HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
DESY BULKHAINI
F 100 110 119
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
NASKAH PUBLIKASI
HALAMAN JUDUL
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
DESY BULKHAINI
F 100 110 119
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
IIUBT'NGAII ATTTARA DT]KT]NGAN SOSIAL DENGAI\I KECEMASAI\I
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
Yang dipeisiapkan dan disusun oleh
:
DESY BULKHAIM
F. 100 110 119
Telatr dipertahankan di depan dewanpenguji
i?
Padatanggal
9 Juli 2015
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji utama
Dr. Eny Purvardari, M.Si
Penguji pendarnping
I
Dr. Taufiko M.Si., P.hI)
Penguji pendamping
II
\x
Surakarta,9 Juli 2015
Universitas Muharmadiyah Suralcarta
t
-ff.x*+
ffi
&dHffi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
Desy Bulkhaini
desy.bulbul@gmail.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Analisis data
dilakukan dengan analisis korelasi product moment, paired sample t-test,
independent sample t-test dan analisis faktor menggunakan program bantu SPSS
19,0 For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat
hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi
SBMPTN. Dukungan teman memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan dengan
dukungan Orangtua dan Guru. Pada dukungan teman dan dukungan guru aspek
informatif memiliki kontribusi yang lebih besar sedangan pada dukungan
orangtua, aspek instrumental lebih dominan. Tingkat dukungan sosial tergolong
tinggi sedangkan tingkat kecemasan tergolong sedang. Terdapat peningkatan
kecemasan pada 2 minggu sebelum SBMPTN dan 1 minggu sebelum SBMPTN.
Tingkat kecemasan perempuan lebih besar dibandingkan dengan kecemasan lakilaki.
Kata Kunci : dukungan sosial, kecemasan, SBMPTN
xvi
Woolfolk (2012), ada 3 hal yang
PENDAHULUAN
Seleksi
Perguruan
Bersama
Tinggi
dicemaskan
Masuk
oleh
siswa
dalam
menghadapi ujian yaitu khawatir
(SBMPTN)
akan gagal, tidak bisa konsentrasi
merupakan seleksi bersama masuk
saat belajar / tidak mampu kuasai
Perguruan Tinggi Negeri dengan
materi, dan hasil ujian jelek.
ujian tertulis. SBMPTN bertujuan
untuk memberi peluang bagi calon
Siswa
yang
mengalami
mahasiswa untuk memilih lebih dari
kecemasan dalam mengahadapi ujian
satu PTN lintas wilayah. Peserta
yang
yang mengikuti SBMPTN adalah
dukungan dari lingkungan. Teori
siswa
Ekologi
yang belum
lulus
dalam
dibutuhkan
adalah
Brofenbrenner
(dalam
SNMPTN tahun 2015 dan lulus dari
Woolfolk,
Satuan
Ujian
bahwa setiap orang berkembang
Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau
dalam sebuah mikrosistem (keluarga,
yang setara tahun 2013, 2014, dan
teman-teman,
2015 (SNMPTN, 2014).
guru) dalam sebuah mesosistem
Pendidikan
Berdasarkan
dan
data
2009)
adanya
mengemukakan
kegiatan
sekolah,
(interaksi diantara semua elemen
statistik
mikrosistem), yang melekat dalam
terjadi penurunan tingkat kelulusan
sebuah eksosistem (setting sosial
SBMPTN sebesar 3,0% dari 18,7%
yang mempengaruhi anak). Sarafino
di tahun 2013 dan 15,7% di tahun
(1994) berpendapat bahwa dukungan
2014. Walaupun daya tampung pada
sosial
tahun 2014 sudah dinaikkan dan
adalah
penghargaan,
program studi sudah bertambah,
suatu
kesenangan,
perhatian,
ataupun
bantuan yang dirasakan dari orang
masih banyak siswa yang tidak lolos
lain maupun kelompok.
SBMPTN. Hal ini mengakibatkan
Siswa merasa takut dan cemas jika
Dukungan sosial dari orang-
tidak diterima di PTN impiannya.
orang sekitar individu yaitu orangtua,
Nevid (2005) mengatakan bahwa
saudara, kakak, adik, kekasih, teman
salah satu sumber kecemasan bagi
dekat dan masyarakat. Dukungan
seseorang adalah ujian. Menurut
yang positif berhubungan dengan
1
kurangnya kecemasaan (Germenzy
McKay (dalam Saklofske 1995)
dan
Rutter
Didukung
dalam
oleh
Sari,
2006).
menambahkan
pendapat
Conel
sosial
dapat
bahwa
dukungan
dikatakan
memiliki
(dalam Sari, 2006) yang menyatakan
kualitas tinggi ketika memenuhi
bahwa
kebutuhan penerima dalam hal jenis
kecemasan
akan
rendah
apabila individu memiliki dukungan
fungsional atau waktu.
sosial.
Berdasarkan uraian di atas,
Menurut
(dalam
Goldberg-Glen
Engel,
2012)
peneliti ingin mengetahui hubungan
antara
walaupun
dukungan
sosial
dengan
dukungan sosial yang lebih tinggi
kecemasan menghadapi SBNMPTN
pada
dengan
pada siswa SMA dan dukungan
kurangnya kecemasan, tidak semua
sosial seperti apa yang dibutuhkan
bentuk dukungan sosial yang terkait
oleh siswa yang menghadapi tes.
umumnya
dengan
terkait
tingkat
kecemasan.
TINJAUAN PUSTAKA
Dukungan sosial juga memiliki efek
negatif.
Sarafino
mengemukakan
beberapa
A. Kecemasan
(1994)
contoh
Priest
dukungan sosial yang memiliki efek
negatif
seperti,
tersedia
tidak
dukungan
dianggap
2009)
yang
ini
dapat
terjadi
dukungan
yang
diberikan
adalah
dukungan
yang
diberikan
dukungan
yang
serta
suatu
keadaan
yang
yang
tidak
menyenangkan terjadi. Atkinson
(dalam
Safaria,
2009)
menambahkan bahwa kecemasan
tidak
memperhatikan
bahwa
sesuatu
tidak
dibantu atau terlalu khawatir secara
sehingga
berpendapat
dialami ketika berpikir tentang
karena
cukup, individu merasa tidak perlu
emosional
Safaria,
kecemasan atau perasaan cemas
sebagai
sesuatu yang membantu individu.
Hal
(dalam
merupakan emosi yang tidak
menyenangkan
dengan
diberikan tidak sesuai dengan apa
yang
gejala
ditandai
seperti
kekhawatiran dan perasaan takut.
yang dibutuhkan individu. Cohen &
2
Kecemasan
dalam
sosial dan orang tua yang saling
berlomba.
menghadapi ujian adalah keadaan
emosional
yang
meliputi
B. Dukungan Sosial
kekhawatiran, kegelisahan yang
ciri-ciri
Sarafino (dalam Smet,
fisiologis,
1994) mengemukakan bahwa
perasaan yang tegang dan tidak
dukungan sosial mengacu pada
menyenangkan
kesenangan
mempunyai
keterangsangan
yang
yang
dirasakan,
sesuatu
penghargaan akan kepedulian,
yang buruk akan terjadi, yang
atau membantu orang menerima
berkaitan dengan perasaan akan
dari orang-orang atau kelompok-
gagalnya
kelompok lain.
mengeluhkan
bahwa
dalam
mengerjakan
suatu tugas (Fitri & Elfida, 2003)
Calhoun
(dalam
dan
Safaria,
mengemukakan
Menurut Sarafino (1994),
ada beberapa sumber dukungan
Acocella
sosial yaitu
2009)
aspek-aspek
1. Kalangan
kecemasan dalam tiga reaksi,
non
professional,
Orang-orang sekitar individu
yaitu, reaksi emosional, reaksi
dan significant others seperti
kognitif dan reaksi fisiologis.
a.
