HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN AGRESIVITAS PADA ATLET SUMUT BELADIRI TARUNG DERAJAT TAHUN 2013.

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN AGRESIVITAS
PADA ATLET SUMUT BELADIRI
TARUNG DERAJAT
TAHUN 2013

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

TAUFIK MULIA HSB
NIM. 071266210005

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

PERSEMBAHAN
“Allah meninggikan de
derajat orang-orang yang beriman diant

iantara kamu dan
orang-orang yang berilmu
rilmu beberapa derajat, Allah Maha
ha Mengetahui
M
apa
yang kamu kerjakan”
(QS:Al-Mujaadillah)
Syukur Alhamdulillah
llah karena hidayah, rahmad dan cinta-M
Mu ya Allah
telah kugapai cita-citaku
Ayah........Ibu.....
dini tetesan
tesan keringatmu telah berhasil kuwujudk
judkan
Da
Dalam
bentuk impian yang nyata
du tahu semua yang

ng ananda
ana
lakukan belum cukup untuk membalas
me
semua
pengorbananmu
Ayah........ibu.....
Hari
ri ini
in hari bahagiaku juga bahagiamu
Hari ini kuraih gelarku
Hari ini
ni kubasuh
k
semua keringat dan peluhmu
hmu
durantai indah menjadi
jadi untaian kalimat yang asku persemba
mbahkan untukmu
Ayah.......Bunda dan

Tatkala aku
ku menimba ilmu, engkau peras keringa
ngatmu

dini dengan bekal nasehat
na
yang kalian tanamkan, aku mulai
mu mencapai
jalanku
Demi cita-ci
citamu menjadikanku orang yang berha
erhasil
Menuju
nuju masa depan yang telah menantiku.
Disetiap senyuman
man kebahagiaanku yang tercapai harus
rus kusadari
sepenuhnya
darena
rena siapa, oleh siapa dan untuk siapa

Yang telah terhias
as satu
s
kemenangan demi satu persemba
mbahan terbaik
untukmu
Ayahh dan
da Bundaku serta keluarga besarku
rku
Terima kasih atas semua
semu pengorbanan, cinta dan kasihh sayangmu
sa
yang
tulus
Yang
ng takkan
ta
pernah terlupakan oleh masa
Semoga Allah memberi
mberiakan rahmad dan karunia-Nya kepada

kepa kita semua
A
Amin
Ya Rabbal Alamin
Buat yang teristimewa:
wa:
Ayahanda : Alm. H. Mgr.
M Amastua Hsb
Ibunda
: Hj. Herriya
rriyati Hrp
Abangda : Armenn Muda
M
Hsb SH, Mustapa Rudi Hsb,
Hsb Rasyidin
Hsb Amd,
md, bagun
b
Setia Hsb Spd MOr
dakanda : Syamsii dhairani

d
Hsb Amd, Sahroni Hsbb Amd,
A
Sri
Fujianti
nti Spd.
Spd
Adinda
: Mahrani
ni S
Spd

Taufik
ufik Mulia Spd

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hubungan Kecemasan
dengan Agresivitas pada Atlet Sumut Beladiri Tarung Derajat tahun 2013.
Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2.

Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED, Drs. Suharjo, M.Pd
selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II
FIK UNIMED, Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku pembantu Dekan III FIK UNIMED, Drs.
Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO, Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan PKO

3.

Bapak Drs. H. Bakti Sitepu selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4.


Dosen Pengarah I Ibu Dr. Rahma Dewi, M. Pd dan pengarah II Bapak Mahmudin, S. Pd,
M. Pd yang telah memberikan arahan dan membimbing penyelesaian skripsi ini dan
seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.

5.

Bu Nisma Harahap, AM.Pd dan seluruh Pegawai Tata Usaha FIK UNIMED, terutama
kepada Kak Ria yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama
melakukan perkuliahan di FIK UNIMED.

6.

Seluruh staf edukatif dan administratif FIK Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.

7.

