PENGARUH EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN MESIN TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PADA PT RAYA SUGARINDO INTI TASIKMALAYA.
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO. 503/UN. 40.FPEB.I.PL /2012
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN MESIN TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI
PADA PT RAYA SUGARINDO INTI TASIKMALAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh
Ima Ammelia 0807043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO. 503/UN. 40.FPEB.I.PL /2012
2012
(3)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN MESIN TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI
PADA PT RAYA SUGARINDO INTI TASIKMALAYA
Oleh : Ima Ammelia (0807043) Pembimbing I : Dr. Kurjono, M.Pd Pembimbing II : Toni Heryana, S.Pd, M.M
Penelitian ini dilakukan di PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya mengenai pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi. Pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya hasil produksi yang dicapai belum mampu mencapai target hasil produksi yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efisiensi biaya pemeliharaan mesin, mengetahui gambaran produktivitas produksi, serta untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya. Teori yang digunakan mengenai produktivitas dan pemeliharaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-verifikatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari tahun 2001 sampai tahun 2010. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji linieritas dan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS versi 20. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi Ŷ= 1,615−0,029� menunjukan arah koefisien negatif. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa efisiensi biaya pemeliharaan mesin tinggi, produktivitas produksi rendah, perhitungan statistik menunjukan koefisien arah regresi negatif. Hal ini menunjukan setiap adanya kenaikan efisiensi biaya pemeliharaan mesin akan menurunkan produktivitas produksi, dan sebaliknya. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah efisiensi biaya pemeliharaan mesin berpengaruh negative terhadap produktivitas produksi diterima.
l
(4)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE EFFECT OF MACHINERY MAINTENANCE COST EFFICIENCY TOWARDS PRODUCTION PRODUCTIVITY
AT PT RAYA SUGARINDO INTI TASIKMALAYA By : Ima Ammelia (0807043)
Supervisor I : Dr. Kurjono, M.Pd Supervisor II : Toni Heryana, S.Pd, M.M
This study was conducted in PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya concerning the effect of machinery maintenance cost efficiency towards production productivity. In PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya, the achieved production result had not reached the estimated production result target. This study was aimed to determine the machinery maintenance cost efficiency, production productivity, and the effect of machinery maintenance cost efficiency towards production productivity in PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya. The employed theory was regarding to productivity and maintenance. The employed research method was a descriptive-verificative method. The applied data in this study was a secondary data in form of financial statements from 2001 until 2010. Data analysis was performed by using linearity tests and simple linear
regressions by operating SPSS version 20. The result gained a regression equation Ŷ=1,615 -0,029X showing a negative coefficient direction. The conclusion of this study showed that machinery maintenance costs efficiency its high, production productivity is low, and the statistical calculation showed a negative regression coefficient direction. These showed that every increase in machinery maintenance costs efficiency will reduce production productivity, and vice versa. Therefore, the proposed hypothesis which is machinery maintenance cost efficiency negatively affects production productivity is accepted.
(5)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Rumusan Penelitian ... 8
1.3Tujuan Penelitian ... 9
1.4Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 9
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Produktivitas Produksi ... 11
2.1.1 Pengertian Produktivitas ... 13
2.1.2 Pengukuran Produktivitas ... 14
2.1.3 Jenis-Jenis Produktivitas ... 16
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 17
2.1.5 Manfaat Pengukuran Produktivitas ... 18
2.1.6 Pengertian Produktivitas Produksi ... 19
2.1.7 Pengukuran Produktivitas Produksi ... 21
2.3 Biaya ... 21
