Pengaruh Pelaksanaan Pemeliharaan Mesin Pabrik terhadap Efisiensi Biaya Pemeliharaan pada PT. Rajawali Hiyoto Bandung.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Machine is a facility that is absolutely needed by manufacturing company in production. By using machines, production can be done efficiently and meets the plans. Machines that continuously used by the company may cause the possibility of damage, thus the machine must be repaired, and replacement or adjustments are needed to ensure the process continuity. In an effort to keep the systems equipment in working order, maintenance activities are required.

Three types of maintenance activities at PT. Rajawali Hiyoto are preventive maintenance, breakdown maintenance and overhoul maintenance.

a. Preventive Maintenance

Preventive maintenance is maintenance activities undertaken to prevent the failure that was unexpected and keep facilities in good repair.

b. Breakdown maintenance

Maintenance activities that occurs after equipment fails and must be repaired. c. Overhaul Maintenance

Overhaul that is activity of total maintenance or major maintenance on production machines.

Based on research results that have been done by the writer on PT. Rajawali Hiyoto, the total cost of conducting preventive maintenance every six months is Rp 2,109,134, Rp 3,121,635.23 less than the total cost of the current maintenance Rp 5,230,769.23, thus the company would reasonably choose to conduct maintenance every six months.

Key words: Machine, Preventive Maintenance, Breakdown maintenance, Overhaul Maintenance, Efficiency, Maintenance Cost.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Mesin merupakan suatu fasilitas yang mutlak diperlukan perusahaan manufaktur dalam berproduksi. Dengan menggunakan mesin maka produksi dapat dilakukan secara lebih efisien dan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Mesin yang terus-menerus digunakan oleh perusahaan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kerusakan sehingga harus dilakukan perbaikan, penggantian atau penyesuaian agar tidak mengganggu proses produksi perusahaan. Dalam usaha untuk dapat mempergunakan terus fasilitas tersebut agar kontinuitas produksi tetap terjamin, maka dibutuhkan kegiatan pemeliharaan (maintenance).

Jenis kegiatan maintenance mesin pada perusahaan PT. Rajawali Hiyoto adalah preventive maintenance, breakdown maintenance dan Overhoul Maintenance.

a. Preventive Maintenance

Preventive maintenance yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan mempertahankan kondisi peralatan yang baik.

b. Breakdown maintenance

Yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan setelah timbulnya kerusakan pada fasilitas atau peralatan yang digunakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

c. Overhaul Maintenance

Yaitu kegiatan perawatan total atau perawatan besar pada mesin produksi perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada PT. Rajawali Hiyoto, sebaiknya perusahaan melakukan preventive maintenance setiap enam bulan sekali yang mana perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.109.134 jika dibandingkan dengan melakukan breakdown maintenance yaitu sebesar Rp. 5.230.769,23, sehingga perusahaan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp. 3.121.635,23 setiap enam bulannya.

Kata-kata kunci : Mesin, Preventive Maintenance, Breakdown Maintenance, Overhaul Maintenance, Efisiensi, Biaya Pemeliharaan.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ……… iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

ABSTRACT ……..……….……. vi

ABSTRAK ……….... vii

DAFTAR ISI ………..………... viii

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR TABEL ….……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN ……….……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2. Identifikasi Masalah ………..………...…. 4

1.3. Tujuan Penelitian………... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi ……… 8

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi/Produksi... 8


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Pengertian Maintenance……... 11

2.1.4 Peranan Maintenance dalam Manajemen Operasi/Produksi………... 13

2.1.5 Fungsi Maintenance…………... 14

2.1.6 Jenis-Jenis Maintenance... 15

2.1.7 Kegiatan-kegiatan Maintenance... 21

2.1.8 Hubungan Maintenance dengan Kelancaran Proses Produksi... 27

2.1.9 Hubungan Kegiatan Maintenance dengan Biaya... 28

2.1.10 Economics of Maintenance ... 30

2.2 Kerangka Pemikiran... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN …...………... 48

3.1.1.Jenis-jenis Riset... 48

3.1.2.Pengertian Data... 51

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Organisasi ... 46

4.1.1.Sejarah Organisasi ……….. 46

4.1.2.Struktur Organisasi Perusanaan dan Uraian Tugas …. 47 4.1.3.Kegiatan Produksi ……… 51


