EVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN PEN INSULIN OLEH TENAGA KESEHATAN Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

(1)

0

EVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN

PEN INSULIN OLEH TENAGA KESEHATAN

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

SOVY SAPTA NUARI PRAMOLIS

K 100 090 181

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA


(2)

(3)

1 EVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN PEN INSULIN OLEH

TENAGA KESEHATAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA EVALUATION OF ACCURACY ABOUT TECHNIQUE USING INSULIN PEN BY

HOSPITAL Dr. MOEWARDI SURAKARTA HEALTHWORKER’S Sovy Sapta Nuari Pramolis, Arifah Sri Wahyuni

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417

ABSTRAK

Ketepatan teknik penggunaan pen insulin adalah salah satu faktor keberhasilan terapi pasien DM. Tenaga kesehatan mempunyai peran penting dalam hal evaluasi, edukasi dan konseling terhadap ketepatan teknik penggunaan pen insulin. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental, dengan metode deskriptif observasional menggunakan teknik wawancara langsung kepada responden. Jumlah sampel tenaga kesehatan pada penelitian ini sebanyak 32 responden yang terdiri dari 4 dokter, 7 calon dokter, 14 perawat, 4 apoteker, dan 3 tenaga teknik kefarmasian.

Hasil penelitian menunjukkan profesi responden yang memiliki tingkat ketepatan paling tinggi adalah profesi dokter (75%) dan apoteker (75%), selanjutnya profesi perawat (64,29%), tenaga teknik kefarmasian (33,34%), dan calon dokter (28,57%).

Tahapan teknik penggunaan pen insulin yang telah tepat dilakukan serta memiliki nilai persentase ketepatan 100%, meliputi: membersihkan area kulit penyuntikkan, memutar dosis unit insulin, mencubit kulit dengan 2 jari, menyuntikkan jarum pada pen insulin dengan sudut 900, menahan pen insulin selama 10 detik serta melepaskan kulit yang di cubit. Sedangkan ketepatan teknik penggunaan pen insulin yang mempunyai nilai persentase ketepatan < 100%, meliputi: membersihkan area penyuntikkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol (43,75%), membersihkan jarum pen insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan (34,37%), dan mencuci dan mengeringkan tangan responden (31,25%).

Hasil evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang paling rendah adalah pada profesi calon dokter serta tahap yang paling rendah adalah tahap mencuci dan mengeringkan tangan sebelum menggunakan pen insulin.

Kata kunci: evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin, tenaga kesehatan, wawancara langsung

ABSTRACT

Insulin pen using accuracy technique is one of success factors in therapy diabetic patients. Health worker's has important rule in insulin pen using accuracy technique evaluation, education and consultation. The purpose of this study was to evaluate insulin pen using accuracy technique by health workers in Dr. Moewardi hospitals Surakarta.

This study was a non-experimental study, observational descriptive using direct interview technique on respondents. The numbers of health workers samples in this study are 32 respondents consisting of 4 medical doctors, 7 candidate medical doctors, 14 nurses, 4 pharmacists and 3 pharmacy technicians.


(4)

2 This study shows that profession of respondents who have the most accuration rank was the medical doctor profession (75%) and the pharmacist profession (75%), then the nurse profession (64.29%), the pharmacist technicians (3.34%), and the doctor candidate (28.57%).

Insulin pen using accuracy technique steps which was precisely did and has the accuration 100% percentage, including: cleaning the skin area before injection, turning the unit dose of insulin , skin pinch with two fingers, insulin pen the needle injection at 90o angle, holding insulin pen for 10 seconds, and release the pinched skin. And then insulin pen using accuracy technique steps with < 100% percentage, including: cleaning the skin area after injection stage (43.75%), insulin pen needle cleaning after used stage (34.37%), and washing and drying hand before using insulin pen stage (31.25).

Results of insulin pen using accuracy technique by health worker’s at RSUD Dr. Moewardi Surakarta which has the lowest insulin pen using accuracy technique based respondents profession was on the doctor candidate and the lowest insulin pen using accuracy technique steps was on washing and drying hand before using insulin pen.

