PM. No. 99 Tahun 2011 Kode Etik

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

K O O E E TIK P E G A W A I N E G E R I S IP IL
01 L1N G K U N G A N K E M E N TE R IA N P E R H U B U N G A N

a.

bahw a berdasarkan Peraturan Pem erintah N om or 42
Tahun
2004 tentang
Pem binaan
Jiw a Korps dan
Kode Etik Pegaw ai N egeri Sipil dan guna m endukung
pelaksanaan
tugas dan fungsi secara professional,
serta untuk m ew ujudkan sikap dan perilaku Pegaw ai
N egeri Sipil di lingkungan Kem enterian
Perhubungan
yang m em egang teguh etika, perlu disusun Kode Etik
Pegaw ai

N egeri
Sipil di lingkungan
Kem enterian
Perhubungan;

b.

bahw a berdasarkan pertim bangan sebagaim ana dim aksud
dalam
huruf a, perlu ditetapkan
Peraturan M enteri
Perhubungan tentang Kode Etik Pegaw ai N egeri Sipil di
lingkungan Kem enterian Perhubungan;

1.

U ndang-U ndang N om or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegaw aian (Lem baran N egara R epublik Indonesia
Tahun 1974 N om or 55, Tam bahan Lem baran N egara
R epublik Indonesia N om or 3041),
sebagaim ana telah

diubah dengan U ndang-undang R epublik Indonesia N om or
43 Tahun 1999
(Lem baran N egara R epublik Indonesia
Tahun 1999 N om or 169, Tam bahan Lem baran N egara
R epublik Indonesia N om or 3890);

2.

Undang-Undang
Nom or
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotism e (Lem baran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nom or 75, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3851);
tentang

Undang-Undang
Nom or
39
Tahun
2008
Republik
Kem enterian
Negara
(Lem baran
Negara
Indonesia Tahun 2008 Nom or 166, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 4916);

4.

Peraturan
Pem erintah
Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/Janji
Pegawai Negeri Sipil (Lem baran

Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

5.

Peraturan
Pem erintah
Nom or 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom or
142, Tam bahan
Lem baran
Negara Republik Indonesia
Nom or 4450);

6.

Peraturan
Pem erintah

Nom or 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lem baran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nom or 74, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 5135);

7.

Peraturan
Presiden
Nom or
47 Tahun
2009
tentang
Pem bentukan dan O rganisasi Kem enterian Negara;


8.

Peraturan
Presiden
Nom or
24 Tahun
2010
tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kem enterian Negara serta
Susunan
O rganisasi,
Tugas,
dan
Fungsi
Eselon
I
Kem enterian Negara, sebagaim ana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nom or 67 Tahun 2010;

9.


Peraturan M enteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reform asi
Birokrasi
Nom or 19 Tahun 2009 tentang
Pedom an Kendali M utu Audit Aparat Pengawasan Intern
Pem erintah;

10.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or KM 60 Tahun 2010
tentang
O rganisasi
dan
Tata
Kerja
Kem enterian
Perhubungan;


P E R A TU R A N
M E N TE R I P E R H U B U N G A N
TE N TA N G
KODE
E TIK
PEGAW AI
NEGERI
S IP IL
01
L1N G K U N G A N
K E M E N TE R IA N P E R H U B U N G A N .

1.

Kode
Etik
Pegaw ai
N egeri
Sipil
di

Lingkungan
Kem enterian Perhubungan yang selanjutnya disebut
Kode Etik adalah pedom an sikap, tingkah laku serta
perbuatan Pegaw ai N egeri Sipil di dalam m elaksanakan
tugas dan pergaulan hidup sehari-hari.

2.

Pegaw ai N egeri Sipil adalah C alon Pegaw ai N egeri Sipil
dan Pegaw ai N egeri Sipil di lingkungan Kem enterian
Perhubungan.

3.

M ajelis Kode Etik Pegaw ai N egeri Sipil Kem enterian
Perhubungan yang selanjutnya disebut M ajelis Kode
Etik adalah lem baga ad hoc di Iingkungan Kem enterian
Perhubungan yang bertugas m elakukan
penegakan
pelaksanaan serta m enyelesaikan

pelanggaran kode
etik yang dilakukan oleh Pegaw ai N egeri Sipil di
Iingkungan Kem enterian Perhubungan.

4.

