PERSEPSI PELANGGAN MAJALAH BAHASA JAWA “PANJEBAR SEMANGAT” DI SURABAYA.

PERSEPSI PELANGGAN MAJ ALAH BAHASA J AWA
“PANJ EBAR SEMANGAT” DI SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Memper oleh
Gelar Sar jana Pada Pr ogr am Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veter an” Jawa Timur

OLEH :
VERAWATI PERSIANA DEWI
NPM. 0943010061

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN”J AWATIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERSEPSI PELANGGAN MAJ ALAH BAHASA J AWA PANJ EBAR

SEMANGAT DI SURABAYA
Oleh :
VERAWATI PERSIANA DEWI
NPM. 0943010061
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 18 J uli 2013
Tim Penguji :

Pembimbing Utama

1. Ketua

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 196412251993092001

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 367049500361
2. Sekretaris


Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 195808011984021001
3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 196412251993092001

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBENTUK
KECERDASAN EMOSI REMAJ A
Oleh :

WIYANTI PUTRI
NPM. 0943010145
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 19 J uli 2013
Tim Penguji :

Pembimbing Utama

1. Ketua

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 196412251993092001

Ir. Didiek Tranggono, M.Si
NPT. 1951225199001 1001
2. Sekretaris

Dra. Dyva Claretta, M.Si

NPT. 3 6601 94 00251
3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 196412251993092001

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulis mengambil judul “PERSEPSI PELANGGAN MAJALAH BAHASA
JAWA PANJEBAR SEMANGAT DI SURABAYA” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Herlina Suksmawati, M.Si selaku
Dosen Pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual maupun
materiil.
Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, bimbingan dan dorongan oleh
beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulisan mengucapkan banyak terimakasih
yang terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa
Timur, atas dedikasinya yang beliau berikan kepada seluruh mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional.
2. Dra. Hj. Suparwati, MSi sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Juwito, S.sos, MSi sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN
“Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


4. Drs. Saifuddin Zuhri, MSi sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur .
5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun Staff Karyawan FISIP
UPN “Veteran” pada umumnya.
6. Orang Tua saya yang telah memberikan dukungan dana dan doa.
7. Nenek saya, yang telah memberikan dukungan doa dan semangat.
8. Serta om dan tante saya yang telah bersedia mengantar jemput saya ke kampus
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kakak – adikku Ainur dan Yunia yang telah mendukung dan membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat saya yang telah mendukung khususnya kepada Yulinda, Mutiara,
Wiyanti Putri, Made Adelia, Wanda Yuanita, Fida, iir, Titris dan gale tri wahyudi.
11. Seluruh teman-teman seangkatan 2009 khususnya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kebaikan proposal ini. Besar harapan penulis, semoga proposal ini dapat memberikan
manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya, Mei 2013


Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

vii

ABSTRAKSI ..........................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................

1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................

9

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................


9

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................

9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................

11

2.2. Landasan Teori .....................................................................

15

2.2.1. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ...............

15


2.2.2. Media Cetak ..............................................................

18

2.2.3 Panjebar Semangat .....................................................

19

2.2.4 Persepsi .....................................................................

21

2.2.5 Hal-hal Yang Mempengaruhi Persepsi .......................

23

2.2.6 Proses Terjadinya Persepsi .........................................

26


2.2.7 Proses Persepsi ..........................................................

27

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.8 Pelanggan ..................................................................

28

2.2.9 Persepsi Dan Budaya .................................................

29

2.3. Teori Atribusi .......................................................................

30

2.4. Kerangka Berfikir ..................................................................

32

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ......................................................................

34

3.2. Majalah Panjebar Semangat ...................................................

35

3.3. Persepsi .................................................................................

36

3.4. Informan ................................................................................

37

3.5. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

38

3.6. Teknik Analisis Data ...........................................................

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Objek Penelitian ....................................................

42

4.1.1. Sejarah Majalah Panjebar Semangat ............................

42

4.1.2. Gambaran Umum Majalah Panjebar Semangat ............

44

4.1.3. Identitas Informan .......................................................

46

4.2. Penyajian Data ........................................................................

48

4.2.1. Analisis Data .................................................................

48

4.2.2. Hasil Wawancara ...........................................................

49

4.2.2.1. Deskripsi Persepsi Pelanggan Secara Umum
Terhadap Majalah Bahasa Jawa Penjebar
Semangat ............................................................

49

4.3. Pembahasan ............................................................................

60

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...........................................................................

