rakorsil2014 1 rakorsil2014 1
Edy Purwanto Bakri 08128179722
EMAIL dozier1968@gmail.com
Makasar hotel clarion , 26 MARET 2014
APBN
Pencapaian IKU
KLH
DAK
Sinkronisasi
Dekon/TP
Sumber
Pendanaan
Daerah
(APBD)
IKU 1 Penurunan Beban
Pencemaran
IKU II Pengendalian
Kerusakan Lingkungan
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan SDA & LH
UNTUK MENUNJANG
IKU 1 DAN IKU II
PHLN
Tema Pembangunan 2014
(Buku I RKP 2014)
Tema pembangunan 2014 :
“MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI
KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN”
Isu Strategis Prioritas Nasional ke-9 :
1.Pengendalian perubahan iklim melalui:
(a) pelaksanaan Rencana
Aksi Nasional Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca (RAN-GRK); (b) pelaksanaan Rencana
Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK);
dan (c) penerbitan Inpres baru sebagai tindak lanjut Inpres
No. 10 tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin
Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer
dan Lahan Gambut.
2.Peningkatan kualitas lingkungan melalui:
(a) peningkatan kualitas air; (b) peningkatan kualitas udara
di perkotaan; (c) peningkatan ketaatan industri dalam
pengendalian pencemaran air dan udara; dan (d)
peningkatan tutupan hutan dan lahan.
Kebijakan Pembangunan 2014
(Buku II RKP 2014)
Bidang Sumber Daya Alam dan LH :
1.
2.
3.
penurunan beban pencemaran lingkungan dan penekanan
laju kerusakan SDA dan lingkungan hidup, dengan
perkuatan peran aktif daerah melalui mekanisme Dana
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Dana Alokasi
Khusus (DAK)
peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati dan
rehabilitasi kawasan yang rusak
penegakan hukum, penguatan tata kelola lingkungan, serta
peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
perbaikan kualitas lingkungan hidup
Prioritas DAK Bid LH
meningkatkan penyelenggaraan tanggungjawab dan
peran Kab/Kota dalam PELAKSANAAN SPM
bidang lingkungan hidup dan mendukung upaya
ADAPTASI dan MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
melengkapi sarana & prasarana fisik perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota
IKU LINGKUNGAN HIDUP 2014
PENURUNAN BEBAN
PENCEMARAN
PENGENDALIAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
PENINGKATAN
KAPASITAS
PSDA & LH
DAK BID LH
2014
SPM
Penurunan beban
pencemaran dan kerusakan
LH
PENCEGAHAN
PENCEMARAN
AIR
IPAL
Biogas
3R
ADAPTASI &
MITIGASI
PERUBAHAN
IKLIM
INFRASTRUKTUR
HIJAU
Taman Kehati
Taman Hijau
Rehabilitasi Area
Kritis
TIPOLOGI SARANA & PRASARANA YANG DIBIAYAI
DAK 2014
Sarpras yang memberikan kontribusi langsung pada pencapaian IKU pengelolaan lingkungan
hidup
Sarpras yang manfaatnya terasa langsung di masyarakat
Sarpras pelayanan yang berfungsi optimal dan mampu dioperasikan dengan baik dan mandiri
Kebijakan Lingkup Kegiatan DAK Bidang LH 2014
1. Mendorong percepatan pengadaan Sarpras yang
langsung berkontribusi pada pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Mendorong wilayah-wilayah ekosistem strategis
(terutama 11 DAS dan 15 danau prioritas) untuk
mengutamakan kegiatan yang terkait dengan
pengendalian kerusakan lingkungan dan
konservasi
3. Melaksanakan penundaan sarpras pengawasan
dan pemantauan dengan pertimbangan :
a. Dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap optimalisasi