Pelanggaran Kode Etik adalah segala bentuk ucapan,
tulisan atau sikap dan perbuatan Pegaw ai N egeri Sipil
yang bertentangan dengan Kode Etik.

5.

Pejabat yang berw enang
adalah Pejabat Pem bina
Kepegaw aian
atau
pejabat
yang
berw enang
m enghukum atau pejabat lain yang ditunjuk.


Pengaturan Kode Etik dibuat dengan m aksud agar setiap
Pegaw ai N egeri Sipil dalam kehidupan sehari-hari m am pu .
m elaksanakan dan m engetahui nilai-nilai dasar serta cara
berpakaian
yang
terkandung
pada
etika
bernegara,
berorganisasi, berm asyarakat serta terhadap diri sendiri dan
sesam a Pegaw ai N egeri Sipil.

Pengaturan
Kode
Etik
dibuat
dengan
tujuan
untuk
m em berikan pedom an sikap, tingkah laku dan perbuatan
kepada Pegaw ai N egeri Sipil dalam kehidupan bernegara,
berorganisasi
dan
berm asyarakat,
sehingga
dapat
m enjalankan profesinya dengan baik dan tidak bertentangan
dengan etika.

Etika bernegara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 huruf a,
m eliputi:
a.

m elaksanakan sepenuhnya
U ndang D asar 1945;

Pancasila

dan

U ndang-

c.

m enjadi perekat dan pem ersatu
Kesatuan Republik Indonesia;

d.

setia
dan taat kepada
Negara
Kesatuan
Indonesia
yang berdasarkan
Pancasila
dan
Undang Dasar 1945;

e.

m engutam akan kepentingan
pribadi dan golongan;

f.

m entaati
undangan;

g.

akuntabel dalam m elaksanakan tugas penyelenggaraan
pem erintahan yang bersih dan berwibawa;

h.

tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu
dalam
m elaksanakan
setiap
kebijakan
dan program
Pem erintah;

i.

m enggunakan atau m em anfaatkan sem ua
negara secara efisien dan efektif; dan

j.

tidak m em berikan
tidak benar.

sem ua

Etika berorganisasi
b, m eliputi:

dalam

Negara

Republik
Undang-

Negara di atas kepentingan

ketentuan

kesaksian

sebagaim ana

bangsa

peraturan

perundang-

sum ber

daya

palsu atau keterangan

yang

dim aksud dalam Pasal 4 huruf

a.

m elaksanakan
tugas dan wewenang
peraturan perundang-undangan;

c.

m elaksanakan
setiap kebijakan
pejabat yang berwenang;

yang

d.

m em bangun
organisasi;

m eningkatkan

e.

m enjalin kerja sam a secara kooperatif dengan unit kerja
lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan;

g.

patuh
kerja;

h.

m engem bangkan
pem ikiran secara kreatif
dalam rangka peningkatan kinerja organisasi;

etos

kerja

dan taat terhadap

untuk

standar

sesuai

ketentuan

ditetapkan

operasional

dan

oleh

kinerja

dan tata

inovatif

I.

m enjunjung
kepentingan
golongan;

tinggi
institusi
dan
m engutam akan
organisasi di atas kepentingan pribadi dan

m.

m enciptakan suasana kerja yang harm onis dan kondusif
dalam rangka m enjam in kelancaran pelaksanaan tugas;
dan

n.

m enjaga dan m em elihara sarana dan prasarana kantor
serta m enggunakannya untuk kepentingan dinas.

Etika berm asyarakat
huruf c, m eliputi:

sebagaim ana

dim aksud

dalam

Pasal 4

b.

m em berikan pelayanan dengan em pati, horm at
santun tanpa pam rih dan tanpa unsur pem aksaan;

dan

c.

m em berikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan
adil serta tidak diskrim inatif;

berorientasi
m asyarakat;
f.

bersikap terbuka dan responsif terhadap kritik, saran,
keluhan
laporan
serta
pendapat
dari
Iingkungan
m asyarakat;

g.

berpartisipasi
dalam
m asyarakat; dan

h.

saling m enghorm ati dan m enjaga kerukunan
m asyarakat.

m enjaga

keam anan

lingkungan

Iingkungan

Etika terhadap diri sendiri sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4
huruf d, m eliputi:
a.

jujur dan terbuka serta tidak m em berikan
tidak benar;

inform asi yang

c.

m enghindari
konflik
m aupun golongan;

kepentingan

d.

