TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN INTI PLASMA KELAPA SAWIT ANTARA PTPN VIII KERTAJAYA DENGAN PETANI KELAPA SAWIT KABUPATEN LEBAK DIKAITKAN DENGAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA.
TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN INTI PLASMA
KELAPA SAWIT ANTARA PTPN VIII KERTAJAYA DENGAN PETANI
KELAPA SAWIT KABUPATEN LEBAK DIKAITKAN DENGAN HUKUM
POSITIF DI INDONESIA
ABSTRAK
Shintia Dini Wilanda
110110110075
Proyek PIR/NES V Banten Selatan merupakan suatu bentuk kemitraan
dengan menggunakan pola inti plasma, dengan komoditi kelapa sawit sebagai
objek kemitraannya. Seperti halnya proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR) pada
umumnya, kemitraan ini dibangun antara pelaku ekonomi besar sebagai inti, yakni
PTPN VIII Kertajaya dengan petani, yakni petani Kabupaten Lebak sebagai
plasma. Kemitraan ini memberikan keuntungan kepada para pihak yang terkait,
namun dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai permasalahan yang dapat
menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tersebut. Berdasarkan kepada hal
tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pelaksanaan kemitraan inti plasma antara PTPN VIII Kertajaya
dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak berdasarkan kepada hukum positif
di Indonesia, serta mengetahui dan menganalisis peranan PTPN VIII Kertajaya
dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelaksanaan kemitraan inti plasma
kelapa sawit dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak menurut hukum positif
di Indonesia.
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan
teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah yuridis normatif.
Pelaksanaan kemitraan inti plasma kelapa sawit antara PTPN VIII Kertajaya
dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak dikaitkan dengan hukum positif di
Indonesia menemukan berbagai permasalahan non teknis yang berdampak
signifikan, sehingga kemitraan tersebut tidak berjalan dengan baik. Peranan PTPN
VIII Kertajaya dalam pelaksanaan kemitraan tersebut dikaitkan dengan hukum
positif di Indonesia sangat mempengaruhi pelaksanaan kemitraan inti plasma
kelapa sawit. Hal tersebut dikarenakan PTPN VIII Kertajaya memiliki dua tugas
penting yang menjadi esensi dalam kemitraan inti plasma kelapa sawit.
Kata Kunci: Kemitraan, Inti Plasma, PTPN VIII Kertajaya, Petani Kabupaten
Lebak, PIR/NES V Banten Selatan
iv
KELAPA SAWIT ANTARA PTPN VIII KERTAJAYA DENGAN PETANI
KELAPA SAWIT KABUPATEN LEBAK DIKAITKAN DENGAN HUKUM
POSITIF DI INDONESIA
ABSTRAK
Shintia Dini Wilanda
110110110075
Proyek PIR/NES V Banten Selatan merupakan suatu bentuk kemitraan
dengan menggunakan pola inti plasma, dengan komoditi kelapa sawit sebagai
objek kemitraannya. Seperti halnya proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR) pada
umumnya, kemitraan ini dibangun antara pelaku ekonomi besar sebagai inti, yakni
PTPN VIII Kertajaya dengan petani, yakni petani Kabupaten Lebak sebagai
plasma. Kemitraan ini memberikan keuntungan kepada para pihak yang terkait,
namun dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai permasalahan yang dapat
menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tersebut. Berdasarkan kepada hal
tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pelaksanaan kemitraan inti plasma antara PTPN VIII Kertajaya
dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak berdasarkan kepada hukum positif
di Indonesia, serta mengetahui dan menganalisis peranan PTPN VIII Kertajaya
dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelaksanaan kemitraan inti plasma
kelapa sawit dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak menurut hukum positif
di Indonesia.
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan
teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah yuridis normatif.
Pelaksanaan kemitraan inti plasma kelapa sawit antara PTPN VIII Kertajaya
dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak dikaitkan dengan hukum positif di
Indonesia menemukan berbagai permasalahan non teknis yang berdampak
signifikan, sehingga kemitraan tersebut tidak berjalan dengan baik. Peranan PTPN
VIII Kertajaya dalam pelaksanaan kemitraan tersebut dikaitkan dengan hukum
positif di Indonesia sangat mempengaruhi pelaksanaan kemitraan inti plasma
kelapa sawit. Hal tersebut dikarenakan PTPN VIII Kertajaya memiliki dua tugas
penting yang menjadi esensi dalam kemitraan inti plasma kelapa sawit.
Kata Kunci: Kemitraan, Inti Plasma, PTPN VIII Kertajaya, Petani Kabupaten
Lebak, PIR/NES V Banten Selatan
iv