KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA.
OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT
UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi Listrik Tenaga
Oleh: Paskalis Dudijo E. 0451. 0707327
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Oleh Paskalis Dudijo
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
© Paskalis Dudijo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA
Oleh: Paskalis Dudijo E. 0451. 0707327
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Jaja Kustija, M.Sc Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19591231 198503 1 022 NIP. 19511122 198101 1 001
Mengetahui,
Ketua Tim Pembimbing Skripsi Departemen Pendidikan Teknik Elektro
FPTK UPI
Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si NIP. 19721113 199903 1 001
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI
Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, ST., MSIE NIP. 19551204 198103 1 002
(4)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card)
trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang sudah dimodifikasi dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan perangkat trainer, penyusunan modul pendukung, validasi/uji ahli (expert judgement), dan uji coba pemakaian terbatas.
Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian terbatas oleh siswa dan guru. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik dan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru diperoleh persentase validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik.
(5)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
This study aims to find out how to apply/implementation and test results to determine the feasibility of the use of learning media trainer sound card based oscilloscope interface on subjects Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) with a basic competence Menggunakan Osiloskop in Skills Competency Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.
This study is a research and development that has been modified with qualitative and evaluative approach. There are several stages in the development of this learning trainer, namely: the determination of basic competence, manufacture Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), the manufacture of the trainer, preparation of supporting modules, validation/testing expert (expert judgment), and the use of a limited trial.
The feasibility of the use of learning trainer sound card based oscilloscope interface derived from expert test media that includes validation test content (content validity) MAULE subjects such as supporting learning modules, validation of the construct (construct validity) on tests of learning and the use of trainers limited by the student and the teacher. Validation of the content of the learning material gain expert level of validity with the percentage of 95% with very good category and construct validation by expert instructional media to obtain the validity of the percentage of 85% with both categories. While in use by the students get test validity with a percentage of 81.90% with both categories. Based on the test results obtained by the use by teachers percentage of 83.64% with a validity of either category.
(6)
Paskalis Dudijo, 2014
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.1. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Struktur Organisasi Skripsi... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Definisi Media Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Posisi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Media Pembelajaran Trainer ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4. Osiloskop ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1. Fungsi Osiloskop ... Error! Bookmark not defined. 2.4.2. Bentuk-Bentuk Gelombang ... Error! Bookmark not defined. 2.4.3. Osiloskop Analog... Error! Bookmark not defined. 2.4.4. Osiloskop Digital ... Error! Bookmark not defined. 2.4.5. Konsep Dasar Sinyal ... Error! Bookmark not defined. 2.4.6. Sound card/Audio card ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Metode Research and Development (R&D) Error! Bookmark not defined. 3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)Error! Bookmark not defined.
3.3. Langkah- langkah Penelitian dan PengembanganError! Bookmark not defined.
3.3.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2. Evaluasi Pengembangan ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Lokasi dan Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
4.1. Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Studi Evaluasi Pengembangan Media PembelajaranError! Bookmark
not defined.
4.1.3. Produk Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Hasil Implementasi Trainer PembelajaranError! Bookmark not defined.
(8)
Paskalis Dudijo, 2014
5.1. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
(9)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Prestasi belajar anak didik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Slameto (2010, hal. 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya. Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar. Menurut Hamalik dalam Arsyad (2013, hal. 19) mengemukakan bahwa “penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran)”.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat memberikan dampak pada perkembangan media pembelajaran. Aplikasi seperti media dalam bidang pendidikan melahirkan banyak terobosan baru dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan melakukan investasi untuk mengembangkan infrastruktur bagi penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan. Peluang-peluang itu pula dimanfaatkan oleh masyarakat pendidikan dengan mengembangkan berbagai media pembelajaran.