berinisiatif untuk m eningkatkan kualitas
kem am puan, keteram pilan, dan sikap;

h.

berpenam pilan sederhana, rapi, sopan dan m engenakan
pakaian
dinas sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan

Etika terhadap sesam a Pegaw ai N egeri
dim aksud dalam Pasal 4 huruf e, m eliputi:

pribadi,

kelom pok,

pengetahuan,

Sipil

sebagaim ana

a.

saling m enghorm ati sesam a w arga negara yang m em eluk
agam a/ kepercayaan, budaya dan adat istiadat yang
berlainan;

b.

m em elihara
rasa persatuan
Pegaw ai N egeri Sipil;

c.

saling m enghorm ati antara tem an sejaw at, baik secara
vertikal m aupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi,
m aupun antar instansi;

e.

m enjunjung tinggi harkat dan m artabat
Sipil;

f.

m enjaga dan m enjalin kerja sam a yang kooperatif sesam a
Pegaw ai N egeri Sipil; dan

g.

berhim pun dalam satu w adah Korps Pegaw ai R epublik
Indonesia yang m enjam in terw ujudnya solidaritas dan
soliditas
sem ua
Pegaw ai
N egeri
Sipil
dalam
m em perjuangkan hak-haknya.

dan

kesatuan

sesam a

Pegaw ai N egeri

(1)

(2)

Selain etika sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4, setiap
Pegaw ai
N egeri
Sipil
dalam
pelaksanaan
tug as
kedinasan dan kehidupan sehari-hari w ajib:
a.

m engam alkan
Perhubungan;

butir-butir

Lim a

C itra

M anusia

b.

tidak m elakukan perbuatan tercela, korupsi, kolusi,
dan nepotism e; dan

c.

m elaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung
jaw ab, tanpa pam rih dan tidak m engharapkan
im balan dalam bentuk apapun yang bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Butir-butir Lim a C itra M anusia Perhubungan sebagaim ana
dim aksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

b.

tanggap terhadap kebutuhan m asyarakat akan
pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat w aktu,
bersih dan nyam an;

d.

teram pil dan berperilaku gesit, ram ah, sopan, serta
lugas; dan

e.

bertanggung jaw ab terhadap
keam anan jasa perhubungan.

keselam atan

dan

(2)

M ajelis Kode Etik dibentuk dengan Keputusan M enteri,
atas usulan dari m asing-m asing unit kerja eselon I.

(3)

M ajelis Kode Etik berakhir m asa tugasnya
pem eriksaan pelanggaran selesai dilaksanakan.

(4)

Keputusan M enteri sebagaim ana dim aksud pad a ayat (2)
dibuat dengan form at sebagaim ana tercantum dalam
Lam piran I yang m erupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan M enteri ini.

setelah

M ajelis Kode Etik bertugas m em eriksa dan m em buat keputusan
berupa rekom endasi kepada pejabat yang berw enang dalam
m engam bil keputusan terhadap Pegaw ai N egeri Sipil yang
diduga m elanggar kode etik.

(1)

Anggota M ajelis Kode Etik terdiri atas:
a.

1 (satu) orang Ketua m erangkap Anggota;

b.

1 (satu) orang Sekretaris m erangkap Anggota; dan

c.

sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Anggota.

(2)

D alam hal Anggota M ajelis Kode Etik lebih dari 5 (lim a)
orang, m aka jum lahnya harus ganjil.

(3)

Jabatan dan pang kat Anggota M ajelis Kode Etik tidak
boleh lebih rendah dari jabatan dan pangkat Pegaw ai
N egeri
Sipil yang diperiksa karena diduga m elanggar
kode etik.

(1)

Setiap laporan dan/ atau pengaduan dari m asyarakat
yang disertai bukti-bukti yang sah m engenai sikap,
perilaku, dan perbuatan Pegaw ai yang diduga m elanggar
kode etik diterim a, dan ditam pung oleh pejabat yang
berw enang
untuk
dilakukan
pem eriksaan
secara
kom prehensif oleh M ajelis Kode Etik.

(2)

Pem eriksaan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1),
dilakukan dalam Sidang M ajelis Kode Etik dengan
m em pertim bangkan
keterangan Pegaw ai N egeri Sipil
yang bersangkutan, keterangan pihak lain, dan alat bukti
lainnya.

