PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Student Teams Achievement Division Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo Tahun Pelajaran 2013/2014.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN
METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai
Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Pendidikan sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Disusun :
SRI RESTIYANI
A54B111026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Sri Restiyani, A54B111026, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan penerapan metode
Student Teams Achievement Division untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
belajar IPS bagi siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo tahun pelajaran
2013/2014. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan dan refleksi. Adapun yang
menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo tahun
pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 13 siswa perempuan
dan 13 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, tes
dan dokumentasi sedang teknik analisis data yang digunakan dengan teknik
deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat
hasil peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1
Tegalgondo, hal tersebut dilihat pada Kondisi awal minat belajar siswa sebesar
50,32 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 30,77% sedangkan pada siklus I

mengalami peningkatan untuk minat menjadi 56,73% dan ketuntasan belajar
siswa meningkat menjadi 42,31% dan pada siklus II minat belajar siswa
meningkat menjadi 78,21% dan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi
84,59%.

Kata kunci : Minat, Hasil Belajar, Metode Student Teams Achievement Division

PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran, interaksi semua pihak sangat dibutuhkan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Rusman (2011:134) Pembelajaran
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun tidak langsung,
yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial diperlukan keterampilan yang harus dimiliki oleh
pendidik yaitu mengajarkan siswa bagaimana berfikir kritis dan kreatif sebagai
salah satu tujuan diajarkannya Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah. Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar mengajarkan konsep-konsep ilmu
sosial yang membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik.
Pada umumnya proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di SD
masih belum memperoleh hasil yang maksimal. Hal itu disebabkan oleh proses

pembelajaran yang masih cenderung konvensional, pada pembelajaran IPS guru
hanya menggunakan metode ceramah saja (tidak melibatkan keaktifan siswa)
,jarang menggunakan alat peraga, serta kurang melakukan inovasi dalam
pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan penulis terhadap siswa
kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo yang berjumlah 26 siswa, terdiri dari 13 siswa
perempuan dan 13 siswa laki-laki ditemukan bahwa hasil belajar yang diperoleh
dalam pembelajaran IPS kurang maksimal, dari 26 siswa tersebut hanya 8
(30,77%) siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, sedang 18 (69,23%) siswa
masih memperoleh nilai di bawah KKM.
Hal tersebut di atas disebabkan pembelajaran yang dilakukan di SD
Negeri 1 Tegalgondo masih konvensional, guru hanya menggunakan metode
ceramah jadi siswa cenderung ramai dan tidak memperhatikan saat guru
menerangkan. Metode ceramah adalah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, jadi pembelajaran
hanya satu arah dan terpusat pada guru. Selain itu dalam melaksanakan evaluasi

pembelajaran guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS), sehingga pembelajaran yang dilaksanakan cenderung monoton dan kurang
bervariatif karena tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam upaya meningkatkan minat dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial di SD Negeri 1 Tegalgondo diperlukan suatu startegi pembelajaran yang
tepat, supaya pembelajaran akan efektif untuk merangsang minat belajar siswa
sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Menurut Aunurrahman (2009:141)
bahwa model pembelajaran adalah seluruh aktivitas pembelajaran yang dirancang
dan dilaksanakan oleh guru dan bermuara pada terjadinya proses belajar siswa.
Melalui pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, terutama pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam penelitian ini diterapkan metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) oleh peneliti. Metode ini dipilih karena merupakan salah satu

metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas dan kreatifitas siswa,
sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Kunandar (2009:364) menyatakan bahwa STAD adalah : Para siswa di
dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 4 atau
5 anggota kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik
jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Tiap anggota kelompok
menggunakan lembar kerja akademik, kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota
kelompok. Tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar,

dan kepada kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor
sempurna diberi penghargaan.
Menurut Slameto (2010:180) menyatakan bahwa “Minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.”

Sedangkan menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Sedangkan menurut Wahidmurni. (2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang

dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya.
Bedasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan khusus penelitian ini
adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPS di kelas V SD Negeri 1
Tegalgondo.

