PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN KERJA KAYU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI KAYU DI SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI.
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN KERJA KAYU
TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
PELAKSANAAN KONSTRUKSI KAYU DI SMK NEGERI 1
KOTA SUKABUMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh :
ANGGA TRIADI EFENDI 0900039
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN KERJA KAYU
TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
PELAKSANAAN KONSTRUKSI KAYU DI SMK NEGERI 1
KOTA SUKABUMI
Oleh
Angga Triadi Efendi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Angga Triadi Efendi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ANGGA TRIADI EFENDI
PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN KERJA KAYU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PELAKSANAAN
KONSTRUKSI KAYU DI SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. Odih Supratman, S.T.,M.T. NIP. 19620809 199101 1 002
Pembimbing II
Dr. H. Dian Hardijana, S.T.,M.T. NIP. 19631229 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
Drs. Sukadi, M.Pd., M.T. NIP. 19640910 199101 1 002
(4)
Angga Triadi Efendi, 2013
ABSTRAK
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu di SMK Negeri 1
Kota Sukabumi
Angga Triadi Efendi NIM. 0900039
Peralatan kerja kayu mempunyai peran besar dan penting dalam menciptakan kegiatan pembelajaran praktikum yang efektif. Untuk mewujudkannya hal yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan dari peralatan kerja kayu. Selain itu perawatan peralatan juga perlu diperhatikan untuk menjaga kondisi dari peralatan tersebut, karena kelengkapan itu tidak akan berarti jika kondisi peralatan dalam keadaan tidaksiappakaiatautidaklayakpakai. Tujuan yang ini dicapai dalam penelitian ini adalah : 1) mengetahui gambaran umum mengenai kelengkapan peralatan kerja kayu yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran praktikum, 2) mengetahui gambaran mengenai efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, 3) mengatahui besar pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan saat ini. Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton pada tahun akademik 2012-2013 sebanyak 31 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner (angket).
Hasil penelitian diperoleh pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu dalam kriteria cukup lengkap, dan efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu dengan kriteria cukup efektif. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dengan nilai kuat antara pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
Kata Kunci: Kelengkapan Peralalatan Kerja Kayu, Efektivitas, Pembelajaran Praktikum
(5)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii ABSTRACT
The Influence Completeness of Wood Working EquipmentToEffectiveness of Instructional PracticeThe Wood Construction ImplementationAt SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Angga Triadi Efendi NIM. 0900039
Wood Working Equipment hashigh benefitandimportantin creating ofeffectivenessthe activity of Instructional practice. Torealize that,everything whichneedto get concern arecompleteness of wood working equipment.Besides that, maintenance equipmentis also need to getthe attentiontomaintain the conditionof that equipment, becausethat completenesswill be notusefulif the condition of equipmentis not ready to useor not worth taking. The purposes of this research are : 1) to describeaboutthe completeness of wood working equipment whichcould make influence to effectiveness of instructional practice, 2) to describe aboutthe effectivenessof Instructional PracticeThe Wood Construction ImplementationAt SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, 3) to determine the influence of Completeness of Wood Working Equipment To Effectiveness of Instructional PracticeThe Wood Construction ImplementationAt SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
The Methode that usedin this researchisdescriptif methode withquantitative approach. The Responderin this research arestudents of grade X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Betonin academic year 2012-2013 which were amounted31people. Data collection using questionnaires for both variables. From the test result, the influence completeness of wood working equipmentin a criteriaquite complete, andthe effectiveness of instructional practicethe wood construction implementationin a criteria quite effective. Has a possitive and significantwith pottent valueof throughthe influence completeness of wood working equipment to effectiveness of instructional practicethe wood construction implementationat smk negeri 1 kota sukabumi.
Keywords:Completeness of Wood Working Equipment, Effectiveness,Instructional Practice.
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikai Masalah ... 3
1.3. Pembatasan Masalah ... 4
1.4. Rumusan Masalah ... 4
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
1.7. Struktur Organisani Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7
2.1. Definisi Pengaruh ... 7
2.2. Tinjauan Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu ... 8
2.2.1. Peralatan Kerja kayu... 8
A. Peralatan Kayu Manual ... 9
B. Peralatan Kayu Masinal ... 13
C. Peralatan Bantu Praktik ... 16
2.2.2. Kesiapan Peralatan dan Tempat Praktik ... 17
A. Kesiapan Peralatan Praktik ... 17
B. Kesiapan Tempat Pelaksanaan Praktik ... 21
2.2.3. Kondisi Peralatan... 23
2.2.4. Perawatan dan Penyimpanan Peralatan ... 24
2.3. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu ... 26
2.3.1. Efektivitas ... 26
2.3.2. Pelaksanaan Konstruksi Kayu ... 27
2.3.3. Kegiatan Pembelajaran Praktikum ... 32
A. Pembelajaran Praktikum Sebagai Pembelajaran Konstruktivisme ... 33
B. Ruang Lingkup Kegiatan Pembelajaran Praktikum ... 35
C. Tujuan Pembelajaran Praktikum ... 37
D. Kendala – Kendala Pembelajaran Praktikum ... 38
2.3.4. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu ... 39
(7)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v
2.4. Kerangka Pemikiran ... 40
2.5. Hipotesis Penelitian ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi ... 43
3.1.2. Subjek/Sampel Penelitian ... 43
3.2. Desain Penelitian ... 44
3.3. Metode Penelitian ... 46
3.4. Definisi Operasional ... 46
3.5. Instrumen Penelitian ... 47
3.6. Proses Pengembangan Instrumen ... 49
3.6.1. Uji Validitas Angket ... 49
3.6.2. Uji Reliabilitas Angket ... 55
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.7.1. Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.7.2. Sumber Data ... 60
3.8. Teknik Analisis Data ... 61
3.8.1. Uji Normalitas ... 62
3.8.2. Uji Kecenderungan ... 63
3.8.3. Uji Korelasi ... 64
3.8.4. Uji Regresi Sederhana ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
4.1. Deskripsi Temuan Lapangan Variabel X dan Variabel Y ... 69
4.1.1. Deskripsi Variabel X (Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu) ... 69
4.1.2. Deskripsi Variabel Y (Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu) ... 77
4.2. Pengolahan Data ... 80
4.2.1. Uji Normalitas ... 80
4.2.2. Uji Kecenderungan ... 82
4.2.3. Uji Korelasi ... 85
4.2.4. Uji Hipotesis ... 86
4.2.5. Perhitungan Determinasi ... 87
4.2.6. Analisis Regresi Sederhana ... 87
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
4.3.1. Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu ... 90
4.3.2. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu ... 92
4.3.3. Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektivitas Pembelejaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu ... 94
(8)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96 5.1. Kesimpulan ... 96 5.2. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
(9)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejururuan (SMK) merupakan salah satu jenjang sekolah lanjutan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA). SMK memiliki tujuan umum yang sama seperti halnya tujuan pendidikan nasiaonal sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara khusus, tujuan pendidikan di SMK adalah memberikan bekal kompetensi keahlian kepada siswanya untuk bekerja dalam bidang yang spesifik. Sekolah Menengah Kejuruan juga berfungsi untuk mendidik siswa menjadi mandiri, produktif, mampu berkompetisi, memiliki sikap profesional, dan sikap wirausaha dalam keahlian yang dipelajarinya.
