REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL BALI DALAM KUASA POSTCOLONIAL PADA FILM EAT PRAY LOVE Representasi Identitas Budaya Lokal Bali Dalam Kuasa Postcolonial Pada Film Eat Pray Love.

REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL BALI DALAM
KUASA POSTCOLONIAL PADA FILM EAT PRAY LOVE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

LARASATI REYMA PRAMISTA
L.100080083

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL BALI DALAM
KUASA POSTCOLONIAL PADA FILM EAT PRAY LOVE

SKRIPSI


Diajukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

LARASATI REYMA PRAMISTA
L.100080083

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Untuk Diujikan
oleh Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Klomunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari

:

Tanggal

:

Pembimbing I

Pembimbing II

(Fajar Junaedi, S.Sos, M.Si)

(Ellen Meianzi Yasak, S.Ikom)

ii


HALAMAN PENGESAHAAN

SKRIPSI
REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA LOKAL BALI DALAM KUASA
POSTCOLONIAL PADA FILM EAT PRAY LOVE

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
LARASATI REYMA PRAMISTA
NIM. L100080083
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal :
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat mendapatkan gelar S-1.
Susunan Dewan Penguji
1.

Fajar Junaedi, S.Sos, M.Si

(.........................)

2.


Ellen Meianzi Yasak, S.Ikom

(.........................)

3.

Nur Latifah U.S, S.Sos

(.........................)

Surakarta,........................................
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Komunikasi Dan Informatika
Program Studi Ilmu Komunikasi
Dekan,

Husni Thamrin, ST, MT, Ph.D
NIK: 706


iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran
dalam pernyataan saya di atas, maka saya bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 1 Mei 2012

Larasati Reyma Pramista
L.100080083

iv


MOTTO

Man Jadda Wa Jadda
(Nabi Muhammad Saw)

Pesimisme mengarah pada kelemahan. Optimisme mengarah pada kekuatan
(Merry Riana)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan kepada :

Allah SWT
My Parents
My Brother and My Sister
My Boyfriend
My Friends
And My Big Family


vi

KATA PENGANTAR

Komunikasi merupakan bidang ilmu yang berusia 30 tahunan yang
berkembang sesuai dengan bidangnya. Telah banyak tokoh yang menulis tentang
kajian komunikasi beserta tori-teori yang berkembang di dalamnya. Komunikasi
merupakan salah satu dari ilmu sosial yang meneliti tentang masyarakat atau
individu. Oleh karena itu komunikasi tidak bisa diukur dengan skala angka yang
pasti. Komunikasi berhubungan dengan banyak disiplin ilmu yang ada, misalnya
budaya, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya. Dari banyaknya hubungan ini
tidak menutup kemungkinan komunikasi sebagai ilmu baru akan meneliti kajian
yang berhubugan dengan ilmu tersebut.

Salah satu kajian komunikasi yang berkembang sekarang ini adalah
mengenai perfillman, baik itu nasional maupun internasional. Perkembangan
perfilman di internasional misalnya, telah merambah ke berbagai tempat, bahkan
genre film yang ditambilnya semakin beragam dengan memadukan unsur budaya
lain yang menambah film tersebut semakin beragam. Sebagai contoh film yang

menampilkan berbagai budaya baik itu Barat maupun Timur yang dikemas dalam
satu film yaitu film Eat Pray Love yang diproduksi di Amerika Serikat. Ini adalah
film yang menampilkan 2 budaya sekaligus dimana di dalam ceritanya
memberikan perbedaan yang sangat mencolok antara budaya Barat dengan budaya
Timur. Dimana budaya Barat dianggap sebagai low context dan budaya timur
dianggap sebagai high context. Kedua analisis tersebut sudah sangat berbeda,
vii

dimana Barat dianggap sebagai kebudayaan dengan peradaban yang maju
sedangkan Timur dianggap sebagai kebudayaan berperadaban yang masih
traditional.