pemanfaatan sarpras yang telah diadakan (20062013) dan kontribusinya terhadap prestasi capaian
SPM daerah
b. Dilakukan penyempurnaan kebijakan pengembangan
sarpras pengawasan dan pemantauan nasional,
terutama untuk periode 2015-2019
c. Dilakukan updating atas standar dan panduan
pelaksanaan yang ada agar sesuai perkembangan
teknologi dan kebutuhan
Kegiatan DAK Bidang LH 2014
1. Sarana Prasarana Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
IPAL UKM
IPAL Komunal
Unit pengolah sampah 3 R
3.Sarana Prasarana Perlindungan Fungsi Lingkungan
Sumur resapan dan Lubang resapan biopori
Pengolah gulma dan pembuatan media tanam
(bitumen)
Pencegah longsor/turap
Embung (kolam tampungan air)
2.Sarana Prasarana Adaptasi dan Mitigasi
Perub Iklim
Taman Hijau dan Taman Kehati
Mangrove dan vegetasi pantai/sungai
Terumbu karang buatan (artificial
reef)
Biogas
Pengumpul gas landfill di TPA
Penangkap endapan (sedimen trap)
Penanaman pohon di area kritis
Pertimbangan Pemilihan
Kegiatan DAK Bidang LH
Berkontribusi langsung pada target penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
Sesuai prioritas penanganan masalah lingkungan hidup yang dihadapi;
Sesuai kondisi lingkungan hidup setempat;
Sesuai dengan perencanaan daerah;
Didukung anggaran dan sumber daya manusia setempat agar tercipta kemandirian
Pelaksanaan DAK Bidang LH
Menteri melakukan penetapan kebijakan teknis, pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan DAK Bidang LH.
PROVINSI
Unit terkait KLH dan PPE
Menteri melimpahkan pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan
kepada Gubernur melalui
mekanisme pemanfaatan dana
dekonsentrasi bidang lingkungan
hidup tahun anggaran 2014, dalam
bentuk:
Melaksanakan pengawasan dan
evaluasi terhadap pembinaan dan
pemantauan yang dilaksanakan oleh
Provinsi dalam bentuk:
koordinasi perencanaan
pemanfaatan;
pembinaan teknis;
pemantauan dan evaluasi.
pedoman dan standar;
rapat kerja teknis;
bimbingan teknis.
ALOKASI DAK BIDANG LH
2006 s/d 2014
TAHUN
JUMLAH KAB/KOTA
PENERIMA
JUMLAH ALOKASI
(RUPIAH)
KENAIKAN
(%)
2006
333
112.875.000.000
-
2007
434
351.610.000.000
211,50
2008
434
351.610.000.000
0
2009
413
351.610.000.000
0
2010
420
351.610.000.000
0
2011
418
400.000.000.000
14
2012
442
479.730.000.000
20
2013
432
530.548.000.000
9,85
2014
422
548.100.000.000
+9,7
ALOKASI ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN BIDANG LH
No.
Tahun
Provinsi
Penerima
Besar Anggaran
Per Provinsi
Total Anggaran
Dekonsentrasi
1.
2008
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
2.
2009
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
3.
2010
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
4.
2011
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
5.
2012
32
Bervariasi tiap
Provinsi
Rp.
120.525.293.000
6.
2013
33
Bervariasi tiap
Provinsi dan
kab/kota
Rp. 173.971.722.000
7.
2014
32
Bervariasi tiap
Provinsi dan
kab/kota
Rp +/- 125 .000.000,-
TP
Rp.
35.393.508.000
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
KEWAJIBAN PELAPORAN
MENLH
KAB/KOTA
PROVINSI
PPE
Pemantauan & Evaluasi Online
e- MONEV Bidang LH
Bahan evaluasi dan
Perencanaan DAK Bid LH
kedepan
PRINSIP PENYELENGGARAAN E-MONEV
1. Mendorong transparansi kinerja daerah
2. Memudahkan Kab/Kota dalam melaporkan realisasi DAK
bidang LH dan mengurangi penggunaan kertas
3. Memudahkan Propinsi, PPE dan KLH untuk mendapatkan
rekapitulasi realisasi DAK bidang LH.