Diberbagai sekolah SMK khususnya di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi ini terdapat beberapa jurusan dengan kompetensi keahlian yang berbeda sesuai dengan bidangnya masing–masing. Satu dari berbagai jurusan yang ada adalah Jurusan Teknik Bangunan yang terdiri dari tiga kompetensi keahlian, yaitu: Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan, dan Kompetensi Keahlian Survey dan Pemetaan. Berikut yang akan lebih didalami dalam penelitian ini adalah Kompetensi Keahlian Teknik Konstsruksi Batu dan Beton.
Pada bidang keahlian Batu dan Beton di dalamnya dipelajari tentang menggambar dasar-dasar gambar teknik, dasar-dasar kompetensi kejuruan, ilmu
(10)
2
bangunan gedung, ilmu bahan bangunan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kompetensi–kompetensi kejuruan, pelaksanaan plambing dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi kayu. Ini disesuaikan dengan tujuan pendidikan SMK yang mengacu pada Undang–undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa: “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Oleh karena itu, para siswa Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dibekali dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk dapat bersaing di dunia industri maupun wirausaha.
Pelaksanaan Konstruksi Kayu adalah salah satu mata pelajaran muatan lokal yang harus dipelajari oleh seluruh siswa, Pelaksanaan mata pelajaran ini yaitu dengan memberikan siswa tugas–tugas parsial yang sebagian besar tugasnya tersebut dalam bentuk praktikum. Dalam pengerjaan tugas–tugas parsial tersebut siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas praktikum yang diberikan secara berkala sesuai dengan ketentuan–ketentuan yang telah diinstruksikan. Pengerjaan tugas–tugas praktikum tersebut biasanya dilakukan oleh setiap siswa atau beberapa orang dalam satu kelompok tim (biasanya dalam satu kelompok terdiri dari 2-4 orang siswa).
Penunjang efektivitas dalam suatu proses kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Pelaksanaan Konstruksi Kayu terutama pada saat melaksanakan kegiatan praktikum adalah peralatan kerja kayu yang ada. Ketersediaan dan kondisi dari peralatan kerja ini merupakan penunjang yang paling menonjol dan utama dalam proses penyelesaian tugas–tugas praktikum. Mata pelajaran Pelaksanaan Konstruksi Kayu adalah mata pelajaran yang didalamnya dapat mengaplikasikan kemampuan siswa untuk bisa menggunakan peralatan praktik kerja kayu. Kemampuan itu dapat dilihat dari bagaimana cara siswa tersebut dapat menguasai penggunaan peralatan tersebut dengan benar dan sesuai dengan prosedur pemakaian setiap peralatan. Kemampuan itu didapat dari pengalaman siswa pada saat melakukan kegiatan–kegiatan praktik kerja kayu.
(11)
3
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fenomena yang terjadi pada saat praktik dan menjadi kesulitan bagi siswa adalah keterbatasan alat yang tersedia dan adanya peralatan–peralatan yang rusak atau disfungsional, sehingga siswa harus menunggu giliran untuk bisa menggunakan alat tersebut dan menjadikan lebih lambat dalam proses penyelesaian tugasnya sehingga menimbulkan ketidakefektifan pembelajaran praktikum. Selain itu terdapat juga sebagian dari siswa kurang bisa menggunakan peralatan praktik tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam penggunaan peralatan tersebut, sehingga siswa tersebut mengandalkan temannya yang lain untuk mekakukan praktik. Karena terkadang ketika pelaksanaan praktikum, yang dilihat untuk dijadikan penilaian hanyalah bentuk akhir dari benda kerja yang telah diselesaikan oleh siswa tersebut, tanpa ada penilaian penggunaan alat kerja praktik yang bisa menumbuhkan kesadaran siswa untuk dapat menggunakan alat tersebut. Oleh karena itu siswa disini harus memiliki kesadaran sendiri sehingga adanya kemauan untuk bisa menggunakan peralatan praktik kayu yang ada.
Dari hal tersebut, maka peralatan kerja kayu yang tersedia perlu dikembangkan dan lebih dimaksimalkan kembali dalam penggunaanya. Pengembangan dapat dilakukan dengan cara menambahkan peralatan praktik yang lebih baik dan modern serta sesuai dengan standar peralatan yang sudah ditentukan, sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas–tugas praktikumnya dengan maksimal. Sedangkan dalam hal memaksimalkan peralatan yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan kepada setiap siswa untuk dapat menggunakan peralatan tersebut, sehingga siswa seluruhnya dapat menggunakan peralatan kerja kayu dangan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan guna menumbuhkan kegiatan pembelajaran praktikum yang efektif.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana hubungan peralatan kerja kayu dengan kegiatan pembelajaran siswa kompeteni keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton, maka penulis melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh
(12)
4
Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi” 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Ketersediaan jumlah peralatan kerja kayu yang ada sekarang masih kurang atau tidak seimbang dengan jumlah siswa, terutama peralatan dengan jenis masinal.
2. Ketersediaan peralatan kerja kayu sebagian tidak bisa digunakan oleh seluruh siswa, dengan alasan alat yang akan digunakan dalam keadaan rusak atau disfungsional.
3. Adanya kesulitan siswa dalam menggunakan alat-alat praktik karena keterbatasan pengetahuan.
4. Siswa masih terlihat lamban dalam proses penyelesaian tugas praktikum.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan atas tinjauan dari identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini penulis membatasi membatasi masalah-masalah yang ada sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan mengambil fokus pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.
2. Penilaian tentang kelengkapan peralatan praktik kerja kayu berdasarkan pada pengalaman belajar siswa.
3. Efektivitas pembelajaran dilihat dari proses pelaksanaan penyelesaian tugas–tugas berdasarkan pengalaman belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Agar di dalam penelitian ini lebih terarah pada pokokmpermasalahan yang hendak diteliti, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut :
(13)
5
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimana gambaran umum tentang kelengkapan peralatan kerja kayu berdasarkan pandangan siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dari pengalaman belajar praktik ?
2. Bagaimana gambaran umum tentang efektivitas pembelajaran praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton?
3. Seberapa besar pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah pemecahan suatu permasalahan dalam penelitian. Sebagaimana ditegaskan Arikunto (2002: 52) bahwa: “tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian”. Adapun tujuan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1. Mengehatui gambaran umum tentang kelengkapan peralatan kerja kayu berdasarkan pandangan siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dari pengalaman belajar praktik.
