Citra sosial wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA (analisis struktural).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Triyulianti, Peronika Wahyu. 2014. Citra Sosial Wanita Tokoh Hiroko
dalam Novel Namaku Hiroko Karya Nh. Dini (Analisis Struktural) dan
Relevansinya dalam Pemebelajaran Sastra di SMA. Skripsi S-1.
Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas.
Penelitian ini mengkaji citra sosial wanita tokoh Hiroko dalam novel
Namaku Hiroko karya Nh. Dini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema) novel Namaku Hiroko
untuk mengetahui citra sosial wanita tokoh Hiroko dan relevansinya dalam
pembelajaran sastra di SMA.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis struktural yang
mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelitian. Pertama dilakukan analisis
struktural (tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema) terhadap novel Namaku
Hiroko untuk melihat kebulatan makna di dalamnya. Hasil analisis struktural

digunakan sebagai dasar untuk menganalisis gejala sosial mengenai citra sosial
wanita tokoh Hiroko dalam novel Namaku Hiroko. Metode yang digunakan
adalah (1) metode analisis untuk menganalisis unsur intrinsik (tokoh, penokohan,
latar, alur, dan tema) novel Namaku Hiroko, dan relevansinya dalam pembelajaran
sastra di SMA; (2) metode klasifikasi untuk mengelompokkan perilaku tokoh
Hiroko ke dalam aspek fisik, psikis, keluarga, dan masyarakat; dan (3) metode
deskripsi untuk melaporkan hasil penelitian.
Dalam hasil kajian terhadap novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini ini
ditemukan bahwa citra sosial wanita tokoh Hiroko terbentuk dari citra diri wanita
dan citra sosial wanita . Citra diri wanita itu ditunjukkan oleh aspek fisik dan
aspek psikis. Aspek fisik: Hiroko tergambar sebagai wanita dewasa yang akhirnya
mengalami peristiwa hamil, melahirkan, dan merawat anak. Aspek psikis: Hiroko
tergambar sebagai wanita yang memiliki ambisi dan kemauan besar dalam
merubah hidupnya menjadi lebih baik dan mapan. Citra sosial wanita itu
ditunjukkan oleh aspek keluarga dan aspek masyarakat. Aspek keluarga: Hiroko
tergambar sebagai wanita dewasa yang peduli akan keluarganya di desa. Aspek
masyarakat: Hiroko sebagai wanita yang banyak bergaul dan mengenal banyak
orang dari berbagai kalangan dan status. Berdasarkan kurikulum, aspek bahasa,
perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya siswa, dapat disimpulkan
bahwa hasil analisis novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini khususnya citra sosial

wanita tokoh Hiroko dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA
kelas XI semester I.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Triyulianti, Peronika Wahyu. 2013. Female Social Image of Hiroko in the
Novel entitled Namaku Hiroko Written by Nh. Dini (Stuctural Analysis)
and the Relevancy in the Literature Learning in Senior High Schools.
S-1 Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, University.
This research examined the female social image of Hiroko in the novel
entitled Namaku Hiroko written y Nh. Dini. This research was aimed to describe
intrinsic elements (characters, characterization, settings, plot, and topic) of the

novel Namaku Hiroko to find out the female social image of Hiroko and the
relevancy in the literature learning in Senior High Schools.
In this research, the researcher used structural analysis that emphasized
literature texts as the research materials. Firstly, the novel Namaku Hiroko was
analyzed using structural analysis (characters, characterization, settings, plot, and
topic) to see the overall meaning in it. The results of the structural analysis were
used to analyze the social symptoms on female social image of Hiroko in the
novel Namaku Hiroko. The methods used to analyzed were (1) analysis method to
analyze the intrinsic elements (characters, characterization, settings, plot, and
topic) of the novel Namaku Hiroko, and the relevancy in the literature learning in
Senior High Schools; (2) classification method to classify Hiroko’s behavior into
physical, psychological, family, and society aspects; and (3) description method to
report the research results.
In the examination results of the novel Namaku Hiroko written by Nh. Dini,
it was found out that female social image of Hiroko was formed from the female
self image and female social image. The female self image was shown by
psychological and physical aspects. The physical aspects: Hiroko was described as
a grown-up that eventually got pregnant, gave birth, and brought up children. The
psychological aspect: Hiroko was described as a woman who had an ambition and
desire to change her life to be better and settled. The female social image was

shown by the family and society aspects. The family aspect: Hiroko was described
as a mature woman who cared about her family in the village. The society aspect:
Hiroko was a sociable woman who knew a lot of people from various background
and status. Based on the curriculum, language aspects, psychological
development, and students’ cultural background, it could be concluded that the
results of the novel analysis of the novel Namaku Hiroko written by Nh. Dini
especially the female social image of Hiroko could be used as literature learning
materials in Senior High Schools Class XI semester I.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

CITRA SOSIAL WANITA TOKOH UTAMA NOVEL NAMAKU HIROKO
KARYA NH. DINI DAN RELEVANSINYA

DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
( ANALISIS STRUKTURAL )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Ole h
Peronika Wahyu Triyulianti
NIM : 071224027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

CITRA SOSIAL WANITA TOKOH UTAMA NOVEL NAMAKU HIROKO
KARYA NH. DINI DAN RELEVANSINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
( ANALISIS STRUKTURAL )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Ole h
Peronika Wahyu Triyulianti
NIM : 071224027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan kepada



Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu senantiasa
memberikan berkat, rahmat, serta perlindungan di setiap
langkah hidupku.




