Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa dengan Metode Pembelajaran Reflektif pada Tahap Pendidikan Profesi Dokter.

(B. Pendidkan)
Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa dengan Metode Pembelajaran Reflektif
pada Tahap Pendidikan Profesi Dokter
Kata kunci: pembelajaran reflektif, kemampuan belajar mandiri, pendidikan profesi dokter
Pamungkasari, Eti Poncorini; Probandari, Ari Natalia
Fakultas Kedokteran UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Tahap profesi merupakan tahap yang penting dalam pendidikan dokter, karena mahasiswa akan
menjalani pendidikan dengan berhadapan langsung pada pasien. Pembelajaran reflektif merupakan
salah satu inovasi metode pembelajaran, salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
belajar mandiri mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode pembelajaran
reflektif untuk pendidikan tahap profesi dokter, mengukur pengaruh metode pembelajaran reflektif
terhadap kemampuan belajar mandiri mahasiswa tahap profesi dokter .
Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods. Lokasi penelitian di FK UNS/RSUD DR Moewardi
Surakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa tahap pendidikan profesi dokter dan metode
pembelajaran reflektif klinik. Tahap pertama adalah penelitian kualitatif untuk mengembangkan model
pembelajaran klinik reflektif dengan FGD, kemudian uji coba model. Analisis secara kualitatif dilakukan
analisis konten. Tahap dua merupakan penelitian kuantitatif untuk mengukur pengaruh metode
pembelajaran reflektif terhafap kemampuan refleksi mahasiswa tahap profesi dokter. Analisis statistik
dilakukan dengan uji regresi linier.
Hasil penelitian tahap 1 adalah model 6 langkah pembelajaran reflektif klinik. Selanjutnya tahap 2
pembelajaran reflektif secara bermakna akan meningkatkan kemampuan belajar mandiri sebesar 6.6

skor (p=0.042), jenis kelamin laki-laki secara signifikan mempunyai kemampuan belajar mandiri 7.9 skor
lebih besar dibandingkan perempuan (p=0.016). Pembelajaran reflektif dan jenis kelamin secara bersama
sama akan mempengaruhi kemampuan belajar mandiri sebesar 11,1 % (p=0.008).
Pembelajaran reflektif secara bermakna akan meningkatkan kemampuan belajar mandiri sebesar 6.6
skor (p=0.042), jenis kelamin laki-laki secara signifikan mempunyai kemampuan belajar mandiri 7.9 skor
lebih besar dibandingkan perempuan (p=0.016). Pembelajaran reflektif dan jenis kelamin secara bersama
sama akan mempengaruhi kemampuan belajar mandiri sebesar 11,1 % (p=0.008). Simpulan penelitian
adalah pembelajaran reflektif mempunyai pengaruh terhadap kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
Perlu penelitian selanjutnya secara kualitatif untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi model
6 langkah pembelajaran reflektif klinik dan tentang aplikasi model pembelajaran 6 langkah pembelajaran
reflektif klinik secara luas di berbagai bagian atau departemen klinik.