Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika.

(1)

UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro

Program Studi Listrik Tenaga

Oleh: Paskalis Dudijo E. 0451. 0707327

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Oleh Paskalis Dudijo

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan

© Paskalis Dudijo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Oleh: Paskalis Dudijo E. 0451. 0707327

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Jaja Kustija, M.Sc Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19591231 198503 1 022 NIP. 19511122 198101 1 001

Mengetahui,

Ketua Tim Pembimbing Skripsi Departemen Pendidikan Teknik Elektro

FPTK UPI

Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si NIP. 19721113 199903 1 001

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, ST., MSIE NIP. 19551204 198103 1 002


(4)

vi

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

1.6. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1. Definisi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Posisi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Media Pembelajaran Trainer... Error! Bookmark not defined.

2.3. Pembelajaran Menggunakan Media TrainerError! Bookmark not defined.


(5)

vii

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.1. Fungsi Osiloskop... Error! Bookmark not defined.

2.4.2. Bentuk-Bentuk Gelombang ... Error! Bookmark not defined.

2.4.3. Osiloskop Analog ... Error! Bookmark not defined.

2.4.4. Osiloskop Digital ... Error! Bookmark not defined.

2.4.5. Konsep Dasar Sinyal ... Error! Bookmark not defined.

2.4.6. Sound card/Audio card ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Metode Research and Development (R&D) Error! Bookmark not defined.

3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)Error! Bookmark not defined.

3.3. Langkah-langkah Penelitian dan PengembanganError! Bookmark not defined.

3.3.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2. Evaluasi Pengembangan ... Error! Bookmark not defined.

3.4. Lokasi dan Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1. Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Studi Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Studi Evaluasi Pengembangan Media PembelajaranError! Bookmark not defined.

4.1.3. Produk Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1. Hasil Implementasi Trainer PembelajaranError! Bookmark not defined.

4.2.2. Hasil Uji Tingkat Kelayakan Trainer PembelajaranError! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.


(6)

viii

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan/implementasi dan untuk mengetahui hasil uji tingkat kelayakan tentang penggunaan media

trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada

mata pelajaran Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang sudah dimodifikasi dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan perangkat trainer, penyusunan modul pendukung, validasi/uji ahli

(expert judgement), dan uji coba pemakaian terbatas.

Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi konstruk (construct validity) pada trainer

pembelajaran dan uji pemakaian terbatas oleh siswa dan guru. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik dan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru diperoleh persentase validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik.


(8)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study aims to find out how to apply/implementation and test results to determine the feasibility of the use of learning media trainer sound card based oscilloscope interface on subjects Mengunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) with a basic competence Menggunakan Osiloskop in Skills Competency Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung.

This study is a research and development that has been modified with qualitative and evaluative approach. There are several stages in the development of this learning trainer, namely: the determination of basic competence, manufacture Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), the manufacture of the trainer, preparation of supporting modules, validation/testing expert (expert judgment), and the use of a limited trial.

The feasibility of the use of learning trainersound card based oscilloscope interface derived from expert test media that includes validation test content (content validity) MAULE subjects such as supporting learning modules, validation of the construct (construct validity) on tests of learning and the use of trainers limited by the student and the teacher. Validation of the content of the learning material gain expert level of validity with the percentage of 95% with very good category and construct validation by expert instructional media to obtain the validity of the percentage of 85% with both categories. While in use by the students get test validity with a percentage of 81.90% with both categories. Based on the test results obtained by the use by teachers percentage of 83.64% with a validity of either category.


(9)

1 Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Prestasi belajar anak didik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Slameto (2010, hal. 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya. Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan saat proses belajar mengajar. Menurut Hamalik dalam Arsyad (2013, hal. 19) mengemukakan bahwa “penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran)”.

Perkembangan teknologi yang cukup pesat memberikan dampak pada perkembangan media pembelajaran. Aplikasi seperti media dalam bidang pendidikan melahirkan banyak terobosan baru dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan melakukan investasi untuk mengembangkan infrastruktur bagi penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan. Peluang-peluang itu pula dimanfaatkan oleh masyarakat pendidikan dengan mengembangkan berbagai media pembelajaran.

Profesionalisme seorang guru sebagai seorang pendidik bukanlah pada kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi pada kemampuannya untuk melaksanakan proses pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Salah satu upaya guru untuk mendukung proses pembelajaran yang menarik, yaitu dengan melakukan inovasi pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan pendidik adalah pada media pembelajaran. Inovasi yang dilakukan pendidik harus berusaha agar materi pembelajaran yang disampaikan mampu diserap dan dimengerti dengan mudah oleh peserta didik. Perkembangan informasi dan teknologi, merupakan salah satu pendukung untuk mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya pada media pembelajaran. Akan tetapi perkembangan informasi dan teknologi tersebut belum dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemanfaatan informasi dan teknologi


(10)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut bisa diupayakan untuk membuat sebuah media pembelajaran yang bisa membuat siswa dapat secara aktif melakukan proses pembelajaran, dimana peran siswa tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga secara aktif mendapatkan pengalaman belajar bermakna.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) pada program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK Al Falah Bandung, siswa-siswa mengalami keterbatasan media dan efektifitas waktu praktikum yang masih kurang. Sehingga standar kompetensi pada mata pelajaran MAULE perlu dioptimalkan proses pembelajarannya, agar para siswa memiliki pemahaman yang kuat dan mendasari pemahaman untuk standar kompetensi pada tingkat universitas atau dunia kerja.