Yusril Efendi, Spd, selaku sekretaris Pengprov Tarung Derajat, Abdul Jamil, selaku kepala
Pelatih Tarung Derajat Sumut dan akang Hizrah Syaputra Spd yang telah memberikan

saran, fasilitas dan tempat penelitian.

8.

Teristimewa kepada Ayahanda (Alm. H. Mgr. Amastua Hasibuan) dan Ibunda tercinta (Hj.
Herryati Harahap) yang telah mengasuh dan membesarkan penulis atas kesabaran dan
kemurahan hatinya, serta memberikan jalan terbaik pada penulis, membimbing dan
membiayai serta mendoakan hingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

9.

Teristimewa kepada abangku tercinta Armen Muda Hasibuan, SH beserta istri, Mustafa
Rudi Hasibuan beserta istri, Rasyidin Hasibuan, Amd beserta istri, dan Bagun Setia, Spd,
MOr, beserta istri.

10. Teristimewa kepada kakakku tercinta Syamsi Khairani Hasibuan, Amd beserta suami,
Sahroni Hasibuan, Amd kep beserta suami, Sri fujianti, Spd beserta suami.
11. Sahabatku Jespin Fentha Sidabutar, Nuris Alkhoir, Rico Nandek, M. Idrus, , Jagodang Hrp,
Spd, Yosrafikah NurSah.S, Spd yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO ’07 yang telah banyak membantu

dan memberikan masukan dalam menyusun skripsi.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak
terima kasih.
14. Yang tersayang adinda (Mahrani, Spd) yang telah banyak membantu dengan penuh
kesabaran dan kemurahan hati.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan, Maret 2013
Penulis,
Taufik Mulia Hasibuan
NIM. 071266210005

ABSTRAK

TAUFIK MULIA HSB. ” Hubungan Kecemasan dengan Agresivitas pada Atlet Sumut
Beladiri Tarung Derajat Tahun 2013”.
( Pembimbing Skripsi : H. BAKTI SITEPU)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang hubungan yang antara
kecemasan dan agresivitas pada atlet beladiri Tarung Derajat tahun 2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan metode deskriptif menggunakan
skala yang populasinya adalah atlet tarung derajat. Teknik perolehan sampel yang digunakan
adalah Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel pada populasi yang memenuhi syarat
untuk subyek penelitian/ memilih subyek penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya, sebagai sampel penelitian sebanyak 10 orang. Instrumen penelitian adalah
angket/kuesioner tertutup karena sudah disediakan jawaban dalam bentuk pilihan. Angket yang
digunakan sebagai pengumpul data sebelumnya telah dinyatakan valid dan reliabel.
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi productmoment diperoleh bahwa rhitung = 0,813 > rtabel = 0,632 untuk N = 10 untuk taraf signifikansi
0,05. Hasil rhitung yang diperoleh dapat diinterpretasikan bahwa variabel X dan variabel Y
memiliki korelasi yang tinggi. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t korelasi diperoleh
bahwa thitung = 3,93 sedangkan untuk dk = (n-2) = (10-2) = 8 diperoleh harga ttabel(t1-1/2 α ) = t(0,975)
= 2,31. Setelah dibandingkan thitung dengan ttabel(t1-1/2 α ) untuk taraf signifikansi 0,05 maka
diperoleh thitung > ttabel(t1-1/2), sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara kecemasan dan agresivitas pada atlet beladiri Tarung Derajat tahun 2013.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................7
C. Pembatasan Masalah..............................................................................8
D. Rumusan Masalah..................................................................................8
E. Tujuan Penelitian...................................................................................8
F. Manfaat Penelitian.................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................10
A. Kajian teoritis........................................................................................10
1. Hakikat Agresivitas........................................................................10
2. Hakikat Kecemasan........................................................................15
B. Kerangka Berpikir..................................................................................23
C. Hipotesis................................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................25
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................25
1. Lokasi Penelitian.............................................................................25
2. Waktu Penelitian.............................................................................25
B. Populasi dan Sampel..............................................................................25
1. Populasi...........................................................................................25
2. Sampel.............................................................................................25
C. Metode Penelitian..................................................................................26
D. Instrumen Penelitian……………………..............................................26