Profesionalisme seorang guru sebagai seorang pendidik bukanlah pada kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi pada kemampuannya untuk melaksanakan proses pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Salah satu upaya guru untuk mendukung proses pembelajaran yang menarik, yaitu dengan melakukan inovasi pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan pendidik adalah pada media pembelajaran. Inovasi yang dilakukan pendidik harus berusaha agar materi pembelajaran yang disampaikan mampu diserap dan dimengerti dengan mudah oleh peserta didik. Perkembangan informasi dan teknologi, merupakan salah satu pendukung untuk mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya pada media pembelajaran. Akan tetapi perkembangan informasi dan teknologi tersebut belum dioptimalkan
(10)
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemanfaatan informasi dan teknologi tersebut bisa diupayakan untuk membuat sebuah media pembelajaran yang bisa membuat siswa dapat secara aktif melakukan proses pembelajaran, dimana peran siswa tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga secara aktif mendapatkan pengalaman belajar bermakna.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) pada program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK Al Falah Bandung, siswa-siswa mengalami keterbatasan media dan efektifitas waktu praktikum yang masih kurang. Sehingga standar kompetensi pada mata pelajaran MAULE perlu dioptimalkan proses pembelajarannya, agar para siswa memiliki pemahaman yang kuat dan mendasari pemahaman untuk standar kompetensi pada tingkat universitas atau dunia kerja.
Hal yang menarik perhatian peneliti ialah untuk standar kompetensi tersebut belum memiliki media pembelajaran dalam bentuk trainer dan modul pendukung praktikum untuk membantu pemahaman siswa. MAULE akan menjadi materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami, jika disajikan dengan suatu media yang praktis dan fleksibel, sehingga siswa dapat mengenal komponen dengan berbagai macam variasi sesuai dengan materi praktikum. Kemudian media tersebut perlu didukung sebuah modul pembelajaran. Media pembelajaran yang berupa objek mendukung prinsip learning by doing sedangkan modul pembelajaran mendukung prinsip individualized learning, dimana modul tersebut sebagai sumber belajar yang memungkinkan siswa untuk belajar mandiri pada pelaksanaan praktikum.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas dan berbagai faktor lainnya mendukung peneliti tertarik dan melakukan kajian lebih dalam untuk membuat sebuah media trainer pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran di SMK Al Falah Bandung pada Kompetensi Keahlian TITL yang dapat membantu memahami mata pelajaran MAULE, pada kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop yang mampu memberikan gambaran, keterampilan dan
(11)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan, sehingga standar kompetensi tersebut terpenuhi. Media pembelajaran tersebut merupakan sebuah hardware trainer antarmuka osilosokop yang dalam beroperasinya memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu suara (sound card) pada PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak (software) untuk memproses serta menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran dan media pembelajaran pendukung berupa modul. Media pembelajaran ini diberi nama oleh peneliti sebagai “Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card)”. Media yang dibuat oleh peneliti tersebut belum diketahui tingkat kelayakan implementasinya, sehingga mendorong peneliti untuk mencoba mengkaji dan membahasnya dalam bentuk penelitian dan pengembangan dengan
judul: “KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA
OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI TRAINER PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA”.
1.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung?.
2. Bagaimana hasil uji tingkat kelayakan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung?.
(12)
1.2.Batasan Masalah
Bertolak dari permasalahan yang dikemukakan dalam perumusan masalah yang telah diuraikan di atas. Maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji penelitian ini dapat dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian hanya difokuskan pada penerapan trainer pembelajaran antar-muka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dan dalam pemahamannya akan dibatasi mengenai fungsi dan cara Menggunakan Osiloskop.
2. Penelitian hanya memfokuskan pada pendapat mengenai hasil uji kelayakan trainer pembelajaran ini, tidak dilihat dari pengaruh trainer terhadap prestasi siswa.
3. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas X TITL dan di satu sekolah yaitu SMK Al Falah Bandung.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui cara mengimplementasikan trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) sesuai dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.
2. Mengetahui hasil uji tingkat kelayakan dari trainer pembelajaran ini pada pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan media berupa trainer pembelajaran, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memahami kegiatan
(13)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembuatan trainer pembelajaran. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media pembelajaran, serta memberikan gambaran bagaimana pengembangan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan silabus Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung. 2. Bagi guru, trainer pembelajaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kualitas proses dan kemampuan memahami alat ukur listrik berupa osiloskop.
3. Bagi peserta didik, penggunaan trainer pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi Menggunakan Osiloskop secara lebih mudah.
4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, trainer pembelajaran ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.
1.5.Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang perlu didefinisikan dengan maksud agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai pokok masalah dan arah penelitian, adalah sebagai berikut:
1. Implementasi secara sederhana bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. 2. Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari
kuantitas atau variabel.
3. Kartu-suara (sound-card) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk mengolah data berupa audio atau suara. Baik digunakan untuk mengeluarkan suara melalui speaker atau merekam suara melalui mic.
