PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PETANI MELALUI KREDIT PERBANKAN DENGAN JAMINAN RESI GUDANG DIKAITKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG SISTEM RESI GUDANG.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PETANI MELALUI KREDIT
PERBANKAN DENGAN JAMINAN RESI GUDANG DIKAITKAN
PERATURAN PERUNG-UNDANGAN TENTANG
SISTEM RESI GUDANG
Jihan Khoirini
110110100094
ABSTRAK
Perdagangan komoditi pertanian merupakan salah satu pilar
strategis struktur perekonomian Indonesia. Namun daya saing para pelaku
usaha pertanian (petani) di Indonesia ini masih sangat lemah, yang pada
umumnya mengahadapi masalah pembiayaan karena keterbatasan
mereka dalam hal akses dan jaminan kredit. Undang-undang No. 9 Tahun
2011 perubahan atas Undang-undang No.9 Tahun 2006 Tentang Sistem
Resi Gudang pada dasarnya dapat memberikan solusi bagi para petani
untuk memperoleh pembiayaan kredit dari bank maupun lembaga
keuangan non bank.
Penulis skripsi ini bersifat deskriptif analitis, yakni untuk
memberikan gambaran mengenai fakta dan masalah yang berhubungan
dengan Pembiayaan Skema Subsidi Resi Gudang dalam Sistem Resi
Gudang. Metode Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini
adalah dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan data

yang digunakan penulis adalah data-data yang bersifat kualitatif
berdasarkan data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa dapat diketahui
Pertama, Perlindungan hukum terhadap petani dalam memanfaatkan
pembiayaan kredit perbankan dengan jaminan resi gudang dalam UU
SRG dan PMK No.171/PMK.05/2009 tentang S-SRG telah memberikan
perlindungan yang cukup kepada petani sebagai subjek dari sistem resi
gudang dan S-SRG sehingga kedudukan petani sebagai debitur semakin
kuat yaitu dengan menerima subsidi pada bunga kredit yang diberikan
Pemerintah pada perbankan sehingga petani bisa meningkatkan hasil
produktifitasnya untuk kesejahteraannya, namun dalam pelaksanaanya
masih belum optimal karena adanya dokumen yang dipalsukan oleh
aparatur desa mengenai subjek S-SRG. Kedua, untuk mengoptimalkan
tugas pokok dan fungsi pengelola gudang agar sesuai dengan UU SRG
dan PMK No.36 Tahun 2007 tentang pelaksanaan sistem resi gudang
adalah dengan cara pengelola gudang harus mengenali subjek sistem resi
gudang di wilayah gudangnya dan juga untuk membantu Badan
Pengawas dalam mengoptimalkan tugasnya dalam melaksanakan sistem
resi gudang.
iv