Kedua orang tuaku, bapak Albertus Ngatimin dan ibu Paulina
Suyatmi (Alm.) yang selalu mendoakan, memberiku semangat,
dukungan, dan selalu sabar dan sayang, serta percaya bahwa
aku mampu menjalani dan menyelesaikan studiku.



Andreas Vetriyanto yang telah menjalani hidup bersamaku,
memberiku semangat, doa serta dukungan kepadaku sehingga
aku mampu menjalani dan melewati semua ini.



Kedua malaikat kecilku, Fransisca Andin Putri Veliantika dan
Maria Crestiara Dwi Oktavelianti yang selalu membuatku
tertawa, dan lupa akan rasa lelah dan ketika aku dalam
kesedihan


serta

membuatku

kuat

dan

semangat

dalam

menjalani semua ini.


Kakakku

Benediktus


Budi

Trasanto

dan

Robertus

Edi

Supriyanto yang selalu mendoakan dan memberiku semangat
selama ini.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

A KU

percaya

Tuhan

tidak

akan

memberikan

beban

kesulitan di luar kemampuan umat-Nya.

Tidak

ada

yang

mustahil

di

dunia

ini

jika

Tuhan

berkehendak.

Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang
kamu harapkan, selama raga masih bernafas.

Jangan pernah menyepelekan hal kecil jika nantinya hal itu
akan membuatmu menjadi besar.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Januari 2014

Peronika Wahyu Triyulianti

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Peronika Wahyu Triyulianti

NIM

: 071224027

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul :
CITRA SOSIAL WANITA TOKOH UTAMA NOVEL NAMAKU HIROKO
KARYA NH. DINI DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN
SASTRA DI SMA (ANALISIS STRUKTURAL)
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 20 Januari 2014
Yang menyatakan,

Peronika Wahyu Triyuliati

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Triyulianti, Peronika Wahyu. 2014. Citra Sosial Wanita Tokoh Hiroko
dalam Novel Namaku Hiroko Karya Nh. Dini (Analisis Struktural) dan
Relevansinya dalam Pemebelajaran Sastra di SMA. Skripsi S-1.
Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas.
Penelitian ini mengkaji citra sosial wanita tokoh Hiroko dalam novel
Namaku Hiroko karya Nh. Dini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema) novel Namaku Hiroko
untuk mengetahui citra sosial wanita tokoh Hiroko dan relevansinya dalam
pembelajaran sastra di SMA.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis struktural yang
mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelitian. Pertama dilakukan analisis
struktural (tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema) terhadap novel Namaku
Hiroko untuk melihat kebulatan makna di dalamnya. Hasil analisis struktural
digunakan sebagai dasar untuk menganalisis gejala sosial mengenai citra sosial
wanita tokoh Hiroko dalam novel Namaku Hiroko. Metode yang digunakan
adalah (1) metode analisis untuk menganalisis unsur intrinsik (tokoh, penokohan,
latar, alur, dan tema) novel Namaku Hiroko, dan relevansinya dalam pembelajaran
sastra di SMA; (2) metode klasifikasi untuk mengelompokkan perilaku tokoh
Hiroko ke dalam aspek fisik, psikis, keluarga, dan masyarakat; dan (3) metode
deskripsi untuk melaporkan hasil penelitian.
Dalam hasil kajian terhadap novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini ini
ditemukan bahwa citra sosial wanita tokoh Hiroko terbentuk dari citra diri wanita
dan citra sosial wanita . Citra diri wanita itu ditunjukkan oleh aspek fisik dan
aspek psikis. Aspek fisik: Hiroko tergambar sebagai wanita dewasa yang akhirnya
mengalami peristiwa hamil, melahirkan, dan merawat anak. Aspek psikis: Hiroko
tergambar sebagai wanita yang memiliki ambisi dan kemauan besar dalam
merubah hidupnya menjadi lebih baik dan mapan. Citra sosial wanita itu
ditunjukkan oleh aspek keluarga dan aspek masyarakat. Aspek keluarga: Hiroko
tergambar sebagai wanita dewasa yang peduli akan keluarganya di desa. Aspek
masyarakat: Hiroko sebagai wanita yang banyak bergaul dan mengenal banyak
orang dari berbagai kalangan dan status. Berdasarkan kurikulum, aspek bahasa,
perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya siswa, dapat disimpulkan
bahwa hasil analisis novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini khususnya citra sosial
wanita tokoh Hiroko dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA
kelas XI semester I.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Triyulianti, Peronika Wahyu. 2013. Female Social Image of Hiroko in the
Novel entitled Namaku Hiroko Written by Nh. Dini (Stuctural Analysis)
and the Relevancy in the Literature Learning in Senior High Schools.
S-1 Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, University.
This research examined the female social image of Hiroko in the novel
entitled Namaku Hiroko written y Nh. Dini. This research was aimed to describe
intrinsic elements (characters, characterization, settings, plot, and topic) of the
novel Namaku Hiroko to find out the female social image of Hiroko and the
relevancy in the literature learning in Senior High Schools.
In this research, the researcher used structural analysis that emphasized
literature texts as the research materials. Firstly, the novel Namaku Hiroko was
analyzed using structural analysis (characters, characterization, settings, plot, and
topic) to see the overall meaning in it. The results of the structural analysis were
used to analyze the social symptoms on female social image of Hiroko in the
novel Namaku Hiroko. The methods used to analyzed were (1) analysis method to
analyze the intrinsic elements (characters, characterization, settings, plot, and
topic) of the novel Namaku Hiroko, and the relevancy in the literature learning in
Senior High Schools; (2) classification method to classify Hiroko’s behavior into
physical, psychological, family, and society aspects; and (3) description method to
report the research results.
In the examination results of the novel Namaku Hiroko written by Nh. Dini,
it was found out that female social image of Hiroko was formed from the female
self image and female social image. The female self image was shown by
psychological and physical aspects. The physical aspects: Hiroko was described as
a grown-up that eventually got pregnant, gave birth, and brought up children. The
psychological aspect: Hiroko was described as a woman who had an ambition and
desire to change her life to be better and settled. The female social image was
shown by the family and society aspects. The family aspect: Hiroko was described
as a mature woman who cared about her family in the village. The society aspect:
Hiroko was a sociable woman who knew a lot of people from various background
and status. Based on the curriculum, language aspects, psychological
development, and students’ cultural background, it could be concluded that the
results of the novel analysis of the novel Namaku Hiroko written by Nh. Dini
especially the female social image of Hiroko could be used as literature learning
materials in Senior High Schools Class XI semester I.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang maha
pengasih dan pengampun atas segala rahmat dan karunia yang selalu dicurahkan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tugas akhir ini tidak sendirian,
juga karena ada dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan saran, masukan, dorongan semangat, waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Romo J. Prapta. Diharja. S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi saran, dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak, Ibu, kedua Kakakku yang tercinta yang telah memberikan doa,
semangat dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Andreas Vetriyanto, Fransisca Andin Putri Veliantika dan Maria Crestiara Dwi
Oktavelianti, kalian bertigalah yang membuat penulis selalu tersenyum dan
bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman kelas A angkatan 2007, serta Ria, Hana, dan Heni yang telah
memberikan doa, dukungan, semangat selama kita berjuang dari awal.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang juga telah
memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian maupun penyusunan
skripsi.