Selain itu unsur postcolonial yang ditampilkan dalam film tersebut sangat
kental sekali, dimana budaya Timur yang sedikit demi sedikit mengalami
perubahan budaya karena pengaruh dari Barat yang mengubah struktur budaya
Timur sesuai dengan selera Barat. Seperti pada pariwisata di Bali yang sebagaian
besar adalah bentukan dari bangsa Barat terhadap persepsi keindahan alam di
Bali, yang kemudian bangsa Barat menanamkan nilai tentang keindahan alam
Timur sebagaimana yang telah mereka amati. Dan hingga sekarang keindahan
alam bangsa Timur menganut pada versi bangsa Barat memandang seperti; sawah,

pantai, gunung, hutan dan aktivitas masyarakat tradisionalnya yang dianggap
indah bagi bangsa Barat. Selain keindahan alam, hal yang berubah karena adanya
postcolonial yang ada di Bali yaitu tentang kecantikan wanita Bali. Dimana
sekarang wanita Bali sudah tidak mengikuti tata cara perpenampilan wanita Bali
jaman kolonial. Sekarang rambut wanita Bali sudah tidak disangul lagi melainkan
di urai, dan wanita Bali sekarang sudah tidak bertelanjang dada lagi, mereka
sudah mengunakan baju yang menutupi bagian dadanya.

Dari penjelasan singkat di atas, merupakan inti sari dari penelitian ini. Ini
adalah skripsi yang mengambil judul “ Representasi Identitas Budaya Lokal Bali
dalam Kuasa Postcolonial pada Film Eat Pray Love” fokus dari penelitian ini

viii

hanya mengambil objek Bali yang dicitrakan dalam film tersebut. Dimana Bali
mengambil hampir sebagaian lokasi cerita dilakukan di Bali.

Atas adanya skripsi ini saya ingin berterima kasih kepada banyak orang. Pertama
saya ingin berterima kasih kepada kedua dosen pembimbing saya yaitu, Mas Fajar
Junaedi dan Bu Ellen M Yasak yang telah membimbing saya hingga selesai

skripsi. Dan saya juga berterima kasih kepada kedua orang tua saya yaitu, Papa
Soni (Alm) dan Mama Puji, yang telah membiayai kuliah saya. Terima kasih yang
sangat mendalam kepada kakak

Rangga ,tante Lilis dan nenek Sastro serta

sepupu saya Nathan. Ucapan terima kasih yang istimewa kepada Yoga, Suci,
Fatin, Fitri, Vina, Geby, Agnes, Anis, Hanto, Randra dan Herma. Dan juga saya
juga ingin berterima kasih kepada seluruh teman-teman angkatan 2008 beserta
kakak tingkat dan adek tingkat, serta seluruh keluarga besar Fakultas Ilmu
Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Penulis,

Larasati Reyma Pramista

ix

DAFTAR ISI


Halaman Judul ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ....................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iii
LembarPernyataan ......................................................................................... iv
Motto .................................................................................................................v
Persembahan ................................................................................................... vi
Kata Pengantar............................................................................................... vii
Daftar Isi ...........................................................................................................x
Daftar Bagan,Tabel dan Gambar ................................................................. xiii
Abstraksi ......................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................9
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................9
E. Tinjauan Pustaka
a. Film dan Representasi .............................................................................10
b. Identitas dan Budaya dalam Film .............................................................12
b.1 Identitas Budaya .................................................................................13
c. Film dalam Perspektif Postcolonial .........................................................16
x

c.1 Estetika Alam Bali dalam Kuasa Postcolonial....................................21
c.2 Perempuan Bali dalam Postcolonial....................................................24
F. Semiotika Sebagai Bidang Kajian ................................................................28
G. Penelitian Terdahulu.....................................................................................37
H. Metodologi Penelitian..................................................................................38
I. Definisi Konseptual.......................................................................................46
J. Kerangka Pikiran...........................................................................................53

BAB II. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Sinopsis Film ................................................................................................55
B. 1. Seputar Film “Eat Pray Love” .................................................................56
2. Seputar Sutradara Film ”Eat Pray Love”.................................................57
C. Cast and Crew “Eat Pray Love”..................................................................59