Hal yang menarik perhatian peneliti ialah untuk standar kompetensi tersebut belum memiliki media pembelajaran dalam bentuk trainer dan modul pendukung praktikum untuk membantu pemahaman siswa. MAULE akan menjadi materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami, jika disajikan dengan suatu media yang praktis dan fleksibel, sehingga siswa dapat mengenal komponen dengan berbagai macam variasi sesuai dengan materi praktikum. Kemudian media tersebut perlu didukung sebuah modul pembelajaran. Media pembelajaran yang berupa objek mendukung prinsip learning by doing sedangkan modul pembelajaran mendukung prinsip individualized learning, dimana modul tersebut sebagai sumber belajar yang memungkinkan siswa untuk belajar mandiri pada pelaksanaan praktikum.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas dan berbagai faktor lainnya mendukung peneliti tertarik dan melakukan kajian lebih dalam untuk membuat sebuah media trainer pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran di SMK Al Falah Bandung pada Kompetensi Keahlian TITL yang dapat membantu memahami mata pelajaran MAULE, pada kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop yang mampu memberikan gambaran, keterampilan dan pengetahuan, sehingga standar kompetensi tersebut terpenuhi. Media


(11)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran tersebut merupakan sebuah hardware trainer antarmuka osilosokop yang dalam beroperasinya memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu suara (sound card) pada PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak

(software) untuk memproses serta menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran

dan media pembelajaran pendukung berupa modul. Media pembelajaran ini diberi nama oleh peneliti sebagai “Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara

(Sound Card)”. Media yang dibuat oleh peneliti tersebut belum diketahui tingkat

kelayakan implementasinya, sehingga mendorong peneliti untuk mencoba mengkaji dan membahasnya dalam bentuk penelitian dan pengembangan dengan

judul: “KELAYAKAN IMPLEMENTASI TRAINER ANTAR-MUKA

OSILOSKOP BERBASIS KARTU-SUARA (SOUND CARD) SEBAGAI

TRAINER PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LISTRIK DAN

ELEKTRONIKA”.

1.1.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengimplementasikan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung?.

2. Bagaimana hasil uji tingkat kelayakan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung?.

1.2.Batasan Masalah

Bertolak dari permasalahan yang dikemukakan dalam perumusan masalah yang telah diuraikan di atas. Maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji penelitian ini dapat dibatasi sebagai berikut:


(12)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian hanya difokuskan pada penerapan trainer pembelajaran antar-muka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dan dalam pemahamannya akan dibatasi mengenai fungsi dan cara Menggunakan Osiloskop.

2. Penelitian hanya memfokuskan pada pendapat mengenai hasil uji kelayakan trainer pembelajaran ini, tidak dilihat dari pengaruh trainer

terhadap prestasi siswa.

3. Penelitian ini dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas X TITL dan di satu sekolah yaitu SMK Al Falah Bandung.

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara mengimplementasikan trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) sesuai dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.

2. Mengetahui hasil uji tingkat kelayakan dari trainer pembelajaran ini pada pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.

1.4.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan media berupa trainer pembelajaran, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memahami kegiatan pembuatan trainer pembelajaran. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media pembelajaran, serta memberikan gambaran bagaimana


(13)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan silabus Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung. 2. Bagi guru, trainer pembelajaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai bahan masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kualitas proses dan kemampuan memahami alat ukur listrik berupa osiloskop.

3. Bagi peserta didik, penggunaan trainer pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami materi Menggunakan Osiloskop secara lebih mudah.

4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, trainer pembelajaran ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

1.5.Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang perlu didefinisikan dengan maksud agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai pokok masalah dan arah penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Implementasi secara sederhana bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. 2. Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari

kuantitas atau variabel.

3. Kartu-suara (sound-card) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk mengolah data berupa audio atau suara. Baik digunakan untuk mengeluarkan suara melalui speaker atau merekam suara melalui mic. 4. Antarmuka (user interface) merupakan mekanisme komunikasi antara

pengguna (user) dengan sebuah sistem dalam hal ini bisa berupa perangkat lunak komputer (software) mapun perangkat keras pendukung (hardware). Sebuah sisitem antarmuka bekerja dengan menerima informasi dari


(14)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. 5. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau

menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.

6. Trainer atau modul latih merupakan suatu set peralatan yang digunakan

sebagai media pendidikan yang ditunjukkan untuk menunjang pembelajaran peserta dididk dalam menerapkan pengetahuan/konsep yang diperolehnya pada benda nyata.

1.6.Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman peneliti agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Menguraikan landasan teori yang berkaitan dengan media pembelajaran, media pembelajaran trainer, pembelajaran menggunakan media trainer, dan osiloskop secara umum.

BAB III METODE PENELITIAN

Membahas tentang metode penelitian, prosedur penelitian, langkah-langkah penelitian, uji coba produk, lokasi dan subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.


(15)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi pendahuluan, hasil studi evaluasi perancangan & pengembangan, hasil akhir produk trainer

pembelajaran, dan pembahasan tentang hasil implementasi beserta hasil uji tingkat kelayakan produk trainer pembelajaran.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Merupakan akhir dari seluruh penulisan skripsi, yang berisikan simpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil perancangan perangkat yang dibangun.


(16)

39 Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2013, hal. 3).

3.1.Metode Research and Development (R&D)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development

(R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013, hal. 164).

Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multi years) (Sugiyono, 2013, hal. 297).


(17)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa pengertian ditasa dapat disimpulkan Metode Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah terstruktur untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, bersifat bertahap dan bertanggung jawab.

Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied

research). Beberapa penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada

pengembangan suatu produk, beberapa penelitian lain melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja, karena dalam penelitiannya mengandung atau menuntut pengembangan produk. Untuk mengetahui keampuham model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang baik menuntut penelitian pengembangan.

Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak memiliki karakter yang sama.