Keywords : evaluation of accuracy about technique using insulin pen, health worker's, direct interview.

PENDAHULUAN

Penelitian Kristantoro (2014) menunjukkan bahwa penggunaan pen insulin pada penderita diabetes mellitus di RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi menunjukkan adanya hubungan antara responden dengan para tenaga kesehatan terkait evaluasi ketepatan teknik penggunaan insulin menggunakan pen insulin, dari 31 responden, 13 responden (41,9%) di antaranya telah paham dan tepat dalam teknik penggunaan pen insulin, dan sebesar 18 responden (58,1%) tidak tepat dalam teknik penggunaan pen insulin. Hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi, konseling serta evaluasi tentang ketepatan teknik penggunaan pen insulin secara tepat pada pasien oleh tenaga kesehatan (Kristantoro, 2014).

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan terapi pada pasien DM sehingga menyebabkan tidak terkontrolnya gula darah pasien, di antaranya : faktor obat, pasien mengalami stress, kurang latihan jasmani, tidak melakukan diet, dan ketidakpatuhan pasien, serta kesalahpahaman dalam menggunakan pen insulin (PERKENI, 2006).

Ketidakpatuhan (non-compliance) dan ketidaksepahaman (non- corcodance) pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan obat untuk terapinya seperti ketepatan teknik penggunaan, pengaturan dosis, cara penyimpanan dan hal-hal lain yang menyangkut tentang obat oleh pasien dalam menjalankan terapinya. Akibat dari ketidakpatuhan dan ketidaktahuan pasien terhadap terapi/penggunaan obat yang diberikan antara lain adalah


(5)

3 kegagalan terapi dan yang lebih berbahaya adalah terjadinya toksisitas. Hal tersebut akibat dari kurangnya informasi dan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien (Depkes, 2007).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perlunya dilakukan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan rumah sakit pendidikan yang menyediakan sarana sebagai tempat belajar demi peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit, sekaligus menjadi rumah sakit rujukan terpercaya terutama masyarakat kota Surakarta dengan pemberian pelayanan cepat, tepat, nyaman, dan mudah diakses.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perlunya dilakukan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non-eksperimental yang disusun menggunakan metode deskriptif observasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif melalui observasi. Data diperoleh dari observasi dengan teknik wawancara.

Jumlah sampel penelitian sosial pada bidang kesehatan adalah sebanyak 30 responden. Dan pada penelitian ini sampel terdiri dari apoteker, asisten apoteker, perawat dan juga dokter pada unit pelayanan penderita diabetes mellitus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Analisis deskriptif tersebut dapat mengungkapkan gambaran ketepatan teknik penggunaan pen insulin pada responden yang meliputi cara menggunakan insulin, kepahaman para tenaga kesehatan menggunakan pen insulin. Data evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Demografi Responden

Tabel 1. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Jenis Kelamin

Klasifikasi berdasarkan jenis

kelamin Jumlah (responden) Persentase (%)

Laki-laki 14 43.74%

Perempuan 18 56.24%


(6)

4 Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 32 responden tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 18 responden (56,24%). Sedangkan tenaga kesehatan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 14 responden (43,74%).

Tabel 2. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Jenis Profesi

Klasifikasi Jumlah (responden) Persentase (%)

Dokter 4 12,5%

Calon dokter 7 21.9 %

Perawat 14 43,8 %

Apoteker 4 12,5 %

Tenaga teknik kefarmasian 3 9,3 %

Jumlah 32 100.0%

Tabel 2. menunjukkan bahwa distribusi tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan jenis profesi yaitu dokter berjumlah 4 responden (12,5%), calon dokter berjumlah 7 responden (21,9%), perawat berjumlah 14 responden (43,8%), apoteker berjumlah 4 responden (12,5%), dan tenaga teknik kefarmasian berjumlah 3 responden (9,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat menjadi profesi yang dominan dalam penelitian ini.

