Doktrin imunitas negara dihubungan dengan pelanggaran terhadap norma jus cogens dalam hukum internasional.



iv

DOKTRIN IMUNITAS NEGARA DIHUBUNGKAN DENGAN
PELANGGARAN TERHADAP NORMA JUS COGENS DALAM HUKUM
INTERNASIONAL

ABSTRAK
SHEILA ARDIYANTI
1101.1008.152

Doktrin imunitas negara (State immunity) lahir dari suatu norma hukum
internasional terkait kedudukan sama atau sejajar negara-negara berdaulat
yang merupakan subyek utama yang memiliki konsekuensi bahwa suatu
negara tidak dapat di adili di negara lain karena memiliki imunitas yang
melekat terhadapnya. Doktrin ini umumnya dibenarkan oleh kebutuhan suatu
negara untuk menghindari adanya interfensi penerapa imunitas negara oleh
negara lain dan untuk memungkinkan wakil atau representatif negara tersebut
dalam
melaksanakan

tugas
dan
kewajibannya
tanpa
adanya
gangguan.Prinsip ini telah berkembang melalui beberapa instrumen
internasional. Dalam penerapannya, doktrin imunitas negara yang memiliki
status hukum kebiasaan internasional sering kali dibenturkan dengan adanya
pelanggarannya terhadap norma jus cogens, yang merupakan norma tertinggi
dalam hukum internasional.
Karya tulis ini disusun dengan metode penelitian yuridis normatif dengan
spesifikasi penelitian deskriptif analitik. Metode ini menggunakan data
sekunder yang berupa konvensi-konvensi hukum internasional dan bahanbahan kepustakaan seperti buku-buku, karya ilmiah, makalah seminar serta
bahan-bahan terkait yang didapat penulis dengan membaca majalah-majalah,
jurnal, surat kabar, kamus, bahan bacaan lainnya yang relevan dengan
penulisan ini.
Dari hasil penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa berdasarkan
putusan Mahkamah Internasional imunitas negara merupakan masalah
prosedural dan jus cogens meruapakan permasalahan yang substantif
sehingga kedua norma tersebut tidak memiliki relevensi satu sama lain.

Penulis juga beranggapan bahwa diperlukannya kepastian hukum dalam
penanganan perkara yang berkaitan oleh pelanggaran terhadap norma jus
cogens yang telah dikenal oleh masyarakat internasional sebagai norma
tertinggi dalam hukum internasional dan argumen negara yang menggunakan
doktrin imunitas negara sebagai pembelaan.



v


THE DOCTRINE OF STATE IMMUNITY CORRELATED WITH THE
VIOLATION OFJUS COGENS NORMS IN INTERNATIONAL LAW

Abstract

The Original Concept of the Doctrine of State Immunity was tranformed from
one of the norm international law called equality of states and as result state
are immune from any kind of prosecution and can not be adjudicated in
another state. This Doctrine is generally justified by the needs of state to
avoid any interference from another state and to allow the representative of

state to carry out their duties and obligations without any interventions. The
doctrione of State immunity has also been recognised as customary
international law. When the doctrine of state immunity which has been
recognised as customary international has been applied by states, it is often
led to some obstacles where as state violated the jus cogens norm which also
have been recognised and known to have the highest status in International
law.
This research based on judicial normative approach with analytical descriptive
research specification. This method utilizes secondary data, such as
international law conventions and literatures, inter alia, books, treatises,
articles and journals that are related to this thesis.
Based upon this research, the author lead into conclusion that according to
the judgement which was adjudicated by the ICJ, the doctrine of state
immunity was merely a procedural matter, while the jus cogens norms adjust
the substantial matter. The author also contend that basically there is in need
of a legal enforcement when the violations of the jus cogens normsmwhich
has been recognised by the international community as the highest norm of
international law, has been face with the doctrine of state immunity in
defense. In addition, it can also be concluded that the jus cogens norms has
not been applied effectively by states as the highest norm of International law

seen by the cases that the ICJ has adjudicated.