63

5.2. Saran ....................................................................................

65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

VERAWATI PERSIANA DEWI, PERSEPSI PELANGGAN MAJ ALAH
BAHASA J AWA “PANJ EBAR SEMANGAT” DI SURABAYA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelanggan
terhadap majalah bahasa jawa Panjebar Semangat di surabaya. Karena Panjebar
Semangat ini adalah majalah mingguan berbahasa jawa yang terbit pertama kali
pada 2 september 1933 yang kurang lebih sudah 80 tahun, namun tetap eksis
hingga sekarang. Panjebar Semangat ini didirikan oleh Dr,Soetomo, tokoh pendiri
Budi Utomo sebagai salah satu media yang digunakan untuk perjuangan
kemerdekaan indonesia.
Penelitian ini menggunakan teori atribusi, serta metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan fenomena secara
lebih mendalam dan jelas.
Dari data yang dianalisis, maka dapat disimpulkan persepsi pelanggan di
surabaya yang diwakili para informan, secara umum berpendapat bahwa majalah
bahasa jawa Panjebar Semangat ini mengandung unsur positif yang selalu
menjunjung tinggi nilai budaya jawa. Dan tetap ingin majalah ini eksis hingga
nanti.
Kata kunci : Persepsi, Pelanggan, majalah bahasa jawa, Panjebar Semangat.

VERAWATI PERSIANA DEWI, CUSTOMERS PERCEPTION OF
J AVANESE MAGAZINE PANJ EBAR SEMANGAT IN SURABAYA.
The purpose of this reserch is to know the customers perception of
javanese magazine panjebar semangat in surabaya. Because, panjebar semangat is
weekly magazine with javanise languange, first published on 2th september 1933
is more or less already 80th years old. But this javanese magazine is still exsist
until now. Panjebar semangat is published by Dr. Soetomo, founder by Budi
Utomo as witch one media used for the struggle indonesian independence.
This research uses the attribution theory, as well as the research method
used is descriptive qualitative order to explain the phenomenon in more depth and
clear.
From the data were analyzed, so can we conclute the customers perception
in surabaya, represented by the informant in general opinion about this java
magazine panjebar semangat contain positive element is always upholding the
values of javanese culture. And keep want this magazine can exist until leter.
Keywords: Perception, Customers, Javanese Magazine, Panjebar Semangat.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam era informasi sekarang ini, peran dan fungsi media massa menjadi
sangat penting sebagai sumber informasi utama. Media telah menjadi sumber
dominan bukan saja bagi individu untuk mendapatkan gambaran dan citra realitas
sosial, tapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media
menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan
hiburan. (McQuail, 1987:3).
Harold laswell mengemukakan bahwa dalam prakteknya media massa
melaksanakan empat fungsi, diantaranya : Pertama, media memberi kita informasi
tentang lingkungan sekitar (surveillance). Kedua, media massa menjadi tempat
pelarian kita untuk melepas ketegangan yang terus menerus dan dari masalahmasalah yang menghimpit serta sarana untuk melepas perasaan (escapel
diversion). Ketiga, media merupakan sarana untuk menunjukkan kepribadian,
meneliti realitas dan memperkuat nilai (identitas pribadi). Keempat, media
memenuhi informasi yang berhubungan dengan lingkungan sosial kita atau
lingkungan sosial yang lainnya. Berdasarkan berbagai fungsi yang ditawarkan
media massa tersebut, menjadikan penggunaan media pada setiap individu
berbeda-beda

bergantung

pada

kebutuhan,

minat

dan

melatarbelakanginya.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

motif

yang

2

Pemilihan penggunaan media oleh individu, dikatakan berguna jika
kebutuhan individu itu dapat terpenuhi oleh media yang dipilih untuk
digunakannya.
Pengertian Media massa sebagai penyampai pesan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.
Definisi media massa kata media massa berasal dari medium dan massa, kata
"medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana
atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan
dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa"
yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada
hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya
adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu
tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari
masyarakat dewasa ini.
Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang
memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan
komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan
generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa dapat mengatasi
hambatan berupa pembatasan yang diadakan oleh waktu, tempat dan kondisi
geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi
dengan jumlah orang yang lebih banyak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pada dasarnya media massa memiliki tiga jenis-jenis media diantara lain,
media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa baru (online).
Tetapi dalam penelitian ini lebih mengarah kepada media cetak yang
melatarbelakangi penelitian ini. dengan demikian adanya pengertian dari media
cetak antara lain.
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit.
Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat
kabar atau majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak
tidak terbatas pada dua jenis media itu saja.
Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media
penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan
rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa
melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang didalamnya berisi
informasi yang terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas
pada kelompok tertentu saja.
Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat
disamping mediaelektronik dan juga media digital. Ditengah dinamika masyarakat
yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan
dua pesaingnya, yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan
berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan
informasi yang dibawahnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Dari pengertian media cetak tersebut, Nampak ada keunggulan media ini
dibandingkan dua pesaing tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah
informasi detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital,
mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi
yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.
Salah satu contoh media cetak adalah majalah. Beragam jenis majalah
yang bermunculan sesuai dengan pangsa pasarnya. Ada beberapa jenis majalah,
seperti majalah untuk wanita, majalah untuk anak-anak, majalah untuk dewasa
dan berbagai jenis lainnya. Berbeda dengan jenis majalah lain, terutama majalah
berbahasa Indonesia yang penerbitnya marak saat ini, media massa berbahasa
daerah kini makin merana, khususnya majalah berbahasa jawa. Masyarakat yang
masih menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa keseharian masih ada meski
tidak dapat dikatakan banyak dibandingkan dengan masyarakat suku jawa itu
sendiri. Hal ini disebabkan penggunaan bahasa jawa dalam komunikasi sehari-hari
ia makin berkurang dalam kehidupan keluarga muda di jawa. Bahasa sehari-hari
lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Generasi-generasi muda yang
diharapkan menjadi penerus penutur bahasa jawa, justru tidak bisa berbahasa
jawa. (W.Tjiptowardhono, 2001)
Dari 265 SIUPP ( Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers ) yang telah diterbitkan
Deppen hingga tahun 1993, jumlah penerbitan majalah berbahasa daerah sangat
terbatas. (Junaedhie, 1995:325). Saat ini hanya ada empat majalah mingguan
berbahasa jawa yang masih “hidup” di Indonesia. Majalah-majalah tersebut
adalah Panjebar Semangat (PS) dan Jaya Baya (JB) yang hidup di Surabaya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

