HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:
DESY BULKHAINI
F 100 110 119

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN

NASKAH PUBLIKASI


HALAMAN JUDUL

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh :
DESY BULKHAINI
F 100 110 119

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

IIUBT'NGAII ATTTARA DT]KT]NGAN SOSIAL DENGAI\I KECEMASAI\I
DALAM MENGHADAPI SBMPTN

Yang dipeisiapkan dan disusun oleh


:

DESY BULKHAIM
F. 100 110 119
Telatr dipertahankan di depan dewanpenguji

i?

Padatanggal
9 Juli 2015
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji utama

Dr. Eny Purvardari, M.Si
Penguji pendarnping

I

Dr. Taufiko M.Si., P.hI)

Penguji pendamping

II

\x

Surakarta,9 Juli 2015
Universitas Muharmadiyah Suralcarta

t

-ff.x*+

ffi

&dHffi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI SBMPTN
Desy Bulkhaini

desy.bulbul@gmail.com

Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Analisis data
dilakukan dengan analisis korelasi product moment, paired sample t-test,
independent sample t-test dan analisis faktor menggunakan program bantu SPSS
19,0 For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat
hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi
SBMPTN. Dukungan teman memiliki kontribusi lebih besar dibandingkan dengan
dukungan Orangtua dan Guru. Pada dukungan teman dan dukungan guru aspek
informatif memiliki kontribusi yang lebih besar sedangan pada dukungan
orangtua, aspek instrumental lebih dominan. Tingkat dukungan sosial tergolong
tinggi sedangkan tingkat kecemasan tergolong sedang. Terdapat peningkatan
kecemasan pada 2 minggu sebelum SBMPTN dan 1 minggu sebelum SBMPTN.
Tingkat kecemasan perempuan lebih besar dibandingkan dengan kecemasan lakilaki.


Kata Kunci : dukungan sosial, kecemasan, SBMPTN

xvi

Woolfolk (2012), ada 3 hal yang

PENDAHULUAN
Seleksi
Perguruan

Bersama
Tinggi

dicemaskan

Masuk

oleh


siswa

dalam

menghadapi ujian yaitu khawatir

(SBMPTN)

akan gagal, tidak bisa konsentrasi

merupakan seleksi bersama masuk

saat belajar / tidak mampu kuasai

Perguruan Tinggi Negeri dengan

materi, dan hasil ujian jelek.

ujian tertulis. SBMPTN bertujuan
untuk memberi peluang bagi calon


Siswa

yang

mengalami

mahasiswa untuk memilih lebih dari

kecemasan dalam mengahadapi ujian

satu PTN lintas wilayah. Peserta

yang

yang mengikuti SBMPTN adalah

dukungan dari lingkungan. Teori

siswa


Ekologi

yang belum

lulus

dalam

dibutuhkan

adalah

Brofenbrenner

(dalam

SNMPTN tahun 2015 dan lulus dari

Woolfolk,


Satuan

Ujian

bahwa setiap orang berkembang

Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau

dalam sebuah mikrosistem (keluarga,

yang setara tahun 2013, 2014, dan

teman-teman,

2015 (SNMPTN, 2014).

guru) dalam sebuah mesosistem

Pendidikan


Berdasarkan

dan

data

2009)

adanya

mengemukakan

kegiatan

sekolah,

(interaksi diantara semua elemen

statistik


mikrosistem), yang melekat dalam

terjadi penurunan tingkat kelulusan

sebuah eksosistem (setting sosial

SBMPTN sebesar 3,0% dari 18,7%

yang mempengaruhi anak). Sarafino

di tahun 2013 dan 15,7% di tahun

(1994) berpendapat bahwa dukungan

2014. Walaupun daya tampung pada

sosial

tahun 2014 sudah dinaikkan dan

adalah

penghargaan,

program studi sudah bertambah,

suatu

kesenangan,

perhatian,

ataupun

bantuan yang dirasakan dari orang

masih banyak siswa yang tidak lolos

lain maupun kelompok.