Yogyakarta, 20 Januari 2014
Penulis
Peronika Wahyu Triyulianti

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
ABSTRACT....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

BAB

PENDAHULUAN .....................................................................

1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................

5

1.5 Batasan Istilah .....................................................................

5

1.6 Sistematika Penyajian .........................................................

7

LANDASAN TEORI ................................................................

9

2.1 Penelitian Relevan ..............................................................

9

BAB

I

II

2.2 Hakekat Novel .................................................................... 12
2.3 Unsur Instrinsik .................................................................. 12
2.4 Kajian Struktural.................................................................. 21
2.5 Pengertian Citra Wanita ...................................................... 22
2.6 Pembelajaran di SMA ......................................................... 26
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 33
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 33
3.2 Metode Penelitian ............................................................... 34
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.3 Teknik Pengambilan Data ................................................... 35
3.4 Sumber Data ....................................................................... 35
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................... 36
BAB IV ANALISIS TOKOH, PENOKOHAN, LATAR, ALUR, DAN
TEMA ....................................................................................... 38
4.1 Tokoh-tokoh dan Penokohan................................................ 39
4.2 Analisis Tokoh-tokoh........................................................... 40
4.3 Tokoh Utama ...................................................................... 49
4.4 Penokohan .......................................................................... 54
4.5 Latar ................................................................................... 71
4.6 Alur .................................................................................... 82
4.7 Tema ................................................................................... 92
BAB

V ANALISIS CITRA WANITA DAN RELEVANSINYA ......... 95
5.1 Citra Diri Wanita ................................................................ 95
5.2 Citra Sosial Wanita ............................................................. 104

BAB VI

RELEVANSINYA HASIL ANALISIS NOVEL NAMAKU
HIROKO DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA ... 118
6.1 Novel Namaku Hiroko Ditinjau dari Aspek Bahasa ............. 119
6.2 Novel Namaku Hiroko Ditinjau dari Aspek Perkembangan
Psikologis Siswa .................................................................. 120
6.3 Novel Namaku Hiroko Ditinjau dari Latar Belakang Budaya 122

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 126
7.1 Kesimpulan ......................................................................... 126
7.2 Saran ................................................................................... 128

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 130
LAMPIRAN ................................................................................................. 132
BIODATA .................................................................................................... 157

