LAPORAN KEGIATAN PPL di SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL (SMSR) YOGYAKARTA.

(1)

LAPORAN KEGIATAN PPL

di SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL (SMSR) YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016

10 agustus 2015 – 12 September 2015

Disusun Oleh: Muhammad Abi Farruq

NIM: 12207241057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Kami selaku pembimbing praktik pengalaman lapangan menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa dibawah ini :

Nama : Muhammad Abi Farruq NIM : 12207241057

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa Prodi : Pendidikan Seni Kerajinan Fakultas : Bahasa dan Seni

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015.

Yogyakarta, 12 September 2015

Menyetujui / Mengesahkan :

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL

Ismadi, M.Pd., M.A NIP. 19521109197803 1 003

Guru Pembimbing

SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Ening Sulastri, S.Pd. NIP. 19690926199601 2 001

Kepala Sekolah

SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Drs. Rakhmat Supriyono, M.Pd. NIP. 19580406198603 1 013

Koordinator PPL

SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Sihono, S.Pd.


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan serta penulisan laporan hasil PPL yang bertempat di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta.

Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai program kerja yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 1 bulan di SMK Negeri 3 Yogyakarta terhitung mulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Kami menyadari sepenuhnya keberhasilan pelaksanaan program PPL ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) atas kerjasamanya dalam pelaksanaan PPL.

3. Djoko Susanto, M.Pd. selaku DPL-PPL di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta, yang mendampingi kami dalam penerjunan dan penarikan.

4. Ismadi, M.Pd., M.A selaku DPL-PPL di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta, yang selalu membimbing dengan sabar dan bijak.

5. Drs. Rakhmat Supriyono, M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan PPL di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

6. Sihono, S.Pd. selaku koordinator PPL SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang memandu Kami selama pelaksanaan PPL.

7. Ibu Ening Sulastri, S.Pd. selaku guru pembimbing dan sekaligus Ketua Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kria Keramik yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama PPL sehingga berjalan dengan dengan lancar.

8. Segenap guru dan staff Kompetensi Kehalian Desain dan Produksi Kriya Keramik atas kerjasamanya selama pelaksanaan PPL.

9. Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta khususnya jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah membantu dan mengikuti program PPL.

10. Rekan-rekan mahasiswa PPL SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang selama 1 bulan selalu bersama-sama mengalami suka dan duka.

11. Segenap Guru, karyawan dan staf SMK Negeri 3 (SMSR) Yogyakarta atas kerjasamanya selama pelaksanaan PPL.


(4)

12. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Program PPL sampai selesai penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan PPL di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan-kekurangannya sehingga kami sangat mengharapkan masukan yang berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Wasssalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 12 September 2015


(5)

DAFTAR ISI

LEMBARPENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi Sekolah ... 1

1. Tujuan Kegiatan PPL ... 1

2. Letak Geografis ... 1

3. Profil Sekolah ... 1

4. Kondisi Sekolah ... 2

5. Bidang Akademis ... 4

6. Kondisi Media dan Sarana Pembelajaran ... 5

7. Kegiatan Kesiswaan ... 6

8. Potensi Guru dan Karyawan ... 7

9. Potensi Siswa ... 7

B. Rumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 8

BAB II KEGIATAN PPL ... 11

A. Persiapan PPL ... 11

1. Pengajaran mikro ... 11

2. Pembekalan PPL ... 11

3. Observasi sekolah dan kelas ... 12

5. Pembuatan Persiapan Mengajar ... 14

6. Bimbingan Dengan Guru ... 14

B. Pelaksanaan PPL ... 14

1. Praktik Mengajar... 19

2. Praktik persekolahan ... 19

C. Analisis Hasil Pelaksanaan ... 19

1. Hasil Praktik Mengajar ... 20

2. Hambatan Dalam Melaksanakan PPL ... 20


(6)

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 23

A. Kesimpulan ... 23

B. Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ...24

DAFTAR LAMPIRAN ...25

DAFTAR TABEL ...26 LAMPIRAN


(7)

ABSTRAK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK NEGERI 3 KASIHAN (SMSR) YOGYAKARTA

Oleh :

Muhammad Abi Farruq 12207241057

Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disingkat PPL merupakan mata kuliah praktik lapangan dengan bobot 3 SKS yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa jurusan kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan gelar sarjana pendidikan. PPL bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan bidang studi serta kemampuan yang dimilikinya masing-masing. Selain sebagai tempat untuk mempraktikan ilmu pengetahuan, PPL dapat menjadi media bagi mahasiswa guna mendapat pengalaman yang nyata dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa guna mengembangan dirinya sebagai guru muda yang akan menjadi pendidik di masa yang akan datang.

PPL dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang beralamat di Jl. PG. Madukismo,Bugisan, Yogyakarta, dari tanggal 10 Agustus - 12 September 2015. Dalam pelaksanaannya, PPL dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahap yang pertama adalah persiapan, berisi kegiatan : pembelajaran mikro di kampus, observasi sekolah dan kelas, pengembangan rencana pembelajaran dan pembekalan PPL. Tahap yang kedua adalah pelaksanaan, di mana ada 2 kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, yaitu praktik mengajar dan praktik persekolahan. Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2015 di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Total pertemuan adalah 16 kali dengan beberapa metode yang berbeda-beda. Praktik mengajar yang dilakukan adalah praktik mengajar mandiri. Mahasiswa praktik menyesuaikan jadwal dengan jadwal mengajar Ibu Ening Sulastri, S.Pd. selaku guru pembimbing, sehingga jadwal mengajar mahasiswa PPL adalah hari senin sampai dengan sabtu, mahasiswa PPL mengajar pada hari senin dengan pelajaran Teknik Putar kelas X KR, selasa dengan pelajaran Teknik Cetak kelas XI KR, rabu dengan pelajaran Operasi Tungku kelas XI KR,kamis dengan pelajaran Teknik Langsung dan sabtu dengan mata pelajaran Teknik Putar dan Dekorasi Keramik di kelas XI KR. Selain melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa juga melaksanakan praktik persekolahan, yaitu kegiatan penunjang yang sejalan dengan program sekolah. Bentuk kegiatannya berupa: menginput data siswa baru, membantu administrasi jurnal kemajuan kelas, dan membantu kegiatan lain di sekolah berupa kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan mengikuti Penerimaan Tamu Ambalan dan Volley. Di akhir pelaksanaan PPL, guru pembimbing memberikan penilaian terhadap mahasiswa yang melaksanakan PPL

Kegiatan PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat merasakan pengalaman sebagai seorang guru. Harapan ke depan, semoga PPL dapat terus dilaksanakan dan jalinan silaturahmi serta kerjasama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta dapat terus terjalin, sehingga membuka peluang kerjasama di bidang yang lain dan dapat memberikan manfaat bagi kedua pihak.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi Sekolah