Terdapat tiga macam metode penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan metode penelitian pengembangan ini, yaitu: deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1)


(18)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan. (2) Kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, peserta didik, serta pengguna lainnya. (3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan. Metode Evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba dan disetiapnya diadakan evaluasi, baik hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba tersebut diadakan penyempurnaan. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. (Sukmadinata, 2013, hal. 165).

Dalam pelaksanaan penelitian R&D ini dilakukan metode deskriptif dan metode evaluatif dengan pengujian terbatas. Metode deskriptif dan evaluatif menekankan pada pengembangan dan penggunaan produk yang selanjutnya dilakukan serangkaian uji coba baik berupa evaluasi (pengukuran) hasil maupun evaluasi proses dalam rangka pengembangan produk, tanpa dilakukan evaluasi pada kelompok pembanding. Produk baru yang dikembangkan berupa trainer

pembelajaran berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran MAULE dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop.

3.2.Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan


(19)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran.

Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik dapat tergambar pada Gambar III-1:

Evaluasi dan Perbaikan

(Revisi I) Studi Literatur

Studi Lapangan Tentang Mata Pelajaran Menggunakan Alat

Ukur Listrik dan Elektronika dengan Kompetensi Dasar Menggunakan Osiloskop

Deskripsi dan Analisis Temuan (Model

Faktual)

Uji Coba Ahli

1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN

2. TAHAP STUDI EVALUASI

PENGEMBANGAN Temuan Draft Desain Perangkat

Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis Kartu

Suara (Sound Card)

Pembuatan Perangkat Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis Kartu Suara

(Sound Card)

Uji Coba Terbatas Evaluasi dan Perbaikan Uji Coba Lebih Luas

(Revisi II)

Evaluasi dan Penyempurnaan

(Revisi III) Pengumpulan dan Analisis Data

Tingkat Kelayakan Penggunaan Perangkat Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop Berbasis

Kartu Suara (Sound Card) Produk Final

Gambar III-1 Tahap-tahap kegiatan penelitian Research and Development

(R&D) ( (Sugiyono, 2013, hal. 316) dengan modifikasi)

Tahap-tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahapan Penelitian dan Pengembangan (R&D) yang telah dimodifikasi oleh Sukmadinata dan kawan-kawan dari sepuluh langkah Penelitian dan


(20)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (Sukmadinata, 2013, hal. 184). Adapun secara lebih rinci pendekatan tahap-tahap penelitian R&D

(Research and Development) yang sudah dimodifikasi untuk mengetahui tingkat

kelayakan media pembelajaran berbasis trainer seperti dijelaskan dibawah ini: 1. Tahap Studi Pendahuluan; merupakan tahap pra-survey (tahap awal),

dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan

trainer pembelajaran, (b) mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan erat dengan pembelajaran dengan penggunaan trainer

pembelajaran (c) melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas pembelajaran yang mendukung.

2. Tahap Studi Evaluasi Pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini adalah meliputi: (a) perencanaan media, seperti: pengembangan materi, penyusunan flowchart dan skenario; (b) pengembangan draft produk awal, (c) implementasi produk (d) meminta saran dan pendapat guru yang menguasai bidang alat ukur listrik dan elektronika, siswa, dan dosen ahli (e) uji coba terbatas (f) uji coba lebih luas (g) evaluasi hasil dan proses dalam rangka pengembangan produk/perangkat (h) pengambilan data dan (i) perolehan produk final.

3.3.Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk yang dimaksud. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan Gambar III-2.


(21)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulai STUDI PENDAHULUAN

Studi Lapangan melalui Observasi dan Distribusi Angket

Menganalisa Kebutuhan dan Karakteristik Siswa EVALUASI PENGEMBANGAN PERANGKAT TRAINER Menyusun Instrumen Penelitian (Angket) Tidak Ya Revisi I Ujicoba Terbatas

Evaluasi Hasil dan Proses Pengembangan Perangkat Trainer Selesai Diterima Memilih Trainer Pembelajaran Revisi II Ya Tidak Tidak Ya

Ujicoba Lebih Luas

Diterima Revisi III B B A A A Studi Pustaka/ Literatur

Perancangan dan Pembuatan Perangkat Trainer (Draf Produk Awal)

Uji Coba Ahli (Expert Judgement) Rancangan Media dan Isi Modul

Pendukung

Diterima

A

Produk Akhir/Final

Gambar III-2 Flow-chart langkah-langkah Penelitian dan

Pengembangan/Research and Development (R&D) yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata dan kawan-kawan dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif

(Sukmadinata, 2013, hal. 189)

3.3.1.Studi Pendahuluan 3.3.1.1.Studi Lapangan

Berikut adalah hasil studi lapangan yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan observasi disekolah diantaranya:

1. Saat ini osiloskop merupakan sebuah alat ukur penting yang digunakan dalam pengukuran listrik dan elektronika.


(22)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan menggunakan/mengoperasikan osiloskop wajib dimiliki siswa SMK Jurusan Listrik dan Elektronika sebagai nilai tambah untuk berkompetisi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagian besar menggunakan metode ceramah sehingga tidak berpengaruh banyak terhadap pemahaman materi kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop. 4. Keterbatasan siswa dalam memahami materi yang menyebabkan

kurangnya minat belajar dan motivasi siswa dalam belajar Menggunakan Osiloskop, karena fasilitas sekolah yang kurang mendukung.

5. Pihak sekolah yang kadang kala tidak bersedia/mengijinkan siswa praktek menggunakan alat ukur osiloskop sebenarnya. Karena disebabkan siswa pada waktu praktikum ada saja alat ukur atau komponen dari peralatan listrik yang terbakar atau mengalami kerusakan yang diakibatkan dari keteledoran siswa itu sendiri sehingga menyebabkan pihak sekolah yang harus menanggung kerugian.