(14)
4. Antarmuka (user interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sebuah sistem dalam hal ini bisa berupa perangkat lunak komputer (software) mapun perangkat keras pendukung (hardware). Sebuah sisitem antarmuka bekerja dengan menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. 5. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.
6. Trainer atau modul latih merupakan suatu set peralatan yang digunakan sebagai media pendidikan yang ditunjukkan untuk menunjang pembelajaran peserta dididk dalam menerapkan pengetahuan/konsep yang diperolehnya pada benda nyata.
1.6.Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman peneliti agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Menguraikan landasan teori yang berkaitan dengan media pembelajaran, media pembelajaran trainer, pembelajaran menggunakan media trainer, dan osiloskop secara umum.
(15)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membahas tentang metode penelitian, prosedur penelitian, langkah-langkah penelitian, uji coba produk, lokasi dan subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi pendahuluan, hasil studi evaluasi perancangan & pengembangan, hasil akhir produk trainer pembelajaran, dan pembahasan tentang hasil implementasi beserta hasil uji tingkat kelayakan produk trainer pembelajaran.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Merupakan akhir dari seluruh penulisan skripsi, yang berisikan simpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil perancangan perangkat yang dibangun.
(16)
Paskalis Dudijo, 2014
Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2013, hal. 3).
3.1.Metode Research and Development (R&D)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013, hal. 164).
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji
(17)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multi years) (Sugiyono, 2013, hal. 297).
Dari beberapa pengertian ditasa dapat disimpulkan Metode Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah terstruktur untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, bersifat bertahap dan bertanggung jawab.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research). Beberapa penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk, beberapa penelitian lain melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja, karena dalam penelitiannya mengandung atau menuntut pengembangan produk. Untuk mengetahui keampuham model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang baik menuntut penelitian pengembangan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak memiliki karakter yang sama.
(18)
Terdapat tiga macam metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan metode penelitian pengembangan ini, yaitu: deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1) Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan. (2) Kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, peserta didik, serta pengguna lainnya. (3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan. Metode Evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan disetiapnya diadakan evaluasi, baik hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba tersebut diadakan penyempurnaan. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. (Sukmadinata, 2013, hal. 165).
Dalam pelaksanaan penelitian R&D ini dilakukan metode deskriptif dan metode evaluatif dengan pengujian terbatas. Metode deskriptif dan evaluatif menekankan pada pengembangan dan penggunaan produk yang selanjutnya dilakukan serangkaian uji coba baik berupa evaluasi (pengukuran) hasil maupun evaluasi proses dalam rangka pengembangan produk, tanpa dilakukan evaluasi pada kelompok pembanding. Produk baru yang dikembangkan berupa trainer pembelajaran berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop.
3.2.Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih difokuskan pada
(19)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran.
Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik dapat tergambar pada Gambar III-1:
Evaluasi dan Perbaikan
(Revisi I) Studi Literatur
Studi Lapangan Tentang Mata Pelajaran Menggunakan Alat
Ukur Listrik dan Elektronika dengan Kompetensi Dasar
Menggunakan Osiloskop
Deskripsi dan Analisis Temuan (Model
Faktual)
Uji Coba Ahli
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN
2. TAHAP STUDI EVALUASI
PENGEMBANGAN Temuan Draft Desain Perangkat Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis Kartu
Suara (Sound Card) Pembuatan Perangkat Trainer
Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis Kartu Suara
(Sound Card)
Uji Coba Terbatas Evaluasi dan Perbaikan Uji Coba Lebih Luas (Revisi II)
Evaluasi dan Penyempurnaan
(Revisi III) Pengumpulan dan Analisis Data
Tingkat Kelayakan Penggunaan Perangkat Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis
Kartu Suara (Sound Card) Produk Final
(20)
Gambar III-1 Tahap-tahap kegiatan penelitian Research and Development
(R&D) ( (Sugiyono, 2013, hal. 316) dengan modifikasi)
Tahap-tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahapan Penelitian dan Pengembangan (R&D) yang telah dimodifikasi oleh Sukmadinata dan kawan-kawan dari sepuluh langkah Penelitian dan Pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2013, hal. 184). Adapun secara lebih rinci pendekatan tahap-tahap penelitian R&D (Research and Development) yang sudah dimodifikasi untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran berbasis trainer seperti dijelaskan dibawah ini:
1. Tahap Studi Pendahuluan; merupakan tahap pra-survey (tahap awal), dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan trainer pembelajaran, (b) mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan pembelajaran dengan penggunaan trainer pembelajaran (c) melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas pembelajaran yang mendukung.