Keluarga, yaitu orangtua
Ditinjau dari pendekatan
b.
Teman sebaya
behavioral, kecemasan menurut
c.
Guru
atau
significant
Alvin (2007) terjadi akibat dua
others lainnya. Significant
faktor yaitu faktor internal dan
others disini bisa diartikan
eksternal. Faktor internal terdiri
orang yang special.
dari pola pikir, kepribadian dan
2. Kalangan Professional, seperti
keyakinan.
Faktor
dokter dan psikolog.
eksternal
3. Kelompok-kelompok
terdiri dari pelajaran lebih padat,
tekanan untuk berprestasi tinggi,
dukungan
dorongan status sosial, dukungan
support group)
3
sosial
(social
Dukungan
Aspek-aspek dukungan sosial
dengan
cara
menurut House (dalam Smet, 1994)
memberikan nasehat, petunjuk-
yaitu :
petunjuk,
ungkapan
atau
umpan balik.
1. Dukungan emosional
Dukungan
saran-saran
ini
mencakup
empati,
kepedulian
Menurut
Maslihah,
Myers
2011)
(dalam
mengemukakan
dan perhatian terhadap orang
bahwa ada tiga faktor penting yang
yang
mendorong
bersangkutan,
misalnya
penegasan dan umpan balik.
diantaranya:
Dukungan yang terjadi lewat
penghargaan
hormat
atau
positif
untuk
1. Empati
Empati
emosi dan motivasi tingkah laku
dan
untuk mengurangi kesulitan dan
perbandingan positif individu
meningkatkan
dengan orang lain, misalnya
seperti
orang-orang
mampu
atau
2. Norma dan nilai sosial
buruk
Norma
keadaannya.
3. Dukungan instrumental
Dukungan
mencakup
seperti
instrumental
bantuan
saat
nilaisosial
berguna
untuk
membimbing
individu
untuk
menjalankan
3. Pertukaran sosial
orang-orang
Hubungan
perilaku
individu atau menolong dengan
pada
dan
kewajiban dalam kehidupannya.
langsung,
memberi pinjaman uang kepada
pekerjaan
kesejahteraan
orang lain.
kurang
lebih
turut
dengan tujuan mengantisipasi
persetujuan dengan gagasan atau
individu,
merupakan
merasakan kesusahan orang lain
individu, dorongan maju atau
perasaan
untuk
memberikan dukungan yang positif,
2. Dukungan penghargaan
ungkapan
seseorang
sosial
pelayanan,
waktu
timbal
balik
antara
cinta,
dan
informasi.
Keseimbangan dalam pertukaran
mengalami stress.
akan
4. Dukungan informatif
4
menghasilkan
kondisi
hubungan
interpersonal yang
SBMPTN.Teknik
memuaskan.
menggunakan
Penelitian
ini
T-Test dan Analisis Faktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
ukur berupa skala kecemasan dan
kecemasan
sosial.
berdasarkan
Berdasarkan
Skala
dan
Acocella
dengan
(dalam
sosial
dapat
yaitu
koefisien
-0,258 dengan
signifikan antara dukungan sosial
dibedakan
dengan kecemasan. Semakin tinggi
dukungan sosial maka akan semakin
(dalam Smet, 1994)
emosional,
nilai
ada hubungan negatif yang sangat
menjadi 4 kriteria yang dikemukakan
oleh House
bantuan
sig.= 0,001; p < 0,01, menunjukan
yaitu orangtua, teman dan guru.
tersebut
diketahui
korelasi sebesar
disusun
berdasarkan 3 sumber dukungan
Dukungan
menggunakan
program SPSS 19 For Windows
dan fisiologis. Aspek-aspek dalam
dukungan
analisis
Product Moment dari Carl Pearson
Safaria, 2009) yaitu emosi, kognitif
skala
hasil
data menggunakan teknik analisis
aspek
kecemasan yang dikemukakan oleh
Calhoun
Product
korelasi
Sample T-Test, Independent Sample
merupakan
pendekatan kuantitatif dengan alat
dukungan
data
Moment Pearson, analisis Paired
METODE PENELITIAN
skala
analisis
rendah
penghargaan,
kecemasan.
Sebaliknya
semakin rendah dukungan sosial
instrumental dan informatif.
maka
Subjek yang diambil dalam
akan
kecemasan.
semakin
Hasil
tinggi
penelitian
ini
penelitian adalah 133 siswa yang
sesuai
akan
SBMPTN
diajukan oleh peneliti. Hal ini dapat
dengan jumlah perempuan 86 orang
diartikan bahwa dukungan sosial
dan laki-laki berjumlah 47 orang.
mempengaruhi
Pengambilan
menghadapi
mengikuti
ujian
sampel
dengan
dengan
hipotesis
kecemasan
SBMPTN.
menggunakan cluster sampling. Data
(dalam
Sapp
diambil
bahwa
dukungan
dua
kali
untuk
skala
2013)
yang
dalam
Sarason
menemukan
sosial
strategi
kecemasan yaitu 2 minggu sebelum
efektif untuk menurunkan kecemasan
SBMPTN dan 1 minggu sebelum
tes.
5
Dukungan
berhubungan
yang
dengan
bahwa
positif
orang
yang
memperoleh
dukungan sosial akan mengalami
kurangnya
kecemasaan (Germenzy dan Rutter
hal-hal
dalam Sari, 2006). Didukung oleh
memiliki harga diri, dan mempunyai
pendapat Conel (dalam Sari, 2006)
pandangan yang lebih optimis.
yang menyatakan bahwa kecemasan
akan
rendah
apabila
berkaitan
erat
orang
yang
memiliki
positif akan memiliki harga diri
dengan
tinggi, kepercayaan diri yang tinggi
dan mempunyai pandangan yang
tetangga, guru dan lain-lain dari
kepada
hidupnya,
dukungan sosial yang baik dan
hubungan dengan keluarga, teman,
signifikansi
dalam
Individu
individu
memiliki dukungan sosial. Dukungan
sosial
positif
lebih
yang
optimis,
menghadapi
mencakup empati, perhatian, peduli,
sehingga
sesuatu
menyebabkan
cinta, dan kepercayaan. Kebutuhan
dalam
yang
kecemasan,
kekhawatiran dan kegelisahan saat
akan rasa kasih sayang pada masa
ujian SBMPTN, individu tersebut
remaja merupakan kebutuhan yang
dapat mengatasinya dengan baik.
prinsip bagi kesehataan jiwa dan
Dukungan
mental remaja. Kasih sayang yang
sebaya
merupakan
sumber
diperoleh dari orangtua, guru, orang-
sering
orang disekitarnya dan juga teman-
dukungan yang penting. Teman juga
teman
bertindak sebagai orang kepercayaan
sebayanya.
mendapatkan
kasih
Dengan
sayang
kali
teman
yang penting, membantu remaja
dan
penghargaan dari orang lain, maka
memecahkan
remaja
untuk
2007). Sarason (dalam Sapp 2013)
Selain
menambahkan khususnya persiapan
itukasih sayang dapat menumbuhkan
tes dengan dukungan teman dapat
kepercayaan
pada
membantu
sehingga
dapat
menurunkan
kecemasan
dapat
menyayangi
belajar
orang
lain.
diri
remaja,
masalah
seseorang
(Santrock,
menangani
kecemasan tes. Hal ini sesuai dengan
membantu
hasil
(Suhesti,
analisis
faktor
yang
menambahkan
menunjukkan hasil dukungan teman
(dalam Saklofske & Zeidner 1995)
lebih tinggi dibandingkan dengan
2012).