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Berdasar Novel Hiroko ........................ 133
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 138
Lampiran 3. Ringkasan Materi ................................................................... 143
Lampiran 4. Lembar Penilaian Kognitif .................................................... 146
Lampiran 5. Format Pengamatan Perilaku Berkarakter .............................. 152
Lampiran 6. Penilaian Afektif .................................................................... 153
Lampiran 7. Soal- soal Uji Kompetensi ...................................................... 154
Lampiran 8. Kunci Jawaban Pilihan dan Uji Kompetensi ........................... 155

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra termasuk novel pada hakikatnya adalah benda mati yang dari
dirinya tidak bermakna dan tidak dapat dijadikan objek estetika selama karya
sastra itu tidak disentuh, tidak dibaca, dan tidak diberi makna oleh pembaca.
Karya sastra merupakan suatu pernyataan atau pengungkapan dunia pengarangnya
dan pembacanya yang kompleks dan menyeluruh (Rahmanto, 1988:12). Karya
sastra dibangun oleh pengarangnya sebagai hasil rekaman kreatifnya berdasarkan
perenungan, penafsiran, penghayatan hidup terhadap realitas sosial dan
lingkungan masyarakat dimana pengarang itu hidup dan berkembang (Sumardjo,
1984: 15).
Menurut Wellek dan Warren (1993 melalui Wiyatmi, 2006: 15) sastra
dipandang sebagai karya imajinatif. Istilah sastra imajinatif memiliki kaitan
dengan istilah belles letters (tulisan yang indah dan sopan). Jadi sastra dapat
dikatakan sebagai ungkapan rasa estetis manusia dengan memakai bahasa indah.
Sastra dibagi kedalam tiga genre, drama, puisi, dan prosa. Prosa yang
merupakan salah satu genre sasta yang dibagi menjadi dua, yaitu prosa fiksi dan
prosa nonfiksi. Novel termasuk dalam salah satu jenis prosa fiksi. Novel adalah
cerita yang mengisahkan bagian penting dari episode kehidupan manusia dan
diikuti perubahan nasib (Tjahjono, 1987: 159).
Penghayatan hidup terhadap realitas sosial dan lingkungan masyarakat
tempat pengarang itu hidup dan berkembang ( Sumardjo, 1982 : 15).
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Dengan demikian, karya satra merupakan perwujudan latar belakang sosial
budaya masyarakat yang ditampilkan oleh pengarang. Latar belakang sosial
budaya yang ditampilkan oleh pengarang itu meliputi tata cara kehidupan; adat
istiadat; kebiasaan; sikap; upacara adat dan agama; konvensi-konvensi lokal;
sopan santun; hubungan kekerabatan dalam masyarakat; cara berfikir; dan cara
memandang segala sesuatu atau persepektif kehidupan ( Waluyo, 1994:52).
Novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini termasuk karya sastra yang baik dan
menarik untuk dibaca. Ketertarikan peneliti pada novel ini disebabkan oleh
adanya masalah kehidupan sosial. Selain itu, novel ini mempunyai ciri khas
tersendiri, yaitu banyak mengandung unsur citra sosial wanita yang menarik untuk
diteliti lebih mendalam lagi. Dalam novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini banyak
sekali permasalahan yang muncul, selain itu peneliti memilih novel ini, karena
belum banyak yang meneliti, khususnya mengenai citra sosial wanita di dalam
novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini. Diharapkan dengan penulisan skripsi ini
mampu memberikan solusi, baik di dalam karya sastra maupun di dalam dunia
nyata.
Dalam novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini, peneliti akan menganalisis
tokoh Hiroko. Tokoh Hiroko sebagai tokoh wanita

banyak menggambarkan

kehidupan wanita sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Wujud
citra sosial wanita difokuskan pada masalah pikiran dan perasaan wanita dalam
tingkah laku kesehariannya sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga, dan sebagai
anggota masyarakat. Wujud citra sosial wanita dapat dihubungkan atau
diabstraksikan dengan aspek fisis, aspek psikis, dan aspek sosial budaya dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

kehidupan wanita yang melatarbelakangi terbentuknya citra sosial wanita. Hal ini
menjadi alasan peneliti untuk memilih novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini
sebagai bahan penulisan skripsi ini dengan menggunakan analisis struktural dalam
kajiannya.
Upaya menganalisis novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dalam konteks
seperti itu dapat dikatakan sebagai langkah memberi makna terhadap sebuah
karya sastra. Langkah awal dalam memahami karya satra yaitu dengan
menganalisis unsur intrinsik yang meliputi tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema
yang mempengaruhi dalam pembentukan citra sosial wanita, selanjutnya
menganalisis citra sosial wanita tokoh utama dan relevansinya dalam
pembelajaran sastra di SMA.
Peneliti memilih novel Namaku Hiroko Karya Nh. Dini karena novel ini
terlihat sekali penggambaran tokoh Hiroko dalam hal kehidupan terutama
lingkungan pekerjaannya yang merubahnya menjadi seorang wanita yang maju
dan memiliki pergaulan yang luas. Citra sosial wanita didalam novel ini terlihat
dari tingkah laku dan sifat yang dimiliki oleh tokoh Hiroko. Sehingga peneliti
tertarik untuk mencoba meneliti citra sosial wanita yang ada dalam tokoh Hiroko
dalam novel Namaku Hiroko Karya Nh. Dini.
Novel mempunyai duniannya sendiri, ada kalanya kita merasakan ada unsur
mimetik (tiruan) dalam novel, namun ada kalanya cerita dalam novel tidak sesuai
dengan kenyataan. Demikian juga novel Namaku Hiroko (selanjutnya di tulis NH)
karya Nh. Dini, merupakan tiruan kenyataan tentang liku-liku kehidupan seorang
wanita Jepang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah unsur tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema yang
membentuk citra sosial wanita tokoh utama dalam novel Namaku Hiroko
Karya Nh. Dini?
2. Bagaimanakah citra sosial wanita tokoh utama dalam novel Namaku
Hiroko Karya Nh. Dini?
3. Bagaimanakah relevansi hasil analisis novel Namaku Hiroko khususnya
citra sosial wanita tokoh utama pada pembelajaran sastra di SMA?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk
mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan unsur tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema yang
membentuk citra sosial wanita tokoh utama dalam novel Namaku Hiroko
Karya Nh. Dini.
2. Mendeskripsikan citra sosial wanita tokoh utama dalam novel Namaku
Hiroko Karya Nh. Dini.
3. Mendeskripsikan relevansi hasil analisis novel Namaku Hiroko
khususnya citra sosial wanita tokoh utama pada pembelajaran sastra di
SMA.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan sumbangan bagi ilmu sastra yaitu dapat memperkaya
pemahaman terhadap citra sosial wanita novel Namaku Hiroko karya Nh.
Dini.
2. Memberikan sumbangan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang berkaitan
dengan metode maupun objeknya.
3. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan alternatif
untuk materi pengajaran.
4. Bagi peneliti, menambah pemahaman terhadap karya sastra khususnya
citra sosial wanita dalam novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini.

1.5. Batasan Istilah
1. Citra wanita adalah gambaran yang dimiliki mengenai pribadi seorang
wanita dewasa.
2. Struktur Karya Sastra
Struktur karya sastra adalah hubungan antara unsur intrinsik yang bersifat
timbal balik, saling menentukan, saling mempengaruhi, yang secara
bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh (Nurgiyantoro, 1995:
36).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

3. Latar
Abrams via Nurgiyantoro (2005: 217) mengatakan latar atau setting adalah
landas tumpu, menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
4. Tokoh
Tokoh adalah subjek yang dikisahkan dalam karya sastra
(Nurgiyantoro, 2005:418).
5. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang
ditampilkan dalam sebuah cerita . menurut Jones (dalam Nurgiyantoro,
2010: 165).
6. Alur
Alur adalah peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung
cerita ( Sudjiman, 1988: 29).
7. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari karya sastra ( Sudjiman, 1988: 51).
8. Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar,
ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Muslich,
2007 :23).
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran
mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di
kelas. (Muslich, 2007:53).
10. Relevansi
Hubungan; kaitan setiap mata pelajaran harus ada dengan keseluruhan
tujuan pendidikan (KBBI edisi IV:1159).

1.6. Sistematika Penyajian
Penelitian ini dibagi menjadi tujuh bab. Bab I, merupakan pendahuluan.
Dalam bab ini dipaparkan enam hal yaitu, (1) latar belakang, (2) rumusan
masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6)
sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori. Dalam bab II dipaparkan
lima hal yaitu (1) penelitian relevan, (2) kajian teori. Dalam kajian teori
dipaparkan lagi menjadi empat sub bab yaitu, (a) hakikat novel, (b) unsur intrinsik
meliputi tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema (c) kajian struktural, (d)
pengertian citra wanita yang meliputi citra wanita, citra diri wanita, dan citra
sosial wanita, (e) pembelajaran sastra di SMA yang meliputi tahap pembelajaran
sastra di SMA, silabus, prinsip pengembangan silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, langkah-langkah penyusunan RPP, prinsip pengembangan RPP.
Bab III merupakan metode penelitian. Dalam bab ini dipaparkan tentang, (a)
pendekatan dan jenis penelitian, (b) metode penelitian, (c) teknik pengumpulan
data, (d) sumber data, (e) teknik analisis data. Bab IV berisi analisis tokoh,
penokohan, latar, alur, dan tema yang membentuk citra sosial wanita. Bab V berisi
analisis

tokoh

Hiroko

novel

Namaku

Hiroko

karya

Nh.

Dini

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

menggambarkan citra sosial wanita. Bab VI berisi relevansi novel Namaku Hiroko
karya Nh. Dini sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Bab VII merupakan
penutup, meliputi, (a) kesimpulan, dan (b) saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas lima pokok, yaitu (1) penelitian

relevan, (2)

hakikat novel, (3) kajian teori yang meliputi unsur intrinsik (tokoh, penokohan,
latar, alur, dan tema), (4) kajian struktural dan (5) citra sosial wanita, (6)
pembelajaran sastra SMA. Berikut ini akan dibahas satu persatu lima hal tersebut.
2.1 Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini, ternyata penelitian serupa telah dilakukan banyak
peneliti, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Agung Santoso (2000), Ambarini
Asriningsari (2005), Amalatun Wahidah Nurhidayah (2010), dan Betty Setiawati
(2003). Penelitian yang dilakukan Agung Santoso (2000) “Citra Wanita Tokoh
Nori dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan (Suatu Pendekatan
Sosiologi Sastra) dan Implementasinya pada Pembelajaran Sastra di SMU .
Penelitian ini mengkaji citra wanita tokoh Nori dalam novel Api Awan Asap
karya Korrie Layun Rampan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur
intrinsik novel Apia Awan Asap untuk mengetahui citra wanita tokoh Nori dan
implementasinya pada pembelajaran sastra di SMU. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengutamakan teks sastra sebagai
bahan penelaahan.
Penelitian yang dilakukan Ambarini Asriningsari (2005), “Citra Diri
Perempuan dalam Lima (5) Novel Ahmad Tohari Sebuah Pendekatan Sosiologi
Sastra.Penelitian yang berjudul Citra Diri Perempuan dalam Lima (5) buah novel
karya Ahmad Tohari, Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra ini bertujuan untuk
9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

mendeskripsikan wujud citra diri perempuan dalam lima (5) novel karya Ahmad
Tohari dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Wujud citra diri
perempuan itu diangkat dari lima (5) novel karya Ahmad Tohari, penelitian ini
menggunakan metode struktural dan metode sosiologi sastra.
Penelitian Fitriani (2001), “ Citra Wanita Tokoh Nisa dalam novel
Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy (Suatu Pendekatan
Sosiologi Sastra)”. Penelitian ini mengkaji citra wanita tokoh Nisa dalam novel
Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan unsur intrinsic novel Perempuan Berkalung Sorban dan
menganalisis citra wanita tokoh Nisa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan sosiologi sastra yang menggunakan teks sastra sebagai bahan
penelaahan. Metode yang digunakan adalah, (1) metode analisis untuk
menganalisis unsur intrinsik novel Perempuan Berkalung Sorban. (2) metode
klasifikasi untuk mengelompokkan perilaku tokoh Nisa dalam aspek fisik, psikis,
keluarga, dan masyarakat.
Penelitian Betty Setiawati (2003), “Ambisi Tokoh Hiroko Dalam Meraih
Kemewahan Dan Kesenangan Hidup Dalam Novel Namaku Hiroko Karya
Nh.Dini: Suatu Tinjauan Psikologis Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran
Sastra Di SMU”. Penelitian ini mengkaji ambisi tokoh Hiroko dalam meraih
kemewahan dan kesenangan hidup. Tujuan dari penelitian ini memaparkan ambisi
tokoh Hiroko yang ingin mengubah keadaan hidupnya dan akibat psikis bagi
tokoh Hiroko karena ambisi negatifnya. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra yang bertolak dari asumsi bahwa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

karya sastra dapat didekati dari sudut psikologis. Dengan pendekatan ini dapat
diketahui bahwa setiap orang mempunyai ambisi yang harus diraih. Ambisiambisi itu secara sadar ingin dipenuhi agar diperoleh kebahagiaan hidup. Keadaan
keluarga, lingkungan sosial dan orang-orang sekitarnya melatarbelakangi
timbulnya ambisi seseorang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Dalam metode ini peneliti membagi proses penelitian ini dalam
tiga tahap; pertama, menganalisis novel Namaku Hiroko secara struktural,
khususnya tentang tokoh Hiroko dan latar dalam novel Namaku Hiroko; kedua,
menggunakan hasil analisis pertama untuk menggali ambisi tokoh Hiroko; ketiga,
implementasi aspek ambisi tokoh Hiroko dalam meraih kemewahan dan
kesenanganhidup dalam novel Namaku Hiroko bagi siswa SMU.
Ketiga penelitian tersebut merupakan penilitian tentang citra wanita yang
menggunakan pendekatan struktural. Penelitian yang keempat sebagai contoh
bahwa novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini pernah diteliti, tetapi bukan dari
aspek citra sosial wanita. Setelah meninjau hasil penelitian yang terdahulu, dapat
dikatakan bahwa penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian yang sejenis.
Penelitian citra wanita dengan menggunakan pendekatan struktural sudah pernah
dilakukan. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh penulis masih relevan
dan

bermanfaat

untuk

dikembangkan.

Dalam

penelitian

ini,

penulis

mendeskripsikan unsur tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema yang membentuk
citra sosial wanita tokoh utama, kemudian menganalisis citra sosial wanita tokoh
utama novel Namaku Hiroko Karya Nh. Dini, selanjutnya penulis menyusun
produk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

sastra di SMA, sebagai wujud relevansi dari kegiatan menganalisis citra sosial
wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini.
Kajian Teori
2.2. Hakikat Novel
Menurut (KBBI, 2008:969) novel adalah karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya
dan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku. Novel juga diartikan sebagai
panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian
yang penting, menarik dari kehidupan seseorang secara singkat dan yang pokokpokok saja (Heru Santoso dan Sri Wahyuni, 2010:46).
Novel menyajikan kehidupan itu sendiri. Sebagian besar terdiri atas
kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan kehidupan
subjektifitas manusia (Wellek dan Warren, dalam Heru Santoso dan Sri
Wahyuni). Sumarjo (dalam Heru Santoso dan Sri Wahyuni) mengatakan bahwa
novel adalah produk masyarakat. Novel berada di masyarakat karena novel
dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau
rasional dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa novel
merupakan ceritaan rekaan atau tidak nyata yang menceritakan kehidupan
manusia dan segala tingkah lakunya.
2.3 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yamg membangun karya sastra

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

itu sendiri (Nurgiyantoro, 2010: 23). Struktur intrinsik diantaranya meliputi:
tokoh, alur, latar, bahasa, tema. Dalam penelitian ini unsur intrinsik yang akan
dibahas yaitu tokoh, penokohan, latar, alur, dan tema karena dalam novel Namaku
Hiroko karya Nh. Dini sangat menonjol unsur tokoh, penokohan, latar, alur, dan
tema yang membentuk citra sosial wanita.
1) Tokoh
Tokoh atau pelaku cerita merupakan pribadi yang utuh yang sering
mewarnai peristiwa cerita itu. (Sutawijaya, 1986: 12). Sebagai pribadi yang utuh,
pelaku cerita mesti punya watak atau karakter tertentu agar mendapatkan sebuah
cerita yang baik. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga
berwujud binatang atau benda yang diinsankan (Sudjiman, 1988 : 54).
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan
dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Cerita berkisah tentang seseorang atau
beberapa orang. Seseorang yang menghadapi sebuah cerita sastra akan selalu
bertanya siapa pelakunya. Pelaku tersebut biasa disebut tokoh cerita. Tokoh pada
umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang, tumbuhtumbuhan atau benda yang diinsankan (Sudjiman, 1988: 16). Tokoh elemen
struktural fiksi yang melahirkan peristiwa. Karena itu aspek tokoh dalam cerita
merupakan aspek yang lebih perhatian.
Tokoh dalam karya sastra bersifat rekaan semata. Tokoh tersebut bisa saja
ada kemiripannya dengan individu tertentu dalam hidup ini, artinya ia memiliki
sifat-sifat yang sama dengan seseorang yang kita kenal dalam hidup kita
(Sudjiman, 1988: 17). Melalui pelaku inilah pembaca mengikuti jalannya seluruh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

cerita, pembaca ikut mengalami apa yang dialami oleh pelakunya (Sumardjo,
1986: 56).
Berdasarkan fungsinya dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu tokoh sentral dan bawahan. Tokoh yang memegang peran sentral disebut
tokoh utama atau protagonis. Protagonis selalu menjadi tokoh yang sentral dalam
cerita. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tokoh utama bukan frekuensi
kemunculan tokoh itu melainkan intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwaperistiwa yang membangun cerita (Sudjiman, 1988: 17). Pembentukan seorang
tokoh tergantung dari perannya dalam cerita.
Menurut Sayuti (dalam Wiyatmi, 2006:30) tokoh adalah para pelaku yang
terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang,
meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam
nyata.
Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita,
ada yang tergolong penting dan ditampilkan terus-menerus sehingga terasa
mendominasi sebagian besar cerita, dan sebaliknya, ada tokoh yang hanya muncul
sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi
penceritaan yang relatif pendek. Menurut Nurgiantoro (2007:176), tokoh dibagi
menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang
diutamakan penceritaannya dalam novel yang