E. Teknis Analisis Data..............................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………..34
1. Hasil Penelitian………………………………………………………..34
A. Deskripsi Data Penelitian…………………………………………34
B. Penguji Hipotesis…………….…………………………………...37
2. Pembahasan Penelitian………………………………………………...38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..40
A. Kesimpulan………………………………………………………….....40
B. Saran…………………………………………………………………...40
Daftar Pustaka..................................................................................................42
Lampiran-lampiran..........................................................................................43

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Diagram batang distribusi frekuensi data kecemasan……………………….35
2. Diagram batang distribusi frekuensi data agresivitas……………….............36

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)……………….………………43

2.

Instrumen penilaian perilaku agresif..…..………………………………45

3.

Data responden pada angket…………..………………………………...47

4.

Data variabel X ( kecemasan )...…………………………………...........48

5.

Data variable Y ( agresivitas )……………………………..…………....50

6.

Perhitungan nilai rentang, rata-rata dan standar deviasi
variable X dan variable Y…………………..…………………………..51

7.

Perhitungan analisis data korelasi product moment
dan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y………………..52

8.

Tabel r …………………………………………………………………..55

9.

Daftar nilai persentil untuk distribusi t …………………………………56

10. Dokumentasi Penelitian………………………………………………….57

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan seseorang mempunyai maksud dan tujuan.
Tujuan tersebut dapat berupa peningkatan kesehatan, kebungaran jasmani, aktivitas sosial serta
ada juga yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi. Untuk tujuan peningkatan prestasi
biasanya dilakukan oleh seorang atlet, seperti seorang pelari, pemanah, atlet beladiri tarung
derajat dan lain – lain.
Untuk melahirkan seorang atlet yang berprestasi tidak hanya berdasarkan pada segi teknis
semata, namun faktor non teknis seperti aspek mental atau kejiwaan seperti motivasi, rasa
percaya diri, faktor emosional serta keperibadian sang atlet sangat berpegaruh. Aspek
keperibadian seorang atlet seperti sikap kedewasaan, motivasi dalam berlatih, semangat
bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, keseimbangan emosi dan yang paling penting
jiwa sportifitas.
Dalam dunia olahraga khususnya bagi atlet, dari hasil penelitian (Singer, 1986:58) selalau
menyarankan emosi yang ideal bagi atlet, tetapi telah di ketahui bahwa para atlet mempunyai
sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.
Olahraga bukanlah semata–mata mengolahraga tetapi keinginan itu melibatkan pula
aspek lain, yaitu mental atau aspek psikis. Memang kenyataan yang terlihat dalam aktivitas
olahraga adalah gerakan bagian–bagian tubuh manusia, namun gerakan–gerakan tersebut
dipandang sebagai proses pengolahan tubuh menuju kualitas yang diinginkan.
1