Sarason
6
dukungan
orangtua
dan
guru.
menunjukkan bahwa teman sebaya
Hasilnya adalah, dukungan orangtua
sering
sebesar 0,647 atau 64,7%, dukungan
petunjuk-petunjuk, saran-saran atau
teman diterangkan sebesar 80,6%,
umpan balik antar teman. Hal ini
dukungan guru diterangkan sebesar
sesuai dengan fungsi pertemanan
71,8%. Menurut Piaget dan Sullivan
sebagai
(dalam Santrock 2007) menekankan
harapan akan dukungan, semangat,
bahwa
umpan balik dan hubungan yang
melalui
interaksi
teman
memberikan
sumber
nasehat,
daya,
bantuan,
sebayalah remaja belajar bagaimana
melibatkan
berinteraksi dalam hubungan yang
(Gottman & Parker dalam Santrock,
simetris dan timbal balik. Karena
2007).
orangtua memiliki pengetahuan dan
Pada
otoritas yang lebih besar daripada
aspek
anak, interaksi orangtua-anak sering
kali
mengajar
anak
mereka
lebih
aspek
tinggi
lain
yaitu
bahwa Orangtua berperan dalam
memberikan
mengatakan
lebih
memiliki
sebesar 0,652. Hal ini menunjukkan
sebaya lebih cenderung terjadi setara.
bahwa
yang
diri
Orangtua,
Instrumental
dibandingkan
dan regulasi. Sebaliknya, hubungan
juga
dukungan
kontribusi
bagaimana
menyesuaikan diri dengan peratura
Remaja
keterbukaan
bantuan
langsung,
seperti memberi biaya dan fasilitas
banyak
yang
dibutuhkan
siswa
yang
bergantung pada teman disbanding
menghadapi
pada orangtua untuk memuaskan
Willis (2010), semakin pesatnya
kebutuhan mereka akan pertemanan,
pembangunan
keyakinan tentang keberhargaan diri
teknologi
dan
berjuang
keintiman
(Furman
&
SBMPTN.
ekonomi
membuat
untuk
Menurut
dan
keluarga
meningkatkan
Buhrmester dalam Santrock , 2007).
penghasilan agar terpenuhi tuntutan
Dilihat
masing-
uang dan materi bagi anggotanya.
masing aspek pada dukungan teman,
Suasana keluarga yang semula biasa-
aspek informatif memiliki kontribusi
biasa saja, sekarang menjadi sibuk.
paling besar yaitu 0,671. Hal ini
Kalau selama ini hanya ayah yang
dari
kontribusi
7
berusaha
memenuhi
kebutuhan
informasi
keluarga, sekarang ibu harus ikut
SBMPTN
berusaha pula karena penghasilan
berupa mading, koran, informasi
auah dianggap sudah tidak memadai
mengenai universitas dan jurusan
lagi.
ibu
terbaru, tempat layanan customer
mengurangi
service, try out, kunci jawaban dan
Kesibukan
mencari
ayah
nafkah
kuantitas
waktu
dan
berdialog
dan
terbaru
baik
mengenai
online
maupun
cara mengerjakan try out, modul,
memberikan perhatian kepada ank-
buku
anaknya yang sedang berkembang,
dengan cepat dan mudah, konsultasi
yang sangat membutuhkan perhatian
jurusan, do’a bersama dan jam
dan kasih sayang orangtua. keluarga
tambahan
yang telah memenuhi kebutuhan
dukungan sosial dari guru tidak
psikologis
memiliki
seperti
perhatian
dan
soal,
trik
menjawab
bagi
siswa
perbedaan
soal
sehingga
yang besar.
kasih sayang, akan menyebabkan
Menurut Djiwandono (2002), guru
anak-anak merasa jenuh dan merasa
memiliki
kehilangan makna keberadaannya di
diantaranya
keluarga. Mereka kehilangan orang
instruksional yang harus secara tetap
tempat
membuat keputusan tentang materi
mengadukan
perasaan-
perasaannya seperti rasa kecewa,
pelajaran
konflik, kecemasan dan sebagainya.
sebagai
yaitu
instrumental
emosional
0,677;
sebagai
metodenya,
motivator,
guru
ahli
guru
sebagai
konselor dan guru sebagai model.
penghargaan
Penelitian lain telah menemukan
bahwa siswa yang merasa memiliki
memiliki perbedaan yang besar. Hal
Guru yang mendukung dan peduli
ini menunjukkan bahwa dukungan
memiliki motivasi yang lebih kuat
Guru merata pada semua aspek
untuk mengerjakan tugas akademis
dukungan sosial. Dalam penelitian
disbanding siswa yang memiliki
ini guru bimbingan belajar sudah
dukungan
dan
banyak
yang mengelola kelas, guru sebagai
0,689;
0,678; dan informatif 0,742 tidak
memberikan
guru
yang
pembimbing, guru sebagai manajer
Pada dukungan Guru, semua
aspek
peranan
Guru yang tidak mendukung dan ped
berupa
8
uli
(McCombs
dalam
yang
Santrock,
tergolong
tinggi
dalam
dukungan sosial; dan 24,06% (32
2007)
Sumbangan
efektif
orang) yang tergolong sangat tinggi
(SE)
dalam dukungan sosial. Hal ini
variabel dukungan sosial dengan
kecemasan
dalam
menunjukkan bahwa prosentase dari
menggunakan
jumlah terbanyak berada pada posisi
menghadapi SBMPTN sebesar 6,6%
ditunjukkan
oleh
tinggi. Hal tersebut dapat diartikan
koefisien
bahwa siswa yang akan mengikuti
determinasi (r²) sebesar 0,066. Masih
ujian SBMPTN sudah mendapatkan
terdapat 93,4% faktor lain yang
mempengaruhi
kecemasan
dukungan sosial yang baik dan
selain
memenuhi aspek-aspek dukungan
dukungan sosial, diantaranya adalah
sosial
keyakinan, kepribadian dan pola
Smet,
ini menunjukkan bahwa dukungan
kontribusi
terhadap
kecemasan
analisis
seperti
yang
yaitu
emosional,
instrumental
dan
informatif.
memberikan
Variabel
dalam menghadapi SBMPTN.
Hasil
1994)
penghargaan,
sosial dengan aspek yang terkandung
cukup
ada,
dikemukakan oleh House (dalam
pikir (Alvin, 2007). Hasil penelitian
didalamnya
yang
mempunyai
variabel
kecemasan
rerata empirik
(RE)
sebesar variabel kecemasan pada
dukungan sosial diketahui bahwa
pengukuran
memiliki rerata empirik (RE) sebesar
rerata empirik (RE) sebesar 71,02
123,11 dan rerata hipotetik (RH)
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 80
sebesar 100 yang berarti variabel
yang berarti kecemasan pengukuran
dukungan sosial termasuk dalam
pertama
kategori tinggi.
sedang. Variabel kecemasan pada
Berdasarkan
skala
bahwa
yang
dukungan
sedang
subjek
tergolong
empirik (RE) sebesar 76,65 dan
diketahui
rerata hipotetik (RH) sebesar 80 yang
terdapat 6,02% (8 orang)
tergolong
pada
mempunyai
pengukuran kedua mempunyai rerata
kategorisasi
sosial
pertama
dalam
dukungan sosial; 69,92% (93 orang)
9
berarti
kecemasan
pertama
pada
subjek
pengukuran
tergolong
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
(96 orang) yang tergolong sedang
terdapat perbedaan rerata empirik
dalam kecemasan; dan 7,51% (10
antara kecemasan pada pengukuran
orang) yang tergolong tinggi. Hal ini
pertama dengan pengukuran kedua.
menunjukkan bahwa prosentase dari
Adanya kenaikan rerata empirik
jumlah terbanyak berada pada posisi
disebabkan
semakin
sedang.. Ini menunjukkan bahwa
mendekatinya ujian SBMPTN. State
prosentase dari jumlah terbanyak
anxiety atau biasa disebut sebagai A-
berada pada posisi sedang. Dalam
state. A-state ini adalah kondisi
kecemasan
sedang
cemas
memungkinkan
individu
oleh
berdasarkan
situasi
dan
ini
untuk
peristiwa yang dihadapi. Artinya
berfokus pada hal yang penting dan
situasi dan kondisi lingkunganlah
mengesampingkan
yang menyebabkan tinggi rendahnya
Kecemasan ini mempersempit lapang
kecemasan
(Spielberger
yang
yang
dihadapi
persepsi dan perhatian tidak selektif
dalam
Komarudin,
tetapi berfokus pada lebih banyak
2011). Dalam hal ini situasi tersebut
area
adalah
melakukannya (Stuart, 2007).
ujian
SBMPTN.