SBMPTN. Hal ini mengakibatkan
Siswa merasa takut dan cemas jika

Dukungan sosial dari orang-

tidak diterima di PTN impiannya.

orang sekitar individu yaitu orangtua,

Nevid (2005) mengatakan bahwa

saudara, kakak, adik, kekasih, teman

salah satu sumber kecemasan bagi

dekat dan masyarakat. Dukungan

seseorang adalah ujian. Menurut

yang positif berhubungan dengan

1

kurangnya kecemasaan (Germenzy

McKay (dalam Saklofske 1995)

dan

Rutter

Didukung

dalam
oleh

Sari,

2006).

menambahkan

pendapat

Conel

sosial

dapat

bahwa

dukungan

dikatakan

memiliki

(dalam Sari, 2006) yang menyatakan

kualitas tinggi ketika memenuhi

bahwa

kebutuhan penerima dalam hal jenis

kecemasan

akan

rendah

apabila individu memiliki dukungan

fungsional atau waktu.

sosial.

Berdasarkan uraian di atas,
Menurut

(dalam

Goldberg-Glen

Engel,

2012)

peneliti ingin mengetahui hubungan
antara

walaupun

dukungan

sosial

dengan

dukungan sosial yang lebih tinggi

kecemasan menghadapi SBNMPTN

pada

dengan

pada siswa SMA dan dukungan

kurangnya kecemasan, tidak semua

sosial seperti apa yang dibutuhkan

bentuk dukungan sosial yang terkait

oleh siswa yang menghadapi tes.

umumnya

dengan

terkait

tingkat

kecemasan.

TINJAUAN PUSTAKA

Dukungan sosial juga memiliki efek
negatif.

Sarafino

mengemukakan

beberapa

A. Kecemasan

(1994)
contoh

Priest

dukungan sosial yang memiliki efek
negatif

seperti,

tersedia

tidak

dukungan
dianggap

2009)

yang

ini

dapat

terjadi

dukungan

yang

diberikan

adalah

dukungan

yang

diberikan

dukungan

yang

serta

suatu

keadaan

yang

yang

tidak

menyenangkan terjadi. Atkinson
(dalam

Safaria,

2009)

menambahkan bahwa kecemasan

tidak

memperhatikan

bahwa

sesuatu

tidak

dibantu atau terlalu khawatir secara
sehingga

berpendapat

dialami ketika berpikir tentang

karena

cukup, individu merasa tidak perlu

emosional

Safaria,

kecemasan atau perasaan cemas

sebagai

sesuatu yang membantu individu.
Hal

(dalam

merupakan emosi yang tidak
menyenangkan
dengan

diberikan tidak sesuai dengan apa

yang

gejala

ditandai
seperti

kekhawatiran dan perasaan takut.

yang dibutuhkan individu. Cohen &

2

Kecemasan

dalam

sosial dan orang tua yang saling
berlomba.

menghadapi ujian adalah keadaan
emosional

yang

meliputi

B. Dukungan Sosial

kekhawatiran, kegelisahan yang
ciri-ciri

Sarafino (dalam Smet,

fisiologis,

1994) mengemukakan bahwa

perasaan yang tegang dan tidak

dukungan sosial mengacu pada

menyenangkan

kesenangan

mempunyai
keterangsangan

yang

yang

dirasakan,

sesuatu

penghargaan akan kepedulian,

yang buruk akan terjadi, yang

atau membantu orang menerima

berkaitan dengan perasaan akan

dari orang-orang atau kelompok-

gagalnya

kelompok lain.

mengeluhkan

bahwa

dalam

mengerjakan

suatu tugas (Fitri & Elfida, 2003)
Calhoun
(dalam

dan

Safaria,

mengemukakan

Menurut Sarafino (1994),
ada beberapa sumber dukungan

Acocella

sosial yaitu

2009)
aspek-aspek

1. Kalangan

kecemasan dalam tiga reaksi,

non

professional,

Orang-orang sekitar individu

yaitu, reaksi emosional, reaksi

dan significant others seperti

kognitif dan reaksi fisiologis.

a.