2. Mengetahui gambaran umum tentang efektivitas pembelajaran praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.
3. Mengukur besar perngaruh kelengkapan peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Siswa
Menumbuhkan motivasi belajar serta keaktifan siswa pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pelaksanaan Konstruksi Kayu
(14)
6
2. Guru
Memberikan masukan dalam upaya peningkatan kegiatan belajar kepada seluruh siswa Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. 3. Sekolah
Memberikan masukan dalam hal penyediaan peralatan kerja kayu pada mata pelajaran bersangkutan.
4. Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan peralatan kerja kayu, dan menjadi bahan referensi bagi siapa pun yang membaca penelitian ini guna kepentingan pengemgbangan penelitian lebih lanjut.
1.7 Struktur Organisasi Penulisan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan struktur organisasi penulisannya adalah sebagai berikut :
Pada bab I pendahuluan akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada bab II tinjauan pustaka akan membahas mengenai tinjauan teori tentang pengertian–pengertian yang bersangkutan dengan penelitian, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.
Pada bab III akan dibahas mengenai metodologi penelitian, metode penelitian, variabel dan desain penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisi data.
Pada bab IV merupakan bab hasil penelitian, berisi mengenai deskripsi data hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, tingkat keterlaksanaan penelitian.
Pada bab V berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran
(15)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 43 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Sukabumi yang berlokasi di Jalan Kabandungan No. 90 Tlp. (0266) 222305 Fax. (0266) 233552 Kota Sukabumi 43114.
Penelitian ini akan dimulai pada bulan Mei 2013 – Juni 2013. Peneliti berharap dapat mengumpulkan data–data yang diperlukan dengan waktu yang telah direncakan sekitar satu bulan.
3.1.2 Subjek Populasi/Sampel Penelitian
Dalam penentuan sampel harus diketahui dulu populasi yang ada. “Populai adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditasik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2013:117).
Dari uraian diatas, maka pada penelitian ini yang diambil sebagai populasi penelitian adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa.
Penggunaan sampel bertujuan untuk mengefisiensikan waktu penelitian, dana dan tenaga. Namun hasil yang dipelajari dari sampel tersebut dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi haruslah benar–benar representative (mewakili).
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian maka dilakukan teknik sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang diambil dari populasi (Sudjana, 2005:161). Ada banyak cara yang digunakan untuk melakukan sampling, namun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sugiyono (2013:124) menjelaskan bahwa sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel dimana semua anggota
(16)
44
Variabel Y Efektivitas pembelajaran
praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena jumlah pupulasi relatif kecil dan supaya lebih generalisasi.
Mengacu pada penjelasan diatas maka jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.
3.2 Desain Penelitian
Variabel penelitian merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan mengenai penelitian yang sedang diteliti. Sugiyono (2013:61) mengemukakan bahwa:
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
1. Variabel X (variabel bebas/independen) dalam penelitian ini adalah kelengkapan peralatan kerja kayu yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yang digunakan pada saat pelaksanaan praktikum mata pelajaran Pelaksanaan Konstruksi Kayu. Yang akan diteliti dari variabel ini adalah mengenai gambaran pengalaman belajar dari siswa kelas X Kompetensi Keahlian Konstruksi Batu dan Beton.
2. Variabel Y (variabel terikat/dependen) adalah efektivitas pembelajaran praktikum mata pelajaran Pelaksanaan Konstruksi Kayu siswa siswa kelas X Kompetensi Keahlian Konstruksi Batu dan Beton. Yang akan diteliti dari variabel ini adalah mengenai seberapa besar pengaruh dari peralatan kerja kayu yang ada terhadap efektivitas pembelajaran praktikum.
Variabel X
Kelengkapan Peralatan kerja kayu yang ada di SMKN 1
(17)
45
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sesuai dengan uraian diatas maka terbentuklah suatu paradigm penelitian. Sugiyono (2013:8) mengemukakan bahwa: “Paradigma penelitian merupakan pola
pikir yang menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti.”
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
= Tinjauan Penelitian = Alur Paradigma Penelitian = Fokus Penelitian
Hasil Penelitian :
Kita dapat mengetahui seberapa positif dan signifikan pengaruh variabel X
terhadap variabel Y
Variabel Y Variabel X
Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu:
1. Ketersediaan peralatan kerja praktik
2. Kondisi Peralatan Kerja praktik 3. Tanggung jawab pemakaian alat 4.
Siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksiu Batu dan Beton
SMKN 1 Kota Sukabumi
Efektivitas Pembelajaran Praktikum:
1. Kemampuan Aspek Kognitif 2. Kemampuan Aspek Psikomotor 3. Kemampuan Aspek Afektif 4.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik non tes yaitu dengan
menggunakan instrumen angket
Setelah data diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan
(18)
46
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai disini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2013:14) mengartikan metode penelitian kuantitatif sebagai berikut:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Deskriptif berfungsi untuk mendekripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti dari sampel atau populasi yang diambil sebagaimana adanya. Statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk penyajian data, dengan tabel biasa atau distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, atau yang lainnya. (Sugiyono, 2013:29).
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian dengan cara memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yang berlandaskan atas filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu.
3.4 Definisi Oprasional
Definisi Oprasional dari skripsi yang berjudul “Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektivitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Konstruksi Kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi” dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun istilah - istilah yang dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan sesuatu hal baik itu orang atau benda yang bisa merubah atau memberi dampak pada sesuatu yang lain.
(19)
47
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Kelengkapan Peralatan Kerjakayu
Kelengkapan peralatan kerja kayu adalah terpenuhinya semua jenis benda yang digunaakan sebagai alat bantu utama atau alat bantu pendukung yang berfungsi secara langsung sebagai alat dalam produksi kayu untuk menghasilkan barang atau berfungsi untuk memproses suatu barang yang berlainan fungsi dan gunanya yang bertujuan untuk mewujudkan yang hendak dicapai.
3. Efektivitas Pembelajaran Praktikum
Efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu adalah untuk mengetahui efektivitas kegiatan pembelajaran praktikum berdasarkan pemanfaatan peralatan kerja kayu yang ada untuk menghasilkan suatu kegiatan yang tujuannya telah ditetapkan dan disesuaikan pada aspek–aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Apabila hasil dari pembelajaran tersebut mendekati tujuan yang dirumuskan maka pembelajaran praktikum tersebut efektif.
