PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK BOYOLALI Pengelolaan Tenaga Pendidik Di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali.

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK
BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan Kepada
Program St udi M agist er M anajem en Pendidikan Program Pascasarjana
Universit as M uhamm adiyah Surakart a untuk M em enuhi Salah Sat u Syarat
Guna M emperoleh Gelar M agist er Pendidikan

Oleh :
Heri Prastow o
NIM . Q. 100 110 028

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK

BOYOLALI

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Bambang Sumardjoko

Prof. Dr. Endang Fauziati, M .Hum.

ii

PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI I RINGIN LARIK
BOYOLALI
1

2


Oleh: Heri Prastow o , Bambang Sumardjoko , Endang Fauziati
1
2
3
M ahasisw a UM S , Staff Pengajar UM S , Staff Pengajar UM S

3

ABSTRACT

The purpose of t his st udy w as t o describe (1) t he planning of public
elem ent ary school educators I Ringin Array Boyolali. (2) t he organization of
public element ary school educators I Ringin Array Boyolali. (3) the direct ion of
public element ary school educators I Ringin Array Boyolali. (4) evaluation of the
perform ance of public elem ent ary school educat ors I Ringin Array Boyolali.
This research is qualit at ive research w it h et hnographic research design.
Researchers t ake a place in the Elem ent ary School I Ringin Array Boyolali. Dat a
w as collect ed by observat ion, in-depth int erview s, and observat ions. Analysis of
t he dat a using int eract ive analysis met hods.
The result s of t his st udy are: (1) Planning needs t eacher, a principal

act ivit y in planning t he number and qualit y of t eachers t o support the
im plement at ion of education, based on t he rat io t hat each t eacher needs 20-32
t akes 1 (one) classroom t eachers, t eachers of religion in accordance w ith
religious adopt ed by student s, and a t eacher Penjasorkes. (2) Organizing public
elem ent ary school educat ors I Ringin Array Boyolali conduct ed by t he principal
t o creat e a cooperat ive relat ionship with the t eachers, st aff, and st udent s t o
achieve t hose object ives effect ively and efficient ly. (3) Direct ing public
elem ent ary school educat ors I Ringin Boyolali array is t he principal form of
act ivit y in order t o convey informat ion and provide motivat ion for educat ors to
be able t o perform dut ies in a professional manner. (4) Evaluat ion of the
perform ance of educat ors is t he principal act ivit ies of assessing t he
perform ance of dut ies of t eachers based on the division of t asks has been
est ablished, w it h the aim to assess t he success of t eachers in preparing lesson
plan, m anaging learning, building relat ionships with student s, and to assess .
Keyw ords: planning, organizing, direct ing, evaluat ing t eachers

PENDAHULUAN

Ket ercapaian tujuan pendidikan sangat bergant ung pada kecakapan dan
kebijaksanaan kepemim pinan kepala sekolah yang m erupakan salah sat u

pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bert ugas m engat ur semua sum ber

1

organisasi dan bekerjasam a dengan guru-guru dalam mendidik sisw a unt uk
mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan kepala sekolah ini
pengem bangan profesionalism e t enaga kependidikan m udah dilakukan karena
sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah m em aham i kebutuhan sekolah yang ia
pimpin sehingga kom pet ensi guru t idak hanya mandeg pada kom pet ensi yang ia
miliki sebelum nya, m elainkan bert ambah dan berkembang dengan baik
sehingga profesionalisme guru akan t erw ujud.
Karena t enaga kependidikan profesional t idak hanya m enguasai bidang
ilmu, bahan ajar, dan m et ode yang t epat , akan tet api mampu mem ot ivasi
pesert a didik, m em iliki ket eram pilan yang t inggi dan w aw asan yang luas
t erhadap dunia pendidikan. Profesionalism e t enaga kependidikan juga secara
konsint en menjadi salah sat u fakt or t erpent ing dari mut u pendidikan. Tenaga
kependidikan yang profesional m ampu m em belajarkan murid secara efekt if
sesuai


dengan

kendala

sumber

daya

dan

lingkungan.

