kimia, penelitian pendidikan kimia juga pendidikan kimia, penelitian pendidikan kimia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru di bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru di
bidang pendidikan kimia. bidang pendidikan kimia.
(7)
Masalah makro, yaitu masalah-masalah yang berhubungan
Masalah makro, yaitu masalah-masalah yang berhubungan
dengan:
dengan:
1.
1. kuantitas pendidikan, kuantitas pendidikan, 2.
2. kualitas pendidikan, kualitas pendidikan, 3.
3. relevansi pendidikan, dan relevansi pendidikan, dan 4.
4. efisiensi serta efektivitas pendidikan.efisiensi serta efektivitas pendidikan.
Masalah mikro, yaitu masalah-masalah yang berhubungan
Masalah mikro, yaitu masalah-masalah yang berhubungan
dengan:
dengan:
1.
1. kurikulum, kurikulum, 2.
2. peserta didik dan perbuatan belajar, peserta didik dan perbuatan belajar, 3.
3. pendidik/pengajar dan mendidik/mengajar,pendidik/pengajar dan mendidik/mengajar, 4.
4. lingkungan pendidikan, dan lingkungan pendidikan, dan 5.
(8)
Data adalah rekaman dari fakta.
Data adalah rekaman dari fakta.
Data empiris adalah data yang diperoleh dari lapangan.
Data empiris adalah data yang diperoleh dari lapangan.
Fakta direkam dengan teknik dan instrumen pengmpulan
Fakta direkam dengan teknik dan instrumen pengmpulan
data tertentu.
data tertentu.
Teknik pengumpulan data yang banyak dipakai:
Teknik pengumpulan data yang banyak dipakai:
1.
1. Teknik observasi, instrumennya pedoman Teknik observasi, instrumennya pedoman pengamatan, daftar cek, skala lajuan;
pengamatan, daftar cek, skala lajuan;
2.
2. Teknik wawancara, instrumennya adalah Teknik wawancara, instrumennya adalah pedoman pedoman wawancara
wawancara
3.
3. Teknik angket, intrumennya adalah lembar Teknik angket, intrumennya adalah lembar angket, angket, skala sikap;
skala sikap;
4.4. Teknik pengukuran kependidikan, instrumennya Teknik pengukuran kependidikan, instrumennya berbentuk soal objektif atau uraian.
(9)
Salah satu pola penelitian terdiri atas sepuluh langkah, Salah satu pola penelitian terdiri atas sepuluh langkah,
yaitu: yaitu:
1.
1. masalah, masalah, 2. kajian pustaka, 2. kajian pustaka, 3.
3. hipotesis, hipotesis, 4. variabel, 4. variabel, 5.
5. instrumen, instrumen, 6. rancangan, 6. rancangan, 7.
7. sampel, sampel, 8. data, 8. data, 9.
9. hasil, dan hasil, dan 10. laporan. 10. laporan.
Kesepuluh langkah tersebut dapat dibagi menjadi tiga: Kesepuluh langkah tersebut dapat dibagi menjadi tiga:
1.
1. penyusunan rancangan penelitian atau penyusunan rancangan penelitian atau proposal penelitian
proposal penelitian 2.
2. pelaksanaan penelitian, dan pelaksanaan penelitian, dan 3.
(10)
Penalaran dipergunakan untuk menafsirkan hasil
Penalaran dipergunakan untuk menafsirkan hasil
penelitian menjadi kesimpulan penelitian.
penelitian menjadi kesimpulan penelitian.
Hasil penelitian bersifat kuantitatif, sedangkan
Hasil penelitian bersifat kuantitatif, sedangkan
kesimpulan penelitian bersifat kualitatif.
kesimpulan penelitian bersifat kualitatif.
Untuk mengubah hasil penelitian menjadi
Untuk mengubah hasil penelitian menjadi
kesimpulan penelitian, dipergunakan
kesimpulan penelitian, dipergunakan
kriteria-kriteria tertentu yang sangat memerlukan
kriteria tertentu yang sangat memerlukan
penalaran (
penalaran (
reasoning
reasoning
).
).
C.Jenis Penelitian Pendidikan Kimia
C.Jenis Penelitian Pendidikan Kimia
Penelitian pendidikan kimia dapat dibagi atas
Penelitian pendidikan kimia dapat dibagi atas
dasar tujuan umum, kegunaan, atau metodenya.
dasar tujuan umum, kegunaan, atau metodenya.
(11)
Atas dasar tujuan umum: Atas dasar tujuan umum: 1.
1. Penelitian eksploratifPenelitian eksploratif: penelitian yang bertujuan : penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematik-problematik atau untuk menemukan problematik-problematik atau
permasalahan-permasalahan baru dalam pendidikan permasalahan-permasalahan baru dalam pendidikan
kimia. kimia. 2.
2. Penelitian pengembanganPenelitian pengembangan adalah penelitian yang adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan
suatu produk suatu produk 3.
3. Penelitian verivikatifPenelitian verivikatif adalah penelitian yang bertujuan adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan atau
untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan atau suatu teori dalam bidang pendidikan.
(12)
Atas dasar kegunaan
Atas dasar kegunaan:: 1.
1. Penelitian dasarPenelitian dasar, bertujuan menemukan penge-, bertujuan menemukan penge-tahuan, generalisasi, maupun teori baru.
tahuan, generalisasi, maupun teori baru.
2.
2. Penelitian terapanPenelitian terapan, bertujuan memperbaiki suatu , bertujuan memperbaiki suatu proses
proses dgn menerapkan dgn menerapkan teori yang ada. teori yang ada. 3.
3. Penelitian tindakanPenelitian tindakan, bertujuan mencari suatu , bertujuan mencari suatu dasar pengetahuan praktis dlm rangka
dasar pengetahuan praktis dlm rangka
memper-baiki keadaan atau situasi yg sedang berjalan .
baiki keadaan atau situasi yg sedang berjalan .
4.
4. Penelitian evaluasiPenelitian evaluasi, bertujuan melakukan , bertujuan melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan
penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan
yang sedang dilakukan dalam rangka mencari
yang sedang dilakukan dalam rangka mencari
umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk
umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk
memperbaiki suatu sistem.
memperbaiki suatu sistem.
4.
4. Penelitian asesmenPenelitian asesmen, bertujuan menentukan , bertujuan menentukan perubahan
perubahan atau perbaikan perilaku individu atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani
setelah menjalani suatu suatu perlakuan tertentu perlakuan tertentu selama jangka waktu tertentu dan menurut
selama jangka waktu tertentu dan menurut
suatu program tertentu.
(13)
Berdasarkan metode: Berdasarkan metode: 1.
1. Penelitian sejarahPenelitian sejarah, bertujuan meninjau suatu masalah , bertujuan meninjau suatu masalah dari perspektif sejarah, berdasarkan peninggalan
dari perspektif sejarah, berdasarkan peninggalan atau dokumen sejaran yang ada.
atau dokumen sejaran yang ada. 2.
2. Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif, bertujuan mendeskripsikan , bertujuan mendeskripsikan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi
penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan, penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan,
studi korelasi, studi prediksi, studi pertumbuhan, dan studi korelasi, studi prediksi, studi pertumbuhan, dan
studi kecenderungan. studi kecenderungan. 3.
3. Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen, bertujuan untuk mengetahui , bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian. pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.
(14)
C.
C. Manfaat Penelitian (Teoretik dan Praktis)Manfaat Penelitian (Teoretik dan Praktis) 1.
1. Untuk pengembangan ilmu pendidikan kimia. Untuk pengembangan ilmu pendidikan kimia.
Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan
sumbangan besar bagi kemajuan ilmu pendidikan sumbangan besar bagi kemajuan ilmu pendidikan
kimia itu sendiri. kimia itu sendiri. 2.
2. Memberikan gambaran menyeluruh keadaan Memberikan gambaran menyeluruh keadaan
pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan
gurunya, dsb. gurunya, dsb. 3.
3. Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat
dilakukan perbaikan
dilakukan perbaikan komponen yang diperlukan.komponen yang diperlukan. 4.
4. Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu dibidang pendidikan kimia.
(15)
PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI MASALAH MIKRO
MASALAH MIKRO
KURIKULUM
PEMBELAJARAN KIMIA
PENILAIAN HASIL BELAJAR KIMIA GURU DAN
PERBUATAN MENGAJAR
SISWA DAN PERBUATAN
BELAJAR
PEMBELAJARAN KIMIA
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN
KIMIA
(16)
PEMBELAJARAN KIMIA
PEMBELAJARAN KIMIA
SEBAGAI SISTEM
SEBAGAI SISTEM
MASUKAN INSTRUMENTAL (KURIKULUM, GURU,
METODE, MEDIA, SARANA)
PROSES
BELAJAR-MENGAJAR
MASUKAN LINGKUNGAN (SOSIAL & ALAMI)
SISWA YANG BERHASIL (OUT PUT)
LULUSAN YANG BERHASIL (OUT COME) MASUKAN
SISWA Lampiran-2b
(17)
PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI
BENTUK KOMUNIKASI
KOMUNIKATOR (GURU) -KEPERCAYAAN -KETERAMPILAN
KOMUNIKAN (SISWA) KEMAMPUAN
KESADARAN, PERHATIAN SISTEM PENYAMPAIAN
METODE & MEDIA SESUAI
KONTEKS KONDUSIF
KEBERHASILAN KOMUNIKASI (PEMBELAJARAN)
PESAN (MATERI) DAYA TARIK, KESESU-AIAN, LINGKUP, PERAN Lampiran-2c
(1)
12 12
Atas dasar kegunaan Atas dasar kegunaan:: 1.
1. Penelitian dasarPenelitian dasar, bertujuan menemukan penge-, bertujuan menemukan penge-tahuan, generalisasi, maupun teori baru.
tahuan, generalisasi, maupun teori baru. 2.
2. Penelitian terapanPenelitian terapan, bertujuan memperbaiki suatu , bertujuan memperbaiki suatu proses
proses dgn menerapkan dgn menerapkan teori yang ada. teori yang ada. 3.
3. Penelitian tindakanPenelitian tindakan, bertujuan mencari suatu , bertujuan mencari suatu dasar pengetahuan praktis dlm rangka dasar pengetahuan praktis dlm rangka memper-baiki keadaan atau situasi yg sedang berjalan . baiki keadaan atau situasi yg sedang berjalan . 4.
4. Penelitian evaluasiPenelitian evaluasi, bertujuan melakukan , bertujuan melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang dilakukan dalam rangka mencari yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu sistem.
memperbaiki suatu sistem. 4.
4. Penelitian asesmenPenelitian asesmen, bertujuan menentukan , bertujuan menentukan perubahan
perubahan atau perbaikan perilaku individu atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani
setelah menjalani suatu suatu perlakuan tertentu perlakuan tertentu selama jangka waktu tertentu dan menurut selama jangka waktu tertentu dan menurut suatu program tertentu.
(2)
13 13
Berdasarkan metode:
Berdasarkan metode:
1.
1.
Penelitian sejarah
Penelitian sejarah
, bertujuan meninjau suatu masalah
, bertujuan meninjau suatu masalah
dari perspektif sejarah, berdasarkan peninggalan
dari perspektif sejarah, berdasarkan peninggalan
atau dokumen sejaran yang ada.
atau dokumen sejaran yang ada.
2.
2.
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
, bertujuan mendeskripsikan
, bertujuan mendeskripsikan
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi
sekarang. Jenis penelitian ini dibagi menjadi
penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan,
penelitian survai, studi kasus, studi perbandingan,
studi korelasi, studi prediksi, studi pertumbuhan, dan
studi korelasi, studi prediksi, studi pertumbuhan, dan
studi kecenderungan.
studi kecenderungan.
3.
3.
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
, bertujuan untuk mengetahui
, bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.
(3)
14 14
C.
C.
Manfaat Penelitian (Teoretik dan Praktis)
Manfaat Penelitian (Teoretik dan Praktis)
1.1.
Untuk pengembangan ilmu pendidikan kimia.
Untuk pengembangan ilmu pendidikan kimia.
Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan
Hasil-hasil penelitian pendidikan kimia membe-rikan
sumbangan besar bagi kemajuan ilmu pendidikan
sumbangan besar bagi kemajuan ilmu pendidikan
kimia itu sendiri.
kimia itu sendiri.
2.
2.
Memberikan gambaran menyeluruh keadaan
Memberikan gambaran menyeluruh keadaan
pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan
pendidikan kimia di sekolah, baik tentang kemajuan
yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan
yang diperoleh, keadaan sarana-prasaran, keadaan
gurunya, dsb.
gurunya, dsb.
3.
3.
Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau
Dapat dipakai untuk mengetahui kekurangan atau
kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat
kegagalan dalam pendidikan kimia, sehingga dapat
dilakukan perbaikan
dilakukan perbaikan
komponen yang diperlukan.
komponen yang diperlukan.
4.
4.
Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu
Dapat dipakai untuk mengambil kebijakan tertentu
dibidang pendidikan kimia.
(4)
PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI MASALAH MIKRO
MASALAH MIKRO
KURIKULUM
PEMBELAJARAN KIMIA
PENILAIAN HASIL BELAJAR KIMIA GURU DAN
PERBUATAN MENGAJAR
SISWA DAN PERBUATAN
BELAJAR
PEMBELAJARAN KIMIA
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN
KIMIA
(5)
PEMBELAJARAN KIMIA
PEMBELAJARAN KIMIA
SEBAGAI SISTEM
SEBAGAI SISTEM
MASUKAN INSTRUMENTAL (KURIKULUM, GURU,
METODE, MEDIA, SARANA)
PROSES
BELAJAR-MENGAJAR
MASUKAN LINGKUNGAN (SOSIAL & ALAMI)
SISWA YANG BERHASIL (OUT PUT) LULUSAN YANG
BERHASIL (OUT COME) MASUKAN
SISWA Lampiran-2b
(6)
17 17
PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI
BENTUK KOMUNIKASI
KOMUNIKATOR (GURU) -KEPERCAYAAN -KETERAMPILAN
KOMUNIKAN (SISWA) KEMAMPUAN
KESADARAN, PERHATIAN SISTEM PENYAMPAIAN
METODE & MEDIA SESUAI
KONTEKS KONDUSIF
KEBERHASILAN KOMUNIKASI (PEMBELAJARAN)
PESAN (MATERI) DAYA TARIK, KESESU-AIAN, LINGKUP, PERAN Lampiran-2c