Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Terhadap Escherichia coli Secara In Vitro.
4 3/13<
,
,
5
6
)
4 64
7 8
6
4
4 #! 4 # 6
Syzygium polyanthum )
6 Syzygium polyanthum )
=
coli6 ,
Syzygium polyanthum )
Eschericia coli.
=
8
32 8
?
4 1
(
=
1//
@ 4 2A
@ 4 A/
@ 4 3A
@
@ 4 :413A
@ 6B
+
Escherichia coli
39
6
:2 post hoc test
HSD6
,
Syzygium polyanthum )
>
(p=0,000)
6
>
4 4 4
"
+
post hoc test p
in vitro6
4
*4
2
4 134A
@
8 5
7
4 ;43A
one way #$&"#4
Escherichia coli, Syzygium polyanthum )
4>
1
(p .
9
. 0
@ 4
"
3
3
;2 &;'
2 5%5
#2; #;
2%$5#
#2' #;
2 $5#
$2$$;5 ;2&&
$2''
;2 %5;
'2 ;% 52% &
$2$;;
#2''#'
'25 ;$ ;2#; $
'2
'2
#2& '5
2# %;
0
;2$
525
52$
#2
'2;
'2;
'2%
#2#
'2
'2
0 ?
;2;
;2#
;2&
52&
52
#2#
#2
52;
'2
52;
&'(
( ) (
*
3 4
6 +
7
+,
.
/
$'2% %
&2#$%
' 2 #'
.
5
5
'
0
/
&&2$&
2 '&
1
$%&5
- 2
2
39
%
+
)
$ #
*
') '+
0
, *
>
9 +,
;$= > .
9
9
9
99
999
9
A
99
999
9
9
99
999
9:
9
999
9
9
99
999
9:
9
99
9
9
99
999
9:
9
99
999
9
99
999
9:
0
..
9BA
2$%%%%
25%%%%
2 '''#CC
2 '''#CC
2$
CC
%2 %%%%CC
%2''''#CC
B 52'%%%%CC
B2$%%%%
2%
2'%%%%C
2#%%%%C
2;'''#CC
2$
CC
%2 %%%%CC
B ;2 '''#CC
B25%%%%
B2%
2%%%%%
2&%%%%
2''''#C
2
CC
25%%%%CC
B ;2&'''#CC
B 2 '''#CC
B 2'%%%%C
B 2%%%%%
2
2%%%%%
25'''#
2$
C
B 25
CC
- 2
<
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
- 2
2; #
2$#
2
2
2
2
2
2
2; #
2;;5
2 %
2 &
2 &
2
2
2
2$#
2;;5
2 ;%
2 $;
2
2
2
2
2
2 %
2 ;%
2
2;;'
2$ %
2 &%
2
@ 4
3
B2;%'5
B2'%'5
2';'$
2#;'$
2 ;5
2$'%
2 ;'$
B 2 %$
B 2 %$
B 2 #
2 '%
2 '%
2&;'$
2 ;5
2''%
B 2'%'5
B 2% %$
B 2##
B2 %'5
B2 %'5
2 ;'$
2# ;5
2%'%
B 2;%'5
B%2'%'5
B%2 %$
B 25 %$
B 2%#
B 2 %'5
B2' %$
2 ;5
B 2 #
"
3
2 %$
2% %$
%2'%'5
%2#%'5
%2;#
&2$ %$
$2 %'5
B #2 '%
2;%'5
2##
%2 %$
%2 %$
%2&%'5
%2;#
&2' %$
B #2';'$
2'%'5
2 #
25 %$
2; %$
%2 %'5
%2'#
&2% %$
B #2;;'$
B2';'$
B2 '%
2 %'5
2$#
25 %$
2%%'5
2;#
B ;2% ;5
40
9
9
99
999
9
9
99
999
9:
9
99
999
9
99
99
999
9:
9
99
999
9
999
9
999
9:
9
99
999
9
9:
9
99
9:
9
99
999
9
9
99
999
B 2 '''#CC
B 2#%%%%C
B 2&%%%%
B2
2 %%%%
2#'''#
2&
B 2;
CC
B 2$
CC
B 2;'''#CC
B 2''''#C
B2%%%%%
B2 %%%%
2$%%%%
2 '''#
B 2 %%%%CC
B%2 %%%%CC
B 2$
CC
B 2
CC
B25'''#
B2#'''#
B2$%%%%
2'%%%%
B 2''''#CC
B%2''''#CC
B%2 %%%%CC
B 25%%%%CC
B 2$
C
B 2&
B 2 '''#
B2'%%%%
B 2%
CC
52'%%%%CC
;2 '''#CC
;2&'''#CC