Keluarga, yaitu orangtua

Ditinjau dari pendekatan

b.

Teman sebaya

behavioral, kecemasan menurut

c.

Guru

atau

significant

Alvin (2007) terjadi akibat dua

others lainnya. Significant

faktor yaitu faktor internal dan

others disini bisa diartikan

eksternal. Faktor internal terdiri

orang yang special.

dari pola pikir, kepribadian dan

2. Kalangan Professional, seperti

keyakinan.

Faktor

dokter dan psikolog.

eksternal

3. Kelompok-kelompok

terdiri dari pelajaran lebih padat,
tekanan untuk berprestasi tinggi,

dukungan

dorongan status sosial, dukungan

support group)

3

sosial

(social

Dukungan

Aspek-aspek dukungan sosial

dengan

cara

menurut House (dalam Smet, 1994)

memberikan nasehat, petunjuk-

yaitu :

petunjuk,

ungkapan

atau

umpan balik.

1. Dukungan emosional
Dukungan

saran-saran

ini

mencakup

empati,

kepedulian

Menurut
Maslihah,

Myers

2011)

(dalam

mengemukakan

dan perhatian terhadap orang

bahwa ada tiga faktor penting yang

yang

mendorong

bersangkutan,

misalnya

penegasan dan umpan balik.

diantaranya:

Dukungan yang terjadi lewat

penghargaan

hormat

atau

positif

untuk

1. Empati
Empati

emosi dan motivasi tingkah laku

dan

untuk mengurangi kesulitan dan

perbandingan positif individu

meningkatkan

dengan orang lain, misalnya
seperti

orang-orang

mampu

atau

2. Norma dan nilai sosial

buruk

Norma

keadaannya.
3. Dukungan instrumental
Dukungan
mencakup
seperti

instrumental

bantuan
saat

nilaisosial

berguna

untuk

membimbing

individu

untuk

menjalankan

3. Pertukaran sosial

orang-orang

Hubungan
perilaku

individu atau menolong dengan
pada

dan

kewajiban dalam kehidupannya.

langsung,

memberi pinjaman uang kepada

pekerjaan

kesejahteraan

orang lain.

kurang

lebih

turut

dengan tujuan mengantisipasi

persetujuan dengan gagasan atau
individu,

merupakan

merasakan kesusahan orang lain

individu, dorongan maju atau

perasaan

untuk

memberikan dukungan yang positif,

2. Dukungan penghargaan

ungkapan

seseorang

sosial

pelayanan,

waktu

timbal

balik

antara

cinta,

dan

informasi.

Keseimbangan dalam pertukaran

mengalami stress.

akan

4. Dukungan informatif

4

menghasilkan

kondisi

hubungan

interpersonal yang

SBMPTN.Teknik

memuaskan.

menggunakan

Penelitian

ini

T-Test dan Analisis Faktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN

ukur berupa skala kecemasan dan

kecemasan

sosial.

berdasarkan

Berdasarkan

Skala

dan

Acocella

dengan

(dalam

sosial

dapat

yaitu

koefisien

-0,258 dengan

signifikan antara dukungan sosial

dibedakan

dengan kecemasan. Semakin tinggi
dukungan sosial maka akan semakin

(dalam Smet, 1994)

emosional,

nilai

ada hubungan negatif yang sangat

menjadi 4 kriteria yang dikemukakan
oleh House

bantuan

sig.= 0,001; p < 0,01, menunjukan

yaitu orangtua, teman dan guru.
tersebut

diketahui

korelasi sebesar

disusun

berdasarkan 3 sumber dukungan

Dukungan

menggunakan

program SPSS 19 For Windows

dan fisiologis. Aspek-aspek dalam
dukungan

analisis

Product Moment dari Carl Pearson

Safaria, 2009) yaitu emosi, kognitif

skala

hasil

data menggunakan teknik analisis

aspek

kecemasan yang dikemukakan oleh
Calhoun

Product

korelasi

Sample T-Test, Independent Sample

merupakan

pendekatan kuantitatif dengan alat

dukungan

data

Moment Pearson, analisis Paired

METODE PENELITIAN

skala

analisis

rendah

penghargaan,

kecemasan.

