PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA ( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT.

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI
RATA-RATA ( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT )
DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER
PADA KECAMATAN RUNGKUT
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyar atan dalam memper oleh
Gelar sarjana teknik ( S-1 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Oleh :
A NUGROHO BUDIYONO
0853010068
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI
RATA-RATA (NIR) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH (ZNT)
DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON
LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT
Disusun Oleh :
A Nugr oho Budiyono
0853010068
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Pr ogram Studi Teknik Sipil FTSP UPN ’’Veteran’’ J awa Timur
pada tanggal, 22 Mei 2012

Dosen Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Penguji I


N Dita Pahang Putr a, ST.,MT.
NPT. 3 7003 00 0175 1

Dr s.Ir. Made Dhar ma Astawa, MT.
NIP. 19530919 198601 1 00 1

Pembimbing Pendamping

2. Penguji II

Dr a.Anna Rumintang, MT.
NIP. 19620630 198903 2 00 1

Ir. Siti Zainab, MT.
NIP. 19600105 199303 2 00 1
3. Penguji III

Farida Rahmawati, ST., MT.
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Univer sitas Pembangunan Nasional ’’Veter an’’ J awa Timur

Ir . Naniek Ratni J AR., M.Kes.
NIP. 19590729 198603 2 00 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan segenap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “ Prediksi Nilai tanah Berdasar kan Nilai Indikasi Rata-rata
( NIR ) Tanah Pada Zona Nilai Tanah (ZNT ) dengan Menggunakan Metode
Linier dan Non Linier Pada Kecamatan Rungkut “. ini merupakan suatu syarat bagi
mahasiswa dalam menempuh jenjang sarjana Strata 1 (S-1) di Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan UPN “Veteran” Jawa Timur.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis berusaha semaksimal mungkin
menerapkan ilmu yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan dan buku–buku literatur
yang sesuai dengan judul Tugas Akhir ini. Disamping ini penulis juga menerapkan

petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing. Namun sebagai manusia
biasa dengan keterbatasan yang ada pada penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun dari setiap pembaca akan penulis terima demi kesempurnaan Tugas Akhir
ini.
Dengan tersusunnya Tugas Akhir ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan,
semangat, arahan serta berbagai macam bantuan baik berupa moral maupun spritual,
terutama kepada :

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.

Ir.Naniek Ratni JAR.,M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.


Ibnu Sholichin,ST.,MT. selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

N Dita P Putra , ST.,MT. selaku dosen pembimbing utama Tugas Akhir yang telah
berkenan memberikan bimbingan, waktu dan dorongan moril selama pengerjaan
Tugas Akhir sampai selesai.

4.

Dra.Anna Rumintang,MT. selaku dosen pembimbing pendamping Tugas Akhir
yang telah berkenan memberikan bimbingan, waktu dan dorongan moril selama
pengerjaan Tugas Akhir sampai selesai.

5.

Ibu Ir. Siti Zainab,MT. yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.


6.

Segenap dosen dan staff Program Studi Teknik Sipil UPN “Veteran” Jawa Timur.

7.

Para tim penguji yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lebih baik.

8.

Bapak, Ibu tersayang, dan kedua kakakku yang telah banyak memberikan
dukungan lahir dan batin, material, spritual, dan moral sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

9.

Untuk teman-teman Holywood, Intan Timoer,ST Slamet Anang,SE. Endro
Wicaksono,ST Bambang Palgunadi,S.Sos. Afon Satriyatama,SE. terimakasih atas

bantuan dan kekompakannya.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10.

Djoko

sumarsono,Sadmay

Gigid

Handika,Jainudin,Rahmad

Hidayat,Erwin

Dwiyanto, Gely Septiandana,Bayu Tri, Tri Wijatmiko, Ambar, Yuda, Misbahc,
Rani, Rudi, Reza.H, Sudian,Nur Fardiansyah, Fatih, Eko Prasetyo, Ferry, Rona,

Arum, Febri, Metha, Arif Cahyono, Takrep, Koko, Rio Andriyanto, my little
angel Intan Atikasari dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
11.

Segenap keluarga besar Teknik Sipil UPN “Veteran” Jatim dan teman-teman
Teknik Sipil khususnya angkatan 2007-2010 terima kasih atas dorongan dan
semangatnya yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini.

Surabaya, 8 Mei 2012

Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA
( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT ) DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA

KECAMATAN RUNGKUT
Oleh :
A Nugr oho Budiyono
ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan kota-kota besar banyak dipengaruhi oleh kompleksnya
fungsi yang dijalankan suatu kota atau daerah tersebut. Pertumbuhan pembangunan
yang sangat pesat di kota-kota besar membuat kebutuhan lahan atau tanah sangat
tinggi. Perkembangan suatu kota atau daerah akan selalu diikuti dengan
meningkatnya permintaan tanah dan selanjutnya akan menaikkan nilai tanah.
Kebutuhan tanah yang sangat tinggi memiliki kecenderungan nilai tanah di
kota-kota besar meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan di
daerah atau kota tersebut. Dengan peningkatan nilai tanah yang terjadi diharapkan
dapat diprediksi nilai tanah di daerah tersebut sehingga kenaikan nilai tanah yang
terjadi tidak menghambat pembangunan didaerah tersebut.
Peningkatan nilai tanah berdasarkan pada data NIR pada tahun 2004-2010 di
Kecamatan Rungkut ,dapat di persentasekan kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010
menurut ZNT di kecamatan rungkut adalah berkisar antara 0,65% – 8,5% per tahun.
Sedangkan nilai tanah yang mengalami peningkatan paling besar rata-rata
persentasenya adalah zona BX yaitu kenaikannya 8.58 %, sedangkan zona nilai
tanah yang paling kecil rata-rata persentasenya adalah zona AQ yaitu kenaikan

setiap tahunya 0,63 %, dan zona nilai tanah yang rata-rata kenaikanya hampir sama
adalah zona AA dan AB yaitu kenaikan tiap tahunya adalah 1,76% dan 1,74%.
Dengan menganalisa data NIR tanah pada tahun 2004-2010 dapat diprediksi
NIR tahun 2011 di Kecamatan Rungkut untuk zona AA Jl. Kali Rungkut, sebesar
Rp.2359077. dan dengan menggunakan data NIR dari tahun 2004-2010 dapat
disimpulkan metode yang paling tepat untuk keseluruhan ZNT, untuk zona AA Jl.
Kali Rungkut, metode yang paling tepat adalah metode Logaritmic.