3.3.1.2.Analisis Kebutuhan (Need Assesment) Siswa

Analisis kebutuhan/need assesment pembelajaran merupakan proses sistematis yang mengkaji tujuan (kompetensi) yang ingin dicapai dengan mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi aktual (nyata) dengan yang diharapkan, serta memilih/menetapkan prioritas tindakan (Lee dan Roadman dalam Asyhar (2011, hal. 95).

Dalam pembelajaran, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kompetensi (kemampuan, keterampilan, dan sikap) peserta didik yang diinginkan dengan kompetensi yang mereka miliki sekarang. Penetapan kompetensi yang ingin dicapai dapat didasarkan pada standar normatif yang ditetapkan di sekolah (Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP), kebutuhan pengguna, dan bisa juga didasarkan pada kebutuhan masa depan (future need). Kompetensi peserta didik dapat diketahui


(23)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan melakukan proses analisis karakteristik peserta didik, yaitu meliputi (a) pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal peseta didik (b) kelas pengguna (user). Selain itu berdasarkan uraian hasil studi lapangan diatas terlihat pengggunaan media pembelajaran jelas sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan guru dalam penyampaian materi dan pemahaman serta meningkatkan hasil belajar siswa agar pembelajaran lebih aplikatif dan lebih mudah dipahami oleh siswa.

3.3.1.3.Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur

Setelah analisis kebutuhan siswa dan perumusan tujuan pembelajaran sudah diperoleh dengan jelas dan dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk model, media pembelajaran, program, sistem software dan sejenisnya.

Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.

Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.

a. Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan?. b. Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan


(24)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk ini?.

d. Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia?.

Berdasarkan uraian diatas dalam perancangan dan pengembangan media pembelajaran berbasis trainer antarmuka osiloskop. Peneliti telah mengumpulkan literatur dari berbagai sumber diantaranya dosen yang menggeluti disiplin ilmu pengukuran dan instrumentasi listrik dan elektronika, guru SMK Al Falah Bandung, serta meneruskan penelitian tugas akhir tentang perancangan produk

dengan judul: “Rancang Bangun Trainer Oscilloscope Interface Berbasis Mic Line-In Sound card Pada PC/Laptop Sebagai Media Pembelajaran” (Dudijo, 2014).

Berdasarkan informasi yang didapat peneliti mencoba untuk menuangkan ide dan gagasan menjadi sebuah produk berupa media pembelajaran trainer

osiloskop berbasis sound card pada PC/laptop yang akan digunakan pada pengukuran sederhana secara umum dan digunakan pada Sekolah Menengah Kejuruan secara khusus.

3.3.1.4.Deskripsi Produk

Trainer pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan

sebuah hardware trainer antarmuka osilosokop yang dalam beroperasinya memanfaatkan jalur masukan port mic line-in kartu suara (sound card) pada

PC/laptop sebagai masukan bagi perangkat lunak (software) “Sound cardScope”

untuk memproses dan menampilkan sinyal-sinyal hasil pengukuran. Dalam penggunaannya perangkat ini hanya mampu mengukur sinyal masukan yang tidak melebihi batasan-batasan yang ada pada sound card yang sering ditemui saat ini, yaitu hanya bisa mengukur sinyal masukan pada rentang frekuensi audio (20-20kHz) dengan besar amplitudo keluaran maksimum berkisar ±2Vp-p untuk mencegah kerusakan pada sound card.


(25)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penggunaan trainer ini adalah sebagai alat ukur osiloskop sederhana untuk dipergunakan dalam pengukuran umum sehari-hari maupun sebagai alat bantu untuk mempelajari pengenalan fungsi dasar dan penggunaan alat ukur osiloskop dalam pembelajaran siswa SMK.


(26)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trainer Laptop/PC

Sumber Sinyal

(a)

Audio Generator Trainer Laptop/PC

Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC

Audio Generator Rangkaian PCB Trainer Laptop/PC

(b)

Gambar III-3 Diagram pengukuran menggunakan perangkat trainer (a) secara umum, dan (b) dengan menggunakan sumber sinyal yang berbeda

3.3.1.5.Desain Produk Awal

Perancangan media trainer pembelajaran dalam penelitian ini di sesuaikan dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop yang harus dipenuhi dalam silabus pembelajaran MAULE, untuk memenuhi hal tersebut trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) yang dirancang diharapkan sesuai dengan kriteria seperti berikut:

a. Mudah dalam penggunaan dan desain yang cukup menarik. b. Menyajikan media pembelajaran yang menyenangkan. c. Hemat dalam segi pembiayaan pembuatan perangkat.


(27)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Dapat mempelajari fungsi-fungsi dasar alat ukur osiloskop dan cara penggunaannya.

Untuk desain produk awal peneliti telah mendesain perangkat trainer

berdasarkan kriteria-kriteria sebelumnya dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Tegangan sumber (supply) menggunakan tegangan supply yang disediakan

oleh port USB (Universal Serial Bus) dengan tegangan supply tidak melebihi 5V DC.

b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic line-insound card pada PC/laptop.

Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p).

c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

 Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat

trainer.

 Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).

d. Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Pada Gambar III-4 berikut ditampilkan draf perangkat trainer awal yang dirancang oleh peneliti.


(28)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar III-4 Draf perangkat trainer awal

Berikut pada Gambar III-5 ditampilkan digram blok draf perangkat produk awal.