Minat dalam pembelajaran IPS

ini diamati dengan indikator :


1. Perasaan senang bekerja madiri, 2. Rasa ketertarikan belajar materi baru,
3. Perhatian terhadap proses pembelajaran, 4. Aktivitas serta keterlibatan secara
aktif saat diskusi

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Tegalgondo, khususnya pada
siswa kelas V dengan jumlah siswa 26, laki-laki 13, perempuan 13. Alasan
peneliti mengadakan penelitian di SDN 1 Tegalgondo adalah karena peneliti
bekerja sebagai guru WB di SDN 1 Tegalgondo, jadi lebih mudah untuk
mengadakan penelitian ini.
Subjek penelitian adalah siswa dan guru SD Negeri 1 Tegalgondo. Siswa
yang dijadikan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas V, yang
berjumlah 26 siswa terdiri 13 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki. Sementara
subjek yang melakukan tindakan ini adalah guru kelas V SD Negeri 1
Tegalgondo.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, langkah-langkah dari setiap siklus
terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan
Perencanaan ini meliputi : persiapan pembelajaran, penyusunan skenario
pembelajaran, rencana perbaikan pembelajaran, penyiapan instrumen evaluasi.

Pada pelaksanaan

tindakan merupakan

kegiatan

penyempurnaan dari

pembelajaran yang dilakukan, yaitu penyempurnaan stretegi pembelajaran serta
memotivasi siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan
pengamatan digunakan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan berorientasi
ke arah yang akan datang, memberi dasar bagi kegiatan refleksi yang kritis.

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang
telah terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan apa
yang perlu dilakukan selanjutnya.
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang hasil belajar
IPS, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran di kelas. Untuk
memperoleh data-data peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data,

adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah pengamatan, tes
dan dokumentasi. Pengamatan adalah mengamati secara langsung atas obyek
penelitian.

Menurut

Rubiyanto

(2011:85)



pengamatan

adalah

cara

mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang
diteliti”. Jadi pengamatan adalah proses pengambilan data secara langsung dalam

penelitian. Tes digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar belajar
siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksaan tes. Selain itu, tes dilakukan
oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa dan sebagai
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar. Dalam penelitian ini, tes
dilakukan dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions
(STAD) pada pelajaran IPS materi keragaman Suku Bangsa dan Budaya di
Indonesia. Menurut Arikunto ( 2002:135) metode dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal atau variable yang berupa benda-benda tertulis yang berupa
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, raport dan
sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk
mempeoleh data sekolah, nama siswa, dan juga data-data yang lain.
Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data
yaitu proses pengambilan data

yang diperoleh dari berbagai situasi, kondisi,

waktu dan tempat dan trianggulasi metode yaitu proses pengujian kemantapan
informasi dari pengumpulan data yang berbeda dengan menggunakan metode
pengumpulan data yang sama. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik non statistik atau analisis kualitatif yang bersifat

deskriptif komparatif. Dengan teknik deskriptif komparatif, peneliti dapat

menganalisis data yang telah dikumpulkan dengan cara membandingkan antara
hasil siklus awal dengan hasil siklus akhir. Hasil analisis digunakan untuk
menyusun perencanaan tindakan selanjutnya berdasarkan siklus yang ada.
Indikator kerja yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah siswa mempunyai
minat yang tinggi dalam mempelajari mata pelajaran IPS, dalam proses
pembelajaran mempunyai minat minimal 75%, rata-rata nilai pemahaman materi
Ilmu Pengetahuan Sosial diatas nilai KKM yaitu 65 dan siswa yang mendapat
nilai di atas KKM minimal sebanyak 80% .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dalam setiap
siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, sehingga siklus I dua kali
pertemuan dan siklus II dua kali pertemuan.
Berdasarkan

pengamatan

awal


oleh

peneliti

terhadap

proses

pembelajaran IPS khususnya tentang keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia pada kelas V diperoleh hasil antara lain : a. Pemilihan metode
pembelajaran dalam proses belajar mengajar kurang tepat karena hanya
menggunakan metode ceramah dan belum menerapkan model pembelajaran
inovatif, sehingga membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. b. Guru
belum menggunakan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran IPS. c.
Minat

siswa dalam belajar kurang, hal tersebut dilihat selama pelajaran

berlangsung siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh, karena guru hanya
menjelaskan materi dengan ceramah, sehingga banyak siswa berbicara dengan
teman-temannya. d. Kurangnya kesempatan siswa dalam mengungkapkan
pendapat yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
Berbagai masalah tersebut mengakibatkan pada rendahnya minat dan hasil
belajar IPS khususnya tentang tentang keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia. Rendahnya minat dan hasil belajar siswa sebelumnya ditunjukkan pada
penilaian aspek kognitif siswa pada kondisi awal. Minat siswa sebelum tindakan
sebesar 50,32 %. Minat belajar siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : Perasaan
senang bekerja siswa sebesar 55,13%, Rasa tertarik sebesar 58,97%, perhatian