Kualitas pelaksanaan pembelajaran di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, pembelajaran, media pembelajaran, sarana penunjang, dan fasilitas layanan sekolah lainnya, serta kedisiplinan dari sumber daya manusia yang ada. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) UNY tahun 2014 dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang berlokasi di Jl. PG Madukismo, Bugisan, Bantul, Yogyakarta yang menempati kompleks kampus Mardawa Mandhala Sekolah Seni Yogyakarta yang terdiri atas tiga sekolah yaitu SMK Negeri 1 Kasihan (keahlian seni tari dan karawitan), SMK Negeri 2 Kasihan (keahlian seni musik), dan SMK Negeri3 Kasihan (keahlian seni rupa dan kriya) Analisis situasi meliputi kondisi sekolah, potensi sekolah/lembaga, dan permasalahan yang terkait dengan Proses Belajar Mengajar (PMB). Lokasi SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta sangat strategis, terletak di pinggir jalan raya dan dapat dijangkau oleh kendaraan umum. Suasana belajar sangat kondusif, tenang dan sejuk sebab keadaan lingkungan sekolah yang asri serta masih ada jarak anatara lokasi PBM dengan jalan raya. Untuk mengembangkan potensi siswa SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) diadakan berbagai ekstrakulikuler yang digunakan sebagai wadah penyalur bakat, minat, dan kegemaran siswa. Kegiatan ekstrakulikuler ini meliputi pramuka, keagamaan, olahraga, computer, souvenir, musik dan Bahasa Inggris. Prestasi dari kegiatan ini telah membanggakan baik bagi pihak sekolah maupun orang tua siswa sendiri.

1. Tujuan Kegiatan PPL

a) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang

pembelajaran dalam di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan.

b) Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menghayati dan memahami permasalahan sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran

c) Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai dalam kehidupan nyata di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan.


(9)

2. Letak Geografis

SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta beralamatkan di Jalan PG. Madukismo, Bugisan, Yogyakarta. SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta memiliki posisi yang strategis karena terletak di samping jalan raya sehingga mudah diakses dengan menggunakan transportasi umum. Perjalanan dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk sampai di sekolah tersebut.

Adapun batas geografis dari SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Sebelah utara : Jalan Sugeng Jeroni Bugisan Sebalah selatan : SMA Negeri 1 Kasihan Sebelah timur : Aliran Sungai Winongo Sebelah barat : Jalan PG Madukismo

Secara umum, SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta terdapat di kompleks Kampus Seni yaitu Kampus Mardawa Mandala yang terdiri dari 3 Sekolah Seni (SMKI,SMM dan SMSR) Yogyakarta.

3. Kondisi Fisik Sekolah

SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta merupakan sekolah menengah kejuruan yang membidangi kelompok seni rupa dan kriya. Berlokasi di Jl. PG Madukismo, Bugisan, Bantul Yogyakarta. Luas area seluruhnya kurang lebih 22.786 m 2, menempati kompleks Kampus Mardawa Mandhala Sekolah Seni Yogyakarta yang terdiri atas tiga sekolah yaitu SMK Negeri 1 Kasihan (SMKI) Yogyakarta yang membidangi keahlian seni tari dan karawitan, SMK Negeri 2 Kasihan (SMM) Yogyakarta yang membidangi keahlian seni musik, SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta yang membidangi keahlian seni rupa dan kriya. Letaknya sangat strategis, keadaan lingkungan sekolah jauh dari kebisingan aktivitas lalu lintas jalan raya dan dapat dijangkau oleh kendaraan umum sehingga suasana yang tercipta sangat nyaman, tenang dan kondusif untuk belajar.

Gedung SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakara terdiri atas dua unit, yaitu :

Unit 1 terdiri atas :

1) Gedung A, untuk studio patung 2) Gedung B, untuk ruang teori

3) Gedung C, untuk studio grafis, teori, dan logistic


(10)

5) Gedung E, untuk ruang perpustakaan dan ruang pertemuan (meeting)

6) Gedung F, untuk ruang balai serbaguna Unit 2 terdiri atas :

1) Gedung G, untuk studio lukis

2) Gedung H, untuk studio ukir dan batik 3) Gedung XI, untuk studio DKV dan teori 4) Gedung X, untuk studio dekorasi dan teori 5) Gedung Y, untuk studio keramik dan studio

6) Gedung Z, untuk mushola, kesekretariatan, sanggar pramuka, ruang OSIS dan UKS.

Fasilitas-fasilitas sebagai penunjang belajar-mengajar di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta cukup memadai, yaitu meliputi ruang teori yang cukup luas, studio kayu, studio dekorasi, studio fotografi, studio lukis, studio patung, laboratorium computer, perpustakaan, media pembelajaran, bahan dan alat (logistik), sarana olah raga, sumber pengajaran.

4. Kondisi Non Fisik Sekolah

SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta unggul dalam menghasilkan tenaga-tenaga professional dan siap pakai serta mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan didukung oleh Visi dan Misi sekolah yang jelas. Untuk data tingkat kelulusan 60% dari jumlah lulusannya terjun ke dunia industri, selebihnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan yang lainnya tidak terdata. SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta termasuk sekolah menengah kejuruan yang dalam perkembangannya dibagi menjadi beberapa spesifikasi, yaitu keahlian seni dan kriya. Adapun kurikulum yang dipakai yaitu kurikulum yang berbasis pada manajemen sekolah. Dengan harapan memberi peluang tumbuhnya potensi SMK dan institusinya untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah tersebut dengan mengacu pada standar dan program umum yang ditetapkan secara nasional.

SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta memiliki visi dan misi sebagai berikut :

VISI

terwujudnya tamatan yang islami, nasionalis, berintelektual, berwawasan lingkungan dan berorientasi internasional .


(11)

MISI

a. Memperkokoh aqidah-aqidah dan budaya hidup islam. b. Mengembangkan semangat nasionalisme.

c. Mengembangkan penguasaan iptek dan kecakapan hidup. d. Meningkatkan peran serta dalam pelestarian lingkungan. e. Meningkatkan kompetensi yang berorientasi internasional.

TUJUAN

a. Menyiapkan peserta didik yang berkarakter islami dan berakhlak mulia.

b. Menyiapkan peserta didik menjadi kader muhammadiyah dan bangsa

c. Meningkatkan kompetensi peserta didik sehingga mampu bersaing didunia kerja, berwirausaha, dan atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

d. Menyiapkan peserta didik yang peduli terhadap pelestarian lingkungan.

e. Menyiapkan peserta didik yang mampu bersaiang ditingkat internasional.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta mempunyai susunan personalia yaitu :

a. Kepala Sekolah b. Dewan Sekolah c. Litbang

d. Waka Kurikulum e. Waka Kesiswaan f. Waka Sarpras

g. Waka Humas DU/DI

h. Koordinasi Tata Usaha Unit Bisnis i. Kaprodi Seni Rupa

j. Kaprodi Kriya Keramik k. Kaprodi Kriya Kayu


(12)

Secara umum SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta sudah dapat dikatakan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, sehingga sangat membantu dalam proses kelancaran belajar mengajar.

6. Kegiatan Kesiswaan

Dalam pengembangan potensi siswa selain akademik

dikembangkan pula potensi siswa dari segi Non-akademik. Beberapa kegiatan Ekstrakurikuler dibentuk untuk menampung berbagai macam potensi siswa SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta. Terdapat 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.