4. Pelaksanaan Kontsruksi Kayu
Di SMK Negeri 1 Sukabumi, khususnya di Bidang Keahlian Teknik Konstruksi batu dan beton, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kayu merangkai komponen bangunan, pekerjaan daun pintu dan jendela, konstruksi atap sistem kuda–kuda, disampaikan kepada siswa pada mata pelajaran Pelaksanaan Kontsruksi Kayu, dengan Ruang lingkup kompetensi dasar yang harus diselesaikan, sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum SMKN 1 Sukabumi.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran terhadap fenomena alam maupun sosial yang diteliti (Sugiyono, 2013:148). Pada metode penelitian kuantitatif instrumen penelitian dapat berupa angket/kuesioner, test, observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesionary/angket yang diberikan kepada sejumlah sampel yang sudah ditentukan.
(20)
48
Karena dalam penelitian ini yang akan diukur itu berupa pendapat dan/atau persepsi dari mahasiswa mengenai peralatan kerja kayu terhadap kegiatan pembelajarn praktikum. Maka angket ini menggunakan skala Likert yang bersifat tertutup dengan bentuk checklist. Berikut adalah contoh angket berserta penilaianya yg tersaji dalam table.
Tabel 3.1. Contoh Angket Skala Likert yang Berbentuk Checklist
No. Pertanyaan J a w a b a n
SS ST KS TS TS
1.
2.
Diisi dengan pertanyaan– pertanyaan sesuai dengan
aspek –aspek yang ingin diungkap
………
√
Tabel 3.2. Penilaian Angket
No. Jawaban
Skor Jawaban dari pertanyaan positif
Jawaban dari pertanyaan positif
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Tidak Setuju (ST) 4 2
3 Kurang Setuju (KS) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju(STS) 1 5
Dalam penyusunan intrumen yang bertitik tolak pada variabel–variabel penelitian yang sudah ditetapkan, kemudian dari penjelasan definisi operasional. Untuk memudahkan dalam penyusunan angkat maka dibuatlah matrik pengembangan instrumen atau kisi–kisi instrumen. Berikut adalah kisi–kisi instrumen dari penelitian ini.
(21)
49
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3. Kisi–Kisi Intsrumen Penelitian
No. Variabel Indikator Nomor Item
Soal Keterangan
1. Variabel X: Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Kelengkapan Alat
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18.
Keadaan/kondisi alat 19, 20, 21, 22, dan 23.
Perawatan dan penyimpanan alat
24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.
2.
Variabel Y: Efektivitas pembelajaran
praktikum
Aspek Kognitif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
Aspek Psikomotor
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
dan 23.
Aspek Afektif
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan
31.
3.6 Proses Pengembangan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini yang digunakan sebagai alat ukur penelitian adalah instrumen dengan bentuk angket/kuesionary. Sebelum angket disebar dan dijadikan patokan sebagai alat ukur maka angket itu terlebih dahulu harus teruji secara valid dan reliabel. Valid dalam arti instrumen yang digunakan ini adalah untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang tetap sama jika digunakan dalam beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. (Sugiyono, 173:2013)
3.6.1 Uji Validitas Angket
Uji validitas angket adalah hal yang sangat penting karena disini penliti membutuhkan data yang benar dari responden. Untuk mendapatkan data tersebut maka kualitas dari pertanyaan–pertanyaan yang terdapat dalam angket tersebut
(22)
50
haruslah teruji dengan kriteria pertanyaan yang valid sesuai dengan pengukuran validitasnya.
Riduwan (2010:98) menjelaskan mengenai langkah–langkah untuk pengujian validitas instrumen, sebagai berikut:
1. Menghitung korelasi tiap butir yaitu dengan menggunakan rumus Pearson Product Moments
√
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi tiap butir n = Banyaknya subjek uji coba
X = Jumlah skor tiap butir
Y = Jumlah skor total
X2
= Jumlah kuadrat skor tiap butir
Y2
= Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total 2. Menghitung harga thitung digunakan rumus:
√ Keterangan:
t = Uji signifikan korelasi
r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden
3. Mencari ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n–1
4. Kaidah keputusan:
Jika thitung > ttabel berarti valid Jika ttabel < thitung berarti tidak valid
1. Uji Validitas Instrumen Angket Variabel X
Instrumen dilakukan uji coba pada 20 responden penelitian dimana dalam instrumen tersebut terdapat 30 item pernyataan untuk variabel X. Pengujian
(23)
51
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel X ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu.
Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung > ttabel dengan taraf
signifikan α = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test). Jika hasil yang diperoleh di luar taraf nyata tersebut maka item angket dinyatakan tidak valid.
√
√
√
√
Langkah selanjutnya setelah didapatkan nilai thitung item nomor angket satu angket variabel X dikonsultasikan dengan ttabel. Harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n–1 = 20–1 = 19 didapat ttabel = 2,093. Ternyata thitung > ttabel dengan demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Selanjutnya nomor item lainnya dihitung dengan cara yang sama. Hasil perhitungan menunjukan dari 30 item angket hanya 28 item yang valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Selanjutnya tersaji didalam tabel berikut:
(24)
52
Tabel 3.4. Rekapitulasi Validitas Intsrumen Uji Coba Variabel X No. Butir
Instrumen
t
hitungt
tabel Keterangn1 2,767 2,093 Valid
2 2,542 2,093 Valid
3 2,582 2,093 Valid
4 3,770 2,093 Valid
5 2,704 2,093 Valid
6 2,898 2,093 Valid
7 2,225 2,093 Valid
8 2,582 2,093 Valid
9 3,165 2,093 Valid
10 3,006 2,093 Valid
11 2,461 2,093 Valid
12 2,565 2,093 Valid
13 2,006 2,093 Tidak Valid
14 2,921 2,093 Valid
15 2,498 2,093 Valid
16 2,656 2,093 Valid
17 2,237 2,093 Valid
18 3,076 2,093 Valid
19 3,417 2,093 Valid
20 2,600 2,093 Valid
21 2,474 2,093 Valid
22 2,495 2,093 Valid
23 3,518 2,093 Valid
24 0,169 2,093 Tidak Valid
25 2,753 2,093 Valid
26 3,580 2,093 Valid
27 2,664 2,093 Valid
28 2,407 2,093 Valid
29 4,228 2,093 Valid
30 2,979 2,093 Valid
Dari hasil perhitungan yang terlihat pada perhitungan uji validitas variabel X dari 30 item pernyataan didapat 2 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 13 dan 24 kemudian item pernyataan yang tidak valid tidak dipakai pada penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 28 item pernyataan untuk
(25)
53
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel X. Hal ini berarti bahwa item pernyataan yang dinyatakan valid tersebut dapat digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.1.
2. Uji Validitas Instrumen Angket Variabel Y
Instrumen dilakukan uji coba pada 20 responden penelitian dimana dalam instrumen tersebut terdapat 31 item pernyataan untuk variabel Y. Pengujian variabel Y ini digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu.
Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung > ttabel dengan taraf
signifikan α = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test). Jika hasil yang diperoleh di luar taraf nyata tersebut maka item angket dinyatakan tidak valid.