BAB III. PENYAJIAN DATA
A. Estetika Alam ...............................................................................................66
1. Persawahan...............................................................................................66
2. Gunung .....................................................................................................68
3. Pantai ........................................................................................................69
4. Hutan ........................................................................................................70
5. Aktivitas masyarakat ................................................................................71
B. Kecantikan Wanita Bali ................................................................................72

xi

1. Rambut Terurai.........................................................................................72
2. Menutup Bagian Dada ..............................................................................72

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. 1 Makna Simbol Eksotiska Alam di Bali dalam Film Eat Pray Love..........74
1. Persawahan ...............................................................................................74
2. Gunung .....................................................................................................79
3. Pantai ........................................................................................................84
4. Hutan ........................................................................................................88
5. Aktivitas Masyarakat ................................................................................95
A.2 Pembahasan Postcolonial.......................................................................... 103
Estetika Alam dalam Kuasa Postcolonial................................................. 103
B. Makna Simbol Kecantikan Wanita di Bali dalam Film Eat Pray Love ......112
1. Rambut Terurai........................................................................................112
2. Menutupi Bagian Dada ............................................................................117

V. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................122
B. Saran ............................................................................................................125

Daftar Pustaka ................................................................................................128

xii

DAFTAR BAGAN, TABEL DAN GAMBAR

A. Daftar Bagan

1. Bagan 1: Kerangka Pemikiran ......................................................... .......54

B. Daftar Tabel

1. Tabel 1: Simbol Eksotiska Alam Bali ......................................... ..........74
2. Tabel 2: Simbol Kecantikan wanita Bali Postcolonial ................. .......112

C. Daftar Gambar
Gambar I.1. Piramida Lukisan Raden Saleh .................................................. 22
Gambar I.2. Perempuan Bali Kuno ................................................................ 26
Gambar I.3. Elemen-Elemen Makna Peirce ................................................... 30
Gambar I.4. Tingkat Makna Saussure ............................................................ 32
Gambar I.5. Elemen-Elemen Signifikasi Berlapis Ganda Barthes ................. 35
Gambar I.6. Tingkat Makna Barthes...............................................................41
Gambar IV.1. Perbedaan Keindahan Alam Barat dan Timur......................... 77
Gambar IV.2. Lukisan Persawahan Karya Raden Saleh ................................ 78
Gambar IV.3. Perbedaan Gunung .................................................................. 81
Gambar IV.4: Pura di Gunung ....................................................................... 83
xiii

Gambar IV.5: Perbedaan high context dan low context pantai....................... 86
Gambar IV.6: Upacara Adat di Bali ............................................................... 88
Gambar IV.7: Perbedaan Hutan 1 .................................................................. 91
Gambar IV.8: Perbedaan Hutan 2 .................................................................. 92
Gambar IV.9: Pohon Besar Yang Diselimuti Kain Poleng ............................ 94
Gambar IV.10: Aktivitas Mencuci Pakaian ................................................... 97
Gambar IV.11: Kegiatan Sembayang ............................................................. 98
Gambar IV.12: Perbedaan Pasar.....................................................................100
Gambar IV.13: Pura Yang Menghadap Ke Barat .......................................... 102
Gambar IV.14: Beberapa Lukisan Raden Saleh pada Masa Mooi Indie........104
Gambar IV.15: Beberapa Potongan Scene Yang Dilakukan Di Bali..............111
Gambar IV.16: Postcolonial Kecantikan Wanita Bali dari Scene...................114
Gambar IV.17: Boneka Barbie........................................................................116
Gambar IV.18: Lukisan Wanita Bali...............................................................116
Gambar IV.19: Bentuk Pakaian Wanita Bali..................................................118
Gambar IV.20: Wanita Bali Jaman Postcolonial............................................120
Gambar IV.21: Pakaian Wanita Bali Jaman Dulu...........................................121