4. Membantu proses penentuan kegiatan dan perencanaan
belanja dengan mengacu pada Juknis DAK bidang LH.
5. Meminimalisir pemilihan kegiatan dan pelaksanaan
belanja yang tidak sesuai dengan Juknis
6. Standarisasi dalam pelaporan realisasi DAK bidang LH.
DASAR HUKUM DALAM BEKERJA PELAKSANAAN EVALUASI
PROGRAM DAN ANGGARAN BIRO PKLN
1.
UU BPK No. 15 tahun 2006 khususnya pasal 6 ayat 3, sesuai
dengan tugas dan fungsinya Badan Pemeriksa Keuangan Negara
(BPK) melakukan pemeriksaan terhadap keuangan, kinerja dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa evaluasi adalah
rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar
3.
Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 Tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap anggaran pemerintah
akan di nilai kinerjanya dengan bobot kinerja manfaat sekitar 66,7
% dibandingan aspek implentasi 33 % ( pasal 13 ayat 2).
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2009 tentang Unit
kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan saat ini telah memantau seluruh
kegiatan K/L sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
pembangunan . Pada tahun 2013 UKP4 memantau
28 kegiatan KLH sementara untuk tahun 2014 akan
diberitahukan beberapa bulan kedepan.
5. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi kepada
seluruh Kementrian dan lembaga Nomer B2033/01/08/2013 tanggal 20 Agustus 2013
Perihal Perencanaan dan Pemanfaatan
Anggaran Tepat Guna, Tepat Sasaran dan
Akuntabel. Dengan pokok-pokok sebagi berikut :
LANJUTAN
Memastikan agar perencanaan dan pelaksanaan anggaran
dilakukan dengan system anggaran berbasis kinerja dgn kriteria ;
Jelas pekerjaan yg akan dilaksanakan
Satuan pembiayaan terukur dalam jumlah , waktu dan tempat
Berorientasi pada hasil (outcome)
Tidak membuat kesepakan yeng menjurus pada TPK ( tindak
pidana Korupsi) dengan pihak-pihak terkait dan mendasarkan
asusmsi perhitungan rencana anggaran pada kebutuhan riel yang
akuntable;
Melaksanakan anggaran secara transparan, spesifik jelas dan
lengkap tepat waktu, dan tempat serta bebas dari campur tangan
pihak manapun yg dapat diduga berpotensi KKN ( Kolusi Kuropsi
dan Nepotisme)
Membuat data perencanaan dan pelaksanaan anggraan yang
transparan sehingga dapat diakses oleh pimpinan unit kerja
masing-masing dan pemangku kepentingan lainnya
Memperhatikan integritas pejabat pengelola keuangan dan pejabat
pengadaan barang dan jasa yg akan di tunjuk
KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUP
TATA CARA
1.
Akses website Biro PKLN KLH biropkln.menlh.go.id
2.
Klik Banner “DANA ALOKASI KHUSUS”
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Memudahkan Kab/Kota dalam melaporkan realisasi DAK bidang LH.
2.
Memudahkan Propinsi, PPE dan KLH untuk mendapatkan rekapitulasi realisasi
DAK bidang LH.
3.
Sebagai guidelines dalam menentukan kegiatan (belanja barang/jasa) yang
telah ditetapkan dalam Juknis DAK bidang LH.
4.
Meminimalisir kegiatan (belanja barang/jasa) yang tidak sesuai dengan Juknis
DAK bidang LH.
5.
Standarisasi dalam pelaporan realisasi DAK bidang LH.
6.
paperless
PENGGUNA (USERS)
1. Kab/Kota
2. Propinsi
3. PPE
Kab/Kota, Propinsi dan PPE akan diberikan Unique
Identification berupa Username dan Password untuk
mengakses Aplikasi.
PELAPORAN
Pelaporan yang diisi oleh Kab/Kota dibagi menjadi
2:
1. Pelaporan triwulan
Realisasi Anggaran
Output dan outcome
2. Pelaporan Tahunan
Capaian kegiatan
SLHD
SK Tim Teknis Kab/Kota
PELAPORAN REALISASI ANGGARAN
1.