√
√
√
√
Langkah selanjutnya setelah didapatkan nilai thitung item nomor angket satu angket variabel Y dikonsultasikan dengan ttabel. Harga ttabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n–1 = 20–1 = 19 didapat ttabel = 2,093. Ternyata thitung > ttabel dengan demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Selanjutnya nomor item lainnya dihitung dengan cara yang sama. Hasil perhitungan menunjukan dari 30 item angket hanya 28 item yang valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Selanjutnya tersaji didalam tabel berikut:
(26)
54
Tabel 3.5. Rekapitulasi Validitas Intsrumen Uji Coba Variabel Y
No. Butir
Instrumen
t
hitungt
tabel Keterangn1 2,682 2,093 Valid
2 2,660 2,093 Valid
3 2,749 2,093 Valid
4 2,258 2,093 Valid
5 2,325 2,093 Valid
6 3,617 2,093 Valid
7 2,563 2,093 Valid
8 2,285 2,093 Valid
9 3,453 2,093 Valid
10 2,635 2,093 Valid
11 2,308 2,093 Valid
12 1,430 2,093 Tidak Valid
13 2,704 2,093 Valid
14 2,391 2,093 Valid
15 3,201 2,093 Valid
16 2,328 2,093 Valid
17 2,406 2,093 Valid
18 3,236 2,093 Valid
19 2,491 2,093 Valid
20 2,361 2,093 Valid
21 2,210 2,093 Valid
22 2,728 2,093 Valid
23 2,828 2,093 Valid
24 3,069 2,093 Valid
25 2,927 2,093 Valid
26 2,427 2,093 Valid
27 3,453 2,093 Valid
28 6,665 2,093 Valid
29 2,094 2,093 Valid
30 2,923 2,093 Valid
(27)
55
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari hasil perhitungan yang terlihat pada perhitungan uji validitas variabel Y dari 31 item pernyataan didapat 2 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 12 dan 31 item pernyataan yang tidak valid tidak dipakai pada penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 29 item pernyataan untuk variabel Y. Hal ini berarti bahwa item pernyataan yang dinyatakan valid tersebut dapat digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat Lampiran 2.2.
3.6.2 Uji Reliabilitas Angket
Angket yang reliabel adalah angket yang jika digunakan berkali–kali dalam mengukur objek yang sama maka hasil yang didapatpun akan tetap sama (Sugiyono 2013:173).
Riduwan (2010:115) menjelaskan mengenai langkah–langkah untuk pengujian reliabilitas instrumen, sebagai berikut:
1. Menghitung harga varians dari setiap item angket
Dimana:
Si = Varians skor setiap item
Xi2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
( Xi)2 = Jumlah kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item n = Jumlah responden
2. Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus: Si = S1 + S2 + S3+ …+ Sn
Dimana:
Si = Jumlah varians setiap item
S1, S2, S3, … , Sn = varians item ke-1, 2, 3, …, n 3. Menghitung varians total dengan rumus:
(28)
56
Dimana:
St = Varians total
Yi2 = Jumlah kuadrat Y total
( Yi)2 = Jumlah Y total yang dikuadratkan n = Jumlah responden
4. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha
[ ] [ ]
Keterangan:
r11 = Nilai reliabilitas
Si = Jumlah varians skor tiap item Si = Jumlah varians total
k = Jumlah item pertanyaan
Jika ternyata r11 > rtabel maka item tersebut koefisien korelasinya reliabel dan bisa digunakan dalam penelitian, namun jika r11 < rtabel maka koefisien korelasinya tidak signifikan. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n – 1 dan pedoman untuk penafsiram dapat dilihat pada table berikut:
Table 3.6. Koefisien Reliabilitas Koefisien reliabilitas Keterangan
r11 < 0,199 Reliabilitas sangat rendah 0,20–0,399 Reliabilitas rendah 0,40–0,599 Reliabilitas sedang 0,60–0,799 Reliabilitas tinggi
0,80–1,00 Reliabilitas sangat tinggi
1. Uji Reliabilitas Instrumen Angket Variabel X
. Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket untuk masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut:
(29)
57
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Variabel r 11 r table (95%)(19) interpretasi
X 0,892 0,456 Reliabel
Uji reliabilitas intrumen uji coba angket variabel X menyatakan besarnya r11 = 0,892 > rtabel = 0,456, maka instrumen uji coba angket variabel X dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut (Riduwan, 2010: 115) Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai r11 = 0,892 berada pada indeks korelasi antara 0,80 - 1,00 termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi. Maka angket uji coba variabel X tersebut reliabel dengan interprestasi sangat tinggi. Untuk perhitungan reliabilitas variabel X secara tabelaris dalam lampiran 2.3.
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang menghasilkan 28 item pernyataan pada angket uji coba variabel X memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka, item pernyataan yang valid dan reliabel digunakan langsung sebagai item soal untuk instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden sebanyak 31 siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Kota Sikabumi.
2. Uji Reliabilitas Instrumen Angket Variabel Y
. Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen uji coba angket untuk masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Variabel r 11 r table (95%)(19) interpretasi
Y 0,899 0,456 Reliabel
Uji reliabilitas intrumen uji coba angket variabel Y menyatakan besarnya r11 = 0,899 > rtabel = 0,456, maka instrumen uji coba angket variabel Y dinyatakan reliabel. Selanjutnya nilai r11 dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut (Riduwan, 2010: 115) Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai r11 = 0,899 berada pada indeks korelasi antara
(30)
58
0,80 - 1,00 termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi. Maka angket uji coba variabel Y tersebut reliabel dengan interprestasi sangat tinggi. Untuk perhitungan reliabilitas variabel Y secara tabelaris dalam lampiran 2.4.
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang menghasilkan 29 item pernyataan pada angket uji coba variabel Y memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka, item pernyataan yang valid dan reliabel digunakan langsung sebagai item soal untuk instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden sebanyak 31.
3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa cara atau teknik yang bisa digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan. Dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara yang disesuaikan pada metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilihat dari segi caranya, maka teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) (Sugiyono 2013:199). Selain itu juga untuk mendapatkan data–data penunjang lain untuk penelitian maka teknik dokumentasi dan studi kepustakaan.
1) Teknik Angket
Teknik Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berisi mengenai problematika– problematika permasalahan yang timbul pada penelitian. Penggunaan angket ini bertujuan untuk mendapatkan data dari responden dari variabel yang timbul dalam penelitian ini. Variabel tersebut adalah variabel X, yaitu untuk mencari data mengenai peralatan kerja kayu berdasarkan persepsi siswa, kemudian variabel Y, yaitu untuk mencari data mengenai kegiatan pembelajaran praktikum berdasarkan persepsi siswa.
Uma sekaran (1992) menjelaskan mengenai beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket yaitu: prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik.