Sebaliknya

semakin rendah dukungan sosial

instrumental dan informatif.

maka
Subjek yang diambil dalam

akan

kecemasan.

semakin

Hasil

tinggi

penelitian

ini

penelitian adalah 133 siswa yang

sesuai

akan

SBMPTN

diajukan oleh peneliti. Hal ini dapat

dengan jumlah perempuan 86 orang

diartikan bahwa dukungan sosial

dan laki-laki berjumlah 47 orang.

mempengaruhi

Pengambilan

menghadapi

mengikuti

ujian

sampel

dengan

dengan

hipotesis

kecemasan
SBMPTN.

menggunakan cluster sampling. Data

(dalam

Sapp

diambil

bahwa

dukungan

dua

kali

untuk

skala

2013)

yang

dalam
Sarason

menemukan

sosial

strategi

kecemasan yaitu 2 minggu sebelum

efektif untuk menurunkan kecemasan

SBMPTN dan 1 minggu sebelum

tes.

5

Dukungan
berhubungan

yang

dengan

bahwa

positif

orang

yang

memperoleh

dukungan sosial akan mengalami

kurangnya

kecemasaan (Germenzy dan Rutter

hal-hal

dalam Sari, 2006). Didukung oleh

memiliki harga diri, dan mempunyai

pendapat Conel (dalam Sari, 2006)

pandangan yang lebih optimis.

yang menyatakan bahwa kecemasan
akan

rendah

apabila

berkaitan

erat

orang

yang

memiliki

positif akan memiliki harga diri

dengan

tinggi, kepercayaan diri yang tinggi
dan mempunyai pandangan yang

tetangga, guru dan lain-lain dari
kepada

hidupnya,

dukungan sosial yang baik dan

hubungan dengan keluarga, teman,

signifikansi

dalam

Individu

individu

memiliki dukungan sosial. Dukungan
sosial

positif

lebih

yang

optimis,

menghadapi

mencakup empati, perhatian, peduli,

sehingga
sesuatu

menyebabkan

cinta, dan kepercayaan. Kebutuhan

dalam
yang

kecemasan,

kekhawatiran dan kegelisahan saat

akan rasa kasih sayang pada masa

ujian SBMPTN, individu tersebut

remaja merupakan kebutuhan yang

dapat mengatasinya dengan baik.

prinsip bagi kesehataan jiwa dan

Dukungan

mental remaja. Kasih sayang yang

sebaya

merupakan

sumber

diperoleh dari orangtua, guru, orang-

sering

orang disekitarnya dan juga teman-

dukungan yang penting. Teman juga

teman

bertindak sebagai orang kepercayaan

sebayanya.

mendapatkan

kasih

Dengan
sayang

kali

teman

yang penting, membantu remaja

dan

penghargaan dari orang lain, maka

memecahkan

remaja

untuk

2007). Sarason (dalam Sapp 2013)

Selain

menambahkan khususnya persiapan

itukasih sayang dapat menumbuhkan

tes dengan dukungan teman dapat

kepercayaan

pada

membantu

sehingga

dapat

menurunkan

kecemasan

dapat

menyayangi

belajar

orang

lain.

diri

remaja,

masalah

seseorang

(Santrock,

menangani

kecemasan tes. Hal ini sesuai dengan

membantu

hasil

(Suhesti,

analisis

faktor

yang

menambahkan

menunjukkan hasil dukungan teman

(dalam Saklofske & Zeidner 1995)

lebih tinggi dibandingkan dengan

2012).