(5)

x Universitas Kristen Maranatha 4.1.3.1. Pengawasan Mutu………... 54 4.1.3.2. Nama-nama Mesin Produksi Perusahaaan….. 57 4.1.4.Kegiatan Lain Organisasi ………. 61 4.1.4.1. Riset dan Pengembangan……… 61 4.1.4.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia……... 61 4.1.4.3. Sistem Logistik dan Jaringan Pemasaran……. 61 4.2. Pelaksanaan Maintenance Mesin Perusahaan Saat Ini... 62

4.2.1.Tujuan Pelaksanaan Maintenance Mesin

Pada Perusahaan ……… 69

4.2.2.Hubungan Maintenance dengan Kelancara

Proses Produksi ……… 69

4.2.3.Masalah-masalah Maintenance Mesin yang Sering

Dihadapi Perusahaan………. 70 4.3. Kegiatan Maintenance yang Dapat Diterapkan Perusahaan .. 71 4.4. Dampak Penerapan Kegiatan Maintenance Terhadap

Efisiensi Biaya……… 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……… 79

5.2. Saran ……….. 80


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Total Biaya Pemeliharaan………. 25

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran……….… 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan……… 50

Gambar 4.2 Arus Proses Produksi……… 51

Gambar 4.3 Operation Process Chart……….. 52


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Kerusakan Mesin 6 Bulan Terakhir……….. 5

Tabel 2.1 Perhitungan Biaya-biaya Maintenance……….. 31

Tabel 4.1 Mesin-mesin Divisi Water Base………. 57

Tabel 4.2 Mesin-mesin Divisi Solvent Base……….. 59

Tabel 4.3 Mesin-mesin Divisi Pigment Paste……… 60

Tabel 4.4 Biaya Perawatan Perusahaan………. 71

Tabel 4.5 Jumlah Kerusakan Mesin 6 Bulan Terakhir………. 72

Tabel 4.6 Probabilitas Kerusakan Mesin Pabrik……….. 74

Tabel 4.7 Perhitungan Untuk Mencari Rata-rata Umur Mesin Sebelum Rusak………. 77


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Form Permohonan Perbaikan………. 83

Lampiran B Jadwal Maintenance Divisi Water Base………. 84

Lampiran C Jadwal Maintenance Divisi Pigment Paste……… 85

Lampiran D Jadwal Maintenance Divisi Solvent Base……….. 86

Lampiran E Produk-produk Perusahaan……… 88

Lampiran F Sertifikasi ISO 9001:2000……….. 96

Lampiran G Laporan Breakdown Mesin Divisi Solvent Base……… 97

Lampiran H Laporan Breakdown Mesin Divisi Water Base……….. 98


(9)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Barry Render dan Jay Heizer (2001) dalam bukunya “Prinsip-prinsip

Manajemen Operasi” mengemukakan beberapa alasan utama mengenai pentingnya

suatu perusahaan menerapkan manajemen operasi, yaitu :

1. Manajemen operasi adalah satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi, dan juga sangat berhubungan dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi menjual, menghitung dan memproduksi, dan sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana segmentasi manajemen operasi pada fungsi-fungsi organisasi.

2. Kita mempelajari manajemen operasi karena kita ingin tahu bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat kita yang membuat produk yang kita pakai.

3. Kita mempelajari manajemen operasi karena ini adalah bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase pendapatan yang besar dari kebanyakan perusahaan digunakan untuk fungsi manajemen operasi. Memang benar, manajemen operasi menyediakan kesempatan yang besar bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan mereka kepada masyarakat.