Tabel 3. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Lama Berkerja

Klasifikasi Profesi Responden

(Masa Kerja) L (%) P (%)

Jumlah Responden (%)

Dokter

4 (12,5%) < 2 tahun

> 2 tahun 4 (12,5%)

Calon Dokter

7 (21,9%)

< 2 tahun 2 (6,25%) 5 (15,63%)

> 2 tahun

Perawat

14 (43,8%)

< 2 tahun 5 (15,63%)

> 2 tahun 9 (28,13%)

Apoteker

4 (12,5%)

< 2 tahun 1 (3,13%)

> 2 tahun 3 (9,37%)

Tenaga Teknik Kefarmasian

3 (9,3%)

< 2 tahun 2 (6,25%) 1 (3,13%)

> 2 tahun

Jumlah Responden 14 18 32 (100%)

Tabel 3. menunjukkan bahwa distribusi tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan masa kerja dari 32 responden yang memiliki masa kerja > 2 tahun terdiri dari tenaga kesehatan dengan profesi dokter berjumlah 4 responden (12,5%), profesi perawat berjumlah 9 responden, (28,13%) dan profesi apoteker berjumlah 3 responden


(7)

5 (9,37%). Sedangkan yang memiliki masa kerja < 2 tahun terdiri dari tenaga kesehatan dengan profesi calon dokter berjumlah 7 responden (21,9%), profesi perawat berjumlah 5 responden (15,63%), profesi apoteker berjumlah 1 responden (3,13%), dan profesi tenaga teknik kefarmasian berjumlah 3 responden (9,37%). Artinya, distribusi responden tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan masa kerja terbesar pada profesi perawat dengan 9 responden di antaranya memiliki masa kerja > 2 tahun.

B. Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin

Tabel 4. Tahapan Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Tahap Tahapan penggunaan pen insulin

Jumlah (responden) yang melakukan dengan tepat Persentase (%)

1 Responden mencuci dan mengeringkan tangan sebelum

menggunakan pen insulin

10 31,25%

2 Responden membersihkan area penyuntikkan insulin

dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol

32 100%

3 Responden memutar dosis unit insulin 32 100%

4 Responden mencubit kulit (lapisan lemak) dengan

mengunakan 2 jari

29 90,62%

5 Responden menyuntikkan jarum pada pen insulin pada

lapisan lemak dengan sudut 900

32 100%

6 Responden menahan pen insulin selama 5-10 detik 32 100%

7 Responden melepaskan kulit yang dicubit dan melepaskan

juga pen insulin secara hati-hati

23 100%

8 Responden membersihkan area kulit dengan

menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol setelah penyuntikkan insulin

14 43,75%

9 Responden membersihkan jarum pada pen insulin yang

telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan

11 34,37%

Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 9 tahap teknik penggunaan pen insulin terdapat 6 tahap teknik penggunaan pen insulin yang dilakukan secara tepat serta memiliki nilai persentase ketepatan sebesar 100% oleh keseluruhan responden (32 responden), meliputi: tahap ke-2 yaitu responden membersihkan area penyuntikkan insulin dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol, tahap ke-3 yaitu responden memutar dosis unit insulin, tahap ke-4 yaitu responden mencubit kulit (lapisan lemak) dengan mengunakan 2 jari, tahap ke-5 yaitu responden menyuntikkan jarum pada pen insulin pada lapisan lemak dengan sudut 900, tahap ke-6 yaitu responden menahan pen insulin selama 5-10 detik, dan tahap ke-7 yaitu responden melepaskan kulit yang di cubit dan melepaskan juga pen


(8)

6 insulin secara hati-hati. Sedangkan tahap teknik penggunaan pen insulin yang dilakukan secara tidak tepat atau memiliki nilai persentase ketepatan < 100% oleh responden, meliputi: tahap ke-8 yaitu responden membersihkan area penyuntikkan insulin (kulit) dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol, dari 32 responden hanya 14 responden (43,75%) yang tepat melakukan tahap ke-8, tahap ke-9 yaitu responden membersihkan jarum pada pen insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan, dari 32 responden hanya 11 responden (34,37%) yang tepat melakukan tahap ke-9, dan tahap ke-1 yaitu responden mencuci dan mengeringkan tangan, dari 32 responden hanya 10 responden (31,25%) yang tepat melakukan tahap ke-1.