Namun,

untuk

menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah t ugas yang m udah. Guru
harus harus lebih dinamis dan

kreat if


dalam

m engem bangkan

proses

pembelajaran sisw a. Agar proses p endidikan dapat berjalan efekt if dan efisien,
guru dituntut m em iliki kom pet ensi yang mem adai, baik dari segi jenis maupun
isinya.
M aria Carmela T M ancao (2010) dengan judul “ Recruit ment View point s
For Hiring Teachers in Basic Education Schools” . Penelit ian ini bert ujuan untuk

mencari fakt or pent ing untuk merekrut guru, seberapa pent ing ident ifikasi
dalam proses rekruit men, dan badan pelat ihan guru apa yang dipilih sekolah
unt uk merekrut guru. M et ode penelit ian yang digunakan adalah m et ode
deskript if survei. Hasil penelit ian adalah sudut pandang yang paling penting
dilihat dari 3 hal, yaitu: ciri personal, lat ar belakang pendidikan, t ingkat
professional, dan lampiran yang m endukung. Ciri personal m eliput i: (1) kondisi
kesehat an. (2) ket eram pilan komunikasi. (3) karakt er m oral. (4) jenis kelam in.

(5) umur. (6) penampilan.

Hal ini m engharapkan guru yang dipekerjakan
2

mempunyai spesifikasi m at a pelajaran yang t inggi. Selain it u tingkat perguruan
t inggi juga pent ing. Seorang guru harus lulus dari perguruan tinggi. Tingkat
professional bisa didapat kan dengan m elihat hasil w awancara.
Pat rick J. M cEwan (1999) dengan judul penelit ian “ Recruit ment of Rural
Teachers in Developing Count ries: an Economic Analysis” . Tujuan dalam

penelitian

ini

adalah

m engklarifikasi

kebijakan


insentif

dan

tujuan

pengorganisasian guru untuk keefekt ifan. Hasil penelit ian ini m enunjukkan
bahw a insentif untuk guru pedesaan m erupakan aspek perfasif dalam sist em
pendidikan di Negara berkembang. Nam un hanya ada sedikit bukt i yang dapat
mengarah pada penerapan dan evaluasi kebijakan t ersebut . Seharusnya t eori
ekonomi perbedaan kompensasi berguna untuk m emikirkan t ent ang insent if. Di
Am erika diberikan bat asan dukungan t et ang gaji guru m onet er dan gaji guru
non monet er dalam aspek pekerjaan dan lokasi.
Ronit Bogler (2004) dengan judul penelitian “ Influence of Teacher
Empow erment

on

Teachers’


Organizat ional

Commit ment ,

Professional

Commit ment and Organizat ional Cit izenship Behavior in Schools” . tujuan

penelitian ini adalah unt uk m enguji hubungan ant ara pem berdayaan guru dan
pengorganisasian komit men, profesional dan sikap guru. M et ode penelitian
yang digunakan adalah kuesioner dengan t eknik analisis data korelasi pearson
dan korelasi ganda. Hasil penelit ian ini m enunjukkan bahw a sejum lah dim ensi
pemberdayaan guru berdampak pada set t ing sekolah. Dit em ukan hasil studi
mengat akan adanya ket idakt ahuan pihak luar sekolah bahw a t ingginya tingkat
pengorganisasian komit men, professional dan sikap m erupakan hal yang sangat
pent ing. M ent eri pendidikan selaku kant or pusat dan t ingkat operasional lokal
harus m endorong partisipasi guru dalam seminar dan program yang m endorong
profesional guru dan kepercayaan diri.
Susanna Loeb (2009) dengan judul penelitian ” The St at e Role in Teacher

Professional Development and Educat ion Throughout Teachers’ Careers” . Tujuan

penelitian ini adalah untuk m enget ahui apakah negara sudah m encapai t ujuan
3

kebijakan pengem bangan profesional dan m elatih guru yang lebih baik. Hasil
penelitian ini adalah pengarahan profesional dan kebijakan pendidikan guru
berpot ensi unt uk mem pengaruhi kemampuan guru m engajar, dan berpengaruh
pada kem ampuan siswa belajar. Negara mem punyai beberapa peran dalam
pendidikan guru dan pengarahan profesi. Negara t erakhir ini m elakukan pra
pelayanan pendidikan, induksi dan ment oring, pengarahan professional dan
evaluasi guru. Pengarahan professional dan pendidikan guru digunakan
berbagai cara melalui karir guru sebelum guru mulai pengajaran, pengarahan
profesional dan program

pendidikan guru dimaksudkan untuk m enguat kan

ket ram pilan dan at au menilai tujuan yang t elah dicapai.
Pengelolaan t enaga kependidikan di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik
Boyolali oleh kepala sekolah, hingga saat ini m asih banyak fakt or penghambat

sepert i dalam perencanaan kebutuhan t enaga kependidikan, kepala sekolah
masih t erkendala dengan proses pengangkat annya t idak t rasnparan. Dari segi
penugasan t enaga kependidikan t erkendala dengan ket erbat asan kem am puan
dalam m engukur kinerja guru, sehingga penugasan dirasa kurang t epat ,
sehingga banyak guru yang kurang bersem angat dalam melaksanakan tugas.
Dem ikian halnya dengan kem am puan kepala sekolah dalam melakukan evaluasi
dan monitoring, masih t erkendala dengan kem ampuan dalam m enyusun
inst rumen evaluasi.