2. Tahap Studi Evaluasi Pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini adalah meliputi: (a) perencanaan media, seperti: pengembangan materi, penyusunan flowchart dan skenario; (b) pengembangan draft produk awal, (c) implementasi produk (d) meminta saran dan pendapat guru yang menguasai bidang alat ukur listrik dan elektronika, siswa, dan dosen ahli (e) uji coba terbatas (f) uji coba lebih luas (g) evaluasi hasil dan proses dalam rangka pengembangan produk/perangkat (h) pengambilan data dan (i) perolehan produk final.
(21)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk yang dimaksud. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan Gambar III-2.
Mulai STUDI PENDAHULUAN
Studi Lapangan melalui Observasi dan Distribusi Angket
Menganalisa Kebutuhan dan Karakteristik Siswa EVALUASI PENGEMBANGAN PERANGKAT TRAINER Menyusun Instrumen Penelitian (Angket) Tidak Ya Revisi I Ujicoba Terbatas
Evaluasi Hasil dan Proses Pengembangan Perangkat Trainer Selesai Diterima Memilih Trainer Pembelajaran Revisi II Ya Tidak Tidak Ya
Ujicoba Lebih Luas
Diterima Revisi III B B A A A Studi Pustaka/ Literatur
Perancangan dan Pembuatan Perangkat Trainer (Draf Produk Awal)
Uji Coba Ahli (Expert Judgement) Rancangan Media dan Isi Modul
Pendukung
Diterima
A
Produk Akhir/Final
Gambar III-2 Flow-chart langkah-langkah Penelitian dan
Pengembangan/Research and Development (R&D) yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata dan kawan-kawan dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif
(22)
3.3.1.Studi Pendahuluan 3.3.1.1.Studi Lapangan
Berikut adalah hasil studi lapangan yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan observasi disekolah diantaranya:
1. Saat ini osiloskop merupakan sebuah alat ukur penting yang digunakan dalam pengukuran listrik dan elektronika.
2. Kemampuan menggunakan/mengoperasikan osiloskop wajib dimiliki siswa SMK Jurusan Listrik dan Elektronika sebagai nilai tambah untuk berkompetisi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagian besar menggunakan metode ceramah sehingga tidak berpengaruh banyak terhadap pemahaman materi kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop. 4. Keterbatasan siswa dalam memahami materi yang menyebabkan
kurangnya minat belajar dan motivasi siswa dalam belajar Menggunakan Osiloskop, karena fasilitas sekolah yang kurang mendukung.
5. Pihak sekolah yang kadang kala tidak bersedia/mengijinkan siswa praktek menggunakan alat ukur osiloskop sebenarnya. Karena disebabkan siswa pada waktu praktikum ada saja alat ukur atau komponen dari peralatan listrik yang terbakar atau mengalami kerusakan yang diakibatkan dari keteledoran siswa itu sendiri sehingga menyebabkan pihak sekolah yang harus menanggung kerugian.
3.3.1.2.Analisis Kebutuhan (Need Assesment) Siswa
Analisis kebutuhan/need assesment pembelajaran merupakan proses sistematis yang mengkaji tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai dengan mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi aktual (nyata) dengan yang diharapkan, serta memilih/menetapkan prioritas tindakan (Lee dan Roadman dalam Asyhar (2011, hal. 95).
(23)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kompetensi (kemampuan, keterampilan, dan sikap) peserta didik yang diinginkan dengan kompetensi yang mereka miliki sekarang. Penetapan kompetensi yang ingin dicapai dapat didasarkan pada standar normatif yang ditetapkan di sekolah (Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP), kebutuhan pengguna, dan bisa juga didasarkan pada kebutuhan masa depan (future need). Kompetensi peserta didik dapat diketahui dengan melakukan proses analisis karakteristik peserta didik, yaitu meliputi (a) pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal peseta didik (b) kelas pengguna (user). Selain itu berdasarkan uraian hasil studi lapangan diatas terlihat pengggunaan media pembelajaran jelas sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan guru dalam penyampaian materi dan pemahaman serta meningkatkan hasil belajar siswa agar pembelajaran lebih aplikatif dan lebih mudah dipahami oleh siswa.
