Minim Mahasiswa Geologi Mengeksplor Freeport.
~
'
1
17
OJan
.J..'-L ~AJ.L .L.t..'"
o Senin
2
18
3
19
OPeb
0
456
20
Selasa
21
o Mar OApr
0
R8bu o Kamis 0 Jumat . Sabtu0 Mlnggu
7
8
9
10
11
12
13 Qj)
15
27
28
29
30
22
23
24
25
26
OMei
OJun
OJul
0 Ags OSep
OOkt
.Nav
16
31
ODes
IIIAN/RADAR BAHDUNG
BUKU-General Superintendent Grasberg Engineering PT Freeport In~onesia (PTFI),JohaAess
Djuharlan dalam acara bedah buku "Dan Grasberg Sampai Amamapare: Proses Penambangan
Emas dari Hulu hingga Hilir"di Kampus Unpad Jal~n Dipatiukur, kemarin (13/11).
MinimMahasiswa
Geologimengeksplo~
Freefot
BANDUNG- Papua adalah pulau kedua terbesar di dunia
setelah Gre'endland. Pulau ini
menyimpan eksotisme alam luar
biasa, seperti gletser katulistiwa
(Cantensz Glaciers) yaitu hamparan salju di puncak gunung
yang panjangnya mencapai 7
kilometer di pegunungan Jayawijaya. Selain itu, pulau inijuga
menyimpan miliaran ton bahan
tam bang sehingga berpotensi
untuk digali atau dieksplorasi.
"Pulau kaya bahan tam bang ini
tentu memberika,!1 kesempatan
khusus para penambang lulusan
Geologi Unpad. Namun lulusan
Unpad yang bereksplorasi
di
Freeport masih minim, masih
kalah jumlahnya
di banding
kampus lain," kata General Superintendent Grasberg Engineering
PT Freeport Indonesia (PTFI),
Johaness Djuharlan, dalam acara
bedah buku yang digagas Fakultas Geologi Un pad, Jalan
Dipati Ukur, kemarin (I3/I I).
Dalam acara itu, pada lebih 100
mahasiswa yang kebanyakan dari
Fakultas
Geologi,
Johaness
mengungkapkan pengalamannya
selama bertugas di PTFI, khususnya di Tambang Grasberg.
Pengalamannya
itu kemudian
ditulis dan diterbitkan menjadi
buku berjudul "Dari Grasberg
Sampai Amamapare: Proses Penambangan Emas dari Hulu hingga Hilir." "Buku ini bagian dari program Freeport sebagai sosialisasi
pada masyarakat Indonesia dan
dunia, tentang pertambangan yang
berlangsung, hasil ekspedisi, dan
seterusnya," ujamya.
Menurutnya, buku-buku tersebut juga sangat berguna bagi
mahasiswa tam bang. Buku ditulis oleh 20 pakar tambang, yang
isinya lebih ke aplikasi daripada
teori. Mengenai bukunya, dia
mengatakan, isinya berupa paparan seputar Tambang Grasberg. "Di buku ini diterangkan
bagaimana tam bang dicari, diproses, kemudian diolah di Amamapare," katanya.
Tambang Grasberg, lanjut dia,
berada di 13.000 kaki. Tempat ini
memiliki dua musim, yakni hujan
dan musim hujan terus-menerus.
Grasberg juga sebagai tambang
yang memiliki bahan tam bang
Kllping
Humas
Un pad
terbesar di dunia, 2 miliar ton
emas, biji besi, mineral, dan lainlain tersimpan di dalamnya.
"Karena ketinggian itu suhunya
saftgat dingin, rata-rata 10-8
derajat celcius. Tapi Anda semua
harus mau mengaplikasikan ilmu
di sana. Pokonya jangan khawatir selama kita bawa jas hujan
dan payung," katanya, yang
direspon tawa hadirin.
Dia berharap, banyak mahasiswa Unpad yang mau menerapkan ilmunya di Papua.
"Jangan khawatir tempat tinggal.
Kita di sana menempati kota paling nyaman di dunia, yakni di
Tembagapura. Kota ini didesain
khu5US bagi tim ekspedisi,"
sebutnya.