Namun dem ikian sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik

Boyolali dinyat akan sebagai Sekolah Dasar yang memiliki t enaga pendidik
dengan kinerja yang baik. Unt uk itu penulis t ert arik unt uk m elakukan penelitian
t ent ang pengelolaan t enaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik
Boyolali.
Berdasarkan lat ar belakang t ersebut di at as, fokus dalam penelit ian ini
adalah: bagaimana pengelolaan t enaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri I
Ringin Larik Boyolali?. Selanjut nya fokus penelit ian t ersebut dibagi dalam sub
fokus sebagai berikut : (1) Bagaimana perencanaan t enaga pendidik Sekolah
Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, perencanaan t enaga pendidik meliput i:
4

perencanaan kebutuhan guru dan fakt or-fakt or yang m em pengaruhi kebutuhan
guru, rekruit m en guru? (2) Bagaimana pengorganisasian t enaga pendidik
Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengorganisasian t enaga pendidik
meliput i: tujuan pengorganisasian guru, proses pengorganisasian guru, dan
st rukt ur organisasi sert a t ugas guru? (3) Bagaimana pengarahan t enaga
pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengarahan t enaga
pendidik

m eliputi:

fungsi

pengarahan,

cara

pengarahan,

dan

m odel

pengarahan? (4) Bagaimana evaluasi kinerja t enaga pendidik Sekolah Dasar
Negeri I Ringin Larik Boyolali, evaluasi kinerja t enaga pendidik m eliput i: tujuan
evaluasi kinerja guru dan met ode evaluasi guru?
Berdasarkan uraian fokus penelitian di at as, m aka tujuan penelit ian ini
adalah (1) Untuk m endeskripsikan perencanaan tenaga pendidik Sekolah Dasar
Negeri I Ringin Larik Boyolali, perencanaan t enaga pendidik m eliputi: kebutuhan
guru dan fakt or-fakt or yang m em pengaruhi kebut uhan guru, rekruit men guru.
(2) Unt uk m endeskripsikan pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar
Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengorganisasian tenaga pendidik m eliput i: tujuan
pengorganisasian guru, proses pengorganisasian guru, dan st rukt ur organisasi
sert a t ugas guru. (3) Unt uk m endeskripsikan pengarahan t enaga pendidik
Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali, pengarahan t enaga pendidik
meliput i: fungsi pengarahan, cara pengarahan dan model pengarahan. (4) Unt uk
mendeskripsikan evaluasi kinerja t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin
Larik Boyolali, evaluasi kinerja t enaga pendidik m eliput i: t ujuan evaluasi kinerja
guru dan m etode evaluasi guru.

M ETODE PENELITIAN

Penelit ian ini m enggunakan jenis penelit ian kualit at if. Lokasi penelit ian
adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik Boyolali. Teknik pengum pulan dat a
dalam penelit ian ini dengan m enggunakan w awancara, m et ode pengam at an,
dan

dokum ent asi.

Dalam

penelit ian

5

ini

waw ancara

dilakukan

dengan

mengajukan beberapa pert anyaan kepada para inform an yang m eliputi: guru,
komit e sekolah, dan sisw a yang kem udian dipert egaskan lagi oleh key inform an
yait u kepala sekolah SD Negeri 1 Ringin Larik Boyolali. Waw ancara dilakukan
guna memperoleh dat a yang berkait an dengan fokus penelit ian yang meliputi:
perencanaan guru, pengorganisasian guru, pengarahan guru, dan evaluasi
kinerja guru. Dalam cat at an lapangan dit ranskipkan t em pat penelit ian, w aktu,
kegiat an dan gam baran secara um um kegiat an pengam at an dan hasil rekam an
selam a m engadakan pengamat an. Data yang diperoleh dalam dokum ent asi
dapat digunakan untuk mem ant apkan hasil pengamat an dan waw ancara karena
dokument asi penting unt uk m endukung dan menam bah bukt i dari sumbersum ber lainnya.
Analisis data dilakukan m elalui t iga t ahapan (M iles dan Huberm an, 2004:
16) yait u meliput i: reduksi dat a, penyajian data dan penarikan kesim pulan/
verifikasi.

Analisis

penyederhanaan

dat a
dat a

dalam
ke

penelit ian

dalam

bentuk

kualit atif
yang

m erupakan

m udah

proses

dibaca

dan

diint erprest asikan. Pada prinsipnya analisis data dilakukan bersam a dengan
proses

pengum pulan

dat a.