Setiap kegiatan (belanja barang/jasa) diisi pada triwulan pertama dan akan
meng-copy ke triwulan-triwulan berikutnya.
2.
Pada triwulan-triwulan berikutnya hanya mengisi realisasi.
3.
Memungkinkan revisi/editing pada kegiatan (belanja barang/jasa), jika terjadi
revisi pada kegiatan atan anggaran.
4.
Memungkinkan hapus kegiatan (belanja barang/jasa), jika kegiatan tidak jadi
dilaksanakan.
DETEKSI MELAPORKAN ATAU TIDAK MELAPORKAN
1.
Realisasi Anggaran triwulan N > triwulan N-1
2.
Jika realisasi sama dengan triwulan sebelumnya hanya menambahkan
keterangan
KAB/KOTA [1]
1. Untuk contoh menggunakan Kabupaten Kediri
2. Username : kediri_kab
3. Password : 123456
MENU UTAMA DIBAGI MENJADI :
1. Pelaporan Triwulan
Realisasi Anggaran
Output dan Outcome
2. Pelaporan Tahunan (hanya mengupload file)
Capaian Akhir
SLHD
SK Tim Pelaksana DAK Kab/Kota
KAB/KOTA [2]
Pilih Tahun 2012 (tahun 2012 sudah dibantu diinputkan sesuai dengan yang
dilaporkan).
PPE [1]
1. Untuk contoh menggunakan PPE Jawa
2. Username
: ppe_jawa
3. Password : 123456
MENU UTAMA DIBAGI MENJADI :
1. Pelaporan Triwulan (Rekapitulasi Kab/Kota)
Realisasi Anggaran
Output dan Outcome
2. Pelaporan Tahunan (Rekapitulasi Kab/Kota)
Capaian Akhir
SLHD
SK Tim Pelaksana DAK Kab/Kota
PPE 2
Pilih Tahun 2012 (tahun 2012 sudah dibantu diinputkan sesuai dengan yang
dilaporkan).
PROPINSI
1. Untuk contoh menggunakan Propinsi
Jawa Timur
2. Username : prop_jatim
3. Password
: 123456
SAMA PERSIS DENGAN PPE REKAPITULASI
UNTUK KAB/KOTA YANG ADA DI
PROPINSI JAWA TIMUR
KUNCI KEBERHASILAN KEGIATAN LINGKUNGAN DAK
SERAPAN ANGGARAN (KERJASAMA ANTARA UNIT TEKNIS DAN PENGELOLA
ANGGARAN)
BERDAMPAK KE IKU KLH ( OUTCOME) MASYARAKAT MERASAKAN LANGSUNG
DAMPAK KEGIATAN
HUBUNGAN DENGAN PROFESIONALITAS DENGAN PIHAK KE 3 (PIHAK KE 3
MENGERTI TUJUAN AKHIR KEGIATAN LINGKUNGAN)
SINERGY DENGAN SEKTOR ( DENGAN KEGIATAN2 YANG SAMA DAN
KEBERLANJUTAN KEGIATAN CONTOH PEMELIHARAAN)
MULTIPLAYER EFFECT ( KEGIATAN MEMICU INSTANSI LAIN MELAKUKAN HAL YANG
SAMA DAN MENIMBULKAN ECONOMIC EFFECT)
SARAN DAN PETUNJUK UNTUK DAK. LAB
DIPERUNTUKAN UNTUK MENUNJANG SPM (PARAMETER-PARAMETER KUNCI)
KEBERANDAAN INDUSTRI POLUTED DI WILAYAHNYA
KEBERLANJUTAN PERALATAN DAN KEAKTIFAN SEBELUMNYA
TINGKAT KESIAPAN GEDUNG DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEBERDAAN LAB. SWASTA DAN LAB SEKTOR YANG LAIN ( PRINSIP PERSAINGAN )
THANK YOU
Terima Kasih
EMAIL dozier1968@gmail.com
Makasar hotel clarion , 26 MARET 2014
APBN
Pencapaian IKU
KLH
DAK
Sinkronisasi
Dekon/TP
Sumber
Pendanaan
Daerah
(APBD)
IKU 1 Penurunan Beban
Pencemaran
IKU II Pengendalian
Kerusakan Lingkungan
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan SDA & LH
UNTUK MENUNJANG
IKU 1 DAN IKU II
PHLN
Tema Pembangunan 2014
(Buku I RKP 2014)
Tema pembangunan 2014 :
“MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI
KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN”
Isu Strategis Prioritas Nasional ke-9 :
1.Pengendalian perubahan iklim melalui:
(a) pelaksanaan Rencana
Aksi Nasional Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca (RAN-GRK); (b) pelaksanaan Rencana
Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK);
dan (c) penerbitan Inpres baru sebagai tindak lanjut Inpres
No. 10 tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin
Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer
dan Lahan Gambut.
