Deskripsi aktualisasi diri peserta didik kelas XI di SMK Negeri 4 Klaten tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya pada topik-topik bimbingan klasikal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI
PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK NEGERI 4 KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Alit Pidegso
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana deskripsi
aktualisasi diri dan memberikan informasi tentang topik-topik bimbingan klasikal
yang diperlukan untuk mengaktualisasi diri bagi peserta didik Kelas XI SMK
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek
penelitian adalah para siswa kelas XI SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran

2012/2013, sejumlah 65 orang.
Intrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun berdasarkan 13
aspek-aspek aktuaisasi diri menurut Maslow, yaitu (1) Mengamati realitas secara
efisien (2) Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri (3)
Spontanitas, kesedarhanaan, kewajaran (4) Fokus pada masalah-masalah di luar
diri mereka (5) Kebutuhan akan privasi dan independen (6) Berfungsi secara
otonom (7) Apresiasi yang senantiasa segar (8) Pengalaman-penglaman mistik
atau puncak (9) Minat sosial (10) Struktur watak demokratis (11) Perbedaan
antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk (12) Perasaan humor yang tidak
menimbulkan permusuhan, dan (13) Kreativitas. Teknik analisis data yang
digunakan adalah kategori aktualisasi diri berdasarkan penelitiaan acuan patokan
(PAP) tipe I. Kategori aktualisasi diri digolongkan menjadi lima ketegori yaitu
sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Hasilnya adalah 16 orang
(13,79%) memiliki tingkat aktualisasi diri sangat tinggi, 47 orang (40,51%) tinggi,
40 orang (34,48%) cukup, 10 orang (8,62%) rendah dan 3 orang (8%) sangat
rendah. Sedangkan hasil penelitiaan berdasarkan analisis tiap-tiap aspek
menunjukkan bahwa ada tiga aspek aktualisasi diri dengan presentasi tertinggi
yaitu aspek berfungsi otonom (60,34%) terdiri 50 orang pada kategori cukup,
struktur watak demokrasi (51,27%) terdiri dari 45 orang kategori tinggi dan
terdapat dua aspek aktualisasi diri dengan presentasi terendah yaitu penerimaan

umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri (47,41%) 40 kategori rendah,
kebutuhan akan privasi dan independen (38,79%) terdiri 38 orang kategori rendah.
Berdasarkan hasil penelitiaan tersebut disusun topik-topik bimbingan
klasikal untuk meningkatkan aktualisasi diri siswa-siswi Kelas XI SMK Negeri 4
Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Topik-topik bimbingan yang disusun
berdasarkan aspek-aspek aktualisasi diri dengan persentase rendah yaitu aspek
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri dan aspek
kebutuhan akan privasi dan independen.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF SELF ACTUALIZATION

OF XI GRADE STUDENTS IN SMK NEGERI 4 KLATEN
IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
AND THE IMPLICATIONS TO THE TOPIC OF CLASSICAL
GUIDANCE
Alit Pidegso
Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
The purpose of this study was to determine how the description of selfactualization and provided information on topics about classical guidance that
were necessary to actualize themselves for class XI students of SMK Negeri 4
Klaten in Academic Year 2012/2013.This research was a descriptive study using
survey method. Subjects were students of class XI SMK Negeri 4 Klaten in
Academic Year 2012/2013, that were 65 people.
The research instrument was a questionnaire which is based on 13 aspects
of self-actualization according to Maslow, namely (1) Observing reality
efficiently (2) General Admission on nature, other people and themselves (3)
Spontaneity , simplicity , fairness (4) Focus on problems outside themselves (5)
The need for privacy and independent (6) Functioning autonomously (7)
Appreciation that is always fresh (8) The experience of mystical or experience of
peak (9) Social Interests (10) The structure of democratic temperament (11) The
difference between means and goals, between good and bad (12) Humor that does
not give rise to hostility , and (13) Creativity . The data analysis technique used

the category of self-actualization by research reference benchmark type I.
Categories of self-actualization were classified into five categories that were very
high, high, enough, low, and very low. The result were 16 people (13.79%) had
very high level of self-actualization, 47 people (40.51%) hadhigh level of selfactualization, 40 people (34.48%) had enough of self-actualization, 10 people
(8.62 %)hadlow level of self-actualizationand 3 people (8%) hadvery low level of
self-actualization. While the results of the research based on analysis of each
aspect showed that there were three aspects of self-actualization with the highest
presentation aspects of autonomic function (60.34%) consisted of 50 people in
enough category, democratic character structure (51.27%) consisted of 45 in high
category and there are two aspects of self-actualization with the lowest
presentation is general acceptance of the nature, other people and themselves
(47.41%) 40 in low category, the need for privacy and independent (38.79%)
comprising 38 in low category .
Based on the results of the research, there were compiled guidance
classical topics to enhance self-actualization Class XI students of SMK Negeri 4
Klaten in Academic Year 2012/2013. The topics were arranged guidance on
aspects of self-actualization with a low percentage of the general acceptance of
the aspects of nature, other people and yourself, and aspects of the need for
privacy and independence.
viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI
PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK NEGERI 4 KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Alit Pidegso
NIM: 071114026


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI
PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK NEGERI 4 KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Alit Pidegso
NIM: 071114026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO
“Sabar terhadap rencana Tuhan adalah pengharapan.
Sabar terhadap diri sendiri adalah iman.
Sabar terhadap sesama itulah kasih.
Terkadang hidup memberi 100 alasan untuk menangis
Tapi...Tuhan memberi 1000 alasan untuk tersenyum tiap hari dengan kasih dan
suka cita-Nya.”