DJoko Lodang (DL) dan Mekar Sari (MS) dari Yogyakarta. Semua majalah
tersebut menggunakan bahasa jawa ngoko seperti bahasa tulis ragam resmi yang
dipakai di Yogyakarta dan Surakarta (Jawa Tengah). Jika ditotal pelanggan
keempat majalah itu cumin sekitar 40.000an orang. Tahun 1990 pernah terbit
tabloid dengan gaya isi popular bahasa jawa untuk menarik kalangan anak muda,
bernama Jawa Anyar tapi tidak berumur panjang. Sementara itu, majalah
berbahasa jawa yang terbit di Surabaya menggunakan bahasa jawa dialek
Suroboyo-an yang khas dalam percakapan sehari-hari.(W.Tjiptowardhono, 2001).
Salah satu majalah berbahasa jawa yang berusia paling tua adalah Panjebar
Semangat (PS).Majalah ini terbit pertama kali pada tanggal 2 September 1933 di
Surabaya. Pendirinya dr. Soetomo, yang dikenal sebagai pendiri Boedi Oetomo.
PS merupakan perusahaan keluarga yang bernama PT. Pancaran Semangat Jaya.
Diterbitkan dengan tujuan untuk mengobarkan semangat nasionalisme guna
mencapai kemerdekaan. Majalah ini juga sering memuat tulisan-tulisan para
pejuang seperti SK Trimurti, Maria Ulfah santoso, RM Soedarjo Tjokrosisworo.
(Junaedhie, 1995:326)
Majalah Panjebar Semangat mempunyai competitor utama dengan sesama
majalah berbahasa jawa lain. Majalah jayabaya terbit di Kediri tanggal 1
Desember 1945 sebelum akhirnya pindah ke surabaya tahun1950. Penerbitnya
adalah Yayasan penerbit Djojoboyo, dimana sekarang manajemennya diambil alih
oleh jawa pos. Jayabaya memiliki segmen yang sama dengan majalah Panjebar
Semangat, yaitu orang-orang yang peduli dan fanatik terhadap perkembangan
bahasa jawa. Karena itu, dalam pemasarannya, kedua majalah tersebut bersaing

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

ketat. Panjebar Semangat unggul di daerah Jakarta, Jawa Tengah dan
Lampung.Sementara jayabaya menguasai pasar Jawa Timur, terutama di daerah
Surabaya itu sendiri. (wawancara dengan staf redaksi, M.Wijotoharjo).
Dalam hal rubrik, majalah panjebar semangat lebih bervariasi daripada
jayabaya. Karena format majalah ini merupakan majalah umum dan mempunyai
segmen umum.Ibarat restoran, majalah Panjebar Semangat memenuhi bermacammacam selera pembacanya. Rubrik yang tetap ada dari dulu terbit sampai
sekarang diantaranya pangudarasa (tajuk rencana), Sari Warta (berita pendek),
crita rakyat (cerita rakyat), Crita Sambung(cerita bersambung), Kawruh Agama
islam (pengetahuan agama islam), Opo Tumon (cerita lucu), Alaming lelembut
(cerita misteri) dan sebagainya. Sementara rubrik yang mengalami perkembangan
dan penyempurnaan adalah Glanggang Remaja (artikel untuk remaja) yang ada
sejak tahun 1983 dan diantara rubrik-rubrik yang baru adalah Astrologi (ramalan
bintang), Cangkriman Prapatan PS (teka teki silang), Sing Njlonet (foto kiriman
pembaca) dan lain-lain.
Meskipun penampilan yang kurang menarik dibandingkan majalahmajalah lain, majalah Panjebar Semangat mempunyai sejumlah pelanggan yang
setia membacanya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, hal ini tidak terlepas dari
motif yang mendasari para pelanggan untuk tetap membaca majalah Panjebar
Semangat. Mempertahankan hingga menginjak usia 80 tahun merupakan waktu
yang cukup untuk membuktikan kesetiaan para pelanggannya. Hal ini tentu saja
sangat diharapkan oleh pihak majalah Panjebar Semangat, karena jauh lebih
mudah mempertahankan pelanggan lama daripada memperoleh pelanggan baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Karena itulah, penciptaan strategi untuk membangun dan mempertahankan merek
harus menjadi prioritas majalah Panjebar Semangat, salah saatnya dengan
mengetahui berbagai motif yang mendasari para pembaca tetap menyukai dan
memilih majalah Panjebar semangat.
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda khususnya tentang
majalah panjebar semangat. Sebagian orang telah mengenal majalah ini hingga
tidak sedikit yang menjadi pelanggan setia, tetapi sebagian orang belum mengenal
bahkan tidak mengetahui majalah bahasa jawa panjebar semangat ini.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat resptor yaitu indera. Alat
indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang
diindera.
Dengan kata lain, persepsi adalah proses yang meyangkut pesan atau
informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan proses integrated
dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri
individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif
berpengaruh dalam proses persepsi.
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/pengertianpersepsi.html(8maret2013)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Gibson (1989) juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses
pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu
memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara
individu melihat situasi sering kali lebih penting daripada situasi itu sendiri.
Anak-anak, remaja, dan orang dewasa juga memiliki persepsi yang
berbeda setiap individunya. Hal ini wajar, karena setiap orang bebas untuk
berpendapat. Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui persepsi
pembaca yang khususnya ditujukan untuk pelanggan majalah bahasa jawa
Panjebar Semangat. Karena pelanggan sendiri sangat berperan penting dalam
perkembangan dan bertahannya majalah ini dalam persaingan di tengah tantangan
zaman saat ini.
Dizaman modern sekarang ini, semenjak ilmu pengetahuan telah
berkembang dengan pesatnya, terutama psikologi dan ilmu pendidikan, maka
fase-fase perkembangan manusia telah diperinci dan ciri-ciri serta gejala-gejala
yang