(3)

M ajelis Kode Etik dalam m elaksanakan tugasnya w ajib
m enjunjung
tinggi
asas
praduga
tidak
bersalah,
m engedepankan objektivitas, dan m enjaga keselarasan
antara hak dan kew ajiban Pegaw ai N egeri Sipil.

(1)

M ajelis
Kode
Etik
m engam bil
keputusan
setelah
m em eriksa
Pegaw ai
N egeri
Sipil
yang
disangka
m elanggar kode etik dan yang bersangkutan telah diberi
kesem patan m em bela diri.

(2)

Keputusan M ajelis Kode Etik diam bil secara m usyaw arah
dan m ufakat.

(3)

D alam hal m usyaw arah
dan m ufakat sebagaim ana
dim aksud pada ayat (2) tidak tercapai, keputusan diam bil
dengan suara terbanyak.

(1)

M ajelis Kode Etik dalam m engam bil keputusan bersifat
be bas dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak m anapun.

(2)

Keputusan M ajelis Kode Etik bersifat final dan tidak dapat
diajukan keberatan.

(3)

Keputusan M ajelis Kode Etik yang m enyatakan putusan
bersalah dibuat dengan form at sebagaim ana tercantum
dalam
Lam piran
II yang
m erupakan
bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan M enteri ini.

(4)

Keputusan M ajelis Kode Etik yang m enyatakan putusan
tidak
bersalah
dibuat dengan
form at
sebagaim ana
tercantum dalam Lam piran III yang m erupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan M enteri ini.

(1)

Pegaw ai
N egeri
Sipil
yang
terbukti
pelanggaran Kode Etik dikenai sanksi m oral.

(2)

Sanksi m oral sebagaim ana dim aksudkan pada ayat (1)
dibuat secara tertulis dalam Keputusan Pejabat yang
berw enang,
dengan
m em pertim bangkan
Keputusan
M ajelis Kode Etik.

(3)

Keputusan
Pejabat
yang
berw enang
sebagaim ana
dim aksudkan pad a ayat (2) harus m enyebutkan kode etik
yang
dilanggar
oleh
Pegaw ai
N egeri
Sipil
yang
bersangkutan.

m elakukan

(4)

Keputusan
Pejabat
yang
berw enang
sebagaim ana
dim aksudkan
pada ayat (2) dibuat dengan form at
sebagaim ana
tercantum
dalam
Lam piran
IV yang
m erupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan
M enteri ini.

(1)

Sanksi m oral sebagaim ana
ayat (1) berupa:

(2)

Sanksi
m oral
berupa
pernyataan
secara
tertutup
sebagaim ana
dim aksudkan
pada ayat (1) huruf a
disam paikan oleh pejabat yang berw enang atau pejabat
lain yang ditunjuk dalam ruang tertutup dan hanya
diketahui oleh Pegaw ai N egeri Sipil yang bersangkutan,
pejabat yang m enyam paikan pernyataan, dan pejabat
yang terkait.

(3)

Sanksi
m oral
berupa
pernyataan
secara
terbuka
sebagaim ana dim aksudkan pada ayat (1) huruf b dapat
disam paikan
m elalui
forum -forum
pertem uan
resm i
Pegaw ai N egeri Sipil, upacara bendera, m edia m assa dan
forum lainnya yang dipandang sesuai untuk itu.

dim aksud

dalam

Pasal 17

Selain dikenai sanksi m oral sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
17, Pegaw ai N egeri Sipil yang m elakukan pelanggaran Kode Etik
dapat dikenai hukum an disiplin atau tindakan adm inistratif
lainnya
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan, atas rekom endasi M ajelis Kode Etik.

B A B V II
R E H A B ILITA S I

(1)

D alam hal Pegaw ai N egeri Sipil yang disangka m elakukan
pelanggaran Kode Etik diputuskan oleh M ajelis Kode Etik
tidak terbukti m elakukan pelanggaran kode etik m aka
yang bersangkutan dapat m engajukan rehabilitasi nam a
baik.

(2)

Rehabilitasi
sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Pejabat yang berwenang
sebagaim ana
tercantum
dalam
Lam piran
V
yang
m erupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
M enteri ini.