Kasih itu sederhana
Sesederhana kita saat mampu
tersenyum walaupun kita menderita
Sesederhana saat kita mampu
memberi maaf walaupun kita terluka

PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini aku persembahkan kepada yang terkasih:
1. Ayahanda Sutasmadi dan Bunda Endang Rochani Widayati
Terimakasih atas curahan kasih sayang dari lahir hingga kini, dengan tulus
ikhlas dan sabar memotivasi untuk menyelesaikan studi serta mempersiapkan

masa depan.
2. Mbak Ajeng Retsasi Rumantiningsih
Terimakasih atas empati dan dukungannya dalam meniti hidup di hari-hari ini
dan hari esok.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Oktober 2013

Peneliti

Alit Pidegso

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta :
Nama

: Alit Pidegso

NIM

: 071114026

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul:
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI PESERTA DIDIK
KELAS XI DI SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
berserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya, maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 24 Oktober 2013
Yang menyatakan

Alit Pidegso

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI
PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK NEGERI 4 KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Alit Pidegso
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana deskripsi
aktualisasi diri dan memberikan informasi tentang topik-topik bimbingan klasikal
yang diperlukan untuk mengaktualisasi diri bagi peserta didik Kelas XI SMK Negeri
4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek
penelitian adalah para siswa kelas XI SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013,
sejumlah 65 orang.
Intrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun berdasarkan 13 aspekaspek aktuaisasi diri menurut Maslow, yaitu (1) Mengamati realitas secara efisien (2)
Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri (3) Spontanitas,
kesedarhanaan, kewajaran (4) Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka (5)
Kebutuhan akan privasi dan independen (6) Berfungsi secara otonom (7) Apresiasi
yang senantiasa segar (8) Pengalaman-penglaman mistik atau puncak (9) Minat sosial
(10) Struktur watak demokratis (11) Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik
dan buruk (12) Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan, dan (13)
Kreativitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategori aktualisasi diri
berdasarkan penelitiaan acuan patokan (PAP) tipe I. Kategori aktualisasi diri
digolongkan menjadi lima ketegori yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan
sangat rendah. Hasilnya adalah 16 orang (13,79%) memiliki tingkat aktualisasi diri
sangat tinggi, 47 orang (40,51%) tinggi, 40 orang (34,48%) cukup, 10 orang (8,62%)
rendah dan 3 orang (8%) sangat rendah. Sedangkan hasil penelitiaan berdasarkan
analisis tiap-tiap aspek menunjukkan bahwa ada tiga aspek aktualisasi diri dengan
presentasi tertinggi yaitu aspek berfungsi otonom (60,34%) terdiri 50 orang pada
kategori cukup, struktur watak demokrasi (51,27%) terdiri dari 45 orang kategori
tinggi dan terdapat dua aspek aktualisasi diri dengan presentasi terendah yaitu
penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri (47,41%) 40 kategori
rendah, kebutuhan akan privasi dan independen (38,79%) terdiri 38 orang kategori
rendah.
Berdasarkan hasil penelitiaan tersebut disusun topik-topik bimbingan klasikal
untuk meningkatkan aktualisasi diri siswa-siswi Kelas XI SMK Negeri 4 Klaten
Tahun Ajaran 2012/2013.Topik-topik bimbingan yang disusun berdasarkan aspekaspek aktualisasi diri dengan persentase rendah yaitu aspek penerimaan umum atas
kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri dan aspek kebutuhan akan privasi dan
independen.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF SELF ACTUALIZATION
OF XI GRADE STUDENTS IN SMK NEGERI 4 KLATEN
IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
AND THE IMPLICATIONS TO THE TOPIC OF CLASSICAL GUIDANCE
Alit Pidegso
Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
The purpose of this study was to determine how the description of selfactualization and provided information on topics about classical guidance that were
necessary to actualize themselves for class XI students of SMK Negeri 4 Klaten in
Academic Year 2012/2013.This research was a descriptive study using survey
method. Subjects were students of class XI SMK Negeri 4 Klaten in Academic Year
2012/2013, that were 65 people.
The research instrument was a questionnaire which is based on 13 aspects of selfactualization according to Maslow, namely (1) Observing reality efficiently (2)
General Admission on nature, other people and themselves (3) Spontaneity ,
simplicity , fairness (4) Focus on problems outside themselves (5) The need for
privacy and independent (6) Functioning autonomously (7) Appreciation that is
always fresh (8) The experience of mystical or experience of peak (9) Social Interests
(10) The structure of democratic temperament (11) The difference between means
and goals, between good and bad (12) Humor that does not give rise to hostility , and
(13) Creativity . The data analysis technique used the category of self-actualization by
research reference benchmark type I. Categories of self-actualization were classified
into five categories that were very high, high, enough, low, and very low. The result
were 16 people (13.79%) had very high level of self-actualization, 47 people
(40.51%) hadhigh level of self-actualization, 40 people (34.48%) had enough of selfactualization, 10 people (8.62 %)hadlow level of self-actualizationand 3 people (8%)
hadvery low level of self-actualization. While the results of the research based on
analysis of each aspect showed that there were three aspects of self-actualization with
the highest presentation aspects of autonomic function (60.34%) consisted of 50
people in enough category, democratic character structure (51.27%) consisted of 45
in high category and there are two aspects of self-actualization with the lowest
presentation is general acceptance of the nature, other people and themselves
(47.41%) 40 in low category, the need for privacy and independent (38.79%)
comprising 38 in low category .
Based on the results of the research, there were compiled guidance classical topics to
enhance self-actualization Class XI students of SMK Negeri 4 Klaten in Academic
Year 2012/2013. The topics were arranged guidance on aspects of self-actualization
with a low percentage of the general acceptance of the aspects of nature, other people
and yourself, and aspects of the need for privacy and independence.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus,
berkat kasih karunia-Nya skripsi ini dapat terselesaiakan. Skripsi ini dapat terwujud
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu peneliti menghaturkan banyak
terimakasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., Psi., M.A sebagai Sekretaris Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.

Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd, M.A selaku dosen pembimbing penulisan
skripsi, yang dengan sabar memberikan petunjuk dan arahan sampai skripsi
ini terselesaikan.

4. Kepala SMK Negeri 4 Klaten beserta para guru, karyawan, dan siswa-siswi
yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.
5. Semua teman-teman angkatan 2007 yang telah bersama-sama dalam suka
dan duka untuk merajut masa depan.
6. Berbagai pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang secara
langsung

maupun

tidak

langsung

memberikan

kontribusi

dalam

penyelesaian skripsi ini.
Teriring doa, atas budi baik berbagai pihak tersebut semoga kasih karunia,
damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus senantiasa menyertai.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Ibarat tiada gading yang tak retak, skripsi ini terdapat kekurangan, maka tegur
sapa yang membangun peneliti terima dengan senang hati. Namun demikian semoga
skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT ...............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xv
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
E. Batasan Istilah .......................................................................................... 10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Aktualisasi Diri .................................................................................. .. 11
B. Remaja .................................................................................................... 26
C. Bimbingan Klasikal ................................................................................ 32
D. Peran konselor Membantu Siswa dalam Proses Aktualisasi diri………..37
E. Bimbingan Konseling SMK Negeri 4 Klaten ......................................... 41

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................42
B. Subyek Penelitian ................................................................................42
C. Alat pengumpulan Data .......................................................................44
1. Kisi-Kisi kuesioner aktualisasi Diri ...............................................44
2. Norma Skoring ...............................................................................46
3. Format Pertanyaan .........................................................................46
4. Penentuaan Skor .............................................................................46
D. Validitas ..............................................................................................47
1. Validitas kuesioner .........................................................................47
2. Uji coba alat ukur ...........................................................................48
3. Uji koefisiensi korelasi atau daya beda ..........................................48
4. Reliabilitas kuesioner .....................................................................51
E. Prosedur Pengumpulan Data ...............................................................53
F. Teknik Analisas Data…………………………………………………55
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................62
B. Pembahasan …………………………………………………………..70
BAB V. Topik-Topik Bimbingan Klasikal yang Relevan ………………………..83
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................112
B.

Saran ................................................................................................115

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................116

x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Kisi-kisi Kuesioner Aktualisasi Diri............................................................................44
Norma Skoring.............................................................................................................46
Rincian Item valid dan Gugur.....................................................................................50
Klasifikasi koefisien Korelasi Reliabilitas validitas suatu alat tes .............................51
Jadwal Kegiatan Penelitian..........................................................................................54
Rekapitulasi hasil penelitian Deskripsi Aktualisasi Diri berdasarkan PAP tipe1.......64
Rekapitulasi Peningkata hasil penelitian PAP tipe1...................................................68
Usulan topik-topik bimbinga.......................................................................................84