Sarason

6

dukungan

orangtua

dan

guru.

menunjukkan bahwa teman sebaya

Hasilnya adalah, dukungan orangtua

sering

sebesar 0,647 atau 64,7%, dukungan

petunjuk-petunjuk, saran-saran atau

teman diterangkan sebesar 80,6%,

umpan balik antar teman. Hal ini

dukungan guru diterangkan sebesar

sesuai dengan fungsi pertemanan

71,8%. Menurut Piaget dan Sullivan

sebagai

(dalam Santrock 2007) menekankan

harapan akan dukungan, semangat,

bahwa

umpan balik dan hubungan yang

melalui

interaksi

teman

memberikan

sumber

nasehat,

daya,

bantuan,

sebayalah remaja belajar bagaimana

melibatkan

berinteraksi dalam hubungan yang

(Gottman & Parker dalam Santrock,

simetris dan timbal balik. Karena

2007).

orangtua memiliki pengetahuan dan

Pada

otoritas yang lebih besar daripada

aspek

anak, interaksi orangtua-anak sering
kali

mengajar

anak

mereka

lebih

aspek

tinggi

lain

yaitu

bahwa Orangtua berperan dalam
memberikan

mengatakan

lebih

memiliki

sebesar 0,652. Hal ini menunjukkan

sebaya lebih cenderung terjadi setara.

bahwa

yang

diri

Orangtua,

Instrumental

dibandingkan

dan regulasi. Sebaliknya, hubungan

juga

dukungan

kontribusi

bagaimana

menyesuaikan diri dengan peratura

Remaja

keterbukaan

bantuan

langsung,

seperti memberi biaya dan fasilitas

banyak

yang

dibutuhkan

siswa

yang

bergantung pada teman disbanding

menghadapi

pada orangtua untuk memuaskan

Willis (2010), semakin pesatnya

kebutuhan mereka akan pertemanan,

pembangunan

keyakinan tentang keberhargaan diri

teknologi

dan

berjuang

keintiman

(Furman

&

SBMPTN.

ekonomi
membuat

untuk

Menurut

dan
keluarga

meningkatkan

Buhrmester dalam Santrock , 2007).

penghasilan agar terpenuhi tuntutan

Dilihat

masing-

uang dan materi bagi anggotanya.

masing aspek pada dukungan teman,

Suasana keluarga yang semula biasa-

aspek informatif memiliki kontribusi

biasa saja, sekarang menjadi sibuk.

paling besar yaitu 0,671. Hal ini

Kalau selama ini hanya ayah yang

dari

kontribusi

7

berusaha

memenuhi

kebutuhan

informasi

keluarga, sekarang ibu harus ikut

SBMPTN

berusaha pula karena penghasilan

berupa mading, koran, informasi

auah dianggap sudah tidak memadai

mengenai universitas dan jurusan

lagi.

ibu

terbaru, tempat layanan customer

mengurangi

service, try out, kunci jawaban dan

Kesibukan

mencari

ayah

nafkah

kuantitas

waktu

dan

berdialog

dan

terbaru
baik

mengenai

online

maupun

cara mengerjakan try out, modul,

memberikan perhatian kepada ank-

buku

anaknya yang sedang berkembang,

dengan cepat dan mudah, konsultasi

yang sangat membutuhkan perhatian

jurusan, do’a bersama dan jam

dan kasih sayang orangtua. keluarga

tambahan

yang telah memenuhi kebutuhan

dukungan sosial dari guru tidak

psikologis

memiliki

seperti

perhatian

dan

soal,

trik

menjawab

bagi

siswa

perbedaan

soal

sehingga

yang besar.

kasih sayang, akan menyebabkan

Menurut Djiwandono (2002), guru

anak-anak merasa jenuh dan merasa

memiliki

kehilangan makna keberadaannya di

diantaranya

keluarga. Mereka kehilangan orang

instruksional yang harus secara tetap

tempat

membuat keputusan tentang materi

mengadukan

perasaan-

perasaannya seperti rasa kecewa,

pelajaran

konflik, kecemasan dan sebagainya.

sebagai

yaitu

instrumental

emosional
0,677;

sebagai

metodenya,

motivator,

guru

ahli

guru

sebagai

konselor dan guru sebagai model.