(6)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.2 Penggolongan Biaya ... 23
2.2.3 Efisiensi ... 24
2.2.4 Efisiensi Biaya Pemeliharaan ... 25
2.3 Pemeliharaan ... 26
2.3.1 Pengertian Pemeliharaan ... 27
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan ... 28
2.3.3 Jenis-Jenis Pemeliharaan ... 30
2.3.4 Kegiatan-Kegiatan Pemeliharaan ... 32
2.4 Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi... 33
2.5 Kajian Penelitian Terdahulu ... 35
2.6 Kerangka Pemikiran ... 37
2.7 Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
3.1 Desain Penelitian ... 43
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 44
3.3 Sumber Data ... 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.5 Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 50
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 50
4.1.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan ... 52
(7)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.4 Sarana dan Alur Produksi ... 54
4.1.5 Pemeliharaan Sarana Produksi ... 63
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
4.2.1 Efisensi Biaya Pemeliharaan Mesin PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya ... 64
4.2.2 Produktivitas Produksi PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya .. 68
4.3 Pengujian Hipotesis ... 70
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... viiii LAMPIRAN
(8)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Impor Gula ... 2
Tabel 1.2 Jumlah Pabrik Gula, Pertumbuhan Produktivitas Gula danRendemen .... 3
Tabel 1.3 Realisasi dan Anggaran Hasil Produksi ... 6
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45
Tabel 4.1 Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin ... 65
Tabel 4.2 Produktivitas Produksi ... 68
Tabel 4.3 Uji Linieritas ANOVA Table ... 71
(9)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Produktivitas ... 12
Gambar 2.2 Hubungan Variabel ... 41
Gambar 4.1 Diagram Alir Produksi Gula Cair... 62
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Efisiensi Biaya Pemeliharaan... 66
(10)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
(11)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan perekonomian Indonesia dibangun dari berbagai sektor, salah satu sektor tersebut adalah sektor perkebunan. Berbagai jenis perkebunan yang dapat menjadi komoditi ekspor dapat ditemukan di Indonesia seperti perkebunan tebu, tembakau, karet, kelapa sawit, perkebunan buah-buahan dan sebagainya. Diantara semua jenis perkebunan di Indonesia tersebut, perkebunan tebu merupakan sumber bahan baku untuk pembuatan gula.
Secara historis, Industri gula pernah berjaya di tahun 1930-an. Bahkan pada tahun 1931, Indonesia mampu mengekspor 3 juta ton gula. Sayangnya industri gula saat ini berbeda jauh dengan keadaan di tahun 1930-an. Dalam hasil laporan diskusi antara Institute for Indonesian Agroindustry Development (INFIAD) dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Perikanan pada tahun 2010 lalu disebutkan bahwa, saat ini Indonesia hanya mampu menghasilkan sekitar 2,7 juta ton Gula Kristal Putih (GKP) per tahun. Jumlah ini hanya cukup untuk memenuhi konsumsi rumah tangga Indonesia saja. Sedangkan konsumsi gula nasional yang mencapai 4,5 juta ton per tahun belum dapat sepenuhnya dipenuhi. Untuk mengatasi defisit gula tersebut, Indonesia masih harus mengimpor gula. Volume impor gula Indonesia selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini diakibatkan oleh fluktuasi permintaan pasar dan fluktuasi produksi gula yang dihasilkan
(12)
pabrik-2
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pabrik gula. Adapun fluktuasi perkembangan impor gula dapat terlihat pada tabel 1.1 seperti berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan Impor gula 2001 – 2008
Tahun Gula Kristal Putih
Gula Kristal
Raw Sugar Total Rafinasi
2001 18.688 239.801 1.026.301 1.284.790
2002 47.408 304.560 619.010 970.978
2003 125.882 466.914 896.829 1.489.625
2004 87.291 576.484 466.516 1.130.291
2005 402.648 702.412 893.307 1.998.367
2006 129.278 565.377 811.347 1.506.002
2007 375.603 710.025 1.887.160 2.972.788
2008 44.659 593.710 380.225 1.018.594
Sumber : Biro Pusat Statistika (2009)
Dalam rentang 2001 – 2008, impor gula tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan total jumlah impor 2.972.788 ton gula. Dari tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa impor gula bergantung pada produksi dalam negeri, jika produksi semakin menurun maka impor akan semakin meningkat. Indonesia masih membutuhkan peningkatan produksi gula untuk memenuhi kebutuhan nasional terhadap komoditas tersebut.