Tabel 5. Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menurut Nurse Practitioner Healthcare Foundation(2011)

Profesi Responden Jumlah

Responden

Jumlah Responden yang Tepat (% Ketepatan)

Jumlah Responden yang Tidak Tepat (% Ketidaktepatan)

Dokter 4 3 (75%) 1 (25%)

Calon Dokter 7 2 (28,57%) 5 (71,43%)

Perawat 14 9 (64,29%) 5 (35,71%)

Apoteker 4 3 (75%) 1 (25%)

Tenaga Teknik Keperawatan 3 1 (33,34%) 2 (66,66%)

Pada tabel 5. diperoleh keterangan bahwa profesi responden yang memiliki tingkat ketepatan paling tinggi dalam hal teknik penggunaan pen insulin di RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker. Dari 4 responden yang berprofesi sebagai dokter yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 3 orang (75%), dan yang tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 1 orang (25%). Hal ini sebanding dengan responden yang berprofesi sebagai apoteker, dari 4 responden yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 3 orang (75%), dan yang tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 1 orang (25%). Responden yang berprofesi sebagai perawat dari jumlah total responden sebesar 14 responden, 9 responden di antaranya (64,29%) telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin, 5 responden di antaranya (35,71%) tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin. Responden yang berprofesi sebagai tenaga teknik kefarmasian dari jumlah total responden sebesar 3 orang responden, 1 responden di antaranya (33,34%) telah tepat menggunakan pen insulin, 2 responden di antaranya (66,66%) tidak tepat menggunakan pen insulin, dan untuk responden yang berprofesi sebagai calon dokter dengan jumlah total responden sebesar 7 responden, 2 responden di antaranya (28,57%) telah tepat menggunakan pen insulin, 5


(9)

7 responden di antaranya (71,43%) tidak tepat menggunakan pen insulin. Artinya, tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang memiliki nilai persentase tertinggi tentang ketepatan teknik penggunaan pen insulin adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker dengan nilai persentase ketepatan masing-masing sebesar 75%, diikuti dengan profesi perawat dengan nilai persentase ketepatan 64,29%, tenaga teknik kefarmasian dengan nilai persentase ketepatan 33,34%. Sedangkan untuk calon dokter memiliki nilai persentase ketepatan paling rendah di antara yang lain yaitu sebesar 28,57%, sehingga diperlukan perbaikan teknik penggunaan pen insulin oleh para tenaga kesehatan, khususnya calon dokter yang masih perlu banyak melakukan evaluasi serta pembelajaran pada tahap-tahap ketepatan teknik penggunaan pen insulin dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dengan memberikan edukasi berupa training tentang teknik penggunaan pen insulin secara tepat dan benar.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari 32 responden, profesi responden yang memiliki tingkat ketepatan paling tinggi dalam hal teknik penggunaan pen insulin di RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker. Responden yang berprofesi sebagai dokter yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 3 responden (75%). Responden yang berprofesi sebagai apoteker berjumlah 3 responden (75%). Responden yang berprofesi sebagai perawat yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 9 responden (64, 29%). Responden yang berprofesi sebagai tenaga teknik kefarmasian yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 1 responden (33,34%), dan untuk responden yang berprofesi sebagai calon dokter memiliki tingkat ketepatan paling rendah dalam hal teknik penggunaan pen insulin, hanya terdapat 2 responden (28,57%) telah tepat menggunakan pen insulin. 2. Tahapan teknik penggunaan pen insulin yang telah tepat dilakukan serta memiliki nilai persentase ketepatan 100%, meliputi: membersihkan area kulit penyuntikkan, memutar dosis unit insulin, mencubit kulit dengan 2 jari, menyuntikkan jarum pada pen insulin dengan sudut 900, menahan pen insulin selama 10 detik serta melepaskan kulit yang di cubit. Sedangkan ketepatan teknik penggunaan pen insulin yang mempunyai nilai persentase ketepatan < 100%, meliputi: membersihkan area penyuntikkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol (43,75%), membersihkan jarum pen


(10)

8 insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan (34,37%), dan mencuci dan mengeringkan tangan responden (31,25%).