bersangkutan. Tokoh-tokoh

tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan
kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung
maupun tak langsung.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Menurut Hariyanto (2000: 35-38), ada berbagai macam tokoh. Tokoh-tokoh
tersebut dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari
sudut mana penamaan itu dilakukan.
Berdasarkan peranannya, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh
utama adalah pelaku yang diutamakan dalam suatu cerita. Ia mungkin paling
banyak muncul atau mungkin paling banyak dibicarakan. Tokoh tambahan adalah
pelaku yang kemunculannya dalam cerita lebih sedikit, tidak begitu dipentingkan
kehadirannya.
Hampir sama seperti manusia nyata, tokoh dalam fiksipun memiliki watak.
Perwatakan bertugas menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakantindakan tertentu serta cara-cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh
cerita (Supriyadi, dkk, 1996: 401). Deskripsi watak tokoh biasanya dengan tiga
dimensi fisik (fisiologis), dimensi psikis atau psikologis, dan dimensi sosial atau
sosiologis. Ketiganya tampil bersama-sama, artinya tokoh yang muncul ya
wataknya secara fisik, ya secara psikis, yang secara sosial (pangkat dan
kedudukannya). Karakter atau watak menghidupkan tokoh. Kebanyakan
pengarang menggunakan model orang-orang sekitarnya untuk membuat ceritanya
hidup. Tentu saja penggambaran itu tidak persis sama ada perubahan-perubahan
sesuai dengan visi pengarang (Waluyo, 1994: 171).
2) Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah fiksi, sering dipergunakan istilah seperti tokoh
dan penokohan, istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita
(Nurgiyantoro, 2010:165). Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering juga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan-menunjuk pada penempatan
tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Menurut
Jones (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165) Penokohan adalah pelukisan gambaran
yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah
“penokohan” lebih luas pengertiannya dari pada “tokoh” dan “perwatakan” sebab
ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana pewatakan, dan
bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup
memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus
menyaran pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita
(Nurgiyantoro, 2010:166).
Ada dua macam cara yang dikemukakan oleh M. Atar Semi dalam
memperkenalkan tokoh dan perwatakan tokoh dalam fiksi yaitu :
1. Cara analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan tentang watak atau
karakter tokoh, contohnya pengarang menyebutkan bahwa tokoh tersebut
keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya.
2. Cara dramatis, yaitu menggambarkan apa dan siapa tokoh itu tidak secara
langsung, tetapi hak-hak lain, misalnya perbuatan menggambarkan tempat
atau lingkungan tokoh.
Dalam mewujudkan tokoh dengan berbagai perwatakannya, peneliti
menempuh dua cara:
1. Secara langsung, pengarang menyebutkan secara terperinci bagaimana
tokoh itu baik perangai maupun tingkah laku dan perwatakan yang
dimilikinya yang diciptakan pengarang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

2. Secara tidak langsung, pengarang mengungkapkan tokoh dengan
perwatakannya dengan jalan memberi gambaran sifat, keadaan fisik,
melakukan gerak-gerik. Biasanya diungkapkan melalui percakapan antara
tokoh dalam cerita tersebut.
3) Latar
Latar disebut juga setting. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segala
keterangan, petunjuk, pengacuan, yang berkaitan dengan waktu, ruang dan
suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra membangun latar cerita.
Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal itu penting
untuk menciptakan kesan realistis kepada pembaca atau penonton. Latar
menciptakan suasana kesan realistis kepada pembaca atau penonton. Latar
menciptakan suasana yang seakan-seakan nyata sehingga mempermudah pembaca
atau penonton berimajinasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan bahwa waktu, ruang, dan suasana
terjadinya peristiwa dalam karya sastra akan membangun latar cerita (Sudjiman,
1988: 46). Latar yang membangun suatu cerita mencakup dua unsur pokok, yaitu
latar sosial dan latar fisik.
a. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat, kelompokkelompok sosial dan sikapnya, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa dan lainlain.
b.

Latar fisik adalah wujud fisiknya, yaitu bangunan, daerah dan sebagainya.
Latar semacam ini berfungsi untuk memberikan informasi berupa ruang
dan tempat (Sudjiman, 1998:44-45).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tepat, waktu,
dan sosial (Nurgiyantoro, 2010:227).
a.

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin
berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin
lokasi tertentu tanpa nama jelas. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat
khas, tipikal, dan fungsional. Ia yang akan mempengaruhi pengaluran dan
penokohan, dan karenanya menjadi koheren dengan cerita secara
keseluruhan.

b. Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah “kapan”
tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada
kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Pengetahuan dab
persepsi pembaca terhadap waktu sejarah itu kemudian dipergunakan untuk
mencoba masuk kedalam suasana cerita.
c.

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah
dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap,
dan lain-lain yang tergolong latar spiritual. Disamping itu, latar sosial juga
berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya
rendah, menengah, atau atas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

4) Alur
Menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2010:113) plot atau alur adalah
cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan
secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya
peristiwa yang lain. Alur maju, kronologis, lurus atau progresif adalah alur yang
menampilkan peristiwa secara kronologis maju, runtut dari tahap awal, tengah,
hingga akhir (Hariyanto, 2000:9).
Tahapan plot dibagi menjadi tiga tahapan yaitu awal, tengah, dan akhir
(Nurgiyantoro, 2010:142). Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut sebagai
tahap perkenalan. Tahap perkenalan pada umumnya berisi sejumlah informasi
penting yang berkaitan dengan berbagai berbagai hal yang akan dikisahkan pada
tahap-tahap berikutnya. Fungsi pokok tahap awal (atau:pembukaan) sebuah cerita
adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan seperlunya khususnya yang
berkaitan dengan pelataran dan penokohan. Tahap tengah cerita yang dapat juga
disebut sebagai tahap pertikaian, menampilkan pertentangan dan atau konflik
yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin
mening

Dokumen yang terkait

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JEPUN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 1 13

PENDAHULUAN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 2 7

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL JEPUN Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 2 20

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

KOMPARASI CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN NOVEL SUPERNOVA KARYA DEE SERTA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

PENDAHULUAN Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Komparasi Citra Perempuan Dalam Novel La Barka Karya Nh. Dini Dan Novel Supernova Karya Dee Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 4

Nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel "ibuk," karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

0 8 163

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma.

3 26 138

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma

0 2 136