07a. NARASUMBER_PRESENTASI SEKJEN

(Good Governance)

Tata Kelola R&D yang Baik
Dalam mengawal Hilirisasi Hasil R&D
Ainun Na’im
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Jakarta, 6 Desember 2016
1

KERANGKA PERUBAHAN
ESCAPING FROM MIDDLE
INCOME ECONOMY TRAP

INNOVATION DRIVEN
ECONOMY

IMPROVING
COMPETITIVENESS INDEX


BOOSTING
INNOVATION

FULFILLING PEOPLE
EXPECTATION
(ROLE OF UNIVERSITY)

AGENT OF
ECONOMIC
DEVELOPMENT

IMPROVING
UNIVERSITY
COMPETITIVENESS

PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

DAN BANGSA

INCREASING
INTERNATIONAL
PUBLICATION
CONTRIBUTING TO DEV OF
SCI. & TECH

Tujuan dan Sasaran Strategis
Kemenristekdikti 2015-2019
5

Menguatnya
kapasitas inovasi

4

1

Meningkatnya

Kualitas
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
Meningkatnya relevansi,
Pendidikan
kuantitas dan kualitas
Tinggi

sumber daya manusia
Meningkatnya
berpendidikan
relevansi
tinggi, serta kemampuan
dan
produktivitas
Iptek dan inovasi untuk
Riset dan
keunggulan daya saing
pengembangan

bangsa

2
Meningkatnya
kualitas
kelembagaan

Iptek dan
Dikti

3 Meningkatnya relevansi,
kualitas, dan kuantitas
sumber daya Iptek dan
Dikti

3

FRAMEWORK KEMENRISTEKDIKTI
WORLD CLASS
UNIVERSITY


REVITALISASI
LPTK

BEASISWA

`

INSENTIF RISET
DAN INOVASI

TENAGA KERJA TERAMPIL
(SKILLED WORKERS)

INOVASI

`

SUMBER DAYA MANUSIA
DAN BUDAYA


POLITEKNIK

REGULASI

PRODUK
INOVASI
UNGGGULAN

KELEMBAGAAN
(STP, TP, PUI)

PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
PENGENTASAN
KEMISKINAN

Posisi Indonesia Dalam Kancah Publikasi
Internasional (General)

PUBLIKASI INTERNASIONAL SCOPUS
No.

Negara

2014

2015

2016
(Des)

1.

Malaysia

25.330

23.414


18.811

2.

Singapore

19.044

17.976

14.124

3.

Thailand

12.061

11.632


9.963

4.

Indonesia

5.499

6.280

9.012

5.

Vietnam

3.955

4.092


1.775

6.

Philippines

1.767

2.091

1.797
9.012

Peningkatan Hasil Penelitian – Paten
CAPAIAN PATEN TERDAFTAR DI INDONESIA
12000
10000
8000

6000

4000
2000
0
2013 Total

Malaysia
7205

Singapore
9722

Thailand
7404

Indonesia
7450

Philipines
3285

2014 Total

7620

10312

7930

8023

3589

2015 Total

Na

Na

Na

8676 *)

Na

2016 Total

Na

Na

Na

9160 *)

Na

Sumber: WIPO (data tersedia s/d tahun 2014);
*) Sumber Subdit VFKI-DJKI (PATEN LOKAL Indonesia 2015 dan 2016 data sementara).
6

Hilirisasi Iptek
7+1 Prioritas Riset Unggulan di Indonesia
1.

PERTANIAN DAN PANGAN

2.

ENERGI (ALTERNATIF DAN ENERGI TERBAHARUKAN)

3.

KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN

4.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

5.

TRANSPORTASI

6.

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

7.

TEKNOLOGI MATERIAL MAJU ie Nanotechnology
MARITIM termasuk RISBANG KELAUTAN

USULAN SISTEM INOVASI

Kebijakan Sistem Inovasi Nasional tercermin dalam usaha untuk melakukan Pengembangangan Lembaga
TTO di PT dan LPNK serta Legalisasi Pedoman Konsorsium Inovasi. Sedangkan Kebijakan SIDa Terkait
dengan Inovasi di PTN terkait dengan regionalisasi Inovasi dan Indeks Inovasi daerah. Semua ini akan
mendukung usaha untuk melakukan hilirisasi Produk Inovasi di PT, LPK maupun LPNK yang diperkuat oleh
sistem audit teknologi dengan didorong oleh legalisasi Precommercial Procurement dan insentif double tax
deduction, yang pada akhirnya akan memperkuat sistem inovasi

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN TECHNOLOGY TRANSFER
OFFICE (TTO) DI LEMBAGA LITBANG DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS &
LEMBAGA PENELITIAN

TECHNOLOGY
CO-CREATION

INDUSTRY

TTO
SUPPORT

LEGAL ASPECT

ACTION :
PATENTING, LICENSING. CONTRACT-RESEARCH,
CONCULTANCY, SERVICES, CONFERENCING,
PUBLISHING, NETWORKING, STUDENT PLACEMENT,
SECONDMENTS, HIRING,TEACHING, TRAINING
FACILITACY-SHARINGSPIN-OUT, OTHER START UP

PENGERTIAN TTO
Merupakan bentuk struktur organisasi yang menjembatani gap
antara riset dan inovasi. Kebutuhan dan sumber daya untuk
membangun teknologi transfer office ini akan mencakup fungsi
kebijakan institusional seperti intelektual property dan benefit
sharing yang mendukung teknologi transfer.