Yang terjadi dalam berolahraga pada dasarnya adalah man in movement yang berarti
bahwa yang bergerak dalam aktivitas olahraga bukanlah semata-mata bagian–bagian tubuh
manusia melainkan merupakan wujud proses psikofisik manusia sebagai kebulatan (totalitas).
Sebab sebagaimana diketahui bahwa manusia terdiri dari jiwa raga dalam susunan yang unik dan
saling mempegaruhi.
Hubungan jiwa raga itu timbal balik, masing–masing saling mempengaruhi. Kedua aspek
tersebut tak terpisahkan satu dari yang lain. Hubungan timbal balik psiko-pisik itu demikian erat,
sehingga bila ada gangguan pada salah satu aspek, maka aspek aspek yang lain akan terganggu
juga.
Penampilan atlet dalam permainan atau pertandingan, tidak dapat dilepaskan dari tingkah
laku dan aspek psikis yang mendasarinya. Kondisi fisik yang meliputi kekuatan dan kelentukan
otot–otot, struktur anatomis–fisiologis, keterampilan teknis adalah faktor yang mempengaruhi
penampilan dan sekaligus prestasi atlet. Namun kondisi fisik itu saja tidak cukup, karena harus
ada yang mengemudikan, mengarahkan, sehingga penampilanya merupakan perpaduan antara
berbagai faktor, dimana faktor pisikis acapkali berperan besar.
Lapangan olahraga senantiasa penuh dengan kecemasan serta konflik–konflik penuh
dengan ketakutan–ketakutan dan kontrol–kontrol mental. Bagi atlet keadaan semacam ini justru
dapat menjadi suatu tantangan untuk menguji kemampuan diri, namun tidak sedikit pula yang
mengalami hal yang sebaliknya, atlet menjadi putus asa dan keadaan semacam ini membuat
seorang atlet tidak hanya akan gagal menguasai keadaan tetapi akan meningkat timbulnya emosi
yang negatif. Dalam pertandingan, wajar saja kalau atlet merasa tengang, bimbang, cemas,
terutama menghadapi lawan yang lebih kuat atau seimbang dan kalau situasinya mencekam
(Singgih Gunarsa, 1989:62).

Singgih mengatakan (1986:59), kecemasan sangat lazim didalam olahraga, bahkan di
antara atlet–atlet yang terbaik, dan biasanya yang dicemaskan adalah takut penampilannya
buruk, mengecewakan dirinya, takut gagal, mengecewakan pelatihnya, keluarga dan teman, takut
terhadap lawannya, dan takut terluka. Kecemasan pada umumnya menimbulkan tingkah laku
yang tidak tenang, suasana perasaan yang mudah tersinggung, proses berpikir yang di warnai
kebingungan termasuk didalamnya sukar mengambil ketupusan.
Sudibyo Setyobroto (1989:99), mengatakan bahwa penelitian Craty (1973) telah
membuktikan kalau kecemasan berpengaruh terhadap penampilan atlet, maka dengan sendirinya
juga akan berpegaruh terhadap prestasi.
Pada beberapa cabang olahraga tertentu, seperti olahraga beladiri Tarung Derajat sering
diperlukan sikap agresif, pola laku agresif, dimana atlet petarung menujukkan usaha yang aktif,
menyusun berbagai strategi untuk menguasai pertarungan dan mencapai kemenangan. Sikap
agresif ini belum berarti bahwa atlet dalam permainannya melakukan pola laku khusus untuk
mencelakakan pihak lawannya agar tidak sanggup meneruskan permainan atau cukup cedera
sehingga mengurangi mutu permainan lawan.
Agresivitas berhubungan erat dengan kekerasan fisik yang bertujuan mengurangi kondisi
fisik pihak lawannya agar dapat memastikan kemenangannya. Pada umumnya pada tingkat
pertandingan yang lebih tinggi, perilaku agresif yang lebih ekstrim justru diperlukan dan
dianggap wajar, karena agresivitas merupakan suatu pola laku usaha ditandai keberanian dan
semangat tinggi untuk untuk mengejar suatu tujuan.
Dalam pertandingan olahraga beladiri Tarung Derajat, agresivitas bertanding merupakan
kriteria penilaian khusus dari wasit, juri dan mendapat nilai satu, apabila petarung melakukan
tehnik-tehnik menyerang dan bertahan yang dipakai dalam pertarungan dengan baik dalam setiap