Filter DC, Bias Input, Voltage Protector

Penguat Sinyal (Amplifier)

LM358N Sumber Sinyal

Masukan Maks ± 2Vpp

Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp Sumber Tegangan dari

port USB (Universal Serial BUS)

Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In

Kartu Suara (Sound Card)

Gambar III-5 Diagram blok perancangan draf produk awal

3.3.1.6.Validasi Desain/Uji Coba Ahli (Expert Judgement)

Validasi desain/uji coba pada tahap studi pendahuluan merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Uji coba atau validasi desain pada tahap studi pendahuluan ini berupa uji coba ahli (expert judgement). Pengujian dilakukan dengan melibatkan responden para ahli trainer pembelajaran dan bidang studi/mata pelajaran. Kegiatan pengujian pada tahap ini terdiri atas Uji Validasi Isi (Content Validity) oleh Ahli Mata Pelajaran, dan selanjutnya Uji Validasi Konstruk (Construct Validity) oleh Ahli Media Pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk me-review produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan


(29)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih lanjut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk yang telah dirancang.

3.3.1.7.Perbaikan Desain

Tahap ini merupakan tahapan setelah validasi desain yang telah dilakukan terlebih dahulu. Dan tahapan ini merupakan tahapan memperbaiki desain/produk atas masukan dari para ahli bila produk tersebut masih terdapat kekurangan atau belum memenuhi standar dari para ahli.

3.3.2.Evaluasi Pengembangan 3.3.2.1.Uji Coba Produk

Uji coba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Uji coba, untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik memenuhi 2 kriteria: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan

(presentation criteria).

Uji coba pada tahap evaluasi pengembangan dilakukan 2 kali: (1) Uji coba terbatas, dilakukan terhadap sampel kelompok kecil sebagai pengguna produk yaitu di satu sekolah, ujicoba ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. (2) Uji coba lebih luas, dilakukan terhadap sampel kelompok lebih besar sebagai pengguna produk dan masih di satu sekolah yang sama, ujicoba ini dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.

3.3.2.2.Revisi Produk

Revisi produk atau tahapan ini dilakukan bila dari hasil uji coba produk dan pemakaian masih terdapat kekurangan dari hasil masukan-masukan yang


(30)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diberikan guru atau murid yang bisa terlihat dari hasil angket yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.

3.3.2.3.Tahap Evaluasi Hasil dan Proses Pengembangan Produk

Data yang didapatkan dari uji coba terbatas dan lebih luas dianalisis. Jika diperoleh tingkat ketercapaian media dibawah 75% maka dilakukan revisi (lihat Tabel III-2). Pengembangan produk trainer pembelajaran dihentikan apabila sudah diperoleh tingkat ketercapaian diatas 75%.

3.3.2.4.Pembuatan Produk Final

Setelah melalui beberapa tahapan penelitian dan revisi produk dan uji coba terbatas maka trainer pembelajaran siap diproduksi dengan mengambil pendapat dari guru dan siswa.

3.4.Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian uji coba terbatas dilakukan di SMK Al Falah Bandung. Penelitian ini akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Adapun secara lebih rinci adalah sebagai berikut seperti terdapat pada Tabel III-1.

Tabel III-1 Subyek Penelitian

Tahapan Uji coba Jumlah sampel Karateristik sampel

Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba

Awal, Uji Ahli

2 orang Tenaga ahli: bidang studi,

trainer

pembelajaran.

Kualitatif (Expert Judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kesesuaian substansi, metodologi, ketepatan media.

Terbatas, Kelompok

6 orang Pemakai produk: siswa, jumlah

Kesesuaian produk dengan pemakai.


(31)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecil terbatas.

Lebih luas, Kelompok lebih besar

30 orang

Pemakai produk: siswa, jumlah lebih besar.

Kesesuaian produk dengan pemakai.

3.5.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel penelitian) (Sugiyono, 2013, hal. 102). Instrumen yang digunakan sebagai pengumpulan data penelitian ini adalah catatan lapangan, angket dan wawancara terstruktur. Catatan lapangan, berisikan informasi-informasi dalam proses pembuatan trainer

pembelajaran ini. Dalam penelitian ini, angket dan wawancara terstruktur berguna untuk mengetahui keadaan pembelajaran pada mata pelajaran MAULE, pendapat dari guru dan siswa mengenai kualitas trainer yang dibuat, dari segi materi dan tampilan trainernya. Sebelum penyusunan angket dilakukan, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi angket yang berisi variabel dan aspek yang akan dievaluasi.

3.6.Teknik Pengumpulan Data

1. Interview (Wawancara) Terstruktur

Dalam penelitian kualitatif wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses memahami (Herdiansyah, 2013, hal. 29). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013, hal. 137). Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Wawancara ini dilakukan untuk


(32)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran MAULE, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan guru dan siswa terhadap media pembelajaran berbasis trainer. 2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti selama proses pembuatan trainer

pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE). Dimana catatatan lapangan ini berisikan langkah-langkah kegiatan selama proses produksi.

3. Kuesioner (Angket) Tertutup

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hal. 142). Dalam penelitian ini dilakukan kuesioner tertutup dengan menggunakan kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanistis. Kuesioner dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi kondisi pembelajaran MAULE, implementasi media pembelajaran berbasis trainer, pandangan siswa dan guru terhadap perangkat trainer.

3.7.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan dilakukan, menggunakan beberapa teknik analisis berdasarkan data yang diperoleh yaitu:

a. Data Wawancara Terstruktur

Data yang diperoleh dari wawancara terstrukutur adalah berupa catatan lapangan yang berupa kondisi pembelajaran pada mata pelajaran MAULE. Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

b. Data Catatan Lapangan


(33)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa langkah-langkah proses pembuatan trainer pembelajaran ini. Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut dengan cara menjelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

c. Data Angket dari Guru dan Siswa

Data yang diperoleh melalui angket akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut:

Keterangan:

∑ = jumlah.

n = jumlah seluruh item angket.