Menurut Russell dan Bernard Taylor (2000) dalam bukunya “Operations

Management” pengertian manajemen operasi adalah sebagai berikut:

“Operations Management is the design, operation, and improvement of productive systems.”


(10)

2 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha yang artinya: manajemen operasi merupakan suatu kegiatan merancang, mengoperasikan, dan memperbaiki sistem yang produktif.

Dalam proses produksi pada suatu perusahaan, dibutuhkan input-input yang akan diolah atau diubah menjadi output sesuai dengan keinginan dan kepentingan perusahaan. Salah satu input yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah mesin, karena mesin-mesin ini akan membantu perusahaan dalam melakukan proses transformasi input-input lainnya menjadi output. Mesin-mesin ini sangat dibutuhkan dalam proses operasi, karena mesin dapat bekerja dengan lebih cepat dan lebih kuat daripada tenaga manusia. Agar mesin-mesin tersebut dapat bekerja secara efektif dalam jangka panjang, maka dibutuhkan kegiatan maintenance terhadap mesin-mesin tersebut.

Maintenance merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini tidak dapat diabaikan karena setiap perusahaan selalu berharap agar mesin produksi yang dimiliki selalu berada dalam keadaan yang baik dan siap pakai, guna mendukung kelancaran proses produksi.

Secara spesifik Sofjan Assauri (2008) dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi mengatakan pemeliharaan (maintenance) adalah:

“Kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan”

Sasaran utama kegiatan maintenance menurut Manahan P. Tampubolon


(11)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1. Menjaga kemampuan dan stabilitas produksi di dalam mendukung proses

konversi.

2. Mempertahankan kualitas produk pada tingkat yang tepat.

3. Mengurangi pemakaian dan penyimpanan di luar batas yang ditentukan, serta menjaga modal yang diinvestasikan dalam peralatan dan mesin selama waktu tertentu dapat terjamin dan produktif.

4. Mengusahakan tingkat biaya maintenance yang rendah, dengan harapan kegiatan pemeliharaan dilakukan secara efektif dan efisien.

5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.

6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dengan total biaya yang rendah.

Kegiatan maintenance tidak dapat diabaikan karena sebagian kegiatan pengolahan yang dilakukan pada kegiatan proses produksi pada perusahaan industri menggunakan mesin. Perusahaan yang berproduksi tanpa memperhatikan maintenance berarti menghilangkan masa depan perusahaan tersebut. Dalam jangka pendek memang seakan-akan perusahaan dapat menekan biaya produksi karena tidak perlu mengeluarkan biaya mintenance yang cukup besar, akan tetapi dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami kesulitan dalam kegiatan proses produksinya dan juga membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki mesin-mesin dan fasilitas pabrik lainnya yang tidak terpelihara dengan baik, seperti kerusakan, kemacetan dan bahkan tidak jalan sama sekali.


(12)

4 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Melalui pelaksanaan maintenance yang baik pada fasilitas dan peralatan pabrik maka kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan untuk maintenance mungkin dapat dikurangi, dan juga produksi dapat berjalan dengan lancar.

Penulis memutuskan untuk meneliti sebuah perusahaan di bandung, yaitu PT. Rajawali Hiyoto. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi cat dengan salah satu merknya adalah SANLEX. Dalam melakukan kegiatan produksi Perusahaan ini menggunakan beberapa mesin yang tentunya dibutuhkan suatu kegiatan maintenance agar mesin yang ada tetap dapat beroperasi dengan baik.