3. Sedangkan teknik penggunaan pen insulin yang memiliki persentase ketepatan < 100% meliputi tahap membersihkan area kulit setelah penyuntikkan insulin yang memiliki persentase ketepatan (43,75%), tahap membersihkan jarum pada pen insulin setelah digunakan (34,37%), dan tahap mencuci serta mengeringkan tangan sebelum menggunakan pen insulin hanya memiliki persentase ketepatan (31,25%).

Saran

1. Penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan tidak hanya jenis pen insulin, akan tetapi dapat pada jenis yang lainnya seperti syringe, pompa insulin, jet insulin.

2. Berdasarkan kesimpulan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ini, maka diperlukan perbaikan teknik penggunaan pen insulin oleh para tenaga kesehatan pada tahap-tahap yang masih kurang tepat dalam penatalaksanaannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dengan memberikan edukasi berupa training tentang teknik penggunaan pen insulin secara tepat dan benar.

DAFTAR ACUAN

ADA, 2004, Report of the Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus Clinical Practice Recommendations 2004 Diabetes Care, 27 (1), 5-10, United States of America, American Diabetes Association.

Diane Aschenbrenner, 2009, Drug Watch Insulin Pens Administration, U.S Army Hospital, United States of America

Daeng, K., 2014, Evaluasi Cara Penggunaan Insulin Injeksi pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Soedjadi Purwodadi, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoadmodjo, S., 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Rineka Citra Karya, Jakarta.

NPHF, 2011, INJECTING INSULIN, Starting Insulin - A Patient Guide, The Nurse Practitioner Healthcare Foundation and the Association of Clinicians for the Underserved.


(1)

3 kegagalan terapi dan yang lebih berbahaya adalah terjadinya toksisitas. Hal tersebut akibat dari kurangnya informasi dan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien (Depkes, 2007).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perlunya dilakukan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan rumah sakit pendidikan yang menyediakan sarana sebagai tempat belajar demi peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit, sekaligus menjadi rumah sakit rujukan terpercaya terutama masyarakat kota Surakarta dengan pemberian pelayanan cepat, tepat, nyaman, dan mudah diakses.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perlunya dilakukan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non-eksperimental yang disusun menggunakan metode deskriptif observasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif melalui observasi. Data diperoleh dari observasi dengan teknik wawancara.

Jumlah sampel penelitian sosial pada bidang kesehatan adalah sebanyak 30 responden. Dan pada penelitian ini sampel terdiri dari apoteker, asisten apoteker, perawat dan juga dokter pada unit pelayanan penderita diabetes mellitus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Analisis deskriptif tersebut dapat mengungkapkan gambaran ketepatan teknik penggunaan pen insulin pada responden yang meliputi cara menggunakan insulin, kepahaman para tenaga kesehatan menggunakan pen insulin. Data evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Demografi Responden

Tabel 1. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Jenis Kelamin

Klasifikasi berdasarkan jenis

kelamin Jumlah (responden) Persentase (%)

Laki-laki 14 43.74%

Perempuan 18 56.24%


(2)

4 Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 32 responden tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 18 responden (56,24%). Sedangkan tenaga kesehatan berjenis kelamin laki-laki berjumlah 14 responden (43,74%).

Tabel 2. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Jenis Profesi

Klasifikasi Jumlah (responden) Persentase (%)

Dokter 4 12,5%

Calon dokter 7 21.9 %

Perawat 14 43,8 %

Apoteker 4 12,5 %

Tenaga teknik kefarmasian 3 9,3 %

Jumlah 32 100.0%

Tabel 2. menunjukkan bahwa distribusi tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan jenis profesi yaitu dokter berjumlah 4 responden (12,5%), calon dokter berjumlah 7 responden (21,9%), perawat berjumlah 14 responden (43,8%), apoteker berjumlah 4 responden (12,5%), dan tenaga teknik kefarmasian berjumlah 3 responden (9,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat menjadi profesi yang dominan dalam penelitian ini.