Keyword : Tanah, Nilai Tanah.Regresi Linier dan Non Linier,NIR,ZNT.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan kota-kota besar banyak dipengaruhi oleh kompleksnya
fungsi yang dijalankan suatu kota atau daerah tersebut. Pertumbuhan pembangunan

yang sangat pesat di kota-kota besar membuat kebutuhan lahan atau tanah sangat
tinggi. Perkembangan suatu kota atau daerah akan selalu diikuti dengan
meningkatnya permintaan tanah dan selanjutnya akan menaikkan nilai tanah. Karena
tanah mempunyai sifat yang tetap baik dalam lokasi maupun jumlahnya.

Kebutuhan tanah yang sangat tinggi memiliki kecenderungan nilai tanah di kotakota besar meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan di
daerah atau kota tersebut. Selain itu meningkatnya nilai tanah disebabkan oleh
beberapa factor yaitu faktor fisik dasar, faktor fisik geografis, faktor sarana dan
prasarana, faktor fasilitas kebutuhan, dan faktor lingkungan. Penentuan nilai tanah
diperlukan untuk mengetahui nilai tanah yang senantiasa berubah akibat berbagai
kepentingan dalam penggunaan tanah, Karena sifat tanah yang bersifat dinamis atau
berubah – ubah seiring dengan bertambahnya waktu.

Kecamatan Rungkut adalah salah satu daerah yang sedang berkembang, luas
wilayah kecamatanya yang mencapai 2104,128 ha, yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu
Kelurahan Kalirungkut,

kedung Baruk, Rungkut Kidul, Penjaringan Sari,

Wonorejo,dan Medokan Ayu.( http://rungkut-surabaya.org/peta-lokasi.html )

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Sehingga dengan luas wilayah yang cukup luas memungkinkan wilayah tersebut
menjadi salah satu daerah yang berkembang. Banyaknya faktor – faktor yang
mempengaruhi nilai tanah di daerah tersebut,antara lain adanya pusat perindustrian,
universitas, dan akses jalan yang mudah dijangkau. Sehingga dapat menyebabkan
naiknya nilai tanah didaerah rungkut.

Dengan peningkatan nilai tanah yang terjadi diharapkan dapat diprediksi nilai
tanah di daerah tersebut sehingga kenaikan nilai tanah yang terjadi tidak
menghambat pembangunan didaerah tersebut.

1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang dapat di tulis dari latar belakang tersebut adalah.
1. Berapa besar persentase kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut
ZNT di Kecamatan Rungkut?
2. Bagaimana pola nilai tanah pada masing-masing ZNT pada tahun 20042010 di Kecamatan Rungkut?
3. Berapa NIR ditahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 di
Kecamatan Rungkut dengan metode linier dan non linier pada setiap ZNT ?
4. Metode regresi apakah yang paling tepat untuk memprediksi NIR tahun
2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 untuk keseluruhan ZNT di
Kecamatan Rungkut ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.3 Tujuan Penelitian
1. Menentukan persentase kenaikan nilai tanah tahun 2004-2010 menurut
ZNT di Kecamatan Rungkut.
2. Mendeskripsikan pola nilai tanah pada masing-masing ZNT pada tahun
2004-2010 di Kecamatan Rungkut.
3. Memprediksi NIR ditahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010
di Kecamatan Rungkut dengan metode linier dan non linier pada setiap
ZNT.
4. Menentukan metode regresi yang paling tepat untuk memprediksi NIR
tahun 2011 berdasarkan data NIR tahun 2004 – 2010 untuk keseluruhan
ZNT di Kecamatan Rungkut.

1.4 Batasan Masalah
1. Zona nilai tanah ditentukan berdasarkan laporan data NIR di tahun
2004 - 2010.
2. Tidak menghitung nilai jual objek pajak di tahun 2004 - 2010.
3. Tidak menghitung pajak bumi dan bangunan baik ditahun 2004 2010.
4. Tidak membahas NJOP.
5. NIR dari data sekunder yang diperoleh dari pemkot.

1.5 Manfaat Penelitian.
1. Dapat mengetahui persentase kenaikan tanah tiap tahunya.
2. Dapat memprediksi nilai tanah ditahun 2011 di Kecamatan Rungkut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

3. Dapat mengetahui metode yang paling tepat dalam menganalisa nilai
indikasi tanah
4. Dapat mengetahui pola nilai tanah.

1.6 Lokasi Penelitian

Gambar 1.1 Kecamatan Rungkut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.Tanah
Tanah (bahasa Yunani : pedon; bahasa Latin : solum) adalah bagian kerak bumi
yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah dapat diartikan dalam beberapa
pengertian, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurut ahli geologi akhir abad XIX mendefinisikan tanah sebagai lapisan
permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit
yaitu lapisan partikel halus.
2. Pada tahun 1870 seorang ahli pedologi yaitu Dokuchaev mendefinisikan
tanah sebagai bahan padat (bahan mineralatau bahan organik) yang terletak
dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami
perubahanyang dipengaruhi oleh faktor bahan induk, iklim, organisme,
topografi, dan waktu.
3. Menurut S. Rowton Simpson, tanah tidak bergerak sehingga secara fisik tidak
dapat diserahkan/dipindah atau dibawa. Selain itu, tanah juga bersifat abadi.
Tanah tidak dapat dirubah dalam tingkatnya sebagai bagian dan burni itu
sendiri, juga tidak dapat ditambah atau dikurangi atau dirusakkan
sebagaimana halnya dengan bentuk - bentuk kekayaan yang Iainnya.
(Rowton, Simpson S. Land and Registration, London: Cambridge, University
Press.)

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi tanah adalah permukaan
bumi atau lapisan bumi atas sekali; keadaan bumi di suatu tempat; permukaan
bumi yang diberi batas; bahan - bahan dan bumi, bumi sebagai bahan sesuatu
(pasir, cadas, napal dan sebagainya).
5. Dalam hukum disebutkan juga kata tanah, tanah dalam arti yuridis adalah
sebagai suatu pengertian yang telah diberikan batasan resmi oleh Undang Undang Pokok Agraria (UUPA), dengan demikian pengertian tanah dalam
arti yuridis adalah “permukaan bumi.”
6. Menurut Soerianegara, tanah merupakan sumber daya alam yang mempunyai
peranan dalam berbagai segi kehidupan manusia, yaitu sebagai tempat dan
ruang untuk hidup dan berusaha, untuk mendukung vegetasi alam yang
manfaatnya sangat diperlukan oleh manusia dan sebagai wadah bahan
mineral, logani, bahan bakar fosil dan sebagainya untuk keperluan manusia
(Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (Eds.). 1994. PROSEA. Plant
Resources of South East Asia 5(1) Timber Trees : Major Commercial
Timbers.PROSEA. Bogor.)