2.Peningkatan kualitas lingkungan melalui:
(a) peningkatan kualitas air; (b) peningkatan kualitas udara
di perkotaan; (c) peningkatan ketaatan industri dalam
pengendalian pencemaran air dan udara; dan (d)
peningkatan tutupan hutan dan lahan.
Kebijakan Pembangunan 2014
(Buku II RKP 2014)
Bidang Sumber Daya Alam dan LH :
1.
2.
3.
penurunan beban pencemaran lingkungan dan penekanan
laju kerusakan SDA dan lingkungan hidup, dengan
perkuatan peran aktif daerah melalui mekanisme Dana
Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Dana Alokasi
Khusus (DAK)
peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati dan
rehabilitasi kawasan yang rusak
penegakan hukum, penguatan tata kelola lingkungan, serta
peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
perbaikan kualitas lingkungan hidup
Prioritas DAK Bid LH
meningkatkan penyelenggaraan tanggungjawab dan
peran Kab/Kota dalam PELAKSANAAN SPM
bidang lingkungan hidup dan mendukung upaya
ADAPTASI dan MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
melengkapi sarana & prasarana fisik perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota
IKU LINGKUNGAN HIDUP 2014
PENURUNAN BEBAN
PENCEMARAN
PENGENDALIAN
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
PENINGKATAN
KAPASITAS
PSDA & LH
DAK BID LH
2014
SPM
Penurunan beban
pencemaran dan kerusakan
LH
PENCEGAHAN
PENCEMARAN
AIR
IPAL
Biogas
3R
ADAPTASI &
MITIGASI
PERUBAHAN
IKLIM
INFRASTRUKTUR
HIJAU
Taman Kehati
Taman Hijau
Rehabilitasi Area
Kritis
TIPOLOGI SARANA & PRASARANA YANG DIBIAYAI
DAK 2014
Sarpras yang memberikan kontribusi langsung pada pencapaian IKU pengelolaan lingkungan
hidup
Sarpras yang manfaatnya terasa langsung di masyarakat
Sarpras pelayanan yang berfungsi optimal dan mampu dioperasikan dengan baik dan mandiri
Kebijakan Lingkup Kegiatan DAK Bidang LH 2014
1. Mendorong percepatan pengadaan Sarpras yang
langsung berkontribusi pada pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Mendorong wilayah-wilayah ekosistem strategis
(terutama 11 DAS dan 15 danau prioritas) untuk
mengutamakan kegiatan yang terkait dengan
pengendalian kerusakan lingkungan dan
konservasi
3. Melaksanakan penundaan sarpras pengawasan
dan pemantauan dengan pertimbangan :
a. Dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap optimalisasi
pemanfaatan sarpras yang telah diadakan (20062013) dan kontribusinya terhadap prestasi capaian
SPM daerah
b. Dilakukan penyempurnaan kebijakan pengembangan
sarpras pengawasan dan pemantauan nasional,
terutama untuk periode 2015-2019
c. Dilakukan updating atas standar dan panduan
pelaksanaan yang ada agar sesuai perkembangan
teknologi dan kebutuhan
Kegiatan DAK Bidang LH 2014
1. Sarana Prasarana Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
IPAL UKM
IPAL Komunal
Unit pengolah sampah 3 R
3.Sarana Prasarana Perlindungan Fungsi Lingkungan