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan seperti yang terlihat pada Tabel III-2 sebagai berikut:

Tabel III-2 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 90%-100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75%-89% Baik Tidak perlu direvisi

65%-74% Cukup Direvisi

55%-64% Kurang Direvisi

0-54% Sangat Kurang Direvisi


(34)

56 Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang hasil temuan-temuan selama penelitian berlangsung. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa proses penerapan/implementasi dan hasil uji tingkat kelayakan tentang penggunaan media trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Mengukur Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.

4.1.Hasil Penelitian 4.1.1.Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Mei pada tahun 2014 di SMK Al Falah Bandung yakni pada kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Dari hasil studi pendahuluan tersebut diperoleh gambaran tentang kondisi pembelajaran pada mata pelajaran MAULE di sekolah tersebut. Studi pendahuluan ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa dan wawancara terstruktur terhadap guru. Angket diberikan kepada kelas X program keahlian TITL yang berjumlah 2 kelas dan wawancara terstruktur terhadap 1 orang guru. Angket yang disebarkan kepada siswa berjumlah 30 buah dan yang kembali 30 buah angket. Berikut akan digambarkan hasil angket siswa dan wawancara terstruktur guru pada studi pendahuluan ini.

4.1.1.1.Kondisi dan Aktivitas Siswa

Angket siswa terdiri dari 15 pertanyaan yang berisi mengenai motivasi belajar, kegiatan belajar, penggunaan media pembelajaran oleh guru, dan hasil belajar siswa. Selanjutnya hasil angket tersebut dipaparkan dalam diagram Pie


(35)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Minat Siswa Terhadap Standar Kompetensi MAULE

Gambar IV-1 Diagram Pie minat siswa terhadap mata pelajaran MAULE

Tanggapan siswa mengenai mata pelajaran MAULE ternyata tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak menyenangkan terhadap mata pelajaran ini, jawaban didominasi oleh siswa yang berpendapat cukup menyenangkan sebanyak 15 siswa. Menjawab menyenangkan sebanyak 2 siswa. kurang menyenangkan sebanyak 12 siswa dan yang menjawab sangat menyenangkan sebanyak 1 siswa.

Adapun alasan siswa menyukai mata pelajaran MAULE adalah sebagai berikut:


(36)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-2 Diagram Pie alasan siswa menyukai mata pelajaran MAULE

Alasan para siswa didominasi oleh siswa yang menjawab bahwa mata pelajaran MAULE materinya mudah. jawaban ini dipilih oleh siswa sebanyak 12 siswa. Sisanya yang menjawab materinya mudah 6 siswa. Menjawab bahwa materinya menatang 4 siswa, yang menjawab banyak praktiknya 2 siswa dan 6 orang siswa menjawab gurunya baik.

Dalam angket ini juga ditanyakan alasan siswa ketika mereka tidak menyukai mata pelajaran MAULE, alasannya sebagai berikut:


(37)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-3 Diagram Pie alasan siswa tidak menyukai mata pelajaran MAULE

Alasan para siswa tidak menyukai pelajaran ini terlihat didominasi oleh alasan karena pelajarannya susah, siswa yang memilih ini sebanyak 15 siswa. Tidak ada satu pun siswa yang menjawab guru galak, banyak praktiknya dan materi tidak ada manfaatnya, 15 siswa merasa materi membosankan.


(38)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Penggunaan Sumber Belajar dan Metode Membelajaran

Gambar IV-4 Diagram Pie sumber belajar yang digunakan

Sebanyak 24 siswa merasa hanya menggunakan jobsheet latihan sebagai sumber belajar. 2 siswa menggunakan buku cetak, 4 orang siswa menggunakan catatan dikelas, dan tidak seorangpun siswa yang menggunakan internet dan menggunakan sumber lain sebagai sumber belajar.

Adapun pendapat siswa terkait metode apa yang digunakan guru adalah sebagai berikut:


(39)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-5 Diagram Pie metode mengajar guru

Sebanyak 16 siswa menjawab metode mengajar guru didominasi oleh metode ceramah. Sedangkan yang menjawab metode mencatat sebanyak 14 siswa dan tidak ada siswa yang menjawab metode demonstrasi, trainer dan praktik.

Adapun strategi penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam mengikuti materi pelajaran ini adalah sebagai berikut:


(40)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-6 Diagram Pie strategi penyampaian materi pelajaran

Terlihat 15 siswa merasa bahwa penyampaian materi dilaksanakan sesuai kehendak guru. 10 siswa berpendapat bahwa materi disampaikan secara garis besar. 3 siswa menilai guru menggunakan berbagai metode dalam penyampaian materi. 1 siswa merasa guru memberikan materi dengan mengurainya menjadi bagian kecil. 1 siswa merasa guru memberikan materi sesuai kehendak mereka.


(41)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Strategi Belajar Siswa

Gambar IV-7 Diagram Pie strategi belajar siswa

Untuk dapat mengikuti materi, mayoritas siswa atau 14 siswa mendengarkan penjelasan guru saja. 5 siswa mempraktikan materi yang didapat. 3 orang siswa membaca sumber belajar lain. 4 orang siswa mendiskusikan ateri dengan siswa lain. 3 siswa lainnya membuat catatan selama pembelajaran di kelas.


(42)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-8 Diagram Pie alasan dapat memahami materi

Dari hasil angket terlihat 3 siswa memahami materi dikarenakan materinya mudah dan menggunakan media pembelajaran. 13 siswa merasa materi mudah, guru menerangkan dengan baik, tetapi tidak menggunakan media pemebelajaran. 3 siswa menilai materi mudah, guru menerangkan dengan baik, dan menggunakan media pembelajaran. 11 siswa menilai materi mudah, guru menerangkan dengan baik, dan gurunya pintar. Tidak ada satupun siswa yang menilai butir materi mudah dan gurunya pintar.