Secara umum, kondisi pergulaan nasional paling tidak memiliki tiga persoalan utama. Pertama, rendahnya harga beli bagi produksi petani karena rendahnya harga gula di pasaran dunia. Kedua, rendahnya produktivitas pabrik gula dan banyak yang tidak efisien. Ketiga, perkembangan industri gula nasional terus merosot. Rendahnya produksi gula nasional antara lain disebabkan oleh rendahnya produktivitas pabrik gula-pabrik gula di dalam negeri. Kondisi pabrik gula dengan
(13)
3
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mesin-mesin yang telah berusia lanjut, mengakibatkan produktivitas gula yang dihasilkannya kurang maksimal (www.digilib.itb.ac.id). Adapun pertumbuhan produktivitas gula dan rendemen dapat terlihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2
Jumlah Pabrik Gula, Pertumbuhan Produktivitas Gula dan Rendemen Menurut Manajemen Pengelolaan di Indonesia periode 2005-2009
Nasional/Menurut Manajemen Pengelolaan
Tahun
Pertumbuhan 2005 2006 2007 2008 2009
Nasional/ Jumlah PG 58 58 58 59 61
Rendemen (%) 7,20 7,63 7,35 7,97 7,60 1,52
Produktivitas GKP (Ton/Ha) 5,89 5,85 5,76 5,95 5,54 -1,06
Swasta/ Jumlah PG 10
Rendemen (%) 8,2 8,47 8,42 8,73 8,23 0,38
Produktivitas GKP (Ton/Ha) 6,60 6,34 6,46 6,93 6,26 -0,17
BUMN1)/Jumlah PG 51
Rendemen (%) 6,8 7,27 6,9 7,6 7,23 1,67
Produktivitas GKP (Ton/Ha) 5,59 5,63 5,45 5,51 5,15 -1,86 Keterangan :1) PG BUMN adalah penjumlahan PG dibawah manajemen PTPN/RNI Sumber : Dihitung dari data AGI (berbagai tahun)
Rendemen tebu adalah kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dalam persen (%). Bila dikatakan rendemen tebu 10% artinya bahwa dari 100 kg tebu yang digilingkan di pabrik gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg.
Pertumbuhan rendemen gula pada tingkat nasional mencapai 1,5% per tahun, sedangkan produktivitasnya menurun 1,06% per tahun. Pertumbuhan rendemen gula pada tingkat swasta mencapai 0,38% per tahun, sedangkan produktivitasnya menurun 0,17% per tahun. Pada tingkat BUMN rendemen gula mencapai 1,67% per tahun, sedangkan produktivitasnya menurun 1,86% per tahun. Pertumbuhan gula menurut manajemen pengelolaannya mengalami penurunan produktivitas per tahunnya.
Sesuai dengan Inpres No 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, Kementrian Perindustrian
(14)
4
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengimplementasikan Program Revitalisasi Industri Gula Nasional dengan visi mewujudkan industri gula nasional yang mandiri, berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Adapun misi program ini adalah: memperkuat struktur industri gula, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mendorong investasi pabrik gula ke luar Pulau Jawa, terpenuhinya kebutuhan gula konsumsi dan industri oleh industri gula dalam negeri dan mendorong industri permesinan dalam negeri untuk mendukung revitalisasi industri gula. Pelaksanaan program ini berkoordinasi dengan instansi-instansi lainnya.
Program revitalisasi industri gula 2010-2014 ini diimplementasikan dengan sasaran pokok untuk mencapai swasembada gula nasional pada tahun 2014 dengan produksi gula konsumsi 2,96 juta ton dan gula untuk industri sebesar 2,74 juta ton. Dengan demikian, total produksi gula pada tahun 2014 diharapkan mencapai 5,7 juta ton. Sedangkan tingkat produksi industri gula nasional saat ini baru mencapai 2,7 juta ton, sehingga masih defisit 3 juta ton. Untuk menutupi defisit kebutuhan gula nasional serta mencapai swasembada gula pada 2014, diperlukan peningkatan produktivitas pabrik gula yang telah ada dan penambahan sedikitnya 20 pabrik gula baru. Selain itu, industri gula dihadapkan dengan ketentuan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2015 nanti, tarif bea masuk untuk Gula Kristal Putih (GKP) harus turun menjadi 10% dan gula mentah (raw sugar) harus turun menjadi 5%. Gula produksi luar negeri akan membanjiri pasar Indonesia. Perbedaan harga gula produksi dalam negeri dengan luar negeri akan membuat gula Indonesia tidak mendapat tempat di pasar meskipun produksi dalam negeri dapat mencukupi
(15)
5
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsumsi nasional. Maka dari itu masih diperlukan usaha-usaha untuk membangun industri gula Indonesia agar memiliki daya saing.
PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri gula ikut berperan serta dalam pertumbuhan gula nasional. PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya yang berproduksi di Jl Raya Singaparna Km 9,8 Tasikmalaya ini memproduksi jenis gula cair yaitu glucose, fructose, caramel, dextrose monohydrate dan maltodextrin. Gula cair tersebut diditribusikan ke beberapa industri makanan dan minuman diantaranya PT Mayora Indah, PT Perfetti Vanmelle Indonesia, PT Yupi Indo Jelly Gum, PT Torabika, PT URC Indonesia, PT Unican Surya Agung, PT Internusa Food, PT Inkenas Agung dan sebagainya. Peningkatan konsumsi gula yang semakin meningkat dan perkembangan industri makanan dan minuman yang menggunakan gula, akan meningkatkan kebutuhan gula di dalam negeri. PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang gula dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi gula di dalam negeri, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula nasional 2014.
Pada beberapa tahun terakhir, perusahaan belum mampu mencapai target produksi sesuai yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini terlihat dari perbandingan laporan realisasi dan anggaran hasil produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.3 sebagai berikut:
(16)
6
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.3
Realisasi dan Anggaran Hasil Produksi PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
2001-2010
Tahun Produksi (dalam rupiah)
Realisasi Anggaran
2001 29,312,514,075 29,983,252,272
2002 34,804,526,044 34,471,498,351
2003 38,822,589,243 41,367,674,829
2004 38,007,507,819 44,508,075,883
2005 47,921,303,068 54,318,060,338
2006 52,158,032,631 52,500,475,950
2007 58,400,508,501 58,500,475,950
2008 68,628,805,642 68,975,485,766
2009 75,298,230,915 75,687,590,742
2010 85,839,983,243 85,975,608,317
Jumlah 529,194,001,181 546,288,198,398
Selisih 17,094,197,218
Sumber : Laporan Realisasi dan Anggaran Produksi dan Penjualan PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya tahun 2001-2010
Dari tabel 1.3 terlihat bahwa perusahaan belum mampu mencapai target produksi sesuai dengan yang direncanakan. Menurut manajemen perusahaan salah satu hal yang diduga menjadi penyebab tidak tercapainya produksi adalah manajemen mesin-mesin yang kurang dikelola dengan baik, padahal mesin dan sarana produksi lainnya merupakan sumber vital dari kegiatan proses produksi. Tujuan fungsi produksi adalah untuk mengolah sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif sehingga dapat merealisasikan target produksi yang direncanakan. Hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan akan mencerminkan tingkat produktivitasnya.
Produktivitas itu sendiri adalah mengenai besaran output/keluaran dengan input/masukan. Menurut Kendrick (Griffin, 2002:213) “Produktivitas adalah
(17)
7
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ukuran efisiensi ekonomis yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya”. Menurut Mulyadi (2001:466) “Produktivitas berhubungan dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama ditujukan kepada hubungan antara keluaran dan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut”. Biasanya suatu kombinasi atau campuran masukan dapat digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat keluaran tertentu.
Dalam produktivitas, output adalah sejumlah barang dan jasa yang dihasilkan dari proses produksi, sedangkan input adalah faktor-faktor produksi. Menurut Suprihanto (Haryani, 2002:97) “sumber-sumber ekonomi atau sering disebut dengan faktor-faktor produksi mencakup tanah, modal, teknologi, tenaga kerja dan bahan baku”.
Produktivitas perusahaan merupakan kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dimiliki. Produktivitas perusahaan merupakan faktor penentu level profitabilitas yang utama dan selanjutnya kemampuan untuk bertahan hidup. Untuk meningkatkan produktivitas produksi diperlukan peralatan produksi dengan kondisi fisik yang baik. Sarana produksi dapat tetap beroperasi dengan baik jika perusahaan melakukan pemeliharaan terhadap peralatan produksi tersebut. Seperti yang dikemukakan Handoko (2000:157) sebagai berikut:
Dua fungsi pelayanan penting kegiatan-kegiatan produksi adalah pemeliharaan (maintenance) dan penanganan bahan (material handling). Pemeliharaan yang baik menjamin bahwa fasilitas-fasilitas produktif akan beroperasi secara efektif. Hal ini dihasilkan dari suatu kombinasi pemeliharaan preventif yang mengantisipasi daya pakai mesin-mesin dan perbaikan kerusakan, bila terjadi, secepat mungkin sehingga biaya sistem mesin tidak produktif dan tenaga kerja menganggur dapat diminimumkan.
(18)
8
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk dapat menjaga peralatan dengan kondisi baik. Dalam hal ini, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya pemeliharaan. Maka, untuk meningkatkan produktivitas produksi, salah satunya bisa dilakukan dengan cara menggunakan biaya pemeliharaan secara efisien.
Biaya pemeliharaan sebagai salah satu pembentuk biaya produksi, biaya produksi yang lebih rendah akan mengakibatkan produktivitas lebih tinggi. Efisiensi biaya produksi yang dilakukan dapat disebabkan oleh salah satunya adalah kegiatan pemeliharaan preventif terhadap setiap fasilitas produksi. Artinya, perusahaan dapat mengendalikan biaya produksi salah satunya dengan melakukan penghematan pada biaya pemeliharaan melalui pemeliharaan preventif.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya”.
1.2 Rumusan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efisiensi biaya pemeliharaan mesin yang terdapat pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 – 2010
2. Bagaimana gambaran produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 – 2010
(19)
9
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui efisiensi biaya pemeliharaan mesin PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 – 2010
2. Mengetahui produktivitas produksi PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 – 2010
3. Mengetahui pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang teori produktivitas dan pemeliharaan sehingga penulis dapat membandingkan dengan fakta yang terjadi dilapangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu Akuntansi Biaya dan Manajemen Produksi dan Operasi, dan juga dijadikan bahan referensi untuk pengkajian lebih lanjut terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya pemeliharaan mesin dalam hubungannya dengan produktivitas produksi.
(20)
10
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran yang positif untuk kemajuan perusahaan. Khususnya, dalam efisiensi biaya pemeliharaan mesin perusahaan yang akan berpengaruh pada produktivitas produksi.
(21)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan yang berisi tahap-tahap penelitian dari awal hingga akhir. Seperti yang tercantum dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2007:21) bahwa “Desain penelitian berisi metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan”. Hal tersebut tercantum dari operasional variabel hingga teknik analisis data. Tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah yang harus ditempuh harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2011:35) “Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri)”. Menurut Arikunto (2006:8) “Penelitian yang bertujuan untuk mengecek hasil penelitian lain inilah yang diberi nama verifikatif”. Penelitian verifikatif dimaksudkan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Melalui metode penelitian deskriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai bagaimana efisiensi biaya pemeliharaan mesin dan produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya pada tahun 2001 sampai 2010. Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji apakah efisiensi biaya pemeliharaan mesin berpengaruh terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya.
(22)
44
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara faktor efisiensi biaya pemeliharaan mesin sebagai variabel bebas terhadap produktivitas produksi sebagai sebagai variabel terikat maka jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala tertentu.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) “Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain”.
Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel efisiensi biaya pemeliharaan mesin sebagai variabel independen atau variabel bebas dan variabel produktivitas produksi sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Adapun definisi dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Efisiensi biaya pemeliharaan mesin adalah rasio biaya pemeliharaan mesin yang sesungguhnya dengan biaya pemeliharaan mesin standar yang telah ditetapkan sebelumnya misalnya melalui anggaran.
(23)
45
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Produktivitas produksi adalah berkenaan dengan kegiatan memproduksi
output dengan efisiensi dan input yang digunakan untuk memproduksi output.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pengaruh antara dua variabel yang terkait. Adapun operasionalisasi variabel tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Opersionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Efisiensi Biaya
Pemeliharaan Mesin
Anggaran dan
realisasi biaya
pemeliharaan mesin
Data diperoleh dari:
Persentase selisih anggaran
biaya pemeliharaan mesin
dengan realisasi biaya
pemeliharaan mesin selama periode tertentu.
Anggaran−Realisasi
Anggaran X 100%
Rasio
Produktivitas
Produksi Nilai output yang
diselesaikan.
Nilai input yang digunakan
Data diperoleh dari:
1. Kuantitas produksi gula
yang dihasilkan dalam
setiap tahun (Rp)
2. Biaya produksi setiap tahun
(Rp)
Perhitungan produktivitas
produksi :
= Hasil Produksi (Rp) Biaya Produksi (Rp)
(24)
46
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Sumber Data
Suharsimi (2006:129) mengemukakan bahwa: “Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data”.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa dokumen dari laporan realisasi dan anggaran hasil produksi dan penjualan PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya dari periode 2001 sampai 2010 yang disajikan dalam bentuk per tahun sehingga berjumlah 10 tahun. Hal ini didasarkan pada tahun 2001 sampai 2010 perusahaan tidak dapat mencapai hasil produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen yang diberikan perusahaan yang bersangkutan, penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2012.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011:137) “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah dokumen. Telaah dokumen bertujuan untuk mengetahui data dari subjek penelitian. Telaah ini digunakan untuk mencari atau memperoleh data berupa catatan, laporan serta dokumen yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Dokumen tersebut berupa laporan realisasi dan anggaran hasil produksi dan penjualan PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya.
(25)
47
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Setelah data terkumpul, kemudian penulis melakukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah atau teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung efisiensi biaya pemeliharaan mesin 2. Menghitung produktivitas produksi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi, maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :
1. Menetukan nilai masing-masing variabel 2. Uji linieritas regresi
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linier antar variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.
3. Analisis Regresi Sederhana
Pada penelitian ini variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu efisiensi biaya pemeliharaan mesin (X), sedangkan variabel dependen adalah produktivitas produksi (Y). Dengan memperhatikan variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi sederhana. Analisis regresi mempelajari hubungan yang ada di antara variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh dapat menaksir variabel yang satu apabila harga variabel lainnya diketahui. Untuk mengetahui apakah efisiensi biaya pemeliharaan mesin (X) berpengaruh terhadap produktivitas produksi (Y),
(26)
48
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan analisis regresi sederhana. Persamaan analisis regresi linear secara umum adalah sebagai berikut :
Ŷ= + (Sudjana, 2003:6)
Dimana :
Ŷ : nilai yang diprediksikan : konstanta atau bila harga X = 0 : koefisien regresi
X : nilai variabel independen
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien dan , yaitu : Ʃ Ʃ dan ƩXY ƩX2Ʃ2
2. Mencari koefisien regresi dan dengan rumus sebagai berikut :
= ∑ (∑
2)− ∑ (∑ Y)
�∑ 2− ∑ 2
= ∑ − ∑ (∑Y)
�∑ 2− ∑ 2
(Sudjana, 2003:8)
Kemudian nilai dan yang telah diperoleh dimasukan ke dalam persamaan analisis regresi linier sederhana, maka kita akan mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y atau meramalkan Y berdasarkan nilai variabel X yang diketahui. Senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh Sudjana (2003:8) yaitu:
Koefisien dinamakan koefisien arah regresi linier dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu
(27)
49
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unit. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila bertanda positif dan penurunan atau pengurangan jika bertanda negatif.
Pada penelitian ini perhitungan persamaan regresi sederhana menggunakan program SPSS 20.
4. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Dasar pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis yang diajukan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apabila nilai (koefisien regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin) bernilai positif maka hipotesis yang diajukan ditolak. Koefisien arah regresi positif ditunjukan dalam persamaan Ŷ= + .
b. Apabila nilai (koefisien regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin) bernilai negatif maka hipotesis yang diajukan diterima. Koefisien arah regresi negatif ditunjukan dalam persamaan Ŷ= − .
(28)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya tahun 2001 sampai 2010 adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya pemeliharaan mesin pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 sampai dengan 2010 dapat dikendalikan dengan baik, hal ini ditunjukan dengan pencapaian efisiensi biaya pemeliharaan mesin pada kategori tinggi.
2. Produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 sampai dengan 2010 belum memenuhi target kebijakan perusahaan, hal ini ditunjukan dengan pencapaian produktivitas produksi yang dapat dikategorikan rendah.
3. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh persamaan regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin dengan produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya yang menunjukan koefisien arah regresi negatif. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima.
(29)
78
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya pemeliharaan mesin yang terjadi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya dapat dikendalikan dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan biaya yang dikeluarkan tetap efisien. Pengaturan biaya pemeliharaan diharapkan disesuaikan dengan pemeliharaan standar setiap mesin agar kegiatan pemeliharaan dapat berjalan secara optimal.
2. Produktivitas produksi yang masih rendah, dikarenakan target produktivitas produksi yang telah ditetapkan perusahaan belum tercapai. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan lebih meningkatkan hasil produksi agar dapat meningkatkan produktivitas produksi.
3. Karena dibatasi oleh keterbatasan penulis, sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas produksi, yaitu manusia, modal, produksi, lingkungan, dan umpan balik tidak dapat penulis teliti. Maka dari itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas produksi yaitu manusia, modal, produksi, lingkungan, dan umpan balik, agar penelitian mengenai produktivitas produksi lebih akurat.
