Konstruksi Makna Bullying Bagi Sesama Pelajar di Sekolah.
ABSTRAK
Darawati Dewi Kasturi, 210110110008, 2015. “Konstruksi Makna
Bullying Bagi Sesama Pelajar di Sekolah”. Dr. Hj. Purwanti Hadisiwi, M.Exed
sebagai pembimbing utama dan Ira Mirawati, S.Sos, M.Si sebagai pembimbing
pendamping. Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna bullying bagi sesame
pelajar SMKN 13 dengan manganalisis pengalaman, bentuk bullying, dan makna
bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa informan memaknai bullying
sesuai dengan pengalaman yang dialaminya masing-masing. Hampir setiap pelajar
SMKN 13 melakukan dan menerima bullying. Bullying tersebut terjadi karena
pelaku bullying merasa senang dan puas ketika melakukan bullying. Berbeda
dengan korban bullying yang merasa sedih, marah, dan kesal ketika menerima
tindakan bullying. Bullying tersebut terjadi secara terus-menerus karena korban
bullying tidak pernah membalas tindakan tersebut dan pelaku pun menjadi lebih
leluasa melakukan tindakan tersebut tanpa memikirkan perasaan korbannya.
Bullying yang kerap terjadi di lingkungan SMKN 13 adalah bullying dalam
bentuk verbal. Pelajar SMKN 13 memaknai pesan dalam bullying secara konotatif
hanya orang tersebut yang dapat merasakan maksud dari kata tersebut. Beda
dengan makna denotatif yang dapat diketahui oleh setiap orang. Makna tersebut
dibangun berdasarkan pesan verbal dan nonverbal yang dirasakan oleh setiap
pelajar.
Kata Kunci
: Bullying, Pesan Verbal dan Nonverbal, Teori Penjulukan
i
ABSTRACT
Darawati Dewi Kasturi, 210110110110, 2015. Meaning Construction of
Bullying for Students at School. Dr. Hj. Purwati Hadisiwi, M.Exed as the main
counselor and Ira Mirawati, S.Sos, M.Si as companion counselor. Communication
Management, Faculty of Science Communication, University of Padjadjaran.
This study aims to understand the meaning of the verbal message in
bullying among SMK 13 students with analyzed the experience, a form of bullying,
and bullying meaning. The method used is a qualitative research method with
phenomenological approach of Alfred Schutz. Data collection techniques in this
study were obtained through interviews and observations.
The results of this study indicate that the informant to make sense of
bullying in accordance with the experience they experienced each. Almost every
SMKN 13 students perform and get bully. Bullying happens because the bullies
feel happy and satisfied when doing the bullying. Unlike the victims of bullying
who feel sad, angry, and upset when receiving bullying. Bullying occurs
continuously as the victim of bullying never respond to these actions and bullier
becomes more free to act without thinking feeling of the victim. Bullying often
occurs at the SMKN 13 is in the form of verbal bullying. Students SMKN 13
connotative meaning of message in bullying the only person who can feel the
meaning of the word. Differences with denotative which can be known by
everyone. The meaning is built on verbal and nonverbal messages are perceived
by each student.
Keyword
: Bullying, Verbal and Nonverbal Messages, Labelling Theory
ii
Darawati Dewi Kasturi, 210110110008, 2015. “Konstruksi Makna
Bullying Bagi Sesama Pelajar di Sekolah”. Dr. Hj. Purwanti Hadisiwi, M.Exed
sebagai pembimbing utama dan Ira Mirawati, S.Sos, M.Si sebagai pembimbing
pendamping. Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna bullying bagi sesame
pelajar SMKN 13 dengan manganalisis pengalaman, bentuk bullying, dan makna
bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi dari Alfred Schutz. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa informan memaknai bullying
sesuai dengan pengalaman yang dialaminya masing-masing. Hampir setiap pelajar
SMKN 13 melakukan dan menerima bullying. Bullying tersebut terjadi karena
pelaku bullying merasa senang dan puas ketika melakukan bullying. Berbeda
dengan korban bullying yang merasa sedih, marah, dan kesal ketika menerima
tindakan bullying. Bullying tersebut terjadi secara terus-menerus karena korban
bullying tidak pernah membalas tindakan tersebut dan pelaku pun menjadi lebih
leluasa melakukan tindakan tersebut tanpa memikirkan perasaan korbannya.
Bullying yang kerap terjadi di lingkungan SMKN 13 adalah bullying dalam
bentuk verbal. Pelajar SMKN 13 memaknai pesan dalam bullying secara konotatif
hanya orang tersebut yang dapat merasakan maksud dari kata tersebut. Beda
dengan makna denotatif yang dapat diketahui oleh setiap orang. Makna tersebut
dibangun berdasarkan pesan verbal dan nonverbal yang dirasakan oleh setiap
pelajar.
Kata Kunci
: Bullying, Pesan Verbal dan Nonverbal, Teori Penjulukan
i
ABSTRACT
Darawati Dewi Kasturi, 210110110110, 2015. Meaning Construction of
Bullying for Students at School. Dr. Hj. Purwati Hadisiwi, M.Exed as the main
counselor and Ira Mirawati, S.Sos, M.Si as companion counselor. Communication
Management, Faculty of Science Communication, University of Padjadjaran.
This study aims to understand the meaning of the verbal message in
bullying among SMK 13 students with analyzed the experience, a form of bullying,
and bullying meaning. The method used is a qualitative research method with
phenomenological approach of Alfred Schutz. Data collection techniques in this
study were obtained through interviews and observations.
The results of this study indicate that the informant to make sense of
bullying in accordance with the experience they experienced each. Almost every
SMKN 13 students perform and get bully. Bullying happens because the bullies
feel happy and satisfied when doing the bullying. Unlike the victims of bullying
who feel sad, angry, and upset when receiving bullying. Bullying occurs
continuously as the victim of bullying never respond to these actions and bullier
becomes more free to act without thinking feeling of the victim. Bullying often
occurs at the SMKN 13 is in the form of verbal bullying. Students SMKN 13
connotative meaning of message in bullying the only person who can feel the
meaning of the word. Differences with denotative which can be known by
everyone. The meaning is built on verbal and nonverbal messages are perceived
by each student.
Keyword
: Bullying, Verbal and Nonverbal Messages, Labelling Theory
ii