Teknik

analisis

dat a

dalam

penelit ian

ini

menggunakan t eknik dom ain, t eknik t aksonomi, t eknik kom ponensial, dan
t eknik t em a (Spradley, 2005: 56).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

1.

Perencanaan t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali
Perencanaan kebutuhan guru disusun at as beberapa pert imbangan,
diant aranya adalah jumlah guru yang t elah ada, dan jumlah sisw a yang ada.
Kebutuhan guru t ersebut dim aksudkan untuk m engant isipasi agar pada
pelaksanaan t ahun ajaran baru tidak t erjadi kekurangan guru dengan
pert imbangan rasio jumlah guru dan jumlah sisw a. Kebutuhan guru
disebabkan adanya fakt or jumlah sisw a, rencana pengem bangan sekolah,
dan jumlah guru yang m em asuki m asa pensiun.

6

Rekruit m en

guru

dilakukan

oleh

pemerint ah

melalui

seleksi

penerim aan pegaw ai negeri sipil (PNS). Adapun prosedur rekruit men guru
dilakukan m elalui t est

pengadaan pegaw ai negeri sipil (PNS) yang

diselenggarakan oleh Pemerint ah Kabupat en Boyolali. Pengangkat an dan
penet apan t ugas guru dilakukan oleh pem erint ah Kabupat en Boyolali.
Penyusunan perencanaan kebutuhan t enaga pendidik dilakukan oleh
kepala sekoalh berdasarkan analisis kebut uhan yaitu di m ana set iap 20 – 32
sisw a harus disediakan seorang guru kelas, seorang guru agam a (sesuai
dengan jumlah agama pesert a didik), dan seorang guru penjasorkes.
Adanya analisis yang t epat m em ungkinkan kebutuhan guru dapat t erpenuhi
baik segi kuantit as m aupun kualit as yang diharapkan. Hal ini sependapat
dengan t eori yang dikem ukakan oleh M ulyasa (2009: 42), yang menyat akan
bahw a: “ sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan
(job analysis) dan analisis jabat an unt uk memperoleh deskripsi pekerjaan
(gambaran t ent ang tugas-t ugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan).
Inform asi ini sangat m em bantu dalam m enent ukan jum lah pegaw ai yang
diperlukan, dan juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan ( job
spesificat ion )” .

Prosedur rekruit men kebut uhan guru bagi sekolah negeri t ent unya
harus mengikut i

perat uran

pengadaan

Pegaw ai

Negeri

Sipil

yait u

dit ent ukan oleh pejabat yang diberi w ew enang untuk m engangkat seorang
pegaw as.

Hal inipun t elah dilakukan oleh kepala sekolah dengan

m engusulkan kebutuhan guru kepada pejabat yang berw enang, dengan
kat a lain kepala sekolah tidak m em iliki w ew enang untuk m engangkat dan
m enerapkan seorang guru. Namun dem ikian pada dasarnya apa yang
dilakukan

oleh

kepala

sekolah

t ersebut

m erupakan

proses untuk

m endapat kan sumber daya manusia, dengan kat a lain t indakan kepala
sekolah t ersebut m erupakan bagian dari rekruit men sepert i t eori yang
dikem ukakan oleh Cast et t er (2006: 87), yang menyat akan bahw a: “ M elalui
7

rekruit m en, organisasi mulai m elakukan komunikasi dengan pihak-pihak
t ert ent u unt uk memperoleh sum ber daya manusia yang pot ensial, sehingga
akan banyak pencari kerja dapat m engenali dan m enget ahui organisasi
yang pada akhirnya akan m emutuskan kepast ian at au tidaknya dalam
bekerja”

2.

Pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik
Boyolali
Pengorganisasian
dilaksanakan
m emperlancar

dengan

bert ujuan
penuh

pengawasan,

agar

pembagian

t anggungjaw ab,
maksimalisasi

tugas

m em bantu
m anfaat

dapat

koordinasi,
spesialisasi,

penghem at an biaya, dan m eningkat kan kerukungan hubungan ant ar guru.
Proses pengorganisasian diaw ali dengan m erinci seluruh jenis kegiat an yang
ada, mem bagi t ugas pekerjaan dalam akt ivit as-akt ivit as yang lebih rinci,
m embagi tugas kepada guru, dan m engkoordinir seluruh kegiat an yang
dilakukan oleh guru.
Proses pengorganisasian guru dilakukan oleh kepala sekolah yang
diawali dengan memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang t elah dit et apkan,
m embagi pekerjaan ke dalam akt ivit as-akt ivit as yang secara logis yang
harus dilakukan oleh guru, memerinci akt ivit as guru dalam kegiat an yang
lebih rinci, dan t erakhir m enet apkan m ekanism e kerja dalam st rukt ur
organisasi.
St rukt ur organisasi yang dit et apkan di SD Negeri I Ringin Larik
Boyolali, dit et apkan untuk proses pencapaian t ujuan dan m enjelaskan
bagaimana t ugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan
secara form al. St ruktur organisasi SD Negeri I Ringin Larik Boyolali
m erupakan kerangka pola hubungan antara kepala sekolah dengan guru,
8