xiv

ABSTRAK
Larasati Reyma Pramista, L100080083.2012. Representasi Identitas Budaya
Lokal Bali dalam Kuasa Postcolonial pada Film “Eat Pray Love”. Program
Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk membongkar representasi identitas budaya
lokal Bali dalam kuasa postcolonial pada film Eat Pray Love. Selanjutnya
penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan konstribusi dalam kajian
cultural studies terutama dalam membandingkan budaya Barat dengan budaya
Timur dan postcolonial yang direpresentasikan melalui gambar di Dunia Ketiga.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, secara
lebih khususnya lagi penelitian ini menggunakan metode semiotika. Semiotika
digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis simbol yang terdapat dalam
scene pada film. Gambar dalam film dianggap sebagai tanda-tanda yang dibentuk
oleh relasi dengan tanda lain. Film sebagai bagian dari media yang menanamkan
contoh budaya di dalamnya, yang kemudian mempunyai praktik penandaan yang
dapat dianalisis dari banyak segi, seperti posisi kamera ( angle), posisi objek atau
manusia dalam frame, pencahayaan (lighting), dan proses pewarnaan (tinting).
Setelah dilakukan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa dalam hal
representasi identitas budaya lokal Bali dalam kuasa postcolonial ini masih
melekat pada wacana postcolonial. Representasi dimulai dari perbedaan budaya
Barat dan budaya Timur yang dianalisis dengan oposisi biner, dimana Barat
dipandang sebagai low context dan timur dipandang sebagai high context.
Sedangakan representasi postcolonial yang terjadi melalui pengaruh Barat yang
mengubah Bali sebagai tujuan wisata sesuai selera Barat, dan kecantikan wanita
Bali yang mulai pudar karena pengaruh Barat dalam hal berbusana dan bentuk
rambut.
Film Eat Pray Love bagaimanapun juga telah membawa nuasa baru dalam
gagasan yang direpresentasikannya, terutama yang berkaitan dengan representasi
identitas budaya Lokal Bali. Bali yang dianggap sebagai pariwisata paling maju di
Indonesia melalui representasi ini mencoba menyadarkan publik bahwa Bali
merupakan bentukan dari kolonial Barat yang menjadikan Bali sebagai tujuan
wisata selera Barat.
Kata Kunci: Representasi, Budaya, Postcolonial Bali

xv

ABSTRACT

Larasati Reyma Pramista, L100080083.2012. Representation in Bali Local
Cultural Identity in Postcolonial Power of Film "Eat Pray Love". Surakarta
Muhammadiyah University Degree Program
This study aims to dismantle the representation of local cultural identity of
Bali in the power of Postcolonial on Eat Pray Love. Further research is also
expected to contribute in the study of cultural studies, especially in comparing
Western culture with Eastern culture and the Postcolonial is represented through
images in the Third World.
This research uses descriptive qualitative research, more specifically
again using the methods of semiotic research. Semiotics is used as an approach
for analyzing symbols contained in the scene on film. The images in the film are
considered as signs formed by relationships with other signs. Film as part of
media culture that instills in them an example, which then has a practice of
marking that can be analyzed from many aspects, such as camera position
(angle), the position of objects or people in the frame, lighting (lighting), and the
coloring (tinting).
After analysis, the conclusion that in terms of representation of local
cultural identity of Bali in Postcolonial power is still attached to the Postcolonial
discourse. Representation starts from different Western cultures and Eastern
cultures were analyzed by binary opposition, where the West is seen as a low
context and high context is seen as the East. While the representation of
Postcolonial that occur through the influence of the changing West Bali as a
tourist destination according to Western tastes, and beauty of Balinese women
who began to fade due to Western influence in terms of dress and hair form.
Eat Pray Love, however, had brought a new nuasa the notion that they
represent, especially with regard to the representation of local cultural identity of
Bali. Bali tourism is regarded as the most advanced in Indonesia through a
representation of the public is trying to realize that Bali is the formation of the
colonial West that makes Bali as a tourist destination of Western tastes.
Keyword: Representation, Culture, Bali in Postcolonial

xvi