PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DENGAN LAYANAN BIMBINGAN Pengelolaan Kedisiplinan Dengan Layanan Bimbingan Dan Konseling Di SMK Asta Mitra Purwodadi.

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DENGAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Pencapaian Gelar Magister Administrasi
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
Rini Pranawangsih
Q 100140182

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

i

ii

iii


PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI

Oleh:
Rini Pranawangsih¹ A. Ngalim² dan Sabar Narimo³
¹Mahasiswa Pascasarjana Magister Administrasi Pendidikan
²’³Dosen Pascasarjana UMS
E-mail : riniprana@gmail.com

ABSTRACT
This study aimed to describe 1) To know the program planning discipline through
guidance and counseling services in vocational SMK Asta Mitra Purwodadi 2) To
determine the discipline program implementation through guidance and counseling
services in vocational SMK Asta Mitra Purwodadi. 3) To know the discipline program
evaluation through guidance and counseling services in vocational SMK Asta Mitra
Purwodadi. Data collection techniques using observation, interviews and documentation.
Data analysis technique performed with data collection, data reduction, data presentation,
and conclusion. Test the validity of the data in this study using triangulation. The results of
this study were 1) Planning program outlined in the annual program (prota), the semester

program (promissory note), monthly programs (probul) 2) Planting discipline students
include a) the pilot activities carried out by the father / mother in a simple teacher, b) shake
culture at the school gate guarded by teachers picket c) order related to dress, d) Students
who are late for BK to request a permit classes, e) Schedule individual counseling services.
f) BK / homeroom teacher conduct home visit / call parents when students do not change.
3) Evaluation of the discipline program implemented in each report creation program
implementation and thereafter scheduled counseling (in the form of program reports, and
follow-up reports eveluasi Counseling).
Keywords: counseling, discipline, management

1

ABSTRAK
Tujuan dari penelitan mendiskripsikan, 1) Untuk mengetahui perencanaan program
kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi 2)
Untuk mengetahui pelaksanaan program kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan
konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi. 3) Untuk mengetahui evaluasi program
kedisiplinan melalui layanan bimbingan dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Hasil
penelitian, 1) Perencanaan program dituangkan dalam program tahunan, program semester
dan program bulanan. 2) Penanaman kedisiplinan siswa diantaranya adalah a) kegiatan
percontohan yang dilakukan oleh bapak/ibu guru, b) budaya bersalaman di pintu gerbang
sekolah yang dijaga oleh guru piket c) tata tertib berkaitan dengan berpakaian d) Siswa
yang terlambat menemui BK untuk meminta surat ijin masuk kelas, e) Jadwal Konseling
dengan layanan perorangan. f) BK/ Wali kelas melakukan home visit/ memanggil orang
tua siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan. 3) Evaluasi program kedisiplinan
dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan pelaksanaan
program dan setelah
dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan program, laporan eveluasi dan tindak
lanjut Bimbingan Konseling).
Keywords: bimbingan konseling, kedisiplinan, pengelolaan

2

PENDAHULUAN
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan
penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan dari SD sampai Perguruan
Tinggi. Menurut Muhammad Nuh (Narwani, S. 2011: 1) pembentukan karakter perlu

dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka tidak akan
mudah untuk mengubah karakter seseorang. Banyaknya tindakan amoral yang dilakukan
peserta didik seperti mencontek, tawuran, membolos mengindikasikan bahwa pendidikan
formal belum maksimal dalam membentuk karakter peserta didik.
Disiplin sangat diperlukan dalam perkembangan anak-anak agar mereka mampu
menjalani

kehidupan

dengan

baik,

dan

dapat

meraih kesuksesan.