kepala sekolah dengan kom it e sekolah, kepala sekolah dengan siswa, guru
dengan sisw a dan sebaliknya, dan orang menunjukkan kedudukan tugas,
w ew enang dan t anggung jaw ab yang berbeda-beda.
Pem bagian tugas t ersebut dilakukan oleh kepala sekolah karen t ugast ugas yang begit u banyak, sehingga kepala sekolah harus m elakukan
t indakan t ersebut .

Akt ivit as demikian m enurut Sagala (2009: 61),

m erupakan sebuah akt ivit as yang disebut dengan pengorganisasian yang
m erupakan fungsi yang harus dijalankan oleh set iap m anajer pada sem ua
t ingkat an, jenis kegiat an, dan bentuk organisasi besar at au kecil. Kegiat an
pengorganisasian adalah unt uk m enentukan siapa yang akan m elaksanakan
t ugas sesuai prinsip pengorganisasian. Pengorganisasian sebagai kegiat an
pem bagi tugas-t ugas pada orang yang t erlibat

dalam kerja sama

pendidikan. Karena t ugas-t ugas ini demikian banyak dan t idak dapat
diselesaikan oleh satu orang saja, m aka t ugas-t ugas ini dibagi untuk
dikerjakan oleh m asing-m asing organisasi.
Adanya pem bagian tugas t ersebut sangat dimungkinkan kepala
sekolah

mudah

m elakukan

koordinasi,

m emudahkan

pengaw asan,

m aksim alisasi m anfaat spesialisasi, m enghemat biaya, dan m eningkat kan
kerukunan ant ar w arga sekolah. Koordinasi pent ing dilakukan oleh kepala
sekolah unt uk m encipt akan komit m en guru terhadap keputuan yang
diambil, dengan adanya koordinasi yang baik, m aka set iap keput usan akan
m endapat dukungan oleh guru, dem ikian pula dengan penugasan guru yang
baik sesuai dengan bidang yang dimilikinya, maka guru dapat bekerja secara
profesional. Hal ini sesuai dengan t eori t ujuan pengorganisasian yang
dikem ukakan oleh Sutisna (2005: 87), yang menyat akan bahw a tujuan
pengorganisasian adalah: M em perlancar pengaw asan, m em aksim alisasi
m anfaat spesialisasi, penghemat an biaya, dan meningkat kan kerukunan
hubungan ant ar manusia, sekaligus m endukung hasil penelit in Ronit Bogler
(2004), yang m enyim pulkanm bahw a untuk m eningkat kan part iaipasi guru
9

dalam pencapaian tujuan sekolah maka diperlukan pengorganisasian
kom it m en,

professional

dan

sikap

Guru.

Adanya

koordinasi

yang

pengorganisasian yang baik guru merasa m em iliki andil di sekolah, yang
pada

dasarnya

akan

m enunjukkan

pengorganisasian

komit men,

professional dan sikap.
Adanya

st rukt ur

organisasi

yang

t egas

t ersebut

m em berikan

gambaran bahwa m asing-masing individu yang t ergabung dalam organisasi
SD Negeri I Ringin Larik Boyolali t elah m em iliki tugas dan t anggung jaw ab
sesuai dengan pem bagian t ugas yang t elah diberikan kepadanya. Demikian
juga dengan m ekanism e perint ah dan koordinasi, secara t egas t elah
digambarkan dalam st rukt ur organisasi SD Negeri I Ringin Larik Boyolali, ciriciri t ersebut menunjukkan bahw a st rukt ur organisasi SD Negeri I Ringin
Larik Boyolali m erupakan organisasi fungsional (M ulyono, 2008: 78).

3.