3.3.1.3.Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
Setelah analisis kebutuhan siswa dan perumusan tujuan pembelajaran sudah diperoleh dengan jelas dan dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk model, media pembelajaran, program, sistem software dan sejenisnya.
Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal,
(24)
serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
a. Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan?.
b. Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan?.
c. Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk ini?.
d. Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia?.
Berdasarkan uraian diatas dalam perancangan dan pengembangan media pembelajaran berbasis trainer antarmuka osiloskop. Peneliti telah mengumpulkan literatur dari berbagai sumber diantaranya dosen yang menggeluti disiplin ilmu pengukuran dan instrumentasi listrik dan elektronika, guru SMK Al Falah Bandung, serta meneruskan penelitian tugas akhir tentang perancangan produk
dengan judul: “Rancang Bangun Trainer Oscilloscope Interface Berbasis Mic
Line-In Sound card Pada PC/Laptop Sebagai Media Pembelajaran” (Dudijo, 2014).
Berdasarkan informasi yang didapat peneliti mencoba untuk menuangkan ide dan gagasan menjadi sebuah produk berupa media pembelajaran trainer osiloskop berbasis sound card pada PC/laptop yang akan digunakan pada pengukuran sederhana secara umum dan digunakan pada Sekolah Menengah Kejuruan secara khusus.
3.3.1.4.Deskripsi Produk
Trainer pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan sebuah hardware trainer antarmuka osilosokop yang dalam beroperasinya
(25)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu suara (sound card) pada PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak (software) “Sound card Scope” untuk memproses dan menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran. Dalam penggunaannya perangkat ini hanya mampu mengukur sinyal masukan yang tidak melebihi batasan-batasan yang ada pada sound card yang sering ditemui saat ini, yaitu hanya bisa mengukur sinyal masukan pada rentang frekuensi audio (20-20kHz) dengan besar amplitudo keluaran maksimum berkisar ±2Vp-p untuk mencegah kerusakan pada sound card.
Tujuan penggunaan trainer ini adalah sebagai alat ukur osiloskop sederhana untuk dipergunakan dalam pengukuran umum sehari-hari maupun sebagai alat bantu untuk mempelajari pengenalan fungsi dasar dan penggunaan alat ukur osiloskop dalam pembelajaran siswa SMK.
(26)
Trainer Laptop/PC Sumber
Sinyal
(a)
Audio Generator Trainer Laptop/PC
Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC
Audio Generator Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC
(b)
Gambar III-3 Diagram pengukuran menggunakan perangkat trainer (a) secara
umum, dan (b) dengan menggunakan sumber sinyal yang berbeda
3.3.1.5.Desain Produk Awal
Perancangan media trainer pembelajaran dalam penelitian ini di sesuaikan dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop yang harus dipenuhi dalam silabus pembelajaran MAULE, untuk memenuhi hal tersebut trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) yang dirancang diharapkan sesuai dengan kriteria seperti berikut:
(27)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menyajikan media pembelajaran yang menyenangkan. c. Hemat dalam segi pembiayaan pembuatan perangkat.
d. Dapat mempelajari fungsi-fungsi dasar alat ukur osiloskop dan cara penggunaannya.
Untuk desain produk awal peneliti telah mendesain perangkat trainer berdasarkan kriteria-kriteria sebelumnya dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Tegangan sumber (supply) menggunakan tegangan supply yang disediakan oleh port USB (Universal Serial Bus) dengan tegangan supply tidak melebihi 5V DC.
b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop.
Versi tegangan jenis ini adalah:
Input : 0-2V (Vp-p).
Output : 0,5V-2V (Vp-p).
c. Feature utama.
Feature utama trainer, antara lain:
Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.
Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).
d. Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.
Pada Gambar III-4 berikut ditampilkan draf perangkat trainer awal yang dirancang oleh peneliti.
(28)
Gambar III-4 Draf perangkat trainer awal
Berikut pada Gambar III-5 ditampilkan digram blok draf perangkat produk awal.
