Deskripsi tingkat pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT PACARAN YANG SEHAT PADA SISWA-SISWI
KELAS XII SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Breni Yuniarta
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pacaran yang sehat pada
siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan
mengidentifikasi item-item perilaku pacaran yang kurang sehat untuk diusulkan
sebagai topik-topik bimbingan yang relevan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMA Sang
Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang sedang berpacaran berjumlah 57
siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala tingkat pacaran yang
sehat. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan
tingkat dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus Penilaian Acuan Patokan
Tipe I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pacaran yang sehat siswa-siswi
kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 memiliki tingkat
pacaran yang sehat dengan kualifikasi sehat sebanyak 11 siswa-siswi (19,30%),
sebanyak 45 siswa-siswi (78,95%) memiliki tingkat pacaran yang sehat dengan
kualifikasi cukup sehat dan sebanyak 1 siswa (1,75%) yang memiliki tingkat
pacaran yang sehat dengan kualifikasi kurang sehat. Jadi, dari keseluruhan data
penelitian yang diperoleh, maka siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 pada umumnya memiliki tingkat pacaran
yang sehat yang termasuk dalam kualifikasi cukup sehat yaitu sebanyak 45 siswasiswi (78,95%). Berdasarkan hasil uji butir item ditemukan bahwa terdapat 2 butir
item yang masuk dalam kategori kurang sehat. Item tersebut yaitu “saya dan pacar
saya sering sms-an disaat jam pelajaran” serta “saya berani mengakui bahwa
dukungan dari pacar dapat mempengaruhi hasil ujian menjadi lebih baik”. Usulan
topik-topik bimbingan klasikal untuk siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur

Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 disajikan penyusunan urutan topik bimbingan
didasarkan pada aspek meningkatkan komitmen (increase commitment) dan
komunikasi (communication self) serta urutan yang ada yaitu pada topik aku yakin
bisa bersikap dan berpikir positif dan aku yakin bisa berpikir positif.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE LEVEL OF HEALTHY DATING
RELATIONSHIPS AMONG THE TWELFTH GRADE STUDENTS OF
SANG TIMUR SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA ACADEMIC
YEAR 2013/2014 AND ITS IMPLICATION ON TOPICS PROPOSED FOR
GROUP GUIDANCE

Breni Yuniarta
Sanata Dharma University
2015
This research aims at finding out the level of healthy dating relationships
among the twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Academic
Year 2013/2014 and identifying the items of unhealthy dating behaviors to be the
topics proposed for relevant group guidance to increase understanding of healthy
dating relationships among the twelfth grade students of Sang Timur Senior High
School Yogyakarta, academic year 2013/2014.
This is a quantitative research. The subjects of the research were 57
twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Yogyakarta academic
year 2013/2014 who were currently in dating relationships. The research
instrument employed for this research was a scale of healthy dating relationships
level. The data analysis technique was the percentage calculation and the level of
distribution based on the criterion-referenced evaluation Type I.
The research results showed that 11 students (19.30%) were qualified for
having a healthy level of dating, 45 students (78.95%) were qualified for quite
healthy level of dating, and 1 student (1.75%) was categorized as having an
unhealthy level of dating relationships. Therefore, from the overall data, in
average the twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Yogyakarta,

academic year 2013/2014 were qualified for having quite healthy level of
datingrelationships, represented by 45 students (78.95%). Based on the item
testing, two items were categorized as unhealthy. The items were “my
boy/girlfriend and I text each other during classes” and “I admit that my
girl/boyfriend supports can influence my grades to be better.” The topics to be
proposed for class guidance to the twelfth grade students of Sang Timur Senior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014 were presented based on the
aspects of increase commitment and communication self and based on the existing
order such as on topics “I am sure I can think and behave positively” and “I am
sure I can think positively.”

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


DESKRIPSI TINGKAT PACARAN YANG SEHAT PADA
SISWA-SISWI KELAS XII SMA SANG TIMUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Breni Yuniarta
NIM: 081114042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT PACARAN YANG SEHAT PADA
SISWA-SISWI KELAS XII SMA SANG TIMUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Breni Yuniarta

NIM: 081114042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh kasih skripsi ini saya persembahkan kepada:
 Almamaterku: Universitas Sanata Dharma
 Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkatiku
pada saat saya berkarya di dalam penelitian skripsi.