Sumur resapan dan Lubang resapan biopori
Pengolah gulma dan pembuatan media tanam
(bitumen)
Pencegah longsor/turap
Embung (kolam tampungan air)
2.Sarana Prasarana Adaptasi dan Mitigasi
Perub Iklim
Taman Hijau dan Taman Kehati
Mangrove dan vegetasi pantai/sungai
Terumbu karang buatan (artificial
reef)
Biogas
Pengumpul gas landfill di TPA
Penangkap endapan (sedimen trap)
Penanaman pohon di area kritis
Pertimbangan Pemilihan
Kegiatan DAK Bidang LH
Berkontribusi langsung pada target penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
Sesuai prioritas penanganan masalah lingkungan hidup yang dihadapi;
Sesuai kondisi lingkungan hidup setempat;
Sesuai dengan perencanaan daerah;
Didukung anggaran dan sumber daya manusia setempat agar tercipta kemandirian
Pelaksanaan DAK Bidang LH
Menteri melakukan penetapan kebijakan teknis, pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan DAK Bidang LH.
PROVINSI
Unit terkait KLH dan PPE
Menteri melimpahkan pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan
kepada Gubernur melalui
mekanisme pemanfaatan dana
dekonsentrasi bidang lingkungan
hidup tahun anggaran 2014, dalam
bentuk:
Melaksanakan pengawasan dan
evaluasi terhadap pembinaan dan
pemantauan yang dilaksanakan oleh
Provinsi dalam bentuk:
koordinasi perencanaan
pemanfaatan;
pembinaan teknis;
pemantauan dan evaluasi.
pedoman dan standar;
rapat kerja teknis;
bimbingan teknis.
ALOKASI DAK BIDANG LH
2006 s/d 2014
TAHUN
JUMLAH KAB/KOTA
PENERIMA
JUMLAH ALOKASI
(RUPIAH)
KENAIKAN
(%)
2006
333
112.875.000.000
-
2007
434
351.610.000.000
211,50
2008
434
351.610.000.000
0
2009
413
351.610.000.000
0
2010
420
351.610.000.000
0
2011
418
400.000.000.000
14
2012
442
479.730.000.000
20
2013
432
530.548.000.000
9,85
2014
422
548.100.000.000
+9,7
ALOKASI ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN BIDANG LH
No.
Tahun
Provinsi
Penerima
Besar Anggaran
Per Provinsi
Total Anggaran
Dekonsentrasi
1.
2008
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
2.
2009
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
3.
2010
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
4.
2011
32
Rp.
500.000.000
Rp. 16.000.000.000
5.
2012
32
Bervariasi tiap
Provinsi
Rp.
120.525.293.000
6.
2013
33
Bervariasi tiap
Provinsi dan
kab/kota
Rp. 173.971.722.000
7.
2014
32
Bervariasi tiap
Provinsi dan
kab/kota
Rp +/- 125 .000.000,-
TP
Rp.
35.393.508.000
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
KEWAJIBAN PELAPORAN
MENLH
KAB/KOTA
PROVINSI
PPE
Pemantauan & Evaluasi Online
e- MONEV Bidang LH
Bahan evaluasi dan
Perencanaan DAK Bid LH
kedepan
PRINSIP PENYELENGGARAAN E-MONEV
1. Mendorong transparansi kinerja daerah
2. Memudahkan Kab/Kota dalam melaporkan realisasi DAK
bidang LH dan mengurangi penggunaan kertas
3. Memudahkan Propinsi, PPE dan KLH untuk mendapatkan
rekapitulasi realisasi DAK bidang LH.