25
CC
2;
CC
2 %%%%CC
2''''#CC
2%
CC
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
2
2 &
2 $;
2
2
2'''
2 ';
2
2
2 &
2
2;;'
2
2; #
2 55
2
2
2
2
2$ %
2'''
2; #
25%#
2
2
2
2
2 &%
2 ';
2 55
25%#
2
2
2
2
2
2
2
2
2
B%2#%'5
B%2 %$
B 2; %$
B 2$#
B 2 %'5
B2# %$
B2 #
B 2%#
B%2;#
B%2&%'5
B%2 %'5
B 25 %$
B 2# %'
B2;%'5
B2% %$
B 2' %$
B&2$ %$
B%2;#
B%2'#
B 2%%'5
B 2 %'5
B 2 %$
B25%'5
B %2 %'5
B$2 %'5
B&2' %$
B&2% %$
B 2;#
B 25#
B 2'%'5
B 2 %$
B %2##
#2 '%
#2';'$
#2;;'$
;2% ;5
;2& ;5
;2''%
2 ;'$
25 ;5
B2#;'$
B2 '%
2 %'5
2%#
2# %$
2 %'5
25#
B ;2& ;5
B 2 ;5
B2&;'$
B2 ;'$
2 %'5
2 %'5
2 %$
2'%'5
B ;2''%
B 2$'%
B 2 ;5
B2# ;5
2' %$
2# %$
2;%'5
2 %$
B 2 ;'$
B 2 ;'$
B 2''%
B 2%'%
B2 ;5
2 #
2% %$
25%'5
B 25 ;5
2 %$
2'%'5
2;%'5
2 #
2%#
2' %$
%2 %'5
%2##
41
,%
42
,
-
<
0
D
>0> =
0
,
,
0
@ ,2
1 B" 0
0
>
43
9
0
9
>
,
+ %5 >
,
4
9 ,
" 0
&E
(
0
,
0 .
@ ,
>
1 B
+
44
7 ,
(
0
4 +
3
>
0
"E
2$ 0 1
- ,
E !
,
-
,
+ %5 >
>
>
5
+
E !
,
+ %5 >
5
45
F
+,
E
F
!$
F
.
+,
+,
+'
46
.
!
$
"
$
%
##
%
"&
'
()
$
-
*
%
,
.
&/
"&
'"
1
"&
'"
"&
$1
2
+ +
'"
* ' "
&
##0
(
"
3 4
&
"*
%
)
Indonesia dikenal sebagai salah satu dari tujuh negara yang memiliki
keanekaragaman hayatinya terbesar kedua setelah Brazil. Kondisi tersebut tentu
sangat potensial dalam mengembangkan obat herbal yang berasal dari tanaman
obat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan pada
pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Keuntungan dari obat tradisional adalah
mudah dalam memperolehnya, bahan bakunya dapat ditanam sendiri dan lebih
murah. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada
penggunaan obat modern, karena obat tradisional mempunyai efek samping yang
relatif lebih sedikit daripada obat modern (Sari, 2006).
Tumbuhan menghasilkan bahan kimia tertentu yang bersifat toksik bagi
mikroorganisme. Penggunaan ekstrak tumbuhan dan fitokimia dikenal dengan
kandungan kimia antimikroba yang dapat berpengaruh secara signifikan dalam
pertumbuhan mikroorganisme. Banyak tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat karena memiliki sifat antimikroba berupa kandungan zat aktif yaitu
fenolik dari minyak esensial seperti tanin, flavanoid, dan minyak atsiri
(Nascimento, Locatelli, Freitas., & Silva, 2000).