Jadi
seseorang yang tidak merasa cemas
mungkin
menjadi
cemas
tekanan
diarahkan
Independent
diketahui
ujian. Selain itu juga karena faktor
yaitu
jika
Berdasarkan
jika
dibawah ancaman tertentu misalnya
eksternal
lain.
antara
untuk
analisis
Sample
perbedaan
laki-laki
untuk
dan
T-Test
kecemasan
perempuan
dimana kecemasan perempuan lebih
berprestasi tinggi dan orang tua yang
tinggi dibanding kecemasan pada
saling berlomba.
laki-laki. Perempuan dengan mean
Berdasarkan kategori skala
78,05 lebih besar daripada laki-laki
kecemasan diketahui bahwa terdapat
dengan mean 73,96. Cattel (dalam
0,75% (1 orang) yang tergolong
Trismiati,
sangat rendah dalam kecemasan;
bahwa perempuan juga lebih cemas,
19,55% (26 orang) yang tergolong
kurang
rendah dalam kecemasan; 72,19%
mengeluarkan air mata.
10
2004)
sabar,
menambahkan
dan
mudah
SIMPULAN DAN SARAN
SBMPTN sebesar 6,6% ini berarti
A. Simpulan
masih 93,4% faktor lain yang
Berdasarkan hasil analisis data
dan
pembahasan
diuraikan
yang
mempengaruhi kecemasan dalam
telah
sebelumnya
menghadapi SBMPTN.
dapat
4. Subjek
disimpulkan bahwa:
1. Ada
penelitian
tingkat kecemasan yang tergolong
hubungan
negatif
yang
sedang dan terjadi peningkatan
sangat signifikan antara dukungan
kecemasan
sosial dengan kecemasan dalam
pertama
menghadapi SBMPTN.
kecemasan
2. Subjek
memiliki
penelitian
antara
dan
pengukuran
kedua
dimana
pengukuran kedua
memiliki
lebih besar dibandingkan pada
dukungan sosial yang tergolong
kecemasan pengukuran pertama
tinggi. Dukungan tersebut berasal
namun
dari orangtua, guru dan teman
Kecemasan
sebaya.
tinggi
Dalam
penelitian
dukungan
teman
merupakan
dukungan
tertinggi
kemudian
ini
sebaya
sosial
instrumental,
dilanjutkan
yang
1.
penelitian
dilakukan
maka
dengan
hasil
Bagi siswa disarankan dapat
mengelola kecemasan dengan
baik
tinggi dibandingkan aspek lain.
terutama
perempuan
Pada dukungan orangtua, aspek
pada
siswa
dalam
mengendalikan kerja otot dan
instrumental lebih dominan.
jantung dengan cara melatih
3. Sumbangan efektif atau peranan
dalam
dengan
penelitian adalah:
memiliki kontribusi yang lebih
kecemasan
telah
sehubungan
dan
sebaya dan guru , aspek informatif
sosial
lebih
saran-saran yang dikemukakan
emosional. pada dukungan teman
dukungan
dibandingkan
Berdasarkan
informatif,
penghargaan
perempuan
B. Saran
Dukungan sosial terdiri dari 4
yaitu
signifikan.
kecemasan pada laki-laki.
oleh dukungan guru dan orangtua.
aspek,
tidak
pernafasan.
dengan
menghadapi
11
2.
Bagi teman sebaya disarankan
pikir
memberikan ungkapan hormat
mempengaruhi kecemasan.
atau penghargaan positif untuk
individu, dorongan maju atau
persetujuan dengan gagasan atau
perasaan individu seperti pujian.
3.
Bagi Orangtua disarankan untuk
memberikan
positif,
penghargaan
nasehat,
petunjuk,
petunjuk-
saran-saran
atau
umpan balik kepada anak
4.
Bagi Guru disarankan untuk
memberikan bantuan langsung,
seperti memberikan penjelasan
cara menjawab soal
dengan
benar dan memberikan fasilitas
atau
akses
soal
latihan
menghadapi ujian.
5.
Bagi
peneliti
lain
untuk
meningkatkan kualitas penelitian
lebih lanjut khususnya yang
berkaitan
dengan
hubungan
antara dukungan sosial dengan
kecemasan dalam menghadapi
ujian
disarankan
menyempurnakan
penelitian
melibatkan
ini
hasil
dengan
cara
variabel-variabel
yang belum diungkap antara lain
: kepribadian, self efficacy, pola
12
dan
faktor
lain
yang
Jurnal Psikologi Undip Vol.
DAFTAR PUSTAKA
10, No. 2, 103-113.
Djiwandono, S. E. (2002). Psikologi
Pendidikan.
Jakarta:
PT
Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B.
(2005). Psikologi Abnormal
Gramedia.
Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Engel, R. J., & Schutt, R. K. (2012).
Erlangga.
The Practice of Research in
Social Work. SAGE.
Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009).
MANAJEMEN
Fitri, R., & Elfida, D. (2003).
Kontribusi
Self
terhadap
Sebuah
Efficacy
Ujian
Cerdas
Positif dalam Hidup Anda.
Pada
Jakarta: Bumi Aksara.
Siswa. Jurnal Psikologi, 8090.
Saklofske, D. H., & Zeidner, M.
Kecemasan
dan
dalam
Sepakbola.
Handbook of Personality and
Akurasi
Intelligence. Springer Science
Permainan
Fakultas
& Business Media.
Ilmu
Keolahragaan UNY, 1-16.
Santrock,
America.
Sarafino,
Sekolah
dan
Prestasi
Akademik
SMPIT
Assyifa
E.
(1994).
Health
Biopsychological Interaction.
Hubungan Dukungan Sosial,
Lingkungan
(2007).
Psychology:
Maslihah, S. (2011). Studi Tentang
di
W.
Penerbit Erlangga.
America: University Press of
Sosial
J.
Perkembangan Anak. Jakarta:
Marty, S. (2013). Test Anxiety.
Penyesuaian
International
(1995).
Komarudin. (2011). Hubungan Level
Passing
Panduan
Bagaimana Mengelola Emosi
Kecemasan
Menghadapi
EMOSI:
Kanada: John Wiley & Sons,
Inc.
Siswa
Sari, E. D., & Kuncoro, J. (2006).
Boarding
Kecemasan
School Subang Jawa Barat.
dalam
Menghadapi Masa Pensiun
13
Ditinjau
dari
Dukungan
Sosial.
Jurnal
Psikologi
Proyeksi, 37-45.
Smet,
B.
(1994).
Kesehatan.
Psikologi
Jakarta
:
PT
Grasindo.
SNMPTN,
I.
(2015).
Seleksi
Nasional Masuk Perguruan
Tinggi
Negeri
2015.
Retrieved Februari 16, 2015,
from
http://www.halosnmptn.ac.id
Trismiati. (2004). Perbedaan Tingkat
Kecemasan antara Pria dan
Wanita Akseptor Kontrasepsi
di
RSUP
Dr.
Sardjito
Yogyyakarta. Jurnal Psyche
Vol. 1 No. 1.
Willis, S. S. (2010). Remaja dan
Masalahnya.
Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Woolfolk, A. (2009). Educational
Psychology Active Learning
Edition : Edisi kesepuluh.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
DESY BULKHAINI
F 100 110 119
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
NASKAH PUBLIKASI
HALAMAN JUDUL
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
DESY BULKHAINI
F 100 110 119
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
IIUBT'NGAII ATTTARA DT]KT]NGAN SOSIAL DENGAI\I KECEMASAI\I
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
Yang dipeisiapkan dan disusun oleh
:
DESY BULKHAIM
F. 100 110 119
Telatr dipertahankan di depan dewanpenguji
i?
Padatanggal
9 Juli 2015
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji utama
Dr. Eny Purvardari, M.Si
Penguji pendarnping
I
Dr. Taufiko M.Si., P.hI)
Penguji pendamping
II
\x
Surakarta,9 Juli 2015
Universitas Muharmadiyah Suralcarta
t
-ff.x*+
ffi
&dHffi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
Desy Bulkhaini
desy.bulbul@gmail.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Analisis data
dilakukan dengan analisis korelasi product moment, paired sample t-test,
independent sample t-test dan analisis faktor menggunakan program bantu SPSS
19,0 For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat
hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi
SBMPTN. Dukungan teman memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan dengan
dukungan Orangtua dan Guru. Pada dukungan teman dan dukungan guru aspek
informatif memiliki kontribusi yang lebih besar sedangan pada dukungan
orangtua, aspek instrumental lebih dominan. Tingkat dukungan sosial tergolong
tinggi sedangkan tingkat kecemasan tergolong sedang. Terdapat peningkatan
kecemasan pada 2 minggu sebelum SBMPTN dan 1 minggu sebelum SBMPTN.
Tingkat kecemasan perempuan lebih besar dibandingkan dengan kecemasan lakilaki.
Kata Kunci : dukungan sosial, kecemasan, SBMPTN
xvi
Woolfolk (2012), ada 3 hal yang
PENDAHULUAN
Seleksi
Perguruan
Bersama
Tinggi
dicemaskan
Masuk
oleh
siswa
dalam
menghadapi ujian yaitu khawatir
(SBMPTN)
akan gagal, tidak bisa konsentrasi
merupakan seleksi bersama masuk
saat belajar / tidak mampu kuasai
Perguruan Tinggi Negeri dengan
materi, dan hasil ujian jelek.
ujian tertulis. SBMPTN bertujuan
untuk memberi peluang bagi calon
Siswa
yang
mengalami
mahasiswa untuk memilih lebih dari
kecemasan dalam mengahadapi ujian
satu PTN lintas wilayah. Peserta
yang
yang mengikuti SBMPTN adalah
dukungan dari lingkungan. Teori
siswa
Ekologi
yang belum
lulus
dalam
dibutuhkan
adalah
Brofenbrenner
(dalam
SNMPTN tahun 2015 dan lulus dari
Woolfolk,
Satuan
Ujian
bahwa setiap orang berkembang
Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau
dalam sebuah mikrosistem (keluarga,
yang setara tahun 2013, 2014, dan
teman-teman,
2015 (SNMPTN, 2014).
guru) dalam sebuah mesosistem
Pendidikan
Berdasarkan
dan
data
2009)
adanya
mengemukakan
kegiatan
sekolah,
(interaksi diantara semua elemen
statistik
mikrosistem), yang melekat dalam
terjadi penurunan tingkat kelulusan
sebuah eksosistem (setting sosial
SBMPTN sebesar 3,0% dari 18,7%
yang mempengaruhi anak). Sarafino
di tahun 2013 dan 15,7% di tahun
(1994) berpendapat bahwa dukungan
2014. Walaupun daya tampung pada
sosial
tahun 2014 sudah dinaikkan dan
adalah
penghargaan,
program studi sudah bertambah,
suatu
kesenangan,
perhatian,
ataupun
bantuan yang dirasakan dari orang
masih banyak siswa yang tidak lolos
lain maupun kelompok.
SBMPTN. Hal ini mengakibatkan
Siswa merasa takut dan cemas jika
Dukungan sosial dari orang-
tidak diterima di PTN impiannya.
orang sekitar individu yaitu orangtua,
Nevid (2005) mengatakan bahwa
saudara, kakak, adik, kekasih, teman
salah satu sumber kecemasan bagi
dekat dan masyarakat. Dukungan
seseorang adalah ujian. Menurut
yang positif berhubungan dengan
1
kurangnya kecemasaan (Germenzy
McKay (dalam Saklofske 1995)
dan
Rutter
Didukung
dalam
oleh
Sari,
2006).
menambahkan
pendapat
Conel
sosial
dapat
bahwa
dukungan
dikatakan
memiliki
(dalam Sari, 2006) yang menyatakan
kualitas tinggi ketika memenuhi
bahwa
kebutuhan penerima dalam hal jenis
kecemasan
akan
rendah
apabila individu memiliki dukungan
fungsional atau waktu.
sosial.
Berdasarkan uraian di atas,
Menurut
(dalam
Goldberg-Glen
Engel,
2012)
peneliti ingin mengetahui hubungan
antara
walaupun
dukungan
sosial
dengan
dukungan sosial yang lebih tinggi
kecemasan menghadapi SBNMPTN
pada
dengan
pada siswa SMA dan dukungan
kurangnya kecemasan, tidak semua
sosial seperti apa yang dibutuhkan
bentuk dukungan sosial yang terkait
oleh siswa yang menghadapi tes.
umumnya
dengan
terkait
tingkat
kecemasan.
TINJAUAN PUSTAKA
Dukungan sosial juga memiliki efek
negatif.
Sarafino
mengemukakan
beberapa
A. Kecemasan
(1994)
contoh
Priest
dukungan sosial yang memiliki efek
negatif
seperti,
tersedia
tidak
dukungan
dianggap
2009)
yang
ini
dapat
terjadi
dukungan
yang
diberikan
adalah
dukungan
yang
diberikan
dukungan
yang
serta
suatu
keadaan
yang
yang
tidak
menyenangkan terjadi. Atkinson
(dalam
Safaria,
2009)
menambahkan bahwa kecemasan
tidak
memperhatikan
bahwa
sesuatu
tidak
dibantu atau terlalu khawatir secara
sehingga
berpendapat
dialami ketika berpikir tentang
karena
cukup, individu merasa tidak perlu
emosional
Safaria,
kecemasan atau perasaan cemas
sebagai
sesuatu yang membantu individu.
Hal
(dalam
merupakan emosi yang tidak
menyenangkan
dengan
diberikan tidak sesuai dengan apa
yang
gejala
ditandai
seperti
kekhawatiran dan perasaan takut.
yang dibutuhkan individu. Cohen &
2
Kecemasan
dalam
sosial dan orang tua yang saling
berlomba.
menghadapi ujian adalah keadaan
emosional
yang
meliputi
B. Dukungan Sosial
kekhawatiran, kegelisahan yang
ciri-ciri
Sarafino (dalam Smet,
fisiologis,
1994) mengemukakan bahwa
perasaan yang tegang dan tidak
dukungan sosial mengacu pada
menyenangkan
kesenangan
mempunyai
keterangsangan
yang
yang
dirasakan,
sesuatu
penghargaan akan kepedulian,
yang buruk akan terjadi, yang
atau membantu orang menerima
berkaitan dengan perasaan akan
dari orang-orang atau kelompok-
gagalnya
kelompok lain.
mengeluhkan
bahwa
dalam
mengerjakan
suatu tugas (Fitri & Elfida, 2003)
Calhoun
(dalam
dan
Safaria,
mengemukakan
Menurut Sarafino (1994),
ada beberapa sumber dukungan
Acocella
sosial yaitu
2009)
aspek-aspek
1. Kalangan
kecemasan dalam tiga reaksi,
non
professional,
Orang-orang sekitar individu
yaitu, reaksi emosional, reaksi
dan significant others seperti
kognitif dan reaksi fisiologis.
a.