 Ayahku “Sanusi Ginting” dan Ibuku “Ngatini” yang tercinta.
 Kakak Deka Santi, Kakak Oksiti Mariana, Kakak Jadiati
Natalia, dan Kakak Rehulina yang ku sayang.
 Gerald Nylatius Ketaren dan Jovanka Kabrina Br.Torong yang
ku cinta.
 Keluarga besar Sagan ( Bibi Seti, Lek entis, Ibu Tuti, pak’ de,
bu’de, Om besar) yang selalu mendampingi, memberikan
motivasi, dan mendukung dalam doa.
 Muhammad Muslih yang selalu memberikan semangat dan doa.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO


 “Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari
tua.” ( Aristoteles )
 Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka janganlah
sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
(Breni Yuniarta)
 Jika kita sedang berada di dalam kegagalan, jangan ratapi
kegagalan itu, percaya bahwa Tuhan telah memberikan cara
lain untuk kita. (Breni Yuniarta)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Januari 2015
Penulis

Breni Yuniarta

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Breni Yuniarta

NIM

: 081114042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul: “DESKRIPSI TINGKAT PACARAN YANG SEHAT PADA
SISWA-SISWI KELAS XII SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIKTOPIK BIMBINGAN KLASIKAL.”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 26 Januari 2015
Yang menyatakan,

Breni Yuniarta

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT PACARAN YANG SEHAT PADA SISWA-SISWI
KELAS XII SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Breni Yuniarta
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pacaran yang sehat pada
siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan
mengidentifikasi item-item perilaku pacaran yang kurang sehat untuk diusulkan
sebagai topik-topik bimbingan yang relevan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMA Sang
Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang sedang berpacaran berjumlah 57
siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala tingkat pacaran yang
sehat. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan
tingkat dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus Penilaian Acuan Patokan
Tipe I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pacaran yang sehat siswa-siswi
kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 memiliki tingkat
pacaran yang sehat dengan kualifikasi sehat sebanyak 11 siswa-siswi (19,30%),
sebanyak 45 siswa-siswi (78,95%) memiliki tingkat pacaran yang sehat dengan
kualifikasi cukup sehat dan sebanyak 1 siswa (1,75%) yang memiliki tingkat
pacaran yang sehat dengan kualifikasi kurang sehat. Jadi, dari keseluruhan data
penelitian yang diperoleh, maka siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 pada umumnya memiliki tingkat pacaran
yang sehat yang termasuk dalam kualifikasi cukup sehat yaitu sebanyak 45 siswasiswi (78,95%). Berdasarkan hasil uji butir item ditemukan bahwa terdapat 2 butir
item yang masuk dalam kategori kurang sehat. Item tersebut yaitu “saya dan pacar
saya sering sms-an disaat jam pelajaran” serta “saya berani mengakui bahwa
dukungan dari pacar dapat mempengaruhi hasil ujian menjadi lebih baik”. Usulan
topik-topik bimbingan klasikal untuk siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 disajikan penyusunan urutan topik bimbingan
didasarkan pada aspek meningkatkan komitmen (increase commitment) dan
komunikasi (communication self) serta urutan yang ada yaitu pada topik aku yakin
bisa bersikap dan berpikir positif dan aku yakin bisa berpikir positif.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE LEVEL OF HEALTHY DATING
RELATIONSHIPS AMONG THE TWELFTH GRADE STUDENTS OF
SANG TIMUR SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA ACADEMIC
YEAR 2013/2014 AND ITS IMPLICATION ON TOPICS PROPOSED FOR
GROUP GUIDANCE
Breni Yuniarta
Sanata Dharma University
2015
This research aims at finding out the level of healthy dating relationships
among the twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Academic
Year 2013/2014 and identifying the items of unhealthy dating behaviors to be the
topics proposed for relevant group guidance to increase understanding of healthy
dating relationships among the twelfth grade students of Sang Timur Senior High
School Yogyakarta, academic year 2013/2014.
This is a quantitative research. The subjects of the research were 57
twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Yogyakarta academic
year 2013/2014 who were currently in dating relationships. The research
instrument employed for this research was a scale of healthy dating relationships
level. The data analysis technique was the percentage calculation and the level of
distribution based on the criterion-referenced evaluation Type I.
The research results showed that 11 students (19.30%) were qualified for
having a healthy level of dating, 45 students (78.95%) were qualified for quite
healthy level of dating, and 1 student (1.75%) was categorized as having an
unhealthy level of dating relationships. Therefore, from the overall data, in
average the twelfth grade students of Sang Timur Senior High School Yogyakarta,
academic year 2013/2014 were qualified for having quite healthy level of
datingrelationships, represented by 45 students (78.95%). Based on the item
testing, two items were categorized as unhealthy. The items were “my
boy/girlfriend and I text each other during classes” and “I admit that my
girl/boyfriend supports can influence my grades to be better.” The topics to be
proposed for class guidance to the twelfth grade students of Sang Timur Senior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014 were presented based on the
aspects of increase commitment and communication self and based on the existing
order such as on topics “I am sure I can think and behave positively” and “I am
sure I can think positively.”

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa seluruh pengalaman yang dialami saat mengerjakan skripsi ini
merupakan penyertaan dan pertolongan yang terindah dari Tuhan. Skripsi ini
disusun sebagai tugas akhir memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari proses perkuliahan selama 13
semester, dimana penulis merasakan banyak kegembiraan dan kebahagian
bersama teman-teman, para dosen dan orang-orang yang dijumpai dan berproses
bersama. Untuk itu penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. sebagai Dosen pembimbing skripsi
yang selalu sabar membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, dan
memberi motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan
selama ini sehingga berguna bagi peneliti.
4. St. Priyatmoko, yang selalu setia dan sabar membantu peneliti dalam hal
surat-menyurat dan administrasi lainnya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Sr. Natalia PIJ M.Pd., sebagai Kepala Sekolah dan Maulita Eka Santi, S.Pd.,
M.A., sebagai guru BK SMA Sang Timur Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di
sekolah tersebut.
6. Siwa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta yang telah memberikan
waktu dan pikirannya dalam pengisian angket.
7. Ayahku “Sanusi Ginting” dan Ibuku “Ngatini” yang tercinta yang selalu
memberikan dukungan, cinta kasihnya, dan doa.
8. Kakak-kakak ku yang tercinta ( Deka Santi, Oksiti Mariana, Jadiati Natalia,
dan Rehulina) yang selalu memberikan motivasi, doa, dan saling berbagi
cerita yang telah mewarnai hidupku.
9. Semua teman-teman angkatan 2008, Ida Nurul, Wilhelmina Maran,
Laurentius Bagus Tri Hananto, Teofilus Tri Yanuar sahabat-sahabat saya
yang selalu mendukung, dan membantu saya dalam penelitian skripsi.
10. Muhammad Muslih yang selalu memberikan bantuan, semangat, dukungan,
doa dan mendengarkan curahan hati ku.
Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan penulis dalam
mengerjakan skripsi ini. Penulis mohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih.
Yogyakarta, 26 Januari 2015
Penulis

Breni Yuniarta
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............

vi

ABSTRAK ..........................................................................................

vii

ABSTRACT ..........................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .........................................................................

ix

DAFTAR ISI .......................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah ...........................................................
Perumusan Masalah..................................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................
Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................

1
5
5
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pacaran yang Sehat...................................................................
1. Pengertian Pacaran yang Sehat......................................
2. Tujuan Pacaran yang Sehat ...........................................
3. Ciri-Ciri Pacaran yang Sehat .........................................
4. Aspek-Aspek Pacaran yang Sehat .................................
5. Faktor-Faktor Pacaran yang Sehat .................................

xii

8
8
10
15
17
19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Remaja .....................................................................................
1. Pengertian Remaja ........................................................
2. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja ............................
3. Pentingnya Pacaran yang Sehat pada Usia Remaja ........

21
21
22
27

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.........................................................................
B. Subjek Penelitian......................................................................
C. Alat Pengumpulan Data ............................................................
1. Kuesioner .....................................................................
2. Validitas .......................................................................
3. Reliabilitas....................................................................
D. Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................................
E. Pengumpulan Data Penelitian ...................................................
F. Teknik Analisis Data ................................................................
G. Perhitungan Penilaian Acuan Patokan ......................................

30
31
32
32
35
36
37
40
40
42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden...........................................................
B. Hasil Penelitian ........................................................................
C. Pembahasan .............................................................................

44
45
50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran ........................................................................................
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................

59
60
61

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

62

LAMPIRAN .......................................................................................

64

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1

Rincian Jumlah Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ..............................

Tabel

2

31

Rincian Kisi-Kisi Tingkat Pacaran yang Sehat
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ..............................

Tabel

3

34

Konstruk Instrumen Tingkat Pacaran yang Sehat
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ..............................

38

Tabel

4

Kualifikasi Reliabilitas ....................................................

39

Tabel

5

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I ............................

42

Tabel

6

Penghitungan Acuan Patokan (PAP) Tipe I......................

43

Tabel

7

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin .............

44

Tabel

8

Karakteristik Responden Menurut Status Berpacaran .......

45

Tabel

9

Penghitungan Acuan Patokan (PAP) Tipe I......................

46

Tabel 10

Penggolongan Tingkat Pacaran yang Sehat Siswa-Siswi
Kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran
2013/2014........................................................................

Tabel 11

46

Kategorisasi Skor Item Tingkat Pacaran yang Sehat
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta
Tahun Ajaran 2013/2014 .................................................

Tabel 12

Item-Item Tingkat Pacaran yang Sehat
Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta
xiv

48

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tahun Ajaran 2013/2014 yang Tergolong Rendah ...........
Tabel 13

50

Usulan Topik-Topik Bimbingan Tingkat Pacaran
Yang Sehat Pada Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 ..............................

xv

58

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar

1.

Kategorisasi Tingkat Pacaran yang Sehat .....................

47

Gambar

2.

Norma Kategorisasi Item Tingkat Pacaran yang Sehat .

49

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional variabel penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju dewasa,
yang ditandai adanya proses perubahan pada fisik maupun psikologisnya.
Pada masa ini organ-organ seksual sudah mulai matang, yang ditandai dengan
munculnya dorongan seks yang kuat, keberanian untuk menunjukkan seks
appeal, serta keinginan untuk mendekati lawan jenis (Haditomo,2002). Hal
ini ditandai dengan sikap-sikap bijak remaja dalam pacaran yang sehat,
meliputi saling percaya, saling menghargai dan saling menghormati. Pada
masa ini juga, remaja mengalami proses peralihan yang terjadi pada fisiknya
maupun emosinya, dari masa anak-anak ke arah kedewasaan.
Perubahan secara fisik maupun psikologis yang terjadi selama masa
remaja mempengaruhi tingkat perilaku individunya sehingga masa remaja
merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan manusia, terutama
dalam pembentukan kepribadiannya, sebab pada masa-masa tersebut terjadi
perubahan-perubahan yang mempengaruhi tahap kehidupan selanjutnya
(Hurlock, 2007).
Seiring bertambah dewasanya seorang remaja, hendaknya mampu
menghadapi dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan remaja dengan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

baik, khususnya dalam hal bersosialisasi, pergaulannya dengan lawan jenis
serta pacaran yang sehat. Pacaran yang sehat adalah serangkaian aktivitas
bersama yang diwarnai adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri serta
adanya ketertarikan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah
dengan tujuan saling mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain
sebagai pertimbangan sebelum menikah, meliputi pacaran sehat yang
memenuhi kriteria sehat, baik sehat secara fisik, sehat psikis maupun sehat
sosial (PKBI,2007).
Menurut Steinberg (2002), beberapa aspek-aspek penting dalam pacaran
yang sehat, antara lain adanya saling percaya, adanya komunikasi, keintiman
dan komitmen, sehingga dengan adanya aspek-aspek ini akan mempengaruhi
kualitas dan kelanggengan hubungan pacaran yang dijalani. Namun, tidak
sedikit remaja yang telah melakukan tindakan pacaran yang tidak sehat
sebelum pernikahan. Selain itu, minimnya informasi yang diperoleh para
remaja tentang pacaran yang sehat, dapat menjadikan remaja mencari
pengetahuan tentang pacaran secara terbuka, seperti pacaran yang tidak sehat
(Syamsulhuda dan Winarti,2010).
Menurut Devito (2011), salah satu ciri pacaran yang sehat adalah
komunikasi yang efektif salah satunya ditandai dengan adanya keterbukaan
(openness).
permasalahan

Keterbukaan
hendaknya

merupakan

segala

diungkapkan

ide,

secara

gagasan

bebas

dan

di

mana

terbuka.

Keterbukaan dalam hubungan meliputi kemauan menanggapi dengan senang
hati informasi yang diterima. Kualitas keterbukaan mengacu pada kesediaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

untuk membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan. Kesediaan membuka diri atau yang sering disebut
pengungkapan diri, merupakan aspek yang penting dalam menjalin
komunikasi dalam pacaran sehat yang efektif dan memuaskan (Devito,2011).
Evi dkk (2013) mengemukakan bahwa pendekatan antar pasangan
dengan melakukan aktivitas yaitu berkomunikasi dengan pasangan melalui
telepon seluler atau alat komunikasi lain seperti e-mail dan lain-lain tanpa ada
yang mengarah hubungan yang tidak sehat. Menurut Iwan (2010), pacaran
merupakan masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yang
ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan
dari masing-masing individu. Lies (2004) menjelaskan bahwa pacaran
mempunyai dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tidak sehat. Pacaran
sehat yaitu yang memenuhi kriteria sehat, baik sehat secara fisik, sehat psikis
maupun sehat sosial. Pacaran yang tidak sehat adalah pacaran yang tidak
bertanggungjawab, tujuannya tidak jelas dan merugikan orang lain. Pacaran
yang tidak sehat antara lain meliputi cemburu yang berlebihan, terlalu
posesif, bertengkar terus menerus, ada paksaan, bukan untuk kesenangan
melainkan menimbulkan stress dan tertekan.
Tidak sedikit remaja yang tidak tahu bagaimana mencari informasi yang
memadai tentang pacaran yang sehat, baik di rumah maupun di sekolah.
Apabila remaja tidak tahu bagaimana memperoleh informasi mengenai
pacaran yang sehat maka remaja tersebut dapat terjerumus ke dalam
penyalahgunaan pacaran yang tidak sehat sehingga informasi tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

diperlukan oleh remaja agar tidak menimbulkan persepsi yang salah
mengenai pacaran yang sehat. Sebaliknya, remaja yang tahu informasi
tentang pacaran yang sehat secara benar maka dapat terhindar dari
penyimpangan dan penyalahgunaan pacaran yang tidak sehat (PKBI, 2007).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan BAPPENAS (2010),
sekitar 18% dari 63 juta jiwa remaja di Indonesia berperilaku pacaran tidak
sehat yaitu hamil diluar nikah, sedangkan 12,6% berperilaku pacaran yang
sehat yang ditunjukkan tidak adanya kekerasan di dalam berpacaran. Kondisi
tersebut menunjukkan bahwa remaja dalam hal ini adalah siswa-siswi
Sekolah Menengah Atas sangat rentan terhadap penyalahgunaan mengenai
pacaran yang tidak sehat.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap
siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta, bentuk-bentuk perilaku
pacaran tidak sehat juga pernah terjadi di SMA Sang Timur Yogyakarta, di
mana siswa yang berpacaran ada yang terlibat sampai melakukan
pertengkaran terhadap pasangan yang disebabkan cemburu yang berlebihan di
dalam kelas saat jam istirahat dan pada saat selesai pembelajaran. Pihak
sekolah jelas memiliki tugas pengawasan di lingkungan sekolah, misalnya
dengan penegakan peraturan sekolah secara lebih tegas. Guru bimbingan dan
konseling dalam hal ini di sekolah perlu bersikap lebih terbuka, dengan
demikian siswa-siswi merasa akrab untuk berdiskusi tentang masalahmasalah yang mereka alami mengenai pacaran yang sehat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Deskripsi Tingkat Pacaran
Yang Sehat Pada Siswa-Siswi Kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta
Tahun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya Terhadap Usulan TopikTopik Bimbingan Klasikal”, dengan tujuan untuk mendeskripsikan seberapa
sehat tingkat pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA Sang Timur
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas,
maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.

Seberapa sehat perilaku berpacaran pada siswa-siswi kelas XII SMA
Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?

2.

Berdasarkan hasil analisis capaian skor butir-butir instrumen pacaran
yang sehat pada siswa-siswi kelas XII yang terindikasi pada kategori
kurang sehat, topik-topik bimbingan apa saja yang relevan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai pacaran yang sehat?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.

Mengetahui tingkat pacaran yang sehat pada siswa-siswi kelas XII SMA
Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

6

Mengidentifikasi item-item perilaku pacaran yang kurang sehat untuk
diusulkan

sebagai

topik-topik

bimbingan

yang

relevan

untuk

meningkatkan pemahaman mengenai pacaran yang sehat pada siswasiswi kelas XII SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk menambah
wawasan dan kajian keilmuan dalam bidang ilmu Bimbingan dan
Konseling tentang tingkat pacaran yang sehat.

2.

Manfaat Praktis
a.

Bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMA Sang Timur Yogyakarta
Dengan mengetahui seberapa sehat tingkat pacaran yang sehat pada
siswa SMA, maka Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai pacaran yang sehat melalui
bimbingan klasikal maupun diskusi dengan topik pacaran yang sehat.

b.

Bagi Peneliti
Dengan mengetahui seberapa sehat tingkat pacaran yang sehat pada
siswa SMA, peneliti mendapat pengetahuan mengenai pacaran yang
sehat untuk dijadikan bekal sebagai salah satu topik bimbingan
apabila menjadi guru Bimbingan dan Konseling di dunia kerja kelak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c.

7

Bagi Siswa SMA Sang Timur Yogyakarta
Bagi subjek penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat
membantu untuk lebih memahami mengenai pacaran yang sehat dan
tentang pentingnya pacaran yang sehat.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.

Pacaran yang Sehat
Pacaran yang sehat adalah suatu proses penjajakan antara dua individu
yang belum menikah dengan tujuan saling mengenal dan melihat
kesesuaian antara satu sama lain yang dalam prosesnya meliputi pacaran
sehat yang memenuhi kriteria sehat, baik sehat secara fisik, sehat psikis
maupun sehat sosial.

2.

Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMA Sang
Timur Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berpacaran dan pernah
berpacaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan kajian tentang pacaran yang sehat (pengertian
pacaran yang sehat, tujuan pacaran yang sehat, aspek-aspek pacaran yang sehat,
faktor-faktor pacaran yang sehat, ciri-ciri pacaran yang sehat, remaja (pengertian
remaja, tugas-tugas perkembangan remaja dan pentingnya pacaran yang sehat
pada usia remaja).

A. Pacaran yang Sehat
1. Pengertian Pacaran yang Sehat
Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan
mempunyai

hubungan

berdasarkan

cinta-kasih.

Memacari

adalah

menjadikan dia sebagai pacar untuk saling bertemu di suatu tempat dengan
waktu yang telah ditetapkan bersama.
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia
yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju
kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pacaran bagi
kalangan remaja sudah bukan hal yang asing lagi. Bahkan banyak remaja
memiliki anggapan bahwa masa remaja adalah masa berpacaran (Novita,
2008).
Pacaran yang sehat adalah serangkaian aktivitas bersama yang
diwarnai keintiman (seperti adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri)
serta adanya ketertarikan emosi antara pria dan wanita yang belum
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

menikah. Dalam hal ini aktivitas bersama tersebut mempunyai tujuan
saling mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai
pertimbangan sebelum menikah, meliputi pacaran sehat yang memenuhi
kriteria sehat baik sehat secara fisik, sehat psikis maupun sehat sosial
(PKBI, 2007).
Pacaran sehat yang dimaksud adalah perilaku pacaran sehat yang
memenuhi kriteria sehat, baik sehat secara fisik, sehat psikis, maupun
sehat sosial (Iwan, 2010). Pacaran yang sehat secara fisik ditunjukkan
dengan tidak ditemuinya bentuk kekerasan fisik yang dilakukan terhadap
pacar. Pacaran yang sehat secara psikis ditunjukkan dengan sikap-sikap
yang bijak sepasang individu yang terlibat dalam hubungan pacaran yang
sehat, dalam arti mampu mengendalikan emosi serta berempati terhadap
pasangan. Pacaran yang sehat secara sosial bahwa manusia merupakan
mahkluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama, meskipun sudah
terikat komitmen pacaran, sebaiknya pasangan tidak berlaku saling
mengikat dalam ranah sosial. Dimulai dari pendekatan, pengenalan
pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan yang lebih serius untuk
meningkatkan komitmen menuju pernikahan.
Aktivitas pacaran yang sehat mempunyai tradisi pacaran yang
memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi
individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Pacaran yang sehat
sendiri sering dimaknai sebagai suatu proses pacaran dimana keadaan
fisik, pada intinya dilarang kontak dalam tindakan fisik yaitu tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

melakukan perbuatan yang berisiko terhadap pasangan (Evi dkk, 2013).
Definisi lain menyebutkan pacaran yang sehat secara umum, mengacu
pada perasaan, pikiran atau perilaku dalam pacaran yang sehat terkait
dengan sikap, perasaan cinta, membuka diri dan komitmen (Hendrick,
1998).
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas dapat disimpulkan
pacaran yang sehat diartikan sebagai perilaku pacaran sehat yang
memenuhi kriteria sehat, baik sehat secara fisik, sehat psikis maupun sehat
sosial.

2. Tujuan Pacaran yang Sehat
Pada perkembangannya pacaran pada zaman sekarang sudah
merupakan suatu model, apabila seseorang belum pernah pacaran bisa
dikatakan ketinggalan zaman. Hal itulah yang membuat remaja
membangun persepsi bagi remaja untuk berpacaran. Tujuan utama pacaran
yang sehat adalah saling mengenal satu sama lain dan mempunyai tujuan
sehat secara fisik yang berarti dalam berpacaran tidak membahayakan
secara fisik, secara psikis berarti dalam berpacaran tidak menghambat
perkembangan pribadi masing-masing pasangan serta saling menghormati
dan saling berbagi tanggungjawab dan sehat secara sosial yang berarti
dalam berpacaran mampu mempertimbangkan nilai-nilai atau normanorma yang berlaku dalam masyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Pacaran yang sehat yang dilakukan remaja memiliki berbagai tujuan
diantaranya adalah pacaran bisa meningkatkan semangat belajar, pacaran
diakui mampu menghilangkan kejenuhan atau membuat hidup lebih hidup,
pacaran memiliki tujuan untuk saling terbuka dalam berbagi pikiran dan
perasaan untuk mengetahui pribadi pasangan dari yang dicintainya agar
kalau menikah tidak perlu ragu-ragu lagi, pacaran juga diyakini bisa
membawa rezeki. Berdasarkan hal tersebut pacaran yang sehat memiliki
tujuan sehat baik sehat secara fisik, sehat secara psikis, sehat secara sosial
maupun sehat seksual (Hirmaningsih dkk, 1997).
Santrock (2003) mengemukakan ada beberapa alasan mengenai
perilaku berpacaran pada remaja, diantaranya adalah :
a. Suatu bentuk rekreasi
Salah satu alasan bagi remaja berpacaran adalah untuk bersantai-santai,
menikmati diri mereka sendiri dan memperoleh kesenangan. Hurlock
(2007) juga mengemukakan dimana perilaku berpacaran adalah untuk
hiburan semata.
b. Proses sosialisasi
Pacaran akan terjadi interaksi tolong menolong, sebagaimana berteman
dengan orang lain. Sehingga dengan interaksi yang dibangun, baik
dengan pasangan, maupun dengan teman lainnya akan meningkatkan
seni dalam berbicara, bekerja sama, dan memperhatikan orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

c. Menjalin keakraban dengan lawan jenis
Pacaran memberikan kesempatan untuk menciptakan hubungan yang
unik dengan lawan jenis. Berpacaran juga dapat melatih ketrampilanketrampilan sosial, mengatur waktu, uang dan melatih kemandirian.
d. Eksperimen dan penggalian hal-hal seksual
Pacaran menjadi lebih berorientasi seksual dengan adanya peningkatan
jumlah kaum muda yang semakin tertarik untuk melakukan hubungan
intim.
e. Pemilihan teman hidup
Berpacaran adalah ajang penyeleksian pasangan. Remaja melalui
berpacaran dapat menjajaki sifat-sifat pasangan sesuai yang diinginkan
sebagai teman hidup. Berpacaran dapat menjadi alat untuk memilih dan
menyeleksi pasangan dan tetap memainkan fungsi awalnya sebagai
masa perkenalan untuk hubungan yang lebih jauh.
f. Pacaran dapat memahami perkembangan pemahaman yang lebih baik
tentang sikap dan prilaku pasangan satu sama lain, pasangan dapat
belajar bagaimana cara mempertahankan hubungan dan bagaimana
mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
terjadi.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa perilaku remaja berpacaran yaitu sebagai bentuk rekreasi, proses
sosialisasi, menjalin keakraban dengan lawan jenis, eksperimen dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

penggalian hal-hal seksual, pemilihan teman hidup dan mengembangkan
pemahaman sikap.
Arifin (2002) mengatakan adanya dampak positif dari perilaku
pacaran yang sehat bagi remaja antara lain adalah :
a) Prestasi sekolah
Seiring aktivitas berpacaran pasti terdapat suatu permasalahan yang
dapat

membuat

pasangan

tersebut

bertengkar.

Dampak

dari

pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah.
Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong remaja untuk
lebih meningkatkan prestasi belajar.
b) Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dikalangan remaja bisa tambah meluas atau
menyempit. Pergaulan sosial dikalangan siswa-siswi bisa tambah
menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain
(tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku). Pergaulan
tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan
berdua, tetapi banyak terlibat interaksi dengan orang lainnya (saudara,
teman, keluarga dan lain-lain).
c) Mengisi waktu luang
Aktivitas berpacaran yang dilakukan oleh remaja bisa bertambah
bervariatif atau justru malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran
yang tidak produktif misalnya mengobrol, nonton, makan dan
sebagainya dapat menjadi aktivitas berpacaran yang produktif jika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal yang positif misalnya dengan
olahraga bersama, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
d) Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif. Pacaran
yang sehat bisa membantu seseorang mengembangkan perilaku yang
positif dengan interaksi yang terbentuk bersifat positif. Misalnya
pacaran dengan orang yang punya kebiasaan motret (jago motret),
maka bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit tentang
motret.
e) Mempunyai sikap saling terbuka
Sikap saling terbuka mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka,
jujur, mau berterus terang dengan perasaan kita terhadap tingkah laku
pacar sehingga satu sama lain siap menerima kritik maupun
kompromi.
f)

Perasaan aman, nyaman, tenang serta terlindungi.
Masa berpacaran setiap pasangan dapat dilakukan untuk saling
mengekspresikan perasaan maupun pemikiran serta pengalaman
masing-masing. Masa berpacaran akan memberikan kesempatan bagi
pasangan dapat berperan sebagai teman untuk berbagi suka dan duka
serta saling memberi dan menerima dengan demikian akan
menimbulkan perasaan aman nyaman, tenang bahkan merasa
terlindungi diantara setiap pasangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
dampak positif dari perilaku pacaran yang sehat bagi remaja adalah
sebagai sarana peningkatan prestasi belajar, mengembangkan perilaku
baru, sosialisasi, mengisi waktu luang, mengembangkan sikap saling
keterbukaan dan menimbulkan perasaan aman, nyaman, tenang serta
terlindungi diantara pasangan.

3. Ciri-Ciri Pacaran yang Sehat
Ciri-ciri pacaran yang sehat menurut Hastyarsa (2011) sebagai
berikut:
a) Menjadikan pacar sebagai sahabat.
Remaja yang melakukan aktivitas berpacaran mempunyai tujuan
menjadikan pacar sebagai sahabat dan apabila hal ini terjadi di dalam
pacaran yang sehat maka hubungan yang dijalin akan nyaman untuk
dijalani.
b) Tidak melakukan hubungan badan sebelum menikah.
Pacaran sehat yang dilakukan para remaja untuk tidak melakukan
hubungan badan sebelum menikah, maka hal ini mengajarkan remaja
dalam pacaran yang sehat untuk tidak melakukan perbuatan yang
menyimpang yaitu berbuat zina.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

c) Tidak melakukan kekerasan terhadap pasangan.
Aktivitas pacaran yang dilakukan kepada pacar apabila satu sama lain
saling menghargai dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan
yaitu tidak melakukan kegiatan yang berupa kekerasan terhadap
pasangan, dengan demikian hal ini bisa mengajarkan kepada setiap
masing-masing pasangan dalam pacaran yang sehat untuk tidak
melukai sesama manusia.
d) Adanya kesederajatan antara sepasang kekasih.
Hal ini menunjukkan sikap keberadaban manusia yang sudah tidak
menerapkan sistem yang membuat wanita diperlakukan sebagai
budak.
e) Adanya keharmonisan antara sepasang kekasih.
Apabila diterapkan dalam pacaran yang sehat antara sepasang kekasih
dapat terjadi karena sepasang kekasih tidak akan membeda-bedakan
suku bangsa, kebudayaan maupun agamanya sehingga akan tercipta
keharmonisan.
f)

Adanya musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila setiap menghadapi masalah sepasang kekasih mau melakukan
musyawarah dan membicarakan masalahnya dengan tenang tanpa
kekerasan maka hubungan pacaran yang sehat mereka dapat
berkelanjutan hingga ke jenjang pernikahan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

g) Adanya keadilan dalam pacaran yang sehat.
Aktivitas berpacaran bagi remaja dapat mengajarkan masing-masing
pasangan untuk memperlakukan satu sama lain secara adil, misalnya
setiap pacar dapat membagi waktu yang baik antara kegiatan dengan
teman serta aktivitas berpacaran pasangan tersebut.

4. Aspek-Aspek Pacaran yang Sehat
Ada beberapa aspek-aspek penting dalam menjalin hubungan
pacaran yang sehat. Aspek-aspek tersebut dalam hubungan akan
mempengaruhi kualitas dan kelanggengan hubungan pacaran yang dijalani.
Adapun aspek-aspek pacaran yang sehat tersebut antara lain (Steinberg,
2002):
1. Saling percaya (Trust each other).
Kepercayaan dalam suatu hubungan akan menentukan apakah suatu
hubungan akan berlanjut atau akan berhenti. Kepercayaan ini meliputi
pemikiran tentang apa yang sedang dilakukan oleh pasangannya.
Apabila di dalam hubungan ada ketidakpercayaan, maka di dalam
hubungan tersebut dapat dikatakan hanya ada cinta, tetapi tidak dapat
memiliki keintiman di dalamnya. Contohnya yaitu membicarakan
tentang keyakinan spiritual di antara pasangan, dalam hal ini setiap
pasangan remaja terbuka untuk berbicara tentang persamaan dan
perbedaan dalam keyakinan agama.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

2. Komunikasi (communication self).
Komunikasi merupakan dasar terbinanya suatu hubungan yang baik
dimana terdapat situasi yang memungkinkan seseorang mendapat
kesempatan untuk bertukar informasi tentang dirinya dan orang lain,
contohnya siswa-siswi SMA cenderung lebih sering mengungkapkan
curhat (curahan hati) kepada teman pasangannya dibandingkan dengan
orang tua atau guru bimbingan konseling.
3. Keintiman (keep romance alive).
Keintiman merupakan perasaan terhadap pasangannya. Keintiman dapat
diwujudkan dengan kedekatan emosional melalui kata-kata mesra dan
perhatian, cinta yang diberikan melalui sms, surat atau e-mail.
Contohnya seorang wanita yang masih SMA berpacaran dengan
seorang laki-laki yang kebetulan masih satu sekolah, mereka melakukan
pacaran dengan bercakap-cakap sampai waktu yang lama, merasa rindu
bila tidak bertemu dan ada keinginan di antara mereka untuk saling
bergandengan tangan atau saling merangkul bahu.
4. Meningkatkan komitmen (increase commitment).
Komitmen merupakan tahapan di mana seseorang menjadi terkait
dengan sesuatu atau seseorang dan terus bersamanya hingga
hubungannya berakhir. Individu yang sedang pacaran, tidak dapat
melakukan hubungan spesial dengan pria atau perempuan lain selama ia
masih terkait hubungan pacaran dengan seseorang. Jadi, pasangan
tersebut sudah menyadari bahwa berpacaran adalah awal menjalin suatu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

hubungan dimana diharapkan dapat berlanjut kejenjang selanjutnya.
Contohnya yaitu pasangan memilih untuk putus ketika mendapatkan
kekerasan dan perilaku pacaran yang kasar serta melecehkan.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek pacaran yang sehat meliputi, antara lain adanya saling
percaya, adanya komunikasi, keintiman dan meningkatkan komitmen.

5. Faktor-Faktor Pacaran yang Sehat
Menurut Degenova & Rice (2005) pacaran adalah menjalankan
suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian
aktivitas bersama agar dapat mengenal satu sama lain. Faktor-faktor
pacaran yang sehat pada remaja meliputi (PKBI, 2007) :
a) Sehat secara fisik
Pacaran dikatakan sehat secara fisik jika dalam aktivitas pacaran
tersebut tidak ditemui kekerasan secara fisik. Hal ini berarti bahwa
walaupun remaja putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja
putri, bukan berarti remaja putra seenaknya menindas ataupun
memanipulasi remaja putri secara fisik.
b) Sehat secara psikis
Pacaran dikatakan sehat secara psikis, jika sepasang individu yang
menjalaninya

mampu

saling

berempati

serta

mengungkapkan

dan

mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling menghargai,
dan saling menghormati. Jadi, hubungan di antara keduanya menjadi lebih
nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

c) Sehat secara sosial
Pacaran dikatakan sehat secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak
bersifat saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun
remaja putra dan putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan
sosial masing-masing mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan
sebaiknya remaja putra atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau
pasangannya saja.
d)

Sehat seksual.
Kemudian, pacaran juga harus sehat secara seksual. Secara biologis, kaum
remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari,
pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara
fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih
jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan
hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang harus ditanggung
akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas pacaran yang
mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor pacaran yang sehat adalah pacaran yang memenuhi
kriteria sehat baik sehat secara fisik, sehat psikis, sehat secara sosial
maupun sehat seksual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa
dewasa (Widyastuti dkk, 2009). Menurut Kusmiran (2011), definisi remaja
dapat dilihat dari tiga sudut