ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DI KANTOR SAMSAT PAYAKUMBUH.

ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DI KANTOR SAMSAT
PAYAKUMBUH

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program
S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Oleh :
WINDA AFDAL
0810532052

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1

No Alumni Universitas


WINDA AFDAL

No Alumni Faku
ltas

BIODATA
a). Tempat/Tgl Lahir : Piobang / 23 Januari 1990 b). Nama Orang Tua : Yon Afda dan
Jusnanizar c). Fakultas : Ekonomi d). Jurusan : Akuntansi e). No.Bp : 0810532052 f).
Tanggal Lulus : 05 Mei 2014 g). Predikat lulus : Memuaskan h). IPK : 2,75 i). Lama
Studi : 5 Tahun 10 Bulan j). Alamat Orang Tua: Jr. Ampang Kenagarian Piobang,
Kecamatan Payakumbuh, kabupaten 50 kota.

Analisis Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Kualitas Pelayanan
Jasa di Kantor Samsat Payakumbuh
Skripsi Oleh : Winda Afdal
Pembimbing :

Rahmat Kurniawan, SE, MA, Ak


ABSTRACT
This research is about satisfaction of motor vehicle tax payers with interested
administration system/ Sistem Administrasi Satu Atap (SAMSAT) Payakumbuh. Service are
an activity offered by organization individual to consumen / tax payer it?s in tangible and
cannot be owned. Service are the main trigger of tax payers dissatisfaction. Population used
in this research is the motor vehicle tax payer who own two wheels vehicle chosen by simple
random sampling. This research consist of variable, tangible, reliability, responsiveness,
assurance, and empathy and the dependent variable is tax payers satisfaction. The research
conclude that tax payers satisfied with SAMSAT services. Because all of the variable
indicator are positive and value determination coefficient shows that tax payers satisfaction
is 95,1%. It shows that the quality of the service is upgrade parallel with tax payer
satisfaction.
Keyword : tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty, and payers
satisfaction

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, instansi pemerintahan dihadapkan pada semakin tingginya
tuntutan terhadap pelayanan yang baik kepada masyarakat. Menyikapi tuntutan ini,
tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah
adalah bagaimana menampilkan aparatur yang profesional, memiliki etos kerja
tinggi, memiliki keunggulan kompetitif dan kemampuan memegang teguh etika
birokrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Salah satu harapan masyarakat selaku konsumen pelayanan adalah
menginginkan pelayanan yang adil dan merata. Bentuk pelayanan yang adil dan
merata, hanya dimungkinkan dengan adanya kesiapan psikologis birokrat
pemerintah yang senantiasa menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan
dinamika masyarakat sebagai sasaran pelayanannya. Mengingat tuntutan terhadap
perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan akan terus berkembang sesuai
dengan perkembangan dinamika masyarakat, maka pemerintah secara terus
menerus dan konsisten mengambil langkah-langkah nyata untuk menata sistem
dan mekanisme pelayanan di berbagai sektor pemerintahan dan pembangunan.
Pajak merupakan prioritas utama penerimaan bagi negara untuk
melaksanaan pembangunan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari
sektor-

sektor


lainnya.

Untuk

meningkatkan

penerimaan,

pemerintah

mengupayakan pemerataan pembangunan melalui program desentralisasi. Wujud
nyata dari desentralisasi yaitu adanya pemberian hak otonomi daerah. Otonomi
daerah yang luas dan bertanggung jawab memberikan keleluasaan daerah kota/

16

kabupaten dalam kepentingan masyarakat sesuai dengan kondisi, potensi, dan
keanekaragaman wilayahnya. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
daerah diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

perimbangan, pinjaman daerah dan pendapatan lain-lain. Pada dasarnya sumber
utama pembiayaan pembangunan diharapkan berasal dari PAD seperti pajak
daerah, pajak retribusi daerah, laba BUMD dan PAD lainnya. Diantara jenis pajak
daerah adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dipungut atas
kepemilikan dan penguasaan kendaraan bermotor. PKB merupakan pajak daerah
yang paling potensial maka perlu dilakukan optimalisasi peningkatan kualitas
pelayanan. Untuk mengetahui sejauh mana upaya optimalisasi kualitas pelayanan
maka penulis lebih mengkonsentrasikan penelitian pada kantor samsat.
Samsat (Sistem Administrasi Satu Atap) adalah gabungan dari beberapa
instansi terkait dalam mengkoordinasikan pendapatan daerah dibidang
transportasi khususnya perlengkapan dan surat-surat perijinan transportasi.
Adapun instansi- instansi terkait dalam pengelolaan pada kantor samsat adalah
DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah),
Kepolisian, dan Jasa Raharja. DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Dan Aset Daerah) adalah suatu instansi pemerintah yang bertugas mengelola
surat-surat perlengkapan dan perijinan kendaraan bermotor yang merupakan aset
dan pendapatan daerah.
Dalam penelitian ini penulis menfokuskan pada kantor samsat
Payakumbuh. Kantor Samsat Payakumbuh merupakan salah satu pelaku