periode yang berlangsung tiga ronde. Jadi perilaku agrsif dalam pertandingan olahraga beladiri
tarung Derajat jelas diperlukan, sebab jika atlet kurang agresif maka tidak akan memperoleh
nilai.
Perilaku yang bermotivasi semangat kemungkinan menjadi jenis agresi yang efektif dan
yang diperlukan dalam olahraga, dimana intimidasi kadang-kadang dapat memainkan peran
penting dalam keberhasilan, Zillman (dalam Russell R. Pate, 1993:128)
Karena perilaku agresif memainkan peran penting dalam keberhasilan olahraga,
khususnya olah raga beladiri Tarung Derajat, pelatih harus memahami bagaimana cara mengajar
olahragawannya : (1) mengembangkan sikap agresif, (2) tetap meningkatkan sifat agresif yang
tertentu untuk penampilan olahraga, dan (3) menjaga dorongan-dorongan agresif agar tetap
terkendali supaya tidak menimbulkan cedera pada diri sendiri atau pada olahragawan lainnya.
Menurut K. Lorenz (dalam Singgih Gunarsa, 1989:188) agresivitas merupakan dorongan
alami yang wajar dan perlu penyaluran untuk mencegah timbulnya kecendrungan permusuhan.
Supaya kecendrungan permusuhan bisa dinetralisasikan, agresivitas harus diarahkan ke tujuantujuan yang tidak membahayakan dan aman. Pendapat Lorenz menunjang perlunya pertandingan
olahraga sebagaimana menetralisirkan kecendrungan permusuhan dengan cara-cara yang bisa
diterima umum. Agar akibat penyaluran agresivitas terhadap lawan atau regu lawan tidak terlalu
parah, berat, luka fisik, maka disusun berbagai peraturan dan hukuman terhadap agresivitas yang
melampaui batas.
Olahraga beladiri Tarung Derajat merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang
dipertandingkan ditingkat PON, yaitu resmi dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional XVI
Palembang, SUMSEL 2004. Untuk menciptakan atlet petarung yang berprestasi, Pengurus Besar
Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) setiap tahunnya mengadakan berbagai event

kejuaraan, mulai dari Kejuaraan Daerah, Kejuaraan Wilayah, Kejuaraan Antar Mahasiswa dan
Kejuaraan Nasional Piala Presiden RI.
Olahraga beladiri Tarung Derajat memiliki karakter gaya bertarung Full Body Contact
atau tarung bebas yang menggunakan pukulan dan tendangan tanpa adanya pelindung kepala dan
badan. Dalam pertandingan kedua petarung saling adu tehnik pukulan dan tendangan yang
bertujuan untuk melukai atau melemahkan penyerangan lawannya. Usaha untuk melukai dan
melemahkan lawannya itu bukan tujuan akhir. Tujuannya adalah kejuaraan yang terpampang
dibelakang lawan yang telah Knock Out. Makin banyak duel berarti makin besar peluang akan
timbulnya tingkah laku agresif, maka di dalam pertarungan tingkah laku agresivitas bisa sering
dipakai sebagai alat atau cara untuk mencapai kemenangan. Karena tingkah laku agresif erat
kaitannya dengan sifat olahraga Tarung Derajat ini, yaitu olahraga dengan adu kekuatan dan
olahraga dengan sentuhan kontak langsung.
Dalam pertandingan olahraga beladiri Tarung Derajat yang keras ini berlangsung tiga
ronde. Resiko untuk mengalami cedera, patah tulang, pingsan tidak sadarkan diri bahkan sampai
kepada kematian akan selalu membayangi pikiran para atlet petarung pada saat sebelum maupun
pada waktu bertanding yang berakibat munculnya perasaan takut, cemas, atau khawatir, sehingga
mengancam keseimbangan psikologis atlet, yang berakibat menurunnya penampilan dan
agresivitas bertanding. Hal ini sering dialami atlet petarung pada saat kejuaraan berlangsung,
kecuali pada atlet yang memiliki ketahanan mental bertanding yang baik.
Dari pengamatan dan pengalaman Penulis dilapangan selama ini, disetiap event kejuaraan
baik ditingkat daerah maupun nasional, atlet petarung Sumatera Utara masih belum mampu
mencapai prestasi terbaik dalam hal perolehan medali, khususnya medali emas. Padahal didalam
pembinaan atlet petarung Sumatera Utara sebelum pertandingan sudah dipersiapkan dengan