tampak

pada

setiap

fase

perkembangan

yang

dipelajari

secara

mendalam.Didalam penelitian ini, peneliti memilih Pelanggan sebagai nara
sumber karena pelanggan bisa memberikan penjelasan lebih detail dan secara rinci
dalam menilai majalah bahasa jawa panjebar semangat ini. karena semakin lama
pelanggan membaca dalam setiap minggunya dalam jangka waktu yang lama,
maka pelanggan tersebut bisa menyampaikan kekurangan dan kelebihan yang ada
di majalah berbahasa jawa panjebar semangat ini dengan selengkap-lengkapnya.
Serta bisa membedakan kualitas majalah dari dulu hingga saat ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Majalah Panjebar Semangat sendiri diterbitkan disurabaya, dengan
demikian peneliti memilih kota Surabaya sebagai lokasi penelitian. Kali ini yang
mendasari peneliti untuk meneliti pelanggan setia yang tinggal di kota Surabaya.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi perumusan
masalah dalam penulisan adalah :
Bagaimana persepsi pelangganmajalah bahasa jawa “Panjebar Semangat” di
surabaya?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui persepsi pelanggan majalah bahasa jawa Panjebar
Semangat di Surabaya.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis :
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian
mengenai masalah persepsi pelanggan majalah berbahasa jawa “Panjebar
Semangat” di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Manfaat Praktis :
Secara praktis dapat memberikan masukan bagi pihak majalah Panjebar
Semangat mengenai persepsi apa saja yang sudah para pembaca berikan,
untuk lebih bisa menarik konsumen baru agar lebih mengenal jauh tentang
majalah Panjebar Semangat di Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Pada jurnal pertama yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap
Radio Komunitas Kampus” oleh Trisnani selaku peneliti bidang kepakaran
komunikasi dan media BPPI wilayah V Surabaya. Kehadiran radio kampus
komunitas yang berlikasi di kampus sebagai salah satu bukti dari pada wujud
kepedulian masyarakat dilingkungan kampus dalam ikut serta melakukan
pengabdiannya dan sebagai salah satu alternative dalam upaya pemerataan
informasi bagi masyarakat, baik bidang sosial politik dan pendidikan pada
lingkup terbatas (komunitas) nya. Dalam undang-undang No 32 Tahun 2002
tentang penyiaran tercantum pasal 13 dalam ayat (2) terdapat empat jasa
penyiaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) antara lain: lembaga
penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas,
lembaga penyiaran berlangganan. Metode penelitian menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk memberikan jawaban atas
gambaran mengenai keberadaan radio komunitas kampus. Tekniknya
melakukan secara penelusuran data dokumentasi (data sekunder) yaitu
mempelajari berbagai jenis dokumentasi yang relevan. Wawancara dilakukan
terhadap para dosen yang terlibat langsung dalam aktifitas rakom kampus,
jumlah informan ditentukan sebanyak 15 orang, serta lokasinya dilakukan
diperguruan tinggi yang memiliki radio komunitas kamous antara lain:

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Universitas Pembangunan Nasional di Surabaya, Sekolah Tinggi ilmu
Komunikasi di Surabaya, Universitas Tujuh Belas Agustus di Surabaya.
Kesimpulan dari penelitian ini, fungsi radio kampus pertama adalah
berfungsi sebagai edukatif Ilmiah, yaitu sebesar 45 persen. Sedangkan fungsi
informasi 30 persen. Hiburan (infotainment) 25 persen. Eksistensi keberadaan
radio masih banyak dipengaruhi oleh pendanaan, pendanaan sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup radio komunitas kampus. Karena itu,
Direktur Indonesia Media Law and Police (IMLPC) Hinca I.P. Panjaitan
menyarankan agar radio kampus menjadi unit kegiatan mahasiswa (UKM).
Radio komunitas kampus atau mahasiswa diharapkan memang harus
membuktikan sebagai penyiaran yang

berada dilingkungan institusi

pendidikan serta radio komunitas kampus sebagai sarana interaktif bagi
mahasiswa.
Pada jurnal kedua yang berjudul “Persepsi penonton televisi terhadap
tayangan reka ulang peristiwa kriminal”. Oleh didik hariyanto selaku dosen
ilmu komunikasi fisip umsida, jalan. Mojopahit no 666 b sidoarjo, telp 0318945444, fax 031-8949333, email didikkalila@gmail.com. Berita dalam
televise merupakan program utama. Selama 24 jam hamper semua channelchannel televisi mencurahkan perhatiannya terhadap peristiwa-peristiwa
penting dan menarik yang terjadi. Berita adalah segment programming yang
diwajibkan oleh setiap stasiun televisi. Televisi merupakan media informasi
berita yang dominant dan sumber daya yang besar dicurahkan untuk itu.
Setiap pesan komunikasi akan mendapatkan persepsi yang beibeda dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

khalayak atau komunikan, banyak faktor yang akan mempengaruhinya.
Begitu juga dengan tayangan reka ulang peristiwa kriminal di televisi, seperti
derap hukum di sctv, jejak kasus di indosiar, fakta di antv dan sidik di tpi.
Reka ulang atau rekonstruksi sebuah peristiwa criminal sebenarnya hanya
sebagai salah satu cara polisi untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya
dari sebuah kasus kriminal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan ilmu
komunikasi dalam kajian analisis reception berkaitan dengan persepsi
masyarakat kota sidoarjo tentang tayangan televisi reka ulang peristiwa
kriminal.metode ini menggunakan pendekatan fenomenologi karena berupaya
membiarkan realitas mengungkapkan dirinya sendiri secara alami, studi
fenomenologi bertujuan untuk menggali kesadaran terdalam para subjek
mengenai suatu peristiwa seperti fenomena kejahatan dalam masyarakat.
Hasil penelitiannya, peneliti mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan
kedalam tema-tema atau unit-unit makna dalam persepsi yang sama, serta
menyisihkan pertanyaan yang tumpang tindih. Maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah proses sangat dipengaruhi oleh kognisi individu,
sedangkan kognisi individu, sedangkan kognisi individu terorganisasi secara
selektif. Stimulus yang diterima individu akan diinterpretasi berbeda-beda
tergantung dari sudut pandang individu. Dengan demikian, persepsi juga
adalah proses mengorganisasikan informasi yang tersedia, menempatkan
rincian

yang

diketahui

dalam

skema

organisasional

tertentu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang

14

memungkinkan individu memperoleh makna lebih umum. Persepsi lebih
bersifat dugaan belum tentu tataran pendapat.
Persamaan antara jurnal pertama dan kedua ini sama-sama membahas
tentang persepsi dalam penelitiannya.
Perbedaan dengan penelitian pada jurnal pertama menggunakan
metode kualitatif, dan pada jurnal ini tidak ditemukan definisi-definisi tentang
persepsi dan tidak tercantum adanya landasan teori. Hanya tercantum
pengertian media dan sejarahnya. Sedangkan pada jurnal kedua ini
menggunakan metode fenomenologi Serta perbedaan dengan penelitian saat
ini yang menggunakan metode penelitian kualitatif tentang persepsi
pelanggan majalah bahasa jawa panjebar semangat di surabaya. Penelitian ini
untuk pelanggan yang masih setia dan fanatik serta para penggan yang masih
baru bergabung. Maka dari itu peneliti ingin menggali lebih dalam tentang
pengetahuan para pembaca dalam memahami majalah bahasa jawa panjebar
semangat ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Majalah Sebagai Media komunikasi Massa
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang komunikasi tidak
hanya dilakukan dengan tatap muka (fase to face communication), tetapi
manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai
pengganti kekuatan atau sumber daya yang lain. Yang dimaksud komunikasi
massa menurut Jalaludin Rahmat adalah komunikasi mall. Media massa yakni
surat kabar, majalah, radio, televisi dan film (Rahmat 2004:189). Komunikasi
massa diartikan, sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang terbesar, keterangan, dan anonym melalui media cetak atau
elektronik, sehingga dapat menimbulkan efek kognitif, efek afektif, dan
konatif dengan umpan balik tertunda.
Media merupakan lokasi atau (forum) yang semakin berperan untuk
menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf
nasional maupun internasional. Media seringkali berperan sebagai wahana
pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian pengembangan dan
symbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, metode, gaya
hidup dan norma. Blake & Havland yang memungkinkan disampaikan pesan
pada khalayak yang dituju.
Empat tanda pokok dari komunikasi massa menurut Elizabeth Noelle
Newman dalam ( Rahmat,2004 :189 ) adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1) Bersifat tidak langsung, artinya melalui media teknis.
2) Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta
komunikasi ( para komunikator dan komunikasi ).
3) Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan
anonym.
4) Mempunyai publik yang secara geografis terbesar.
Media massa merupakan institusi sosial baru, yang berkaitan dengan
produksi dan distribusi pengetahuan dalam pengertian luas. Media massa
adalah

hal

esensial

dalam

komunikasi

massa.

