(B. Sosial) IbM Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja dan Yayasan Kapas Surakarta.
(B. Sosial)
IbM Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja dan Yayasan
Kapas Surakarta
Kata Kunci : anak jalanan, yayasan Kapas, yayasan Seroja, ikat celup, masalah sosial , skill
Santoso, Ratna Endah; Handayani, Sarah Rum; Lilik, Salmah
Fakultas SSR UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Ipteks bagi Masyarakat (IbM), 2012
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di daerah Kecamatan Jebres
Surakarta dengan mitra yayasan Kapas dan yayasan Seroja. Tujuan pertama kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah untuk membantu para anak jalanan termasuk pengamen, pengemis dari anak usia
remaja sampai pada usia dewasa. Pokok permasalahan sosial yang menjadi perhatian adalah
pemahaman tentang penyadaran arti penting hidup layak menuju pada pentingnya berkehidupan sosial
secara wajar dan arti penting faktor resiko penyakit menular sosial serta pemahaman etika dan etiket
dalam pengembangan kepribadian. Tujuan ke dua dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan skill para anak jalanan (ANJAL) dalam hal pembuatan produk tekstil tradisi dalam hal ini
berupa kain ikat celup dengan beragam teknik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian:
menggunakan metode observasi, diskusi, pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan. Observasi
dilakukan untuk mendata permasalahan anak jalanan yang ada di Surakarta. Dari data yang diperoleh di
lapang didiskusikan dengan kedua mitra yayasan. Secara spesifik pendampingan yang dilakukan dalam
kegiatan peningkatan skill yaitu pembuatan proses ikat celup, dari penentuan bahan secara tepat,
beberapa teknik ikat celup sampai pada pengolahan adonan pewarna yang digunakan. Penyuluhan yang
diberikan dalam kegiatan adalah penyuluhan tentang pemahaman pembuatan proses produk ikat celup
fungsi ikat celup dan produk pengembangannya yang diarahkan untuk bahan busana, penyuluhan
tentang arti penting hidup layak dengan memberikan motivasi dalam usaha, penyuluhan tentang
pentingnya hidup layak dan pentingnya pemahaman tentang resiko penyakit menular sosial serta etika
dan etiket kepribadian. Kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi beragam teknik: pelatihan pengikatan
kain, teknik tritik, jumput dan penggabungan dari beberapa teknik yang diajarkan, pewarnaan yang
dipakai adalah zat warna sintetis yaitu remasol dan naphtol, pelatihan pembuatan adonan warna dan
pelatihan pengkomposisian warna. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini,
baik anjal yang ada pada yayasan Seroja maupun yayasan Kapas yaitu tercapainya informasi dalam hal
permasalahan sosial kepada 50 orang anak jalanan di Surakarta dibawah yayasan Seroja dan Kapas
(tentang arti pentingnya hidup layak, pentingnya pemahaman tentang resiko penyakit menular sosial,
serta etika dan etiket). Hasil capaian lain yang berhubungan dengan bakat/skill menghasilka produk kain
ikat celup dengan beragam teknik.
IbM Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja dan Yayasan
Kapas Surakarta
Kata Kunci : anak jalanan, yayasan Kapas, yayasan Seroja, ikat celup, masalah sosial , skill
Santoso, Ratna Endah; Handayani, Sarah Rum; Lilik, Salmah
Fakultas SSR UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Ipteks bagi Masyarakat (IbM), 2012
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di daerah Kecamatan Jebres
Surakarta dengan mitra yayasan Kapas dan yayasan Seroja. Tujuan pertama kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah untuk membantu para anak jalanan termasuk pengamen, pengemis dari anak usia
remaja sampai pada usia dewasa. Pokok permasalahan sosial yang menjadi perhatian adalah
pemahaman tentang penyadaran arti penting hidup layak menuju pada pentingnya berkehidupan sosial
secara wajar dan arti penting faktor resiko penyakit menular sosial serta pemahaman etika dan etiket
dalam pengembangan kepribadian. Tujuan ke dua dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan skill para anak jalanan (ANJAL) dalam hal pembuatan produk tekstil tradisi dalam hal ini
berupa kain ikat celup dengan beragam teknik. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian:
menggunakan metode observasi, diskusi, pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan. Observasi
dilakukan untuk mendata permasalahan anak jalanan yang ada di Surakarta. Dari data yang diperoleh di
lapang didiskusikan dengan kedua mitra yayasan. Secara spesifik pendampingan yang dilakukan dalam
kegiatan peningkatan skill yaitu pembuatan proses ikat celup, dari penentuan bahan secara tepat,
beberapa teknik ikat celup sampai pada pengolahan adonan pewarna yang digunakan. Penyuluhan yang
diberikan dalam kegiatan adalah penyuluhan tentang pemahaman pembuatan proses produk ikat celup
fungsi ikat celup dan produk pengembangannya yang diarahkan untuk bahan busana, penyuluhan
tentang arti penting hidup layak dengan memberikan motivasi dalam usaha, penyuluhan tentang
pentingnya hidup layak dan pentingnya pemahaman tentang resiko penyakit menular sosial serta etika
dan etiket kepribadian. Kegiatan pelatihan yang dilakukan meliputi beragam teknik: pelatihan pengikatan
kain, teknik tritik, jumput dan penggabungan dari beberapa teknik yang diajarkan, pewarnaan yang
dipakai adalah zat warna sintetis yaitu remasol dan naphtol, pelatihan pembuatan adonan warna dan
pelatihan pengkomposisian warna. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini,
baik anjal yang ada pada yayasan Seroja maupun yayasan Kapas yaitu tercapainya informasi dalam hal
permasalahan sosial kepada 50 orang anak jalanan di Surakarta dibawah yayasan Seroja dan Kapas
(tentang arti pentingnya hidup layak, pentingnya pemahaman tentang resiko penyakit menular sosial,
serta etika dan etiket). Hasil capaian lain yang berhubungan dengan bakat/skill menghasilka produk kain
ikat celup dengan beragam teknik.