Pengarahan t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik Boyolali
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah mem punyai fungsi
m embantu guru dalam m engubah rencana ke dalam t indakan dan untuk
m eningkat kan

efekt ifit as dan

efisiensi

kerja secara maksimal

sert a

m encipt akan lingkungan kerja yang sehat , dinam is. Cara-cara pengarahan
yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu: (1) Orient asi, yaitu cara
pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiat an
dapat dilakukan dengan baik. (2) Perint ah, yaitu pengarahan dengan cara
m emint a kepada guru untuk m elaksanakan t ugas dengan baik dengan
m enggunakan bahasa yang sant un dan bersahabat .
M odel pengarahan yang digunakan oleh kepala sekolah adalah m odel
Sumber Daya M anusia, yait u suatu model dengan mem berikan m otivasi
kepada guru akan t ugas dan t anggungjaw ab yang diemban guru, dan
m endorong kepada guru agar guru dapat bekerja lebih baik dengan selalu
m eningkat kan profesionalisme guru yang m eliputi em pat kom pet ensi yait u

10

kom pet ensi pedagogik, kom pet ensi sosia, kompet ensi kepribadian dan
kom pet ensi profesional.
Dat a yang diperoleh di lapangan m enunjukkan bahw a kepala sekolah
m elakukan pengarahan kepada guru dalam bent uk bimbingan kelompok
m aupun secara individu. Kepala sekolah m em berikan m ot ivasi dan cararat a pelaksanaan t ugas, agar guru dapat bekerjasam a dengan set iap w arga
sekolah sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahw a kepala sekolah t elah
m elakukan peran sebagai m anager sekolah dengan baik, artinya kepala
sekolah menunjukkan dirinya sebagai pem im pin organisasi yang bert ugas
m enunjukkan arah kebijakan sekolah dan t ujuan sekolah sert a cara-cara
yang efekt if untuk m encapai tujuan yang t elah dit et apkan. Hal ini sesuai
dengan t eori yang dikem ukakan oleh Sagala (2009: 68) yang menyat akan
bahw a: “ Pengarahan m erupakan pengarahan yang diberikan kepada
anggot a organisasi, sehingga m ereka m enjadi personil yang penget ahuan
dan akan bekerja efekt if m enuju sasaran yang t elah dit et apkan organisasi.
Pengarahan juga mencakup kegiat an yang dirancang untuk mem beri
orient asi kepada pegaw ai antara lain m em berikan informasi t ent ang
hubungan

ant ar

bagian,

ant ar

pribadi,

kebijaksanaan,

dan

t ujuan

organisasi” .
Berbagai cara dan model pengarahan yang digunakan oleh kepala
sekolah

semat a-mat a

kom pet ensi

bert ujuan

yang t elah

agar

dimilikinya.

guru

Selain

dapat

mengem bangkan

m em berikan

pengarahan

t erhadap guru t erkait dengan kom pet ensi guru di bidang pedagogik,
t ent unya

kepala

sekolah

m empunyai

kew ajiban

untuk

mem beri

pengarahan guru t erkait dengan pengembangan kom pet ensi guru di bidang
kepribadian, bidang sosial dan bidang profesionalism e agar guru lebih
profesiolisme. Pengem bangan di bidang profesionalism e, kepala sekolah
dapat m engarahkan kepada guru unt uk lebih banyak m elakuka penelit ian,
karena penelit ian m erupakan salah sat u kegiat an guru yang dapat
11

m emberikan pengalaman dan penget ahuan lebih luas. Karena jika guru
diarahkan

unt uk

m elakukan

penelitian

naka

Jika

harapan

untuk

pengembangan profesi melalui penelitian t idak dibat asi, m aka guru akan
lebih banyak m em punyai peluang harapan profesional yang lebih tinggi,
dan kem ungkinan profesional yang t inggi bisa dicapai dan pengajaran
profesional dapat dipert ahankan. Dengan demikian hasil penelitian ini
m endukung

penelitian

yang

dilakukan

oleh

Sit ch

(2005),

yang

m enyimpulkan bahwa: Guru m elakukan penelit ian yang berkait an dengan
keseluruhan aktifit as kerja lebih m endalam. Dengan m elakukan penelit ian
guru mem punyai peluang harapan profesional yang lebih tinggi. Para guru
ahli merasakan frust asi dengan adanya pembat asan pada kegiat an
penelitian, selain itu infleksibilit as kurikulum dan t es yang dilakukan oleh
pem erint ah pusat kurang dapat dit erima oleh guru. Jika harapan untuk
pengembangan profesi m elalui penelit ian tidak dibat asi, kem ungkinan
profesional yang tinggi bisa dicapai dan pengajaran profesional dapat
dipert ahankan.

4.

Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Negeri I Ringin Larik
Boyolali
Tujuan penilaian kinerja guru adalah untuk menilai keberhasilan guru
dalam m elaksanakan pekerjaannya diant aranya keberhasilan guru dalam
m erencanakan rancangan pem belajaran, dalam melakukan pengelolaan
pem belajaran, dalam mem bina hubungan dengan sisw a, dan dalam
m elakukan penilaian, bert ujuan m eninjau kemam puan yang ada dan
m enent ukan bentuk pem binaan yang dibutuhkan guna m eningkat kan
kinerja yang ada. Evaluasi kinerja guru dilakukan oleh kepala sekolah
dengan m enggunakan m et ode penilaian yang berorient asi m asa lalu
dengan m enggunakan met ode rat t ing scal, check point , dan performance
t est .

12

Evaluasi kinerja yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan
langkah dalam rangka mem berdayakan guru untuk lebih profesional. Hal
ini m enunjukkan bahwa Kepala sekolah t elah m enyadari bahw a evaluasi
kinerja yang rasional dan dit erapkan secara obyekt if adalah m erupakan
kepent ingan bagi pegaw ai yang bersangkut an dan kepent ingan organisasi.
Hasail evaluasi nant inya digunakan oleh kepala sekolah sebagai umpan
balik t ent ang berbagai hal sepert i kem am puan, kelet ihan, kekurangan, dan
pot ensi yang pada gilirannya akan sangat bermanfaat unt uk m enent ukan
t ujuan, jalur, rencana dan pengembangan karirnya. Sedangkan bagi
sekolah, evaluasi kinerja guru sangat pent ing art i sert a peranannya dalam
pengambilan

keputusan

t ent ang

berbagai

hal,

sepert i

ident ifikasi

kebutuhan program pendidikan dan pelat ihan, rekrut men, seleksi, program
pengenalan, penem pat an, promosi sist em im balan dan berbagai aspek lain
dari keseluruhan program manajemen sumber daya m anusia secara efekt if,
dengan dem ikian hasil penelit ian ini sesuai dengan t eori evaluasi kinerja
yang dikemukakan oleh Siagian (2008: 223).
PENUTUP

Perencanaan kebut uhan guru, m erupakan akt ivitas kepala sekolah dalam
merencanakan jumlah dan kualit as guru untuk mendukung pelaksanaan
pendidikan, berdasarkan rasio kebut uhan guru yaitu set iap 20-32 dibut uhkan 1
(sat u) guru kelas guru agama sesuai dengan agama yang dianut sisw a, dan
seorang guru penjasorkes. Kebutuhan guru t ersebut dimaksudkan untuk
mengant isipasi agar pada pelaksanaan t ahun ajaran baru tidak t erjadi
kekurangan guru dengan pert im bangan rasio jumlah guru dan jumlah sisw a.
Fakt or yang mempengaruhi kebut uhan guru Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik
Boyolali ant ara lain: jum lah sisw a, rencana pengembangan sekolah, dan jumlah
guru yang m emasuki m asa pensiun. Rekruit m en guru merupakan proses
pedaft aran, seleksi, dan penem patan guru yang dilakukan oleh pem erint ah

13

melalui seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (PNS), melalui prosedur yang
t elah dit et apkan oleh Pem erint ah Kabupat en Boyolali.
Pengorganisasian t enaga pendidik Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik
Boyolali dilakukan oleh kepala sekolah untuk m encipt akan hubungan kerjasam a
dengan guru, st af, dan sisw a untuk m encapai t ujuan yang t elah dit et apkan
dengan efekt if dan efisien. Proses pengorganisasian guru m erupakan kegiat an
memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh guru, m em bagi
pekerjaan ke dalam akt ivit as-akt ivit as yang secara logis yang harus dilakukan
oleh guru, memerinci akt ivit as guru dalam kegiat an yang lebih rinci, dan
menet apkan m ekanisme kerja dalam st rukt ur organisasi. St ruktur organisasi
Sekolah Dasar Negeri 1 Ringin Larik Boyolali memberikan gam baran yang jelas
t ent ang garis w ewenang dan t anggung jaw ab. M elalui pengorganisasian
membantu kepala sekolah dalam m elakukan koordinasi, penghem at an biaya,
dan m eningkat kan kerukunan hubungan ant ar guru.
Pengarahan berfungsi m em bantu guru dalam m engubah rencana ke
dalam tindakan, meningkat kan efekt ifit as dan efisiensi kerja, dan m encipt akan
lingkungan kerja yang sehat , dinam is. Cara-cara pengarahan yang dilakukan oleh
kepala sekolah yait u: Orient asi, dan Perint ah. M odel pengarahan yang
digunakan oleh kepala sekolah adalah model Sumber Daya M anusia, yaitu suatu
model dengan m em berikan m ot ivasi kepada guru dan m endorong kepada guru
agar dapat bekerja lebih baik dengan selalu m eningkat kan profesionalisme.
Evaluasi kinerja t enaga pendidik merupakan kegiat an kepala sekolah
melakukan penilaian t erhadap pelaksanaan tugas-t ugas guru berdasarkan
pembagian tugas yang t elah dit et apkan, dengan tujuan untuk menilai
keberhasilan guru dalam m enyusun rencana pelaksanaan pem belajaran,
melakukan pengelolaan pem belajaran, membina hubungan dengan siswa, dan
melakukan penilaian. Evaluasi kinerja guru dilakukan dengan menggunakan
met ode penilaian yang berorient asi m asa lalu dengan menggunakan m et ode
rat ing scal, check point , dan performance t est .