TUJUAN PELAKSANAAN TTO
Memperkuat kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi dalam
pengelolaan Technology Transfer Office (TTO)

Peranan TTO:
1. Meningkatkan kerjasama
antara industri & universitas/
Lembaga penelitian
2. Meningkatkan dana penelitian
3. Memberikan pengawalan
entrepreneurship and IP
4. Memfasilitiasi pembentukan
start up/spin off company
5. Meningkatkan royalty

KEGIATAN TTO






Pelatihan TTO 11 PTNBH & lembaga inovasi
Pelatihan riset komersialisasi 11 PTNBH &
lembaga inovasi
Mentoring ke 5 PTNBH (UI, ITB, UGM, IPB,
Unhas)
Site Visit ke Universitas Pilihan
Penguatan Unit TTO di PT

Daya Saing Indonesia (2007-2016)

2016:
Swiss :1; Singapura : 2; Jepang : 8; Malaysia : 25; Korea : 26;
Thailand : 34; Vietnam : 60; Yaman: 138

10

Daya Saing Indonesia (2016)

Sumber: WEF (2016)

11

Most Problematic Factors

Sumber: WEF (2016)

Sumber: Nature (2015)

Research spending vs Corruption Index

Most corrupt
Sumber: Nature (2015)

WGI control of corruption index 2009

Least corrupt

Innovation vs Corruption Index

Most corrupt
Sumber: Nature (2015)

WGI control of corruption index 2009

Least corrupt

Innovation vs Corruption Index

Most corrupt

Sumber: Nature (2015)

WGI control of corruption index 2009

Least corrupt

Reformasi
Birokrasi

Inovasi

Good
Goverance

PERMASALAHAN BIROKRASI

Mengapa Harus
Reformasi Birokrasi?

Tumpang tindih Peraturan perundang-undangan di
bidang aparatur negara, tidak sesuai dengan kondisi saat
ini
Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set)
birokrasi belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang
profesional
Praktik manajemen SDM Belum optimal
meningkatkan profesionalisme
Distribusi PNS belum merata dan
proporsional secara geografis
Fungsi dan kewenangan antar instansi pemerintah
tumpang tindih, berbenturan, terlalu besar
Sistem pengawasan internal belum mampu
berperan sebagai quality assurance
Kualitas pelayanan publik masih belum
memenuhi harapan publik
Sistem monitoring, evaluasi, dan penilaian
belum dibangun dengan baik
18

Reformasi Birokrasi
Proses Reformasi Birokrasi:
1) Landasan hukum dan regulasi;
2) Organisasi;
3) Tatalaksana;
4) Manajemen SDM aparatur;
5) Pola pikir, budaya organisasi, dan nilai dasar
aparatur;
6) Integritas aparatur;
7) Sistem pengawasan intern dan akuntabilitas kinerja;
8) Kualitas pelayanan publik;
9) Sistem monitoring dan evaluasi kinerja,
10) Pengelolaan pengetahuan reformasi birokrasi.

Kondisi
Birokrasi
Eksisting





Layanan Prima
Birokrasi yang bersih
dan Bebas KKN
Kepercayaan
Masyarakat

Better, Faster, Cheaper
!!!!

Sekarang
19

Grand Design
Reformasi Birokrasi
TUJUAN
Untuk memberikan arah
kebijakan
pelaksanaan
reformasi
birokrasi
selama kurun waktu
2010-2025
agar
pelaksanaan
reformasi
birokrasi di K/L dapat
berjalan secara efektif,
efisien, terukur, konsisten,
terintegrasi, melembaga
dan berkelanjutan.

20

Tujuan Jangka Panjang
Reformasi Birokrasi
... diharapkan melalui reformasi birokrasi pemerintah sudah beranjak ke tahapan pemerintahan yang berbasis
kinerja; dan pada tahun 2025 diharapkan pemerintahan sudah beranjak pada tatanan pemerintahan yang dinamis
...