Keluarga, yaitu orangtua
Ditinjau dari pendekatan
b.
Teman sebaya
behavioral, kecemasan menurut
c.
Guru
atau
significant
Alvin (2007) terjadi akibat dua
others lainnya. Significant
faktor yaitu faktor internal dan
others disini bisa diartikan
eksternal. Faktor internal terdiri
orang yang special.
dari pola pikir, kepribadian dan
2. Kalangan Professional, seperti
keyakinan.
Faktor
dokter dan psikolog.
eksternal
3. Kelompok-kelompok
terdiri dari pelajaran lebih padat,
tekanan untuk berprestasi tinggi,
dukungan
dorongan status sosial, dukungan
support group)
3
sosial
(social
Dukungan
Aspek-aspek dukungan sosial
dengan
cara
menurut House (dalam Smet, 1994)
memberikan nasehat, petunjuk-
yaitu :
petunjuk,
ungkapan
atau
umpan balik.
1. Dukungan emosional
Dukungan
saran-saran
ini
mencakup
empati,
kepedulian
Menurut
Maslihah,
Myers
2011)
(dalam
mengemukakan
dan perhatian terhadap orang
bahwa ada tiga faktor penting yang
yang
mendorong
bersangkutan,
misalnya
penegasan dan umpan balik.
diantaranya:
Dukungan yang terjadi lewat
penghargaan
hormat
atau
positif
untuk
1. Empati
Empati
emosi dan motivasi tingkah laku
dan
untuk mengurangi kesulitan dan
perbandingan positif individu
meningkatkan
dengan orang lain, misalnya
seperti
orang-orang
mampu
atau
2. Norma dan nilai sosial
buruk
Norma
keadaannya.
3. Dukungan instrumental
Dukungan
mencakup
seperti
instrumental
bantuan
saat
nilaisosial
berguna
untuk
membimbing
individu
untuk
menjalankan
3. Pertukaran sosial
orang-orang
Hubungan
perilaku
individu atau menolong dengan
pada
dan
kewajiban dalam kehidupannya.
langsung,
memberi pinjaman uang kepada
pekerjaan
kesejahteraan
orang lain.
kurang
lebih
turut
dengan tujuan mengantisipasi
persetujuan dengan gagasan atau
individu,
merupakan
merasakan kesusahan orang lain
individu, dorongan maju atau
perasaan
untuk
memberikan dukungan yang positif,
2. Dukungan penghargaan
ungkapan
seseorang
sosial
pelayanan,
waktu
timbal
balik
antara
cinta,
dan
informasi.
Keseimbangan dalam pertukaran
mengalami stress.
akan
4. Dukungan informatif
4
menghasilkan
kondisi
hubungan
interpersonal yang
SBMPTN.Teknik
memuaskan.
menggunakan
Penelitian
ini
T-Test dan Analisis Faktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
ukur berupa skala kecemasan dan
kecemasan
sosial.
berdasarkan
Berdasarkan
Skala
dan
Acocella
dengan
(dalam
sosial
dapat
yaitu
koefisien
-0,258 dengan
signifikan antara dukungan sosial
dibedakan
dengan kecemasan. Semakin tinggi
dukungan sosial maka akan semakin
(dalam Smet, 1994)
emosional,
nilai
ada hubungan negatif yang sangat
menjadi 4 kriteria yang dikemukakan
oleh House
bantuan
sig.= 0,001; p < 0,01, menunjukan
yaitu orangtua, teman dan guru.
tersebut
diketahui
korelasi sebesar
disusun
berdasarkan 3 sumber dukungan
Dukungan
menggunakan
program SPSS 19 For Windows
dan fisiologis. Aspek-aspek dalam
dukungan
analisis
Product Moment dari Carl Pearson
Safaria, 2009) yaitu emosi, kognitif
skala
hasil
data menggunakan teknik analisis
aspek
kecemasan yang dikemukakan oleh
Calhoun
Product
korelasi
Sample T-Test, Independent Sample
merupakan
pendekatan kuantitatif dengan alat
dukungan
data
Moment Pearson, analisis Paired
METODE PENELITIAN
skala
analisis
rendah
penghargaan,
kecemasan.
Sebaliknya
semakin rendah dukungan sosial
instrumental dan informatif.
maka
Subjek yang diambil dalam
akan
kecemasan.
semakin
Hasil
tinggi
penelitian
ini
penelitian adalah 133 siswa yang
sesuai
akan
SBMPTN
diajukan oleh peneliti. Hal ini dapat
dengan jumlah perempuan 86 orang
diartikan bahwa dukungan sosial
dan laki-laki berjumlah 47 orang.
mempengaruhi
Pengambilan
menghadapi
mengikuti
ujian
sampel
dengan
dengan
hipotesis
kecemasan
SBMPTN.
menggunakan cluster sampling. Data
(dalam
Sapp
diambil
bahwa
dukungan
dua
kali
untuk
skala
2013)
yang
dalam
Sarason
menemukan
sosial
strategi
kecemasan yaitu 2 minggu sebelum
efektif untuk menurunkan kecemasan
SBMPTN dan 1 minggu sebelum
tes.
5
Dukungan
berhubungan
yang
dengan
bahwa
positif
orang
yang
memperoleh
dukungan sosial akan mengalami
kurangnya
kecemasaan (Germenzy dan Rutter
hal-hal
dalam Sari, 2006). Didukung oleh
memiliki harga diri, dan mempunyai
pendapat Conel (dalam Sari, 2006)
pandangan yang lebih optimis.
yang menyatakan bahwa kecemasan
akan
rendah
apabila
berkaitan
erat
orang
yang
memiliki
positif akan memiliki harga diri
dengan
tinggi, kepercayaan diri yang tinggi
dan mempunyai pandangan yang
tetangga, guru dan lain-lain dari
kepada
hidupnya,
dukungan sosial yang baik dan
hubungan dengan keluarga, teman,
signifikansi
dalam
Individu
individu
memiliki dukungan sosial. Dukungan
sosial
positif
lebih
yang
optimis,
menghadapi
mencakup empati, perhatian, peduli,
sehingga
sesuatu
menyebabkan
cinta, dan kepercayaan. Kebutuhan
dalam
yang
kecemasan,
kekhawatiran dan kegelisahan saat
akan rasa kasih sayang pada masa
ujian SBMPTN, individu tersebut
remaja merupakan kebutuhan yang
dapat mengatasinya dengan baik.
prinsip bagi kesehataan jiwa dan
Dukungan
mental remaja. Kasih sayang yang
sebaya
merupakan
sumber
diperoleh dari orangtua, guru, orang-
sering
orang disekitarnya dan juga teman-
dukungan yang penting. Teman juga
teman
bertindak sebagai orang kepercayaan
sebayanya.
mendapatkan
kasih
Dengan
sayang
kali
teman
yang penting, membantu remaja
dan
penghargaan dari orang lain, maka
memecahkan
remaja
untuk
2007). Sarason (dalam Sapp 2013)
Selain
menambahkan khususnya persiapan
itukasih sayang dapat menumbuhkan
tes dengan dukungan teman dapat
kepercayaan
pada
membantu
sehingga
dapat
menurunkan
kecemasan
dapat
menyayangi
belajar
orang
lain.
diri
remaja,
masalah
seseorang
(Santrock,
menangani
kecemasan tes. Hal ini sesuai dengan
membantu
hasil
(Suhesti,
analisis
faktor
yang
menambahkan
menunjukkan hasil dukungan teman
(dalam Saklofske & Zeidner 1995)
lebih tinggi dibandingkan dengan
2012).