4. Membantu proses penentuan kegiatan dan perencanaan
belanja dengan mengacu pada Juknis DAK bidang LH.
5. Meminimalisir pemilihan kegiatan dan pelaksanaan
belanja yang tidak sesuai dengan Juknis
6. Standarisasi dalam pelaporan realisasi DAK bidang LH.
DASAR HUKUM DALAM BEKERJA PELAKSANAAN EVALUASI
PROGRAM DAN ANGGARAN BIRO PKLN
1.
UU BPK No. 15 tahun 2006 khususnya pasal 6 ayat 3, sesuai
dengan tugas dan fungsinya Badan Pemeriksa Keuangan Negara
(BPK) melakukan pemeriksaan terhadap keuangan, kinerja dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa evaluasi adalah
rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar
3.
Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 Tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap anggaran pemerintah
akan di nilai kinerjanya dengan bobot kinerja manfaat sekitar 66,7
% dibandingan aspek implentasi 33 % ( pasal 13 ayat 2).
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2009 tentang Unit
kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan saat ini telah memantau seluruh
kegiatan K/L sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
pembangunan . Pada tahun 2013 UKP4 memantau
28 kegiatan KLH sementara untuk tahun 2014 akan
diberitahukan beberapa bulan kedepan.
5. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi kepada
seluruh Kementrian dan lembaga Nomer B2033/01/08/2013 tanggal 20 Agustus 2013
Perihal Perencanaan dan Pemanfaatan
Anggaran Tepat Guna, Tepat Sasaran dan
Akuntabel. Dengan pokok-pokok sebagi berikut :
LANJUTAN
Memastikan agar perencanaan dan pelaksanaan anggaran
dilakukan dengan system anggaran berbasis kinerja dgn kriteria ;
Jelas pekerjaan yg akan dilaksanakan
Satuan pembiayaan terukur dalam jumlah , waktu dan tempat
Berorientasi pada hasil (outcome)
Tidak membuat kesepakan yeng menjurus pada TPK ( tindak
pidana Korupsi) dengan pihak-pihak terkait dan mendasarkan
asusmsi perhitungan rencana anggaran pada kebutuhan riel yang
akuntable;
Melaksanakan anggaran secara transparan, spesifik jelas dan
lengkap tepat waktu, dan tempat serta bebas dari campur tangan
pihak manapun yg dapat diduga berpotensi KKN ( Kolusi Kuropsi
dan Nepotisme)
Membuat data perencanaan dan pelaksanaan anggraan yang
transparan sehingga dapat diakses oleh pimpinan unit kerja
masing-masing dan pemangku kepentingan lainnya
Memperhatikan integritas pejabat pengelola keuangan dan pejabat
pengadaan barang dan jasa yg akan di tunjuk
KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUP
TATA CARA
1.
Akses website Biro PKLN KLH biropkln.menlh.go.id
2.
Klik Banner “DANA ALOKASI KHUSUS”
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Memudahkan Kab/Kota dalam melaporkan realisasi DAK bidang LH.
2.
Memudahkan Propinsi, PPE dan KLH untuk mendapatkan rekapitulasi realisasi
DAK bidang LH.
3.
Sebagai guidelines dalam menentukan kegiatan (belanja barang/jasa) yang
telah ditetapkan dalam Juknis DAK bidang LH.
4.
Meminimalisir kegiatan (belanja barang/jasa) yang tidak sesuai dengan Juknis
DAK bidang LH.
5.
Standarisasi dalam pelaporan realisasi DAK bidang LH.
6.
paperless
PENGGUNA (USERS)
1. Kab/Kota
2. Propinsi
3. PPE
Kab/Kota, Propinsi dan PPE akan diberikan Unique
Identification berupa Username dan Password untuk
mengakses Aplikasi.
PELAPORAN
Pelaporan yang diisi oleh Kab/Kota dibagi menjadi
2:
1. Pelaporan triwulan
Realisasi Anggaran
Output dan outcome
2. Pelaporan Tahunan
Capaian kegiatan
SLHD
SK Tim Teknis Kab/Kota
PELAPORAN REALISASI ANGGARAN
1.