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Individu secara alamiah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
untuk dapat mengaktualisasi diri. Maslow (dalam Schult, 1991:93)
menyatakan bahwa pribadi yang mengaktualisasikan diri adalah pribadi
yang sehat secara psikologis, sebagai tingkat perkembangan yang paling
tinggi dan penggunaan semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan
kapasitas. Maslow juga melukiskan aktualisasi diri sebagai kemampuan
seseorang untuk mengembangkan pribadi dan potensinya secara nyata
mampu mengambil keputusan dengan baik dan dapat menikmati kehidupan
pada umumnya.
Setiap individu perlu mengaktualisasikan diri dengan alasan agar dapat
lebih menikmati hidup karena mampu mengambil manfaat dari hidup, bisa
menghargai kehidupan, bisa menerima diri apa adanya, mempunyai harga
diri yang baik, bisa menghargai orang lain, dan bisa mengatasi konflik yang
terjadi pada dirinya. Individu yang tidak bisa menikmati hidup, selalu
menyalahkan diri sendiri atau tidak bisa menerima dirinya sendiri, tidak bisa
menghargai orang lain, dan tidak bisa mengatasi konflik yang terjadi pada
dirinya sendiri (Maslow dalam Goble, 1987:65-67).
Individu yang mengaktualisasikan dirinya memiliki ciri-ciri tertentu,
yakni terpuaskan kebutuhan dasar, bisa menggunakan kapasitas kehidupan
secara positif, termotivasi oleh nilai-nilai tertentu yang diperjuangkan,

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

memahami dirinya sendiri, merupakan suatu proses, dan terhindarnya diri
dari kecemasan, ketakutan, dan pesimisme. Bagi setiap individu kebutuhankebutuhan instinktif mendorong untuk bertumbuh dan berkembang, untuk
mengaktualisasikan diri, untuk menjadi semuanya sejauh kemampuan
(Maslow dalam Goble, 1987:50-110). Maslow mengilustrasikan kebutuhankebutuhan tersebut seperti yang terdapat dalam piramida sebagai berikut ini.
HIERARKI KEBUTUHAN
MENURUT ABRAHAM MASLOW
Aktualisasi Diri

Harga diri
Penghargaan dari orang lain

Cinta & rasa memiliki-dimiliki

Perlindungan dan rasa aman

Fisiologis
Udara, air, makanan, tempat berteduh, tidur, seks
Gambar 1. Teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

Kemampuan individu dalam mengaktualisasikan diri diperlukan
beberapa prasarat. Prasyarat

untuk mencapai aktualisasi diri ialah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar sebelumnya yaitu: (a) Kebutuhankebutuhan fisiologis, meliputi kebutuhan akan makanan, minum, udara,
tempat tinggal, tidur, dan seks.

(b) Kebutuhan-kebutuhan akan

perlindungan dan rasa aman, meliputi kebutuhan-kebutuhan yang meliputi
akan jaminan, stabilitas, perlindungan, bebas dari rasa ketakutan dan
kecemasan. (c) Kebutuhan cinta dan rasa memiliki-dimiliki, meliputi
kebutuhan akan kasih sayang, merasa diterima dan dicintai serta mampu
mencintai atau memiliki cinta. (d) Kebutuhan akan harga diri dan
penghargaan dari orang lain, meliputi kebutuhan akan penghargaan dari
orang-orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri (Schultz, 1991:90).
Apabila individu telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan maka akan
didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling tinggi yaitu akutualisai
diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mendorong manusia untuk bertumbuh
dan berkembang dengan memanfaankan secara penuh bakat, kapasitaskapasitas dan potensi-potensi yang ada pada diri manusia serta melakukan
yang terbaik yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertinggi
yakni menjadi pribadi yang bisa mengaktualisasikan diri. Potensi
pertumbuhan dan kesehatan psikologis dimiliki manusia sejak lahir. Potensi
tersebut dipenuhi atau teraktualisasikan tergantung pada kekuatan-kekuatan
individual dan sosial yang menunjang untuk maju atau menghambat
aktualisasi diri (Duane Schultz 1991:93). Demikian juga remaja harus
mengaktualisasikan dirinya untuk menemukan jati dirinya sehingga bisa
menyesuaikan diri terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

secara optimal, antara lain mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab (Hurlock 1996:9). Remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak
ke masa dewasa disertai perubahan secara fisik maupun psikologis. Surya
(1983: 73) menguraikan, penggunaan istilah remaja untuk menyebutkan
masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada yang memberi
istilah: puberty (Inggris), puberteit (Belanda), pubertas (latin), yang berarti
kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian. Ada
pula yang menggunakan istilah Adulescentio (Latin). Batasan remaja, adalah
masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Gunarsa (1978: 82–86) mengutarakan ciri-ciri remaja, sering kali
mengalami kegelisahan, terjadi pertentangan-pertentangan di dalam diri
mereka, berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya,
keinginan menjelajah ke alam sekitar lebih luas, mengkhayal dan berfantasi,
dan keinginan untuk berdiri sendiri tetapi kenyataannya belum mampu
terlepas dari keluarga. Hurlock (1996:207-209) mengutarakan ciri-ciri masa
remaja sebagai periode yang penting, periode peralihan, periode perubahan,
usia bermasalah, mencari identitas, menimbulkan ketakutan, masa yang
realistik, dan ambang masa dewasa.
Havighurst (dalam Hurlock, 1996:10) mengutarakan tugas-tugas
perkembangan sepanjang rentang kehidupan, bagi masa remaja adalah
mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria dan wanita, menerima