2.2 Nilai dan Harga Tanah
2.2.1 Definisi Nilai dan Harga Tanah
Pengertian nilai tanah dibedakan antara tanah yang diusahakan (improved
land) dan tanah yang tidak diusahakan (unimproved land). Nilai tanah yang tidak
diusahakan adalah harga tanah tanpa bangunan diatasnya. Sedang nilai tanah yang
diusahakan adalah harga tanah ditambah dengan harga bangunan yang terdapat di
atasnya. (Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986.).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Menurut Ray M. Northam (1975) mengemukakan dua buah pengertian tentang
nilai tanah, yakni :
1.

Nilai tanah adalah nilai pasar (market value) yaitu harga jual beli
tanah yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.

Nilai tanah adalah nilai assessment (assessed value) yaitu nilai
yang diestimasi oleh seorang penilai. Market value merupakan data
dasar bagi assessed value.

Nilai tanah menurut Chapin,dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, antara
lain:
1. Nilai keuntungan yang dihubungkan dengan tujuan ekonomi dan
yang dapat dicapai dengan jual beli tanah di pasaran bebas.
2. Nilai kepentingan umum yang dihubungkan dengan kepentingan
umum dalam perbaikan kehidupan masyarakat.
3. Nilai sosial yang merupakan hal mendasar bagi kehidupan dan
dinyatakan penduduk dengan pelaku yang berhubungan dengan
pelestarian, tradisi, kepercayaan dan sebagainya.
(http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&v
iew=article&id=513:pentingnya-perlindungan-hukum-atas-tanahdi-perkotaan&catid=220:hukum-pertanahan)
Menurut Supriyanto (1999), nilai tanah adalah suatu pengukuran yang
didasarkan kepada kemampuan tanah secara ekonomis dalam hubungannya dengan
produktifitas dan strategi ekonomisnya. Di dalam realitanya, nilai tanah dibagi
menjadi dua, yaitu nilai tanah langsung dan nilai tanah tidak langsung ;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1. Nilai tanah langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan tanah yang secara
langsung memberikan nilai produktifitas dan kemampuan ekonomisnya,
seperti misalnya lahan atau tanah yang secara langsung dapat berproduksi,
contohnya tanah pertanian.
2. Nilai tanah tidak langsung adalah suatu ukuran nilai kemampuan tanah dilihat
dan segi letak strategis sehingga dapat memberikan nilai produktifitas dan
kemampuan ekonomis, seperti misalnya tanah yang letaknya berada di pusat
perdagangan, industri, perkantoran dan tempat rekreasi.

2.2.2 Pola dan Str uktur Nilai dan Harga Tanah
Menurut Sincalir, nilai tanah dibagi ke dalarn 2 tipe yang berbeda, yaitu;
1. nilai tanah pertanian yang dikaitkan dengan usaha - usaha dalam bidang
pertanian.
2. nilai tanah spekulatif sebagai akibat adanya derajad antisipasi terhadap
perluasan fisik kota yang meningkat pada areal yang bersangkutan
sehingga penentuan besarnya nilai tanah selalu dikaitkan dengan
kepentingan non agraris. Karena gejala perluasan kota dianggap sebagai
sesuatu yang berjalan terus, walau lambat namun pasti, maka para petani
mempunyai penilaian bahwa nilai tanah yang mendekati kota mempunyai
nilai spekulasi yang semakin tinggi.
Menurut Von Thunen (1826), ketersediaan infrastruktur (termasuk di dalamnya
sarana dan prasarana perhubungan) di kawasan perkotaan juga memiliki hubungan
yang positif dan efek saling ketergantungan dengan nilai tanah. Dengan adanya
infrastruktur, menyebabkan nilai tanah menjadi lebih tinggi, sebaliknya proyek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

infrastruktur juga urung dilaksanakan jika harga tanah yang menjadi calon lokasi
harganya terlalu mahal.
Menurut Chapin, pola dan struktur nilai tanah kota dikemukakan sebagai
berikut:
1. Pusat wilayah perdagangan atau CBD (Central Business District)
mempunyai nilai tanah tertinggi dibandingkan dengan wilayah wilayah lain.
2. Pusat wilayah kerja dan pusat perkotaan yang terletak disekeliling
perbatasan pusat kota mempunyai nilai tanah tertinggi setelah CBD.
3. Di luar dan kawasan tersebut, terdapat kawasan perumahan dengan
nilai tanah yang semakin jauh dan pusat kota semakin berkurang nilai
tanahnya.
4. Pusat - pusat pengelompokan industri dan perdagangan yang
menyebar mempunyai nilai tanah yang tinggi dibanding dengan
sekelilingnya, dimana biasanya kawasan ini dikelilingi perumahan.
(http://www.indolawcenter.com/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=513:pentingnya-perlindungan-hukum-atas-tanah-diperkotaan&catid=220:hukum-pertanahan

2.2.3 Faktor Penentu Nilai dan Harga Tanah
Menurut Joseph K Eckert, membedakan faktor - faktor yang mempengaruhi
nilai tanah menjadi 4, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1. Faktor ekonomi
Faktor

ekonomi

berhubungan

dengan

kondisi

perekonomian

internasional, nasional, regional dan lokal yang selanjutnya akan
berpengaruh pada variabel ketersediaan dan kebutuhan yang tentunya
juga akan mempengaruhi nilai tanah. Adapun variabel kebutuhan yang
mempengaruhi nilai tanah antara lain adalah tingkat pengangguran, upah
rata-rata, tingkat pendapatan, kekuatan membeli dan aspek - aspek
finansial lainnya.
2. Faktor sosial
Faktor sosial berhubungan dengan keinginan masyarakat untuk
mendapatkan daerah yang aman dan tentram, dimana hal tersebut
diwujudkan dalam kelompok - kelompok masyarakat yang cenderung
untuk mendekati pusat kota.
3. Faktor hukum, pemerintahan dan politik
Faktor ini dapat mempengaruhi naik turunnya kebutuhan akan tanah.
Kegiatan dan fasilitas infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti
jalan, sekolahan, transportasi, rumah sakit, polisi dan pemadam
kebakaran