Setiap kegiatan (belanja barang/jasa) diisi pada triwulan pertama dan akan
meng-copy ke triwulan-triwulan berikutnya.
2.
Pada triwulan-triwulan berikutnya hanya mengisi realisasi.
3.
Memungkinkan revisi/editing pada kegiatan (belanja barang/jasa), jika terjadi
revisi pada kegiatan atan anggaran.
4.
Memungkinkan hapus kegiatan (belanja barang/jasa), jika kegiatan tidak jadi
dilaksanakan.
DETEKSI MELAPORKAN ATAU TIDAK MELAPORKAN
1.
Realisasi Anggaran triwulan N > triwulan N-1
2.
Jika realisasi sama dengan triwulan sebelumnya hanya menambahkan
keterangan
KAB/KOTA [1]
1. Untuk contoh menggunakan Kabupaten Kediri
2. Username : kediri_kab
3. Password : 123456
MENU UTAMA DIBAGI MENJADI :
1. Pelaporan Triwulan
Realisasi Anggaran
Output dan Outcome
2. Pelaporan Tahunan (hanya mengupload file)
Capaian Akhir
SLHD
SK Tim Pelaksana DAK Kab/Kota
KAB/KOTA [2]
Pilih Tahun 2012 (tahun 2012 sudah dibantu diinputkan sesuai dengan yang
dilaporkan).
PPE [1]
1. Untuk contoh menggunakan PPE Jawa
2. Username
: ppe_jawa
3. Password : 123456
MENU UTAMA DIBAGI MENJADI :
1. Pelaporan Triwulan (Rekapitulasi Kab/Kota)
Realisasi Anggaran
Output dan Outcome
2. Pelaporan Tahunan (Rekapitulasi Kab/Kota)
Capaian Akhir
SLHD
SK Tim Pelaksana DAK Kab/Kota
PPE 2
Pilih Tahun 2012 (tahun 2012 sudah dibantu diinputkan sesuai dengan yang
dilaporkan).
PROPINSI
1. Untuk contoh menggunakan Propinsi
Jawa Timur
2. Username : prop_jatim
3. Password
: 123456
SAMA PERSIS DENGAN PPE REKAPITULASI
UNTUK KAB/KOTA YANG ADA DI
PROPINSI JAWA TIMUR
KUNCI KEBERHASILAN KEGIATAN LINGKUNGAN DAK
SERAPAN ANGGARAN (KERJASAMA ANTARA UNIT TEKNIS DAN PENGELOLA
ANGGARAN)
BERDAMPAK KE IKU KLH ( OUTCOME) MASYARAKAT MERASAKAN LANGSUNG
DAMPAK KEGIATAN
HUBUNGAN DENGAN PROFESIONALITAS DENGAN PIHAK KE 3 (PIHAK KE 3
MENGERTI TUJUAN AKHIR KEGIATAN LINGKUNGAN)
SINERGY DENGAN SEKTOR ( DENGAN KEGIATAN2 YANG SAMA DAN
KEBERLANJUTAN KEGIATAN CONTOH PEMELIHARAAN)
MULTIPLAYER EFFECT ( KEGIATAN MEMICU INSTANSI LAIN MELAKUKAN HAL YANG
SAMA DAN MENIMBULKAN ECONOMIC EFFECT)
SARAN DAN PETUNJUK UNTUK DAK. LAB
DIPERUNTUKAN UNTUK MENUNJANG SPM (PARAMETER-PARAMETER KUNCI)
KEBERANDAAN INDUSTRI POLUTED DI WILAYAHNYA
KEBERLANJUTAN PERALATAN DAN KEAKTIFAN SEBELUMNYA
TINGKAT KESIAPAN GEDUNG DAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEBERDAAN LAB. SWASTA DAN LAB SEKTOR YANG LAIN ( PRINSIP PERSAINGAN )
THANK YOU
Terima Kasih