(30)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE
Anthony, R N dan Govindaraja, V. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:Salemba Empat
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Assauri, S. (2008). Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI Gasper, V. (2000). Manajemen Produksi Total-Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis
Global. Jakarta: Gramedia Pustaka
Griffin. (2002). Manajemen. Jakarta: Erlangga
Halim, A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Handoko, T. Hani. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE
Haryani, S. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: AMP YKIPN
Heizer J dan Render B. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operrasi. Jakarta: Salemba Empat
Herjanto, E. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Muchdarsyah, S. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: PT Bumi Aksara Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
_______. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: YKPN
Mulyadi, A.(2002) Akuntansi Manajemen. Bandung: BP Prodi Pendidikan Akuntansi UPI Mulyono, M. (2008). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
(31)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Narang, M.S Sehrawat J.S. 2001. Production Management. Nai Sarak Delhi. Dhanpat rai & Co. (P) LTD.
Ravianto J. (2007. Produktivitas dan Teknologi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Informasi Usaha
Sadeli, M L dan Siswanto, B. (2010). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Sembiring, R K. (2003). Analisis Regresi. Bandung: ITB
Simamora, H. (2001). Akuntansi Manjemen. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung: Tarsito.
Sudriamunawar, H. (2006). Kepemimpinan Peran Serta dan Produktivitas. Bandung: Mandar Maju
Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen (mutu). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriyono. (2000). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta : STIE YKPN
Tim Pertimbangan Pembibingan Skripsi. (2007) Pedoman Operasional Penulisan Skripsi
(POPS). Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi
Tisnawati E S dan Saefullah K. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Umar, Husein. (2000). Business an Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sumber Skripsi :
Andari, R. (2005). Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap terhadap Produktivitas
Produksi pada PT Agronesia Divisi Industri Teknik Karet INKABA Bandung. Skripsi.
Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Febriyanti, R. (2009). “Pengaruh Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Aktiva Tetap
Terhadap Tingkat Produktivitas Pada PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal
Banjaran”. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Inne, S M. (2011) Pengaruh Biaya Pemeliharaan Peralatan Produksi Terhadap Produktivitas
Produksi Alkohol pada PT PG Rajawali II Unit PSA Paliaman. Skripsi. Bandung: Program
(32)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Jurnal :
Sawit, M H. (2001). “Kebijakan Swasembada Gula: Apanya Yang Kurang?1”. Analisis
Kebijakan Pertanian. 8, 285:302. [Online]. Tersedia
:http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0 CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fpse.litbang.deptan.go.id%2Find%2Fpdffiles%2FART8 4a.pdf&ei=RmuBT9bxCoTkrAfLlt2GBg&usg=AFQjCNHCg3TQC4flFHETqewBKdPNa xXKAw&sig2=VIUtV1-76QfeyjVAEsdhQw (17 April 2012)
Sumber Internet :
Hartono, Edi. (2002). Analisa Trend Produksi, Konsumsi dan Impor Gula Indonesia. [Online]. Tersedia :http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-edi-4840-konsumsi (17 April 2012)
INFIAD Indonesia dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Perikanan. (2010). Menuju Industri Gula Nasional yang Kompetitif. [Online]. Tersedia: http://ruangrakyat.net/?q=node/90 (17 April 2012)
(1)
49
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unit. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila bertanda positif dan penurunan atau pengurangan jika bertanda negatif.
Pada penelitian ini perhitungan persamaan regresi sederhana menggunakan program SPSS 20.
4. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Dasar pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis yang diajukan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apabila nilai (koefisien regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin) bernilai positif maka hipotesis yang diajukan ditolak. Koefisien arah regresi positif ditunjukan dalam persamaan Ŷ= + .
b. Apabila nilai (koefisien regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin) bernilai negatif maka hipotesis yang diajukan diterima. Koefisien arah regresi negatif ditunjukan dalam persamaan Ŷ= − .
(2)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu pengaruh efisiensi biaya pemeliharaan mesin terhadap produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya tahun 2001 sampai 2010 adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya pemeliharaan mesin pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 sampai dengan 2010 dapat dikendalikan dengan baik, hal ini ditunjukan dengan pencapaian efisiensi biaya pemeliharaan mesin pada kategori tinggi.
2. Produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya selama periode 2001 sampai dengan 2010 belum memenuhi target kebijakan perusahaan, hal ini ditunjukan dengan pencapaian produktivitas produksi yang dapat dikategorikan rendah.
3. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh persamaan regresi efisiensi biaya pemeliharaan mesin dengan produktivitas produksi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya yang menunjukan koefisien arah regresi negatif. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima.
(3)
78
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya pemeliharaan mesin yang terjadi pada PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya dapat dikendalikan dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan biaya yang dikeluarkan tetap efisien. Pengaturan biaya pemeliharaan diharapkan disesuaikan dengan pemeliharaan standar setiap mesin agar kegiatan pemeliharaan dapat berjalan secara optimal.
2. Produktivitas produksi yang masih rendah, dikarenakan target produktivitas produksi yang telah ditetapkan perusahaan belum tercapai. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan lebih meningkatkan hasil produksi agar dapat meningkatkan produktivitas produksi.
3. Karena dibatasi oleh keterbatasan penulis, sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas produksi, yaitu manusia, modal, produksi, lingkungan, dan umpan balik tidak dapat penulis teliti. Maka dari itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas produksi yaitu manusia, modal, produksi, lingkungan, dan umpan balik, agar penelitian mengenai produktivitas produksi lebih akurat.
(4)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE
Anthony, R N dan Govindaraja, V. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:Salemba Empat
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Assauri, S. (2008). Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI Gasper, V. (2000). Manajemen Produksi Total-Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis
Global. Jakarta: Gramedia Pustaka
Griffin. (2002). Manajemen. Jakarta: Erlangga
Halim, A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Handoko, T. Hani. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE
Haryani, S. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: AMP YKIPN
Heizer J dan Render B. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operrasi. Jakarta: Salemba Empat
Herjanto, E. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Muchdarsyah, S. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: PT Bumi Aksara Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
_______. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: YKPN
Mulyadi, A.(2002) Akuntansi Manajemen. Bandung: BP Prodi Pendidikan Akuntansi UPI Mulyono, M. (2008). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
(5)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Narang, M.S Sehrawat J.S. 2001. Production Management. Nai Sarak Delhi. Dhanpat rai & Co. (P) LTD.
Ravianto J. (2007. Produktivitas dan Teknologi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Informasi Usaha
Sadeli, M L dan Siswanto, B. (2010). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Sembiring, R K. (2003). Analisis Regresi. Bandung: ITB
Simamora, H. (2001). Akuntansi Manjemen. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung: Tarsito.
Sudriamunawar, H. (2006). Kepemimpinan Peran Serta dan Produktivitas. Bandung: Mandar Maju
Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen (mutu). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriyono. (2000). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta : STIE YKPN
Tim Pertimbangan Pembibingan Skripsi. (2007) Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi
Tisnawati E S dan Saefullah K. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Umar, Husein. (2000). Business an Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sumber Skripsi :
Andari, R. (2005). Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap terhadap Produktivitas Produksi pada PT Agronesia Divisi Industri Teknik Karet INKABA Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Febriyanti, R. (2009). “Pengaruh Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap Tingkat Produktivitas Pada PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Banjaran”. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Inne, S M. (2011) Pengaruh Biaya Pemeliharaan Peralatan Produksi Terhadap Produktivitas Produksi Alkohol pada PT PG Rajawali II Unit PSA Paliaman. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
(6)
Ima Ammelia, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin Terhadap Produktivitas Produksi Pada Pt Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Jurnal :
Sawit, M H. (2001). “Kebijakan Swasembada Gula: Apanya Yang Kurang?1”. Analisis Kebijakan Pertanian. 8, 285:302. [Online]. Tersedia :http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0 CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fpse.litbang.deptan.go.id%2Find%2Fpdffiles%2FART8 4a.pdf&ei=RmuBT9bxCoTkrAfLlt2GBg&usg=AFQjCNHCg3TQC4flFHETqewBKdPNa xXKAw&sig2=VIUtV1-76QfeyjVAEsdhQw (17 April 2012)
Sumber Internet :
Hartono, Edi. (2002). Analisa Trend Produksi, Konsumsi dan Impor Gula Indonesia. [Online]. Tersedia :http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-edi-4840-konsumsi (17 April 2012)
INFIAD Indonesia dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Perikanan. (2010). Menuju Industri Gula Nasional yang Kompetitif. [Online]. Tersedia: http://ruangrakyat.net/?q=node/90 (17 April 2012)