Sehingga


menanamkan kedisiplinan merupakan suatu keharusan untuk menjadikan anak-anak
memiliki pribadi yang berkarakterbaik. Disiplin merupakan kunci sukses, sebab dalam
disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, pantang mundur
dalam menyatakan kebenaran, dan pada akhirnya mau berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara (Bahri dalam Handoyo, 2009: 31)
Menurut Wantah, M.J. (2005:143-145) menjelaskan bahwa disiplin memiliki
arti penting bagi perkembangan anak. Tiap anak memiliki kebutuhan dasar yang dapat
dilayani melalui disiplin. Disiplin merupakan kebutuhan intrinsik yang artinya melalui
disiplin anak dapat berpikir, menata dan menentukan sendiri tingkah laku sesuai dengan
tata tertib dan kaedah-kaedah yang berlaku di masyarakat dan ekstrinsik bagi
perkembangan anak yang artinya dalam kehidupan anak selalu akan cenderung bertanya
dan meminta petunjuk tentang arah tingkah lakunya. Oleh karena itu disiplin disini
berfungsi memberi penerangan agar tingkah laku anak tidak tersesat.
Disiplin adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung oleh
kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta berperilaku sebagaimana
mestinya menurut aturan-aturan atau tata kelakuan yang seharusnya berlaku di dalam
suatu lingkungan tertentu. Kenyataannya harus terlihat dalam perbuatan atau tingkah
laku yang nyata, yaitu perbuatan tingkah laku yang sesuai dengan aturan-aturan atau taat
kelakuan yang semestinya ( Sjarif, A. dalam Furqon, 2010:45).


3

Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional. Dengan kata lain pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya
membantu dan menyokong tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu mewujudkan
individu yang utuh, yang mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Menurut UU No.20 tahun 2003, konselor di
sekolah ternyata dilibatkan dalam penyelenggaraan point pelanggaran. Hal ini perlu
dikritisi karena banyak aspek terkait dengan profesionalitas dan kinerja konselor di
sekolah. Oleh sebab itu penghitungan point pelanggaran dan bentuk tindaklanjutnya,
menarik untuk dibahas lebih lanjut.
Peranan BK disekolah sangat diperlukan, hal yang banyak terjadi sekarang ini
adalah masalah kedisiplinan peserta didik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies
Baswedan mengatakan, guru tak boleh mengajar dengan memakai kekerasan. "Kalau dia
mendidik dengan kekerasan, dia mengajarkan muridnya memakai kekerasan,sebagai
contoh guru mengajar anak disiplin tetapi memakai kayu rotan. "Tangannya dipukul.
Sebenarnya dia sedang mengajarkan kepada muridnya; kekerasan boleh loh " kata dia di
kantornya, Jakarta, Sabtu, 21 November 2015.
Adapun kasus lain yang terungkap dari journal yang berjudul “ Pengaruh Disiplin

Terhadap Prestasi Belajar” yang mana pernah di lakukan suatu penelitian oleh Theresia
Linneke Widiastuti tahun 2013, bahwa salah satu penyebab dari jatuhnya prestasi belajar
yaitu ketidaksiplinan siswa yaitu sering bermain game online pada saat pelajaran
berlangsung ataupun pada saat-saat jamjam belajar di rumah.
Hal yang sama terjadi di SMK Asta Mitra Purwodadi. Siswa masih banyak yang
telat,bolos sekolah ,

pakaian belum rapi tidak sesuai aturan sekolah dan kurangnya

kesadaran siswa akan aturan yang ada. Oleh karena itu diperlukan adanya Pembinaan
bimbingan konseling yang terarah sehingga pendidikan karakter siswa dapat terwujud
dengan baik di SMK Asta Mitra Purwodadi

METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini menggunakan
pendekatan etnografi. Studi etnografi (ethnographic studies) mendeskripsikan dan
menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Penelitian ini mengambil lokasi

4


di SMK Asta Mitra Purwodadi. Waktu Penelitian dilakukan selama 3 bulan dimulai bulan
Mei-Juli 2016.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
model analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi: Reduksi Data (Data
Reduction), Penyajian Data (Data Display), dan Penarikan Kesimpulan (Conclusion
Drawing/Verivication). Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data, triangulasi
sumber dan triangulasi metode.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki

program

kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah
maupun lingkuan sekitar. Penerapan program

kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk

layanan informasi, bimbingan layanan kelompok dan layanan penguasaan konten. Hasil
penelitian ini sejalan dengan pendapat Walgito (2010 : 7) mengemukakan bahwa

bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu untuk menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya sehingga individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Perencanaan program kedisiplinan dalam layanan bimbingan dan konseling di
SMK Asta Mitra Purwodadi, dituangkan dituangkan dalam

program tahunan (prota),

program semester (promes) dan program bulanan (probul). Kemudian dibuat Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL). Setiap kali memberikan layanan
terlebih dahulu membuat RPL. Dalam RPL tersebut terdapat materi mengenai Disiplin
dalam bejar di sekolah, Tata tertib, dan

Managemen waktu ”. Perencanaan kegiatan

bimbingan konseling juga membahas tentang metode atau teknik yang akan digunakan
oleh

guru


dalam

pelaksanaan

bimbingan konseling. Dalam penyususnan program

kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi. Guru
Bimbingan Konseling berkoordinasi dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian
kesiswaan, guru piket, wali kelas, guru mata pelajaran., (d) harmoni antara cita-cita
mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

5

Hal ini senada dengan pendapat yang disampaikan oleh Wardati dan Jauhar
(2011:29) tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah agar peserta didik, dapat :
(a) Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin, (b) Mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri

(c) Mengatasi kesulitan dalam memahami


lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosioekonomi,
dan kebudayaan. (d) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya (e) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan (f) Memperoleh bantuan secara tepat
dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan di sekolah tersebut.
Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki

program

kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah
maupun lingkungan sekitar. Penerapan program kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk
layanan

informasi, bimbingan layanan kelompok dan

layanan penguasaan konten.

Perencanaan program pendidikan dituangkan dalam rencana pelaksanaan layanan (RPL).
Hasil menunjukkan bahwa proses bimbingan dan konseling dilakukan tidak
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan pelaksanaan observasi dan data identifikasi
untuk memahami kebutuhan dalam rangka penyusunan program BK. Selain,kegiatan
pencegahan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang kedisiplinan siswa
melalui layanan informasi, penguasaan konten dan konseling kelompok serta melibatkan
siswa dalam kegiatan keagamaan di sekolah. Sekolah menyediakan sarana bus sekolah
antar jemput bagi siswa yang rumahnya jauh atau tidak menggunakan motor agar siswa
tidak terlambat.
Persamaan, perbedaan dan keunikan

penelitian sekarang dan terdahulu.

Penelitian sekarang bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki
program kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan
sekolah maupun lingkungan sekitar. Penerapan program kedisiplinan dimasukkan dalam
bentuk layanan informasi, bimbingan layanan kelompok dan layanan penguasaan konten.
Perencanaan program pendidikan dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan RPL).
Penelitian terdahulu hasil menunjukkan bahwa proses bimbingan dan konseling dilakukan
tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan pelaksanaan observasi dan data

6

identifikasi untuk memahami kebutuhan dalam rangka penyusunan program BK.
Selain,kegiatan pencegahan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang
kedisiplinan siswa melalui layanan informasi, penguasaan konten dan konseling kelompok
serta melibatkan siswa dalam kegiatan keagamaan di sekolah.

Keunikan penelitian

sekarang adalah dalam perencanaan pererapan kedisiplinan kepada siswa tidak berdasarkan
point. Sekolah menyediakan sarana bus sekolah antar jemput bagi siswa yang rumahnya
jauh atau tidak menggunakan motor
Sosialisasi program kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK
Asta Mitra Purwodadi dilakukan

melalui layanan klasikal (memberikan nasihat,

pengarahan, memberi contoh). Bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan
yang diberikan kepada peserta didik sejumlah satuan kelas dikelas atau suatu layanan
bimbingan yang diberikan oleh guru bimbingan atau konselor kepada sejumlah peserta
didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan dikelas. Metode yang digunakan dalam
Bimbingan Klasikal : ceramah dan tanya jawab atau sharing. Strategi memberi
perhatian/pendekatan kepada siswa ( salam, sapa, semangat) agar siswa antusias dalam
layanan bimbingan. SMK Asta mitra Purwodadi sudah menggunakan sarana dan prasaran
LCD dan Laptop.
Hasil penelitian sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sukardi (2008 : 38)
menyatakan bahwa konseling merupakan pertemuan empat mata antara klien dan konselor
yang berisi usaha yang laras, unik, dan human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana
keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep
diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan
mungkin pada masa yang akan datang.
Penanaman kedisiplinan siswa diantaranya adalah 1) kegiatan percontohan yang
dilakukan oleh bapak/ibu guru secara sederhana adalah guru datang lebih awal. 2) budaya
bersalaman di pintu gerbang sekolah yang dijaga oleh guru piket 3) tata tertib berkaitan
dengan berpakaian yang sesuai dengan tata tertib sekolah, 4) Siswa yang terlambat
menemui BK untuk meminta surat ijin masuk kelas, 5) Memberi Jadwal Konseling
(Bimbingan Konseling yang terjadwal) dengan layanan perorangan. 6) Siswa yang
melakukan pelanggaran setelah beberapa kali diperingatkan, baik oleh guru mapel & wali
kelas diberi layanan bimbingan perorangan oleh BK. Menuliskan surat pernyataan untuk

7

tidak mengulang kembali. 7) BK/ Wali kelas melakukan home visit/ memanggil orang tua
siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan.
Hasil penelitian sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Handoyo, (2009:
31) disiplin sangat diperlukan dalam perkembangan anak-anak agar mereka mampu
menjalani

kehidupan

dengan

baik,

dan

dapat

meraih kesuksesan.

Sehingga

menanamkan kedisiplinan merupakan suatu keharusan untuk menjadikan anak-anak
memiliki pribadi yang berkarakterbaik. Disiplin merupakan kunci sukses, sebab dalam
disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, pantang mundur
dalam menyatakan kebenaran, dan pada akhirnya mau berkorban untuk kepentingan
bangsa dan Negara.
Bagi siswa yang terlambat disuruh membaca ayat-ayat pendek dalam Alquran,
melaksanakan sholat Duha. Guru SMK Asta Mitra Purwodadi melaksanakan jemput bola
dengan melakukan kunjungan langsung kerumah siswa yang melakukan pelanggaran tata
tertib. Persamaan, perbedaan dan keunikan penelitian sekarang dan terdahulu. Penelitian
sekarang osialisasi program kedisiplinan dalam layanan Bimbingan Konseling di SMK
Asta MitraPurwodadi dilakukan

melalui layanan klasikal (memberikan nasihat,

pengarahan, memberi contoh).Bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan
yang diberikan kepada peserta didik sejumlah satuan kelas dikelas atau suatu layanan
bimbingan yang diberikan oleh guru bimbingan atau konselor kepada sejumlah peserta
didik

dalam

satuan

kelas

yang

dilaksanakan

dikelas.

Dengan

memberi

perhatian/pendekatan kepada siswa ( salam, sapa, semangat). Sekolah Kabupaten di Afrika
Selatan dihadapkan dengan tantangan berikut, yaitu: sumber daya yang terbatas, kurangnya
keahlian dan pengetahuan dengan beberapa anggota Kelembagaan Belajar Tim Dukungan
dalam mengelola konseling multikultural.Pengelompokan sekolah dapat membantu
kabupaten sekolah dan sekolah dalam berbagi keahlian, sumber daya, membandingkan dari
standar dan untuk kerja koperasi. Keunikan penelitian sekarang, adanya budaya
bersalaman di pintu gerbang sekolah, sehingga baik guru dan siswa terjalin hubungan yang
lebih dekat, siswa menjadi lebih diperhatikan. Pendekatan siswa dengan selogan, Salam,
Sapa, Semangat. Bagi siswa yang terlambat disuruh membaca ayat-ayat pendek dalam
Alqur’an, melaksanakan sholat Dzuha.

8

Evaluasi program

kedisiplinan melalui program dalam layanan Bimbingan

Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan
pelaksanaan

program dan setelah dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan

program, laporan eveluasi dan tindak lanjut Bimbingan Konseling. Hasil penelitian sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Arikunto dan Cepi (2008 : 2), evaluasi adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasiinformasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Hasil evaluasi penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra Purwodadi
yaitu program yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun masih ada
kekurangan. Dari hasil evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk terlambat datang
ke sekolah menurun, tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik seperti cara
berpakaian, sepatu, rambut tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak dicat bagi
perempuan. Kenakalan siswa seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper tidak
pernah terjadi. Siswa lebih rajin belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya baik
yang akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Amiroeddin Sjarif ,( 2010: 45)
disiplin adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh yang didukung oleh kesadaran
untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya
menurut aturan-aturan atau tata kelakuan yang seharusnya berlaku di dalam suatu
lingkungan tertentu. Kenyataannya harus terlihat dalam perbuatan atau tingkah laku
yang nyata, yaitu perbuatan tingkah laku yang sesuai dengan aturan-aturan atau taat
kelakuan yang semestinya Tujuan dari disiplin itu sendiri adalah untuk memberitahukan
kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk, serta mendorong
untuk berperilaku sesuai dengan standar-standar.
Kekurangan dari penanaman program kedisiplinan melalui layanan bimbingan
dan konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi bersifat teknis seperti keterlambatan
disebabkan oleh kemacetan lalu lintas dan jarak tempat tinggal siswa sangat jauh dengan

9

sekolah, masih ada siswa tidak tertib dalam berpakaian yang tidak sesuai seperti sepatu
masih ada yg warna selain hitam, siswa tidak ijin ketika tidak berangkat sekolah.
Persamaan, perbedaan dan keunikan

penelitian sekarang dan terdahulu.

Penelitian sekarang hasil evaluasi penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra
Purwodadi yaitu program yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun
masih ada kekurangan. Dari hasil evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk
terlambat datang ke sekolah menurun, tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik
seperti cara berpakaian, sepatu, rambut tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak
dicat bagi perempuan. Kenakalan siswa seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper
tidak pernah terjadi. Siswa lebih rajin belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya
baik yang akan langsung melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk
bekerja. Penelitian terdahulu masalah disiplin siswa selalu ada dan metode disiplin yang
digunakan telah berubah selama bertahun-tahun. Penelitian inimembahas mengenai
pendekatan guru untuk mendisiplinkan siswa dan masalah di sekolah-sekolah Nigeria
seperti hukuman fisik, suspensi dan pengusiran; dan isu hak asasi manusia karena
gelombang meningkatnya kesalahan dan efek resultan yang telah menunjukkan disiplin
yang menjadi masalah utama dari manajemen pendidikan. Berdasarkan pada premis bahwa
pendekatan disiplin secara konsep, menyoroti bahwa masalah disiplin siswa telah tumbuh
menjadi epidemi disekolah menengah Nigeria. Keunikan evaluasi pada penelitaian
sekarang adalah, adanya tindak lanjut melalui layanan bimbingan individual maupun
kelompok terhadap siswa yang melanggar tata tertib sekolah,sehingga dengan adanya
tindak lanjut tersebut siswa menjadi lebih taat dengan tata tertib yang diberlakukan oleh

PENUTUP
Bimbingan Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi memiliki

program

kedisiplinan yang bertujuan untuk membangun budaya disiplin baik dilingkungan sekolah
maupun lingkuan sekitar. Penerapan program
layanan

kedisiplinan dimasukkan dalam bentuk

informasi, bimbingan layanan kelompok dan

layanan penguasaan konten.

Perencanaan program dituangkan dalam program tahunan (prota), program semester
(promes) dan program bulanan (probul). Guru Bimbingan Konseling

10

berkoordinasi

dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, guru piket, wali kelas,
guru mata pelajaran.
Sosialisasi program dilakukan melalui layanan klasikal Penanaman kedisiplinan
siswa diantaranya adalah a) kegiatan percontohan yang dilakukan oleh bapak/ibu guru
secara sederhana guru datang lebih awal.b) budaya bersalaman di pintu gerbang sekolah
yang dijaga oleh guru piket c) tata tertib berkaitan dengan berpakaian yang sesuai dengan
tata tertib sekolah, d) Siswa yang terlambat menemui BK untuk meminta surat ijin masuk
kelas, e) Jadwal Konseling dengan layanan perorangan. f) BK/ Wali kelas melakukan
home visit/ memanggil orang tua siswa apabila siswa tidak mengalami perubahan.
Evaluasi program

kedisiplinan melalui program dalam layanan Bimbingan

Konseling di SMK Asta Mitra Purwodadi dilaksanakan pada setiap pembuatan laporan
pelaksanaan

program dan setelah dilaksanakan konseling terjadwal (berupa laporan

program, laporan eveluasi dan tindak lanjut Bimbingan Konseling). Hasil evaluasi
penanaman program kedisiplinan SMK Asta Mitra Purwodadi yaitu program yang ada
sudah dilaksanakan dengan baik oleh siswa walaupun masih ada kekurangan. Dari hasil
evaluasi yang didapat kecenderungan siswa untuk terlambat datang ke sekolah menurun,
tata tertib sekolah dapat dijalankan dengan baik seperti cara berpakaian, sepatu, rambut
tidak gondrong bagi laki-laki dan rambut tidak dicat bagi perempuan. Kenakalan siswa
seperti tawuran, minum-minuman keras dll hamper tidak pernah terjadi. Siswa lebih rajin
belajar dan lebih sadar untuk memahami cita-citanya baik yang akan langsung melanjutkan
ke pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Abidinsyah. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter dalam Membangun Peradaban Bangsa
yang Bermar-tabat. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah. 11(3)
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Auni.2014.Determinants of Guidance and Counseling Programme in Addressing Students
Social Adjustment in Secondary Schools in Siaya District, Kenya. International
Journal of Humanities and Social Science Vol. 4 No. 4 [Special Issue – February
2014].

AYirgalem Alemu.2013. Assessment of the Provisions of Guidance and Counseling
Services in Secondary Schools of East Harerge Zone and Hareri Region, Ethiopia.
Middle Eastern & African Journal of Educational Research, Issue 2 Year 2013
Darmawan, Deni., Halimah, Leli. dan Iskandar, Sofyan, 2006. Dasar Teknologi Informasi
Dan Komunikasi, Bahan Belajar Mandiri. Bandung : UPI PRESS
Ehiane .2014.Discipline and Academic Performance(A Study of Selected secondary
Schools in Lagos, Nigeria). International Journal of Academic Research in
Progressive Education and Development. January 2014, Vol. 3, No. 1.
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, 2005. Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar.
Bumi Aksara: Jakarta
Fani Julia Fiana, Daharnis, Mursyid Ridha. 2013. Disiplin Siswa di Sekolah dan
Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Glenn M. Calaguas,.2012. Academic Achievement And Scholl Ability : Implications To
Guidance And Counsiling Program. Journal of Arts, Science & Commerce
EISSN 2229-4686 ISSN 2231-4172International Refereed Research Journal Vol.–
III, Issue 2(3), April. 2012 [49]
James P. Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana, . Edisi. II
Kamaruddin SA. (2012). Character Education and Students Social Behavior. Journal of
Education and Learning. Vol.6 (4) pp. 223-230.
Mahlangu.2011.Dilemma of School Districts in Managing Career Counseling in South
Africa. Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies
(JETERAPS) 2 (4): 239-245.
Mochtar Buchori. 2007. Evolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: INSISTPress.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nakpodia.2010.Teachers’ disciplinary approaches to students’ discipline problems in
Nigerian secondary schools. International NGO Journal Vol. 5(6), pp. 144-151, July
2010.
Nicolas.2010.A Study of Students’ Learning Styles, Discipline Attitudes and Knowledge
Acquisition in Technology-Enhanced Probability and Statistics Education.Journal of
Online Learning and Teaching. Vol. 6, No. 3, September 2010
Nida.2015.Character building of students by guidance and Counseling teachers through
guidance and Counseling services. International Multidisciplinary Journal . ISSN:
2443-2067.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.

Rachel Pasternak. 2013. Discipline, learning skills and academic achievement. Vol. 1(1),
pp. 1-11, June 2013.
Ramon Lewis.2008.Students’ reaction to classroom discipline in Australia, Israel, and
China.Teaching and Teacher Education 24 (2008) 715–724.
Sagala, S. 2007. Manajemen Strategis dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung.
Alfabeta
Sahin.2009. The evaluation of counseling and guidance Services based on teacher views
and their Prediction based on some variables. International Journal of Instruction
January 2009 Vol.2, No.1.
Salahudin, Anas., 2010. Bimbingan & Konseling. Cet.1. Bandung: CV. Pustaka Setia
Santrock, John W,2007. Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga
Siti Aminah, Mungin Eddy Wibowo, Dwi Yuwono Puji Sugiharto. 2014. Yang berjudul
“Pengembangan Model Program Bimbingan Konseling Berbasis Karakter di
Sekolah.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Uman., Konseling Karir Dalam Rentang Kehidupan. Bandung: SPS
Universitas Pendidikan Bandung, 2009.
Sukardi, D. K. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, S. 2006. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tannir.2013.Effects of character education on the self-esteem of Intellectually able and
less able elementary students in Kuwait.International Journal Of Special Education
Vol 28, No: 1, 2013.
Walgito, B. 2010. Bimbingan Dan Konseling (Studi Karier). Yogyakarta: Andi.
Winkel, W.S,.2007. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia
Yusuf, Samsul dan Juntika, Nurihsan. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rodaskarya.