Ektrakurikuler wajib adalah kegiatan ektrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa kelas SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta. Beberapa dinataranya adalah:

a) Pramuka: Kegiatan ini untuk melatih dan meningkatkan karakter siswa. Kegiatan ini memiliki kepengurusan sendiri yang bersifat otonom. Khusus untuk siswa kelas satu pelaksanaannya wajib setiap hari jumat.

Untuk Ektrakurikuler pilihan SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta memiliki beberapa wadah untuk menampung bakat serta aspirasi siswa-siswanya, dengan menyediakan berbagai bentuk organisasi sekolah. Baik dari segi akademis maupun non akademis. Organisasi siswa tertinggi di seolah ini adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) . IPM membawahi beberapa organisasi lain seperti Tonti (Pleton inti), HW, dan berbagai extrakulrikuler lain seperti basket, futsal dan voly. Sebenarnya, terdapat banyak pilihan extrakurikuler lain seperti mading, PMR,KIR, tetapi semuanya seakan padam.

IPM menyelenggarakan berbagai proker tiap tahunnya. Baik itu event besar maupun hanya tingkat sekolah saja. Proker yang sudah terlaksana tahun lalu antara lain adalah konfrensi pelajar tentang global warming, bimbingan leadership, class meeting, dll.

Fasilitas yang yang ada di organisasi SMK Muhammadiyah 3 sudah cukup mendukung. Namun, ada beberapa hal yang sering dikeluhkan oleh anggota IPM. Diantaranya adalah sering hilangnya fasilitas internal IPM, seperti komputer dan hardware pelengkapnya. Selain itu, anggota IPM juga


(13)

mengeluhkan kekurangan fasilitas printer. Karena sering sekali ada kebutuhan cetak mendadak.

Selain kedua ektrakurikuler tersebut Program yang ditawarkan sekolah untuk pengembangan potensi siswa antara lain:

a) Pelatihan TONTI (Peleton Inti) untuk Paskibraka (pelatihan siswanya saat Fortasi)

b) Pertandingan persahabatan antar sekolah.

Semua kegiatan ini dimaksudkan agar siswa mampu

mengembangkan karakter dan bakat serta potensi dirinya.

7. Potensi Guru dan Karyawan

Sesuai dengan tujuan dari sekolah menengah kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional, siap kerja dengan memiliki keterampilan dan kemampuan intelektual, sehingga mampu bersaing dengan kompetensi yang dimilikinya. Rata-rata untuk guru yang mengampu mata diklat berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) begitu juga untuk karyawan yang membantu pelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu ada beberapa guru yang menempuh pendidikan S2 dan banyak guru senior dibidangnya.

Tenaga pendidik atau guru yang mengajar di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta terdiri dari laki-laki dan perempuan. Guru di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta berjumlah 95 orang. Jumlah tenaga administrasi/karyawan di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta sebanyak 37 orang.

8. Potensi Siswa

Sesuai dengan tujuan dari SMK yaitu menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional, siap kerja dengan memiliki keterampilan dan kemampuan intelektual yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi yang ada.

Seperti sekolah SMK kelompok teknologi industri yang lain, mayoritas siswa di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta adalah laki-laki. Siswa di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta berasal dari berbagai macam daerah, dengan mayoritas dari kota Yogyakarta, kemudian disusul dari daerah lain seperti Bantul, Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul,


(14)

bahkan ada yang berasal dari luar kota. Perbedaan asal siswa membuat suasana di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta beragam.

Seluruh siswa di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta memeluk agama Islam, sehingga banyak kegiatan dengan nuansa Islami yang diadakan di sekolah, seperti sholat dhuhur berjama’ah, sholat jum’at di sekolah, pesantren ramadhan, tadarus sebelum proses belajar mengajar dimulai, serta beberapa kegiatan lain yang bernuansi Islami.

Pada tahun ajaran 2015/2016, jumlah siswa di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta adalah 1366 siswa. Jumlah kelas di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016 adalah 48 kelas.

B. Rumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Program PPL merupakan bagian dari mata kuliah pendidikan yang berbobot 3 SKS. Mata kuliah ini wajib ditempuh oleh mahasiswa jalur kependidikan. Materi yang ada meliputi program mengajar teori dan praktik di kelas maupun bengkel dengan dikontrol oleh guru pemimbing. Tujuan mata kuliah ini memberikan pengalaman mengajar memperluas wawasan pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya peningkatan keterampilan kemandirian tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Rancangan kegiatan PPL disusun setelah mahasiswa melakukan observasi dikelas sebelum penerjunan PPL yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru, siswa di kelas dan lingkungan sekitar dengan maksud agar pada saat PPL mahasiswa siap diterjunkan untuk praktik mengajar, dalam periode bulan Agustus sampai September 2015. Di bawah ini akan dijelaskan rencana kegiatan PPL :

1. Persiapan Mengajar

Pembuatan persiapan mengajar ini meliputi seperti pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar berupa modul dan presentasi menggunakan power point. Selain itu disaat mengajar juga perlu menentukan dan menyiapkan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.


(15)

Kegiatan praktik mengajar dimulai bersamaan dengan tahun ajaran baru 2015/2016. Setiap mahasiswa bertugas untuk mengampu mata pelajaran sesuai dengan jurusan/kompetensi mengajar masing-masing dan mempunyai kewajiban mengajar minimal 4 kali tatap muka. Kegiatan PPL ini dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa PPL bersama guru pembimbingnya hingga kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta berakhir.

Pada umumnya kegiatan mengajar di kelas dilakukan secara terbimbing dan mandiri. Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar masih dibantu oleh guru pembimbing misalkan dalam membuka pelajaran ataupun kekita pelajaran dimulai. Praktik mengajar mandiri yaitu praktikan melaksanakan praktik mengajar yang sesuai dengan bidang ajar guru pembimbing masing-masing di kelas yang diampu. Namun demikian, sebelum pembelajaran atau saat pembelajaran bimbingan oleh guru pembimbing tetap dapat dilakukan.

3. Evaluasi

a)Evaluasi hasil belajar siswa

Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaaan kompetensi dasar yang telah diajarkan.

b)Evaluasi praktik mengajar

Evaluasi praktik mengajar dilakukan oleh guru pembimbing dan dipantau oleh dosen pengajar mikroteaching. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses mengajar di kelas. Hasil dari evaluasi tersebut diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan tugas sebagai guru lebih baik lagi.

4. Membuat inovasi dan motivasi pembelajaran di kelas.

Membuat suatu inovasi dalam mengajar sehingga dapat menarik perhatian dari siswa dengan maksut agar siswa dapat memperhatikan ketika berlangsungnya proses pembelajaran. memberikan cara mengajar yang berbeda tidak seperti pada umumnya guru memberikan materi kepada siswa. Pemberian motivasi sejak dini memang mutlak harus diberikan oleh siswa agar dapat terbentuknya iklim kondusif dalam belajar. Siswa dapat mempunyai motivasi lebih untuk belajar, tidak hanya ingin memperoleh nilai yang tinggi namun dalam hal ini semangat untuk belajar siswa akan naik.