Kemudian

media

memungkinkan khalayak yang berbeda wilayah mengetahui kejadian yang
sama secara bersamaan. Sedangkan karakteristik komunikasi yang lainnya
adalah umpan baliknya, biasanya tertunda atau komunikasi massa
berlangsung satu arah. Selain itu pesan yang disebarluaskan Hell. Media
massa bersifat umum dan mengenai kepentingan umum bukan perseorangan
atau kelompok. (Rahmat, 2002 : 22-23)
Bentuk-bentuk komunikasi massa adalah dua yaitu komunikasi media
massa cetak atau pers meliputi surat kabar dan majalah serta komunikasi
media massa elektronik yang meliputi radio, televisi, film dan lain-lain. Salah
satu bentuk dari media massa khususnya media cetak, maka perlu sekali bagi
majalah untuk memperhatikan keheterogenan pembaca dan untuk menarik
perhatian pembacanya yang merupakan cirri dari komunikasi massa, majalah
sebagai media komunikasi massa cetak merupakan bahan bacaan, sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

bahan bacaan harus memenuhi suatu fungsi untuk member jawaban kepada
rasa ingin tahu pembacanya.
Sebagai terbitan berkala, majalah selain sebagai penyampaian dan
penafsiran pesan juga sebagai ajang diskusi berkelanjutan. Majalah
didefinisikan sebagai suatu penerbitan berkala yang menyajikan liputan
jurnalistik dan artikel yang berisi informasi dan opini yang membentuk
berbagai aspek kehidupan. Majalah lazimnya berjilid, sampul depannya
berilustrasi foto, gambaran atau lukisan, tetapi dapat pula berisi daftar isi atau
artikel utama (Iskandar, 1990:42). Sehingga untuk menarik perhatian
pembaca tentunya segala sesuatu harus dikemas secara baik dan menarik,
termasuk majalah bahasa jawa Panjebar Semangat tidak hanya tergantung
pada bentuknya saja, akan tetapi juga pada kemasan isinya. Dalam hal materi
isi, penggunaan bahasanya menggunakan bahasa jawa (Ngoko). Menurut
Kurniawan Junaedi dalam ensiklopedia pers Indonesia, definisi majalah
adalah penerbitan pers yang memuat bermacam-macam tulisan yang dihiasi
ilustrasi maupun foto-foto. Dari segi ini dibagi dua jenis, yaitu:
1. Majalah umum : majalah yang memuat karangan-karangan politik,
kebudayaan, fiksi, karangan pengetahuan umum, karangan yang
menghibur, gambar-gambar, olah raga, film, seni dan lain-lain.
2. Majalah Khusus : ijin yang hanya memuat karangan-karangan mengenai
bidang-bidang khusus, seperti majalah wanita, majalah keluarga, majalah
humor, kecantikan, bahasa jawa, dan lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.2. Media Cetak
Media cetak merupakan media yang tertua dalam sejarah peradaban
manusia. Media cetak yang sering disebut juga dengan pers, yang memenuhi
kritera sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah.
Beberapa karakteristik dari media cetak yang masuk ke dalam kategori
media massa cetak dikemukakan oleh Sumadiria (2004:111-112), yaitu
mempunyai sifat-sifat berikut :
a. Periodisitas, bahwa media cetak memiliki jadwal terbit yang pasti atau
bersifat periodik. Oleh sebab itu, kita mengenal istilah harian, mingguan,
bulanan, atau triwulanan.
b. Publisitas, bahwa media tersebut bisa diakses siapa pun karena memang
ditujukan untuk semua orang dari berbagai lapisan masyarakat.
c. Aktualitas, bahwa isi media massa sangat menekankan aspek aktualitas
informasinya. Karena informasi yang tidak aktual atau biasa disebut
informasi basi tidak menarik dan tidak dibutuhkan khalayak media.
d. Universalitas, berkaitan dengan keragaman isi media cetak. Isi berita di
media cetak, misalnya news (pemberitaan), views (opini) dan iklan.
e. Objektivitas, berkaitan dengan isi media yang bersifat objektif atau sesuai
dengan kenyataan.
(http://www.ut.ac.id/html/suplemen/skom4315/1c1.htm )6/6/13
Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian,
tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitnya secara berkala mingguan
dan bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat umum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