Tabel 3. Demografi Responden Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Berdasarkan Lama Berkerja

Klasifikasi Profesi Responden

(Masa Kerja) L (%) P (%)

Jumlah Responden (%) Dokter

4 (12,5%) < 2 tahun

> 2 tahun 4 (12,5%) Calon Dokter

7 (21,9%) < 2 tahun 2 (6,25%) 5 (15,63%)

> 2 tahun

Perawat

14 (43,8%) < 2 tahun 5 (15,63%)

> 2 tahun 9 (28,13%)

Apoteker

4 (12,5%) < 2 tahun 1 (3,13%)

> 2 tahun 3 (9,37%)

Tenaga Teknik Kefarmasian

3 (9,3%) < 2 tahun 2 (6,25%) 1 (3,13%)

> 2 tahun

Jumlah Responden 14 18 32 (100%)

Tabel 3. menunjukkan bahwa distribusi tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan masa kerja dari 32 responden yang memiliki masa kerja > 2 tahun terdiri dari tenaga kesehatan dengan profesi dokter berjumlah 4 responden (12,5%), profesi perawat berjumlah 9 responden, (28,13%) dan profesi apoteker berjumlah 3 responden


(3)

5 (9,37%). Sedangkan yang memiliki masa kerja < 2 tahun terdiri dari tenaga kesehatan dengan profesi calon dokter berjumlah 7 responden (21,9%), profesi perawat berjumlah 5 responden (15,63%), profesi apoteker berjumlah 1 responden (3,13%), dan profesi tenaga teknik kefarmasian berjumlah 3 responden (9,37%). Artinya, distribusi responden tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan masa kerja terbesar pada profesi perawat dengan 9 responden di antaranya memiliki masa kerja > 2 tahun.

B. Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin

Tabel 4. Tahapan Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Tahap Tahapan penggunaan pen insulin

Jumlah (responden)

yang melakukan dengan tepat

Persentase (%)

1 Responden mencuci dan mengeringkan tangan sebelum menggunakan pen insulin

10 31,25% 2 Responden membersihkan area penyuntikkan insulin

dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol

32 100%

3 Responden memutar dosis unit insulin 32 100%

4 Responden mencubit kulit (lapisan lemak) dengan mengunakan 2 jari

29 90,62% 5 Responden menyuntikkan jarum pada pen insulin pada

lapisan lemak dengan sudut 900

32 100%

6 Responden menahan pen insulin selama 5-10 detik 32 100%

7 Responden melepaskan kulit yang dicubit dan melepaskan juga pen insulin secara hati-hati

23 100% 8 Responden membersihkan area kulit dengan

menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol setelah penyuntikkan insulin

14 43,75%

9 Responden membersihkan jarum pada pen insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan

11 34,37%

Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 9 tahap teknik penggunaan pen insulin terdapat 6 tahap teknik penggunaan pen insulin yang dilakukan secara tepat serta memiliki nilai persentase ketepatan sebesar 100% oleh keseluruhan responden (32 responden), meliputi: tahap ke-2 yaitu responden membersihkan area penyuntikkan insulin dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol, tahap ke-3 yaitu responden memutar dosis unit insulin, tahap ke-4 yaitu responden mencubit kulit (lapisan lemak) dengan mengunakan 2 jari, tahap ke-5 yaitu responden menyuntikkan jarum pada pen insulin pada lapisan lemak dengan sudut 900, tahap ke-6 yaitu responden menahan pen insulin selama 5-10 detik, dan tahap ke-7 yaitu responden melepaskan kulit yang di cubit dan melepaskan juga pen


(4)