Tembagapura, lanjut dia, adalah
kota mini yang dekat dengan
Grasberg. Kota ini memiliki satu
mal, satu rumahsakit,
sarana
olahraga dan hiburan. "Kota ini
juga tidak ada motor danjemuran
seperti di Bandung. Tiap rumah
memiliki daya listrik 10.000watt,
untuk kebutuhan heater "(pemanas) karena cuacanya yang
dingin," terangnya. (men)
2009
- -
'
1
17
OJan
.J..'-L ~AJ.L .L.t..'"
o Senin
2
18
3
19
OPeb
0
456
20
Selasa
21
o Mar OApr
0
R8bu o Kamis 0 Jumat . Sabtu0 Mlnggu
7
8
9
10
11
12
13 Qj)
15
27
28
29
30
22
23
24
25
26
OMei
OJun
OJul
0 Ags OSep
OOkt
.Nav
16
31
ODes
IIIAN/RADAR BAHDUNG
BUKU-General Superintendent Grasberg Engineering PT Freeport In~onesia (PTFI),JohaAess
Djuharlan dalam acara bedah buku "Dan Grasberg Sampai Amamapare: Proses Penambangan
Emas dari Hulu hingga Hilir"di Kampus Unpad Jal~n Dipatiukur, kemarin (13/11).
MinimMahasiswa
Geologimengeksplo~
Freefot
BANDUNG- Papua adalah pulau kedua terbesar di dunia
setelah Gre'endland. Pulau ini
menyimpan eksotisme alam luar
biasa, seperti gletser katulistiwa
(Cantensz Glaciers) yaitu hamparan salju di puncak gunung
yang panjangnya mencapai 7
kilometer di pegunungan Jayawijaya. Selain itu, pulau inijuga
menyimpan miliaran ton bahan
tam bang sehingga berpotensi
untuk digali atau dieksplorasi.
"Pulau kaya bahan tam bang ini
tentu memberika,!1 kesempatan
khusus para penambang lulusan
Geologi Unpad. Namun lulusan
Unpad yang bereksplorasi
di
Freeport masih minim, masih
kalah jumlahnya
di banding
kampus lain," kata General Superintendent Grasberg Engineering
PT Freeport Indonesia (PTFI),
Johaness Djuharlan, dalam acara
bedah buku yang digagas Fakultas Geologi Un pad, Jalan
Dipati Ukur, kemarin (I3/I I).
Dalam acara itu, pada lebih 100
mahasiswa yang kebanyakan dari
Fakultas
Geologi,
Johaness
mengungkapkan pengalamannya
selama bertugas di PTFI, khususnya di Tambang Grasberg.
Pengalamannya
itu kemudian
ditulis dan diterbitkan menjadi
buku berjudul "Dari Grasberg
Sampai Amamapare: Proses Penambangan Emas dari Hulu hingga Hilir." "Buku ini bagian dari program Freeport sebagai sosialisasi
pada masyarakat Indonesia dan
dunia, tentang pertambangan yang
berlangsung, hasil ekspedisi, dan
seterusnya," ujamya.
Menurutnya, buku-buku tersebut juga sangat berguna bagi
mahasiswa tam bang. Buku ditulis oleh 20 pakar tambang, yang
isinya lebih ke aplikasi daripada
teori. Mengenai bukunya, dia
mengatakan, isinya berupa paparan seputar Tambang Grasberg. "Di buku ini diterangkan
bagaimana tam bang dicari, diproses, kemudian diolah di Amamapare," katanya.
Tambang Grasberg, lanjut dia,
berada di 13.000 kaki. Tempat ini
memiliki dua musim, yakni hujan
dan musim hujan terus-menerus.
Grasberg juga sebagai tambang
yang memiliki bahan tam bang
Kllping
Humas
Un pad
terbesar di dunia, 2 miliar ton
emas, biji besi, mineral, dan lainlain tersimpan di dalamnya.
"Karena ketinggian itu suhunya
saftgat dingin, rata-rata 10-8
derajat celcius. Tapi Anda semua
harus mau mengaplikasikan ilmu
di sana. Pokonya jangan khawatir selama kita bawa jas hujan
dan payung," katanya, yang
direspon tawa hadirin.
Dia berharap, banyak mahasiswa Unpad yang mau menerapkan ilmunya di Papua.
"Jangan khawatir tempat tinggal.
Kita di sana menempati kota paling nyaman di dunia, yakni di
Tembagapura. Kota ini didesain
khu5US bagi tim ekspedisi,"
sebutnya.
Tembagapura, lanjut dia, adalah
kota mini yang dekat dengan
Grasberg. Kota ini memiliki satu
mal, satu rumahsakit,
sarana
olahraga dan hiburan. "Kota ini
juga tidak ada motor danjemuran
seperti di Bandung. Tiap rumah
memiliki daya listrik 10.000watt,
untuk kebutuhan heater "(pemanas) karena cuacanya yang
dingin," terangnya. (men)
2009
- -