Filter DC, Bias Input, Voltage Protector
Penguat Sinyal (Amplifier)
LM358N
Sumber Sinyal Masukan Maks ± 2Vpp
Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp
Sumber Tegangan dari port USB (Universal
Serial BUS)
Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In
Kartu Suara (Sound Card)
Gambar III-5 Diagram blok perancangan draf produk awal
3.3.1.6.Validasi Desain/Uji Coba Ahli (Expert Judgement)
Validasi desain/uji coba pada tahap studi pendahuluan merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
(29)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Uji coba atau validasi desain pada tahap studi pendahuluan ini berupa uji coba ahli (expert judgement). Pengujian dilakukan dengan melibatkan responden para ahli trainer pembelajaran dan bidang studi/mata pelajaran. Kegiatan pengujian pada tahap ini terdiri atas Uji Validasi Isi (Content Validity) oleh Ahli Mata Pelajaran, dan selanjutnya Uji Validasi Konstruk (Construct Validity) oleh Ahli Media Pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk me-review produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan lebih lanjut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk yang telah dirancang.
3.3.1.7.Perbaikan Desain
Tahap ini merupakan tahapan setelah validasi desain yang telah dilakukan terlebih dahulu. Dan tahapan ini merupakan tahapan memperbaiki desain/produk atas masukan dari para ahli bila produk tersebut masih terdapat kekurangan atau belum memenuhi standar dari para ahli.
3.3.2.Evaluasi Pengembangan 3.3.2.1.Uji Coba Produk
Uji coba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Uji coba, untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik memenuhi 2 kriteria: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria).
Uji coba pada tahap evaluasi pengembangan dilakukan 2 kali: (1) Uji coba terbatas, dilakukan terhadap sampel kelompok kecil sebagai pengguna produk
(30)
yaitu di satu sekolah, ujicoba ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. (2) Uji coba lebih luas, dilakukan terhadap sampel kelompok lebih besar sebagai pengguna produk dan masih di satu sekolah yang sama, ujicoba ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
3.3.2.2.Revisi Produk
Revisi produk atau tahapan ini dilakukan bila dari hasil uji coba produk dan pemakaian masih terdapat kekurangan dari hasil masukan-masukan yang yang diberikan guru atau murid yang bisa terlihat dari hasil angket yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.
3.3.2.3.Tahap Evaluasi Hasil dan Proses Pengembangan Produk
Data yang didapatkan dari uji coba terbatas dan lebih luas dianalisis. Jika diperoleh tingkat ketercapaian media dibawah 75% maka dilakukan revisi (lihat Tabel III-2). Pengembangan produk trainer pembelajaran dihentikan apabila sudah diperoleh tingkat ketercapaian diatas 75%.
3.3.2.4.Pembuatan Produk Final
Setelah melalui beberapa tahapan penelitian dan revisi produk dan uji coba terbatas maka trainer pembelajaran siap diproduksi dengan mengambil pendapat dari guru dan siswa.
3.4.Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian uji coba terbatas dilakukan di SMK Al Falah Bandung. Penelitian ini akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Adapun secara lebih rinci adalah sebagai berikut seperti terdapat pada Tabel III-1.
(31)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel III-1 Subyek Penelitian
Tahapan Uji coba
Jumlah sampel
Karateristik sampel
Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba
Awal, Uji Ahli
2 orang Tenaga ahli: bidang studi, trainer
pembelajaran.
Kualitatif (Expert Judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kesesuaian substansi, metodologi, ketepatan media.
Terbatas, Kelompok kecil
6 orang Pemakai produk: siswa, jumlah terbatas.
Kesesuaian produk dengan pemakai.
Lebih luas, Kelompok lebih besar
30 orang
Pemakai produk: siswa, jumlah lebih besar.
Kesesuaian produk dengan pemakai.
3.5.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel penelitian) (Sugiyono, 2013, hal. 102). Instrumen yang digunakan sebagai pengumpulan data penelitian ini adalah catatan lapangan, angket dan wawancara terstruktur. Catatan lapangan, berisikan informasi-informasi dalam proses pembuatan trainer pembelajaran ini. Dalam penelitian ini, angket dan wawancara terstruktur berguna untuk mengetahui keadaan pembelajaran pada mata pelajaran MAULE, pendapat dari guru dan siswa mengenai kualitas trainer yang dibuat, dari segi materi dan tampilan trainernya. Sebelum penyusunan angket dilakukan, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi angket yang berisi variabel dan aspek yang akan dievaluasi.