(31)
59
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Perinsip penulisan angket meliputi beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan yang diberikan tidak mendua (tidak boleh ada pertanyaan yang menanyakan dua hal sekaligus), tidak menanyakan hal yang sudah lupa karena jawaban yang dihasilkan tidak akan sesuai, pertanyaan dalam angket tidak menggiring (kearah baik atau kearah jelek saja), pertanyaan angket tidak begitu panjang, dan urutan pertanyaan dimulai dari hal yang umum ke khusus, atau dari pertanyaan mudah ke pertanyaan yang sulit.
2. Prinsip pengukuran, karena ini merupakan angket yang digunakan sebagai alat pengukuran variabel penelitian yang diberikan kepada responden, maka angket tersebut haruslah dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel mengenai variabel yang diukur.
3. Penampilan fisik angket ini juga berpengaruh terhadap keseriusan respondan dalam mengisi angket. Penampilan angket yang memiliki variasi tersendiri menimbulkan rangsangan positif terhadap responden sehingga lebih menarik perhatian untuk mengisi angket tersebut dengan serius.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa angket yang digunakan disini merupakan angket yang bersifat tertutup dalam artian responden hanya tinggal menjawab angket yang ada sesuai dengan hal–hal yang responden ketahui atau responden alami. Adapun langkah–langkah penyusunan angket sebagai berikut:
1. Menentukan jenis skala pengukuran angket yang akan digunakan. Angket disini menggunakan skala likert.
2. Menentukan bentuk pilihan jawaban pertanyaan pada angket. Sesuai dengan skala yang digunakan maka dalam angket ini menggunakan bentuk
checklist.
3. Membuat layout sesuai dengan variabel yang telah ditentukan
4. Membuat kisi–kisi instrumen penelitian dengan penentuan aspek dan indikator terhadap variabel yang bersangkutan berdasarkan pada kajian teori yang ada.
(32)
60
5. Menyusun urutan pertanyaan sehingga membentuk kesinambungan antar pertanyaan.
6. Membuat petunjuk pengisian angket supaya responden dapat memahami cara pengisian angket yang sesuai.
7. Melakukan uji coba angket, jika angket yang digunakan sebelumnya tidak pernah digunakan dalam penellitian lain. Ini dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel.
8. Menilai hasil uji coba angket, kemudian yang tidak valid dan tidak reliabel dibuang dari pertanyaan angket.
9. Jika sudah disetujui oleh semua pihak yang bersangkutan maka angket siap digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
2) Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data jumlah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Dan juga digunakan untuk memperoleh data–data lain seperti daftar inventaris perlatan kerja kayu, silabus, dan jobsheet sebagai penunjang penelitian ini.
3) Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan data situasi lapangan dengan meninjau langsung ke tempat penelitian ini.
4) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, skripsi, internet dan sumber lainnya.
3.7.2 Sumber Data
Arikunto (2010:172) menjelaskan bahwa “Sumber data adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh”. Apabila peneliti menggunakan kuesioner dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
(33)
61
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Data–data dalam penelitian ini diperoleh dari:
1. Siswa kelas X Kompetensi Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Kota Sukabumi sebagai respoden penelitian.
2. Data inventarsis peralatan kerja kayu yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
3. Silabus dan jobsheet mata pelajaran pelaksanaan konstruksi kayu.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah, menganalisa, menyususn, dan mengatur data yang telah ada yang digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengolahan data yang dipakai harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis. Adapun langkah–langkah yang dilakukan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, hal yang dilakukan adalah:
a. Memeriksa kelengkapan data dari angket yang akan disebar b. Membagikan angket kepada responden
c. Memeriksa kembali jumlah angket yang dikembalikan oleh responden 2. Tabulasi, hal yang dilakukan:
a. Memberi skor pada setiap item jawaban angket
b. Menjumlahkan skor dari setiap item yang sudah diberi skor
3. Pengumpulan data nilai dari setiap item jawaban untuk memperoleh skor mentah variabel X dan variabel Y dengan pembuatan tabulasi data hasil penelitian.
Tabel 3.9. Format Pengumpulan Data Hasil Penelitian
No Responden Skor item untuk butir instrumen no: Skor total 1 2 3 4 5 6 7 8–n
1 2 ... dst Jumlah
(34)
62
4. Pengolahan data penelitian dengan menggunakan bantuan software microsoft excel.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah kelompok data dari variabel X dan variabel Y. Langkah–langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data menurut Riduwan (2012:160-163), sebagai berikut:
1. Menentukan skor maksimum dan minimum 2. Menentukan rentang skor (R)
R = skor maks–skor min
3. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + 3,3 log n
4. Menentukan panjang kelas interval (P)
5. Menyususun ke dalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.10. Format Daftar Distribusi Frekuensi No. Kelas F Xi Xi2 Fi Xi Fi Xi2
6. Menghitung rata–rata (mean)
̅
7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
√
8. Menentukan batas kelas, yairu dengan mengurangkan 0,5 pada angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada angka skor kanan kelas interval
(35)
63
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9. Mencari nilai Z dengan rumus:
̅
10.Mencari luas 0–Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angk–angka untuk batas kelas.
11.Mencari luas kelas interval dengan cara mengurangkan angka–angka 0 – Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan pada baris berikutnya.
12.Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 31)
13.Mencari harga chi kuadrat hitung (
Tabel 3.11. Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan No. Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas Tiap Interval Fe
14.Membandingkan hitung dengan tabel untuk derajat kebebasan (dk) = n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika hitung ≥ tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika hitung ≤ tabel, artinya distribusi data normal
Jika data terdistribusi normal maka dalam analisis data yang digunakan adalah parametik. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non parametik.
3.8.2 Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel
(36)
64
2. Menentukan simpangan baku 3. Menentukan skala skor mentah
> X + 1,5. SD Kriteria: sangat lengkap/sangat efektif X+ 1,5. SD > x ≥ X + 0,5. SD Kriteria: lengkap/efektif
X+ 0,5. SD > x ≥ X - 0,5. SD Kriteria: cukup lengkap/cukup efektif X - 0,5. SD > x ≥ X - 1,5. SD Kriteria: kurang lengkap/efektif x < X - 1,5. SD Kriteria: Tidak lengkap/efektif
4. Membuat nilai frekuensi dan diagram persentase untuk mengetahui kecenderungan tiap variabel sebagai interpretasi dari gambaran umum variabel tersebut.
3.8.3 Uji Korelasi
Penelitian ini menggunakan hipotesis assosiatif (hubungan) maka pengujian dilakukan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment
√
√ (Sugiyono, 2013:255)
Rumus 2 digunakan jika sekaligus akan menghitung persamaan regresinya. kemudian dibuat tabel penolong
Tabel 3.12. Format Perhitungan Korelasi Product Moment
No
Resp. Xi Y
(Xi - ̅) (x)
(Yi– ̅
(y) (x
2
) (y2) (xy)
Σ
(37)
65
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi seluruhnya maka dilakukan uji signifikansi hubungan. Rumus untuk menguji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut:
√
Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dengan tingkat signifikansi dan dk tertentu, maka:
Jika thitung > ttabel, maka signifikansi dapat digeneralisasikan Jika thitung < ttabel, maka tidak signifikan.