juga

menyebabkan

kebutuhan

tanah

meningkat

dan

mempengaruhi nilai tanah.
4. Faktor fisik, lingkungan alam dan lokasional
Faktor ini secara umum berpengaruh pada wilayah perkotaan atau
perdagangan. Nilai tanah berubah karena adanya letak relatif tanah
terhadap pusat bisnis, akses ke jalan raya, pusat perbelanjaan dan
sekolahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Menurut Kurdinanto, (Cholis 1995) nilai tanah terbentuk oleh faktor - faktor
yang mempunyai hubungan, pengaruh serta daya tanah yang kuat terhadapnya yang
diklasifikasikan menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor - faktor terukur (tangible factors).
Faktor terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang bisa diolah
secara ilmiah menggunakan logika - logika akademik. Faktor ini
kemunculannya terencana dan bentuk fisiknya ada di lapangan, misalnya
aksesbilitas (jarak dan transpontasi) dan jaringan infrastruktur (sarana
dan prasarana kota seperti jalan, listrik, perkantoran dan perurnahan).
2. Faktor - faktor tak terukur (intangible/actors)
Faktor tak terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang muncul tiba
- tiba (dengan sendirinya) dan tidak bisa dikendalikan di lapangan.
Golberg dan Chiloy menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai
tanah dengan karakteristik yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik ini menyangkut kemiringan tanah, ketinggian, bentuk,
jenis tanah dan luas dan area tertentu. Karakteristik tanah yang paling
umum adalah sebagai berikut:
a. Ruang (space). Karakteristik luas tanah suatu area mungkin
merupakan karakteristik fisik yang paling penting. Luas tanah
yang akan ditempati merupakan hal penting untuk pemahaman
perhitungan ekonomi dan sebentuk tanah tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

b. Kestabilan tanah (indestructibility). Tanah secara fisik tidak bisa
dihancurkan ataupun diciptakan, sedangkan struktur ketahanan
tanah mempengaruhi tanah yang tersedia setiap waktu.
c. Tidak dapat dipindahkan (immobility). Ruang di perrnukaan burni
tidak dapat dipindahkan ke tempat lain. Keberadaan tanah
tersebut adalah permanen terhadap lokasi fisik di mana tanah
tersebut terletak.
d. Keunikan (uniqueness). Setiap lokasi di permukaan bumi
memiliki keunikan masing - masing. Karakteristik setiap tempat
ditentukan oleh kemiringan, bentuk, ketinggian, luas, iklim dan
karakteristik lain masing - masing tempat.
2. Karakteristik Lokasional
Lokasi suatu tanah perkotaan berkaitan dengan penggunaan tanah yang
dapat dilakukan di tanah tersebut, berupa kegiatan ekonomi dan sosial.
3. Karakteristik Legal
Dalarn pengenalan keunikan tanah perkotaan, dibentuk suatu intitusi
legal yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan, penempatan dan
pemilikan tanah perkotaan.

2.3 Tata Guna Tanah
2.3.1 Definisi Tata Guna Tanah
Tanah (land) adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Yang dimaksud dengan tata guna tanah (land use) adalah pengaturan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

penggunaan tanah (tata : pengaturan). Hakekat dan tata guna tanah, yaitu bagaimana
menata tanah sesuai dengan peruntukannya (Johara, 1999).
Menurut Sadyohutomo (2006), dalam Ely (2006), istilah tata guna tanah juga
berarti aturan atau pengaturan tanah agar diperoleh tatanan penggunaan yang di
inginkan. Keinginan tersebut merupakan tujuan (goal) yang secara normatif
diformulasikan dalam bentuk azas - azas tata guna tanah yang disingkat LOSS
(Lestari, Optimal, Serasi, dan Seimbang), yang artinya penggunaan tanah yang ada
telah sesuai dengan yang diharapkan.
Tata guna tanah biasanya dihubungkan dengan penatagunaan tanah, yang
muncul setelah terbitnya Keputusan Presiden No. 26 Tahun 1988 tentang Badan
Pertanahan Nasional, dimana yang dimaksud dengan penatagunaan tanah adalah
rangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan tata guna tanah
(Soemadi 1994, dalam Ely 2006).
Jika ditinjau dan konteks perancangan kota maka pengertian pola penggunaan
tanah (land use) adalah sebagai berikut (Danisworo 1991, dalam Emawati 2005):
a. Mikro land use, yaitu peruntukkan tanah pada suatu tempat yang
secara langsung disesuaikan dengan masalah - masalah yang terkait
dan bagaimana seharusnya daerah atau zona dikembangkan.
b. Land use menurut Hamid Shirvani, yaitu ketentuan mengenai tata guna
tanah dapat disesuaikan langsung dengan masalah bagaimana
seharusnya suatu daerah dikembangkan.
c. Land use planning menurut R.Tjahyono, yaitu proses alokasi sumber
daya yang dilakukan sedemikian rupa sehingga manfaatnya dapat di
rasakan seluruh masyarakat kota secara luas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Menurut Koestoer (2001), tata guna tanah di kota biasanya mempunyai pola
yang teratur dan mudah diduga. Nilai tanah dapat menentukan pola tata gunanya.
Semakin tinggi dan baik nilai tanah cenderung menunjukkan pemiliknya hendak
mengembangkannya untuk keuntungan paling tinggi. Tata guna tanah di kota besar
digolongkan kedalam lahan pemukiman, ruang transportasi, lahan kormersial dan
industri, serta lahan milik umum.

2.3.2

Pola Tata Guna Tanah Per kotaan

Dalam pola tata guna tanah perkotaan yang berhubungan dengan nilai
ekonomi,terdapat beberapa teori sebagai berikut (Johara, 1999):
Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik (Concentric Zone Theory), E.W.
Burgess mengemukakan bahwa kota terbagi sebagai berikut:

1 2 3

4

5

Gambar 2.1 Teori Jalur Sepusat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

• Pada lingkaran dalam terletak pusat kota(central business district atau
CBD) yang terdiri atas bangunan - bangunan kantor, hotel, bank,
bioskop, pasar dan toko pusat perbelanjaan (1).
• Pada lingkaran tengah pertarna terdapat jalur alih yang terdiri atas
rumah - rurnah sewaan, kawasan industri dan perurnahan buruh (2).
• Pada lingkaran tengah kedua terletak jalur wisma buruh, yaitu kawasan
perumahan untuk tenaga kerja pabrik (3).


Pada lingkaran luar terdapat jalur madyawisma, yaitu kawasan
perurnahan yang luas untuk tenaga kerja halus dan kaum madya
(middle class) (4).

• Di luar lingkaran terdapat jalur pedagang, dimana sepanjang jalan besar
terdapat perumahan masyarakat golongan madya dan golongan atas
atau masyarakat upakota (5).

2.4. Laporan Bulanan Tr ansaksi Tanah
Laporan bulanan transaksi tanah adalah data yang digunakan untuk
menentukan dan menganalisis

nilai indikasi rata-rata dari daerah tertentu. Data

transaksi diperoleh dari beberapa lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola
pengalihan lahan dan transaksi jual beli tanah di beberapa daerah tertentu. Di
indonesia lembaga yang berwenang adalah Notaris dan Kantor PPAT. Laporan
bulanan berisi data dan informasi tentang nilai transaksi tanah yang direkap dalam
satu bulan, dan nilai transaksi tanah yang dikirim ke kantor pajak bumi dan bangunan
akan digunakan untuk menentukan dan menganalisa nilai indikasi rata-rata dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

wilayahtertentu.(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbp
p-gdl-arifrachma-28807)

2.5. Nilai Indikasi Rata-rata
Nilai Indikasi Rata-rata adalah nilai pasar wajar rata-rata yang dapat
mewakili nilai tanah dalam suatu Zona Nilai Tanah. Penentuan Nilai indikasi ratarata dengan metode perbandingan harga harus dilakukan penyesuaian terhadap harga
transaksi jual beli baik itu mengenai karakteristik lokasi, waktu transaksi dan jenis
data. Penentuan Nilai indikasi rata-rata seperti ini bersifat sangat subyektif karena
besar penyesuaian ditentukan oleh masing-masing penilai. Penentuan Nilai indikasi
rata-rata yang bersifat subyektif dan harga transaksi dalam laporan bulanan notaris
PPAT yang diduga bukan harga sebenarnya menjadikan penentuan Nilai indikasi
rata-rata di bawah nilai pasar.
( http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=1539)

2.6. Zona Nilai Tanah
Zona Nilai Tanah adalah zona geografis yang terdiri atas sekelompok Objek
Pajak yang mempunyai satu Nilai Indikasi Rata-rata yang dibatasi oleh batas
penguasaan/pemilikan objek pajak dalam satu satuan wilayah administrasi
pemerintahan desa/kelurahan tanpa terikat pada batas blok. Dari sisi spasial syarat
utama pembuatan Peta Zona Nilai Tanah adalah tersediannya data Peta dengan Skala
Minimal 1:10000 atau yang lebih besar. Sedangkan dari sisi tekstual pembuatan peta
zona nilai tanah memerlukan data berupa harga tanah berdasarkan nilai pasar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dalam membuat batasan zona suatu nilai tanah dibutuhkan ketepatan penarikan
garis batas zona nilai tanah itu sendiri. Ketepatan dimaksud salah satunya adalah
ketepatan suatu persil/bidang masuk kedalam satu kelompok zona tanah tidak lebih.
Pada umumnya penarikan batasan dari suatu zona dengan nilai tertentu ditarik
berdasar penampakan geografis seperti batas persil, jalan dan sungai. Peta dengan
kedalaman minimal 1:10000 atau lebih telah menampakan bentang batasan geografis
yang tepat. Di samping itu kedalaman informasi yang didapat dari peta skala besar
lebih akurat dibanding dengan peta skala kecil. Hal ini nantinya akan berpengaruh
pada penempatan titik-titik sample pengamatan.
( http://bpn20-2008.blogspot.com/2009/01/ pemetaan-zona-nilai-tanah-2.html)

2.7 Regresi Linier
Persamaan yang sederhana dan luas penggunaannya untuk menunjukan
hubungan variable-variabel adalah persamaan linier. Persamaan garis regresi contoh
seperti yang sering dikenal dalam bentuk :
Y’ = a + bX

( 2.1 )

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)
Y’ = variable yang diramalkan (dependent variable)
a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong dengan
sumbu vertical pada gambar kalau nilai X = 0
b = slope, yaitu koefisien kecondongan garis
Untuk mencari nilai-nilai a dan b, digunakan rumus-rumus sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

 n
  n
 n 
n ∑ X iYi  − ∑ X i  ∑ Yi 
  i =n   i = n 
b =  i =n
2
n
  n 
n ∑ X i  − ∑ Yi 
 i=1   i =1 
n

a=

(2.2)

n

∑ Y1 − b.∑ X i
i =1

i =1

(2.3)

n

didalam persamaan linier, hubungan antara dua variable bila digambarkan
secara grafis (dengan scatter diagram), semua nilai X dan Y yang sesuai dengan
persamaan Y = a + bX akan jatuh pada suatu garis lurus (straight line). Garis tersebut
yang dinamakan regression line (garis regresi). ( Subagyo pangestu dan Ps
djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta : Penerbit BPFE.

2.8 Regresi Non Linier (Power)
2.8.1 Regr esi Power
Persamaan umum model ini di taksir dalam bentuk bentuk
Y = aXb

(2.4)

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)
Y = variable yang diramalkan (dependent variable)
Untuk mencari nilai-nilai a dan b, digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
b=

n(∑ log X i log Yi ) − (∑ log X i )(∑ log Yi )

log a =

(

)

n ∑ log X i − (∑ log X i )
2

∑ log Y

i

n

−b

∑ log X

2

i

n

(2.5)

(2.6)

( Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.Bandung: Penerbit Tarsito.)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.8.2 Regr esi Exsponensial
Persamaan umum model ini di taksir dalam bentuk bentuk
Y = aebX

(2.7)

Ket: X = variable yang diketahui (independent variable)
Y = variable yang diramalkan (dependent variable)
Untuk mencari nilai-nilai a dan b, digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
Log b =

log a =

n(∑ log X i log Yi ) − (∑ log X i )(∑ log Yi )

(

)

(2.8)

n ∑ log X i − (∑ log X i )

∑ log Y

i

n

−b

2

∑ log X

2

i

(2.9)

n

( Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.Bandung: Penerbit Tarsito.)

2.9. koefisien Deter minasi (R 2)
Koefisien determinasi adalah

koefisien

yang

menyatakan presentase

penyimpangan (keragaman) peubah bebas Y yang dapat dijelaskan peubah bebas X
dalam model regresi yang sedang di bahas. Untuk memberi interpretasi koefisien
korelasi ini, maka sebaiknya memakai R2 yaitu koefisien determinasi.
R2 = 1 −

∑ (Yi − Y' )
∑ (Yi -Ý)

(2.10)

r2 mengggambil nilai antara 0 dan 1, bahwa nilai hanyalah antara 0 dan 1
dapat diterangkan sebagai berikut. Menurut dasarnya cara pendugaan kuadrat terkecil
itu menyebabkan penyebut menjadi jumlah pangkat dua simpangan paling kecil
diantara jumlah-jumlah pangkat dua yang mungkin dibuat dengan cara yang sama.
Hasil bagi haruslah lebih kecil atau sama dengan satu. Oleh karena pembilang dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

penyebut dari pembanding ini merupakan jumlah-jumlah pangkat dua, maka hasil
baginya selalu positif. Dengan demikian jelaslah bahwa r2 mengggambil nilai antara
0 dan 1. (Wibisono, Yusuf.2005.Metode Statistik.UGM : Gadjah Mada University
Press)

2.10. Uji Hipotesis
Untuk masalah garis regresi, pengujian hipotesis bukan mengenai garis
regresinya tetapi mengenai ß yaitu slope dari garis regresi populasinya. Seperti telah
dijelaskan dimuka bahwa untuk mengestimasi ß digunakan b yang dihitung dari data
sampel dengan metode least squares. Nilai statistic b ini akan bervariasi pada
sampel-sampel yang berbeda (berbeda antara sampel yang satu dengan sampel yang
lain). Garis regresi yang didapat adalah garis regresi untuk sampel tersebut, yang bisa
dipandang sebagai estimate dari garis regresi populasinya. Karena estimate tersebut
hanya didasarkan pada sampel, berarti factor kebetulan (chance variation).
Sb =

SY . X


∑ Xi 
n
∑i =1 X i2 −  i =1 n 
n

2

(2.11)

Dimana :
Sb = Standarrd error of the regression coefficient
SY.X = Standard eooror of estimate

Hipotesis nihil yang akan diuji adalah b = 0 artinya tidak ada hubungan antar dua
variabel. Apabila n < 30 maka distribusi sampling nilai b mengikuti distribusi nilai t

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dengan degrees of freedom n – 2 sebaliknya uintuk sampel besar distribusi nilai akan
mendekati distruibusi normal.
Sampel kecil = t =

b−β
Sb

Sampel besar = z =

b−β
Sb

(Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta
: Penerbit BPFE.)

2.11. Limits Of Prediction
Untuk mengevaluasi ketelitian dari suatu pendugaan atau goodness dari suatu
keputusan (decision) kita harus mengetahui sesuatu dentang variabilitas dari populasi
dimana sampel kita ambil. Variabilitas ini biasanya diukur dengan deviasi standar
dari condition distribution dari Y untuk nilai-nilai X tertentu.
Selama data yang dipergunakan semacam persoalan tersebut hanya terdiri
dari nilai-nilai Y yang sangat sedikit untuk nilai X tertentu kita akan menemui
kesulitan untuk menduga deviasi standart ini. Oleh karena itu kita beranggapan
bahwa condicional distribution dari Y untuk nilai-nilai X tertentu, semuanya
mempunyai deviasi standart yang sama.
Dengan anggapan bahwa deviasi standart senyatanya dari Y adalah sama
untuk setiap nilai X, maka kita dapat melihat deviasi vertical dari garis regresinya.
Deviasi ini dinamakan deviations from the mean atau deviasion from the respective
means.
Deviasi standart dari distribusi, dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

n

SYX =

∑ (Y
i =1

i

− Yi ' ) 2
(2.12)

n−2

Sesudah kita mengetahui standard error of estimate bagaimana kita dapat
meramalkan jumlah Y untuk suatu nilai uji X tertentu. Dua batas dimana nilai Y
diramalkan akan terletak, ditentukan berdasarkan confidence level (probabilitas
tertentu).
Dengan anggapan bahwa distribusi dari nilai Y untuk nilai-nilai X tertentu
adalah merupakan distribusi normal (kurva normal), maka dua batas angka yang kita
namakan limits of prediction dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
n +1
A = t0,025 . SYX =
+
n



(X − X )2

∑X

2

− 2

(2.13)

−nX

Dimana t0,025 dapat dilihat pada tabel nilai t dengan derajat kebebasan n-2.
(Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.Yogyakarta
: Penerbit BPFE.)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu rancangan yang berisi langkahlangkah dalam melakukan penelitian Tugas Akhir sehingga dapat terencana dengan
baik agar tujuan dan arah permasalahaan tidak menyimpang. Metodologi penelitian
berisi tentang bagaimana mendapatkan data-data yang diperlukan, perhitungan yang
diperlukan dalam pengolahan data, dan menarik kesimpulan serta saran-saran yang
dapat diberikan dari hasil yang diperoleh.
Pada bab ketiga ini akan dijelaskan secara detail langkah-langkah yang akan
dilakukan selama penelitian dilaksanakan sehingga didapatkan hasil akhir penelitian
yang diharapkan.

3.1. Pengumpulan Data
Semua data pendukung dalam penelitian ini diperoleh dari data nilai indikasi ratarata tanah (NIR) di Kec. Rungkut. Data yang diperlukan untuk melakukan penelitian
merupakan data sekunder. Kegiatan pengumpulan data sekunder meliputi :
-

Data laporan transaksi.
Mengumpulkan data nilai indikasi rata-rata (NIR) tanah dalam periode tahun
2004 – 2010 di daerah Kecamatan Rungkut, yang meliputi
Kelurahan Kalirungkut, kedung Baruk, Rungkut Kidul, Penjaringan Sari,
Wonorejo,dan Medokan Ayu. Selama periode yang akan digunakan sebagai
data sampel dalam pengerjaan penelitian.

23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

3.2 Langkah – langkah Pengerjaan
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.

Studi Literatur

2.

Pengumpulan data sekunder, yang berupa data nilai indikasi rata-rata
tanah dalam periode tahun 2004 – 2010 di Kecamatan Rungkut.

3.

Pengolahan data
-

Mempersentase harga nilai tanah dari tahun 2004-2010 berdasarkan
ZNT di kecamatan rungkut.

-

Mendeskripsikan pola nilai indikasi tanah di Kecamatan Rungkut.

-

Analisa mengunakan regresi linier atau non linier di tahun
2004 – 2010 untuk mendapatkan perolehan 2011. Kemudian
dianalisa berdasarkan alamat dan Keseluruhan ZNT.

4.

Dari analisa diatas dapat ditarik kesimpulan dan saran.

5.

Jika hasil analisa Nilai indikasi Tanah sudah di dapat maka data nilai
indikasi tanah tersebut dapat digunakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Langkah – langkah pelaksanaan penelitian ini secara sistematis :
MULAI

Studi Literatur

Pengumpulan Data :
Pengumpulan data sekunder,
yang berupa data NIR dalam
periode tahun 2004-2010.

Pengolahan Data

Persentase
peningkatan ratarata NIR

Deskripsi pola
NIR

Analisa regresi
linier dan non
linier untuk
perolehan 2011

Analisa
bedasarkan ZNT

Kesimpulan dan saran

SELESAI
Gambar 3.1 Flow chard.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Analisa
keseluhan ZNT

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Nilai Tanah
Dari Hasil pengambilan data sekunder didapat melalui dinas pendapatan
pemerintah kota atau pemkot. yang mana data tersebut melalui prosedural yang benar
dengan membuat surat dari bakesbangpol yang kemudian diteruskan ke dinas
pendapatan pemerintah kota. data tersebut berupa data nilai jual objek pajak bumi
dari 2004 – 2010 di kecamatan rungkut yang mana data tersebut terlampir.

4.2. Pola Nilai Tanah
Dari data tersebut dianalisa prosentase per zona nilai tanah ( ZNT ). Untuk
mengetahui berapa persen kenaikan tanah tiap tahunya. Berikut ini hasil perhitungan
prosentase tanah dari tahun 2004 – 2010 di kecamatan rungkut.
Tabel 4.1 Data Nilai Tanah.
Kode ZNT
AA

Nama Jalan ( Alamat )
JL Kali Rungkut

2004
1032000

Nilai Tanah ( NIR )
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1573000 1722000 1862000 2176000 2176000 2352000

Sumber : Data NIR Pemerintah Kota

26
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Hasil perhitungan prosentase nilai tanah :
AA =

((1573000-1032000)x100%) + ((1722000-1573000)x100%)+
1032000
1573000
((1862000-1722000)x100%) + ((2176000-1862000)x100%)+
1722000
1862000
((2176000-2176000)x100%) + ((23522000-2176000)x100%) / 6
2176000
2176000

= 0,88 %
Dari contoh perhitungan diatas selanjutnya perhitungan persentase nilai tanah
dilanjutkan dalam program microsoft exel dan di bawah ini adalah hasil rata – rata
prosentase nilai tanah setiap tahun di kecamatan rungkut mulai tahun 2004 – 2010
berdasarkan zona nilai tanah di masing – masing wilayah.
Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase tiap ZNT.
No

Kode ZNT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

AA
AB
AC
AD
AE
AF
AG
AH
AI
AJ
AK
AL
AM
AN
AO
AP
AQ
AR
AS
AT

Persentase %

No

Kode ZNT Persentase %

1,76
1,74
1,51
1,82
2,61

21
22
23
24
25

AU
AV
AW
AX
AY

1,22
1,13
2,04
1,15
0,93

1,04
1,35
1,93
1,10
0,98
1,07
1,79
1,03
1,20

26
27
28
29
30
31
32
33
34

AZ
BA
BB
BC
BD
BE
BF
BG
BI

1,87
1,46
1,44
1,99
0,92
1,42
1,57
1,04
3,97

0,92
0,82
0,63
0,83
1,83
1,14

35
36
37
38
39
40
41

BJ
BQ
BR
BT
BU
BV
BX

2,55
1,06
1,11
0,95
1,80
1,96
8,58

Sumber : Hasil Perhitungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Dari hasil perhitungan rata-rata persentase dapat di analisa sebagai berikut :
Zona nilai tanah yang paling besar rata-rata persentasenya adalah zona
BX yaitu kenaikannya 8.58 %
Zona nilai tanah yang paling kecil rata-rata persentasenya adalah zona
AQ yaitu kenaikan setiap tahunya 0,63 %
Zona nilai tanah yang rata-rata kenaikanya hampir sama adalah zona
AA dan AB yaitu kenaikan tiap tahunya adalah 1,76% dan 1,74%

4.3. Regr esi Nilai Tanah
Prediksi nilai indikasi rata-rata tanah dilakukan dengan mengunakan metode
linier dan non linier. regresi nonlinier menggunakan metode eksponensial, metode
logaritma dan metode power. Perhitungan regresi nilai tanah adalah sebagai berikut
4.3.1. Regresi Linier
Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan
sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah
maka diselesaikan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data Nilai Tanah.
Kode
ZNT

Nama Jalan ( Alamat )

2004

AD Jl. Kendal Sari
285000
Sumber : Data NIR Pemerintah Kota.

2005

Nilai Tanah ( NIR )
2006
2007
2008

2009

2010

335000

394000

614000

802000

614000

614000

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Tabel 4.4 Regresi Linier.
X
1
2
3
4
5

Y
285000
335000
394000
614000
614000

X2
1
4
9
16
25

XY
285000
670000
1182000
2456000
3070000

6

614000

36

3684000

7

802000

49

5614000

28

3658000

140

16961000

Sumber : Subagyo pangestu dan Ps djarwanto .2005. Statistika Induktif.Edisi ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :
b = 7( 16961000 ) – ( 28 ) ( 3658000 )
7(140) – (282)
= 83178
a = 3658000 – 83178 (28)
7
=189857

Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas maka dapat kita buat persamaan
regresinya sebagai berikut :
Y’ = 19857

+ 81378X

Berdasarkan persamaan diatas , kita dapat mengadakan prediksi nilai indikasi
rata-rata tanah pada tahun 2011. Dengan memasukkan nilai X = pada tahun ke 8 :
Y’ = 189857

+ 83178X

= 189857 + 83178(8)
= 855289

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

Dari perhitungan manual didapat prediksi nilai indikasi rata-rata tanah tahun
2011 sebesar Rp.855289. untuk perhitungan prediksi selanjutnya digunakan
Microsoft exel agar lebih mudah untuk prediksi nilai tanah selanjutnya dan contoh
perhitungannya sebagai berikut.
Tabel 4.5 Prediksi dan Persamaan Regresi
Kode

Nama Jalan ( Alamat )
ZNT
AD Jl. Kendal Sari

2004
285000

2005
335000

2006
394000

Nilai Tanah ( NIR )
2007
2008
614000 614000

2009
614000

2010
802000

Persamaan
Keterangan R2
2011
855289 y = 83179x + 189857 Linier R² = 0,916

Sumber : Hasil Perhitungan

Dengan menggunakan data nilai indikasi tanah dari 2004-2010 dapat
memprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 dengan menggunakan Microsoft exel.
dari perhitungan menggunakan Microsoft exel didapat grafik persamaaan regresi
yang mana grafik tersebut sebagai berikut

900000
y = 83179x + 18985
R² = 0,916

800000

Nilai Tanah

700000
600000
500000
400000

Ser ies1

300000

Linear (Ser ies1)

200000
100000
0
0

2

4

6

8

Tahun

Gambar 4.1 Grafik Persamaan Regresi Linier
Hasil perhitungan prediksi nilai indikasi rata-rata tahun 2011 selanjutnya dapat
dilihat di lampiran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

4.3.2. Regresi Non Linier ( Power )
Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan
sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah
maka diselesaikan sebagai berikut :
Tabel 4.6 Data Nilai Tanah.
Kode
ZNT

Nama Jalan ( Alamat )

2004

AD Jl. Kedung Baruk
200000
Sumber : Data NIR Pemerintah Kota.

2005

Nilai Tanah ( NIR )
2006
2007
2008

2009

2010

285000

335000

537000

537000

464000

537000

Tabel 4.7 Regresi Nonlinier.
X

Y

Log X

Log Y

Log X2

( Log X )(Log Y)

1

200000

0

5.3

0

0

2
3
4
5
6
7

285000
335000
464000
537000
537000
537000
2895000

0.30
0.48
0.60
0.70
0.78
0.85
3.702

5.45
5.52
5.66
5.73
5.73
5.73
39.12

1.63
2.65
3.40
4.01
4.46
4.87
21.02

0.09
0.23
0.36
0.49
0.60
0.71
2.481

28

Sumber : Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :
b

= 7 ( 21.02 ) – ( 3.702 ) ( 39.12 )
7 ( 2.481 ) – ( 3.702 2 )
= 0.5569
Log a = 39.12– (0.5569) x 28
7
7
Log a = 5.296 yang menghasilkan a = 197928

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

Berdasarkan hasil-hasil tersebut di atas maka dapat kita buat persamaan
regresinya sebagai berikut :
y = 197928x0.5569
Berdasarkan persamaan diatas , kita dapat mengadakan prediksi nilai indikasi
rata-rata tanah pada tahun 2011. Dengan memasukkan nilai X = pada tahun ke 8 :
y = 197928x0.5569
= 197928( 8 ) 0.5569
= 630141

Dari perhitungan manual didapat prediksi nilai indikasi rata-rata tanah tahun
2011 sebesar Rp.630141 untuk perhitungan prediksi selanjutnya digunakan
Microsoft exel agar lebih mudah untuk prediksi nilai tanah selanjutnya dan contoh
perhitungannya sebagai berikut.
Tabel 4.8 Prediksi dan Persamaan Regresi
Kode
ZNT

Nama Jalan ( Alamat )

AD Jl. Kedung Baruk

2004

2005

2006

200000

285000

335000

Nilai Tanah ( NIR )
2007
2008
464000

537000

Persamaan

2009

2010

2011

537000

537000

630141 y = 197928x

0.5569

Keterangan
Power

R2
R² = 0,964

Sumber : hasil perhitungan

Dengan menggunakan data nilai indikasi tanah dari 2004-2010 dapat
memprediksi nilai indikasi tanah tahun 2011 dengan menggunakan Microsoft exel.
dari perhitungan menggunakan Microsoft exel didapat grafik persamaaan regresi
yang mana grafik tersebut sebagai berikut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

700000
y = 1 9792x0,556
R² = 0,964

600000

Nilai Tanah

500000
400000
300000

Ser ies1

200000

Pow er (Ser ies1)

100000
0
0

2

4

6

8

Tahun

Gambar 4.2 Grafik Persamaan Regresi Non Linier ( Power )
Hasil perhitungan prediksi nilai indikasi rata-rata tahun 2011 selanjutnya dapat
dilihat di lampiran.

4.3.3. Regresi Non Linier Exponensial
Perhitungan dengan menggunakan regresi linier. Dimana X = dimisalkan
sebagai tahun dan Y = sebagai nilai tanah, dengan data nilai indikasi rata-rata tanah
maka diselesaikan sebagai berikut :
Tabel 4.9 Data Nilai Tanah.

Kode
ZNT

Nama Jalan ( Alamat )

AD Jl. RayaWonoRejo

2004

2005

Nilai Tanah( NIR)
2006
2007
2008

160000

243000

285000

394000

2009

464000 1032000

Sumber : Data NIR Pemerintah Kota.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2010
614000

34

Tabel 4.10 Regresi Exponensial.
X

Y

Ln Y

T = t-t

T2

T x Ln X

1

160000

11.98

-3

-35.94

9

2

243000

12.40

-2

-24.8

4

3

285000

12.56

-1

-12.56

1

4

394000

12.88

0

0

0

5

464000

13.04

1

13.04

1

6

1032000

13.84

2

27.68

4

7

614000

13.32

3

39.96

9

T=4

3192000

12.88

0

7.38

28

Sumber : Sudjana.1989.Metoda Statistika. Edisi Ke 5.

Sehingga diperoleh nilai a dan b sebagai berikut :
ά

= 7.38
28
= 0.2648

Dari tabulasi diperoleh

Dokumen yang terkait

Tinjauan terhadap Analisis Zona Nilai Tanah & Nilai Indikasi Rata-rata Dalam Rangka Penetapan NJOP di KPP Pratama Padang.

0 1 6

PREDIKSI SPASIAL BERDASARKAN CLUSTERING NILAI INDIKASI TANAH PADA ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN SAMBIKEREP.

0 0 66

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH (ZNT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA KECAMATAN SAMBIKEREP.

1 6 48

ANALISIS SPASIAL BERDASARKAN CLUSTERING NILAI INDIKASI TANAH PADA ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN RUNGKUT.

0 2 57

PENTINGNYA PENGGUNAAN METODE DALAM PROSE

0 0 2

RATA RATA NILAI rata rata

0 1 6

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISIS SPASIAL BERDASARKAN CLUSTERING NILAI INDIKASI TANAH PADA ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN RUNGKUT

0 0 14

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA (NIR) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH (ZNT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR dan NON LINIER PADA KECAMATAN SAMBIKEREP TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana tekn

0 0 14

PREDIKSI SPASIAL BERDASARKAN CLUSTERING NILAI INDIKASI TANAH PADA ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN SAMBIKEREP TUGAS AKHIR - PREDIKSI SPASIAL BERDASARKAN CLUSTERING NILAI INDIKASI TANAH PADA ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN SAMBIKEREP

0 0 19

PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA ( NIR ) TANAH PADA ZONA NILAI TANAH ( ZNT ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER DAN NON LINIER PADA KECAMATAN RUNGKUT TUGAS AKHIR - PREDIKSI NILAI TANAH BERDASARKAN NILAI INDIKASI RATA-RATA ( NIR ) TA

0 0 10