3.6.Teknik Pengumpulan Data
(32)
Dalam penelitian kualitatif wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses memahami (Herdiansyah, 2013, hal. 29). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013, hal. 137). Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran MAULE, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan guru dan siswa terhadap media pembelajaran berbasis trainer. 2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti selama proses pembuatan trainer pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE). Dimana catatatan lapangan ini berisikan langkah-langkah kegiatan selama proses produksi.
3. Kuesioner (Angket) Tertutup
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hal. 142). Dalam penelitian ini dilakukan kuesioner tertutup dengan menggunakan kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanistis. Kuesioner dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi kondisi pembelajaran MAULE,
(33)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
implementasi media pembelajaran berbasis trainer, pandangan siswa dan guru terhadap perangkat trainer.
3.7.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan, menggunakan beberapa teknik analisis berdasarkan data yang diperoleh yaitu:
a. Data Wawancara Terstruktur
Data yang diperoleh dari wawancara terstrukutur adalah berupa catatan lapangan yang berupa kondisi pembelajaran pada mata pelajaran MAULE. Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.
b. Data Catatan Lapangan
Data yang diperoleh dari penelitian adalah berupa catatan lapangan yang berupa langkah-langkah proses pembuatan trainer pembelajaran ini. Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.
c. Data Angket dari Guru dan Siswa
Data yang diperoleh melalui angket akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut:
Keterangan:
(34)
n = jumlah seluruh item angket.
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan seperti yang terlihat pada Tabel III-2 sebagai berikut:
Tabel III-2 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
90%-100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75%-89% Baik Tidak perlu direvisi
65%-74% Cukup Direvisi
55%-64% Kurang Direvisi
0-54% Sangat Kurang Direvisi
(35)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan “Kelayakan Implementasi
Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara Sebagai Media
Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika” di SMK Al Falah Bandung, dapat ditarik beberapa simpulan yang ingin dikemukakan, yaitu sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung. Dalam penggunaannya trainer pembelajaran disertai modul pembelajaran pendukung yang berisi materi penggunaan maupun pengoperasian trainer pembelajaran. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), perencanaan perancangan perangkat, perancangan perangkat, pemilihan komponen, pembuatan perangkat dan penyusunan modul pendukung penggunaan perangkat trainer. Dalam pengembangannya media ini telah melewati validasi/uji ahli (expert judgement) media pembelajaran, uji coba pemakaian terbatas yang meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, baik berupa evaluasi hasil maupun proses pengembangan produk trainer.
2. Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli (expert judgement) media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi
(36)
Paskalis Dudijo, 2014
konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian oleh siswa. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik. Sedangkan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di TITL SMK Al Falah Bandung mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru juga diperoleh validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik. Akan tetapi media ini belum dapat dikatakan layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji coba/evaluasi terbatas dalam rangka pengembangan produk trainer pembelajaran saja. Sehingga perlu dilakukan eksperimen penggunaan lebih meluas terhadap kelompok pembanding/kontrol untuk mengetahui efektivitas trainer pembelajaran yang dihasilkan terhadap hasil belajar siswa.
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk peserta didik maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu:
1. Rancangan hardware yang digunakan dari segi bentuk, tata letak komponen dan desain layout PCB masih kurang menarik karena masih banyaknya pengkabelan yang tidak praktis dan cukup rumit sehingga tidak praktis dalam penggunaan. Untuk pengembangan selanjutnya diusahakan untuk membuat perangkat yang lebih rapi dan portabel.
2. Modul pembelajaran pendukung dikemas lebih menarik lagi baik dari segi redaksi maupun isi materi pembelajaran, agar dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga proses belajar semakin lebih baik lagi.
(37)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya saja dengan sampel lebih besar. Hal ini bertujuan agar penelitiannya memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum.
(38)
Paskalis Dudijo, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dudijo, P. (2014). Rancang Bangun Interface Osiloskop Berbasis Mic Line-In Sound Card Pada PC/Laptop Sebagai Trainer Pembelajaran. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi Konsep Refrigerasi pada Mata Kuliah Sisitem Pendingin. Bandung: (Bahan Kuliah Tidak Diterbitkan) FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Rajawali Pers.
Kharisma, W. A. (2013). Portable Digital Oscilloscope Menggunakan PIC18F4550. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). Universitas Komputer Indonesia.