teratur dan terencana. Mulai dari pengadaan sarana dan prasarana penunjang latihan yang
memadai, dukungan moril maupun moral dari pengurus dan KONIDA serta pelatih yang berlatar
belakang Sarjana Pendidikan olahraga yang secara kompetensinya sudah mampu didalam
melatih dan membina atlet petarung dengan program latihan yang telah disusun dengan
sistematis, mulai dari latihan fisik, tehnik dan taktik.
Pengaruh faktor mental (psikis) pada atlet secara khusus terlihat ketika sedang
bertanding. Dapat dilihat antara lain kuat-lemahnya dorongan untuk meraih prestasi dan
memenangkan pertandingan. Aspek ini sering disebut sebagai aspek mental, yang kadangkadang berpengaruh besar pada seorang atlet. Sekalipun seorang atlet telah mempersiapkan
faktor fisik sebaik-baiknya, mempersiapkan peralatan sebaik-baiknya, pun telah melakukan
latihan-latihan tehnik secara cermat dan maksimal, namun kalau tidak ada dorongan untuk
berprestasi hasilnya sering mengecewakan.
Sehubungan itu semua peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan
kecemasan dengan agresivitas pada atlet tarung derajat. Dimana peneliti juga menduga adanya
hubungan yang erat antara kecemasan dengan agresivitas. Semakin tinggi kecemasan yang
dialami atlet semakin tinggi pula agresivitas dan sebaliknya. Dengan adanya penelitian tersebut
diharapakan akan menghasilkan data alamiah yang bermanfaat bagi pelatih dan atlet dalam
peningkatan prestasi.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas di identifikasi pemasalahan sabagai berikut:
a. Adanya hubungan yang erat antara kecemasan dengan agresivitas.
b. Kecemasan berpengaruh terhadap agresivitas pada atlet tarung derajat.

c. Semakin tinggi tingkat kecemasan semakin tinggi tingkat agresivitas atau sebaliknya.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda, perlu adanya pembatasan
sehingga ruang lingkup penelitian ini menjadi jelas. Dalam penelitian ini permasalahan
dibatasi pada hubungan kecemasan dengan agresivitas pada atlet tarung derajat Sumatera
Utara.

D. Rumusan Masalah
Agar terarah pada sasaran maka perlu dirumuskan permasalahan. Masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah : “Adakah Hubungan Yang Signifikan Antara Kecemasan
Dengan Agresivitas Pada Atlet Tarung Derajat”?

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan kecemasan dengan agresivitas pada atlet tarung derajat.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai setelah kegiatan penelitian ini selesai
dilakukan yaitu :
1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pelatih olahraga
beladiri tarung derajat dalam melatih dan membina atlet yang merupakan tugas utamanya.
Dengan adanya informasi tersebut diharapkan pelatih tidak hanya melatih fisik, tehnik dan

taktik namun juga dapat lebih memperhatikan faktor psikologis atlet untuk mencapai prestasi
yang tinggi.
2. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi pelatih dan atlet tentang hubungan kecemasan
dengan agresifitas.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mendukung bahan penelitian dengan
kajian penelitian yang berkaitan.

34

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Sudijono.

2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Drajat, A. 2003. Tarung Derajat Pribadi Mandiri. Penataran dan Pelatihan
Tarung Derajat Tingkat Pelatihan Pengda Kodrat Se- Indonesia. Bandung
Monty P. Satiadarma. 2000. Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Singer, Robert. 1986. Peak Performance...And More. Australia: Lot 7 Strathmore
Drive.
Singgih Gunarsa. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Sudibyo Setyobroto. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: PT Anem Kosong Anem.
................................ 1993. Psikologi Kepelatihan. Jakarta: CV. Jaya Sakti.
................................ 2001. Mental Training. Jakarta: Percetakan Solo.
Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito.
Team Dosen Statistika Dasar FMIPA. 2007. Statistika Dasar. FMIPA UNIMED