Agar
setiap
orang
m engetahuinya,
m em erintahkan
pengundangan Peraturan M enteri ini dengan penem patannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
M ENTERI PERHUBUNG AN,
ttd
E. E. M ANG INDAAN

Diundangkan
pad a tanggal

di Jakarta
28 Desem ber 2011

M ENTERI HUKUM DAN HAK ASASI M ANUSIA
REPUBLIK INDO NESIA,
ttd
AM IR SYAM SUDDIN

UM A
RIS SH M M M H
Pem bina Utam a M uda (IV/c)
NIP 19630220 198903 1 001

Lam piran I Peraturan M enteri Perhubungan
Nom or
: PM 99 Tahun 2011
Tanggal
: 19 Desem ber 2011

K E P U TU S A N
NOMOR

M E N TE R I P E R H U B U N G A N
.

P E M B E N TU K A N
A TA S D U G A A N P E LA N G G A R A N
A.N

M A JE LIS K O D E E TIK
K O D E E TIK P E G A W A I N E G E R I S IP IL
N IP
.

bahwa berdasarkan laporan dugaan pelanggaran kode etik yang
dilakukan
oleh
Sdr.
..,
NIP .
...
, sebagaim ana
surat
,
.
Nom or
tanggal
,
m aka perlu dibentuk M ajelis Kode Etik dengan Keputusan
M enteri;
1.

Undang-Undang
Nom or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lem baran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan
Lem baran
Negara
Republik Indonesia Nom or 3041),
sebagaim ana
telah
diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nom or
43 Tahun 1999
(Lem baran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan
Lem baran Negara
Republik Indonesia Nom or 3890);

2.

Peraturan
Pem erintah
Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/ Janji Pegawai Negeri Sipil (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

3.

Peraturan
Pem erintah
Nom er 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom er
142, Tam bahan
Lem baran
Negara Republik Indonesia
Nom or 4450);

4.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
Kem enterian Perhubungan;

di

Tahun 2011
Lingkungan

M enetapkan
PERTAM A

M em bentuk M ajelis Kode Etik untuk m em eriksa dan m engam bil
keputusan atas dugaan pelanggaran kode etik pegawai negeri
sipil a.n.
NIP. .
,
dengan susunan anggota sebagai berikut:
a.

b.

Ketua m erangkap Anggota
Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan

.
.
.
.

Sekretaris m erangkap Anggota
Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan

.
.
.
.

'"

Anggota
1) Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan
2)

Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan

3)

Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan

KEDUA

Keputusan M enteri ini m ulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

KETIG A

Keputusan M enteri ini disam paikan kepada yang bersangkutan
untuk dilaksanakan sebagaim ana m estinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

Lam piran II Peraturan M enteri Perhubungan
Nom or
: PM 99 Tahun 2011
Tanggal
: 19 Desem ber 2011

K E P U TU S A N
NOMOR

M A JE LIS K O D E E TIK
.

H A S IL S ID A N G M A JE LIS K O D E E TIK
A TA S D U G A A N P E LA N G G A R A N K O D E E TIK P E G A W A I N E G E R I S IP IL
A.N
N IP
.

a.

bahwa berdasarkan laporan dugaan pelanggaran kode
etik yang dilakukan oleh Sdr
NIP .
...
.. ,
, sebagaim ana
surat
.
Nom or
tanggal
, m aka
telah dilaksanakan Sidang M ajelis Kode Etik pad a tanggal

b.

bahwa untuk m enegakkan kode etik Pegawai Negeri Sipil
di
Iingkungan
Kem enterian
Perhubungan,
perlu
m enjatuhkan
sanksi m oral terhadap pelanggaran kode
etik;

c.

bahwa
berdasarkan
pertim bangan
sebagaim ana
dim aksud
dalam huruf a dan b, perlu m enetapkan
Keputusan M ajelis Kode Etik;

1.

Undang-Undang
Nom or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok
Kepegawaian
(Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3041), sebagaim ana
telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia
Nom or 43 Tahun 1999
(Lem baran
Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3890);

2.

Peraturan Pem erintah Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/Janji
Pegawai Negeri Sipil (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

3.

Peraturan Pem erintah Nom or 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nom or
142, Tam bahan
Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Nom or 4450);

4.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or
Tahun 2011
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kem enterian Perhubungan;

Keputusan
M enteri Perhubungan
Nom or.. . ... ... ... tentang
Pem bentukan M ajelis Kode Etik Atas Dugaan Pelanggaran
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil A.N
NIP.