Penulis bermaksud untuk mengevaluasi apakah kegiatan maintenance yang dilakukan perusahaan tersebut sudah cukup baik sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya dan mesin dapat beroperasi dengan baik . Berdasarkan uraian yang ada di atas maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Pemeliharaan Mesin Pabrik Terhadap Efisiensi Biaya Pemeliharaan pada PT. Rajawali Hiyoto Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi pembahasan masalah pada kegiatan maintenance mesin yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Pada perusahaan tempat dilakukannya penelitian terdapat mesin produksi sebanyak 104 unit, yang dapat mengeluarkan biaya perbaikan yang mahal jika mesin tersebut mengalami kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan maintenance yang memadai namun efisien agar mesin-mesin itu dapat terus bekerja dengan baik sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi perusahaan.


(13)

5 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Berikut ini adalah data jumlah kerusakan mesin pabrik tahun 2009 dalam 6 bulan terakhir:

Tebel 1.1

Jumlah kerusakan mesin pabrik 6 bulan terakhir

Bulan

Jumlah

Mesin Jumlah Kerusakan Persentase Kerusakan

Maret 2009 104 unit 2 mesin 4,76%

April2009 104 unit 6 mesin 14,29%

Mei 2009 104 unit 9 mesin 21,43%

Juni 2009 104 unit 7 mesin 16,67%

Juli 2009 104 unit 8 mesin 19,05%

Agustus 2009 104 unit 10 mesin 23,81%

Total = 42 Sumber Data: Enginering Services Rajawali Hiyoto PT.

Berdasarkan tabel di atas penulis melihat adanya kecenderungan peningkatan kerusakan setiap bulannya. Hal ini dapat menyebabkan di masa yang akan datang jumlah mesin yang rusak akan lebih banyak lagi, sehingga dibutuhkan suatu kegiatan maintenance yang baik agar jumlah mesin yang rusak dapat ditekan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dapat lebih efisien.

Dari berbagai masalah maintenance yang ada pada perusahaan tersebut, penulis mencoba membatasi dan mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana kegiatan maintenance mesin yang saat ini diterapkan pada PT. Rajawali Hiyoto?


(14)

6 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana kegiatan maintenance mesin yang dapat diterapakan oleh PT.

Rajawali Hiyoto?

3. Bagaimana dampak penerapan kegiatan maintenance mesin terhadap efisiensi biaya pemeliharaan pada PT. Rajawali Hiyoto?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk memberi gambaran mengenai kegiatan maintenance mesin yang saat ini dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk memberi gambaran mengenai kegiatan maintenance apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

3. Untuk memberi gambaran mengenai dampak penerapan kegiatan maintenance terhadap efisiensi biaya pemeliharaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan penulis mengenai cara penerapan maintenance mesin di perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi

mahasiswa lain yang ingin mempelajari ”maintenance”.

Hasil penelitian ini akan digunakan oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana di Univesitas Kristen Maranatha.


(15)

7 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi perusahaan Memberikan masukan mengenai pelaksanaan maintenance

mesin yang dilakukan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan maintenance mesin.

3. Bagi pihak lain Bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan menambah pengetahuan serta wawasan pemikiran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan maintenance.


(16)

Bab V Kesimpulan dan Saran

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan serta didukung dari berbagai data-data yang diperoleh dari PT. Rajawali Hiyoto, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan maintenance perusahaan saat ini, khususnya pada bagian mesin produksi meliputi preventive maintenance, breakdown maintenance dan overhoul.

a. Mesin yang digunakan bersifat special purpose machine, dan bersifat continue sehingga saling berhubungan dengan mesin yang lain.

b. Tujuan perusahaan mengadakan kegiatan maintenance adalah memperpanjang usia mesin, mesin selalu berada dalam keadaan siap pakai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi, menjaga dan meningkatkan kualitas serta mencapai tingkat produksi yang diinginkan, dan mengusahakan agar biaya maintenance yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat ditekan dengan melakukan kegiatan maintenance yang efektif dan efisien.

c. Hubungan maintenance dengan kelancaran proses produksi adalah saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

d. Masalah maintenance yang dihadapi perusahaan di antaranya adalah masih sulitnya bagi perusahaan untuk mendapatkan spare parts yang


(17)

80 Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha dibutuhkan, dan kebijakan operasi yang diterapkan oleh perusahaan sehingga menggangu kegiatan maintenance terhadap perusahaan.