Sarason
6
dukungan
orangtua
dan
guru.
menunjukkan bahwa teman sebaya
Hasilnya adalah, dukungan orangtua
sering
sebesar 0,647 atau 64,7%, dukungan
petunjuk-petunjuk, saran-saran atau
teman diterangkan sebesar 80,6%,
umpan balik antar teman. Hal ini
dukungan guru diterangkan sebesar
sesuai dengan fungsi pertemanan
71,8%. Menurut Piaget dan Sullivan
sebagai
(dalam Santrock 2007) menekankan
harapan akan dukungan, semangat,
bahwa
umpan balik dan hubungan yang
melalui
interaksi
teman
memberikan
sumber
nasehat,
daya,
bantuan,
sebayalah remaja belajar bagaimana
melibatkan
berinteraksi dalam hubungan yang
(Gottman & Parker dalam Santrock,
simetris dan timbal balik. Karena
2007).
orangtua memiliki pengetahuan dan
Pada
otoritas yang lebih besar daripada
aspek
anak, interaksi orangtua-anak sering
kali
mengajar
anak
mereka
lebih
aspek
tinggi
lain
yaitu
bahwa Orangtua berperan dalam
memberikan
mengatakan
lebih
memiliki
sebesar 0,652. Hal ini menunjukkan
sebaya lebih cenderung terjadi setara.
bahwa
yang
diri
Orangtua,
Instrumental
dibandingkan
dan regulasi. Sebaliknya, hubungan
juga
dukungan
kontribusi
bagaimana
menyesuaikan diri dengan peratura
Remaja
keterbukaan
bantuan
langsung,
seperti memberi biaya dan fasilitas
banyak
yang
dibutuhkan
siswa
yang
bergantung pada teman disbanding
menghadapi
pada orangtua untuk memuaskan
Willis (2010), semakin pesatnya
kebutuhan mereka akan pertemanan,
pembangunan
keyakinan tentang keberhargaan diri
teknologi
dan
berjuang
keintiman
(Furman
&
SBMPTN.
ekonomi
membuat
untuk
Menurut
dan
keluarga
meningkatkan
Buhrmester dalam Santrock , 2007).
penghasilan agar terpenuhi tuntutan
Dilihat
masing-
uang dan materi bagi anggotanya.
masing aspek pada dukungan teman,
Suasana keluarga yang semula biasa-
aspek informatif memiliki kontribusi
biasa saja, sekarang menjadi sibuk.
paling besar yaitu 0,671. Hal ini
Kalau selama ini hanya ayah yang
dari
kontribusi
7
berusaha
memenuhi
kebutuhan
informasi
keluarga, sekarang ibu harus ikut
SBMPTN
berusaha pula karena penghasilan
berupa mading, koran, informasi
auah dianggap sudah tidak memadai
mengenai universitas dan jurusan
lagi.
ibu
terbaru, tempat layanan customer
mengurangi
service, try out, kunci jawaban dan
Kesibukan
mencari
ayah
nafkah
kuantitas
waktu
dan
berdialog
dan
terbaru
baik
mengenai
online
maupun
cara mengerjakan try out, modul,
memberikan perhatian kepada ank-
buku
anaknya yang sedang berkembang,
dengan cepat dan mudah, konsultasi
yang sangat membutuhkan perhatian
jurusan, do’a bersama dan jam
dan kasih sayang orangtua. keluarga
tambahan
yang telah memenuhi kebutuhan
dukungan sosial dari guru tidak
psikologis
memiliki
seperti
perhatian
dan
soal,
trik
menjawab
bagi
siswa
perbedaan
soal
sehingga
yang besar.
kasih sayang, akan menyebabkan
Menurut Djiwandono (2002), guru
anak-anak merasa jenuh dan merasa
memiliki
kehilangan makna keberadaannya di
diantaranya
keluarga. Mereka kehilangan orang
instruksional yang harus secara tetap
tempat
membuat keputusan tentang materi
mengadukan
perasaan-
perasaannya seperti rasa kecewa,
pelajaran
konflik, kecemasan dan sebagainya.
sebagai
yaitu
instrumental
emosional
0,677;
sebagai
metodenya,
motivator,
guru
ahli
guru
sebagai
konselor dan guru sebagai model.
penghargaan
Penelitian lain telah menemukan
bahwa siswa yang merasa memiliki
memiliki perbedaan yang besar. Hal
Guru yang mendukung dan peduli
ini menunjukkan bahwa dukungan
memiliki motivasi yang lebih kuat
Guru merata pada semua aspek
untuk mengerjakan tugas akademis
dukungan sosial. Dalam penelitian
disbanding siswa yang memiliki
ini guru bimbingan belajar sudah
dukungan
dan
banyak
yang mengelola kelas, guru sebagai
0,689;
0,678; dan informatif 0,742 tidak
memberikan
guru
yang
pembimbing, guru sebagai manajer
Pada dukungan Guru, semua
aspek
peranan
Guru yang tidak mendukung dan ped
berupa
8
uli
(McCombs
dalam
yang
Santrock,
tergolong
tinggi
dalam
dukungan sosial; dan 24,06% (32
2007)
Sumbangan
efektif
orang) yang tergolong sangat tinggi
(SE)
dalam dukungan sosial. Hal ini
variabel dukungan sosial dengan
kecemasan
dalam
menunjukkan bahwa prosentase dari
menggunakan
jumlah terbanyak berada pada posisi
menghadapi SBMPTN sebesar 6,6%
ditunjukkan
oleh
tinggi. Hal tersebut dapat diartikan
koefisien
bahwa siswa yang akan mengikuti
determinasi (r²) sebesar 0,066. Masih
ujian SBMPTN sudah mendapatkan
terdapat 93,4% faktor lain yang
mempengaruhi
kecemasan
dukungan sosial yang baik dan
selain
memenuhi aspek-aspek dukungan
dukungan sosial, diantaranya adalah
sosial
keyakinan, kepribadian dan pola
Smet,
ini menunjukkan bahwa dukungan
kontribusi
terhadap
kecemasan
analisis
seperti
yang
yaitu
emosional,
instrumental
dan
informatif.
memberikan
Variabel
dalam menghadapi SBMPTN.
Hasil
1994)
penghargaan,
sosial dengan aspek yang terkandung
cukup
ada,
dikemukakan oleh House (dalam
pikir (Alvin, 2007). Hasil penelitian
didalamnya
yang
mempunyai
variabel
kecemasan
rerata empirik
(RE)
sebesar variabel kecemasan pada
dukungan sosial diketahui bahwa
pengukuran
memiliki rerata empirik (RE) sebesar
rerata empirik (RE) sebesar 71,02
123,11 dan rerata hipotetik (RH)
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 80
sebesar 100 yang berarti variabel
yang berarti kecemasan pengukuran
dukungan sosial termasuk dalam
pertama
kategori tinggi.
sedang. Variabel kecemasan pada
Berdasarkan
skala
bahwa
yang
dukungan
sedang
subjek
tergolong
empirik (RE) sebesar 76,65 dan
diketahui
rerata hipotetik (RH) sebesar 80 yang
terdapat 6,02% (8 orang)
tergolong
pada
mempunyai
pengukuran kedua mempunyai rerata
kategorisasi
sosial
pertama
dalam
dukungan sosial; 69,92% (93 orang)
9
berarti
kecemasan
pertama
pada
subjek
pengukuran
tergolong
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
(96 orang) yang tergolong sedang
terdapat perbedaan rerata empirik
dalam kecemasan; dan 7,51% (10
antara kecemasan pada pengukuran
orang) yang tergolong tinggi. Hal ini
pertama dengan pengukuran kedua.
menunjukkan bahwa prosentase dari
Adanya kenaikan rerata empirik
jumlah terbanyak berada pada posisi
disebabkan
semakin
sedang.. Ini menunjukkan bahwa
mendekatinya ujian SBMPTN. State
prosentase dari jumlah terbanyak
anxiety atau biasa disebut sebagai A-
berada pada posisi sedang. Dalam
state. A-state ini adalah kondisi
kecemasan
sedang
cemas
memungkinkan
individu
oleh
berdasarkan
situasi
dan
ini
untuk
peristiwa yang dihadapi. Artinya
berfokus pada hal yang penting dan
situasi dan kondisi lingkunganlah
mengesampingkan
yang menyebabkan tinggi rendahnya
Kecemasan ini mempersempit lapang
kecemasan
(Spielberger
yang
yang
dihadapi
persepsi dan perhatian tidak selektif
dalam
Komarudin,
tetapi berfokus pada lebih banyak
2011). Dalam hal ini situasi tersebut
area
adalah
melakukannya (Stuart, 2007).
ujian
SBMPTN.