(43)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-9 Diagram Pie kemampuan siswa mengikuti pelajaran

15 siswa merasa mereka mampu mengikuti mata pelajaran ini dengan baik. 13 siswa menjawab sedang. 2 siswa menjawab dapat mengikuti mata pelajaran ini dengan sangat baik. Tidak ada satupun siswa yang menjawab kurang dan kurang sekali.


(44)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Penggunaan Media Pembelajaran

Gambar IV-10 Diagram Pie intensitas penggunaan media

Untuk intensitas penggunaan media pembelajaran, tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah. 5 siswa menjawab sering menggunakan media. 15 siswa menyatakan jarang menggunakan media. 8 siswa menjawab jarang sekali menggunakan media. 2 orang siswa menyatakan selalu menggunakan media.


(45)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-11 Diagram Pie jenis media yang digunakan guru

Penggunaan media di dalam kelas sebanyak 6 orang siswa menjawab menggunakan media benda nyata. 4 siswa menjawab menggunakan trainer. 10 siswa menjawab menggunakan buku cetak. 10 siswa menjawab menggunakan gambar. Tidak ada satupun siswa yang menjawab pernah menggunakan trainer


(46)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Kinerja Guru Dimata Siswa

Gambar IV-12 Diagram Pie upaya guru untuk siswa yang tidak paham

Jawaban siswa mengenai pertanyaan ini menyebar. 7 siswa menyatakan bahwa selama pembelajaran di dalam kelas guru mengulang pelajaran. 11 siswa menyatakan tidak diperdulikan. 4 siswa menyatakan guru memberikan tugas tambahan. 4 siswa juga menyatakan guru menyuruh bertanya pada teman. Dan 4 siswa menyatakan guru memberikan latihan.


(47)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-13 Diagram Pie perlakuan guru untuk siswa yang telah paham

Dalam pertanyaan ini 7 siswa menjawab guru memberikan latihan kembali. 9 siswa menyatakan guru menyuruh siswa yang sudah paham untuk membantu temannya yang belum paham. 7 siswa menjawab guru tidak memperdulikan. 5 siswa menjawab guru memberikan tugas tambahan. 2 siswa menjawab guru menyuruh memperdalam materi.


(48)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Evaluasi dan Hasil Belajar

Gambar IV-14 Diagram Pie intensitas pemberian evaluasi

Pada pertanyaan ini 14 siswa menjawab guru sering memberikan evaluasi hasil belajar. 12 siswa menyatakan guru jarang memberikan evaluasi hasil belajar. 2 siswa menjawab guru selalu memberikan evaluasi hasil belajar. 2 siswa menjawab guru jarang sekali memberikan evaluasi hasil belajar. Tidak ada satupun siswa yang menyatakan guuru tidak pernah memberikan evaluasi.


(49)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-15 Diagram Pie hasil belajar siswa

Mayoritas siswa atau 15 siswa merasa bahwa mereka mendapatkan nilai cukup untuk mata pelajaran MAULE. 9 siswa mendapatkan nilai yang baik. 4 siswa memperoleh nilai kurang. 2 siswa mendapat nilai yang sangat baik. Tidak ada satupun siswa yang merasa mendapat nilai yang kurang sekali.

4.1.1.2.Kondisi dan Kinerja Guru

Dalam penelitian ini juga ingin diketahui tentang kondisi dan kinerja guru, dengan melakukan wawancara terstruktur kepada satu orang responden yaitu guru mata pelajaran Mengukur Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE). Pada instrumen wawancara terstruktur tersebut terdapat 17 pertanyaan, yang menyangkut rencana perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, sampai dengan evaluasi yang dilakukan, serta penggunaan media pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Hasil wawancara tersebut diuraikan sebagai mana berikut:


(50)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan Pembelajaran

Dari hasil wawancara terstruktur, terhadap guru mata pelajaran MAULE membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan alasan untuk membantu pencapaian tujuan. Dengan alasan rencana pembelajaran yang dibuat, harapannya peserta didik dapat berfikir kreatif serta memahami konsep, prinsip dan strategi pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran

Dalam pembelajaran, guru mata pelajaran MAULE

mengedepankan siswa untuk aktif. Hal ini dilakukan mengingat mata pelajarannya mayoritas pembelajarannya adalah praktik. Upaya atau solusi yang sering dilakukan oleh guru agar peserta didik mudah memahami pelajaran yaitu dengan menjadikan peserta didik yang mampu menjadi tutor sebaya. Metode tutor sebaya ini dilakukan agar peserta didik yang lain dapat lebih mudah memahami penjelasan materi dari guru.

c. Penggunaan Media Pembelajaran

Guru mata pelajaran MAULE menyatakan kurang menggunakan media pembelajaran. Ketika menggunakan media pembelajaran guru menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Sedangkan penggunaan media alat bantu (trainer)/alat peraga sebagai pembelajaran masih belum pernah digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan media trainer merupakan salah satu media alternatif yang patut dicoba untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

d. Kinerja Guru

Dalam wawancara terstruktur juga ditanyakan mengenai upaya apa yang dilakukan guru kepada siswa agar dapat memahami materi pelajaran. Upaya yang dilakukan guru agar peserta didik memahami materi pelajaran adalah dengan menyuruh mencari sumber lain. Setelah siswa memahami materi pelajaran guru memiilih untuk memberikan tugas tambahan.

Dari hasil wawancara ini diketahui juga bahwa guru mata pelajaran MAULE ini memberikan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan


(51)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru mengurai materi menjadi bagian kecil. Jika siswa belum berhasil menguasai pelajaran guru memberikan remedial. Untuk mempelajari materi baru, guru mengharuskan peserta didik untuk menguasai materi sebelumnya.

e. Evaluasi dan Hasil Belajar

Dari hasil wawancara terstruktur ini, guru menyatakan bahwa sering melakukan evaluasi hasil belajar kepada siswa. Dari hasil evaluasi hasil belajar siswa tersebut, guru menjawab bahwa hasil belajar peserta didik mendapat nilai cukup.