2. Kegiatan maintenance yang dapat diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah dengan dengan melaksanakan kebijakan preventive maintenance setiap enam bulan sekali, yang mana perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.109.134 jika dibandingkan dengan melakukan breakdown maintenance yaitu sebesar Rp. 5.230.769,23.

3. Setelah dilakukan perhitungan antara kegiatan maintenance mesin maka dapat dikatakan bahwa dampak dari adanya penerapan preventive maintenance mesin terhadap efisiensi biaya adalah perusahaan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp. 3.121.635,23 setiap enam bulannya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan guna mencapai efisien dan efektivitas dalam kebijakan maintenance mesin.

1. Sebaiknya perusahaan menerapkan preventive maintenance setiap enam bulan sekali guna memperoleh biaya pemeliharaan yang efisien.

2. Sebaiknya perusahahaan betul-betul menerapkan kegiatan preventive maintenance mesin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar mesin tidak mengalami suatu masalah.


(18)

80 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif. (2007). Pengukuran Waktu Baku, Perencanaan Kombinasi Jumlah Manpower dan Evaluasi Terhadap Fasilitas dan Posisi Kerja Di Cut-UP Area PT CPI Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja, Tugas Akhir di ITB.

Heizer, Jay and Barry Render. (2006). Operations Management. Eighth Edition, Prentice Hall, New Jersey.

Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi. Edisi Ketiga, PT Grasindo, Jakarta. Internasional Labour Office. (1975). Penelitian Kerja dan Produktivitas,

diterjemahkan oleh J.L. Wetik. Erlangga, Jakarta.

Mardalis, Drs. (2003). Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). PT Bumi Aksara, Jakarta.

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. (2002). Management. Seventh. Edition, Prentine Hall, New Jersey.

Sinungan, Drs Muchdarsyah. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Sutalaksana, I.Z., dkk. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Edisi Kedua, Penerbit ITB, Bandung.

Wignjosoebroto, Sritomo. (2008). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya.


(1)

5 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Berikut ini adalah data jumlah kerusakan mesin pabrik tahun 2009 dalam 6 bulan terakhir:

Tebel 1.1

Jumlah kerusakan mesin pabrik 6 bulan terakhir

Bulan

Jumlah

Mesin Jumlah Kerusakan Persentase Kerusakan

Maret 2009 104 unit 2 mesin 4,76%

April2009 104 unit 6 mesin 14,29%

Mei 2009 104 unit 9 mesin 21,43%

Juni 2009 104 unit 7 mesin 16,67%

Juli 2009 104 unit 8 mesin 19,05%

Agustus 2009 104 unit 10 mesin 23,81%

Total = 42 Sumber Data: Enginering Services Rajawali Hiyoto PT.

Berdasarkan tabel di atas penulis melihat adanya kecenderungan peningkatan kerusakan setiap bulannya. Hal ini dapat menyebabkan di masa yang akan datang jumlah mesin yang rusak akan lebih banyak lagi, sehingga dibutuhkan suatu kegiatan maintenance yang baik agar jumlah mesin yang rusak dapat ditekan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dapat lebih efisien.

Dari berbagai masalah maintenance yang ada pada perusahaan tersebut,

penulis mencoba membatasi dan mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana kegiatan maintenance mesin yang saat ini diterapkan pada PT. Rajawali Hiyoto?


(2)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana kegiatan maintenance mesin yang dapat diterapakan oleh PT.

Rajawali Hiyoto?