a. Kelebihan media berita (newsmedia): Harga murah, berita menyeluruh,
lengkap dan dapat menyebar secara cepat efektif, jangkauannya luas
mencakup para pembaca yang tersebar di berbagai tempat dalam waktu
yang bersamaan.
b. Kelemahan : komunikasi searah, umur atau jangka waktu berlakunya
relatif pendek (short life span). ( Ruslan,2005,188-189)
2.2.3.Panjebar Semangat
Panjebar Semangat diterbitkan oleh perusahaan penerbit PT. Pancaran
Semangat Jaya dengan izin SIUPP no. 051/SK/Menpen/SIUPP/C.1/1985
Tanggal 19 November 1985. Adapun nama pimpinan Panjebar Semangat
Kustono Djatmiko.
Serta kantor Redaksi majalah jawa ini bertempat di JL GNI no 2
Bubutan Surabaya, 60174, (031-5342499). Fax : 031 5344233, PO Box :
1256-60001.
Bentuk penerbitan panjebar semangat berupa majalah dengan ukuran
27 x 21 Cm dengan periode terbit mingguan bertiras 26.325 eksemplar. Harga
langganan panjebar semangat tahun 2013 untuk pulau jawa Rp 38.000; per
bulan dengan eceran Rp. 9.500, sedangkan untuk luar jawa Rp. 40.000; per
bulan dengan eceran Rp. 10.000,-.
Penyebaran majalah panjebar semangat hampir merata di seluruh
tanah air. Sampai tahun 2013 Berdasarkan data dari kantor redaksi adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

sebagai berikut : Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera
Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Bara, Jawa Tengah, Di Yogyakarta,
Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Irian Jaya. Khalayak pembaca
panjebar semangat terdiri dari berbagai kalangan. Dengan meluasnya majalah
bahasa jawa panjebar semangat ini mempunyai motto khusus yang membuat
banyak pihak yang tertarik dan ingin berlangganan.
Panjebar semangat juga mempunyai motto yang sangat bijak. Menurut
Dr Soetomo, motto tersebut mempunyai tujuan menghilangkan feodalisme
dengan harapan agar masyarakat desa ikut berbicara masalah yang sedang
dibicarakan tanpa adanya keraguan motto tersebut berbunyi : “Sura Dira
Djajaningrat Lebur Dening Pangastuti”, artinya

bahwa segala kekuatan

negatif yang ada di dalam masyarakat, bisa ditaklukkan dengan lemah lembut
dan penuh sopan santun, merendah dan bijaksana.
Sebagai majalah yang lahir di massa penjajahan, panjebar semangat
senantiasa berusaha untuk tetap konsisten pada misi yang telah digariskan
sejak terbit pertama yaitu menyebarkan semangat. Dimasa penjajahan Belada,
Panjebar Semangat selalu menyebarkan semangat pergerakan kebangsaan.
Kemudian pada revolusi fisik tetap pula menyebarkan semangat perjuangan
kemerdekaan, sedangkan di zaman kemerdekaan panjebar semangat tidak
berhenti dan tetap menyebarkan semangat, yaitu semangat membangun dan
mengisi kemerdekaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.4. Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan
proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana,2001:167). Persepsi
merupakan inti komunikasi karena jika persepsi tidak akurat, maka
komunikasi menjadi tidak efektif.
Persepsi, menurut Marhaeni Fajar (2009:150-151), adalah persepsi
terjadi di dalam benak individu yang mempersepsi, bukan di dalam objek dan
selalu merupakan pengetahuan tentang penampakan. Maka apa yang mudah
bagi kita, boleh jadi tidak mudah bagi orang lain, atau apa yang jelas bagi
orang lain mungkin terasa membinggungkan bagi kita.
Persepsi adalah pengalaman, untuk mengartikan makna dari
seseorang, objek atau peristiwa, kita harus memiliki dasar/basis untuk
melakukan interprestasi. Dasar ini biasanya kita temukan pada pengalaman
masa lalu kita dengan orang, objek atau peristiwa tersebut, atau dengan halhal yang menyerupainya. Tanpa landasan pengalaman sebagai perbandingan
tidak mungkin untuk memprestasikan suatu makna, sebab ini akan membawa
kita kepada suatu kebingungan.
Persepsi setiap orang juga berbeda-beda sesuai dengan makna yang
dia berikan kepada “sesuatu”, kepada seseorang atau kepada peristiwa. Dan
juga bahwa semua manusia tidak dapat mengelak persepsi yang
mempengaruhi komunikasi. (Alo Liliweri,2011:153)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek
(lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia
lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis. Dan manusia
sendiri sering disebut persepsi sosial, meskipun kadang-kadang manusia
disebut juga objek. Akan tetapi untuk memahami persepsi sosial secara utuh,
terlebih dulu kita akan membahas persepsi terhadap lingkungan fisik. Berikut
ini perbedaan persespi fisik dengan persepsi lingkungan sosial yaitu :
a) Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan
persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal.
Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan.
b) Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi
terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif,
harapan, dan sebagainya).
c) Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Dengan kata lain,
objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu,
persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat
daripada persepsi terhadap objek.
Dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan
kekeliruan.Indra kita terkadang menipu kita.Itulah yang disebut “ilusi”. Serta
persepsi sosial adalah proses mengakap arti objek-objek sosial dan kejadiankajadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Kadang manusia manusia
bersifat emosiaonal, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung risiko.
(Mulyana,2004 : 171-175)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.5.Hal-Hal Yang Mempengaruhi Per sepsi
Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas
disekelilingnya, berikut ini beberapa prinsip-prinsip penting mengenai
persepsi sosial yang menjadi pembenaran atas perbedaan persepsi sosial :
1. Persepsi berdasarkan pengalaman
Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi meraka mengenai
realitas (sosial) yang telah dipelajari sebelumnya. Persepsi manusia
terhadap sekelilingnya. Seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka
terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman (pembelajaran) masa lalu
mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa. Ketiadaan
pengalaman dahulu dalam menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan
semata atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut membuat seseorang
terbiasa merespon suatu objek dengan cara tertentu, sehingga seseorang
sering gagal mempersepsi perbedaan yang sama dalam suatu objek lain.
Manusia cenderung memperlakukan objek tersebut seperti sebelumnya,
padahal terdapat rincian lain dalam objek tersebut.
2. Persepsi bersifat selektif
Jika setiap saat seseorang disebut dengan jutaan rangsangan indrawi dan
diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut semuanya, pastilah orang
tersebut tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan
kemampuan