terhadap proses pembelajaran sebesar 42,30 %, dan keaktifan saat diskusi sebesar
44,87 %. Berdasarkan data nilai kognitif diperoleh hasil tes tertulis diperoleh
rata-rata nilai 59,23, dengan rincian yang memperoleh nilai 25-40 sebanyak 2
siswa atau 7,69%, nilai 45-60 sebanyak 16 siswa atau 61,54%, nilai 65-80
sebanyak 8 siswa atau 30,77%. Berdasarkan data nilai kognitif di atas dapat
dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 8 siswa atau 30,77 %,
dan sebanyak 18 siswa atau 69,23 % tidak mencapai nilai KKM.
Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 18 November 2013 dan
Kamis, 21 November 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan, antara lain
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada minat belajar
siswa pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut : perasaan senang bekerja
siswa sebesar 62,82 %, rasa ketertarikan belajar materi baru sebesar 61,54 %,
perhatian terhadap proses pembelajaran sebesar 51,28 %, dan keaktifan saat
diskusi sebesar 51,28 %. Dari data diatas maka rata-rata minat belajar siswa
sebesar 56,73 %. Untuk ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dari 18 siswa
yang belum tuntas menjadi 15 siswa yang belum tuntas. Berdasarkan data pada
tabel maka hasil pembelajaran IPS siswa yang telah memenuhi KKM sebesar
42,31% , hanya naik 11,54%.
Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 2 Desember 2013 dan
Kamis, 5 Desember 2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan, antara lain
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Minat belajar siswa
pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut : rasa senang bekerja siswa sebesar
79,48 %, ketertarikan belajar materi baru sebesar 80,76 %, perhatian terhadap
proses pembelajaran sebesar 76,92 %, dan keaktifan saat diskusi sebesar 75,64 %.
Dari data diatas maka rata-rata minat belajar siswa sebesar 78,21%. ketuntasan
hasil belajar siswa pada siklus II dari 15 siswa yang belum tuntas menjadi 4 siswa
yang belum tuntas. Berdasarkan data maka hasil pembelajaran IPS tentang
keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia mengalami kenaikan sebesar
42,28% jadi siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 84,59 %.

Selama penelitian diadakan maka dapat diperoleh hasil pengamatan bahwa
sebelum penelitian siswa pasif dan kurang bergairah atau kurang ada minat dalam
proses pembelajaran. Kemudian dalam Siklus I dengan penerapaan metode STAD
maka siswa mulai aktif dan ada peningkatan minat dan hasil belajar meskipun
belum signifikan. Sedangkan dalam Siklus II dengan penerapan metode STAD
siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan minat
dan hasil belajar siswa yang signifikan. Pada kondisi awal siswa pasif dan kurang
bergairah atau kurang ada minat dalam proses pembelajaran. Karena guru hanya
menggunakan metode pembelajaran dengan cara ceramah . Kemudian dalam
Siklus I guru mulai menerapkan metode STAD maka siswa mulai sedikit aktif dan
ada peningkatan minat dan hasil belajar meskipun belum signifikan. Karena guru
belum maksimal dalam menerapkan metode STAD dan siswa pun belum terbiasa
sehingga siswa masih belum aktif terutama saat proses diskusi. Sedangkan dalam
Siklus II dengan penerapan metode STAD siswa dan guru sudah mulai terbiasa
sehingga guru dalam memberikan materi pembelajaran sudah berjalan baik dan
lancar dan siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran terutama saat proses
diskusi, sehingga terjadi peningkatan minat dan hasil belajar siswa yang
signifikan.
Hasil refleksi dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebelum penelitian
diadakan maka siswa tidak pernah berdiskusi dalam proses pembelajaran, siswa
hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Namun dalam Siklus I siswa mulai
dibiasakan belajar dengan berdiskusi kelompok melalui metode STAD, meskipun
dalam Siklus I ini siswa masih gaduh namun sudah ada kerja sama dan interaksi
yang baik dalam tiap kelompok. Sedangkan di Siklus II siswa sudah terbiasa
melakukan diskusi kelompok dalam proses pembejaran, jadi siswa sudah mulai
tenang dan diskusi kelompok berjalan dengan baik.
Adapun peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Tabel Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa
No