3.8.4 Uji Regresi Sederhana
Analisa selanjutnya adalah menghitug persamaan regresinya. Persamaan regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen atau variabel X, jika variabel independen (variabel Y) dimanipulasi (diubah–ubah). Secara umum persamaan regresi sederhana (dengan satu prediktor) dirumuskan sebagai berikut:
Y’ = a + b X
Dimana:
Y’ = Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta bila harga X = 0 (konstan) b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
(Sugiyono, 2013:148)
Untuk mendapatkan harga a dan b maka digunakan rumus (Sudjana, 2002:315) sebagai berikut:
(38)
66
Tabel 3.13. Format Penolong Menghitung Angka Statistik Uji Regresi No. Resp. Xi Yi Xi2 Yi2 Xi Yi
Setelah mendapatkan nila a dan b maka akan terbentuklah persamaan regresi yang kemudian digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui.
Setelah mendapatkan persamaan tersebut kemudian mencari pengaruh signifikansi antara varibel X dengan variabel Y, langkah–langkah untuk menentukan signikikansi pengaruh antar variabel tersebut adalah (Riduwan, 2012: 270-271)
1. Hitung kuadrat regresi (JKReg(a)) dengan rumus:
2. Hitung jumlah kuadrat regresi (JKReg(a│b)) dengan rumus:
│ ( )
3. Hitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
│
4. Hitung rata–rata jumlah kuadrat regresi (a) (RJKreg(a)) dengan rumus:
5. Hitung rata–rata jumlah kuadrat regresi (a│b) (RJK(a│b)) dengan rumus:
│ │
6. Hitung rata–rata jumlah kuadrat rssidu (RJKRes) dengan rumus:
7. Uji signifikansi dengan rumus:
│
8. Menentukan keputusan kriteria uji signifikansi Jika Fhitung ≥ Ftabel, artinya menolah H0 (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya menolah Ha (tidak signifikan)
(39)
67
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9. Cari nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Taraf signifikansi α = 0,01 atau α = 0,05
Ftabel = F(1–α) (db reg (a│b), (db res) 10.Buat kesimpulan
Selanjutnya menentukan linearitas dengan langkah–langkah sebagai berikut (Riduwan, 2012:277-279):
1. Menghitung jumlah kuadrat error (kesalahan) (JKE) dengan rumus:
{ }
2. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC)
3. Hitung rata–rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC)
4. Hitung rata–rata kuadrat error (RJKE)
5. Cari nilai Fhitung dengan menggunakan rumu:
6. Menentukan keputusan kriteria uji linieritas Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya terima H0 (linier) Jika Fhitung ≥Ftabel, artinya terima Ha (tidak linier) 7. Cari nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Taraf signifikansi α = 0,01 atau α = 0,05
Ftabel = F(1–α) (db TC, (db E) 8. Membuat kesimpulan
Untuk memudahkan perhitungan pengujian regresi sederhana, maka harga–harga yang telah diperoleh dari perhitungan diatas disusun ke dalam tabel ringkasan Anova, seperti ditunjukan pada tabel berikut.
(40)
68
Tabel 3.14. Ringkasan ANAVA (Analisis Varians)
Sumber Variansi
Derajat Bebas
(db)
Jumlah Kuadrat
(JK)
Rata-rata Jumlah Kuadrat
(RJK)
Fhitung Ftabel
Total N - α = 0,05
Regresi (a) Regresi (a│b) Residu
1 1 n–2
JKReg(a) JKReg(a│b)
JKRes
RJKReg(a) RJKReg(a│b)
RJKRes
Kesimpulan:
Tuna Cocok(TC) Kesalahan(Error)
k–2 n–k
JKTC JKE
RJKTC RJKE
(41)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 96 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Peralatan kerja yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi belum memenuhi rasio ideal kebutuhan peralatan kerja kayu. Terlihat dari jumlah alat yang belum sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Masih terdapat peralatan kerja kayu dengan kondisi tidak siap pakai. Penyimpanan peralatan sudah dikelompokan berdasarkan jenis peralatan. Dan dari hasil penelitian tentang kelengkapan perlatan kerja kayu yang dinilai dari pengalaman siswa belajar dengan menggunakan teknik angket. Maka untuk gambaran umum mengenai pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yaitu cukup lengkap.
2. Pembelajaran praktikum siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruki Batu dan Beton dinilai masih belum efektif. Terlihat dari penyelasaian tugas-tugas siswa yang masih lamban sehingga tidak tepat waktu yang telah ditentukan. Hasil penelitian tentang efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu dengan menggunakan teknik angket. Maka gambaran umum mengenai efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton termasuk kedalam kategori cukup efektif.
3. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data angket variabel X dan variabel Y menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengaruh peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konsruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
(42)
97
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.
1. Siswa hendaknya menyadari arti penting pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruki kayu, karena dengan memahami ini dapat menunjang kemampuannya pada bidang kontruksi bangunan.
2. Diharapkan guru memberikan dorongan serta motivasi kepada siswa tentang pentingnya memahami pembelajaran praktikum pelaksanaan kontruksi kayu.
3. Bagi sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan dalam pengadaan sarana (khususya peralatan kerja kayu) untuk memciptakan pembelajaran praktikum yang lebih efektif.
4. Bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih luas serta ingin lebih mendalami lagi permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.
(43)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adipratama Putra, Angga. 2011. Pengaruh kesiapan workshop terhadap kinerja mahasiswa dalam perkuliahan praktik kayu. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan.
Adisendjaja, Yusuf Hilmi. Kegiatan Praktikum dalam Pendidikan Sains. [online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195512191
980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/KEGIATAN_PRAKTIKUM_Dlm_PE ND.__SAINS.pdf [15 Mei 2013]
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi mahasatya.
Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Budianto, A. Dodong. 1996. Mesin Tangan Industri Kayu. Semarang: Kanisius.
Dadang, Dahlan. Pedoman Praktikum: Panduan Umum Kegiatan Praktikum.
[Online], 6 halaman. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERAS I/195712051982031-DADANG_DAHLAN/Pedoman_Praktikum.pdf [16 Mei 2013]
Daryanto, M. H. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). UUD RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Kurikulum SMK Negeri 1 Sukabumi. 2011. Silabus Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Sukabumi: Tidak diterbitkan.