Jadi
seseorang yang tidak merasa cemas
mungkin
menjadi
cemas
tekanan
diarahkan
Independent
diketahui
ujian. Selain itu juga karena faktor
yaitu
jika
Berdasarkan
jika
dibawah ancaman tertentu misalnya
eksternal
lain.
antara
untuk
analisis
Sample
perbedaan
laki-laki
untuk
dan
T-Test
kecemasan
perempuan
dimana kecemasan perempuan lebih
berprestasi tinggi dan orang tua yang
tinggi dibanding kecemasan pada
saling berlomba.
laki-laki. Perempuan dengan mean
Berdasarkan kategori skala
78,05 lebih besar daripada laki-laki
kecemasan diketahui bahwa terdapat
dengan mean 73,96. Cattel (dalam
0,75% (1 orang) yang tergolong
Trismiati,
sangat rendah dalam kecemasan;
bahwa perempuan juga lebih cemas,
19,55% (26 orang) yang tergolong
kurang
rendah dalam kecemasan; 72,19%
mengeluarkan air mata.
10
2004)
sabar,
menambahkan
dan
mudah
SIMPULAN DAN SARAN
SBMPTN sebesar 6,6% ini berarti
A. Simpulan
masih 93,4% faktor lain yang
Berdasarkan hasil analisis data
dan
pembahasan
diuraikan
yang
mempengaruhi kecemasan dalam
telah
sebelumnya
menghadapi SBMPTN.
dapat
4. Subjek
disimpulkan bahwa:
1. Ada
penelitian
tingkat kecemasan yang tergolong
hubungan
negatif
yang
sedang dan terjadi peningkatan
sangat signifikan antara dukungan
kecemasan
sosial dengan kecemasan dalam
pertama
menghadapi SBMPTN.
kecemasan
2. Subjek
memiliki
penelitian
antara
dan
pengukuran
kedua
dimana
pengukuran kedua
memiliki
lebih besar dibandingkan pada
dukungan sosial yang tergolong
kecemasan pengukuran pertama
tinggi. Dukungan tersebut berasal
namun
dari orangtua, guru dan teman
Kecemasan
sebaya.
tinggi
Dalam
penelitian
dukungan
teman
merupakan
dukungan
tertinggi
kemudian
ini
sebaya
sosial
instrumental,
dilanjutkan
yang
1.
penelitian
dilakukan
maka
dengan
hasil
Bagi siswa disarankan dapat
mengelola kecemasan dengan
baik
tinggi dibandingkan aspek lain.
terutama
perempuan
Pada dukungan orangtua, aspek
pada
siswa
dalam
mengendalikan kerja otot dan
instrumental lebih dominan.
jantung dengan cara melatih
3. Sumbangan efektif atau peranan
dalam
dengan
penelitian adalah:
memiliki kontribusi yang lebih
kecemasan
telah
sehubungan
dan
sebaya dan guru , aspek informatif
sosial
lebih
saran-saran yang dikemukakan
emosional. pada dukungan teman
dukungan
dibandingkan
Berdasarkan
informatif,
penghargaan
perempuan
B. Saran
Dukungan sosial terdiri dari 4
yaitu
signifikan.
kecemasan pada laki-laki.
oleh dukungan guru dan orangtua.
aspek,
tidak
pernafasan.
dengan
menghadapi
11
2.
Bagi teman sebaya disarankan
pikir
memberikan ungkapan hormat
mempengaruhi kecemasan.
atau penghargaan positif untuk
individu, dorongan maju atau
persetujuan dengan gagasan atau
perasaan individu seperti pujian.
3.
Bagi Orangtua disarankan untuk
memberikan
positif,
penghargaan
nasehat,
petunjuk,
petunjuk-
saran-saran
atau
umpan balik kepada anak
4.
Bagi Guru disarankan untuk
memberikan bantuan langsung,
seperti memberikan penjelasan
cara menjawab soal
dengan
benar dan memberikan fasilitas
atau
akses
soal
latihan
menghadapi ujian.
5.
Bagi
peneliti
lain
untuk
meningkatkan kualitas penelitian
lebih lanjut khususnya yang
berkaitan
dengan
hubungan
antara dukungan sosial dengan
kecemasan dalam menghadapi
ujian
disarankan
menyempurnakan
penelitian
melibatkan
ini
hasil
dengan
cara
variabel-variabel
yang belum diungkap antara lain
: kepribadian, self efficacy, pola
12
dan
faktor
lain
yang
Jurnal Psikologi Undip Vol.
DAFTAR PUSTAKA
10, No. 2, 103-113.
Djiwandono, S. E. (2002). Psikologi
Pendidikan.
Jakarta:
PT
Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B.
(2005). Psikologi Abnormal
Gramedia.
Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Engel, R. J., & Schutt, R. K. (2012).
Erlangga.
The Practice of Research in
Social Work. SAGE.
Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009).
MANAJEMEN
Fitri, R., & Elfida, D. (2003).
Kontribusi
Self
terhadap
Sebuah
Efficacy
Ujian
Cerdas
Positif dalam Hidup Anda.
Pada
Jakarta: Bumi Aksara.
Siswa. Jurnal Psikologi, 8090.
Saklofske, D. H., & Zeidner, M.
Kecemasan
dan
dalam
Sepakbola.
Handbook of Personality and
Akurasi
Intelligence. Springer Science
Permainan
Fakultas
& Business Media.
Ilmu
Keolahragaan UNY, 1-16.
Santrock,
America.
Sarafino,
Sekolah
dan
Prestasi
Akademik
SMPIT
Assyifa
E.
(1994).
Health
Biopsychological Interaction.
Hubungan Dukungan Sosial,
Lingkungan
(2007).
Psychology:
Maslihah, S. (2011). Studi Tentang
di
W.
Penerbit Erlangga.
America: University Press of
Sosial
J.
Perkembangan Anak. Jakarta:
Marty, S. (2013). Test Anxiety.
Penyesuaian
International
(1995).
Komarudin. (2011). Hubungan Level
Passing
Panduan
Bagaimana Mengelola Emosi
Kecemasan
Menghadapi
EMOSI:
Kanada: John Wiley & Sons,
Inc.
Siswa
Sari, E. D., & Kuncoro, J. (2006).
Boarding
Kecemasan
School Subang Jawa Barat.
dalam
Menghadapi Masa Pensiun
13
Ditinjau
dari
Dukungan
Sosial.
Jurnal
Psikologi
Proyeksi, 37-45.
Smet,
B.
(1994).
Kesehatan.
Psikologi
Jakarta
:
PT
Grasindo.
SNMPTN,
I.
(2015).
Seleksi
Nasional Masuk Perguruan
Tinggi
Negeri
2015.
Retrieved Februari 16, 2015,
from
http://www.halosnmptn.ac.id
Trismiati. (2004). Perbedaan Tingkat
Kecemasan antara Pria dan
Wanita Akseptor Kontrasepsi
di
RSUP
Dr.
Sardjito
Yogyyakarta. Jurnal Psyche
Vol. 1 No. 1.
Willis, S. S. (2010). Remaja dan
Masalahnya.
Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Woolfolk, A. (2009). Educational
Psychology Active Learning
Edition : Edisi kesepuluh.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14