(16)

5. Penjabaran Program Kerja PPL

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) terbagi menjadi dua tahap, yaitu kegiatan pra PPL dan pelaksanaan PPL di sekolah. a. Kegiatan Pra PPL

 Pengajaran mikro (micro teaching) di kampus,  Observasi di sekolah dan kelas,

 Pembekalan PPL di kampus, dan

 Penyerahan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah. b. Kegiatan Pelaksanaan PPL

 Konsultasi dengan guru pembimbing bahasa indonseia.  Membuat Perangkat Pembelajaran, yang meliputi:

-Penyusunan silabus,

-Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), -Penyusunan matrik PPL

-Penyusunan soal ulangan harian, -Penyusunan rubrik penskoran

-Penyusunan format penilaian laporan -Penyusunan kisi-kisi ulangan harian

-Penilaian sikap, kinerja, tugas, dan ulangan harian -Analisis ulangan harian.

 Mempersiapkan media dan alat pembelajaran,  Melaksanakan praktik mengajar di kelas,  Evaluasi dengan guru pembimbing.

 Mengisi jam kosong apabila guru tidak masuk ke dalam kelas (Program PPL Insidental),

 Bertugas untuk jaga piket sesuai dengan jadwal masing-masing mahasiswa,

 Koordinasi dengan DPL PPL,

 Penarikan mahasiswa PPL dari SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta, dan

Penyerahan laporan dan Ujian PPL 6. Menyusun laporan PPL

Pada tahap akhir pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan melakukan kegiatan berikut :


(17)

Setelah melaksanaan PPL, mahasiswa praktikan diwajibkan untuk menyusun laporan berdasarkan hasil pelaksanaan yang telah dilakukan. Laporan yang disusun, yaitu laporan PPL yang dibuat secara individu. Laporan yang disusun memuat informasi mengenai pelaksanaan kegiatan PPL mulai dari tahap awal hingga akhir. Laporan ini akan menjadi pertimbangan dalam penilaian hasil pelaksanaan PPL yang akan dinilai oleh DPL dan koordinator sekolah.

b) Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk menilai hasil kinerja dari pelaksanaan PPL yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan dan mencakup semua aspek, baik penguasaan kemampuan profesional, personal, dan interpersonal serta masukan untuk pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang. Format penilain mengikuti format yang dikeluarkan oleh UPPL. Beberapa komponen penilaian meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, hubungan interpersonal dan laporan PPL.


(18)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar (PMB) dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman secara langsung pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Kegiatan PPL itu sendiri merupakan praktik latihan mengajar yang sifatnya aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki kemampuan keguruan sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang calon pendidik.

Adapun visi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu sebagai wahana membentuk calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Misi PPL yaitu penyiapan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan professional melalui pengintegrasian dan pengimplementasian ilmu yang telah dikuasainya ke dalam praktik keguruan atau praktik kependidikan, serta pemantapan kemitraan UNY. Sehingga dari PPL ini diharapkan mahasiswa dapat mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan dan kependidikan yang telah dimiliki. PPL dilaksanakan di sekolah yang sesuai dengan spesifikasi bidang keilmuan atau kompetensi mahasiswa yang bersangkutan.

A. Persiapan Kegiatan PPL

Sebagai persiapan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya, maka UPPL membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Program-program tersebut juga berperan untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga pendidik terutama guru, seperti kompetensi profesionalisme, pedagogik, sosial dan kepribadian. Di bawah ini merupakan persiapan yang dilaksanakan. 1. Pengajaran Mikro

Guru adalah fasilitator untuk siswa dalam kegiatan pembelajaran, sebagai pendidik dan sebagai actor yang dicontoh oleh siswa. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan


(19)

tersebut, baik melalui preservice. Salah satu bentuk preservice training bagi guru tersebut adalah dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau pengajaran mikro.

Program ini dilaksanakan dengan dimasukkan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil PPL pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa yang telah lulus dalam kuliah microteaching dengan nilai minimal B.

Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalah teman sekelompok atau peer teaching. Di dalam perkuliahan mahasiswa secara tidak langsung diajarkan menjadi calon guru baik untuk membuat RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), membuat materi ajar dan membuat evaluasi pembelajaran, dengan demikian mahasiswa dapat secara langsung belajar menjadi seorang guru yang professional di bidangnya.

Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon guru atau pendidik. Kuliah microteaching ini dilaksanakan selama satu semester dengan harapan dengan diawali dengan kegiatan ini maka saat pelaksanaan PPL yang sebenarnya di sekolah tidak lagi mengalami kecanggungan atau ketidaksiapan dalam proses belajar mengajar.

2. Pembekalan PPL

Sebelum mahasiswa terjun langsung ke sekolah untuk melaksanakan PPL, pihak kampus memberikan pembekalan guna memberi wawasan kepada mahasiswa tentang tata cara mengajar. Hal ini penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri baik mental maupun penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Pembekalan yang diberikan oleh kampus memuat materi tambahan berupa Kurikulum, profesionalisme guru, serta materi mengenai pendidikan karakter di sekolah. Dengan adanya pembekalan mahasiswa diharapkan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan siap saat diterjunkan ke sekolah.


(20)

3. Observasi Sekolah dan Kelas

Obesrvasi sekolah dan kelas merupakan salah satu bentuk persiapan pelaksanaan kegiatan PPL. Dalam melaksanakan observasi, mahasiswa praktikan diharuskan untuk menagamati secara langsung kondisi di sekolah secara umum dan kondisi di dalam kelas secara khusus. Pengamatan kondisi sekolah secara umum bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kondisi sekolah sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam merumuskan program PPL sedangkan pengamatan kondisi kelas yang dilakukan secara khusus bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Pelaksanaan observasi sekolah dan penerjunan secara individu pada tanggal 25 Februari 2015. Saat obesrvasi kelas, mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sehingga dapat mengamati secara langung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Observasi kelas dilakukan oleh mahasiswa bersama dengan guru pembimbing. Dalam pelaksanannya, praktikan melakukan observasi di kelas yang diampu oleh Ibu Ening Sulastri, S.Pd. selaku guru pembimbing. Dari observasi yang dilakukan, praktikan mendapatkan data mengenai metode yang digunakan oleh guru pembimbing dalam mengajar dan kondisi di dalam kelas.

Hasil observasi pembelajaran di kelas yaitu sebagai berikut: No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A. Perangkat

Pembelajaran

1.Kurikulum KTSP

2006

Menggunakan Kurikulum KTSP 2006 dalam proses pembelajarannya dan telah sesuai dengan Standar Isi. Hal ini terlihat dari beberapa buku pegangan guru dan siswa yang sudah menggunakan buku berbasis Kurikulum KTSP 2006.

2.Silabus Silabus sudah sesuai dengan standar yakni dengan tambahan penilaian sikap

3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP sudah sesuai dengan apa yang telah dijabarkan dalam silabus.

B. Proses Pembelajaran


(21)

sebelum pengajaran dimulai. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan memberitahukan materi pembelajaran dengan mencoba me-remind kembali materi yang telah dibahas sebelumnya.