17

pelayanan jasa yang memiliki karakteristik tersendiri. Efisiensi pelayanan yang di
lakukan kantor samsat sering menjadi pemicu utama dalam keluhan wajib pajak.
Langkah-langkah nyata perbaikan kualitas pelayanan secara bertahap
mulai diupayakan di lingkungan Samsat Payakumbuh secara teknis. Pemerintah
telah

mempertimbangkan

juga

langkah-langkah

strategis

dalam

upaya


memperbaiki kualitas pelayanan masyarakat tersebut. Menurut Marsono (2004)
langkah strategis antara lain melalui pemberian kewenangan otonomi kepada unit
peningkatan mutu pelayanan, seperti meningkatkan sarana dan prasana samsat,
menyederhanakan sistem dan prosedur, memberikan informasi secara transparan
mengenai kepastian biaya dan waktu penyelesaian pelayanan, membentuk sistem
pelayanan dengan pola terpadu, mempublikasikan berbagai kebijakan perbaikan
pelayanan tersebut secara transparan kepada masyarakat luas, agar masyarakat
dapat mengetahui dan memahaminya dan selanjutnya menjadi alat pengawasan
yang efektif bagi masyarakat (social control), namun perlu ditingkatkan dan
dievaluasi lebih lanjut agar kualitasnya sesuai dengan yang diharapkan
masyarakat.
Sejauh ini belum adanya evaluasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat
kepuasan wajib pajak terhadap pelayanan di kantor samsat Payakumbuh tersebut.
Jadi belum dapat terlihat dengan jelas kualitas pelayanan jasa yang terdapat di
kantor samsat Payakumbuh.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin memperlihatkan sampai dimana
tingkat kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor terhadap kualitas pelayanan
dikantor samsat Payakumbuh. Sehingga penulis melakukan penelitian dengan


18

judul

19

c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang
perlu dilakukan.
d. Diketahui kepuasan wajib pajak secara menyeluruh terhadap hasil
pelaksanaan pelayanan publik.
e. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada
lingkup Pemerintah Pusat dari Daerah dalam upaya peningkatan kinerja
pelayanan
3. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
gambaran yang nantinya sebagai bahan masukan dalam melakukan
penelitian yang sejenis.
4. Bagi peneliti sendiri, diharapkan dengan melakukan penelitian ini peneliti
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan.
1.5 Framework Penelitian


Kepuasan wajib pajak

Kualitas pelayanan jasa

1.6 Sistematika Penulisan
Agar penulisan laporan penelitian lebih tersusun secara sistematik, maka
laporan ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
Bab I.

Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, framework dan sistematika
penulisan.

20

Bab II. Berisi uraian tentang konsep dan teori perpajakan, kepuasan pelanggan,
persepsi wajib pajak, konsep pelayanan publik, penelitian terdahulu dan
hipotesis penelitian.
Bab III.Membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampling, identifikasi
dan pengukuran variabel, teknik pengumpulan data dan metoda analisis

data dan uji hipotesis.
Bab IV. Menguraikan gambaran umum kota payakumbuh, gambaran umum samsat
kota payakumbuh, gambaran umum responden penelitian, pengujian
asumsi klasik, dan hasil uji hipotesis
Bab V. Berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran penelitian.

21

Dokumen yang terkait

Peran Tata Usaha Dalam Upaya Memaksimalkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (Samsat) Medan Selatan

0 38 90

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Samsat Keliling Bandar Lampung)

9 48 58

Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Samsat Kota Surakarta (Studi Pada Pelayanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor)

19 285 75

ANALISIS PERBANDINGAN KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR SAMSAT KABUPATEN KARANGANYAR DAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010

7 95 89

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT UPPD DIPENDA PROPINSI JATENG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 18

TANGGAPAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA YOGYAKARTA.

0 0 9

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT SURABAYA BARAT UPTD DISPENDA PROPINSI JATIM

0 0 11

Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Bersama Samsat Surabaya Barat UPTD Dispenda Propinsi Jatim - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh pengetahuan pajak, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus dan sanksi administrasi pajak terhadap kepatuham wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (Studi di Kantor Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor SAMSAT Krian) - UWKS - Li

0 0 17

ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN SAMSAT

0 0 106