penghargaan

Penelitian lain telah menemukan
bahwa siswa yang merasa memiliki

memiliki perbedaan yang besar. Hal

Guru yang mendukung dan peduli

ini menunjukkan bahwa dukungan

memiliki motivasi yang lebih kuat

Guru merata pada semua aspek

untuk mengerjakan tugas akademis

dukungan sosial. Dalam penelitian

disbanding siswa yang memiliki

ini guru bimbingan belajar sudah
dukungan

dan

banyak

yang mengelola kelas, guru sebagai

0,689;

0,678; dan informatif 0,742 tidak

memberikan

guru

yang

pembimbing, guru sebagai manajer

Pada dukungan Guru, semua
aspek

peranan

Guru yang tidak mendukung dan ped

berupa

8

uli

(McCombs

dalam

yang

Santrock,

tergolong

tinggi

dalam

dukungan sosial; dan 24,06% (32

2007)
Sumbangan

efektif

orang) yang tergolong sangat tinggi

(SE)

dalam dukungan sosial. Hal ini

variabel dukungan sosial dengan
kecemasan

dalam

menunjukkan bahwa prosentase dari

menggunakan

jumlah terbanyak berada pada posisi

menghadapi SBMPTN sebesar 6,6%
ditunjukkan

oleh

tinggi. Hal tersebut dapat diartikan

koefisien

bahwa siswa yang akan mengikuti

determinasi (r²) sebesar 0,066. Masih

ujian SBMPTN sudah mendapatkan

terdapat 93,4% faktor lain yang
mempengaruhi

kecemasan

dukungan sosial yang baik dan

selain

memenuhi aspek-aspek dukungan

dukungan sosial, diantaranya adalah

sosial

keyakinan, kepribadian dan pola

Smet,

ini menunjukkan bahwa dukungan

kontribusi

terhadap

kecemasan

analisis

seperti

yang

yaitu

emosional,

instrumental

dan

informatif.

memberikan

Variabel

dalam menghadapi SBMPTN.
Hasil

1994)

penghargaan,

sosial dengan aspek yang terkandung
cukup

ada,

dikemukakan oleh House (dalam

pikir (Alvin, 2007). Hasil penelitian

didalamnya

yang

mempunyai

variabel

kecemasan

rerata empirik

(RE)

sebesar variabel kecemasan pada

dukungan sosial diketahui bahwa

pengukuran

memiliki rerata empirik (RE) sebesar

rerata empirik (RE) sebesar 71,02

123,11 dan rerata hipotetik (RH)

dan rerata hipotetik (RH) sebesar 80

sebesar 100 yang berarti variabel

yang berarti kecemasan pengukuran

dukungan sosial termasuk dalam

pertama

kategori tinggi.

sedang. Variabel kecemasan pada

Berdasarkan
skala
bahwa
yang

dukungan

sedang

subjek

tergolong

empirik (RE) sebesar 76,65 dan

diketahui

rerata hipotetik (RH) sebesar 80 yang

terdapat 6,02% (8 orang)
tergolong

pada

mempunyai

pengukuran kedua mempunyai rerata

kategorisasi

sosial

pertama

dalam

dukungan sosial; 69,92% (93 orang)

9

berarti

kecemasan

pertama

pada

subjek

pengukuran
tergolong

sedang. Hal ini menunjukkan bahwa

(96 orang) yang tergolong sedang

terdapat perbedaan rerata empirik

dalam kecemasan; dan 7,51% (10

antara kecemasan pada pengukuran

orang) yang tergolong tinggi. Hal ini

pertama dengan pengukuran kedua.