2.Penyajian materi Materi disajikan dengan santai dan interaktif sehingga siswa dapat menemukan konsep sendiri. Selain itu, guru menyajikan materi secara baik.

3.Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang dipakai adalah ceramah, tanya jawab, diskusi.

4.Penggunaan bahasa Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa dalam penyampaian materi pembelajaran (sesuai EYD). Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia.

5.Penggunaan waktu Efektif, terlihat dari tepat waktu memulai dan mengakhiri pembelajaran.

6.Gerak Gerak guru tenang, sehingga siswa fokus ke

materi. Guru menjelaskan disertai dengan gesture tubuh dan bergerak ke sudut kelas yang berbeda. Pandangan guru tidak hanya terpaku pada satu siswa saja tetapi menyeluruh dan dapat menguasai kelas dengan baik.

7.Cara memotivasi

siswa

Sudah baik, hal itu muncul ketika ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai kurang baik dan guru memotivasi agar siswa tidak hanya terbiasa untuk mengerjakan soal pilihan ganda tetapi biasakan juga mengerjakan soal uraian agar konsep dan proses mengerjakan soal dari materi tersebut dapat dipahami oleh siswa. Selain itu guru juga memotivasi siswa dengan cara bertanya dan diskusi dengan siswa agar rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat.


(22)

8.Teknik bertanya Bertanya secara langsung baik bertanya kepada seluruh siswa atau personal. Dengan cara lisan guru mencoba membangun interaksi 2 arah (guru dengan siswa) melontarkan pertanyaan yang memancing pola pikir siswa terhadap suatu masalah yang dipaparkan oleh guru secara individual, kemudian siswa diminta untuk memberikan tanggapan. Guru meminta siswa lain untuk memberi tanggapan terhadap jawaban siswa. Pertanyaan yang dilontarkan diajukan kepada semua siswa, guru mencoba untuk memancing siswa yang kritis untuk menjawab jika memang tak ada yang berani menjawab maka guru terus menunjuk seorang siswa.

9.Teknik penguasaan kelas

Guru menguasai kelas dengan mengaktifkan beberapa siswa yang kurang memperhatikan, caranya yaitu dengan menunjuk siswa yang bersangkutan untuk membaca bab yang dipelajari atau dengan melontarkan pertanyaan sehingga siswa tersebut terlibat dalam proses pembelajaran.

10.Penggunaan media Media yang digunakan adalah white board, spidol dan buku Paket Bahasa Indonesia. 11.Bentuk dan cara

evaluasi

Guru mengarahkan siswa untuk menjawab setiap soal evaluasi yang diberikan guru. Cara penilaian yang dilakukan oleh guru tahap demi tahap sehingga terstruktur dan jelas. Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan tugas di buku paket terkait tentang materi.

Guru mengajukan pertanyaan guna

mengetahui tingkat kepahaman siswa dan memberikan tugas baca untuk memperkuat pemahaman.


(23)

beberapa siswa untuk menyampaikan kesimpulan. Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam.

C. Perilaku Siswa

1. Perilaku siswa di dalam kelas

Pada saat memulai pelajaran siswa cenderung tenang, diam, dan memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika pelajaran berlangsung semua siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama penjelasan dari guru, siswapun aktif di dalam kelas. Hal ini terlihat dari pembelajaran di dalam kelas adanya siswa yang bertanya dan menanggapi pertanyaan dari guru mengenai materi pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Perilaku siswa di luar kelas

Siswa menunjukkan sikap/perilaku yang baik dan berpenampilan rapi. Siswa senantiasa membudayakan 5S.

Hasil observasi kelas ini menjadi pertimbangan bagi praktikan untuk menyiapkan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Berikut adalah kegiatan belajar mengajar yang dicatat oleh praktikan selama observasi kelas :

1) Membuka pelajaran

a) Membuka dengan salam dan berdoa. b) Presensi siswa.

c) Meresume materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya. d) Apersepsi.

2) Pokok pelajaran

a) Menyampaikan materi pelajaran dengan beberapa metode. b) Mencatat materi di papan tulis.

c) Memberikan tugas kepada siswa untuk melaksanaan praktik. d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e) Menjawab pertanyaan siswa.

3) Menutup pelajaran

a) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.

b) Memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan. c) Menutup pelajaran dengan doa dan diakhiri dengan salam.


(24)

Adapun aspek-aspek yang diamati selama observasi di kelas meliputi :

1) Perangkat Pembelajaran a) Silabus.

b) Satuan pembeajaran. c) Rencana pembelajaran. 2) Proses Pembelajaran

a) Membuka pelajaran b) Penyajian materi c) Metode pembelajaran d) Penggunaan bahasa e) Penggunaan waktu f) Gerak

g) Cara memotivasi siswa h) Teknik bertanya

i) Teknik penguasaan kelas j) Penggunaan media k) Bentuk dan cara evaluasi l) Menutup pembelajaran 3) Perilaku Siswa

a) Perilaku siswa di dalam kelas b) Perilaku siswa di luar kelas

Setelah melaksanakan observasi, mahasiswa diharapkan untuk dapat :

1) Mengetahui apa saja yang perlu perangkat pembelajaran apa saja yang perlu disiapkan.

2) Mengetahui kegiatan pembelajaran yang berlangsung sehingga dapat merumuskan rencana pembelajaran yang tepat.

3) Mengetahui bentuk evaluasi.

4) Mengetahui sarana dan prasarana serta fasilitas yang tersedia untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

5) Mengetahui perilaku siswa di dalam dan di luar kelas.

Tindak lanjut dari observasi kelas yang dilakukan oleh mahasiswa adalah pengumpulan informasi tentang hasil observasi di dalam kelas untuk selanjutnya menjadi pertimbangan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dan materi. Tidak hanya sampai di situ, setelah observasi kelas


(25)

mahasiswa melakukan diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing mengenai rancangan kegiatan belajar mengajar, termasuk jadwal mengajar, RPP, materi, dan lain sebagainya.

4. Pembuatan Persiapan Mengajar

Dari hasil observasi kelas, diwajibkan membuat RPP disusun berdasarkan program semester, materi dan tugas untuk evaluasinya. Penyesuaian RPP materi dan tugas untuk evaluasi maupun program semester tersebut dikarenakan karena agar nanti setelah PPL selesai, guru pengampu dapat meneruskan pelajaran tanpa mengurangi substansi yang ada.

5. Bimbingan Dengan Guru

Sebelum mengajar penulis melakukan bimbingan kepada guru pembimbing tentang RPP dan materi apa yang akan disampaikan (materi yang telah dibuat) yang telah disusun dan kelengkapan yang lain agar kegiatan mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain RPP penulis juga menyiapkan kelengkapan administrasi seperti daftar siswa dan lembar penilaian.