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif, mengharapkan
dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya,
mempersiapkan karier ekonomi, mempersiapkan perkawinan dan keluarga,
dan memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku mengembangkan ideologi.
Berdasarkan pengertian, ciri-ciri dan tugas perkembangan remaja,
maka

dapat

diketahui

bahwa

remaja

dalam

pertumbuhan

dan

perkembangannya menghadapi perubahan-perubahan dan permasalahannya
dalam proses pencapaian aktualisasi diri perlu mendapat pendampingan.
Jika remaja dalam menghadapi perubahan-perubahan dan permasalahan
dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak mendapat bimbingan
secara baik dan benar, maka dapat terhambat pertumbuhan dan
perkembangannya untuk menjadi pribadi yang sehat, yakni pribadi yang
mampu mencapai perkembangan yang paling tinggi dan mampu
menggunakan semua bakat yang dimiliki, pemenuhan semua kualitas dan
kapasitas diri. Hurlock (1996:209) menyatakan semua tugas perkembangan
pada masa remaja dipusatkan pada pusaka penanggulangan sikap dan pola
perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk
menghadapi masa dewasa. Berdasarkan uraian tersebut maka remaja perlu
mendapat pendampingan untuk memasuki masa dewasa.
Beberapa pihak yang memiliki peranan mendampingi remaja dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan agar mampu mengaktualisasikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

diri adalah keluarga, masyarakat, dan sekolah. Berdasarkan informasi dari
Dra. Woro Ari Cendani selaku guru Bimbingan dan Konseling SMK Negeri
4 Klaten, salah satu keterlibatan guru Bimbingan dan Konseling di sekolah
dalam membantu siswa mengaktualisasikan diri di antaranya adalah: (a)
mengarahkan para peserta didik untuk bisa mengaktualisasikan dirinya
secara positif, (b) memotivasi peserta didik dalam mengaktualisasikan diri,
(c) menjadi mediasi bagi peserta didik dalam menghargai orang, (d)
membina peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya sehingga bisa
menyesuaikan diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain,

dan

(e)

mempercayai

peserta

didik

bahwa

klien

mampu

mengaktualisasi diri.
Para peserta didik SMK Negeri 4 Klaten yang masih dalam kategori
remaja dipandang perlu mendapat pendampingan dalam mengaktualisasi
diri. Peserta didik SMK Negei 4 Klaten dituntut peran sertanya mewujudkan
visi, misi, dan tujuan SMK Negeri 4 Klaten. Visi: Terciptanya SMK Negeri
4 Klaten yang berkarakter mulia, unggul, dan berprestasi. Misi: (a)
menciptakan tenaga profesional yang Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, (b) menciptakan tenaga kerja menengah yang trampil, mandiri, dan
mampu bersaing di era global, (c) menyiapkan tamatan untuk studi lanjut.
Tujuan: (a) meningkatkan status SMK Negeri 4 Klaten dari taraf nasional ke
taraf internasional, (b) meningkatkan kualifikasi tenaga kependidikan, (c)
meningkatkan kualitas sarana prasarana sesuai standar sarana prasarana, (d)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

meningkatkan prestasi kegiatan kesiswaan, (e) meningkatkan pemasaran
tamatan, dan (f) meningkatkan kualitas hasil belajar peserta diklat.
Mempelajari visi, misi, dan tujuan SMK Negeri 4 Klaten tersebut di
atas, para peserta didik SMK Negeri 4 Klaten sebagai remaja harus
mengaktualisasi

diri,

karena

dengan

mengaktualisasi

diri

akan

menggunakan semua bakat yang dimiliki dan mengembangkan pribadi dan
potensinya yang akan membantu dalam mencapai visi, misi, dan tujuan,
maka peneliti sebagai calon konselor tertarik untuk membantu para remaja
dalam

menemukan

dan

mengatasi

permasalahannya,

dengan

memasyarakatkan arti dan pentingnya menjadi pribadi yang sehat kepada
peserta didik Kelas XI SMK Negeri 4 Klaten Tahun pelajaran 2012/2013
agar mampu mencapai aktualisasi diri dalam berbagai kehidupannya, baik
sekolah, karier, bersosialisasi, memahami diri sendiri maupun orang lain,
serta keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

B. Perumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang
aktualisasi diri peserta didik Kelas XI SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran
2012/2013, dan melihat implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan
klasikal yang perlu diberikan untuk meningkatkan aktualisasi diri peserta
didik. Secara khusus pertanyaan yang ingin dijawab adalah sebagai berikut.
1.