indrawi setiap orang dalam menangkap rangsangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

disekitarnya. Faktor utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi,
dimana atensi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
A. Faktor Internal seperti :
a. Faktor biologis yaituseperti lapar, haus dan sebagainya.
b. Faktor fisologis yaitu: Informasi masuk melalui alat indera,
selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan
melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan
sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat
berbeda. Antara lain seperti bentuk fisik yang tampak ( tinggi,
pendek, gemuk, sakit, sehat, lelah, cacat fisik.
c. Faktor sosial yaitu seperti gender, agama, tingkat pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, peranan, status sosial, penmgalaman masa
lalu, dan kebiasaan.
d. Faktor psikologi seperti kemauan, keinginan, motivasi, emosi dan
harapan.
B. Faktor eksternal adalah atribut-atribut objek yang dipersepsi seperti
gerakan, kontras, kebaruan, dan perulangan.
3. Persepsi bersifat dugaan
Langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak mungkin memperoleh
rincian yang jelas melalui indera kelimanya. Proses ini memungkinkan
seseorang menafsirkan sesuatu (objek) dengan makna yang lebih lengkap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

dari sudut pandang manapun. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan
informasi yang diperoleh melalui alat-alat indera yang dimiliki manusia,
menyebabkan terjadinya ruang kosong, sehingga perlu menciptakan
persepsi yang bersifat dugaan dengan agar dapat menyediakan informasi
yang lengkap bagi ruang kosong tersebut.
4. Persepsi bersifat evaluative.
Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen objektif, setiap orang perlu
melakukan interpretasi berdasarkan masa lalu dan kepentingan ketika
melakukan persepsi. Sebelum melakukan interpretasi pesan, seseorang
harus melakukan evaluasi pesan berdasarkan pengaman terdahulu untuk
mencocok apakah kejadiannya sama. Dengan demikian persepsi bersifat
pribadi dan subjektif.
5. Persepsi bersifat kontekstual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh
yang ada dalam persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu
pengaruh paling kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang
biasanya meletakkannya dalam suatu konteks tertentu dengan prinsipprinsip :
a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau
kedekatan dan kelengkapan.
b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan atau
kejadian berdasarkan latar belakangnya. (Mulyana,2001: 175-194)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.6. Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Alex Sobur (2003:449), proses hingga terjadinya persepsi
adalah sebagai berikut :
a. Terjadinya Stimuli Alat Indera (Sensory Stimulation)
Pada tahap pertama, alat-alat indera kita akan dirangsang. Setiap individu
pasti memiliki kemampuan penginderaan untuk merasakan stimulus
(rangsangan), walau kadang tidak selalu digunakan.
b. Stimulasi Terhadap Alat Indera Diatur
Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indera diatur menurut berbagai
prinsip. Salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip
Proksimitas (proximity) atau kemiripan, sedangkan prinsip lain adalah
kelengkapan (closure) atau kita mempersiapkan gambar atau pesan yang
lengkap. Apa yang kita persepsikan, juga kita tata kedalam suatu pola yang
bermakna bagi kita, pola ini belum tentu benar atau salah dari segi
obyektif tertentu.
c. Stimulasi Alat Indera Ditafsirkan-Dievaluasi
Langkah ketiga adalah penafsiran dan evaluasi yang tidak semata-mata
didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan,
keadaan fisik dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada diri
kita. Karena walaupun kita semua sama-sama menerima sebuah pesan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

cara masing-masing orang menafsirkan-mengevaluasikannya adalah tidak
sama.
2.2.7. Proses Per sepsi
Dalam proses persepsi terdapat tiga komponen, yaitu :
a. Seleksi
Seleksi adalah p