Laode, Syamril. 2011. Pengertian Sarana dan Prasarana. [online]. Tersedia:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2106962-pengertian-sarana-dan-prasarana/#ixzz2PyGD3p6f. [15 Maret 2013]
Latif. 2011. Definisi Pengaruh. [online]. Tersedia: http://latfrahmanto.blogspot.com/2011/10/definisi-pengaruh.html [15 Maret 2013]
(44)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40. 2008. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19. 2005. Standar Nasional Pendidikan.
Rahayu, Ayu. 2012. Efektivitas Pengggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku, Cianjur. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan.
Riduwan. 2010. Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
S.A., Dalih dan Sutiarno, Oja. 1978. Petunjuk Pengerjaan Kayu. Jakarta: P.T Indah Karya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, Thomas dan Sentot, Bernardus Wijanarka. Teori Dasar dan Praktik Perawatan. Direktorat Jendral Pendidikan Menengah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Syam, M. 2003. Praktikum : Pelatihan Program Applied Aproach (Aa)Dosen Kopertis Wilayah IX. [online]. Tersedia:
http://www.unhas.ac.id/hasbi/LKPP/Hasbi-KBK-SOFTSKILL-UNISTAFF-SCL/P3AI-Unhas/2.06%20Praktikum%20(M.Syam).ppt [15 Mei 2013].
Tim dosen UPI. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Yuniarti, Nurhening. 2012. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Melalui Pelatihan Sistem Penataan dan Perawatan Bagi Guru, Teknisi, dan Laboran. Jurnal 18 halaman. [online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/3496/ . [1 Juli 2013].
(45)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yumnaningsih, Lina. 2013. Konstribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-langit di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
(1)
68
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.14. Ringkasan ANAVA (Analisis Varians)
Sumber Variansi
Derajat Bebas
(db)
Jumlah Kuadrat
(JK)
Rata-rata Jumlah Kuadrat
(RJK)
Fhitung Ftabel
Total N - α = 0,05
Regresi (a) Regresi (a│b) Residu
1 1 n–2
JKReg(a) JKReg(a│b)
JKRes
RJKReg(a) RJKReg(a│b)
RJKRes
Kesimpulan:
Tuna Cocok(TC) Kesalahan(Error)
k–2 n–k
JKTC JKE
RJKTC RJKE
(2)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Peralatan kerja yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi belum memenuhi rasio ideal kebutuhan peralatan kerja kayu. Terlihat dari jumlah alat yang belum sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Masih terdapat peralatan kerja kayu dengan kondisi tidak siap pakai. Penyimpanan peralatan sudah dikelompokan berdasarkan jenis peralatan. Dan dari hasil penelitian tentang kelengkapan perlatan kerja kayu yang dinilai dari pengalaman siswa belajar dengan menggunakan teknik angket. Maka untuk gambaran umum mengenai pengaruh kelengkapan peralatan kerja kayu yang ada di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yaitu cukup lengkap.
2. Pembelajaran praktikum siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruki Batu dan Beton dinilai masih belum efektif. Terlihat dari penyelasaian tugas-tugas siswa yang masih lamban sehingga tidak tepat waktu yang telah ditentukan. Hasil penelitian tentang efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu dengan menggunakan teknik angket. Maka gambaran umum mengenai efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruksi kayu pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton termasuk kedalam kategori cukup efektif.
3. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data angket variabel X dan variabel Y menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengaruh peralatan kerja kayu terhadap efektivitas pembelajaran praktikum pelaksanaan konsruksi kayu di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
(3)
97
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.
1. Siswa hendaknya menyadari arti penting pembelajaran praktikum pelaksanaan konstruki kayu, karena dengan memahami ini dapat menunjang kemampuannya pada bidang kontruksi bangunan.
2. Diharapkan guru memberikan dorongan serta motivasi kepada siswa tentang pentingnya memahami pembelajaran praktikum pelaksanaan kontruksi kayu.
3. Bagi sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan dalam pengadaan sarana (khususya peralatan kerja kayu) untuk memciptakan pembelajaran praktikum yang lebih efektif.
4. Bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih luas serta ingin lebih mendalami lagi permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Adipratama Putra, Angga. 2011. Pengaruh kesiapan workshop terhadap kinerja mahasiswa dalam perkuliahan praktik kayu. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan.
Adisendjaja, Yusuf Hilmi. Kegiatan Praktikum dalam Pendidikan Sains. [online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195512191
980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/KEGIATAN_PRAKTIKUM_Dlm_PE ND.__SAINS.pdf [15 Mei 2013]
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi mahasatya.
Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Budianto, A. Dodong. 1996. Mesin Tangan Industri Kayu. Semarang: Kanisius.
Dadang, Dahlan. Pedoman Praktikum: Panduan Umum Kegiatan Praktikum.
[Online], 6 halaman. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERAS I/195712051982031-DADANG_DAHLAN/Pedoman_Praktikum.pdf [16 Mei 2013]
Daryanto, M. H. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). UUD RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Kurikulum SMK Negeri 1 Sukabumi. 2011. Silabus Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Sukabumi: Tidak diterbitkan.
Laode, Syamril. 2011. Pengertian Sarana dan Prasarana. [online]. Tersedia:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2106962-pengertian-sarana-dan-prasarana/#ixzz2PyGD3p6f. [15 Maret 2013]
Latif. 2011. Definisi Pengaruh. [online]. Tersedia: http://latfrahmanto.blogspot.com/2011/10/definisi-pengaruh.html [15 Maret 2013]
(5)
Angga Triadi Efendi, 2013
Pengaruh Kelengkapan Peralatan Kerja Kayu Terhadap Efektifitas Pembelajaran Praktikum Pelaksanaan Kontruksi Kayu Di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40. 2008. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19. 2005. Standar Nasional Pendidikan.
Rahayu, Ayu. 2012. Efektivitas Pengggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku, Cianjur. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan.
Riduwan. 2010. Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
S.A., Dalih dan Sutiarno, Oja. 1978. Petunjuk Pengerjaan Kayu. Jakarta: P.T Indah Karya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, Thomas dan Sentot, Bernardus Wijanarka. Teori Dasar dan Praktik Perawatan. Direktorat Jendral Pendidikan Menengah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Syam, M. 2003. Praktikum : Pelatihan Program Applied Aproach (Aa)Dosen
Kopertis Wilayah IX. [online]. Tersedia:
http://www.unhas.ac.id/hasbi/LKPP/Hasbi-KBK-SOFTSKILL-UNISTAFF-SCL/P3AI-Unhas/2.06%20Praktikum%20(M.Syam).ppt [15 Mei 2013].
Tim dosen UPI. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Yuniarti, Nurhening. 2012. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Melalui Pelatihan Sistem Penataan dan Perawatan Bagi Guru, Teknisi, dan Laboran. Jurnal 18 halaman. [online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/3496/ . [1 Juli 2013].
(6)
Yumnaningsih, Lina. 2013. Konstribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-langit di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.