DYNAMIC
GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY

RULE BASED
BUREAUCRACY

2025
2019

2014






efektif, efisien dan ekonomis
difokuskan pada upaya untuk mewujudkan
outcomes (hasil)
menerapkan manajemen kinerja yang
didukung dengan penerapan sistem berbasis
elektronik
Setiap individu pegawai memiliki kontribusi
yang jelas terhadap kinerja organisasi 21

Sasaran
Reformasi Birokrasi
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
2010 - 2014

SASARAN REFORMASI BIROKRASI
2015 - 2019

Terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN

Birokrasi yang bersih dan akuntabel

Meningkatnya kapasitas dan
akuntabilitas kinerja birokrasi

Birokrasi yang efektif dan efisien

Terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan publik kepada
masyarakat

Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas
22

Area Perubahan
Reformasi Birokrasi

Sistem, proses dan prosedur kerja yang
jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai
prinsip-prinsip good governance

Organisasi yang tepat
fungsi dan tepat ukuran

Organisasi

Terciptanya budaya kerja
positif bagi birokrasi yang
melayani, bersih, dan
akuntabel

Mental
Aparatur

Tatalaksana

Peraturan
Perundangundangan

8
AREA PERUBAHAN

Pelayanan prima sesuai
kebutuhan dan harapan
masyarakat

Pelayanan
Publik

Akuntabilitas
Meningkatnya kapasitas dan
Akuntabilitas kinerja
birokrasi

Berbagi sumber daya
Berbasis Efisiensi

Sumber
daya
manusia
aparatur

Regulasi yang lebih tertib, tidak
tumpang tindih dan kondusif.

SDM aparatur yang berintegritas,
netral, kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi dan
sejahtera

Pengawasan
Meningkatnya
penyelenggaraan
pemerintahan yang bebas KKN
23

Keterkaitan antara
Area Perubahan dan
Sasaran
Reformasi Birokrasi
Inti perubahan dari reformasi
birokrasi adalah perubahan pada
mental aparatur. Perubahan
tersebut tidak dapat dilakukan
hanya melalui langkah-langkah
yang ditujukan langsung kepada
aparatur, tetapi juga harus
ditujukan kepada seluruh sistem
yang melingkup aparatur.

24

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM
(SBKU)

BIDANG PENELITIAN
(PMK No. 106/MK.02/2016)
SBKU Bidang Penelitian merupakan babak baru
dari kebijakan penganggaran untuk
mewujudkan penerapan kebijakan penganggaran
berbasis kinerja yang makin berkualitas.

Operasionalisasi SBKU-Penelitian
Rumusan
OutputSuboutput
Penelitian harus
tertata

Penelitian Berbasis
Kinerja

Biaya Output-Sub
Output Penelitian
distandarkan dgn
SBKU

Necessity
pembiayaan
penelitian
Effectivity
pembiayaan
penelitian

Efisiensi Alokasi Bid
Penelitian

Efisiensi Operasional
Bid Penelitian

Prove Hasil penelitian
hrs lebih baik
Evaluasi Kinerja
Penelitian
Improve kebijakan
penelitian

Pelaksanaan SBKU Penelitian
1. Dalam pelaksanaan anggaran, besaran penggunaan satuan biaya
untuk Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b didasarkan pada hasil
penilaian komite penilaian dan / atau reviewer,
2. Pedoman pembentukan komite penilaian dan/ atau reviewer, dan
tata cara pelaksanaan penilaian penelitian mengacu pada
peraturan perundangundangan yang ditetapkan oleh Menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset dan
teknologi.
3. Pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berorientasi pada keluaran hasil akhir penelitian sesuai dengan
kualifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam tata cara
pelaksanaan penilaian.

Besaran dan Ketentuan
Besaran SBKU untuk masing-masing sub output Penelitian
tercantum dalam Lampiran I PMK No 106/MK.02/2016

Ketentuan penjelasan terkait besaran dibuatkan range, mengingat
ketersediaan alokasi anggaran masing-masing K/L dan tingkat
kompleksitas penelitian masing-masing berbeda-beda:
a. Grade A yaitu prakiraan pembiayaan setinggi-tingginya 100% dari
besaran yang ditetapkan dalam PMK ini .
b. Grade B yaitu prakiraan pembiayaan setinggi- tingginya 75% dari
besaran yang ditetapkan dalam PMK ini .
c. Grade C yaitu prakiraan pembiayaan setinggi-tingginya 60% dari
besaran yan g ditetapkan dalam PMK in

Pengawasan
• Kementerian negara/lembaga bertanggungjawab atas
penggunaan SBK TA 2017 dalam penyusunan RKA-K/L TA 2017
dan memprioritaskan pengalokasian anggarannya.
• Pengawasan atas penggunaan SBK TA 2017 dilakukan oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian
Negara/Lembaga sesuai peraturan perundangundangan.

Lampiran 1

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN RISTEK DAN
PENDIDIKAN TINGGI
32