14

Penelit ian ini m enyarankan kepada Kepala Sekiolah, sebaiknya dalam
merencanakan kebut uhan guru, kepala sekolah t idak hanya m em perhat ikan
rasio kebutuhan berdasarkan jumlah siswa, t et api juga kebut uhan guru khusus,
misalnya guru unt uk kelas inklusi. Sebaiknya kepala sekolah m ew ajibkan kepada
sem ua guru

unt uk

m em aham i

uraian

tugas secara baik,

dan

dalam

melaksanakan t ugas t et ap berpedoman pada st rukt ur organisasi yang t elah ada.
Pemberian pengarahan sebaiknya t idak hanya m enggunakan cara orient asi dan
perint ah, t et api m enggunakan cara lain sepert i delegasi apabila kepala sekolah
harus m eninggalkan t em pat tugas dalam w akt u t ert ent u sehingga akt ivit as
organisasi t idak t erganggu. Evaluasi kinerja t enaga pendidik sebaiknya t idak
hanya dinilai dengan rant ing scale dan check point saja, t et api dapat digunakan
cara lain sepert i performance t est , yait u met ode evaluasi yang dilakukan
dengan suat u t es keahlian sepert i dem onst rasi ket eram pilan. Selain itu dalam
menilai kinerja guru sebaiknya dilakukan secara obyekt if dan t ransparan.
Saran

unt uk

guru,

sebaiknya

set iap

guru

m em punyai

rencana

pengem bangan karir dan disam paikan kepada kepala sekolah agar kepala
sekolah dapat m em prediksi kebutuhan guru secara t epat . Sebaiknya dalam
melaksanakan

kerjasam a

dengan

kepala sekolah

dan

guru

lain,

guru

berpedom an pada st rukt ur organisasi yang t elah ada. Sebaiknya guru berlapang
dada jika hasil penilaian kinerjanya m asih kurang, dan m enanyakan kekurangan
sebagai bahan m asukan perbaikan dikem udian hari.
Saran unt uk peneliti berikut nya, sebaiknya melakukan penelit ian t erkait
dengan pengelolaan t enaga pendidik di SD dengan sub fokus yang berbeda,
misalnya perencanaan pembelajaran, perencanaan sarana prasarana, dan
perencanaan pendapat an dan anggaran sekolah. M elakukan penelit ian untuk
w ilayah penelitian yang lebih luas, misalnya guru SD se Kecamat an.

DAFTAR PUSTAKA

15

Bogler, Ronit . 2004. Influence of Teacher Empow erment on Teachers’
Organizational
Commit ment ,
Professional
Commit ment
and
Organizational Citizenship Behavior in Schools. Teaching and Teacher
Education , w w w.elsevier.com / locat e/ t at e.
Castet t er, B. William , 2006, The Personnel Funct ion in Education Administ ration,
New York: M acM illan Publishing Co.
M ancao, M aria carm ela T. 2010. Recruit ment View point s For Hiring Teachers in
Basic Education Schools. Philippine Norm al Universit y, M anila.
M cEw an, Pat rick J.. 1999. Recruit ment of Rural Teachers in Developing
Count ries: an Economic Analysis. Teaching and Teacher Education ,
w w w.elsevier.com/ locat e/ tat e.
M iles, M at hew, B., Huberman., 2004, Analisis Data Kualit atif . Jakart a : UI Press,.
M ulyasa E., 2009. M anajemen Berbasis Sekolah Konsep St rat egi dan Implikasi,
Bandung, PT Remaja Rosda Karya.
M ulyono,
2008,
M anajemen
Administrasi
Pendidikan, Yogyakart a: Ar-Ruzz M edia.

dan

Organisasi

Sagala, Syaiful, 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
Bandung: Alfabet a
Siagian, Sondang P., 2008, M anajemen Sumber Daya M anusia, Jakart a, PT. Bumi
Aksara.
Sit ch, Greg, 2005, Professionalism and Aut onomy: Unbalanced Agent s of Change
in t he Ont ario Education Syst em, Education Law Journal, Scarborough;

16