Bagaimanakah deskripsi aktualisasi diri pada peserta didik Kelas XI SMK
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

8

Topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang sesuai diberikan
berdasarkan uji aspek untuk meningkatkan aktualisasi diri peserta didik
Kelas XI SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Mengetahui bagaimana deskripsi aktualisasi diri peserta didik Kelas XI
SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Memberikan informasi tentang topik-topik bimbingan klasikal yang
diperlukan untuk mengaktualisasi diri bagi peserta didik Kelas XI SMK
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik
secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan tentang teori
aktualisasi diri dan pengalaman-pengalaman yang mendukung untuk
memahami tingkat aktualisasi diri bagi siswa-siswa Kelas XI SMK
Negeri 4 Klaten .
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai
berikut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

a. Guru pembimbing
1) Guru Pembimbing dapat memperoleh informasi tentang
deskripsi aktualisasi diri peserta didik Kelas XI SMK Negeri
4 Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.
2) Guru Pembimbing dapat memperoleh informasi yang dapat
digunakan dalam mendampingi peserta didik Kelas XI SMK
Negeri

4

Klaten

Tahun

Ajaran

2012/2013

untuk

mengaktualisasikan dirinya.
3) Guru Pembimbing dapat menyusun topik-topik bimbingan
klasikal yang sesui dengan peserta didik Kelas XI SMK
Negeri

4

Klaten

Tahun

Ajaran

2012/2013

untuk

mengaktualisasikan diri.
b. Peneliti Lain
Peneliti lain dapat memperoleh masukan-masukan yang
bermanfaat bagi penelitian yang berkaitan dengan topik ini.
c. SMK Negeri 4 Klaten
Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi SMK Negeri 4
Klaten untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan SMK
Negeri 4 Klaten.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

E. Batasan Istilah
1. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan
pribadi dan potensinya secara nyata mampu mengambil keputusan dengan
baik dan dapat menikmati kehidupan pada umumnya.
2. Bimbingan Klasikal merupakan bimbingan yang diberikan kepada siswa
dalam satuan kelas. Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk
menunjuang perkembangan optimal bagi diri siswa. Kegiatan bimbingan
klasikal dilaksanakan sejalan dengan topik-topik yang telah direncanakan
berdasarkan kebutuhan siswa agar dapat memenuhi tugas perkembangan
siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri atau pribadi yang teraktualisasikan dilukiskan oleh
Maslow (dalam Goble, 1987: 48) sebagai penggunaan dan pemanfaatan
secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi, dan sebagainya.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan individu untuk mewujudkan dirinya
sebagai apa yang ada dalam kemampuannya, atau kebutuhan individu
untuk menjadi apa saja menurut kemampuan atau potensi yang dimiliki.
Lebih lanjut Maslow mengutarakan pribadi yang teraktualisasikan
memenuhi dirinya dan melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya.
Pribadi yang teraktualisasikan merupakan contoh tepat spesies manusia,
wakil kelompok yang kemudian oleh Maslow disebut “pucuk yang tumbuh
mekar” (the “growing tip”).
Proses aktualisasi merupakan perkembangan atau penemuan jati diri
dan mekarnya potensi yang ada atau yang terpendam. Maslow
mengusulkan istilah yang lebih jelas adalah “menjadi manusiawi secara
penuh” (dalam Goble, 1987: 51). Selaras dengan proses aktualisasi
tersebut, Maslow mengutarakan dalam pandangan humanistik ini, manusia
memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka capai. Lebih
lanjut Maslow berpendapat bahwa apabila kita dapat melepaskan potensi
itu, maka kita semua dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

ditemukannya dalam orang-orangnya yang mengaktualisasikan diri.
Aktualisasi diri bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan
potensi, bakat, dan pembawaan yang dimiliki secara maksimal, sehingga
membawa kebahagiaan diri dan orang lain, dan terhindar dari
kecenderungan-kecenderungan ke arah gangguan-gangguan psikologis,
neurosis atau psikosis. Aktualisasi diri merupakan upaya untuk menjadi
yang terbaik sesuai dengan bidang atau potensi yang dimiliki, juga
melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Pengertian aktualisasi diri yang diutarakan oleh Maslow (dalam
Goble, 1987: 48) di atas, diperkuat oleh pendapat Rogers. Mengutarakan,
mengenai

kepribadian yang sehat, yakni kepribadian yang bukan

merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah
bukan suatu tujuan.

Selaras pendapat tersebut, aktualisasi diri juga

berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau
statis.

Aktualisasi

diri adalah

proses

menjadi

diri

sendiri

dan

mengembangkan sifat-sifat serta potensi-potensi psikologisnya yang unik.
Aktualisasi diri merupakan suatu proses yang sukar dan kadang-kadang
menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan, dan
pecutan terus menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Aktualisasi
diri merupakan keberanian untuk ada. Hal ini berarti meluncurkan diri
sendiri sepenuhnya ke dalam arus kehidupan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Berdasarkan uraian di atas, berikut ini diuraikan ciri-ciri orang yang
mengaktualisasikan diri.
2. Ciri-Ciri Orang Mengaktualisasikan Diri
Maslow (dalam, Goble 1987:51-67) mengutarakan ciri-ciri orang yang
mengaktualisasikan diri di antaranya sebagai berikut:
a. Melihat hidup secara jernih, apa adanya bukan merupakan keinginan
mereka. Mereka tidak bersikap emosional, namun bersikap objektif
terhadap hasil-hasil pengamatan mereka.
b. Tidak