6 insulin secara hati-hati. Sedangkan tahap teknik penggunaan pen insulin yang dilakukan secara tidak tepat atau memiliki nilai persentase ketepatan < 100% oleh responden, meliputi: tahap ke-8 yaitu responden membersihkan area penyuntikkan insulin (kulit) dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol, dari 32 responden hanya 14 responden (43,75%) yang tepat melakukan tahap ke-8, tahap ke-9 yaitu responden membersihkan jarum pada pen insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan, dari 32 responden hanya 11 responden (34,37%) yang tepat melakukan tahap ke-9, dan tahap ke-1 yaitu responden mencuci dan mengeringkan tangan, dari 32 responden hanya 10 responden (31,25%) yang tepat melakukan tahap ke-1.

Tabel 5. Evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta menurut Nurse Practitioner Healthcare Foundation(2011)

Profesi Responden Jumlah Responden

Jumlah Responden yang Tepat (% Ketepatan)

Jumlah Responden yang Tidak Tepat (% Ketidaktepatan)

Dokter 4 3 (75%) 1 (25%)

Calon Dokter 7 2 (28,57%) 5 (71,43%)

Perawat 14 9 (64,29%) 5 (35,71%)

Apoteker 4 3 (75%) 1 (25%)

Tenaga Teknik Keperawatan 3 1 (33,34%) 2 (66,66%)

Pada tabel 5. diperoleh keterangan bahwa profesi responden yang memiliki tingkat ketepatan paling tinggi dalam hal teknik penggunaan pen insulin di RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker. Dari 4 responden yang berprofesi sebagai dokter yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 3 orang (75%), dan yang tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 1 orang (25%). Hal ini sebanding dengan responden yang berprofesi sebagai apoteker, dari 4 responden yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 3 orang (75%), dan yang tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin di antaranya berjumlah 1 orang (25%). Responden yang berprofesi sebagai perawat dari jumlah total responden sebesar 14 responden, 9 responden di antaranya (64,29%) telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin, 5 responden di antaranya (35,71%) tidak tepat dalam hal teknik penggunaan pen insulin. Responden yang berprofesi sebagai tenaga teknik kefarmasian dari jumlah total responden sebesar 3 orang responden, 1 responden di antaranya (33,34%) telah tepat menggunakan pen insulin, 2 responden di antaranya (66,66%) tidak tepat menggunakan pen insulin, dan untuk responden yang berprofesi sebagai calon dokter dengan jumlah total responden sebesar 7 responden, 2 responden di antaranya (28,57%) telah tepat menggunakan pen insulin, 5


(5)

7 responden di antaranya (71,43%) tidak tepat menggunakan pen insulin. Artinya, tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang memiliki nilai persentase tertinggi tentang ketepatan teknik penggunaan pen insulin adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker dengan nilai persentase ketepatan masing-masing sebesar 75%, diikuti dengan profesi perawat dengan nilai persentase ketepatan 64,29%, tenaga teknik kefarmasian dengan nilai persentase ketepatan 33,34%. Sedangkan untuk calon dokter memiliki nilai persentase ketepatan paling rendah di antara yang lain yaitu sebesar 28,57%, sehingga diperlukan perbaikan teknik penggunaan pen insulin oleh para tenaga kesehatan, khususnya calon dokter yang masih perlu banyak melakukan evaluasi serta pembelajaran pada tahap-tahap ketepatan teknik penggunaan pen insulin dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dengan memberikan edukasi berupa training tentang teknik penggunaan pen insulin secara tepat dan benar.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari 32 responden, profesi responden yang memiliki tingkat ketepatan paling tinggi dalam hal teknik penggunaan pen insulin di RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah tenaga kesehatan dengan profesi dokter dan apoteker. Responden yang berprofesi sebagai dokter yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 3 responden (75%). Responden yang berprofesi sebagai apoteker berjumlah 3 responden (75%). Responden yang berprofesi sebagai perawat yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 9 responden (64, 29%). Responden yang berprofesi sebagai tenaga teknik kefarmasian yang telah tepat dalam teknik penggunaan pen insulin berjumlah 1 responden (33,34%), dan untuk responden yang berprofesi sebagai calon dokter memiliki tingkat ketepatan paling rendah dalam hal teknik penggunaan pen insulin, hanya terdapat 2 responden (28,57%) telah tepat menggunakan pen insulin. 2. Tahapan teknik penggunaan pen insulin yang telah tepat dilakukan serta memiliki nilai persentase ketepatan 100%, meliputi: membersihkan area kulit penyuntikkan, memutar dosis unit insulin, mencubit kulit dengan 2 jari, menyuntikkan jarum pada pen insulin dengan sudut 900, menahan pen insulin selama 10 detik serta melepaskan kulit yang di cubit. Sedangkan ketepatan teknik penggunaan pen insulin yang mempunyai nilai persentase ketepatan < 100%, meliputi: membersihkan area penyuntikkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol (43,75%), membersihkan jarum pen