3. Bagaimana dampak penerapan kegiatan maintenance mesin terhadap efisiensi biaya pemeliharaan pada PT. Rajawali Hiyoto?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk memberi gambaran mengenai kegiatan maintenance mesin yang saat ini dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk memberi gambaran mengenai kegiatan maintenance apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

3. Untuk memberi gambaran mengenai dampak penerapan kegiatan maintenance terhadap efisiensi biaya pemeliharaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan penulis mengenai cara penerapan maintenance mesin di perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa lain yang ingin mempelajari ”maintenance”.

Hasil penelitian ini akan digunakan oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana di Univesitas Kristen Maranatha.


(3)

7 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi perusahaan Memberikan masukan mengenai pelaksanaan maintenance

mesin yang dilakukan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan maintenance mesin.

3. Bagi pihak lain Bagi rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan menambah pengetahuan serta wawasan pemikiran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan maintenance.


(4)

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan serta didukung dari berbagai data-data yang diperoleh dari PT. Rajawali Hiyoto, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan maintenance perusahaan saat ini, khususnya pada bagian mesin produksi meliputi preventive maintenance, breakdown maintenance dan overhoul.

a. Mesin yang digunakan bersifat special purpose machine, dan bersifat continue sehingga saling berhubungan dengan mesin yang lain.

b. Tujuan perusahaan mengadakan kegiatan maintenance adalah memperpanjang usia mesin, mesin selalu berada dalam keadaan siap pakai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi, menjaga dan meningkatkan kualitas serta mencapai tingkat produksi yang diinginkan, dan mengusahakan agar biaya maintenance yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat ditekan dengan melakukan kegiatan maintenance yang efektif dan efisien.

c. Hubungan maintenance dengan kelancaran proses produksi adalah saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

d. Masalah maintenance yang dihadapi perusahaan di antaranya adalah masih sulitnya bagi perusahaan untuk mendapatkan spare parts yang


(5)

80 Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha dibutuhkan, dan kebijakan operasi yang diterapkan oleh perusahaan sehingga menggangu kegiatan maintenance terhadap perusahaan.

2. Kegiatan maintenance yang dapat diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah dengan dengan melaksanakan kebijakan preventive maintenance setiap enam bulan sekali, yang mana perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.109.134 jika dibandingkan dengan melakukan breakdown maintenance yaitu sebesar Rp. 5.230.769,23.

3. Setelah dilakukan perhitungan antara kegiatan maintenance mesin maka dapat dikatakan bahwa dampak dari adanya penerapan preventive maintenance mesin terhadap efisiensi biaya adalah perusahaan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp. 3.121.635,23 setiap enam bulannya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan guna mencapai efisien dan efektivitas dalam kebijakan maintenance mesin.

1. Sebaiknya perusahaan menerapkan preventive maintenance setiap enam bulan sekali guna memperoleh biaya pemeliharaan yang efisien.

2. Sebaiknya perusahahaan betul-betul menerapkan kegiatan preventive maintenance mesin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan agar mesin tidak mengalami suatu masalah.


(6)

80 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif. (2007). Pengukuran Waktu Baku, Perencanaan Kombinasi

Jumlah Manpower dan Evaluasi Terhadap Fasilitas dan Posisi Kerja Di Cut-UP Area PT CPI Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja, Tugas

Akhir di ITB.

Heizer, Jay and Barry Render. (2006). Operations Management. Eighth Edition, Prentice Hall, New Jersey.

Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi. Edisi Ketiga, PT Grasindo, Jakarta. Internasional Labour Office. (1975). Penelitian Kerja dan Produktivitas,

diterjemahkan oleh J.L. Wetik. Erlangga, Jakarta.

Mardalis, Drs. (2003). Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). PT Bumi Aksara, Jakarta.

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. (2002). Management. Seventh. Edition, Prentine Hall, New Jersey.

Sinungan, Drs Muchdarsyah. (2008). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Sutalaksana, I.Z., dkk. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Edisi Kedua, Penerbit ITB, Bandung.

Wignjosoebroto, Sritomo. (2008). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya.