4.RPP-IPL-pertemuan 1-4

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 SRAGEN

Program Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik ( IPL )

Kelas / Semester : XII / Gasal

Alokasi Waktu : 4 x 6 JP (Pertemuan 1 s.d 4 )

A. Kompetensi Inti

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.1. Mengimplementasi pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri

4.1. Menggabungkan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan instalasi penerangan tegangan 3 fasa

3.1.2 Menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa 4.1.1 Menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan 4.1.2 Menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa

D. Tujuan Pembelajaran

3.1.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa


(2)

3.1.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa

4.1.1 Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan

4.1.2 Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa

E. Materi Ajar

Memahami Instalasi Penerangan 3 fasa

Sebelum kita mempelajari PHB 3 Fasa terlebih dahulu kita mengetahui jaringan tiga fasa dikarenakan pemasangan jaringan tiga fasa lain halnya dengan jaringan satu fasa. Kelainan tersebut terletak pada :

Untuk jaringan 1 fasa cukup pemasangannya dengan fasa dan nol (0) atau P dan N dan dibedakan dengan warna kawat berlainan yang biasanya warna merah dan hitam diperlengkapi kawat massa warna hijau setrip kuning

Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf :  Fasa R, kawat hantarannya warna merah

 Fasa S, kawat hantarannya warna kuning  Fasa T, kawat hantarannya warna biru

 Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning.

Pemakaian listrik 3 fasa untuk perumahan biasa jarang ditemukan kecuali perumahan-perumahan, pabrik-pabrik, serta bengkel-bengkel industry. Untuk pemakaian arusnya menggunakan PHB tiga fasa( papan hubung bagi tiga fasa ) yang terdiri dari satu grup atau lebih. Skema PHB 3 fasa dapat dilihat pada gambar :

Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut :

1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya. 2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil


(3)

mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda.

3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil.

Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama / hampir sama.

Pada jaringan tiga fasa, untuk pendistribusian beban harus dibuat seimbang mungkin antara fasa dengan fasa. Dasarnya dalam setiap pembangkitan tenaga listrik tiga fasa, dalam generatornya terdapat kumparan fasa R, fasa S dan fasa T. kumparan – kumparan tersebut mempunyai kapasitas beban yang sama atau kuat arus yang ditimbulkan oleh tiap fasa sama besarnya.

Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi (PHB) 3 Fasa

Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya arusnya berbeda dengan pembagian arus pada rumah biasa untuk itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih.

Perelngkapan PHB 3 Fasa terdiri dari. 1) Rumah PHB

2) Sakelar penghubung Utama 3) Sekering utama

4) Rel pembagi 5) Sakelar pembagi 6) Sekering pembagi

7) Sambungan tanah ( grounding) 8) Perlengkapan alat ukur listrik.

Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.

Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiir atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah.

1) MCB(Miniature Circuit Breaker)

Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih


(4)

karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

2) GFitting lampu

merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.

3) Stop kontak

adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa.

4) Sakelar

berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).

5) Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,

karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan

6. Kotak sekering

Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/banguna

F. Model/Metode Pembelajaran

Pendekatan : saintifik (scientific).

Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke : 1 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Menyampaikan salam, membaca ayat suci, berdoa 2. Absensi

3. Perencanaan KBM selama satu semester 4. Perencanaan penilaian dan ulangan serta KKM 5. Tindak lanjut jika tidak tercapai KKM tiap KD 6. Menyampaikan tujuan IPK

7. Pendidikan Budaya dan karekter bangsa

25 menit

Inti 1. Guru menjelaskan Instalasi penerangan secara umum

2. Guru menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa untuk bangunan industri

3. Siswa menggambar alur PHB 3 fasa


(5)

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 2 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

15 menit

Inti 1. Guru memberi gambaran tentang standart IEC dan PUIL untuk instalasi penerangan 3 fasa

2. Guru menjelaskan komponen instalasi penerangan fasa

3. Siswa menggambar skema komponen dan cara bekerjanya

240 menit

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 3 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci

2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar PHB penerangan 3 fasa

2. Guru mendemonstrasikan menggambar PHB penerangan 3 fasa

3. Siswa menggambar PHB penerangan 3 fasa

240 menit

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 4 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu


(6)

kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan cara menentukan komponen yang dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa 2. Guru mendemonstrasikan pemasangan komponen

pada PHB penerangan 3 fasa

3. Guru menjelaskan ukuran komponen yang dipakai 4. Guru memberi tanya jawab tentang komponen

instalasi penerangan 3 fasa

240 menit

Penutup 1. Siswa dibantu guru mengambil kesimpulan pelajaran hari ini

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan 2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas

3. Prosedur Penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi

2. Pengetahuan

a. Menjelaskan sistem instalasi penerangan tegangan 3 fasa

tugas dan tes Penyelesaian tugas individu dan kelompok


(7)

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

3. Keterampilan

a. Trampil menerapkan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa

Tugas Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi

Instrumen Penilaian Hasil belajar Soal Essay :

1. Jelaskan macam macam saluran (line) yang ada pada instalasi 3 fasa dan jelaskan warna kabel yang dipakai !

2. Jelaskan besarnya tegangan pada masing masing saluran yang ada pada instalsi 3 fasa 3. Sebutkan dan Jelaskan komponen yang dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa 4. Jelaskan aturan pembagian beban pada instalasi penerangan 3 fasa

5. Gambarkan contoh PHB 3 fasa berupa gabungan MDP dan SDP

Kunci Jawaban :

1. Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf :  Fasa R, kawat hantarannya warna merah

 Fasa S, kawat hantarannya warna kuning  Fasa T, kawat hantarannya warna biru

 Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning. 2. Tegangan antara saluran :

R – S = 380 V R – T = 380 V S – T = 380 V R – N = 220 V S – N = 220 V T – N = 220 V

3. Komponen :

a) MCB(Miniature Circuit Breaker)

MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek

b) GFitting lampu

merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.


(8)

adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa.

d) Sakelar

berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).

e) Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,

karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan

f) Kotak sekering

Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/banguna

4. Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut :

1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya. 2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil

mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda.

3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil. Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama / hampir sama.

5.

Pedoman Penskoran Test


(9)

Nilai Akhir = (Jumlah jawaban benar X 20)

Catatan:

Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.

I. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico

2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3. 3. Laptop, LCD Projector

Sragen, 10 Juli 2017 Mengetahui

a.n. Kepala SMK N 2 Sragen Guru Mapel Wks. Kurikulum

Suharno, S.Pd. Sugiyanto, S.Pd


(1)

karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

2) GFitting lampu

merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.

3) Stop kontak

adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa.

4) Sakelar

berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).

5) Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,

karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan

6. Kotak sekering

Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/banguna

F. Model/Metode Pembelajaran

Pendekatan : saintifik (scientific).

Model : Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) Metode : Diskusi kelompok, Praktek & demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke : 1 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Menyampaikan salam, membaca ayat suci, berdoa

2. Absensi

3. Perencanaan KBM selama satu semester 4. Perencanaan penilaian dan ulangan serta KKM 5. Tindak lanjut jika tidak tercapai KKM tiap KD 6. Menyampaikan tujuan IPK

7. Pendidikan Budaya dan karekter bangsa

25 menit

Inti 1. Guru menjelaskan Instalasi penerangan secara umum

2. Guru menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa untuk bangunan industri

3. Siswa menggambar alur PHB 3 fasa


(2)

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 2 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur

kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

15 menit

Inti 1. Guru memberi gambaran tentang standart IEC dan PUIL untuk instalasi penerangan 3 fasa

2. Guru menjelaskan komponen instalasi penerangan fasa

3. Siswa menggambar skema komponen dan cara bekerjanya

240 menit

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 3 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur

kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

15 menit

Inti 1. Guru menjelaskan cara menggambar PHB penerangan 3 fasa

2. Guru mendemonstrasikan menggambar PHB penerangan 3 fasa

3. Siswa menggambar PHB penerangan 3 fasa

240 menit

Penutup 1. Siswa menunjukkan gambar hasil pelajaran hari ini untuk dinilai guru

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

Pertemuan 4 (6 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Mengucapkan Salam, mengucap puji syukur 15 menit


(3)

kepada Tuhan YME dan membaca ayat suci 2. Absensi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Inti 1. Guru menjelaskan cara menentukan komponen yang dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa 2. Guru mendemonstrasikan pemasangan komponen

pada PHB penerangan 3 fasa

3. Guru menjelaskan ukuran komponen yang dipakai 4. Guru memberi tanya jawab tentang komponen

instalasi penerangan 3 fasa

240 menit

Penutup 1. Siswa dibantu guru mengambil kesimpulan pelajaran hari ini

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.

15 menit

H. Penilaian Pembelajaran, Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian: Penilaian Otentik meliputi sikap, pengetahuan & ketrampilan 2. Bentuk penilaian : pengamatan, tes tertulis, tugas

3. Prosedur Penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian 1. Sikap

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. c. Toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi

2. Pengetahuan

a. Menjelaskan sistem instalasi penerangan tegangan 3 fasa

tugas dan tes Penyelesaian tugas individu dan kelompok


(4)

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian 3. Keterampilan

a. Trampil menerapkan komponen pada instalasi penerangan tegangan 3 fasa

Tugas Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi

Instrumen Penilaian Hasil belajar Soal Essay :

1. Jelaskan macam macam saluran (line) yang ada pada instalasi 3 fasa dan jelaskan warna kabel yang dipakai !

2. Jelaskan besarnya tegangan pada masing masing saluran yang ada pada instalsi 3 fasa 3. Sebutkan dan Jelaskan komponen yang dipakai pada instalasi penerangan 3 fasa 4. Jelaskan aturan pembagian beban pada instalasi penerangan 3 fasa

5. Gambarkan contoh PHB 3 fasa berupa gabungan MDP dan SDP Kunci Jawaban :

1. Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf :  Fasa R, kawat hantarannya warna merah

 Fasa S, kawat hantarannya warna kuning  Fasa T, kawat hantarannya warna biru

 Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning. 2. Tegangan antara saluran :

R – S = 380 V R – T = 380 V S – T = 380 V R – N = 220 V S – N = 220 V T – N = 220 V 3. Komponen :

a) MCB(Miniature Circuit Breaker)

MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek

b) GFitting lampu

merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman.


(5)

adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa.

d) Sakelar

berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai(beban).

e) Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listrik/tusuk kontak,

karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan

f) Kotak sekering

Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumah/banguna

4. Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut :

1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya. 2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil

mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda.

3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil. Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama / hampir sama.

5.

Pedoman Penskoran Test


(6)

Nilai Akhir = (Jumlah jawaban benar X 20)

Catatan:

Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.

I. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Buku Teknik Instalasi Listrik Armico

2. Buku BSE Kemdikbud “Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik” 1, 2, 3. 3. Laptop, LCD Projector

Sragen, 10 Juli 2017 Mengetahui

a.n. Kepala SMK N 2 Sragen Guru Mapel Wks. Kurikulum

Suharno, S.Pd. Sugiyanto, S.Pd