Diare merupakan masalah umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika
Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada
ruang praktek dokter, sementara dibeberapa rumah sakit di Indonesia data
menunjukan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama sampai dengan
keempat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. WHO
memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare setiap tahun dengan mortalitas 3 4
juta pertahun (Waspadji, Rachman, Lesmana, 1996).
1
2
merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dan
tersebar.
termasuk pada famili
, yang
merupakan flora normal intestinal yang mempunyai kontribusi pada fungsi normal
intestinal dan nutrisi, tetapi bakteri ini akan menjadi patogen bila jumlahnya
bertambah banyak, mutasi gen pada sel
perbedaan
,
yang menyebabkan
misalnya
(EPEC),
(ETEC),
(EIEC),
(EHEC). EPEC dapat menyebabkan
diare berlendir, demam, dan dehidrasi pada bayi, EHEC dapat menyebabkan
, EIEC dapat menimbulkan
menyebabkan
, ETEC
EAEC menimbulkan diare persisten pada bayi,
EHEC dapat menyebabkan sindroma hemolitik uremik (Brooks, Janet, Stephen,
2004).
Kloramfenikol merupakan antibiotika yang berspektrum luas, namun
penggunaan yang lama dan dosis yang cukup besar dapat menimbulkan kelainan
pada pematangan sel darah merah, peningkatan kadar besi dalam serum dan
anemia, bahkan dapat pula menimbulkan syok sirkulasi yang parah. Dengan
demikian, penggunaan kloramfenikol sebagai anti infeksi menjadi terbatas
mengingat efek sampingnya pada darah yang membahayakan kesehatan.
Ditemukan juga resistensi
halnya
terhadap berbagai antibiotika. Seperti
yang lain,
telah banyak yang resisten
terhadap antibiotik spektrum luas (Mutschler E., 1991). Oleh karena itu perlu
pengembangan ilmu penggunaan obat herbal agar efek samping yang ditimbulkan
dari pengobatan diare dapat diminimalkan (Pratiwi dan Sylvia, 2008).
Dalam rangka pengembangan obat tradisional maka daun salam (
Wight) dibuat menjadi ekstrak etanol untuk selanjutnya diuji aktivitas
antimikrobanya secara in vitro terhadap
.
3
Berdasarkan dari latar belakang tersebut identifikasi masalah pada penelitian
ini adalah :
Apakah ekstrak etanol daun salam mempunyai efektivitas antimikroba terhadap
pertumbuhan
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun
salam sebagai antimikroba terhadap
.
Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui perbedaan pengaruh variasi dosis
ekstrak etanol daun salam dalam menghambat pertumbuhan
!
!
"
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu di bidang Farmakologi
dan Mikrobiologi, khususnya daun salam sebagai antimikroba.
!
Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antimikroba
ekstrak etanol daun salam untuk mengetahui potensi pemanfaatan daun salam
dalam menghambat pertumbuhan
.
4
#$
"
termasuk bakteri enterik yang secara normal terdapat dalam
usus manusia. Pertumbuhan bakteri
secara abnormal atau
berlebihan menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare, serta
menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus.
menempel pada mukosa usus menginvasi jaringan, berkoloni, dan melepaskan
toksin sehingga
dapat mencapai sistemik dan menyebabkan
sepsis. Infeksi yang disebabkan oleh
pada mukosa usus dapat
meningkatkan peristaltik usus dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Hal ini
menyebabkan berkurangnya absorbsi air pada mukosa usus sehingga terjadi diare
(Pelczar and Chan, 1984).
Salah satu herba yang dapat dipakai untuk menghambat pertumbuhan
adalah daun salam. Saat ini sedang dikembangkan penelitian
aktivitas antimikroba khususnya antibakteri pada tanaman rempah rempah yang
banyak mengandung senyawa antimikroba, golongan fenolik termasuk flavanoid
dan beberapa senyawa minyak atsiri, tanin, asam lemak atau ester asam lemak
tertentu dan sebagai alkaloid tumbuhan (Mills and Bone, 2000). Aroma khas daun
salam disebabkan oleh minyak atsiri yang terkandung di dalam daun salam. Hasil
analisis dengan kromatografi gas menunjukan minyak atsiri daun salam
mengandung sekitar 28 komponen, salah satunya adalah eugenol, sedangkan
analisis dengan kromatografi lapis tipis disimpulkan disimpulkan bahwa minyak
atsiri daun salam terdiri dari seskuiterpen lakton yang mengandung fenol.
Konsentrasi terkecil minyak atsiri yang mampu menghambat pertumbuhan
adalah 40% (Dalimartha, 2003).
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun salam yang diekstrak
menggunakan etanol atau dengan etilasetat mempunyai efek antimikroba
(Murhadi, Suharyono AS, dan Susilawati, 2007).
5
%
&'
Ekstrak etanol daun salam mempunyai efektivitas antimikroba terhadap
pertumbuhan
(
' ''
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, yang dilakukan secara in vitro
menggunakan cakram difusi dengan metode Kirby Bauer. Data yang diamati
adalah diameter zona hambat pertumbuhan
Agar. Analisis data menggunakan
dilanjutkan dengan
pada Muller Hinton
ANOVA
yang kemudian
menggunakan metode Tukey
α=0,05 (menggunakan program komputer).
)
"&
*
Tempat
: di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM Bandung.
Waktu
: selama bulan Desember 2011 November 2012.
dengan
! "
#
#
! "# $
&
%
#
$
'
()
*
*
+# ,
"
#
!
!
/
*.
!
* ,
!$
%
&
$ %%%
&
0,
1% ,
( /
$
$ -*+& # ( . '
'
(
%
2
1%
+(
3 .4
$ ( $/
( .'
'
5
* 7
'
0
!$
$
8!
)
!
,
+
$
$
!
%
!
/
* $
,
'
0
+
6 /
& !
6 /
0
! 2
,
$
$ $ ,
$/ .
$
* $
&
-
&2
! %.
9
$
&
%
' :
2
5
!$
2
2 <
(
2 <
5
(
$
'
$
;,
+
-
*
#
# .
2
;
:
7
2
: / $
/
'
,
( .'
&
0
=
0
,
$
& =(7
,
&
5
*
'
:
$ %
#
>% $
: #
#
#$
+
/
% $
$
=
*
+
2 6 %/
5
$&
1 $
7 /
$
#%
$(
4 :
+
/
?
$(
+ /
;
#
*
$
2 ,
*
/
;
#
&7
:
,
1
=
@
, ,
)7
=
/
2
%
$
(()
#
' $
*
,
1
7 "*
@#
5
, 0
'
2
+
-
A
A
B
$
.
%
$
,
&=
$
$
%
&
!$
%
%
!
2
2
6 /
,
7((
1
=$
5
!
&& /
-
B :
( 6
+
$ 8B
$
* @
*
& 1
% $
$
'
&
(
*
,;0
!
6 / &2
; , 5, ;
,
A
* $
81
,
5
(
*
,
"2
!
!$
?
$
(
:
&
; '
/
=$
*
%
"3
$ 7
/ $
. *:
*
$
#
<
<
;0
& +*#
/
)
.
0 ; ;
1' 4
$%
#
3
*
9B
= * : . $6 6 & !
1
+
* !
1 "
# $ 4 :
% +
/
/
0 !
2 $ 1
) / %
& =(7
55 )
$ $
/ 4 :
, ,
* $
$
3
*, !
9
1
@
(
!