M enyatakan
ini:
Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan
Unit Kerja

bahwa

Pegawai

Negeri Sipil tersebut

di bawah

Terbukti m elakukan perbuatan yang m elanggar ketentuan
Pasal
Peraturan
M enteri Perhubungan
Nom or.
,
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kem enterian Perhubungan.
M em berikan rekom endasi kepada pejabat yang berwenang
untuk m enjatuhkan sanksi m oral kepada Pegawai Negeri Sipil
tersebut dalam Diktum PERTAM A.
Terhadap
Pegawai
Negeri Sipil tersebut
dalam
Diktum
PERTAM A dapat diproses lebih lanjut untuk dikenai hukum an
disiplin atau tindakan adm inistratif
lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Keputusan
ditetapkan.

M ajelis Kode Etik

ini m ulai berlaku

pad a tanggal

K eputusan M ajelis K ode E tik
yang
bersangkutan
untuk
m estinya.

ini disam paikan kepada pihak
ditindaklanjuti
sebagaim ana

D itetapkan di
pada tanggal .. ,

.
.

K E TU A M A JE LIS K O D E E TIK ,
NAMA
N iP
P angkatlG ol.

NAM A
NiP
P angkat/G ol.

Tem busan Yth.:
1
,

,

dst

.
.
.

.
.
.

Lam piran III Peraturan M enteri Perhubungan
Nom er
: PM 99 Tahun 2011
Tanggal
: 19 Desem ber 2011

KEPUTUSAN
NO M O R

M AJELIS

KO DE ETIK
.

HASIL SIDANG M AJELIS KO DE ETIK
ATAS DUG AAN PELANG G ARAN
KO DE ETIK PEG AW AI
A.N
NIP

NEG ERI SIPIL
.

a.

bahwa berdasarkan laporan dugaan pelanggaran kode
etik yang dilakukan oleh Sdr
NIP .
........................
, sebagaim ana
surat
.
Nom or
tanggal
,
, m aka
telah dilaksanakan Sidang M ajelis Kode Etik pad a tanggal

b.

bahwa
berdasarkan
pertim bangan
sebagaim ana
dim aksud dalam huruf a, perlu m enetapkan Keputusan
M ajelis Kode Etik;

1.

Undang-Undang
Nom or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok
Kepegawaian
(Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom er 3041), sebagaim ana
telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia
Nom or 43 Tahun 1999
(Lem baran
Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3890);

2.

Peraturan Pem erintah Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/Janji
Pegawai Negeri Sipil (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

3.

Peraturan Pem erintah N om or 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiw a Korps dan Kode Etik Pegaw ai N egeri
Sipil (Lem baran N egara R epublik Indonesia Tahun 2004
N om or 142, Tam bahan
Lem baran N egara R epublik
Indonesia N om or 4450);

4.

Peraturan M enteri Perhubungan N om or
Tahun 2011
tentang Kode Etik Pegaw ai N egeri Sipil di Lingkungan
Kem enterian Perhubungan;

Keputusan M enteri Perhubungan N om or
'"
Pem bentukan M ajelis Kode Etik Atas D ugaan
Kode Etik Pegaw ai N egeri Sipil A.N

tentang
Pelanggaran
N IP.

M enyatakan
ini:
N am a
NIP
Pangkat
Jabatan
U nit Kerja
Tidak
terbukti
m elakukan
perbuatan
yang
m elanggar
ketentuan
Pasal
Peraturan
M enteri
Perhubungan N om or.............
tentang Kode Etik Pegaw ai
N egeri Sipil di Lingkungan Kem enterian Perhubungan.
Keputusan M ajelis Kode Etik
ditetapkan.

ini m ulai berlaku pada tanggal

Keputusan M ajelis Kode Etik
yang
bersangkutan
untuk
m estinya.

ini disam paikan
ditindaklanjuti

kepada pihak
sebagaim ana

D itetapkan

di

pada tanggal

.
.

NAMA
NIP
P angkatiG ol.

NAM A
NiP
Pangkat/G ol
Tem busan

1. .

,

Yth.:
dst.

.
.
.

.
.
.

Lam piran IV Peraturan M enteri Perhubungan
Nom or
: PM 99 Tahun 2011
Tanggal
: 19 Desem ber 2011

K E P U TU S A N
NOMOR

.
.