menunjukkan bahwa prosentase dari

Adanya kenaikan rerata empirik

jumlah terbanyak berada pada posisi

disebabkan

semakin

sedang.. Ini menunjukkan bahwa

mendekatinya ujian SBMPTN. State

prosentase dari jumlah terbanyak

anxiety atau biasa disebut sebagai A-

berada pada posisi sedang. Dalam

state. A-state ini adalah kondisi

kecemasan

sedang

cemas

memungkinkan

individu

oleh

berdasarkan

situasi

dan

ini
untuk

peristiwa yang dihadapi. Artinya

berfokus pada hal yang penting dan

situasi dan kondisi lingkunganlah

mengesampingkan

yang menyebabkan tinggi rendahnya

Kecemasan ini mempersempit lapang

kecemasan
(Spielberger

yang

yang

dihadapi

persepsi dan perhatian tidak selektif

dalam

Komarudin,

tetapi berfokus pada lebih banyak

2011). Dalam hal ini situasi tersebut

area

adalah

melakukannya (Stuart, 2007).

ujian

SBMPTN.

Jadi

seseorang yang tidak merasa cemas
mungkin

menjadi

cemas

tekanan

diarahkan

Independent
diketahui

ujian. Selain itu juga karena faktor
yaitu

jika

Berdasarkan

jika

dibawah ancaman tertentu misalnya

eksternal

lain.

antara

untuk

analisis

Sample
perbedaan

laki-laki

untuk

dan

T-Test
kecemasan
perempuan

dimana kecemasan perempuan lebih

berprestasi tinggi dan orang tua yang

tinggi dibanding kecemasan pada

saling berlomba.

laki-laki. Perempuan dengan mean

Berdasarkan kategori skala

78,05 lebih besar daripada laki-laki

kecemasan diketahui bahwa terdapat

dengan mean 73,96. Cattel (dalam

0,75% (1 orang) yang tergolong

Trismiati,

sangat rendah dalam kecemasan;

bahwa perempuan juga lebih cemas,

19,55% (26 orang) yang tergolong

kurang

rendah dalam kecemasan; 72,19%

mengeluarkan air mata.

10

2004)

sabar,

menambahkan

dan

mudah

SIMPULAN DAN SARAN

SBMPTN sebesar 6,6% ini berarti

A. Simpulan

masih 93,4% faktor lain yang

Berdasarkan hasil analisis data
dan

pembahasan

diuraikan

yang

mempengaruhi kecemasan dalam

telah

sebelumnya

menghadapi SBMPTN.

dapat

4. Subjek

disimpulkan bahwa:
1. Ada

penelitian

tingkat kecemasan yang tergolong

hubungan

negatif

yang

sedang dan terjadi peningkatan

sangat signifikan antara dukungan

kecemasan

sosial dengan kecemasan dalam

pertama

menghadapi SBMPTN.

kecemasan

2. Subjek

memiliki

penelitian

antara
dan

pengukuran

kedua

dimana

pengukuran kedua

memiliki

lebih besar dibandingkan pada

dukungan sosial yang tergolong

kecemasan pengukuran pertama

tinggi. Dukungan tersebut berasal

namun

dari orangtua, guru dan teman

Kecemasan

sebaya.

tinggi

Dalam

penelitian

dukungan

teman

merupakan

dukungan

tertinggi

kemudian

ini

sebaya
sosial

instrumental,

dilanjutkan
yang

1.

penelitian

dilakukan

maka

dengan

hasil

Bagi siswa disarankan dapat
mengelola kecemasan dengan
baik

tinggi dibandingkan aspek lain.

terutama

perempuan

Pada dukungan orangtua, aspek

pada

siswa
dalam

mengendalikan kerja otot dan

instrumental lebih dominan.

jantung dengan cara melatih

3. Sumbangan efektif atau peranan

dalam

dengan

penelitian adalah:

memiliki kontribusi yang lebih

kecemasan

telah

sehubungan

dan

sebaya dan guru , aspek informatif

sosial

lebih

saran-saran yang dikemukakan

emosional. pada dukungan teman

dukungan

dibandingkan

Berdasarkan

informatif,

penghargaan

perempuan

B. Saran

Dukungan sosial terdiri dari 4
yaitu

signifikan.

kecemasan pada laki-laki.

oleh dukungan guru dan orangtua.

aspek,

tidak

pernafasan.

dengan
menghadapi

11

2.