membiarkan

harapan-harapan

dan

hasrat-hasrat

pribadi

menyesatkan pengamatan mereka.
c. Tegas dan memiliki pengertian yang jelas tentang yang benar dan salah.
d. Memiliki sifat rendah hati, mampu mendengarkan orang lain dengan
penuh kesabaran, mau mengakui bahwa mereka tidak tahu segalagalanya dan orang lain akan mampu mengajari mereka sesuatu.
e. Lebih sedikit dicemari oleh hasrat-hasrat, kecemasan, ketakutan, harapan,
optimisme palsu atau pun pesimisme.
f. Melaksanakan pekerjaan dengan baik.
g. Kreatif, fleksibel, berani, terbuka, dan rendah hati.
h. Tidak malu-malu; individu, lebih ekspresif, wajar dan polos, tidak
merasa perlu menyembunyikan perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran
mereka, atau bertingkah laku dibuat-buat.
i. Pekerja keras.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

j. Memiliki kadar konflik dirinya yang rendah, tidak berperang melawan
dirinya sendiri, dan memiliki lebih banyak energi untuk tujuan-tujuan
yang produktif.
k. Memiliki kemerdekaan psikologis, mampu mengambil keputusankeputusan sendiri sekalipun melawan pendapat khalayak ramai.
l. Lebih menikmati hidup, bukan karena bebas dari segala derita, kesedihan
dan kesulitan, melainkan karena mereka lebih mampu mengambil
manfaat dari hidup.
m. Mempunyai lebih banyak minat.
n. Lebih peka terhadap keindahan.
o. Tidak pernah bosan hidup.
p. Tidak takut pada lingkungan, tidak takut pada diri sendiri, menerima diri
dan fitrahnya secara filosofis.

Selaras dengan pengertian aktualisasi diri dan ciri-ciri orang mengaktualisasi diri, maka aktualisasi diri meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut.
3. Aspek-aspek Aktualisasi Diri
Schultz (1991:98), mengutarakan sifat umum orang-orang yang
mengaktualisasikan-diri, menurut definisi, mereka telah cukup memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah secara teratur: kebutuhankebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, dan penghargaan.
Mereka bebas dari psikosis, neurosis, atau gangguan-gangguan patologis
lain. Mereka merupakan model pematangan dan kesehatan, memenuhi diri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

mereka dengan menggunakan kapasitas-kapasitas dan kualitas-kualitas
mereka sepenuhnya.
Maslow (dalam Schultz 1991: 99) mengemukakan sejumlah sifat
khusus yang menggambarkan pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri sebagai
berikut.
a. Mengamati realitas secara efisien
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengamati objek-objek dan
orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang
dunia hanya sebagaimana mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka
melihatnya sebagaimana adanya. Bagian dari persepsi objektif ini, Maslow
berpendapat bahwa pengaktualisasi-diri adalah hakim-hakim yang teliti
terhadap orang-orang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan
dan ketidakjujuran.
b. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka,
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atau
kesusahan. Tidak terlampau banyak memikirkan kelemahan-kelemahan
atau cacat-cacat yang mereka miliki, tidak merasa malu atau merasa
bersalah. Mereka menerima kodrat mereka sebagaimana adanya, tidak
harus mengubah atau memalsukan diri mereka. Mereka tidak defensif dan
tidak bersembunyi di belakang topeng-topeng atau peranan-peranan sosial.
Mereka santai dan puas puas dengan diri mereka dan penerimaan ini
berlaku bagi semua tingkat kehidupan. Menerima selera hawa nafsu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

mereka tanpa rasa malu atau minta maaf, dan mereka menerima tingkattingkat cinta dan memiliki, penghargaan, dan harga diri mereka. Pada
umumnya mereka juga sabar terhadap kelemahan dari orang-orang yang
mereka kenal, tentu saja kelemahan-kelemahan dari seluruh spesies
manusia.
c. Spontanitas, kesedarhanaan, kewajaran
Semua segi kehidupan, pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bertingkah
laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Mereka tidak harus
menyembunyikan emosi-emosi mereka, tetapi dapat memperlihatkan
emosi-emosi tersebut dengan jujur. Orang-orang ini bertingkah laku secara
kodrati,

yakni

sesuai

dengan

kodrat

mereka.