PENJATUHAN SANKSI MORAL
A TA S P E LA N G G A R A N
A .N

K O D E E TIK P E G A W A I N E G E R I S IP IL
N IP
.

a.

bahwa berdasarkan
Keputusan M ajelis Kode Etik Nom or
........................
tentang Hasil Sidang M ajelis Kode Etik
Atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
A. N. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . NIP. ..
, perl u
dilakukan penjatuhan sanksi m oral;

b.

bahwa
berdasarkan
pertim bangan
sebagaim ana
dim aksud dalam huruf a, perlu m enetapkan Keputusan
........ , ... ... ... tentang
Penjatuhan
Sanksi M oral Atas
Pelanggaran
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
A.N .
........................
NIP
;

1.

Undang-Undang
Nom or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok
Kepegawaian
(Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3041), sebagaim ana
telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia
Nom or 43 Tahun 1999
(Lem baran
Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3890);

2.

Peraturan Pem erintah Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/Janji
Pegawai Negeri Sipil (Lam baran Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

3.

Peraturan Pem erintah Nom or 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nom or
142, Tam bahan
Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Nem er 4450);

4.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or
Tahun 2011
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kem enterian Perhubungan;

M enjatuhkan
Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan
Unit Kerja

sanksi m oral kepada:

.,
.,

,
'" .,

, '" .,
, '" .,
,

'"
,

,
,

,
'"

.
.
.
.
.

Karena
terbukti
m elakukan
perbuatan
yang
m elanggar
ketentuan Pasal
Peraturan M enteri Perhubungan
Nom or
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kem enterian Perhubungan.
Sanksi
m oral
sebagaim ana
dim aksud
dalam
PERTAM A dinyatakan secara tertutupl terbuka.
Keputusan
ditetapkan.
Keputusan
terkait untuk dipergunakan

ini m ulai berlaku

Diktum

pada tanggal

ini disam paikan
kepada
sebagaim ana m estinya.

pihak

Ditetapkan di
pad a tanggal

.
.

P ejabat yang B erw enang

NAM A
NiP
P angkatiG ol.

NAM A
NiP
PangkaUG ol.
Tem busan Yth.:
1
,

.
.
.

, '"

dst

.
.
.

Lam piran V Peraturan M enteri Perhubungan
Nom or
: PM 99 Tahun 2011
Tanggal
: 19 Desem ber 2011

R E H A B ILITA S I N A M A B A lK
O A R I O U G A A N P E LA N G G A R A N K O O E E TIK P E G A W A I N E G E R I S IP IL
A .N
N IP
.

bahwa berdasarkan
surat
nom or
.
tanggal
,
, tentang
perm ohonan
rehabilitasi
nam a baik dari dugaan pelanggaran kode etik pegawai negeri
sipil a.n
NIP
, perlu
m enetapkan Keputusan
, ;
1.

Undang-Undang
Nom or 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok
Kepegawaian
(Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1974 Nom or 55, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3041), sebagaim ana
telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia
Nom or 43 Tahun 1999
(Lem baran
Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nom or 169, Tam bahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or 3890);

2.

Peraturan Pem erintah Nom or 21 Tahun 1975 tentang
Sum pah/Janji
Pegawai Negeri Sipil (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun 1975 Nom or 27, Tam bahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 3059);

3.

Peraturan Pem erintah Nom or 42 Tahun 2004 tentang
Pem binaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nom or
142, Tam bahan
Lem baran
Negara
Republik
Indonesia Nom or 4450);

4.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or
Tahun 2011
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kem enterian Perhubungan;

Keputusan
M ajelis
Kode
Etik Nom or
'" .. ,
.
tentang
Hasil Sidang
M ajelis
Kode
Etik Atas
Dugaan
Pelanggaran
Kode
Etik
Pegawai
Negeri
Sipil
A.N .
........................
NiP
;

MEMUTUSKAN:

M erehabilitasi
di bawah ini:
Nam a
NIP
Pangkat
Jabatan
Unit Kerja

nam a baik Pegawai Negeri Sipil yang tersebut

dari dugaan
pelanggaran
ketentuan
Pasal ... Peraturan
M enteri Perhubungan
Nom or.............
tentang
Kode Etik
Pegawai
Negeri
Sipil
di
Lingkungan
Kem enterian
Perhubungan.
Keputusan
ditetapkan.
Keputusan
,
terkait untuk dipergunakan

ini disam paikan
kepada
sebagaim ana m estinya.

pihak

Ditetapkan di
Pada tanggal

NAM A
NiP
P angkatiG ol.

NAM A
NiP
Pangkat/G ol.
Tem busan Yth.:
1
'"

.
.
.

dst

.
.

.
.
.