Bagi teman sebaya disarankan

pikir

memberikan ungkapan hormat

mempengaruhi kecemasan.

atau penghargaan positif untuk
individu, dorongan maju atau
persetujuan dengan gagasan atau
perasaan individu seperti pujian.
3.

Bagi Orangtua disarankan untuk
memberikan
positif,

penghargaan

nasehat,

petunjuk,

petunjuk-

saran-saran

atau

umpan balik kepada anak
4.

Bagi Guru disarankan untuk
memberikan bantuan langsung,
seperti memberikan penjelasan
cara menjawab soal

dengan

benar dan memberikan fasilitas
atau

akses

soal

latihan

menghadapi ujian.
5.

Bagi

peneliti

lain

untuk

meningkatkan kualitas penelitian
lebih lanjut khususnya yang
berkaitan

dengan

hubungan

antara dukungan sosial dengan
kecemasan dalam menghadapi
ujian

disarankan

menyempurnakan
penelitian
melibatkan

ini

hasil
dengan

cara

variabel-variabel

yang belum diungkap antara lain
: kepribadian, self efficacy, pola

12

dan

faktor

lain

yang

Jurnal Psikologi Undip Vol.

DAFTAR PUSTAKA

10, No. 2, 103-113.

Djiwandono, S. E. (2002). Psikologi
Pendidikan.

Jakarta:

PT

Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B.
(2005). Psikologi Abnormal

Gramedia.

Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:

Engel, R. J., & Schutt, R. K. (2012).

Erlangga.

The Practice of Research in
Social Work. SAGE.

Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009).
MANAJEMEN

Fitri, R., & Elfida, D. (2003).
Kontribusi

Self

terhadap

Sebuah

Efficacy

Ujian

Cerdas

Positif dalam Hidup Anda.

Pada

Jakarta: Bumi Aksara.

Siswa. Jurnal Psikologi, 8090.

Saklofske, D. H., & Zeidner, M.

Kecemasan

dan

dalam

Sepakbola.

Handbook of Personality and

Akurasi

Intelligence. Springer Science

Permainan

Fakultas

& Business Media.

Ilmu

Keolahragaan UNY, 1-16.

Santrock,

America.

Sarafino,

Sekolah

dan

Prestasi

Akademik

SMPIT

Assyifa

E.

(1994).

Health

Biopsychological Interaction.

Hubungan Dukungan Sosial,

Lingkungan

(2007).

Psychology:

Maslihah, S. (2011). Studi Tentang

di

W.

Penerbit Erlangga.

America: University Press of

Sosial

J.

Perkembangan Anak. Jakarta:

Marty, S. (2013). Test Anxiety.

Penyesuaian

International

(1995).

Komarudin. (2011). Hubungan Level

Passing

Panduan

Bagaimana Mengelola Emosi

Kecemasan

Menghadapi

EMOSI:

Kanada: John Wiley & Sons,
Inc.

Siswa

Sari, E. D., & Kuncoro, J. (2006).

Boarding

Kecemasan

School Subang Jawa Barat.

dalam

Menghadapi Masa Pensiun

13

Ditinjau

dari

Dukungan

Sosial.

Jurnal

Psikologi

Proyeksi, 37-45.
Smet,

B.

(1994).

Kesehatan.

Psikologi

Jakarta

:

PT

Grasindo.
SNMPTN,

I.

(2015).

Seleksi

Nasional Masuk Perguruan
Tinggi

Negeri

2015.

Retrieved Februari 16, 2015,
from
http://www.halosnmptn.ac.id
Trismiati. (2004). Perbedaan Tingkat
Kecemasan antara Pria dan
Wanita Akseptor Kontrasepsi
di

RSUP

Dr.

Sardjito

Yogyyakarta. Jurnal Psyche
Vol. 1 No. 1.
Willis, S. S. (2010). Remaja dan
Masalahnya.

Bandung:

Penerbit Alfabeta.
Woolfolk, A. (2009). Educational
Psychology Active Learning
Edition : Edisi kesepuluh.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

14