Pengaktualisasi-

pengaktualisasi diri juga bijaksana dan penuh perhatian terhadap orangorang lain.
d. Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri mencintai pekerjaan mereka
dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka.
Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan
untuk mendapat penghasilan. Melalui dedikasi yang hebat ini pada
pekerjaan, pengaktualisasi-pengaktualisasi diri dapat mencapai atau
memenuhi metakebutuhan-kebutuhan. Mereka tidak melakukan pekerjaan
untuk mendapatkan uang, popularitas, atau kekuasaan, tetapi karena
pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan-metakbutuhan, menantang dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka, menyebabkan mereka
bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling tinggi, dan
membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan
apa.
e. Kebutuhan akan privasi dan independensi
Orang-orang yang mengaktualisasikan-diri memiliki suatu kebutuhan yang
kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak menjauhkan diri dari
kontak dengan manusia, mereka rupanya tidak membutuhkan orang-orang
lain. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasankepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri
dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan mereka sangat egosentris dan
terarah kepada diri mereka sendiri. Ini berarti mereka memiliki
kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan, dan
melaksanakan dorongan dan disiplin mereka sendiri.
Sebaliknya orang-orang neurotis biasanya secara sangat emosional
tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan di mana mereka tidak
memiliki suatu perasaan diri yang kuat maka mereka bersandar pada
orang-orang lain untuk bantuan ide-ide, nilai-nilai, dan tingkah lakutingkah laku. Mereka dapat dianggap parasit; mereka berpikir dan
bertindak sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan orang-orang lain, orang tua,
pengkotbah-pengkotbah, atau propagandis-propagandis. Perasaan diri
mereka hanya merupakan suatu pemantulan dari orang-orang lain dan
bukan suatu hasil dari perkembangan mereka sendiri yang otonom.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

f. Berfungsi secara otonom
Erat hubungannya dengan kebutuhan akan privasi dan independen ialah
preferensi dan kemampuan pengaktualisasi-pengaktualisasi diri untuk
berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik. Mereka
tidak lagi didorong oleh motif-motif kekurangan, maka tidak tergantung
pada dunia yang nyata untuk kepuasan mereka karena pemuasan dari
motif-motif pertumbuhan datang dari dalam. Perkembangan mereka
tergantung pada potensi-potensi dan sumber-sumber dari dalam mereka
sendiri. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat berdiri sendiri
dan tingkat otonomi mereka tinggi menaklukkan mereka, agak tidak
mempan terhadap krisis-krisis atau kerugian-kerugian. Orang-orang yang
tidak mengaktualisasikan diri sangat tergantung pada dunia yang nyata
untuk pemuasan motif-motif kekurangan.
g. Apresiasi yang senantiasa segar
Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri senantiasa menghargai pengalamanpengalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman-pengalaman itu
terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan
terpesona, dan kagum. Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri memiliki
kemampuan untuk menghargai pengalaman-pengalaman dan tidak menjadi
puas atau bosan oleh pengalaman-pengalaman hidup. Mereka senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Kerap kali pengalaman-pengalaman mereka yang menggembirakan adalah
kegiatan-kegiatan setiap hari yang kurang penting, peristiwa-peristiwa
yang mungkin malahan tidak diperhatikan oleh orang-orang yang kurang
sehat.
h. Pengalaman-pengalaman mistik atau “puncak”
Ada

kesempatan-kesempatan

di

mana

orang-orang

yang

mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan
terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalamanpengalaman keagamaan yang mendalam. Selama pengalaman-pengalaman
puncak ini, yang dianggap Maslow adalah biasa di kalangan-kalangan
sehat, diri dilampaui, dan orang itu digenggam oleh suatu perasaan
kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa
tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan atau menjadi.
i. Minat sosial
Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri memiliki perasaan empati dan afeksi
yang kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk
membantu kemanusiaan. Mereka adalah anggota-anggota dari satu
keluarga – bangsa manusia – dan memiliki suatu perasaan persaudaraan
dengan setiap anggota lain dalam keluarga. Ini semacam persaudaraan
khusus, seperti sikap dari seorang saudara atau saudari yang lebih tua
terhadap sanak saudara sekandung yang lebih muda. Tidak dapat
dikatakan

bahwa

pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri

merasa

suatu

pertalian keluarga dengan semua orang, karena mereka berbeda secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

mencolok dari orang-orang biasa. Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri
mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal-hal dengan lebih baik
daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahami halhal itu dengan lebih jelas. Mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau
marah karena tingkah laku orang-orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar
tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
j. Hubungan antar pribadi
Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri mampu mengadakan hubungan yang
lebih kuat dengan orang-orang lain daripada orang-orang yang memiliki
kesehatan jiwa yang biasa. Mereka mampu memiliki cinta yang lebih
besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih
sempurna dengan individu-individu lain.
Pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri berbudi baik dan sabar terhadap
orang-orang lain, khususnya terhadap anak-anak. Akan tetapi, meskipun
mereka merasa kasihan dan cinta terhadap kemanusiaan pada umumnya,
namun mereka dapat menjadi kasar dan tidak jarang kejam terhadap
orang-orang yang terlalu kritis, congkak, atau sombong. Kebencian sekalisekali terhadap beberapa individu ini tidak mengurangi perasaan kasihan
mereka yang umum terhadap umat manusia. Cinta yang dirasakan oleh
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri terhadap orang lain adalah suatu cinta
khusus (being-love), bukan karena didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
karena kekurangan (deficiency-love), khusunya oleh kekurangan kepuasan
akan kebutuhan memiliki dan cinta. Karena orang-orang yang sehat tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

memiliki suatu tingkat dependens