B. Pelaksanaan PPL

Setelah melakukan persiapan dengan mengikuti pembelajaran mikro, pembekalan PPL dan melakukan observasi di kelas, membuat rancangan pembelajaran, mahasiswa praktikan siap untuk melaksanakan praktik mengajar di sekolah. Materi yang didapat selama mengikuti kuliah pembelajaran mikro harus diaplikasikan saat melaksanakan praktik mengajar. Hasil observasi menjadi acuan saat di dalam kelas untuk menghadapi situasi kelas. RPP yang sudah disiapkan menjadi panduan dalam mengajar agar pembelajaran terencana dan dapat terlaksana dengan baik. Selain itu wawasan yang didapat mengenai Kurikulum KTSP 2006 dan kurikulum KTSP, profesionalisme guru serta pendidikan karakter dari pembekalan PPL harus diimplementasikan.

Praktik mengajar dilaksanakan dalam beberapa bentuk, seperti team teaching, praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Dalam team teaching mahasiswa praktikan bekerja sama dengan satu orang yang sama-sama menjadi praktikan untuk mengajar dalam suatu kelas. Team teaching berguna untuk meningkatkan kemampuan bekerjeasama dalam tim dan lebih mudah dalam menkondisikan kelas. Praktik mengajar terbimbing merupakan kegiatan mengajar di mana dalam pelaksanaan mengajar, mahasiswa praktikan didampingi oleh guru pembimbing, hal ini bermanfaat karena guru pembimbing dalam menilai secara langsung penampilan mahasiswa praktikan saat mengajar dan dapat memberikan masukan serta bimbingan kepada mahasiswa praktikan


(26)

agar ke depan bisa lebih baik. Sementara praktik mengajar mandiri berupa kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan secara mandiri tanpa didampingi oleh guru pembimbing.

1. Praktik Mengajar

Dalam kegiatan PPL, praktikan melaksanakan praktik mengajar di kompetensi keahlian Desain dan Produk Kriya Keramik SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta. Guru pembimbing dalam pelaksanakan praktik mengajar ini adalah Bapak Drs. Joko Santosa, M.Pd Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa PPL terlebih dahulu melakukan diskusi dengan guru pembimbing untuk menentukan jadwal dan materi apa yang akan diajarkan. Penentuan jadwal disesuaikan dengan jadwal mengajar yang ada di kompetensi keahlian Desain dan Produksi Kriya Keramik seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Jadwal mengajar Praktikan PPL per minggu X KR, XI KR

HARI JAM KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Catatan :

SENIN

Teknik Putar

X KR

SELASA

Teknik Cetak

XI KR

RABU

Operasi Tungku

XI KR

KAMIS

Teknik Langsung


(27)

SABTU

Teknik Putar

XI KR

Dekorasi Keramik

XI KR

Mata Pelajaran

Kelas

Keterangan Praktik

KR : Kria KeRamik

Berdasarkantabel tersebut, mahasiswa praktikan menyesuaikan jadwal dengan jadwal mengajar Ibu Ening Sulastri, S.Pd selaku guru pembimbing, sehingga jadwal mengajar mahasiswa PPL adalah hari senin sampai dengan sabtu, mahasiswa PPL mengajar pada hari senin, rabu, kamis dan sabtu dengan mata pelajaran Teknik Putar, Dekorasi keramik, Operasi tungku dan teknik langsung di kelas X dan XI. Selain itu pada hari selasa dan jum’at mahasiswa mendapatkan jadwal untuk piket guru. Dengan demikian dalam satu minggu mahasiswa praktikan mendapat jadwal mengajar selama 4 hari dan 2 hari piket.

Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa membuat RPP yang akan menjadi acuan agar proses pembelajaran dapat terencana dan terlaksana dengan baik. RPP yang dibuat dalam praktik mengajar telampir di daftar lampiran laporan ini. Beberapa hal ayng perlu diperhatikan dalam kegiatan praktik mengajar adalah sebagai berikut :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Menyiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegiatan praktik mengajar dengan mengacu pada RPP yang telah dibuat.

c. Menyiapkan jobsheet dan media yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam mengajar agar materi yang disampaikan lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa.


(28)

d. Menyiapkan fisik dan mental, persiapan fisik meliputi materi yang akan diajarkan sedangkan persiapan mental meliputi persiapan psikologis agar tidak grogi saat melaksanakan praktik mengajar.

Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2015 di SMK Negeri 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta. Total pertemuan adalah 16 kali dengan beberapa metode yang berbeda-beda. Praktik mengajar yang dilakukan adalah praktik mengajar terbimbing, dalam artian mahasiswa mengajar langsung sebagai guru kelas dengan didampingi oleh guru pembimbing dan terkadang mahasiswa juga mengajar mandiri tanpa dengan adanya pendamping guru pembimbing untuk melatih kemandirian mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan metode mengajar dan mengimplementasikan teori mengajar. Dari hasil pelaksanaan praktik mengajar mandiri, mahasiswa praktikan mempelajari dan mempraktikan mengenai metode mengajar yang diterapkan. Beberapa kompetensi yang dipraktikan mahasiswa selama melaksanakan praktik mengajar mandiri adalah :

1) Mengelola kelas.

2) Menguasai materi dan menyampaikannya dengan metode yang tepat sehingga materi dapat diterima siswa dengan baik.

3) Menyiapkan dan menggunakan media pembelajaran sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Mengelola waktu yang tersedia agar kegiatan belajar dapat terlaksana tepat waktu sesuai dengan RPP.

Adapun kegiatan yang dipraktikan oleh mahasiswa setiap pertemuan adalah :

1) Membuka pelajaran, diawali dengan mengucap salam, selanjutnya memimpin berdoa.

2) Apersepsi, yaitu memberikan gambaran awal sebelum masuk ke inti pelajaran dan memberikan sedikit review dari materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya agar peserta didik lebih siap dalam menerima materi yang akan disampaikan.

3) Melakukan pengembangan dalam metode mengajar, di mana penyampaian materi tidak hanya disampaikan dengan metode ceramah, tapi juga melakukan variasi agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran.


(29)

4) Memberikan tugas dan jobsheet kepada siswa untuk melaksanakan praktikum untuk melatih keaktifan dan ketrampilan siswa sebagai siswa SMK.

5) Menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 6) Melakukan presensi siswa.

7) Menutup pelajaran dengan doa, kemudian mengucap salam.

Dalam melaksanakan praktik mengajar mandiri, mahasiswa praktikan menggunakan beberapa metode yang bervariasi dengan mengacu pada RPP dan disesuaikan dengan kondisi kelas. Beberapa metode yang mahasiswa gunakan dalam praktik mengajar mandiri adalah sebagai berikut :

1) Metode Ceramah

Metode ceramah digunakan oeh mahasiswa praktikan di awal pertemuan, yaitu dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara lisan kepada siswa. Metode ini sebagai pembuka pada tiap pertemuan dan kadang disisipkan di tengah pelajaran.

2) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab digunakan oleh mahasiswa praktikan dan dikombinasikan dengan metode ceramah. Dengan metode tanya jawab, mahasiswa beruasaha mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan cara memberi pertanyaan kepada para siswa. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui spontanitas berfikir siswa, persiapan siswa menerima materi baru, menarik perhatian siswa dan meningkatkan partisipasi siswa saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Kadang pertanyaan dilemparkan kepada siswa yang membuat gaduh di kelas agar siswa yang gaduh tersebut memperhatikan pelajaran.

3) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi bertujuan untuk membuat siswa lebih memahami tentang langkah-langkah praktik karena mahasiswa mendemonstrasikan langkah-langkah praktik secara langsung di depan sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah tersebut. 4) Metode Praktik

Metode praktik dengan menggunakan jobsheet bertujuan untuk melatih siswa agar dapat melaksanakan praktik secara mandiri namun terbimbing. Mahasiswa praktikan memberikan


(30)

jobsheet kepada siswa yang berisi langkah-langkah praktik, kemudian siswa akan melaksanakan praktikum sesuai petunjuk yang ada dalam jobsheet yang diberikan.

5) Diskusi

Metode diskusi antar siswa mengenai materi yang telah disampaikan bermanfaat untuk melatih tingkat partisipasi dan keaktivan di kelas. Selain itu, siswa berkesempatan untuk saling bertukar ilmu dengan temannya dan dapat berbagi pengetahuan sehingga pengetahuan siswa semakin luas.

2. Praktik Persekolahan

Praktik pelaksanaan PPL yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan tidak hanya sebatas mengajar, tapi juga melaksanakan kegiatan lain yang mendukung praktik persekolahan. Kegiatan tersebut diantaranya : membantu kegiatan di perpustakaan, membantu kegiatan ekstrakurikuler, membantu guru piket. Dengan adanya praktik persekolahan maka mahasiswa praktikan benar-benar merasakan menjadi seorang guru yang dituntut tidak hanya memilki kompetensi mengajar tapi juga kompetensi di luar hal tersebut.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan

Berdasarkan hasil praktik mengajar yang telah dilaksanakan sebanyak 16 kali, ada beberapa poin yang didapat oleh mahasiswa praktikan. Poin-poin tersebut meliputi hasil praktik mengajar, hambatan yang ditemui selama pelaksananaan praktik mengajar, serta solusi untuk menghadapi hambatan yang ditemui. Berikut rincian dari hasil pelaksanaan kegiatan PPL :

1. Hasil Praktik Mengajar

Hasil dari praktik mengajar yang telah dilaksanakan, termasuk team teaching, praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri adalah sebagai berikut :

a. Jumlah tatap muka selama praktik mengajar sebanyak 16 kali.

b. Jumlah kelas yang diajar adalah 2 kelas, terdiri dari kelas X dan XI Desain dan Produk Kria Keramik.

c. Mata diklat yang diajar oleh mahasiswa praktikan adalah Teknik Putar di kelas X KR pada hari senin dan Teknik Cetak, Operasi Tungku, Teknik Langsung, Teknik Putar dan Dekorasi Keramik di kelas XI KR hari selasa, rabu, kamis,sabtu Sehingga total dalam satu minggu mahasiswa praktikan mengajar selama 5 hari.


(31)

d. Jumlah tatap muka membantu guru lain selama kegiatan pembelajaran sebanyak 2 kali, yaitu di kelas XI KR pada mata diklat Operasi Tungku pada tanggal 19 Agustus 2015 dan 26 Agustus 2015.

e. Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa praktikan sebelumnya menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi RPP, materi serta media agar pelaksanaan praktik mengajar dapat berjalan lancar dan terencana.

f. Dalam melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa praktikan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik.

g. Penilaian dilakukan dengan cara evaluasi secara teori dan hasil praktik. h. Setelah selesai mengajar, mahasiswa praktikan menyimpulkan materi

yang telah dipelajari.

2. Hambatan dalam Melaksanakan PPL

Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan menemui beberapa hambatan. Hambatan yang ditemui sebagai berikut :

a. Kondisi kelas terkadang tidak kondusif sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik serta penyerapan materi yang disampaikan kepada siswa sangat sedikit yang dapat terserap.

b. Praktik PPL ini adalah pengalaman pertama mahasiswa praktikan dalam melaksanakan praktik mengajar secara langsung di dalam kelas sehingga di awal pertemuan hanya menyampaikan mengenai motivasi siswa dan perkenalan lebih dalam.

c. Perangkat praktikum terkadang tidak sesuai dengan jumlah siswa, serta terkadang bahan praktikum yang terbatas atau habis membuat praktikum tidak maksimal.

d. Penghitungan jadwal yang mungkin dirasa kurang tepat bagi siswa karena ada pelajaran praktik yang terjadwal setelag pelajaran olahraga seingga siswa banyak yang mengeluh lelah.

e. Perlu mempunyai pemikiran yang lebih kreatif untuk menghadapi siswa yang kreatif untuk dapat menguasai siswa.

f. Perlu mental yang kuat untuk menghadapi siswa – siswa SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta agar tidak minder dalam proses pembelajaran.


(32)

3. Solusi

a. Mengikuti alur keingginan siswa dan memberikan pengarahan yang tidak terkesan memaksa sehingga pembelajaran bisa kondusif dan penyerapan materi dapat terserap dengan maksimal

b. Perlu persiapan yang maksimal sebelum melakukan proses pembelajaran.

c. Melakukan variasi metode mengajar ketika kelas sudah mulai gaduh, misal dengan diam dan menunggu siswa tenang, melakukan pendekatan kepada siswa yang gaduh, serta membuat suasana di kelas menjadi interaktif dengan melibatkan siswa.

d. Membuat manajemen waktu yang baik agar kegiatan PPL sama-sama dapat berjalan dengan baik.

e. Penyampaian materi disesuaikan dengan materi dari kompetensi dasar yang lain agar materi yang disampaikan runtut dan mudah dipahami oleh siswa.

f. Membiasakan diri dengan kondisi di kelas, menggunakan pengalaman yang pernah di dapat dan Membagi kelas dalam beberapa kelompok saat praktikum.

Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa pada tahap persiapan (pembekalan) sudah cukup memberikan bekal untuk praktikan PPL untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan dengan hal yang sebenarnya yang ada di lapangan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PPL antara lain :

a. Mahasiswa dapat merasakan dan mengenal bagaimana menjadi seorang pendidik yang sebenarnya serta dapat berusaha untuk membentuk sikap pendidik yang profesional.

b. PPL menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang guru, administrasi guru, dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran KBM. c. Kegiatan PPL dapat memberikan kegiatan nyata dari kondisi dan situasi

lingkungan yang ada untuk menghadapi lingkungan kerja di masa mendatang.

d. Kegiatan PPL dapat menjadi pengalaman nyata dalam merencanakan, melaksanakan dan bahkan mengevaluasi kegiatan proses pembelajaran di sekolah.


(33)

e. Selain itu kegiatan PPL dapet menjadi ajang untuk mencari relasi atau kolega guru yang dapat menjadi relasi yang baik dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah.

f. PPL dapat menumbuhkan kedisiplinan mengajar dan sebagai sarana untuk bisa bersosialisasi dengan siapapun yang ada di sekolah dari Guru , pegawai TU , Siswa hingga karyawan lainnya.


(34)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. PPL memberikan bekal berupa pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya dapat digunakan ketika mahasiswa terjun dalam pekerjaan sebagai tenaga pendidik.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah atau lembaga pendidikan.

3. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya.

4. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu : kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

5. Mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan dalam kaitannya dengan kompetensi professional dituntut memiliki kompetensi lain seperti : personality dan sociality dan program PPL ini memberikan kontribusi yang nyata.

6. Hambatan yang ada didalam kelas saat KBM berlangsung biasanya yaitu pemahamann siswa yang beragam, minat belajar siswa yang menurun, sikap siswa yang kurang mendukung jalannya KBM. Mahasiswa praktikan agak kesulitan dalam mengkondisikan kelas yang gaduh, solusi yang dilakukan adalah mengadakan diskusi, melakukan pendekatan terhadap siswa yang membuat gaduh, dan lebih interaktif terhadap siswa.

B. Saran

Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut:


(35)

1. Untuk SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

a. Dengan mempertahankan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah terjalin selama ini diharapkan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Meningkatkan fasilitas sekolah guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Pihak sekolah dapat bersinergi dengan mahasiswa PPL sehingga program yang dijalankan mahasiswa praktikan mendukung program di sekolah. d. Menindaklanjuti program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa

PPL yang sekiranya dapat bermanfaat bagi sekolah maupun bagi dunia pendidikan.

2. Untuk Universitas Negeri Yogyakarta

a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara UPPL, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar.

b. Bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar. c. Meningkatkan hubungan baik antara sekolah sebagai lokasi

KKN-PPL, sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan yang berarti saat pelaksanaan kegiatan.

d. Program pembekalan lebih diefisienkan, dan lebih ditekankan pada permasalahan yang mungkin ditemukan ketika kegiatan berlangsung. e. Meningkatkan koordinasi satu sama lain, mahasiswa, DPL PPL,

sekolah agar setiap aturan yang dikeluarkan tersosialisasi dengan baik kepada pihak-pihak yang bersangkutan terutama untuk kurikulum baru 2013.

f. Memperbaiki sistem yang sudah dibuat dan menegaskannya sehingga tidak terjadi perubahan aturan-aturan tertentu yang membuat dana mahasiswa menjadi tipis.

g. Sosialisasi kurikulum 2013 dilakukan jauh-jauh hari jangan hanya dalam waktu singkat supaya mahasiswa, DPL PPL, Guru pembimbing tidak bingung dengan sistem yang telah dibuat.


(36)

3. Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing.

b. Mahasiswa harus membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan benar agar proses belajar mengajar dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan metode yang komunikatif dan partisipatif.

d. Mahasiswa harus menyiapkan alat dan media pembelajaran dengan baik.

4. Untuk Siswa

a. Lebih menyukai dengan pelajaran yang disampaikan oleh Guru maupun yang dipraktikkan.

b. Harus lebih percaya diri dalam mengikuti proses pebelajaran , sehingga akan mendapatkan motivasi belajar.

c. Untuk mulai bersikap dewasa terhadap Guru, sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan maksimal


(37)

DAFTAR PUSTAKA

PP PPL dan PKL. 2015. Panduan PPL . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.

PP PPL dan PKL. 2015. Materi Pembekalan PPL . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.

PP PPL dan PKL. 2015. Panduan Pengajaran Mikro . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta,


(38)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Observasi Kondisi Sekolah.

Lampiran 2. Format Observasi Pembelajaran di Kelas dan Observasi Peserta Didik. Lampiran 3. Matriks program kerja PPL.

Lampiran 4. Laporan Mingguan PPL

Lampiran 5. Kalender Pendidikan SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Lampiran 6. Jadwal Pelajaran Semester Ganjil SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Lampiran 7. Administrasi Guru Lampiran 8. Silabus

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Lampiran 10. Materi Operasi Tungku

Lampiran 11. Daftar Hadir Siswa

Lampiran 12. Daftar Nilai Operasi Tungku Lampiran 13. Kartu Bimbingan PPL


(39)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal mengajar praktikan PPL per minggu jurusan Desain dan Produk Kria Keramik


(40)

(1)

28

1. Untuk SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

a. Dengan mempertahankan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah terjalin selama ini diharapkan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Meningkatkan fasilitas sekolah guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Pihak sekolah dapat bersinergi dengan mahasiswa PPL sehingga program yang dijalankan mahasiswa praktikan mendukung program di sekolah. d. Menindaklanjuti program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa

PPL yang sekiranya dapat bermanfaat bagi sekolah maupun bagi dunia pendidikan.

2. Untuk Universitas Negeri Yogyakarta

a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara UPPL, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar.

b. Bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar. c. Meningkatkan hubungan baik antara sekolah sebagai lokasi

KKN-PPL, sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan yang berarti saat pelaksanaan kegiatan.

d. Program pembekalan lebih diefisienkan, dan lebih ditekankan pada permasalahan yang mungkin ditemukan ketika kegiatan berlangsung. e. Meningkatkan koordinasi satu sama lain, mahasiswa, DPL PPL,

sekolah agar setiap aturan yang dikeluarkan tersosialisasi dengan baik kepada pihak-pihak yang bersangkutan terutama untuk kurikulum baru 2013.

f. Memperbaiki sistem yang sudah dibuat dan menegaskannya sehingga tidak terjadi perubahan aturan-aturan tertentu yang membuat dana mahasiswa menjadi tipis.

g. Sosialisasi kurikulum 2013 dilakukan jauh-jauh hari jangan hanya dalam waktu singkat supaya mahasiswa, DPL PPL, Guru pembimbing tidak bingung dengan sistem yang telah dibuat.


(2)

29

3. Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing.

b. Mahasiswa harus membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan benar agar proses belajar mengajar dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan metode yang komunikatif dan partisipatif.

d. Mahasiswa harus menyiapkan alat dan media pembelajaran dengan baik.

4. Untuk Siswa

a. Lebih menyukai dengan pelajaran yang disampaikan oleh Guru maupun yang dipraktikkan.

b. Harus lebih percaya diri dalam mengikuti proses pebelajaran , sehingga akan mendapatkan motivasi belajar.

c. Untuk mulai bersikap dewasa terhadap Guru, sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan maksimal


(3)

30

DAFTAR PUSTAKA

PP PPL dan PKL. 2015. Panduan PPL . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.

PP PPL dan PKL. 2015. Materi Pembekalan PPL . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.

PP PPL dan PKL. 2015. Panduan Pengajaran Mikro . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta,


(4)

31

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Format Observasi Kondisi Sekolah.

Lampiran 2. Format Observasi Pembelajaran di Kelas dan Observasi Peserta Didik. Lampiran 3. Matriks program kerja PPL.

Lampiran 4. Laporan Mingguan PPL

Lampiran 5. Kalender Pendidikan SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Lampiran 6. Jadwal Pelajaran Semester Ganjil SMK N 3 Kasihan (SMSR) Yogyakarta

Lampiran 7. Administrasi Guru Lampiran 8. Silabus

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Lampiran 10. Materi Operasi Tungku

Lampiran 11. Daftar Hadir Siswa

Lampiran 12. Daftar Nilai Operasi Tungku Lampiran 13. Kartu Bimbingan PPL


(5)

32

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal mengajar praktikan PPL per minggu jurusan Desain dan Produk Kria Keramik


(6)