(6)

8 insulin yang telah digunakan dan membuang jarum pen insulin yang telah digunakan (34,37%), dan mencuci dan mengeringkan tangan responden (31,25%).

3. Sedangkan teknik penggunaan pen insulin yang memiliki persentase ketepatan < 100% meliputi tahap membersihkan area kulit setelah penyuntikkan insulin yang memiliki persentase ketepatan (43,75%), tahap membersihkan jarum pada pen insulin setelah digunakan (34,37%), dan tahap mencuci serta mengeringkan tangan sebelum menggunakan pen insulin hanya memiliki persentase ketepatan (31,25%).

Saran

1. Penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan tidak hanya jenis pen insulin, akan tetapi dapat pada jenis yang lainnya seperti syringe, pompa insulin, jet insulin.

2. Berdasarkan kesimpulan penelitian tentang evaluasi ketepatan teknik penggunaan pen insulin oleh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ini, maka diperlukan perbaikan teknik penggunaan pen insulin oleh para tenaga kesehatan pada tahap-tahap yang masih kurang tepat dalam penatalaksanaannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dengan memberikan edukasi berupa training tentang teknik penggunaan pen insulin secara tepat dan benar.

DAFTAR ACUAN

ADA, 2004, Report of the Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus Clinical Practice Recommendations 2004 Diabetes Care, 27 (1), 5-10, United States of America, American Diabetes Association.

Diane Aschenbrenner, 2009, Drug Watch Insulin Pens Administration, U.S Army Hospital, United States of America

Daeng, K., 2014, Evaluasi Cara Penggunaan Insulin Injeksi pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Soedjadi Purwodadi, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoadmodjo, S., 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Rineka Citra Karya, Jakarta.

NPHF, 2011, INJECTING INSULIN, Starting Insulin - A Patient Guide, The Nurse Practitioner Healthcare Foundation and the Association of Clinicians for the Underserved.


Dokumen yang terkait

Gambaran Pemberian ASI oleh Tenaga Kesehatan yang Bekerja di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 26 84

EVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN PEN INSULIN OLEH TENAGA KESEHATAN Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 4 12

PENDAHULUAN Evaluasi Ketepatan Teknik Penggunaan Pen Insulin Oleh Tenaga Kesehatan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 8 15

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INJEKSI INSULIN PEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD Evaluasi Cara Penggunaan Injeksi Insulin Pen Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi.

0 1 11

PENDAHULUAN Evaluasi Cara Penggunaan Injeksi Insulin Pen Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi.

0 4 12

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INJEKSI INSULIN PEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS Evaluasi Cara Penggunaan Injeksi Insulin Pen Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Dr. Raden Soedjati Purwodadi.

0 3 20

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INSULIN INJEKSI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Evaluasi Cara Penggunaan Insulin Injeksi Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Evaluasi Cara Penggunaan Insulin Injeksi Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 14

EVALUASI CAPADA P Evaluasi Cara Penggunaan Insulin Injeksi Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 17

EVALUASI PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Oleh : Sri Wahyuningsih Nugraheni APIKES Citra Medika Surakarta Email : kurniaheni84gmail.com ABSTRAK - EVALUASI PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RSUD DR MOEWAR

0 1 14