Tindakan

Nilai Rata-rata

KKM

Minat

Kelas

Yang dicapai

Yang dicapai

1

Kondisi Awal

59,23

8 siswa ( 30,77 % )

50,32 %

2

Siklus I

66,15

11 siswa ( 42,31 % )

56,73 %

3

Siklus II

76,92

22 siswa ( 84,59 % )

78,21 %

Hasil akhir menunjukkan bahwa pada kondisi awal nilai rata-rata siswa
adalah 59,23 kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I rata-rata nilai siswa
menjadi 66,15 dan setelah tindakan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi
76,92. Ketuntasan siswa dari kondisi awal sebesar 30,77 % atau 8 siswa yang
tuntas, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi 42,31 % atau 11
siswa yang tuntas, dan setelah tindakan pada siklus II menjadi 84,60 % atau 22
siswa yang tuntas. Minat siswa dari kondisi awal sebesar 50,32 %, kemudian
setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi 56,73 %, dan setelah diberi tindakan
pada siklus II menjadi 78,21 %.
Dari penelitian ini maka dapat diketahui bahwa menggunakan metode
pembelajaran STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS. Jadi antara metode STAD dan minat dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPS yang digunakan dalam hipotesis tindakan yakni sebagai
berikut : “ Jika metode STAD diterapkan, maka minat dan hasil belajar IPS bagi
siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo tahun pelajaran 2013/2014 akan
meningkat “.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sehubungan
dengan penerapan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam
pembelajaran IPS pada kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo dapat dikemukankan
simpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan metode STAD dapat meningkatkan minat belajar IPS kelas V
SD Negeri 1 Tegalgondo tahun pelajaran 2013/2014 yang pada kondisi
awal sebesar 50,32% meningkat menjadi 78,21% di Siklus II .
2. Dengan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri I Tegalgondo tahun pelajaran 2013/2014 yang pada kondisi
awal siswa yng memperoleh nilai sama dan di atas KKM hanya 30,77%
dan meningkat menjadi 84,59% pada akhir Siklus II.
3. Metode STAD

yang digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil

belajar IPS bagi siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegalgondo tahun pelajaran
2013/2014 dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a.

Kegiatan diawali dengan berdoa, mengisi presensi, mengumpulkan PR
dan mempersiapkan materi tentang keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia, tidak lupa diperingatkan supaya siswa dapat
belajar dengan baik.

b.

Guru memberikan materi tentang keragaman suku bangsa dan budaya
yang ada di Indonesia, dengan menggunakan media gambar rumah
adat, gambar pakaian adat. Kemudian Guru membagi siswa menjadi
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok. Lalu Tiap
kelompok mendiskusikan materi yang diberikan guru tentang
bagaimana sikap kita terhadap keragaman

jenis suku bangsa yang

ada di Indonesia. Di dalam kelompok setiap siswa yang sudah
memahami materi menjelaskan kepada teman dalam kelompok yang
belum begitu memahami materi. Semua kelompok memahami dan
mempelajari

materi

sesuai

dengan

materi

masing-masing

kelompoknya. Semua siswa diharapkan memahami dan menguasai
materi yang didiskusikan di dalam kelompoknya. Guru mendampingi
jalannya diskusi dan memberikan pengarahan. Perwakilan dari tiap
kelompok membacakan hasil diskusi kelompok dan guru memberikan
konfirmasi dan menberikan kesimpulan. Guru memberikan tes secara
individu, dalam menjawab tes tidak boleh saling membantu. Hasil dari
nilai dari tiap anggota dikumpulkan dan kemudian dirata-rata untuk

mendapatkan predikat kelompok. Dilanjutkan dengan bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan dan
memberikan penguatan.
c.

Kemudian kegiatan ditutup Guru dengan membuat kesimpulan, dan
mengerjakan tes tertulis secara individu tentang hasil diskusi, dan
siswa diberi tugas di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Dan sukses Dalam Sertifikasi Guru . Jakarta:
PT.Rajagrafindo Persada.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Qinant.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaranan Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik.
Yogyakarta: Nuha Letera

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF (PTK pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tritunggal Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SDN 2 GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 47

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas VI SDN 2 Banua Hanyar Kecamatan Pandawan

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Sumbere

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PEMBELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 7

1 PENGARUH STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBANTUAN DOMINO-CHEM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

0 0 9

Efektivitas Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Komik pada Siswa SD

0 0 11