PERLINDUNGAN HAK CIPTA FILM DALAM PRAKTIK PENYIARAN ULANG MUATAN (CONTENT) TV BERLANGGANAN OLEH PELANGGAN SECARA ILLEGAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DAN UNDANG-.

PERLINDUNGAN HAK CIPTA FILM DALAM PRAKTIK PENYIARAN
ULANG MUATAN (CONTENT) TV BERLANGGANAN OLEH
PELANGGAN SECARA ILLEGAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DAN UNDANGUNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN
Mega Suci Hidayati
110110100203
ABSTRAK
Salah satu media penyampaian informasi adalah televisi.Dalam
perkembangannya dikenal adanya lembaga penyiaran berlangganan (tv
berlangganan) yang legal dan ilegal. TV berlangganan yang ilegal adalah
yang tidak mempunyai izin penyelenggaraan penyiaran dan/atau tidak
mempunyai hak siar atas setiap muatan yang disiarkannya,yang pada
umumnya diawali dengan berlangganan terlebih dahulu, oleh karena itu
dilakukan oleh pelanggan. Tv berlangganan ilegal pada dasarnya
menyiarkan ulang muatan hak hak cipta dan lisensinya milik tv
berlangganan legal. Salah satu muatan yang disiarkan ulang adalah film.
Penulisan ini dimaksudkan agar memberikan pemahaman mengenai
sejauh manaperlindungan hak cipta yang diberikan Undang Undang
Nomor 32 tahun 2002 tentang hak cipta terkait mutan film yang disiarkan
ulang tersebut dan rumusan perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh pelanggan yang menyiarkan ulang muatan tv berlangganan tanpa

izin berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang
Penyiaran
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
penelitian yuridis normatif yang bahan utamanya adalah bahan
kepustakaan yang terdisir dari bahan hukum primer seperti peraturan
perundang – undangan, bahan hukum sekunder berasal dari buku – buku
dan artikel, jurnal, wawancara, dan bahan bahan lain yang menunjang
penyelesaian skripsi ini .
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa UUHC
memberikan perlindungan hak cipta kepada pencipta dan pemegang hak
cipta terkait film yang dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (1) dan (2) terkait hak
ekonomi, dan pasal 49 ayat (3) mengenai lembaga penyiaran
berlangganan. Pencipta dan pemegang hak cipta berhak menuntut atas
berbagai kerugian yang dideritanya akibat praktek penyiaran ulang
muatan film milik tv berlangganan legal oleh tv pelanggan ini. Selain itu,
praktek penyiaran ulang muatan film ini merupakan Perbuatan Melawan
Hukum yang dilakukan pelanggan yang melanggar ketentuan Pasal 23,
32, dan 43 Undang – undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran,
Pasal 4 dan 21 Peratruran Pemerintah Nomor 52 tahun 2012 tentang
lembaga penyiaran berlangganan.


FILM’S COPYRIGHT PROTECTION IN REDISTRIBUTION
BROADCASTING CONTENT OF PAY TELEVISION ILLEGALLY BY
CUSTOMER BASED ON THE LAW NUMBER 19/2002 REGARDING
COPYRIGHT AND THE LAW NUMBER 32/2002 REGARDING
BROADCASTING
Mega Suci Hidayati
110110100203
ABSTRACT
Television is one of media that delivered the information. Throught
its development, people introduced to pay tv, there are two kinds of pay tv
that is legal and illegal. Ilegal pay tv is a broadcaster without Broadcasting
Operating License and without broadcasting right, which is generally
started by becoming a custumer of legal pay tv. Therefore its created by
customer. Ilegal Pay TV bassicly redistribution broadcasting (rebroadcasting) content (one of that is film) that the license belongs to a
legal pay tv without license. This study purpose to understand copyright
protection based on The Law Number 19/2002 regarding Copyright related
of the film that re-broadcasted by illegal pay tv and how is the act
categorize as act against the law based on The Law Number 32/2002
regarding Broadcasting.

Author uses normative research for this thesis, which means the
main source of this thesis is a material libary consisting of primary legal
materials such as legislation, secondary legal materials come from the
books, articles, journals, interview related to this thesis and other materials
that are useful to support the completion of this thesis.
Based on the analysis, it can be conclude that The Law Number 19/2002
regarding copyright provide protection for the creator and the copyright
holder related to film throught article 2 paragraph (1) and (2) for economy
right, and Article 49 paragraph (3) for the protection of licenced
broadcaster. The creator and copyright holder may sue for losses suffered
that caused by various practice of re-broadcasting content owned by legal
by the customers. In addition,this practice also againts The LawNumber
32/2002 regarding Broadcasting Article 23, 32, and 43, and Goverment
Regulation Number 52/2012 regarding Subscription BroadcasterArticle 4
and 21