Jurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional Atas Foreign Fighters ISIS Yang Melakukan Perkosaan Dalam Konteks Kejahatan Internasional Terhadap Wanita Yezidi di Irak.

JURISDIKSI MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL ATAS FOREIGN
FIGHTERS ISIS YANG MELAKUKAN PERKOSAAN DALAM KONTEKS
KEJAHATAN INTERNASIONAL TERHADAP WANITA YEZIDI DI IRAK
Arini Islamy Fajrin
110110110090

ABSTRAK
International Criminal Court atau Mahakamah Pidana Internasional
adalah suatu pengadilan pidana internasional yang didirikan berdasarkan
Statuta Roma memiliki jurisdiksi atas kejahatan internasional. Kejahatan
internasional diduga telah terjadi di Irak oleh foreign fighters ISIS, yaitu
berupa tindak perkosaan dalam konteks kejahatan internasional kepada
wanita Yezidi. Foreign fighters ISIS ialah anggota ISIS, kelompok oposisi
pemerintah Irak, yang berasal dari luar Negara konflik. ICC diharapkan oleh
dunia internasional, terutama oleh Negara asal foreign fighters ISIS yang
menjadi anggota ICC, dapat membantu menegakkan hukum pidana
internasional dengan menangani kasus kejahatan internasional oleh foreign
fighters ISIS di Irak. Negara asal foreign fighters ISIS sebagai Negara peserta
Statuta Roma telah berusaha untuk melakukan upaya menangani kasus
kejahatan internasional yang dilakukan foreign fighters namun demikian
sampai saat ini belum juga berhasil, hal tersebutlah yang membuat mereka

ingin ICC menangani kasus tersebut. Dengan demikian, maka perlu diketahui
apakah ICC dapat menerapkan jurisdiksinya atas foreign fighters ISIS yang
melakukan tindak perkosaan terhadap wanita Yezidi di Irak serta bagaimana
pertanggungjawaban Negara asal foreign fighters kepada ICC selaku Negara
peserta Statuta Roma.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
yaitu penelitian hukum yang mengacu kepada norma-norma dan asas-asas
hukum yang terdapat dalam sumber-sumber hukum yang dikaitkan dengan
permasalahan hukum yang akan dibahas. Adapun tujuan penelitian ini adalah
menganalisis penerapan jurisdiksi ICC terhadap foreign fighters ISIS yang
melakukan perkosaan dalam konteks kejahatan internasional, dan
pertanggungjawaban Negara peserta Statuta Roma kepada ICC dalam
membantu menegakan hukum pidana internasional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, ICC dapat
memiliki jurisdiksi untuk mengadili anggota foreign fighters ISIS yang
melakukan tindak perkosaan dalam konteks kejahatan internasional terhadap
wanita Yezidi berdasarkan jurisdiksi material, personal dan temporal. Kedua,
Negara peserta Statuta Roma selaku Negara asal foreign fighters ISIS telah
berusaha menerapkan jurisdiksi ICC pada saat menangani kasus foreign
fighters dalam pengadilan Negaranya serta telah melakukan kerjasama

internasional antar Negara untuk dapat menangkap dan mengadili foreign
fighters dalam pengadilan nasionalnya.


iv

INTERNATIONAL CRIMINAL COURT’s JURISDICTION OVER ISIS’s
FOREIGN FIGHTERS FOR COMMITTING CRIME OF RAPE AGAINST
YEZIDI WOMENS IN THE CONTEXT OF INTERNATIONAL CRIMES IN
IRAQ
Arini Islamy Fajrin
110110110090

ABSTRAK

International Criminal Court or called ICC is a court established by Rome
Statute to which the statute declares that the court has jurisdiction over international
crimes. International crime is allegedly occurred in Iraq committed by ISIS’s foreign
fighters, the crime of rape is said to be committed in the context of international
crimes. ISIS’s foreign fighters are members of ISIS, an Iraq’s opposition armed

group, that come from state that is not party to the conflict. International community
expect ICC, especially by origin states of ISIS’s foreign fighters which also members
of ICC, to help reinforce the international criminal law with handling the case of
international crimes committed by ISIS’s foreign fighters in Iraq. The originate state of
ISIS’s foreign fighters as a State party to the Rome Statute had try to handle the
international crimes committed by foreign fighters notwithstanding until now they
have not succeed, thus because of that they want ICC to handle the case. Therefore,
it is imperative to know whether ICC can apply its jurisdiction over ISIS’s foreign
fighters that committed crime of rape against Yezidi women in Iraq and how is the
originate States of foreign fighters responsibility towards the ICC since they are State
party to the Rome Statute.
This thesis is using the method of judicial normative which a law thesis
appoints to norms and foundations of law that can be found in the sources of law
thereupon relates to the case concern. The purpose of this thesis is to analyze the
implementation of ICC’s jurisdiction over the foreign fighters who committed rape in
the context of international crimes, and the State responsibility towards ICC as they
are the originate State of foreign fighters and State party to ICC.
Based upon this research, the author concludes that Firstly, ICC has the
jurisdiction to adjudicate members of ISIS’s foreign fighters who committed crime of
rape in the context of international crimes against Yezidi women on the basis of

material, personal and temporal jurisdiction. Secondly, States as State Party to the
Rome Statute and the originate State of ISIS foreign fighters have try to apply ICC’s
jurisdiction when they handle the case of foreign fighters in their national court and
also they have been doing international cooperation between States to latch and
adjudicate foreign fighters in their national court.



v