&
&
+
( $6
/
6 /
# $ -
$6 * 1 / +#
/
+
0 $ $ (
& =$
&
% @ /
$
:
! / )2-% '
; ;
*3 * . $
:
& $
2
%/
,
,
5
6
)
4 64
7 8
6
4
4 #! 4 # 6
Syzygium polyanthum )
6 Syzygium polyanthum )
=
coli6 ,
Syzygium polyanthum )
Eschericia coli.
=
8
32 8
?
4 1
(
=
1//
@ 4 2A
@ 4 A/
@ 4 3A
@
@ 4 :413A
@ 6B
+
Escherichia coli
39
6
:2 post hoc test
HSD6
,
Syzygium polyanthum )
>
(p=0,000)
6
>
4 4 4
"
+
post hoc test p
in vitro6
4
*4
2
4 134A
@
8 5
7
4 ;43A
one way #$&"#4
Escherichia coli, Syzygium polyanthum )
4>
1
(p .
9
. 0
@ 4
"
3
3
;2 &;'
2 5%5
#2; #;
2%$5#
#2' #;
2 $5#
$2$$;5 ;2&&
$2''
;2 %5;
'2 ;% 52% &
$2$;;
#2''#'
'25 ;$ ;2#; $
'2
'2
#2& '5
2# %;
0
;2$
525
52$
#2
'2;
'2;
'2%
#2#
'2
'2
0 ?
;2;
;2#
;2&
52&
52
#2#
#2
52;
'2
52;
&'(
( ) (
*
3 4
6 +
7
+,
.
/
$'2% %
&2#$%
' 2 #'
.
5
5
'
0
/
&&2$&
2 '&
1
$%&5
- 2
2
39
%
+
)
$ #
*
') '+
0
, *
>
9 +,
;$= > .
9
9
9
99
999
9
A
99
999
9
9
99
999
9:
9
999
9
9
99
999
9:
9
99
9
9
99
999
9:
9
99
999
9
99
999
9:
0
..
9BA
2$%%%%
25%%%%
2 '''#CC
2 '''#CC
2$
CC
%2 %%%%CC
%2''''#CC
B 52'%%%%CC
B2$%%%%
2%
2'%%%%C
2#%%%%C
2;'''#CC
2$
CC
%2 %%%%CC
B ;2 '''#CC
B25%%%%
B2%
2%%%%%
2&%%%%
2''''#C
2
CC
25%%%%CC
B ;2&'''#CC
B 2 '''#CC
B 2'%%%%C
B 2%%%%%
2
2%%%%%
25'''#
2$
C
B 25
CC
- 2
<
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
2& ;$5
- 2
2; #
2$#
2
2
2
2
2
2
2; #
2;;5
2 %
2 &
2 &
2
2
2
2$#
2;;5
2 ;%
2 $;
2
2
2
2
2
2 %
2 ;%
2
2;;'
2$ %
2 &%
2
@ 4
3
B2;%'5
B2'%'5
2';'$
2#;'$
2 ;5
2$'%
2 ;'$
B 2 %$
B 2 %$
B 2 #
2 '%
2 '%
2&;'$
2 ;5
2''%
B 2'%'5
B 2% %$
B 2##
B2 %'5
B2 %'5
2 ;'$
2# ;5
2%'%
B 2;%'5
B%2'%'5
B%2 %$
B 25 %$
B 2%#
B 2 %'5
B2' %$
2 ;5
B 2 #
"
3
2 %$
2% %$
%2'%'5
%2#%'5
%2;#
&2$ %$
$2 %'5
B #2 '%
2;%'5
2##
%2 %$
%2 %$
%2&%'5
%2;#
&2' %$
B #2';'$
2'%'5
2 #
25 %$
2; %$
%2 %'5
%2'#
&2% %$
B #2;;'$
B2';'$
B2 '%
2 %'5
2$#
25 %$
2%%'5
2;#
B ;2% ;5
40
9
9
99
999
9
9
99
999
9:
9
99
999
9
99
99
999
9:
9
99
999
9
999
9
999
9:
9
99
999
9
9:
9
99
9:
9
99
999
9
9
99
999
B 2 '''#CC
B 2#%%%%C
B 2&%%%%
B2
2 %%%%
2#'''#
2&
B 2;
CC
B 2$
CC
B 2;'''#CC
B 2''''#C
B2%%%%%
B2 %%%%
2$%%%%
2 '''#
B 2 %%%%CC
B%2 %%%%CC
B 2$
CC
B 2
CC
B25'''#
B2#'''#
B2$%%%%
2'%%%%
B 2''''#CC
B%2''''#CC
B%2 %%%%CC
B 25%%%%CC
B 2$
C
B 2&
B 2 '''#
B2'%%%%
B 2%
CC
52'%%%%CC
;2 '''#CC
;2&'''#CC
25
CC
2;
CC
2 %%%%CC
2''''#CC
2%
CC
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
2&
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
;$5
2
2 &
2 $;
2
2
2'''
2 ';
2
2
2 &
2
2;;'
2
2; #
2 55
2
2
2
2
2$ %
2'''
2; #
25%#
2
2
2
2
2 &%
2 ';
2 55
25%#
2
2
2
2
2
2
2
2
2
B%2#%'5
B%2 %$
B 2; %$
B 2$#
B 2 %'5
B2# %$
B2 #
B 2%#
B%2;#
B%2&%'5
B%2 %'5
B 25 %$
B 2# %'
B2;%'5
B2% %$
B 2' %$
B&2$ %$
B%2;#
B%2'#
B 2%%'5
B 2 %'5
B 2 %$
B25%'5
B %2 %'5
B$2 %'5
B&2' %$
B&2% %$
B 2;#
B 25#
B 2'%'5
B 2 %$
B %2##
#2 '%
#2';'$
#2;;'$
;2% ;5
;2& ;5
;2''%
2 ;'$
25 ;5
B2#;'$
B2 '%
2 %'5
2%#
2# %$
2 %'5
25#
B ;2& ;5
B 2 ;5
B2&;'$
B2 ;'$
2 %'5
2 %'5
2 %$
2'%'5
B ;2''%
B 2$'%
B 2 ;5
B2# ;5
2' %$
2# %$
2;%'5
2 %$
B 2 ;'$
B 2 ;'$
B 2''%
B 2%'%
B2 ;5
2 #
2% %$
25%'5
B 25 ;5
2 %$
2'%'5
2;%'5
2 #
2%#
2' %$
%2 %'5
%2##
41
,%
42
,
-
<
0
D
>0> =
0
,
,
0
@ ,2
1 B" 0
0
>
43
9
0
9
>
,
+ %5 >
,
4
9 ,
" 0
&E
(
0
,
0 .
@ ,
>
1 B
+
44
7 ,
(
0
4 +
3
>
0
"E
2$ 0 1
- ,
E !
,
-
,
+ %5 >
>
>
5
+
E !
,
+ %5 >
5
45
F
+,
E
F
!$
F
.
+,
+,
+'
46
.
!
$
"
$
%
##
%
"&
'
()
$
-
*
%
,
.
&/
"&
'"
1
"&
'"
"&
$1
2
+ +
'"
* ' "
&
##0
(
"
3 4
&
"*
%
)
Indonesia dikenal sebagai salah satu dari tujuh negara yang memiliki
keanekaragaman hayatinya terbesar kedua setelah Brazil. Kondisi tersebut tentu
sangat potensial dalam mengembangkan obat herbal yang berasal dari tanaman
obat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan pada
pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Keuntungan dari obat tradisional adalah
mudah dalam memperolehnya, bahan bakunya dapat ditanam sendiri dan lebih
murah. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada
penggunaan obat modern, karena obat tradisional mempunyai efek samping yang
relatif lebih sedikit daripada obat modern (Sari, 2006).
Tumbuhan menghasilkan bahan kimia tertentu yang bersifat toksik bagi
mikroorganisme. Penggunaan ekstrak tumbuhan dan fitokimia dikenal dengan
kandungan kimia antimikroba yang dapat berpengaruh secara signifikan dalam
pertumbuhan mikroorganisme. Banyak tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat karena memiliki sifat antimikroba berupa kandungan zat aktif yaitu
fenolik dari minyak esensial seperti tanin, flavanoid, dan minyak atsiri
(Nascimento, Locatelli, Freitas., & Silva, 2000).
Diare merupakan masalah umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika
Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada
ruang praktek dokter, sementara dibeberapa rumah sakit di Indonesia data
menunjukan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama sampai dengan
keempat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. WHO
memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare setiap tahun dengan mortalitas 3 4
juta pertahun (Waspadji, Rachman, Lesmana, 1996).
1
2
merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dan
tersebar.
termasuk pada famili
, yang
merupakan flora normal intestinal yang mempunyai kontribusi pada fungsi normal
intestinal dan nutrisi, tetapi bakteri ini akan menjadi patogen bila jumlahnya
bertambah banyak, mutasi gen pada sel
perbedaan
,
yang menyebabkan
misalnya
(EPEC),
(ETEC),
(EIEC),
(EHEC). EPEC dapat menyebabkan
diare berlendir, demam, dan dehidrasi pada bayi, EHEC dapat menyebabkan
, EIEC dapat menimbulkan
menyebabkan
, ETEC
EAEC menimbulkan diare persisten pada bayi,
EHEC dapat menyebabkan sindroma hemolitik uremik (Brooks, Janet, Stephen,
2004).
Kloramfenikol merupakan antibiotika yang berspektrum luas, namun
penggunaan yang lama dan dosis yang cukup besar dapat menimbulkan kelainan
pada pematangan sel darah merah, peningkatan kadar besi dalam serum dan
anemia, bahkan dapat pula menimbulkan syok sirkulasi yang parah. Dengan
demikian, penggunaan kloramfenikol sebagai anti infeksi menjadi terbatas
mengingat efek sampingnya pada darah yang membahayakan kesehatan.
Ditemukan juga resistensi
halnya
terhadap berbagai antibiotika. Seperti
yang lain,
telah banyak yang resisten
terhadap antibiotik spektrum luas (Mutschler E., 1991). Oleh karena itu perlu
pengembangan ilmu penggunaan obat herbal agar efek samping yang ditimbulkan
dari pengobatan diare dapat diminimalkan (Pratiwi dan Sylvia, 2008).
Dalam rangka pengembangan obat tradisional maka daun salam (
Wight) dibuat menjadi ekstrak etanol untuk selanjutnya diuji aktivitas
antimikrobanya secara in vitro terhadap
.
3
Berdasarkan dari latar belakang tersebut identifikasi masalah pada penelitian
ini adalah :
Apakah ekstrak etanol daun salam mempunyai efektivitas antimikroba terhadap
pertumbuhan
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun
salam sebagai antimikroba terhadap
.
Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui perbedaan pengaruh variasi dosis
ekstrak etanol daun salam dalam menghambat pertumbuhan
!
!
"
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu di bidang Farmakologi
dan Mikrobiologi, khususnya daun salam sebagai antimikroba.
!
Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antimikroba
ekstrak etanol daun salam untuk mengetahui potensi pemanfaatan daun salam
dalam menghambat pertumbuhan
.
4
#$
"
termasuk bakteri enterik yang secara normal terdapat dalam
usus manusia. Pertumbuhan bakteri
secara abnormal atau
berlebihan menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare, serta
menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus.
menempel pada mukosa usus menginvasi jaringan, berkoloni, dan melepaskan
toksin sehingga
dapat mencapai sistemik dan menyebabkan
sepsis. Infeksi yang disebabkan oleh
pada mukosa usus dapat
meningkatkan peristaltik usus dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Hal ini
menyebabkan berkurangnya absorbsi air pada mukosa usus sehingga terjadi diare
(Pelczar and Chan, 1984).