4.1.1.3.Analisis Temuan

Berdasarkan temuan dan pemaparan penelitian diatas, maka didapatkan hasil temuan berupa permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pentingnya penelitian ini. Persoalan tersebut adalah kondisi pembelajaran MAULE yang dirasa siswa cukup menyenangkan, kemudian siswa berpendapat pelajarannya susah dan membosankan, daya serap siswa untuk memahami materi yang masih didominasi dalam taraf sedang dan tidak pada taraf baik.

Selain itu penggunaan media pembelajaran yang masih jarang digunakan tetapi siswa merasa mereka mengerti materi jika dalam pembelajaran menggunakan media. Persoalan tersebut tentu saja menyebabkan proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Dan dari hasil data pendahuluan yang dilampirkan diatas, mayoritas siswa menjawab bahwa media trainer (modul latih) belum pernah dipergunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, perancangan dan pengembangan media trainer pembelajaran ini dipandang perlu untuk menjadikan media alternatif pada proses pembelajaran dan solusi bagi permasalahan tersebut.

4.1.1.4.Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Trainer

Dalam proses pembuatan trainer pembelajaran ini peneliti memerlukan waktu yang lumayan cukup lama, karena dalam proses pembuatan trainer ini harus dilakukan beberapa tahapan agar dihasilkan trainer yang dikatakan layak


(1)

113

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika


(2)

112 Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan “Kelayakan Implementasi

Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara Sebagai Media

Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika” di SMK Al Falah Bandung, dapat ditarik beberapa simpulan yang ingin dikemukakan, yaitu sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung. Dalam penggunaannya trainer pembelajaran disertai modul pembelajaran pendukung yang berisi materi penggunaan maupun pengoperasian trainer pembelajaran. Terdapat beberapa tahapan dalam pengembangan trainer pembelajaran ini, yaitu: penentuan kompetensi dasar, pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), perencanaan perancangan perangkat, perancangan perangkat, pemilihan komponen, pembuatan perangkat dan penyusunan modul pendukung penggunaan perangkat trainer. Dalam pengembangannya media ini telah melewati validasi/uji ahli (expert judgement) media pembelajaran, uji coba pemakaian terbatas yang meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, baik berupa evaluasi hasil maupun proses pengembangan produk trainer.

2. Tingkat kelayakan penggunaan trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu-suara (sound card) berasal dari uji ahli (expert judgement) media pembelajaran yang mencakup uji validasi isi (content validity) mata pelajaran MAULE berupa modul pembelajaran pendukung, validasi konstruk (construct validity) pada trainer pembelajaran dan uji pemakaian


(3)

113

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh siswa. Validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 95% dengan kategori sangat baik. Sedangkan validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 85% dengan kategori baik. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di TITL SMK Al Falah Bandung mendapatkan validitas dengan persentase sebesar 81,90% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil uji pemakaian oleh guru juga diperoleh validitas sebesar 83,64% dengan kategori baik. Akan tetapi media ini belum dapat dikatakan layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji coba/evaluasi terbatas dalam rangka pengembangan produk trainer pembelajaran saja. Sehingga perlu dilakukan eksperimen penggunaan lebih meluas terhadap kelompok pembanding/kontrol untuk mengetahui efektivitas trainer pembelajaran yang dihasilkan terhadap hasil belajar siswa.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk peserta didik maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu:

1. Rancangan hardware yang digunakan dari segi bentuk, tata letak komponen dan desain layout PCB masih kurang menarik karena masih banyaknya pengkabelan yang tidak praktis dan cukup rumit sehingga tidak praktis dalam penggunaan. Untuk pengembangan selanjutnya diusahakan untuk membuat perangkat yang lebih rapi dan portabel.

2. Modul pembelajaran pendukung dikemas lebih menarik lagi baik dari segi redaksi maupun isi materi pembelajaran, agar dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga proses belajar semakin lebih baik lagi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya saja dengan sampel lebih


(4)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

besar. Hal ini bertujuan agar penelitiannya memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum.


(5)

114

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada.

Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dudijo, P. (2014). Rancang Bangun Interface Osiloskop Berbasis Mic Line-In Sound Card Pada PC/Laptop Sebagai Trainer Pembelajaran. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasan, S. (2006). Analisis Perakitan Trainer Unit Berdasarkan Aplikasi Konsep Refrigerasi pada Mata Kuliah Sisitem Pendingin. Bandung: (Bahan Kuliah Tidak Diterbitkan) FPTK, Universitas Pendidikan Indonesia. Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kharisma, W. A. (2013). Portable Digital Oscilloscope Menggunakan PIC18F4550. Bandung: (Tugas Akhir Tidak Diterbitkan). Universitas Komputer Indonesia.

MKDP, T. P. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Rahayu, D. B. (2012). Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar Untuk

Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Yogyakarta: (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan KurTekPend FIP Universitas Pendidikan Indonesia. Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. (2009). Media

Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana.


(6)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistik (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S., & Syaodih, E. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.

Suryani, E. (2006). Pedoman dan Simulasi Media Pembelajaran. Yogyakarta: Alfabeta.

Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Textronix. (2008). XYZ's of Signal Generator. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2011). XYZ's of Oscilloscope. Oregon: Textronix Press. Textronix. (2013). ABC's of Probes. Oregon: Textronix Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wikipedia. (2013, September 18). Kartu Suara. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_suara

Wikipedia. (2013, Desember 15). Osiloskop. Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop

Wikipedia. (2013, Mei 29). Sound Card. Diambil kembali dari Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Sound_card