MKDP, T. P. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Rahayu, D. B. (2012). Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar Untuk
Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Yogyakarta: (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan KurTekPend FIP Universitas Pendidikan Indonesia. Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. (2009). Media
Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana.
(39)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S., & Syaodih, E. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Suryani, E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta: Alfabeta.
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Textronix. (2008). XYZ's of Signal Generator. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2011). XYZ's of Oscilloscope. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2013). ABC's of Probes. Oregon: Textronix Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wikipedia. (2013, September 18). Kartu Suara. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_suara
Wikipedia. (2013, Desember 15). Osiloskop. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop
Wikipedia. (2013, Mei 29). Sound Card. Diambil kembali dari Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Sound_card
(1)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah seluruh item angket.
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan seperti yang terlihat pada Tabel III-2 sebagai berikut:
Tabel III-2 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
90%-100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75%-89% Baik Tidak perlu direvisi
65%-74% Cukup Direvisi
55%-64% Kurang Direvisi
0-54% Sangat Kurang Direvisi
(2)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan “Kelayakan Implementasi
Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara Sebagai Media
Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika” di SMK Al Falah Bandung, dapat ditarik beberapa simpulan yang ingin dikemukakan, yaitu sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung. Dalam penggunaannya trainer pembelajaran disertai modul pembelajaran pendukung yang berisi materi penggunaan maupun pengoperasian trainer pembelajaran. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), perencanaan perancangan perangkat, perancangan perangkat, pemilihan komponen, pembuatan perangkat dan penyusunan modul pendukung penggunaan perangkat trainer. Dalam pengembangannya media ini telah melewati validasi/uji ahli (expert judgement) media pembelajaran, uji coba pemakaian terbatas yang meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, baik berupa evaluasi hasil maupun proses pengembangan produk trainer.
2. Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli (expert judgement) media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi
(3)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian oleh siswa. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik. Sedangkan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di TITL SMK Al Falah Bandung mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru juga diperoleh validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik. Akan tetapi media ini belum dapat dikatakan layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji coba/evaluasi terbatas dalam rangka pengembangan produk trainer pembelajaran saja. Sehingga perlu dilakukan eksperimen penggunaan lebih meluas terhadap kelompok pembanding/kontrol untuk mengetahui efektivitas trainer pembelajaran yang dihasilkan terhadap hasil belajar siswa.
5.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk peserta didik maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu:
1. Rancangan hardware yang digunakan dari segi bentuk, tata letak komponen dan desain layout PCB masih kurang menarik karena masih banyaknya pengkabelan yang tidak praktis dan cukup rumit sehingga tidak praktis dalam penggunaan. Untuk pengembangan selanjutnya diusahakan untuk membuat perangkat yang lebih rapi dan portabel.
2. Modul pembelajaran pendukung dikemas lebih menarik lagi baik dari segi redaksi maupun isi materi pembelajaran, agar dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga proses belajar semakin lebih baik lagi.
(4)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya saja dengan sampel lebih besar. Hal ini bertujuan agar penelitiannya memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum.
(5)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dudijo, P. (2014). Rancang Bangun Interface Osiloskop Berbasis Mic Line-In Sound Card Pada PC/Laptop Sebagai Trainer Pembelajaran. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi Konsep Refrigerasi pada Mata Kuliah Sisitem Pendingin. Bandung: (Bahan Kuliah Tidak Diterbitkan) FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta: Rajawali Pers.
Kharisma, W. A. (2013). Portable Digital Oscilloscope Menggunakan PIC18F4550. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). Universitas Komputer Indonesia.
MKDP, T. P. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Rahayu, D. B. (2012). Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar Untuk
Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Yogyakarta: (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan KurTekPend FIP Universitas Pendidikan Indonesia. Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. (2009). Media
Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana.
(6)
Paskalis Dudijo, 2014
Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik D an Elektronika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S., & Syaodih, E. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Suryani, E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta: Alfabeta.
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Textronix. (2008). XYZ's of Signal Generator. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2011). XYZ's of Oscilloscope. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2013). ABC's of Probes. Oregon: Textronix Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wikipedia. (2013, September 18). Kartu Suara. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_suara
Wikipedia. (2013, Desember 15). Osiloskop. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop
Wikipedia. (2013, Mei 29). Sound Card. Diambil kembali dari Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Sound_card