Salah satu herba yang dapat dipakai untuk menghambat pertumbuhan
adalah daun salam. Saat ini sedang dikembangkan penelitian
aktivitas antimikroba khususnya antibakteri pada tanaman rempah rempah yang
banyak mengandung senyawa antimikroba, golongan fenolik termasuk flavanoid
dan beberapa senyawa minyak atsiri, tanin, asam lemak atau ester asam lemak
tertentu dan sebagai alkaloid tumbuhan (Mills and Bone, 2000). Aroma khas daun
salam disebabkan oleh minyak atsiri yang terkandung di dalam daun salam. Hasil
analisis dengan kromatografi gas menunjukan minyak atsiri daun salam
mengandung sekitar 28 komponen, salah satunya adalah eugenol, sedangkan
analisis dengan kromatografi lapis tipis disimpulkan disimpulkan bahwa minyak
atsiri daun salam terdiri dari seskuiterpen lakton yang mengandung fenol.
Konsentrasi terkecil minyak atsiri yang mampu menghambat pertumbuhan
adalah 40% (Dalimartha, 2003).
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun salam yang diekstrak
menggunakan etanol atau dengan etilasetat mempunyai efek antimikroba
(Murhadi, Suharyono AS, dan Susilawati, 2007).
5
%
&'
Ekstrak etanol daun salam mempunyai efektivitas antimikroba terhadap
pertumbuhan
(
' ''
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, yang dilakukan secara in vitro
menggunakan cakram difusi dengan metode Kirby Bauer. Data yang diamati
adalah diameter zona hambat pertumbuhan
Agar. Analisis data menggunakan
dilanjutkan dengan
pada Muller Hinton
ANOVA
yang kemudian
menggunakan metode Tukey
α=0,05 (menggunakan program komputer).
)
"&
*
Tempat
: di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM Bandung.
Waktu
: selama bulan Desember 2011 November 2012.
dengan
! "
#
#
! "# $
&
%
#
$
'
()
*
*
+# ,
"
#
!
!
/
*.
!
* ,
!$
%
&
$ %%%
&
0,
1% ,
( /
$
$ -*+& # ( . '
'
(
%
2
1%
+(
3 .4
$ ( $/
( .'
'
5
* 7
'
0
!$
$
8!
)
!
,
+
$
$
!
%
!
/
* $
,
'
0
+
6 /
& !
6 /
0
! 2
,
$
$ $ ,
$/ .
$
* $
&
-
&2
! %.
9
$
&
%
' :
2
5
!$
2
2 <
(
2 <
5
(
$
'
$
;,
+
-
*
#
# .
2
;
:
7
2
: / $
/
'
,
( .'
&
0
=
0
,
$
& =(7
,
&
5
*
'
:
$ %
#
>% $
: #
#
#$
+
/
% $
$
=
*
+
2 6 %/
5
$&
1 $
7 /
$
#%
$(
4 :
+
/
?
$(
+ /
;
#
*
$
2 ,
*
/
;
#
&7
:
,
1
=
@
, ,
)7
=
/
2
%
$
(()
#
' $
*
,
1
7 "*
@#
5
, 0
'
2
+
-
A
A
B
$
.
%
$
,
&=
$
$
%
&
!$
%
%
!
2
2
6 /
,
7((
1
=$
5
!
&& /
-
B :
( 6
+
$ 8B
$
* @
*
& 1
% $
$
'
&
(
*
,;0
!
6 / &2
; , 5, ;
,
A
* $
81
,
5
(
*
,
"2
!
!$
?
$
(
:
&
; '
/
=$
*
%
"3
$ 7
/ $
. *:
*
$
#
<
<
;0
& +*#
/
)
.
0 ; ;
1' 4
$%
#
3
*
9B
= * : . $6 6 & !
1
+
* !
1 "
# $ 4 :
% +
/
/
0 !
2 $ 1
) / %
& =(7
55 )
$ $
/ 4 :
, ,
* $
$
3
*, !
9
1
@
(
!
&
&
+
( $6
/
6 /
# $ -
$6 * 1 / +#
/
+
0 $ $ (
& =$
&
% @ /
$
:
! / )2-% '
; ;
*3 * . $
:
& $
2
%/